Anda di halaman 1dari 72

FUNGSI ZAT-ZAT NUTRISI

Oleh :

Vivin Elmiyati Se’u, S.Pt.,M.Si


ANALISA PROKSIMAT-WEENDE-GERMANY

Oven
Kadar Air
105’C
Tannur
BAHAN PAKAN Bahan Kering Anorganik
550’C
(Abu)
Bahan Organik KJELDAHL
Protein

Bahan Organik
Tanpa Lemak SOKHLET
Asam-Basa Nitrogen
Serat Kasar Karbohidrat
BETA-N
ANALISA VAN SOEST-FIBER-USDA
Kadar Air

OVEN 105’C
BAHAN PAKAN
Bahan Kering ISI SEL-
NDS
Deterjen Fiber
N-Dinding Sel
Dinding Sel Hemiselulosa

(NDF)
Deterjen Asam

Lignoselulosa Selulosa
(ADF)
H2SO4

Lignin Lignin in Soluble Silika


Skema zat-zat nutrisi

Karbohidrat
AIR Bahan (1%)
Lemak (20%)
(59%) Organi
Protein (16%)
BAHAN k Vitamin
PAKAN
Bahan
Kering

Bahan
Mineral
Anorgan
(4%)
ik
AIR

Oleh
Vivin Elmiyati Se’u, S.Pt.,M.Si
AIR
1. Nutrisi paling
penting setelah
oksigen.
2. Senyawa yang
paling berlimpah di
dunia.
3. Ternak harus
mendapat asupan
air agar tetap
hidup.
AIR terbentuk 2 unsur yaitu hidrogen dan
oksigen (H2O).

Sumber : Darah > 90%


Otot 80%
Air minum Otak 75%
Pakan Tulang 20%
Air metabolik
Kebutuhan Air bagi Ternak tergantung
pada beberapa hal :

1. Sistem pencernaan (Ruminan >


non Ruminan)
2. Jenis Ternak dan Bobot badan
2. Jenis dan Jumlah pakan yang
dikonsumsi
3. Umur dan status fisiologis (fase
starter, grower, finisher, layer,
kebuntingan, laktasi)
4. Kondisi suhu lingkungan dan
kelembaban (stress, panas)
5. Tingkat produksi
Kehilangan Air dalam Tubuh
Ternak :
1. Ekskresi melalui usus (feses)
2. Ekskresi melalui ginjal (urine)
3. Pernapasan
4. Penguapan (paru-paru dan kulit) *kelenjar keringat ???
5. Status fisiologi (laktasi, bunting)
6. Hilang selama sakit
Fungsi Air bagi Ternak :
Secara fisiologis, air berfungsi sebagai media
berlangsungya proses kimia dalam tubuh ternak.

1. Melarutkan zat makanan


2. Melancarkan pencernaan dan penyerapan nutrien
3. Media pengangkut (transportasi nutrien dan sisa hasil
metabolisme)
4. Respirasi, mempertahankan bentuk sel
5. Mengatur suhu tubuh
6. Melindungi sistem saraf
7. Sirkulasi dalam darah
8. Produksi dan reproduksi
Defisiensi/Kekurangan Air :
1. Produktivitas terhambat (pertumbuhan dan produksi)
2. Proses pembuangan zat sisa hasil metabolisme
terhambat (tubuh terkontaminasi racun)
KARBOHIDRAT

Oleh
Vivin Elmiyati Se’u, S.Pt.,M.Si
Karbohidrat dihasilkan dari sintesis CO2 dan H2O dengan
bantuan sinar matahari dan zat hijau daun (klorofil)
melalui proses fotosintesis.

6 CO2 + 6 H2O C6H12O6 + 6 O2

Karbohidrat dapat diperoleh dari nasi, jagung, gandum, ubi


jalar, ketela pohon, kentang, sagu, HIJAUAN, BIJI-
BIJIAN, BUNGKIL-BUNGKILAN, LIMBAH BIJI-BIJIAN
dll.
Jenis-jenis Karbohidrat :

1. Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen :


*Monosakarida (Glukosa, Fruktosa, Galaktosa)
*Disakarida (Sukrosa, Laktosa, Maltosa)=KH mudah
*Polisakarida (Pati)=KH kompleks

2. Serat Kasar :
*Polisakarida (tidak larut) : Selulosa & Hemiselulosa
*Lignin
Fungsi Karbohidrat :
Karbohidrat berfungsi sebagai sumber energi utama.
Karbohidrat yang dimakan akan disimpan dalam bentuk
glukosa (dalam darah) dan glikogen (dalam otot &
hati)===proses METABOLISME.

