Anda di halaman 1dari 9

Bahan makanan yang biasa diberikan kepada babi

a. Bahan makanan yang banyak mengandung protein

1). Tepung ikan


Tepung ikan di buat dari sisa-sisa ikan atau ikan afkir, yang terdiri dari kepala, kerangkan dan
ekor. Kuailitas tepung ikan yang paling baik ialah yang berasal dari ikan putih, sebab kadar
minyaknya tidak lebih dari 6% dan kadar garamnya 4%. Sedangkan tepung ikan kualitas kedua
dibuat dari ikan afal yang kadar minyak dan garamnya cukup tinggi, sehingga bisa menimbulkan
efek negative pada babi. Di samping kandungan protein, tepung ikan juga mengandung unsure-
unsur mineral penting, seperti Ca, P dan Chlorine. Tepung ikan ini bisa diberikan kepada anak
babi sebanyak 15%, untuk babi bibit, dan 10% untuk babi grower.

2). Susu ikan


Susu skim ialah susu yang sudah diturunkan kadar lemaknya menjadi kurang lebih 0,1%. Susu
skim ini merupakan salah satu bahan makanan yang bermutu, terutama bagi babi-babi induk
yang sedang menyusui dan babi muda. Sebab susu skim kaya akan protein dan lysine serta
lactosenya pun cukup tinggi, sehingga dapat menggantikan sebagai daripada bahan makanan
yang berasal dari biji-bijian.
3). Susu skim bubuk
Susu skim bubuk mengandung 35% protein, sedangkan mineral, fat dan vitaminnya rendah. 4).
Bungkil kedelai
Bungkil kedelai diperoleh dari kedelai yang sudah diambil minyaknya. Kandungan protein 38%,
agak lebih rendah daripada bungkil kacang tanah yang kadar proteinnya 41%. Akan tetapi
kedelai kaya akan lysine, atau merupakana sumber protein nabati yang sangat penting untuk
babi. Warna bungkil ini kuning pucat, serat kasar dan kadar Ca-nya rendah. Jika ingin
menggunakan bungkil kedelai untuk pengganti tepung ikan, pada rasum harus ditambah mineral.
Biasanya bungkil kedelai diberikan sebanyak 5%, tepung ikan 5% untuk grower, dan 10% untuk
finisher.
5). Bungkil kacang tanah
Adalah hasil ikutan kacang tanah yang sudah diambil minyaknya. Bahan ini kurang cocok untuk
babi, karena kandungan lysine dan Ca-nya rendah. Apabila bungkil kedelai sulit diperoleh atau
terlampau mahal, bungkil kacang tanah ini bisa dipakai pengganti dengan ketentuan zat yang
kurang diperhitungan dan diganti dengan bahan lain.
b. Bahan makanan sebagai sumber energy
1) Jagung
Jagung adalah bahan makanan babi yang sangat bagus, karena banyak mengandung karbohidrat.
Tetapi bahan makanan ini harus digiling halus, sebab bila tidak akan kurang bermanfaat. Baik
jagung kuning maupun putih keduanya bisa dipergunakan walaupun yang putih kadar vitamin A
lebih rendah.
2) Katul
Kualitas katul bermacam-macam. Keadaan kualitas ini tergantung pada jumlah brambut yang
terdapat di dalam katul itu sendiri. Katul yang persentase btambutnya tinggi berarti berkualitas
rendah. Dan katul banyak mengandung fat, sehingga pada musim panas atau lembab, katul
mudah tengik. Katul yang rusak atau tengik akan mengganggu alat pencernaan dan
menyebabkan vitamin-vitamin yang terdapat di dalamnya hancur.
Babi yang banyak mendapatkan makanan katul, bacon menjadi lunak. Oleh karena itu pemberian
katul ini hendaknya dibatasi dalam jumlah sedang dan dalam keadaan baru (fresh), tak banyak
brambut.
3) Mellase
Mellase bisa diberikan pada babi dalam campuran makanan sebanyak 5%. Mellase ini bisa
mengikat makanan, sehingga makanan tak terhambur. Mellase juga meningkatkan nafsu makan.
Kepada babi-babi fattening bisa diberikan dalam jumlah sampai 20%. Sedangakan kepada babi
kecil tidak lebih dari 5%.
c. Bahan makanan hijauan
1) Hijauan segar
Hijauan merupakan salah satu bahan makanan yang sangat penting bagi pemeliharaan babi-babi
kecil dan babi-babi bibit. Tetapi yang perlu dipikirkan ialah bahwa babi kecil tidak mampu
mencerna serat kasar, maka kepada babi-babi kecil tersebut tidak bisa diberikan bahan makanan
hijauan yang serat kasarnya terlampau tinggi.
Hijauan makanan yang biasa diberikan daun ketela rambat, rumput muda yang dipotong-potong
dan berbagai jenis leguminose.
2) Tepung daun lamtoro
Tepung daun lamtoro sering ditambahkan pada makanan, terutama babi induk bibit dan anak-
anak babi. Sebab bahan tersebut kandungan mineral dan vitaminnya tinggi. Akan tetapi karena
