PAKAN TERNAK
Oleh :
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS ANDALAS
Nutrien/Zat Makanan
BO Abu
Protein
Kasar BOTN
Lemak
Kasar
Karbohidrat
Serat kasar
BETN
Klasifikasi Bahan Pakan
Hijauan kering dan jerami (Dry forages dan
Roughages)
Semua jenis hijauan dan jerami yang dipotong dan
dikeringkan, kelas bahan pakan mengandung serat
kasar lebih besar 10% atau mengandung dinding
sel lebih besar dari 35%.
Hijaun yang diberikan segar, pastura
Kelompok bahan pakan ini adalah semua jenis
hijauan dipotong, atau tidak dan diberikan dalam
bentuk segar.
Silase
Bahan pakan yang termasuk kelompok ini terbatas
pada silase hijauan (rumput, legume, dsb). Tidak
termasuk silase ikan, biji-bijian akar-akaran dan
umbi.
Sumber Energi
Bahan pakan yang mengandung protein kasar
kurang dari 20% dan serat kasar kurang dari
18% atau kandungan dinding selnya kurang
dari 35%. Biji-bijian, hasil ikutan pengolahan
biji-bijian, akar dan umbi-umbian.
Sumber Protein
Kelompok ini teridiri atas bahan yang
mengandung protein kasar lebih dari 20%,
bahan dapat berasal dari hewan maupun
tumbuhan.
Sumber Mineral
Sumber Vitamin
Additif
antibiotik, bahan pewarna, pengharum, dan
obat-obatan.
Bahan siap disajikan (As fed), yaitu bahan
pakan dengan kondisi apa adanya saat
diberikan dengan bahan kering bervariasi dari
0-100%.
Kering Udara (Air Dry) merupakan kondisi
umum terjadi pada banyak bahan pakan.
Diasumsikan sebagai kondisi bahan dalam
keadaan kering, kandungan bahan kering pada
kondisi ini sekitar 90%.
Kering Oven (Oven Dry) adalah suatu kondisi
bahan pakan yang bebas air atau dalam kondisi
100% bahan kering.
Bahan Kering (Dry Matter) adalah bahan yang
dipanaskan pada suhu 105oC sampai berat
sampel tidak berubah (sampel bahan kering).
Hijauan Segar/Basah kadar air ±
80 atau mengandung Bahan Kering
±20%
Hijauan yang sudah layu kadar air
±60% atau Bahan kering ±40%
Bahan pakan kering udara
mengandung kadar air ±10% atau
bahan kering ±90%
Pengetahuan bahan kering digunakan
untuk mengetahui dan membandingkan
perubahan komposisi akibat perubahan
kondisi bahan kering, tetapi berguna
dalam perhitungan dalam pelaksanaan di
lapangan.
Contoh : kalau rumput segar yang
diberikan sebanyak 40 kg, maka
seandainya setelah dilayukan semalam
maka pemberiannya berapa kg?
40 kg (segar) x 20:100 ATAU (1/5) =
8 kg BK
Jadi untuk kondisi layu adalah 8 X
100/40 = 20 Kg
Ringkasnya untuk kondisi layu
diberikan ± 0,5 dari bahan segar
Kondisi Kering jemur 8 x 100/90 =
8,88 ≈ 10
Atau Ringkasnya adalah bahan segar
x ± 0,223
Kepentingan Kadar air dalam pakan juga akan terkait
dengan kualitas dan harga, karena ketika kita membeli
suatu bahan pakan, maka yang dibeli bukanlah air tapi
bahan kering.
Contoh Ampas Bir dengan 10% kadar air, harganya Rp.
800/kg, ampas bir dengan 50% kadar air harga Rp.
600/kg, mana yang paling murah harganya?
Jawab :
800/90 = Rp. 8,88/%1BK
600/50 = Rp. 12/1%BK
Jadi yang lebih murah adalah ampas bir dengan harga
Rp.800/kg selain itu lebih tahan lama dan tidak mudah
berjamur.
Harga yang layak untuk Ampas Bir
dengan kadar air 50% maksimal
adalah 8,88% x 50 (BK) = Rp.444/kg
Kita dapat menawarnya di bawah
harga tersebut (Rp. 444/kg)
Harus hati-hati juga berkaitan dengan
kadar air, jika kita membeli bahan
pakan/konsentrat basah maka akan
terjadi penyusutan 5-10% selama
perjalanan dan kita akan dirugikan
dengan kondisi tersebut.
Energi
Kemampuan suatu benda untuk
melakukan berbagai bentuk kerja
(reaksi kimia, kelistrikan, radiasi,
thermal).
Zat Makanan mempunyai energi
Pada ruminansia dinyatakan dengan
TDN
Total Digestible Nutrien
(TDN)
Adalah nilai energi yang dapat
diserap atau dicerna oleh ternak
berdasarkan kecernaan zat-zat
makanannya.
TDN secara umum dipakai untuk
ruminansia
Pada Unggas dipakai : ME
(Metabolisme Energi)
Ransum
Campuran satu atau lebih bahan pakan
yang diberikan kepada hewan untuk
memenuhi kebutuhan nutrien \satu hari
(24 jam).
Contohnya : Ransum Unggas, Ransum
Sapi.
Ransum Ruminansia : Hijauan atau dan
Konsentrat
Biaya ransum mencapai 60-80 persen
dari biaya produksi
Formulasi Pakan
Menyusun pakan adalah pengetrapan
pengetahuan gizi bahan pakan dan
ternak di dalam pengembangan
ransum yang bergizi yang akan
diberikan dan dimakan ternak dalam
jumlah tertentu, cukup memenuhi
kebutuhan untuk memberikan hasil
yang sesuai dengan tujuannya.
Informasi Dalam Formulasi
Konsentrat/Ransum
• Ternak
1. Jenis ternak
2. Umur
3. Bobot Badan
4. Tujuan Pemeliharaan
5. Periode Produksi
Konsentrat TDN PK SK LK Ab Ca P A D E
(Max) (Max) (Max) IU/k IU/ IU/kg
(%) (%) (%) (%)
(%) (%)
(%) g kg
70-75 16-18 15 4-6 12 0.8-1 0.6-0.8 3200 900 15
Laktasi