Energi hsl proses oksidasi/pembakaran KH dicerna dan


diserap oleh darah berupa ‘glukosa’ untuk menghasilkan
energi atau untuk cadangan lemak tubuh.

1 gram KH === energi 4 kkal


PENCERNAAN KARBOHIDRAT
KH pakan : proses hidrolisis (penguraian dgn
menggunakan molekul air) === *Polisakarida
menjadi monosakarida

Enzim Hidrolisis pati (polisakarida) === menjadi maltosa


Ptialin & glukosa

Enzim
Amilase

Bercampur dengan getah


Duodenum pankreas (disekresikan oleh DARAH
pankreas (glukosa)
HATI
Glukosa, fruktosa, galaktosa, manosa dan OTOT
Ileum (glikogen)
monosakarida lainnya *ABSORBSI*
1. Glukosa akan beredar bersama aliran darah
untuk memenuhi kebutuhan energi sel-sel
tubuh.
2. Jika di dalam hati terdapat kelebihan glukosa
(gula darah) maka akan di ubah menjadi
glikogen (gula otot) dengan bantuan hormon
insulin dan secara otomatis menjaga
keseimbangan gula darah.
GLIKOGEN akan diubah menjadi GLUKOSA
dengan bantuan hormon adrenalin *jika
dibutuhkan*
Metabolisme : Katabolisme dan Anabolisme
PROTEIN

Oleh
Vivin Elmiyati Se’u, S.Pt.,M.Si
Protein terdiri dari asam-asam amino esensial dan asam
amino non esensial.

Protein bersumber dari nabati (kacang-kacangan, padi-


padian, sayuran) dan hewani (daging dan hewan),
sentro, turi, lamtoro, bungkil-bungkilan, tepung ikan,
tepung darah, tepung daging.
Jenis-jenis Protein :

1. Protein :
*As. Amino esensial (arginin, histidin, leusin, isoleusin, lisin,
metionin, fenilalanin, treonin, triptofan, valin).
*As. Amino semi esensial (sistin, glisin, tirosin).
*As. Amino non esensial (Alanin, as. Aspartat, as.
Glutamat, hidroksiprolin, prolin, serin).

2. Non Protein :
*Amina, asam amino bebas, urea.
Fungsi Protein :

Protein berfungsi :

1. Sebagai zat pembangun dan pelindung tubuh.


2.Memperbaiki dan menggantikan sel-sel tubuh yang rusak
(sapi lansia).
3. Pertumbuhan dan pembentukan sel-sel tubuh (produksi).
4. Menyediakan energi (cadangan).
LEMAK

Oleh
Vivin Elmiyati Se’u, S.Pt.,M.Si
 Lemak merupakan senyawa organik yang
penting untuk penyusunan membran sel pada
tanaman, hewan dan mikroba.

 Lemak merupakan senyawa tidak larut air tetapi


dapat larut pada pelarut non polar (bukan air)
seperti eter dan alkohol.
 Sumber-sumber lemak : Lemak hewani dan
nabati

1.Minyak kelapa
Digunakan sebagai pelengkap dan penambah
untuk mencapai kebutuhan energi dan
palatabilitas.
Pemakaian hanya sedikit yaitu kurang dari 5%.
Kandungan EM minyak kelapa 8600 kkal/kg,
lemak lebih dari 90%.
2. Minyak Bekatul
Dijual secara komersial dengan kadar lemak
kurang dari 25%.

3. Minyak sawit
CPO mengandung lemak 99,5% dan 0,5% air

4. Bungkil kelapa (EM 1540-1745 kkal/kg)


5. Minyak kedele

6. Minyak jagung

7. Lemak hewani (sapi)

8. Minyak ikan
 Lemak yang berasal dari bahan makanan dapat
disimpan dalam jaringan sel-sel tubuh dalam
bentuk lemak cadangan, namun jika dibutuhkan,
lemak juga diubah menjadi PATI dan GULA
yang digunakan sebagai sumber energi.

