Anda di halaman 1dari 63

PENGENALAN BAHAN

BAKU PAKAN

Salnida Yuniarti
Program Studi Budidaya Peraiarn
Fakultas Pertanian
Universitas Mataram
Secara Internasional, berdasarkan sifat fisik dan kimia
yang spesifik sesuai dengan kegunaannya :

1. Hijauan kering/dry forages/rouhages


mempunyai kandungan energi yang rendah dan
kandungan serat kasar yang tinggi (umumnya diatas
18%) serta mempunyai kadar air kurang lebih 10%.
Contoh : tanaman azolla yang sudah kering dan
dijadikan tepung
2. Hijauan segar (pasture)
merupakan bahan bahan makanan yang langsung
dicampurkan dalam pakan ikan dalam bentuk segar
dengan kadar air sangat tinggi sekitar 90%.
Contoh : rumput-rumputan, kacang-kacangan (legume),
dan daun turi (sesbania glandifora).
3. Silase
Silase adalah hijauan makanan yg diawetkan dengan cara
tertentu (proses ensilase).
Hasilnya masih dalam keadaan segar dan masih mempunyai
gizi yang cukup tinggi
Proses ensilase terdiri atas 2 tahap : Aerob dan Anaerob
(Fermentasi)
4. Sumber energi
Bahan makanan dengan kandungan protein < 20%
dan serat kasar <18%.
Contoh : biji-bijian dan butir-butiran, limbah
penggilingan, buah-buahan, akar-akaran dan umbi-
umbian.
Nilai energi bruto dari beberapa bahan makanan sumber energi

No. Bahan makanan Nilai energi bruto (kkal)


1. Jagung 4430
2. Kacang kedelai 5520
3. Dedak gandum 4540
4. Glukosa 3750
5. Kasein 5860
6. Lemak 9350
7. Padi 3300
8. Gandum 3100
9. Sorghum 4400
5. Sumber protein
bahan makanan yang kaya akan protein dengan nilai
protein > 20%.
Bahan makanan ikan sumber protein yang berasal dari
hewan adalah tepung ikan, tepung daging, tepung darah,
jerohan, dll.
Bahan makanan ikan sumber protein yang berasal dari
tumbuhan adalah kacang-kacangan, bungkil-bungkilan, dll
Nilai protein dari beberapa bahan makanan sumber protein

No. Bahan makanan Nilai protein (%)


1. Tepung ikan 50-55
2. Tepung udang 40
3. Tepung darah 75-80
4. Tepung daging 55
5. Skim milk 34-35
6. Butter milk 32
7. Daun petai cina 25-28
8. Daun singkong 20
9. Daun turi 23
10. Kacang kedelai 40
11. Kacang tanah 25
12. Kacang hijau 24
13. Bungkil kacang kedelai 44-48
14. Bungkil kacang tanah 25-35
15. Ampas tahu 43
16. Tepung hati 63
6. Sumber vitamin
umumnya berasal dari tanaman, yaitu biji-bijian, butir-
butiran, buah-buahan, daun-daunan dan umbi-umbian
dan sebagian berasal dari hewan

7. Sumber mineral
terbesar berasal dari hewan, sebagian kecil dari tumbuh-
tumbuhan.
Contoh : tepung tulang, tepung kerang dan tepung ikan

8. Feed additive
adalah makanan tambahan yang berfungsi untuk
mengoptimalkan produksi ikan.
contoh : antibiotika, hormon, obat-obatan, zat pewarna,
zat pemberi bau, dan bahan pengisi
Nilai vitamin A dari beberapa bahan makanan sumber vitamin

No. Bahan makanan Nilai vitamin


(IU/gram)
Sumber vitamin A
1. Minyak hati ikan paus 400.000
2. Minyak hati akan tuna 150.000
3. Minyak hati ikan hiu 150.000
4. Minyak tubuh ikan sarden 750
5. Mentega susu 35
6. Keju 14
7. Telur 10
8. Susu 1,5
Sumber provitamin A
9. Tepung daun alfalfa 530
10. Tepung daun dan batang alfalfa 330
11. Tepung daun dan batang alfalfa kering udara 150
12. Hijauan kering 150
13. Wortel 120
14. Bayam 100
15. Jagung kuning 8
Berdasarkan asalnya dapat dibagi :
A. Berasal dari tanaman
B. Berasal dari hewan
C. Berasal dari ikan

