Anda di halaman 1dari 9

PENGENALAN BAHAN MAKANAN TERNAK

(ISTILAH-ISTILAH DALAM ILMU PAKAN TERNAK)


OLEH: TIM PENGAJAR

IPB UNIVERSITY
BOGOR INDONESIA
Ambil Peranmu!
Mulailah dari
berkenalan dengan
istilah-istilah dalam
dunia peternakan
khususnya pakan
ternak.

Source: keepcalms.com
• Ampas: Residu limbah industri pangan yang telah diambil sarinya melalui
proses pengolahan secara basah (ampas kelapa, ampas kecap, ampas tahu,
ampas bir, ampas ubi kayu/onggok).
• Abu / ash / mineral: Sisa pembakaran pakan dalam tungku/tanur 500 – 600
derajat celcius sehingga semua bahan organik terbakar habis.
• Analisis proksimat (Proximate analysis): Analisa kimiawi pada pakan/bahan
yang berlandaskan cara Weende yang akan menghasilkan air, abu, protein
kasar, lemak dan serat kasar dalam satuan persen.
• Analisis Van Soest: Metoda analisa berdasarkan kelarutannya dalam larutan
detergen asam dan detergen netral.
• BETN (Bahan Ekstrak Tanpa N) / NFE (Nitrogen Free Extract):
Karbohidrat bukan serat kasar. Dihitung sebagai selisih kandungan
kerbohidrat dengan serat kasar. Merupakan tolak ukur secara kasar
kandungan karbohidrat pada suatu pakan/ransum.
• Bahan kering (Dry Matter): Pakan bebas air. Dihitung dengan cara 100 –
kadar air, di mana kadar air diukur merupakan persen bobot yang hilang
setelah pemanasan pada suhu 105 0C sampai beratnya tetap.
• Bahan makanan ternak / pakan (Feeds, Feedstuff): Semua bahan yang
dapat dimakan ternak.
• Bahan organik (Organik matter): Selisih bahan kering dan abu yang
secara kasar merupakan kandungan karbohidrat, lemak dan protein.
• Bahan organik tanpa nitrogen (BOTN) / Non nitrogenous organik matter:
Selisih bahan organik dengan protein kasar yang merupakan gambaran kasar
kandungan karbohidrat dan lemak suatu bahan/pakan.
• Dedak (Bran): Limbah industri penggilingan bijian yang terdiri dari kulit luar
dan sebagian endosperm seperti dedak padi, dedak gandum (pollard), serta
dedak jagung
• Energi bruto / Gross energy (GE): Jumlah kalori (panas) hasil pembakaran
pakan dalam bom kalorimeter.
• Fodder: Hijauan dari kelompok rumput bertekstur kasar seperti jagung dan
sorghum beserta bijinya yang dikeringkan untuk pakan.
• Hijauan makanan ternak (Forage): Pakan yang berasal dari bagian vegetatif
tumbuhan/tanaman dengan kadar serat kasar > 18 % dan mengandung energi
tinggi.
• Hijauan kering (Hay): Hijauan makan ternak (HMT) yang dikeringkan
dengan kadar air biasanya < 10 %.
• ⇒ Jerami (Straw): Hijauan limbah pertanian setelah biji dipanen
dengan kadar serat kasar umumnya tinggi, bisa berasal dari gramineae
maupun leguminoceae.
• ⇒ Karbohidrat: Senyawa C, H dan O bukan lemak. Merupakan selisih
BOTN dan lemak.
• ⇒ Bungkil: Bahan limbah industri minyak seperti bungkil kelapa,
bungkil kacang tanah, bungkil kedele, dll.
• ⇒ Lemak kasar (Ether extract): Semua senyawa pakan/ransum yang
dapat larut dalam pelarut organik.
• ⇒ Pakan imbuhan / Feed additive: Zat yang ditambahkan dalam
ransum untuk memperbaiki daya guna ransum yang bersifat bukan zat
makanan.
• Protein kasar (PK) / Crude protein : Kandungan nitrogen pakan/ransum dikalikan
faktor protein rata-rata (6,25) karena rata-rata nitrogen dalam protein adalah 16 %,
sehingga faktor perkalian protein 100/16 = 6,25. Terdiri dari asam-asam amino yang
saling berikatan (ikatan peptida), amida, amina dan semua bahan organik yang
mengandung Nitrogen.
• ⇒ Ransum (Ration, Diet) : Sejumlah pakan/campuran pakan yang dijatahkan untuk
ternak dalam sehari.
• ⇒ Ransum konsentrat : Campuran pakan yang mengandung serat kasar < 18 % dan
tinggi protein.
• ⇒ Selulosa : Rangkaian molekul glukosa dengan ikatan kimia β - 1,4 glukosida dan
terdapat dalam tanaman.
• ⇒ Serat detergen asam (SDA, ADF) : Bagian dinding sel tanaman yang tidak larut
dalam detergen asam pada metoda analisis Van Soest.
• ⇒ Serat kasar (SK) / Crude fiber (CF) : Bagian karbohidrat yang tidak larut setelah
pemasakan berturut -turut, masing-masing 30 menit pada H2SO4 1,25 % (0,255 N)
dan NaOH 1,25 % (0,312 N).
• ⇒ Setara protein telur (Chemical score) : Kadar asam amino esensial
pembatas protein suatu bahan dibandingkan dengan asam amino protein
telur sebagai standar.
• ⇒ Silase / Silage : Hasil pengawetan hijauan dalam bentuk segar dengan
cara menurunkan pH selama penyimpanan.
• ⇒ Silika (SiO2) / Insoluble ash : Bagian serat detergen asam yang tidak
larut dalam H2SO4 72 % dan tersisa sebagai abu pada pembakaran 500 –
600 0C pada metoda analisis Van Soest.
• ⇒ Zat makanan (Nutrient) : Zat organik dan inorganik dalam pakan yang
dibutuhkan ternak untuk mempertahankan hidup, memelihara keutuhan
tubuhnya dan mencapai prestasi produksinya.
• ⇒ Pakan tambahan (Feed supplement) : Pakan/campuran pakan yang
sangat tinggi kandungan salah satu zat makanannya, seperti protein
suplemen, mineral suplemen, vitamin suplemen, dll.
• ⇒ Total digestible nutrient (TDN) : Total energi zat makanan pada ternak
yang disetarakan dengan energi dari karbohidrat. Dapat diperoleh secara uji
biologis ataupun perhitungan menggunakan data hasil analisis proksimat.
• ⇒ Asam amino esensial (EAA) : Asam amino yang kerangka karbonnya tidak
cukup/tidak dapat dibuat oleh tubuh sehingga harus cukup tersedia dalam
protein makanan/ransum sehari-hari.
• ⇒ Asam amino pembatas (Limiting amino acid) : Asam amino esensial yang
paling kurang dalam protein suatu pakan dibandingkan dengan asam amino
tersebut dalam protein telur. Erat kaitannya dengan kualitas protein.
• ⇒ Probiotik : Kultur mikroorganisme yang dapat merangsang/meningkatkan
pertumbuhan dari mikroorganisme saluran pencernaan yang diinginkan.

Anda mungkin juga menyukai