bahan ini mengandung toxic (racun) maka jumlah jumlah yang bisa diberikan atau ditambahkan
kepada ransum tidak boleh melebihi 5% dari seluruh campuran makanan. Pemakaian yang
berlebihan atau terlampau banyak berarti akan menambah toxic yang lebih besar pula. Hal ini
bisa berakibat pada babi, bulunya rontok, dan babi bunting bisa menyebabkan keguguran.
3. Penyusunan ransum
Apabila jumlah babi yang dipiara itu hanya bebarapa ekor saja, maka kepada babi tersebut
bisa diberikan sisa-sisa bahan makanan dari dapur, seperti kulit pisang, pepaya, sayuran, nasi dan
lain sebagainya. Akan tetapi betapapun banyak sisa makanan yang bisa diberikan, namun praktek
pemberian makanan semacam itu kurang bisa dipertanggung jawabkan. Sebab bahan makanan
tersebut bukanlah merupakan rasum yang mempunyai susunan zat makanan dalam imbangan
yang tepat seperti yang diperlukan tubuh babi untuk keperluan pertumbuhan dan berproduksi.
Sedangkan yang dimaksud dengan ransum ialah sejumlah campuran dari berbagai macam
bahan makanan yang diberikan kepada hewan ternakdalam waktu tertent, misalnya satu hari satu
malam (24 jam). Di dalam waktu 24 jam babi harus mendapatkan zat-zat dalam perhitungan
yang benar dan teliti. Penyusunan ransum ini sangat bervariasi atau berbeda-beda. Titik berat
perbedaan tersebut terletak pada kadar protein dan hidratarang. Sebab pedoman penyusunan
ransum yang dikemukakan di sini ialah dengan dasar Imbangan Protein (IP).
IP ini menunjukkan suatu perbandingan antara protein dapat dicerna (Prdd) dengan Martabat
Pati (MP).
Protein dapat dicerna ialah hasil pencernaan protein kasar yang terdapat dalam suatu bahan
makanan yang dapat diabsorpsi oleh diding usus.
Sedangkan MP = Martabat Pati dari suatu bahan makanan atau ransum ialah angka yang
menunjukkan kg (gr) pati murni yang sama dayanya dengan 100 kg (gr) dari bahan makanan itu
untuk membentuk lemak badan di dalam tubuh. Hal ini dimaksudkan, bila bahan makan atau
ransum itu dikatakan memiliki MP 70, artinya 100 kg bahan makanan atau ransum tersebut
mempunyai daya yang sama dengan 70 kg pati murni dalam membentuk lemak badan di dalam
tubuh. Dan MP dari suatu bahan makanna juga menggambarkan kandungan energy.
Contoh IP
Bungkil kepala, Prdd = 16,8%; MP = 81%
IP = Prdd : MP = 16,8 : 81 => IP 1 : 482
Cara memperhitungkan MP suatu bahan makan.
Sebagai contoh jagung.
Jagung mengandung Prdd 6,6%, lemak 3,7%, serat 1% dan karbohidrat 64,8%.
Karena besarnya MP dari tiap-tiap zat makanan telah diketahui maka :
1 kg pati murni = 1 satuan kg MP
1 kg BETN = 1 satuan kg MP
1 kg serat kasar = 1 satuan kg MP
1 kg lemak dari biji-bijian = 0,94 satuan kg MP
1 kg Lemak dari biji-bijian = 2,44 satuan kg MP
Maka MP jagung tersebut bisa diperhitungkan sebagai berikut :
6,6 kg Prdd mempunyai MP 6,6 x 0,94 = 6,20
3,7 kg lemak dapat dicerna mempunyai MP 3,7 x 2,41 = 8,917
1,0 kg serat kasar dapat dicerna mempunyai MP 1,0 x 1 = 1,00
64,8 kg karbohidrat dapat dicerna mempunyai MP 64,8 x 1 = 64,80
Jumlah = 80,917
Jadi setiap 100 kg jagung mempunyai MP = 80, 9 atau dengan kata lain, bahwa setiap 100 kg
bahan makan sama dayanya dengan pati murni sebesar 80,9 kg.
Catatan :
• Bahan makanan yang memiliki IP = 1 : 2, berarti separuh dari zat-zat makanan terdiri dari
protein.
• Dan bahan makanan yang IP –nya 1 : 10, berarti zat proteinnya hanya sepersepuluhnya.
• Babi-babi umur 6 bulan, diberi ransum dengan IP 1 :5 – 1 : 6
• Babi induk menyusui diberi ransum dengan IP 1 : 6 – 1 : 7
• Babi fattening diberi ransum, dengan IP 1 : 8 – 1 : 10
Kandungan IP di dalam ransum terletak pada kadar protein dan MP (IP). Kandungan IP di dalam
ransum itu sendiri di perhitungkan berdasarkan beberapa factor diantaranya :
1) Tujuan peternakan itu sendiri, misalnya sebagai babi fattening, bibit.
2) Fase hidup babi, starter, grower, finisher atau berat babi.
3) Pedoman yang telah ada seperti zat-zat makanan yang diperlukan dan pertimbangan
ekonomis, serta bahan yang tersedia pada sepanjang tahun.
Berdasarkan faktor-faktor tersebut di atas, maka bisa disusun berbagai macam ransum sesuai
dengan kebutuhan babi dan tujuan peternak