Berdasarkan kebiasaan dibagi :


1. Bahan pakan konvensinal
2. Bahan pakan inkonvesional : bahan pakan yang pada
hakekatnya tidak biasa/ jamak/ lumrah digunakan sebagai
pakan
A. Berasal dari Tanaman

1. Hijauan pakan (forages)


a. Rumput:
Rumput lapangan (native grass): teki, ilalang,
Rumput budidaya (kultur): rumput gajah,
rumput raja, rumput benggala
b. Leguminosa:
Pohon: Lamtoro, turi, gliriside, dan kaliandra
Merambat/menjalar: calopo, centro, pueraria
c. Hijauan lain
misalnya: daun nangka, ketela pohon
Lanjutan ……………

2. Jerami atau hasil sisa tanaman pertanian


(roughages)
a. Sebangsa rumput: Jerami padi, jerami jagung (Corn
stover), pucuk tebu
b. Sebangsa legume: Kacang tanah, kacang panjang
c. Tanaman lain: daun ketela pohon, daun ketela
rambat

3. Bebijian
a. Berasal dari sebangsa rumput (cerealia): jagung,
sorghum, padi, dan gandum
b. Berasal dari leguminosa: kacang kedelai, kacang
tanah, kacang hijau
Lanjutan …………..
4. Umbi
Ketela pohon, ketela rambat, kentang

5. Batang
Sagu, aren

6. Hasil sisa atau hasil samping industri pertanian


a. Bungkil : kelapa, kedelai, kacang, dan biji kapok
b. Bekatul atau dedak halus hasil sisa penggilingan:
padi, jagung, sorghum, dan gandum
c. Onggok
d. Tetes (molasses)
Lanjutan …………….

B. Berasal dari hewan


Contoh: tepung daging, tepung darah,
tepung daging tulang, susu, dan telur

C. Berasal dari ikan


Contoh: tepung ikan, tepung udang,
tepung kepala udang
Bahan Pakan Konvensional

Berasal dari tanaman, hewan, ikan, dan hasil


sampingan industri pertanian
a. Asal tanaman
contoh: rumput, jerami, dll
b. Asal hasil industri pertanian
contoh: bungkil, bekatul, dedak halus, dll
c. Asal hewan
contoh: tepung daging, tepung darah, dll
d. Asal ikan:
contoh: tepung ikan, dll
Bahan Pakan Inkonvensional

Bahan pakan inkonvensional dapat berasal


dari:
a. Industri kimia
contoh: urea, diamonium phosphat, amonium
poliphosphat, pupuk TSP
b. Industri pertanian
contoh: bagasse, limbah kelapa sawit
c. Hewan
contoh: isi rumen, tepung bulu, tepung darah
d. Hasil fermentasi
contoh: single cell protein (protein dari
mikroorganisme)
Feed Additive
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan feed
additive :
spesifikasi tambahan yang dibutuhkan ikan
digunakan secara bersama-sama atau sendiri
bentuk yang digunakan dan diberikan
kapan waktu penghentian penggunaan
berapa biaya tambahan yang dikeluarkan
Klasifikasi Feed Additive

Feed
Additive

nutritive feed non nutritive


additive feed additive
- untuk melengkapi / tidak mempengaruhi
meningkatkan kandungan nutrien
kandungan nutrien ransum, kegunaannya
ransum, tergantung pada
- misalnya suplemen jenisnya
vitamin, mineral, dan
asam amino
Pengelompokan feed additive berdasarkan
aktivitas dan cara kerjanya

1. Feed additive untuk meningkatkan seleksi dan


konsumsi pakan
perekat pellet (pellet binder)
Contoh : agar-agar, gelatin, tepung kanji, tepung
terigu, tepung maizena, Carboxymethyl Cellulose
(CMC), karageenan, asam alginat.
penggunaan bahan pengikat ini antara 5 – 10%.
flavouring agen (penambah rasa dan warna pada
pakan)
Contoh : pigmen (warna), stimulant (rasa) dan
Attractants (bau)
Pengelompokan feed additive berdasarkan
aktivitas dan cara kerjanya
2. Feed additive untuk membantu proses pencernaan
dan absorbsi zat makanan
Antibiotika
Untuk menyembuhkan ikan yang terserang penyakit
oleh bakteri, membantu pertumbuhan mikro organisme
baik, dan membunuh mikro organisme yang berbahaya
di saluran pencernaan
enzim
untuk mempercepat proses pencernaan zat makanan
dalam saluran pencernaan.
senyawa arsen
untuk menghambat pertumbuhan mikro flora intestinal
yang menghambat proses pencernaan zat-zat
makanan.
Pengelompokan feed additive berdasarkan
aktivitas dan cara kerjanya

