Kelas 8 : Additive
Bahan tambahan. Contoh : hormon, obat-obatan, antibiotik
Klasifikasi Konvensional
Diklasifikasikan menjadi 5 kelas:
1. Carbonaceous concentrates (protein rendah, energi tinggi).
Contoh: bebijian, ubi-ubian, dan hasil ikutan industri pertanian
2. Proteinaceous concentrates (protein tinggi)
Contoh: asal tumbuhan, hasil ikutan industri pertanian, hewan, dan ikan
3. Carbonaceous roughages (kandungan protein rendah, kandungan energi rendah)
Contoh: jerami (straw), corn stover, corn stalk
4. Proteinaceous roughages (kandungan protein tinggi, energi sedang)
Contoh: daun leguminosa, daun ketela pohon
5. Additive materials
Contoh: 1. Nutrien : Vitamin, mineral
2. Non nutrien : Antibiotik, hormon
Gambaran Umum
Carbonaceous Proteinaceous
Nutrient Non-nutrient
concentrate concentrates
Carbonaceous Proteinaceous
Roughages Roughages
Klasifikasi Kecepatan Degradasi Dalam Rumen
Berdasarkan kecepatan degradasinya di dalam rumen, bahan pakan
konsentrat dapat dibagi menjadi empat, yaitu:
• a) Konsentrat sumber energi terdegradasi lambat;
• b) Konsentrat sumber energi terdegradasi cepat;
• c) Konsentrat sumber protein terdegradasi lambat;
• d) Konsentrat sumber protein terdegradasi cepat.
Bahan Pakan Sumber Energi
Bahan Pakan Sumber Energi
• Protein kasar < 20%
• Serat kasar < 18% atau dinding sel < 35%
• Contoh:
- Biji-bijian dan hasil ikutannya
- Umbi-umbian
Biji-ijian dan Hasil Ikutan
Padi (Oryza sativa)
Padi (gabah) bila digiling akan menghasilkan:
• Beras (polished rice/rice) 50 – 60%
• Menir (broken rice) 1 – 17%
• Sekam (rice hulls) 20 – 25%
• Dedak (rice bran) 10 – 15%
• Bekatul (rice polishing) 3%
Gabah
• Sumber energi.
• Sumber vitamin B1.
• Untuk kuda, unggas, burung.
• Untuk ternak lain jarang digunakan karena mahal ditinjau dari
manfaatnya.
Bekatul
• Hasil ikutan penggilingan padi atau hasil sisa penggilingan padi.
• Didapatkan pada proses penyosohan kedua
• Cukup disukai ternak
• Komposisi kimia:
PK 14% Pati 35%
EE 12.4% SK 6%
Ca 0.05% P 1.48%
TDN 85%
Penggunaan Bekatul
• Bekatul harus dijemur 3-4 hari untuk menghindari serangga dan
bau tengik.
• Penjemuran dilakukan sebelum bekatul disimpan sebagai pakan
ternak.
• Perlu dipertimbangkan kandungan SK, sehingga pemberiannya
terbatas tegantung jenis ternak.
Dedak
• Hasil ikutan penggilingan padi atau hasil sisa penggilingan padi.
• Didapatkan pada proses penyosohan pertama.
• Banyaknya dedak padi yang dihasilkan tergantung pengolahan.
• Terdapat dedak halus dan dedak kasar.
• Dedak kasar lebih banyak tercampur sekam
• Cukup disukai ternak.
• Sumber vitamin B.
Penggunaan Dedak Halus
• Sapi maksimal menggunakan 40% dari total ransum.
• Kandungan minyaknya 14 – 18% problem dalam penyimpanan
sering terjadi ketengikan (rancidity).
• Adanya enzim lipolitik yang menjadi aktif setelah kulit padi
dipisahkan dari beras kandungan asam lemak bebas akan naik
dengan pesat.
Cara Menghambat Terbentuknya Asam
Lemak Bebas Pada Dedak Halus
• Pemanasan menggunakan uap sampai 100°C selama 4 – 5
menit.
BK PK EE SK Abu Ca P
Gula 10%
Air 70%
3% Molases
Residu 2%
bagasse 15%