a. Berbagai Macam Ransum


1) Ransum starter
Yang dimaksud dengan babi starter ialah anak babi yang masih menyusui dengan umur 8 – 10
minggu. Pada fase atau periode ini mereka harus mendapatkan ransum starter, yaitu ransum yang
terdiri dari :
• Komposisi bahan makanan yang mudah dihisap oleh anak babi dan pula mudah dicerna (creep
feeder).
• Kandungan serat kasarnya rendah, misalnya dari bahan jagung giling halus, tepung susu skim.
Sebab susu kandungan proteinnya tinggi, sedangkan jagung memiliki kadar cerna yang tinggi
dan merupakan sumber karbohidrat.
• Kandungan protein 20 – 22 %, MP 70
• Serat kasar 3 %.
2) Ransum Grower Babi grower yaitu anak babi sesudah melampaui fase starter sampai umur 5
bulan. Babi-babi yang telah melewati fase grower dan mencapai berat 50 kg. Hal ini
dimaksudkan agar :
• Babi tumbuh cepat, sehat dan kuat.
• Bisa menghasilkan babi-babi fattening yang tidak banyak lemak atau spek, melainkan banyak
daging.
• Babi bibit (breeding) dalam periode menyusui nanti akan bisa memproduksi air susu cukup
banyak.
Babi-babi yang hidup pada fase ini harus mendapatkan ransum grower, yaitu ransum yang terdiri
dari :
• Bahan yang agak kasar sedikit dari pada ransum starter.
• Kadar protein kurang lebih 17%, MP 68.
• Serat kasar 5%.
• Ditambah ekstra hijauan segar, vitamin-vitamin dan mineral.
3) Ransum Fattening
Babi fattening adalah babi-babi yang digemukkan sebagai babi potongan yang beratnya 50 – 100
kg. penggemukan ini dimulai semenjak mereka sudah melewati fase grower yang berat hidupnya
50 kg sampai dengan bisa dipotong yaitu pada waktu mencapai berat 100 kg. Ransum yang
diberikan ialah ransum fattening, yang terdiri dari :
• Bahan makanan yang agak kasar
• Kadar protein 14%, MP 69.
4) Ransum bibit
Ransum bibit merupakan ransum yang diberikan kepada babi dara, sebagai pengganti makanan
fase grower atau babi bunting3 bulan pertaman. Yang perlu diperhatikan dalam hal ini ialah babi
tidak boleh terlampau gemuk dan banyak fat. Untuk menghindarkan keadaan ini maka babi
tersebut harus diberikan ransum khusus yaitu ransum bibit yang terdiri dari:
• Bahan-bahan makanan yang kadar serat kasarnya relative tinggi kurang lebih 8,5%.
• Protein 14,5 %, MP 64.
• Ditambah hijauan.
5) Ransum induk menyusui
Ransum induk menyusui yaitu ransum yang diberikan pada bulan terakhir pada masa bunting
dan selama mereka menyusui. Ransum tersebut terdiri dari :
• Bahan yang kandungan serat kasarnya relative rendah, 7%.
• Kadar protein tinggi, 18,5%, MP 66.
Protein yang tinggi diperlukan untuk :
• Pertumbuhan embryo.
• Persiapan produksi air susu.
Serat kasar yang tidak terlalu tinggi dimaksudkan untuk menghidari kemungkinan terjadinya
kesukaran buang kotoran (konstipasi) pada saat hendak melahirkan. Untuk mengatasi konstipasi
ini babi bisa ditolong dengan diberikan obat pencahar (urus-urus), misalnya garam inggris
sebanyak 1 (satu) sendok makan yang dicampur makanan. Pemberiannya dilakukan beberapa
hari sebelum dan sesudah melahirkan. Pada saat ini jumlah ransum bisa dikurangi, tetapi harus
betul-betul bermutu.
b. Cara Penyusunan Ransum
Untuk menyusun ransum yang baik, perhatikan tabel di bawah beserta diagram berikut :

