Anda di halaman 1dari 3

1.

pengertian laparotomy
Laparotomi adalah prosedur bedah invasif ke dalam rongga perut yang memungkinkan
pemeriksaan visual organ dalam perut dan dokumentasi serta pemeriksaan tertentu terhadap
kelainan patologis yang diamati diamati (Abubakar et al., 2014). Laparotomi adalah pembedahan
membuka dinding abdomen melalui insisi ventral abdomen atau flank (dinding perut samping)
(Sasmita et al., 2019). Celiotomy (Laparotomy) prosedur pembedahan yang mengincisi rongga
perut. Incisi bisa dilakukan di beberapa lokasi diantaranya adalah ventral midline, paramedian,
paracostal, parapreputial dan flank. Incisi yang paling sering digunakan adalah voutral midline
(Bassert et al., 2018).
Laparotomi eksplorasi adalah prosedur pembedahan yang dilakukan dengan tujuan untuk
memperoleh informasi yang tidak tersedia melalui metode klinis dan diagnostik. Dalam bahasa
bedah, kata laparotomi menjelaskan eksplorasi perut dan lanjutkan lebih jauh sesuai dengan
penyebab yang diidentifikasi. Biasanya dilakukan di pasien dengan nyeri perut akut atau tidak
dapat dijelaskan, pada pasien yang mengalami trauma perut (Kapoor et al., 2017).

2. 7. prosedur operasi laparotomy midline


a. Pre operasi
Persiapan tindakan operasi dimulai dengan persipakan instrument bedah dan persiapan
ruangan operasi. Semua instrument bedah dan ruangan yang digunakan harus di sterilkan untuk
menghindari kontaminasi pada saat tindakan operasi berlangsung. Persiapan pasien dimulai
dengan mempuasakan hewan terlebih dahulu. Kemudian pemberian xylasin secara IM dilakukan
sebagai analgesic dan sedatif lalu dibiarkan hingga 10 menit, kemudian dilanjutkan dengan
pemberian ketamine secara IM. Setelah hewan tertidur, diberikan terapi cairan NaCl dan
dilakukan pencukuran rambut pada daerah yang akan dibedah untuk menjaga area steril dari
kotaminasi. Untuk mempertahankan anjing dalam kondisi teranastesi digunakan anastesi inhalasi
isoflurane sehingga dilakukan pemasangan Endotrakeal Tube. Ukuran Endotrakeal Tube yang
digunakan yaitu 6,0. Persiapan operator penting dilakukan sebelum melakukan tindakan bedah.
Sebelum memulai operasi, operator harus mencuci dan mengeringkan tangan terlebih dahulu
kemudian menggunakan penutup kepala, jubah operasi dan sarung tangan steril (Pau et al.,
2021).

b. Operasi
Tindakan operasi dilakukan secara aseptis dimulai dengan disinfeksi area abdomen
menggunakan clhorhexidin, betadine dan alkohol, serta pemasangan kain dup/drape untuk
menjaga area steril. Pasien diletakan diatas meja dengan posisi rebah dorsal (dorsal recumbency)
(Pau et al., 2021). Selama laparotomi median, hewan harus tetap berada pada posisi dorsal
recumbency (Stepanov, 2020).
Tindakan pembedahan dimulai dengan melakukan Incisi pada bagian cranial ventral
midline. Setelah kulit diincisi, kemudian kedua sisi kulit masing-masing dijepit menggunakan
allis tissue forcep untuk mempermudah incisi selanjutnya menuju linea alba. Sebelum mencapai
linea alba, Incisi dilanjutkan ke lapisan subkutan sampai external fascia dan musculus rectus
abdominis terekspose, dilakukan preparasi tumpul didaerah subkutan. Setelah mencapai linea
alba, lakukan incisi bersama dengan peritoneum menggunakan scalpel. Setelah peritoneum
terbuka, digunakan allis tissue forceps yang sedang menjepit kulit, untuk kemudian menjepit
lapisan peritoneum, subcutan dan kulit sehingga dapat dilakukan eksplorasi organ. Eksplorasi
dilakukan pada lambung, duodenum dan sebagian jejenum. Setelah dilakukan eksplorasi organ,
kemudian dilakukan penutupan luka operasi. Untuk memastikan tidak terjadi kebocoran
dilakukan uji kebocoran usus. Setelah dipastikan tidak bocor, intestinal dimasukan kembali ke
rongga abdomen dengan terlebih dahulu sisasisa bekuan darah dibersihkan. Penutupuan luka
operasi terdiri dari 3 lapisan. Lapisan pertama yaitu peritoneum. Peritoneum dijahit dengan pola
sederhana tunggal dan diflushing dengan menggunakan penstrep, lapisan kedua yaitu Subcutan
dijahit dengan pola sederhana menerus kemudian diflushing menggunakan penstrep. Lapisan
yang ketiga yaitu subkutikular yang dijahit dengan pola jahitan sederhana menerus. Semua
jahitan menggunakan benang polyglactin acid 910 2.0 atau benang vicryl. Setelah selesai dijahit,
kulit luka jahitan diberihkan dengan betadine, kemudian diberi enbatic powder (bubuk) pada
didaerah luka operasi (Pau et al., 2021).