 Setiap kelebihan lemak akan disimpan sebagai


lemak cadangan terutama dibawah kulit, {cth :
Domba, Sapi}, disekitar buah pinggang, selaput
penggantung usus, diantara otot2.
 Fungsi lemak :
Lemak memiliki peranan penting bagi ternak baik
untuk pertumbuhan maupun perkembangannya
sebab lemak berfungsi sebagai :
1. Sebagai cadangan energi.
2. Pelindung organ tubuh.
3. Melindungi tubuh dari perubahan suhu lingkungan yang
rendah.
4. Pelarut vitamin A, D, E dan K
5. Bahan penyusun empedu dan as. kholat
6. Mengoptimalkan fungsi pencernaan (memperlambat laju
sistem pencernaan sehingga rasa lapar tidak terlalu
cepat.
MINERAL

Oleh
Vivin Elmiyati Se’u, S.Pt.,M.Si
Mineral merupakan senyawa esensial
untuk berbagai proses seluler tubuh.
Tanpa adanya mineral, tubuh tidak
mungkin dapat berfungsi dengan
semestinya.
Sumber Mineral

 Merupakan hasil pengolahan hasil ternak dan


sumber lainnya yang mengandung mineral
dan tidak mengandung (sangat rendah)
nutrisi lainnya, dengan karakteristik tinggi
akan mineral.
 Contoh : Tepung tulang, tepung kerang,
tepung bulu, garam, batu kapur dan lain-
lain...
Terdapat 2 jenis mineral

Yaitu :

 Makro Mineral
 Mikro Mineral
MAKRO MINERAL

 Makro mineral adalah mineral-mineral yang


diperlukan tubuh dalam jumlah yang cukup
besar.

 Yang termasuk di dalam kelas makro mineral


antara lain kalsium, fosfor, magnesium,
natrium, kalium, klorida, natrium klorida dan
sulfur.
Kalsium dan Fosfor (Ca dan P)
 Tepung ikan, daging dan tulang, tepung
tulang, leguminosa, pelengkap kalsium,
fosfat dan kulit kerang (Ca).

 Bungkil-bungkilan, tepung tulang, dikalsium


fosfat defluorinated phosphate.
 Tepung tulang dan kalsium fosfat merupakan
sumber mineral kalsium yang baik bagi
unggas.
 Tepung tulang mengandung 24% Ca dan
12% P. Penggunaannya terbatas sebagai
pelengkap jika nutrisi dalam komposisi bahan
baku tidak mencukupi (Parakkasi, 1995).
Magnesium (Mg)

 Sumber yang kaya akan


magnesium adalah
bahan pakan hijauan dan
butiran sedangkan bahan
pakan asal hewan
mengandung lebih sedikit
Mg.
Natrium (Na), Kalium (K) dan Klor
(Cl)Sumbernya : garam, bahan pakan hijauan dan jerami
JERA
MI

LIMBAH
JAGU
NG

LIMBAH RUMPUT
SAYURAN POTONGAN
Natrium klorida (NaCl) dan Sulfur
(S)
 Natrium klorida---- GARAM (0,25%---
NRC,1995) ;(0,5%---Parakkasi, 1995).

 Sulfur ----- sumber organik (protein


suplemen, hijauan dan butiran)

UREA (Anggorodi, 1984)