Keterangan Starter % Grower % Fattening % Lactasi Bibit


1. Jagung 35 - 60 25 - 60 25 -60 20 - 50 15 - 40
2. Katul - 0 - 10 0 - 25 10 - 15 0 - 15
3. Tepung ikan 5 - 10 5 - 20 - 5 -10 2 - 10
4. Dedak gandum - 5 - 10 0 - 15 10 - 25 10 - 30
5. Susu skim (Powder) 0 - 20 - - - -
6. Tepung tulang - 0-5 2-7 0 -5 0-5
7. Bungkil kedelai 5 - 15 2 - 10 2-5 5 - 10 2-7
8. Bungkil kelapa - 0 -3 2-7 0-7 0-7
9. Tepung daun lamtoro 0-3 5 5 5 5
10. Mellase 0-3 5 5 5 5
11. Mineral 1 1,5 1,5 1,5 1,5
12. Gula 0 - 10 - - - -
13. Vitamin - - - - -
14. Antibiotic - - - - -
Protein kasar 19 16 14,5 18,5 14,5
MP 70 68 69 66 64
Serat kasar 4 6 6 7 8,5

Catatan
• Campuran bisa terdiri dari 60% kulit kerang giling/tepung kulit kerang, 30% tepung tulang, 10
gram yosium.
• Perbandingan Ca dan P yang baik 1,5 – 2.
• Mineral dalam ransum 1,5%.
• Vitamin-vitamin dan antibiotic hanya bisa diperoleh dari pabrik dan mengenai jumlah yang
harus ditambahkan pada ransum ada petunjuknya dari pabrik yang bersangkutan
• Antibiotic berguna untuk merangsang pertumbuhan dan memberantas penyakit.
Contoh untuk ransum dan menghitung ransum induk menyusui. Pada tabel diatas terlihat bahwa
kadar dan MP pada ransum induk menyusui 18,5 % , MP 66 maka hal ini bisa diperhitungkan
sebagai berikut :
Diagram penyusunan ransum
Bahan Bag/kg Prot. KASAR MP
1. Jagung 35 35 x 8,5 = 297,5 35 x 80 = 2.800
2. Katul 50 50 x 13,5 = 675 50 x 60 = 3.000
3. Bungkil kedelai 5 5 x 48,5 = 242,5 5 x 69 = 345
4. Tepung ikan 10 10 x 53 = 530 10 x 49 = 490
5. Tepung daun lamtoro 5 5 x 19,5 = 97,5 5 x 45 = 225
Jumlah 100 1842,5 6.860
Prot. kasar = 1842,5 = 18,425 MP = 6860 = 68,6
100 100

Angka-angka pada tabel atau diagram di atas adalah sekedar pedoman saja, sehingga para
peternak bisa menyusun sendiri menurut bahan baku yang ada di lingkungan masing-masing
dengan menggunakan suatu pedoman yang telah ada.