3. Feed additive untuk membantu proses


metabolisme.
Hormon
digunakan lewat suntikan atau ditambahkan dalam
pakan.
Contoh : estrogen, stibustrol & dietil stibustrol.
Zat penenang
bekerja dengan menekan syaraf pusat sehingga
pergerakan ikan menjadi lebih lambat.
Contoh : aspirin, resperpin dan hidroksinin
Pengelompokan feed additive berdasarkan
aktivitas dan cara kerjanya
4. Feed additive untuk pencegahan penyakit dan kesehatan.
bahan pengawet
untuk meningkatkan daya simpan pakan, memperbaiki daya
cerna pakan, menghambat aktivitas mikro organisme yang
dapat merusak pakan dan meningkatakan konversi pakan.
Contoh : asam propionat dan natrium benzoat.
Anti oksidan
untuk menghindari oksidasi.
Contoh : butylated hidroksi toluena (BHT), butylated hidroksi
anisol (BHA), non dihidro gualaretic, vitamin E, antibiotika,
preparat sulfa dan senyawa halquinol.

5. Feed additive untuk memperbaiki kualitas produksi.


Contoh : hormon, enzim dan premiks.
Prinsip Dasar Kebutuhan Zat Gizi

1. Protein, kebutuhannya berkisar antara 20 – 60%. Untuk


ikan-ikan laut berkisar antara 30 – 60%.
2. Lemak, kebutuhannya berkisar antara 4-18%.
3. Karbohidrat, terdiri dari serat kasar (< 8%) dan Bahan
Ekstrak Tanpa Nitrogen (BETN), kebutuhannya berkisar
antara 20 – 30%.
4. Vitamin dan mineral, kebutuhannya berkisar antara 2–5%
5. Jumlah keseluruhan bahan baku dalam menyusun
formulasi pakan ikan ini harus 100%.
Prinsip Dasar Kebutuhan Zat Gizi

Kandungan dan komposisi yang terdapat dalam pakan


ikan adalah sebagai berikut :
1. Tepung ikan 21 %
2. Bungkil kedelai 25%
3. Bungkil kelapa 18%
4. Dedak 24%
5. Tepung terigu 8,5%
6. Vitamin 2%
7. Mineral 1,5%
TOTAL 100%
TERIMA KASIH
BAHAN BAKU PAKAN
Salnida Yuniarti

Program Studi Budidaya Perairan


FAPET - Unram
2019
PeNDAHULUAN
➢ Bahan baku adalah bahan yang akan digunakan untuk
membuat pakan buatan

➢ Di Indonesia tersedia banyak jenis bahan baku pakan

➢ Problem pemanfaatannya oleh industri pakan:


- musiman, terpencar - pencar
- tidak standar (kuantitas dan kualitas rendah, kontinuitas
tidak terjamin)

➢ Saat ini, sebagian besar bahan pakan diimpor (tep. ikan,


tep./bkl kedele, tep. jagung, dll) untuk industri pakan
harga pakan komersil mahal tidak seimbang dengan
harga ikan budidaya 2
Jenis bahan baku import dan bahan
baku lokal

3
4
Persyaratan
pemilihan bahan
baku

Persyaratan
Persyaratan
Sosial
Teknis
Ekonomis
1. Mempunyai nilai 1. Mudah diperoleh
gizi tinggi 2. Mudah diolah
2. Tidak mengandung 3. Harganya relatif murah
racun 4. Bukan makanan pokok
manusia
3. Sesuai dengan
5. Sedapat mungkin
kebiasaan makan memanfaat-kan limbah
ikan industri pertanian 5
bahan baku
limbah industri
pertanian.