MIKRO MINERAL

Mikro mineral adalah mineral-mineral yang


dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit.
Zat mineral yang esensial untuk ternak sapi,
domba dan babi.
Yang termasuk mikro mineral : Ferrum,
kuprum, kobalt, iodium, zinkum, mangan,
selenium, molibdenum, fluor, arsenikum dan
nitrat.
 Besi (Fe) --- Bahan pakan hijauan, butiran,
injeksi besi (FeSO4).
 Kuprum (Cu) --- Bahan pakan dan CuSO4
(0,25-0,5%) ditambahkan pada garam.
 Kobalt (Co) --- pellet kobalt untuk ruminansia
(0,5 ppm) dan injeksi vit. B12.
 Iodium (I) --- Garam beriodium dan minyak
ikan.
 Zinkum (Zn) --- ZnO atau ZnCO3
ditambahkan pada ransum (pakan hijauan).
 Mangan (Mn) --- MnSO4 100 g/ton pakan
(bahan pakan, biji-bijian, leguminosa dan
butiran).
 Selenium (Se) --- bahan pakan bungkil-
bungkilan dan butiran.
 Molibdenum (Mo) --- terdapat di setiap bahan
pakan.
 Fluor (F) --- Air
Fungsi Mineral

 Pembentukan jaringan tulang dan urat.


 Reproduksi.
 Proses pencernaan dan penyerapan zat-zat
makanan.
 Metabolisme.
VITAMIN

Oleh
Vivin Elmiyati Se’u, S.Pt.,M.Si
Vitamin adalah senyawa organik yang
diperoleh dari bahan pakan atau sintetis yang
diperlukan dalam jumlah kecil namun penting
untuk proses perkembangan tubuh yang
normal (reaksi metabolik dalam sel).

Kesehatan Produksi

Pertumbuhan Reproduksi
Vitamin yang larut dalam lemak

 Vitamin A (Retinol)

 Vitamin D2 (Ergocalciferol) dan Vitamin D3


(Colecalciferol)

 Vitamin E (Tocoferol)

 Vitamin K (Phylloquinone)
Vitamin A (Retinol)
 Karoten merupakan provitamin A
 Berwarna kuning

FUNGSI VITAMIN A :
1. Siklus visual dalam retina mata

2. Pertumbuhan dan perkembangan serta


dalam metabolisme selular (pemeliharaan
jar. Epitel normal yang melapisi sal.
Pencernaan, pernapasan dan reproduksi).
3. Kekebalan tubuh
Vitamin A

 Defisiensi (avitaminosis) Vit. A pada ternak:


1. Kebutaan
2. Fertilitas menurun
3. Lemah
4. Pertumbuhan terganggu
5. Produksi dan daya tetas telor menurun (pada
unggas)
6. Bulu / rambut kasar
Vitamin A

 SUMBER VITAMIN A :
1. Rumput segar
2. Jagung kuning (karoten)
3. Alfalfa
4. Hijauan (Rumput dan Legum)
5. Preparat komersial (sintetis)
Vitamin D (D2 dan D3)

 Vitamin D diperlukan untuk memelihara


kadar kalsium dan fosfor agar tetap normal
dan berperan dalam :
1. Mineralisasi tulang
2. Kontraksi otot
3. Konduksi saraf
4. Semua sel-sel tubuh
Vitamin D (D2 dan D3)

 FUNGSI VITAMIN D :
1. Pembentukan dan pemeliharaan tulang

2. Membantu dalam penyerapan kalsium

3. Metabolisme Ca dan P

4. Pertumbuhan, reproduksi dan laktasi

DEFISIENSI VITAMIN D :
1. Kelainan pada tulang

2. Produksi dan daya tetas telor menurun


Vitamin D (D2 dan D3)

 SUMBER VITAMIN D :
1. Yeast / ragi
2. Tumbuhan yang telah disinari
3. Bahan pakan yang banyak mengandung vit.
D (tepung ikan, tulang, daging dll)
4. Preparat komersial (sintetis)
Vitamin E (Tocoferol)

 FUNGSI VITAMIN E :
1. Reproduksi normal
2. Antioksidan
3. Aktivitas inti sel
4. Daya tetas telor (unggas)
Vitamin E (Tocoferol)

 DEFISIENSI VITAMIN E :
1. Kemandulan
2. Abnormalitas urat daging
3. Tidak dapat menyerap lemak (penyakit
jantung, hati, kantung empedu dan pankreas)
4. Depigmentasi gigi
Vitamin E (Tocoferol)

 SUMBER VITAMIN E :
1. Tumbuh-tumbuhan, butir-butiran
2. Minyak dari kacang kedele, kacang tanah, biji
kapas, jagung, gandum
3. Sumber hewani
4. Alfalfa
5. Preparat komersial (sintetis)
Vitamin K (Phylloquinone)