4. Teknik pemberian makanan dan jumlah yang diberikan


a. Teknik Pemberian Makanan
Pada pokoknya ada 2 macam cara pemberian makanan, yaitu sistem basah dan kering. Pada
umumnya pemilihan sistem tersebut didasarkan kepada tujuan di dalam pemeliharaan, bahan
makanan yang tersedia serta keadaan tempat (kadang).
1) Sistem basah
Teknik pemberian makanan semacam ini bertujuan intuk mendapatkan kualitas babi bacon
yang baik. Semua bahan maknaan dibiki halus, kemudia dicampur air atau dibasahi.
Makanan ini bisa diberikan kepada babi pada bak makanan atau ditaruh di atas lantai. Hal ini
juga sangat tergantung kepada jumlah babi dan tempat. Jika babi itu dipiara secara kelompok, di
mana jumlah babi dalam satu ruang cukup besar, sedang tempat tidak memungkinkan, maka
pemberian makan ini cukup ditaruh di atas lantai saja, sehingga modal bisa di hemat. Tetapi pada
sitem pemeliharaan individual, sebaiknya makanan tersebut ditaruh pada bak makanan.
Kebaikan pemberian makanan sistem basah
• Makanan basah ini lebih mudah dimakan dan dicerna.
• Menambah napsu makan, sebab babi lebih suka makanan basah.
• Makanan yang basah dengan mudah bisa ditaruh di atas lantai.
Kelemahannya
• Lebih banyak tenaga, karena harus menyiapkan atau membasahi makanan terlebih dahulu.
• Sisa makanan dengan sangat mudah menjadi basi.
• Kandang lebih cepat menjadi kotor.

2) Sistem kering
Tujuan pemberian makanan semacam ini ialah untuk memberikan rangsangan agar bisa
diperoleh berat hidup yang maksimal. Maka sistem ini sangat baik buat babi-babi pork, yang
umur sekitar 3 ½ - 4 bulan dengan berat 45 – 55 kg. Pemberian makanan ini sebaiknya ditaruh
pada bak makanan atau tempat khusus seperti tempat makanan otomatis yang terlihat pada
gambar.
Keuntungan pemberian makanan sistem kering
• Pengisian makanan cukup dilakukan sekali sehari.
• Makanan yang tersisa tidak mudah menjadi basi.
• Tempat atau kandang tidak mudah kotor.
• Lebih menghemat tenaga, karena peternak tidak setiap kali harus membersihkan tempat dan
tidak selalu mengisikan makanan.
Kelemahanya
• Agak sulit dimakan, karena hanya bisa diperoleh sedikit-demisedikit.
• Makanan mudah terhambur.

b. Jumlah Makanan Yang Harus Diberikan


Jumlah makanan yang diberikan kepada babi sebaiknya dilaksanakan menurut pedoman. Semua
pemberian makanan harus disesuaikan dengan berat babi atau pertumbuhannya. Pada fase
pertama, pemeberian ransum itu hanyalah untuk keperluan pertumbuhan yang maksimal. Akan
tetapi sesudah babi itu mencapai berat hidup 70 kg, pemberian makanan harus dibatasi agar babi
tidak terlalu banyak fat. Untuk babi-babi bacon seperti Large White, Saddle Back. Makanan
harus dibatasi sampai 2,5 kg/hari semenjak mereka itu mencapai berat 60 kg ke atas. Hal ini
sangat penting untuk mencegah fat yang berlebihan dan untuk memperbaiki karkas. Suatu hal
yang mudah diingat dan praktis untuk melaksanakan jumlah makanan yang harus diberikan
kepada setiap ekor babi ialah bahwa untuk :

Berat babi/kg Umur (minggu) Jumlah/kg


15 8 (habis dipisah) 0,75
20 10 0.90
25 12 (3 bulan) 1,10
30 14 1,30
35 15 1,50
40 17 1,70
50 19 2,00
55 20 2,10
60 21 2,30
65 22 2,40
70 23 2,50
75 24 (6 bulan) 2,60
80 25 2,70
85 26 2,80
90 27 2,90
95 28 3,00
100 29 3,50
Sedangkan jumlah makanan untuk babi induk, dara, bibit dan induk menyusui bisa diberikan
menurut fase hidup atau mereka masing-masing. Bisa dilihat tabel di bawah ini :
Periode/umur Makanan Jenis makanan
1. Induk 1 - 21/2 kg + hijauan makanan induk bibit
2. Dara
- bunting 3 bulan 2 kg + hijauan makanan induk bibit
- akhir kebuntingan 3 kg + hijauan makanan induk menyusui
3. Induk bibit dewasa

Anda mungkin juga menyukai