c. Post operasi
Monitoring dan perawatan post operasi dilakukan dengan memantau secara bertahap
kondisi fisiologis/status present hewan meliputi suhu, frekunsi nafas, frekunsi pulsus, mukosa
mata hidung dan mulut, makan dan minum, defekasi dan urinasi, perawatan terhadap luka
operasi, pemberian pakan untuk mendukung proses kesembuhan luka, Pengobatan post-operasi
dengan injeksi Cefotaxime sebagai antibiotic sefalosporin golongan ke 3 yang bersifat
bakterisidal dan cocok untuk penanganan post-operasi. Pemberian dexametahson karena obat ini
bekerja long acting dan mempunyai aktivitas sebagai anti inflamasi, anti alergi, hormonal dan
efek metabolic, serta pemberian antiseptik untuk mencegah infeksi bakteri pada luka operasi dan
membantu mempercepat proses kesembuhan luka (Pau et al., 2021). Metode radiografi
noninvasif untuk mempelajari penyembuhan luka laparotomi dapat membantu merancang uji
klinis untuk mencegah dan mengobati komplikasi bedah ini (Xing et al., 2013).

dapus
Abubakar A. A, Andeshi R. A, Yakubu A. S, Lawal F. M, dan Adamu U. 2014. Comparative
Evaluation of Midventral and Flank Laparotomy Approaches in Goat. Journal of
Veterinary Medicine. 2014(1). 1-6.
Bassert, J. M, Beal A D dan Samples O M. 2018. Mc. Curnin's Clinical Textbook for veterinary
Technician 9th Edition. Missouri: Elsevier.
Kapoor S, Sharma R, Srivastava A, kumar A, Singh A dan Singh H. 2017. Study of Surgical
complications of Explocrative Laparotomy and Their Managament - A Study of 100
cases. Journal of Dental and Medical Sciences. 16 (2): 36-4.
Sasmita D A Y, Sudisma I G N dan Wirata I Wayan. 2019. Studi Kasus: Hernia Abdominalis
pada Kucing Domestik. Indonesia Medicus Veterinus. 8(5). 624-63.
Stepanov, A. D. 2020. Comparison of the flank and ventral midline approach for
ovariahysterectomy in bitches. Scientific Messenger of Lviv National University of
Veterinary Medicine and Biotechnologies. Series: Veterinary sciences. 22(98). 63-68.
Pau P F L, Simarmata Y T R M R dan Restiati N M. 2021. Laporan Kasus : Penanganan
Obstruksi Usus Pada Anjing Di Bali Veterinary Clinic. Jurnal Kajian Veteriner. 9(1).50-61.
Xing L, Culbertson E J, Wen Y dan Franz M G. 2013. Early laparotomy wound failure as the
mechanism for incisional hernia formation. J Surg Res. 182(1): 35–42.

Anda mungkin juga menyukai