Anda di halaman 1dari 4

DEDAK KATUL BEKATUL FERMENTASI

Banyak permintaan dari rekan-rekan peternak yang menginginkan pembahasan


tentang katul fermentasi. Permintaan ini di landasi pendapat yang mengatakan,
bahan pakan ternak yang telah mengalami proses fermentasi mutu, kualitas,
protein dan TDN(Total Digestible Nutrien) bahan pakan tersebut akan
meningkat tajam.
Tapi benarkah seperti itu ? Coba nanti kita bahas bersama kebenaran praduga
keilmuaan tersebut. Sebelumnya, harus di samakan terlebih dahulu persepsi
tentang istilah-istilah dedak, katul, bekatul, fermentasi, ragi, urea
KATUL
Biji bulir padi yang telah di pisahkan antara kulit luar atau sekam dari biji dalam
atau istilah jawa wuloh biji padi berwarna merah kecoklatan. Setelah proses
penggilingan di pabrik atau Selepan istilah jawanya, akan keluar 2 hasil yang
terpisahkan, beras putih dan katul. Oleh karyawan selepan seringnya di
namakan katul gilingan pertama. Nilai nutrisi :
Protein : 12 %
Energi Metabolisme : 1680 Kcal/kg
Lemak : 13 %
Serat Kasar : 12 %
Ca : 0,12 %
P : 1,5 %
Na : 0,07 %
K : 1,7 %
CL : 0,07 %
Mn : 200 ppm
Zn : 30 ppm
DEDAK
Merupakan hasil samping dari pemisahan gabah/biji padi antara kulit sekam dan
beras Wuloh, hasil sampingnya pecahan lembut dari kulit padi atau sekam. Hasil
samping ini di campur dengan katul dengan perbandingan 70 : 30 katul hasilnya
namanya Dedak.
protein : 9 10 %, energy metabolism 1300 Kcal/kg, dedak ini hanya cocok
khusus untuk hewan ruminansia seperti kambing, domba, kerbau, sapi.
BEKATUL
Atau lebih terkenal dengan nama katul separator yaitu limbah dari penggilingan
beras yang sudah berwarna putih, biasanya berat massa lebih tinggi di banding
katul. Bekatul ini warnanya cenderung putih dan masih banyak ikutan beras

pecah. Bekatul dan katul cocok untuk campuran formula pakan

unggas seperti ayam dan itik bebek, dengan nilai nutrisi :


Protein : 12 %
Energi Metabolisme : 2850 Kcal/kg
Lemak : 12 %
Serat Kasar : 3 %
Ca : 0,04 %
P : 1,4 %
Na : 0,07 %
K : 1,1 %
CL : 0,07 %
FERMENTASI
Fermentasi merupakan proses pembiakan protein sel tunggal. Protein sel tunggal
yang biasa di pakai adalah yang di produksi dengan media kultur cair missal :
kefir, yoghurt, asam cuka. Sedang protein sel tunggal media subtract padat
missal : oncom, tempe, tempe, kecap.
Tujuan awal fermentasi untuk meningkatkan nilai tercernak pakan, sehingga
penyerapan nilai nutrisi pakan lebih optimal, yang pada akhirnya seharusnya
produktivitas akan meningkat.
RAGI
Atau ada juga yang menyebutnya Laru, bibit atau biang jamur/kapang yang
dipergunakan dalam fermentasi. Ragi tempe mengandung kapang Rhizopus
orizae, yang pada pertumbuhannya mampu memecah susunan kimia protein
komplek menjadi sederhana sehingga mudah di cerna.
Macam ragi yang biasa di gunakan, Rhizopus spec, Rhizopus oligosporus,
Rhizopus ,champydosporus, Aspergillus niger, ragi tape atau mikro
organism lain seperti EM 4, fermetan jerami atau yang lainnya lagi, karena
sekarang banyak banget merk keluaran pabrik yang telah dijual bebas.
UREA
Urea di sini yang di maksudkan adalah urea yang sering di pakai buat pupuk
tananman . Yang mana kandungannya 46 % adalah Nitrogen. Kenapa di pakai,
untuk menjadi bom protein, bersama-sama dengan sisa subtract mineral,
nitrogen urea dan sel-sel mikroba, beserta perombakan pati, meningkatkan nilai
prosentase protein yang di namakan Protein Enrichment.
Yang perlu di perhatikan di sini, kebutuhan protein bangsa Unggas ayam dan

bebek itik adalah protein yang berupa Asam Amino, kesepuluh asam amino
komplit. Ini artinya penggunaan urea hanya di khususkan untuk hewan
Ruminansia sapi, kerbau, kambing, domba. Yang mana dalam ke empat organ
pencernakan banyak mengandung jutaan mikro organism yang membantu
proses penyerapan nutrisi pakan.
Untuk unggas urea ndak usah di pakai
di pakai untuk ruminansia saja

CARA PEMBUATAN
Bahan :
1. Katul
2. Mineral unggas dan ruminansia
3. Urea bagi ruminansia, unggas tidak memerlukannya
Alat-alat :
1. Drum, ember, plastic untuk pemeraman
2. Dandang/ alat kukus di sesuaikan dengan yang di miliki
Langkah kerja :
1. Basahi katul dengan air buat pero saja, masukan dandang/alat kukus,
masak 30 menit di hitung mulai airmendidih, hindari terlalu matang atau katul
masukan ember kocori dengan air panas lalu aduk-aduk sampai merata, di buat
pero juga.
2. Dinginkan katul, campur dengan urea 1 sendok the tiap 2 kg katul, mineral 1
sendok makan tiap 2 kg katul, ragi tape 1 butir tiap 4 kg katul. Kenapa di pakai
ragi tape, karena harga murahatau rekan rekan pingin tahu caranya buat ragi
tape ? lain kali saja bahasnya ya
3. Semua bahan di campur aduk sampai rata, lalu masukan dalam drum, ember
atau plastic, tutup rapat udara ndak boleh masuk, 2 atau 3 hari, hasil terbaik 4
hari. Simpan di tempat teduh yang tidak terkena paparan sinar matahari.
4. Setelah jadi bisa langsung di berikan pada hewan ternak atau kalau ingin di
simpan keringkan terlebih dahulu baru di kemas, jika pengeringan sempurna
tahan hingga 2 bulan.selesai.

GRUP FACEBOOK : AYAM KRESING 3 AKS


TWITTER : @BETHA_SUTRISNO
BLOG : BUMITERNAK-BETHA.BLOGSPOT.COM
EMAIL : BETHA_SUTRISNO@YAHOO.CO.ID

Anda mungkin juga menyukai