Anda di halaman 1dari 3

ACARA I

PENGENALAN MIKROSKOP
BAB I.PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dari lahir manusia dibekali dengan panca indra yang sama dengan makhluk lain,
salah satu dari panca indra tersebut adalah mata. Mata adalah salah satu organ yang
berperan dalam sistem penglihatan, mata bekerja untuk mendeteksi cahaya, meneruskan
sinyal tersebut ke retina dan membuat efek visual yang dikirim ke otak. Namun untuk
melihat benda-benda yang berukuran relatif kecil, mata akan mengalami kesulitan. Mata
tidak dapat memusatkan pandangan pada benda – benda yang jaraknya kurang dari 25 cm
karena jarak tersebut adalah jarak maksimun untuk pembesaran efektif mata.

Disisi lain, banyak hal yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, contohnya saja
sel. Sel yang merupakan unit fungsional dan struktural terkecil dari makhluk hidup tidak
dapat dijangkau oleh mata telanjang, hal ini disebabkan karena ukuran sel itu sendiri
terlalu kecil untuk dilihat. Maka dari itu, diperlukan sebuah alat yang dapat membantu
kita untuk melihat benda – benda yang berukuran sangat kecil seperti sel.

Pada awalnya, untuk melihat benda yang berukuran kecil, para peniliti menggunakan
kaca pembesar (lup) yang menggunakan sebuah lensa cembung yang mempunyai titik
fokus yang dekat dengan lensanya. Namun kaca pembesar ini memiliki kelemahan karena
jarak benda harus lebih kecil dari jarak titik fokus ke lensa kaca pembesar tersebut.

Seiring berkembangnya zaman dan peradaban yang semakin kompleks, para ilmuwan
berhasil menciptakan mikroskop. Mikroskop disini berfungsi untuk membantu kita
mengamati benda – benda kecil yang tidak dapat dijangkau oleh penglihatan mata
normal. Mikroskop bekerja lebih spesifik jika dibanding cara kerja kaca pembesar, karena
mikroskop sudah dilengkapi dengan 2 lensa cembung dan berbagai ukuran perbesaran.

Maka dari itu, kita perlu mengetahui cara peggunaan mikroskop dengan baik dan
benar, agar kita dapat mengamati benda – benda mikro seperti sel.

1.1 Tujuan Praktikum

Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami fungsi dari bagian-bagian serta cara
kerja mikroskop.
BAB II. TINJAU PUSTAKA

Perkembangan instrumen yang berkemampuan melebihi indra manusia berjalan


seiring kemajuan sains. Penemuan dan penelitian awal tentang sel menjadi maju berkat
penciptaan mikroskop pada tahun 1590 dan peningkatan mutu alat tersebut selama tahun
1600-an. Mikroskop masih menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari penelitian
sel(Campbell, 2008:103).

Mikroskop adalah alat bantu penglihatan yang dapat digunakan untuk mengamati
objek yang ukurannya lebih kecil seperti sel,organisme bersel satu, organel sel dan lain –
lain. Berdasarkan sumber pencahayaan mikroskop dibedakan menjadi dua yaitu
mikroskop cahaya dan mikroskop elektron(Lelono, 2002:1).

Secara garis besar mikroskop terdiri dari dua bagian yaitu mekanik dan optik yang
susunan masing – masing bagian masih sangat tergantung dari tipe mikroskopnya. Bagian
mekanik terdiri dari : statif, tubus, revolver, sekrup, pengatur tubus kasar dan halus,
sekrup pengatur kondensor, sekrup pengatur posisi gelas benda dan pengatur gelas benda.
Bagian objektif terdiri dari lensa objektif, okuler, kondensor, dan cermin(Lelono, 2002:1).

Dalam prakteknya perbesaran mikroskop diperoleh dari hasil kali perbesaran objektif
dengan perbesaran okuler yang dapat dibaca pada masing – masing objektif dan okuler.
Kemampuan lain yang dimiliki mikroskop adalah daya pisah. Daya pisah adalah
kemampuan suatu objektif untuk memisahkan dua buah titik yang sangat berdekatan di
dalam struktur pada suatu objek. Jadi makin besar kemampuan suatu objektif makin kecil
jarak dua buah titik yang berdekatan yang dapat dilihat secara terpisah dengan mikroskop
tersebut(Lelono, 2002:1).

Anda mungkin juga menyukai