Jenis-Jenis
Bahan Baku

bahan baku bahan baku


hewani nabati

sumber protein umumnya


relatif lebih merupakan sumber
mudah dicerna karbohidrat, namun
dan kandungan banyak juga yang
asam aminonya kaya akan protein
lebih lengkap dan vitamin
No. Bahan baku Hewani Bahan baku nabati bahan baku limbah
industri pertanian

1 Tepung ikan Tepung kedelai Tepung kepala udang


2 Silase ikan Tepung jagung Tepung anak ayam
3 Tepung udang Tepung terigu Tepung darah
4 Tepung cumi-cumi Tepung tapioka Tepung tulang
5 Tepung cacing tanah Tepung sagu Ampas tahu
6 Tepung Tepung daun lamtoro Bungkil kelapa
benawa/kepiting
7 Tepung darah Tepung daun Dedak halus
singkong
8 Tepung Tulang Tepung kacang Isi perut hewan
tanah mamalia
9 Tepung hati Tepung beras
10 Tepung Artemia 7
Pemilihan bahan baku
Pemilihan bahan baku
Pemilihan bahan baku
Pemilihan bahan baku
Pemilihan bahan baku
Pemilihan bahan baku
Pemilihan bahan baku
Pemilihan bahan baku
Anti Nutrisi
➢ Anti nutrisi merupakan zat yang dapat menghambat,
pertumbuhan, perkembangan, kesehatan, tingkah laku
atau penyebaran populasi organisme lain (allelochemic).

➢ Keberadaan antinutrisi dalam pakan dapat masuk melalui :


- Bahan pakan yang digunakan
- proses-proses alamiah
- Menemukan jalan sendiri ke dalam pakan

➢ Anti nutrisi umumnya sebagian besar diperoleh dari hasil


metabolisme sekunder tanaman

➢ anti nutrisi pada tanaman terjadi karena faktor dalam


(intrinsic factor) dan faktor luar (environment factor) 16
Senyawa Anti Nutrisi yang Sering
Ditemukan pada Pakan
1. Phytat / Phytic acid
2. Tannin
3. Gossypol
4. Saponin
5. Mimosin
6. Protease Inhibitor
7. Cyanogenic glycoside (Cyanogen)
8. Gizzerosine
9. Chitin
1. Asam Fitat
• Asam fitat merupakan bentuk penyimpanan utama
fosfor pada biji-bijian
• Asam pitat adalah sejenis asam kuat yang dapat
membentuk garam tidak terlarut dengan berbagai jenis
bivalent dan tervalent ion metal berat yang akan
menurunkan ketersediaan berbagai mineral dan unsur
esensial lainnya.
• Asam fitat juga dapat membentuk kompleks dengan
protein dan pati sehingga menurunkan daya cerna
nutrien tersebut.
• asam fitat pada konsentrasi rendah berperan sebagai
zat antioksidan
• Cara memecahkan masalah adanya P-phytat dalam
ransum yaitu :
1. Penambahan phytase:
2. Penambahan sumber pospor lainnya kedalam
ransum seperti dicalcium pospat.
3. Sebagian besar cereal dan suplemen protein
nabati relatif rendah kandungan phytase kecuali
dedak gandum, sedangkan biji yang mengandung
minyak kandungan phytat lebih tinggi.
2. Tanin
• Tanin merupakan senyawa polifenol karena
mempunyai banyak gugus OH fenolat

• Pada konsentrasi tinggi, sifat antinutrisi dari tanin


dalam mengikat protein menjadi lebih dominan
sehingga protein tidak dapat dimanfaatkan oleh
ternak (dicerna dan diserap) di usus halus dan
terbuang melalui feces (terlihat dari meningkatnya
kandungan nitrogen di feces secara signifikan).
• bahan baku pakan yang mengandung tannin seperti
biji sorgum, millet, rapeseed , fava bean, Bungkil biji
kapas dan beberapa biji yang mengandung minyak.

• Cara mengatasi pengaruh dari tannin dalam ransum :


1. mensuplementasi DL-metionin dan suplementasi
agen pengikat tannin, yaitu gelatin,
polyvinylpyrrolidone (PVP) dan polyethyleneglycol.
2. Dengan perendaman, perebusan, fermentasi, dan
penyosohan kulit luar biji
3. Gossypol
• Gosipol diproduksi oleh
kelenjar pigmen di batang
kapas, daun, biji, dan
kuncup bunga

• Kelenjar pigmen
menghasilkan pigmen
fenolik tambahan.
• Gosipol memiliki beberapa efek toksik pada vertebrata
tetapi memberi tanaman kapas ketahanan terhadap
hama.
• Gosipol yang diserap terakumulasi di hati dan ginjal
• Biji kapas mengandung konsentrasi gosipol yang cukup
tinggi untuk menghasilkan keracunan akut

• Cara mengatasi pengaruh dari gosipol dalam ransum


1. Penambahan garam besi (ferric sulphat)
2. kandungan protein ransum yang tinggi juga dapat
mencegah pengaruh merugikan dari gossypol.
4. Saponin
• Saponin merupakan senyawa yang terdiri dari
komponen gula (seperti glukosa, galaktosa, asam
glukoronat, xilosa, ramnosa, atau metil pentosa) yang
berikatan dengan komponen nongula atau aglikon
yang bersifat hidrofobik
• ditemukan pada biji-bijian dan tanaman makanan
ternak seperti alfalfa, bunga matahari, kedelai,
kacang tanah

• Saponin menghambat aktivitas dari sejumlah enzim,


baik enzim yang terdapat di saluran pencernaan
(seperti tripsin dan kimotripsin) maupun enzim pada
level seluler.
• Menurunnya konsumsi pakan diduga berkaitan
dengan rasa sepat (astringent) dan iritasi pada oral
mucosa dan saluran pencernaan
5. Mimosin
• Mimosin merupakan asam
amino bukan protein, dan
secara struktur kimia serupa
dengan asam amino tirosin

• Lamtoro (Leucaena
leucocephala) merupakan
hijauan khas yang tinggi
akan kandungan mimosin
• Mimosin dapat mengikat
sejumlah mineral
(seperti Zn, Mg, dan Cu)
dan piridoksal fosfat
yang diperlukan untuk
aktivitas berbagai enzim,
sehingga menghambat
konversi metionin
menjadi sistin.

• Pencegahan :
penggunaan Bakteri Synergistes jonesii mampu
mengkonversi mimosin menjadi senyawa nontoksik
di rumen
6. Inhibitor Protease
• Inhibitor protease merupakan komponen antinutrisi
berupa protein yang memiliki kemampuan untuk
menghambat aktivitas proteolitik dari enzim (trypsin
dan chymotripsin)

• Kedelai cenderung mengandung protease inhibitor


tinggi
• tripsin inhibitor bukan menggangu pencernaaan protein
tetapi sekresi berlebihan dari pankreas sehingga berat
pankreas meningkat (hipertrofi/hiperplasia pankreas)

• Protease inhibitor mudah dinetralkan dengan pemanasan,


tapi harus dipertimbangkan jangan sampai merusak nilai
nutrisi dari kedelai
7. Cyanogenic glycoside (Cyanogen)
• Cyanogenic glycoside, cyanoglycosida atau
cyanogen adalah senyawa yang apabila
diperlakukan asam dan diikuti dengan hidrolisis oleh
enzim tertentu akan melepaskan hydrogen cyanida
(HCN).

▪ Singkong (cassava)
adalah tanaman yg
mengandung cyanogen
dalam jumlah tinggi
• HCN setelah dilepas dengan cepat diabsorpsi dari
saluran gastro intestinal masuk ke dalam darah. Ion
Cianida (CN-) berikatan dengan Fe heme dan beraksi
dengan ferric (oxidasi) dalam mitokondria membentuk
cytochrome oxidase di dalam mitokondria, membentuk
komplek stabil dan menahan jalur pernafasan.

• Beberapa cara mengurangi cyanogenic glycoside :


1. Proses pembuatan pati menghilangkan cyanogen.
2. Pencacahan, dikeringkan atau sebelumnya
disimpan lebih dulu dalam keadaan basah bisa
mengurangi 2/3 cyanogen dari segar.
3. direndam selama 12-16 jam atau dipucatkan
dengan air mendidih
8. Gizzerosine

• Gizzerosine (2-amino-9-(4-amida-zolyl)-7-
azanonanoic acid) banyak ditemukan
pada tepung ikan
• gizzerosine terbentuk oleh gabungan
histidin atau histamin bebas dengan lisin
pada temperatur tinggi
• Gizzerosine menyebabkan penipisan
dinding lambung, pycanosis dan nekrosis
sel-sel getah lambung
9. Chitin
• Chitin merupakan polimer alam
yang terdapat di eksoskeleton
(rangka luar) hewan crustacea,
serangga, fungi dan moluska
• Chitin banyak diperoleh pada
tepung kepala udang
• Chitin ini menghambat proses kecernaan
dan penyerapan pakan dalam tubuh ikan
• Pencegahan : dgn fermentasi

Anda mungkin juga menyukai