 FUNGSI VITAMIN K :
1. Penggumpalan darah/pembekuan darah
2. Kesehatan tulang (bersama vit. D untuk
mengatur kalsium)
3. Penyimpanan di hati
Vitamin E (Tocoferol)

DEFISIENSI VITAMIN K :
Perdarahan subkutan dan intramuscular (pada
unggas)

SUMBER VITAMIN K :
1. Hijauan (rumput dan legum)

2. Tepung ikan

3. Preparat komersial (sintetis)


VITAMIN YANG LARUT DALAM AIR

1. Tiamin B1
2. Riboflavin B2
3. Asam Pantotenat B5
4. Asam Nikotinat Niasin
5. Piridoksin B6
6. Biotin
7. Koablamin B12
8. Asam Folat B12
9. Inositol
Tiamin

 Thiamin atau disebut antineuritic faktor

Rumus Kimia
C12H18ON4SCl2 (Thiamin Hidrochoride)

Fungsi
Sebagai koenzim dalam metabolisme energi
Riboflavin

 Vitamin B2
 Vitamin G

Rumus Kimia
C17H2ON4O6
Riboflafin terdiri atas struktur heterosiklik
yang terikat dengan ribitol
Fungsi
1. Sebagai Koenzim

2. Metabolisme protein

3. Bagian dari berbagai susunan enzim

Misalnya : Plavoprotein oksidase

Gejala Defisiensi
Curleo-toe Paralysis
Kelumpuhan pada ayam, ayam berjalan
dengan siku-siku kaki dan jari membengkok
ke dalam.
Sumber
Hijauan, Ragi, Jamur, Bakteri (terjadi sintesa)
Asam Pantotenat
Rumus
C9H17O5N
Fungsi
Sebagai bagian dari Koenzim A berfungsi pada
reaksi metabolik
Defesiensi
1. Pertumbuhan terganggu, degenarisasi testis,
dan featus abnormal
2. Dermatistis, pertumbuhan bulu terganggu, dan
bentuknya kasar
3. Daya tetas menurun
Sumber
Biji serelia, suplemen protein(jaringan hewan),
hijauan, ragi (ada sintesa di dalam rumen)
Niasin

Asam Nikotinat (C6H5O2N)


Niasin adalah suatu derivat protein yang
merupakan komponen tidak toksik dari
nikotin
Nikotin = alkaloid toksik tembakau
Fungsi
Di dalam sistem enzim dihubungkan dengan
glikolisis dan sistem respirasi jaringan
Gejala Defisiensi
1. Gangguan Pencernaan

2. Dermatistis

3. Gangguan Pertumbuhan
Piridoxin

Vitamin B6 terdiri atas tiga derivat pirimidin


alam yang saling berhubungan erat,
Ketiganya sama aktif sebagai pra zat
koenzim pridoksal fosfat

Rumus Kimia
Pridoksin (C8H11O3N)
Piridoksal (C8H9NO2)
Piridoksamine (C8H11N2O)
Fungsi
1. Sebagai koenzim dalam metabolisme protein

2. Berfungsi pada produksi antibodi

Gejala Defisiensi
1. Pertumbuhan kurang baik

2. Anemia

Sumber
Biji-bijian, padi-padian
Biotin

Rumus Kimia
C10H16O3N2S
Fungsi
Pada sistem enzim dihubungkan dengan fiksasi
carbon dioksida (CO2) dan Dekarboksilasi
Gejala Defisiensi
1. Dermatistis

2. Rambut/Bulu rontok

3. Gangguan Pertumbuhan
Kobalamin (Cyanocobalamin)

Fungsi
Sebagai Ko Enzim dalam reaksi biokimia
Defisiensi
1. Pertumbuhan lambat

2. Inkoordinasi

3. Reproduksi jelek/kurang baik


Vitamin C

Ascorbic acid/asam askorbat


Anti scorbutic Faktor
Fungsi
Reaksi katalisis yang berhubungan dengan
pembentukan dan pemeliharaan material
interseluler kolagen
Ternak dapat mensintesa vitamin C dalam
tubuhnya
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai