Anda di halaman 1dari 3

Pembahasan Soal OSK Kimia Tahun 2015

Pembahasan Soal Nomor 1: Jumlah zat terlarut C6H4Cl2 = 0,018 mol


Penentuan rumus empiris:
Molalitas C6H4Cl2 dalam benzena = (0,018 ×
Unsur Si F 1000)/43,95
Massa per 100 g 33 g 67 g Molalitas C6H4Cl2 dalam benzena = 0,409556
Massa molar 28 g/mol 19 g/mol molal
Jumlah zat 1,18 mol 3,53 mol Molalitas C6H4Cl2 dalam benzena ≈ 0,410 molal
Perbandingan 1,18/1,18 3,53/1,18
jumlah zat =1 =3

Rumus empiris gas tersebut adalah (SiF3)n Soal Nomor 14 


Satu dari struktur resonansi ion OCN– yang
Penentuan massa gas: digambarkan di bawah ini
P  = 1,7 atm
V = 0,21 L   
R = 0,08205  L·atm/mol·K 
T = 35oC = 308 K

PV= nRT 
n = (PV)/(RT)
n = (1,7 × 0,21 L)/(0,08205 L·atm/mol·K × 308 K) Muatan formal untuk setiap atom dalam struktur
n = 0,014126641 mol resonansi di atas adalah:

V = 0,21 L → n = 0,014126641 mol → massa =


2,4  g A. atom O = –1, atom C atom = –1, dan atom
massa molar = 2,4 g / 0,014126641 mol N = +1
massa molar = 169,8917647 B. atom O = 0, atom C = 0, dan atom N = –1
massa molar ≈ 170 g/mol C. atom O = –1, C atom = 0, dan atom N = 0
D. atom O = 0, C atom = 0, dan atom N = 0
Rumus molekul = (SiF3)n E. atom O = +1, atom C = 0, dan atom N = –2
Rumus molekul = (SiF3)n = 170
Rumus molekul = (33 + (19 × 3))n = 170
Rumus molekul = (85)n = 170 Pembahasan Soal Nomor 14:
Rumus molekul = n = 170/85 Muatan formal dengan muda dihitung dengan
Rumus molekul = n = 2 mengurangkan jumlah elektron valensi (EV)
dengan jumlah elektron di sekitar (EDS) atom.
Jadi rumus molekul gas tersebut adalah Si 2F6.  Jumlah EDS atom ini merupakan jumlah  elektron
bebas (EB) dengan elektron hasil bagi ikatan
Soal Nomor 3: antara 2 atom misal antara A-B. Karena setiap 1
Konsentrasi (dalam satuan molalitas) senyawa ikatan terdapat 2 elektron maka setelah dibagi 2
para-diklorobenzena (C6H4Cl2) dalam suatu akan terpisah 1 elektron ke atom A dan 1 elektron
larutan yang dibuat dengan cara melarutkan 2,65 ke atom B seperti pada gambar berikut:
g C6H4Cl2 dalam 50 mL benzena (densitas =
0,879 g/mL) adalah:

A. 0,018 m
B. 80,041 m
C. 0,180 m Muatan formal pada atom O = jumlah EV O -
D. 0,410 m jumlah EDS O
E. 1,810 m Muatan formal pada atom O = 6 - 7
Muatan formal pada atom O = -1 
Pembahasan Soal Nomor 3: Muatan formal pada atom C = jumlah EV C -
Massa pelarut benzena = 50 mL × 0,879 g/mL jumlah EDS C
Massa pelarut benzena = 43,95 g Muatan formal pada atom C = 4 - 4
Muatan formal pada atom C = 0 
Massa zat terlarut C6H4Cl2 = 2,65 g Muatan formal pada atom N = jumlah EV N -
jumlah EDS N
Massa molar C6H4Cl2 = (6×12)+(4×1)+(2×35,45) Muatan formal pada atom N = 5 - 5
Massa molar C6H4Cl2 = 72 + 4 + 70,90 Muatan formal pada atom N = 0
Massa molar C6H4Cl2 = 146,90 g/mol
Cara lain menghitung muatan formal adalah
dengan menghitung jumlah elektron valensi 
Jumlah zat terlarut C6H4Cl2 = 2,65 g / 146,90
dikurangi dengan jumlah EB dikurangi jumlah
g/mol
ikatan di sekitar atom.
Pembahasan Soal OSK Kimia Tahun 2015
Muatan formal pada atom O = jumlah EV O - Kf = tetapan pembentukan
jumlah EB O - jumlah ikatan Kc = tetapan kesetimbangan berdasar
Muatan formal pada atom O = 6 - 6 - 1 konsentrasi
Muatan formal pada atom O = -1  Kc = Ksp × Kf
Muatan formal pada atom C = jumlah EV C - Pada soal Kc = (5,4×10-13) × (2,0 ×1013) = 10,8
jumlah EB C - jumlah ikatan Massa molar AgBr = 107,90 + 79,90 = 187,80 
Muatan formal pada atom C = 4 - 0 - 4 
Muatan formal pada atom C = 0  Ksp=
Muatan formal pada atom N = jumlah EV N - Ag+
AgBr(s) ⇌ + Br–(aq) 5,4×10-
jumlah EB N - jumlah ikatan (aq) 13

Muatan formal pada atom N = 5 - 2 - 3 2 Kf=


Muatan formal pada atom N = 0 [Ag(S2O3)2]3- 
Ag+(aq) + S2O32- ⇌ 2,0×101
(aq) 3
(aq)
2 Br-
Soal Nomor 16 AgBr(s 2– [Ag(S2O3)2]3 Kc=
+ S2O3 ⇌ – + (aq
Dalam suatu wadah tertutup yang suhunya 25oC , ) (aq) 10,8
(aq) )
sejumlah amonium karbonan (N2H6CO2)
menyublim dan terdisosiasi menjadi amoniak
Ingat AgBr ada dalam bentuk padatan maka
(NH3) serta karbon diokasida (CO2) sesuai
dalam persamaan kesetimbangan dianggap 1
persamaan reaksi berikut:
N2H6CO2(s) ⇌ 2NH3(g) + CO2(g)
Kc=[[Ag(S2O3)3−]][Br−][S2O2−3]2
Setelah didiamkan beberapa lama, terjadi Jumlah Na2S2O3 = 0,125L × 1,2M = 0,15 mol
kesetimbangan dengan tekanan total gas sebesar Dimisalkan jumlah [Ag(S2O3)2]3- dan Br- = x 
0,116 atom. Nikai Kp untuk reaksi tersebut Banyaknya Br- = x ini menunjukkan banyaknya
adalah:  AgBr yang larut sesuai persamaan 
A. 4,20 × 10–3  AgBr ⇌ Ag+(aq) + Br–(aq) 
B. 2,99 × 10–3 
C. 4,64 × 10–4  2
[Ag(S2O3)2]3– Br–
D. 3,40 × 10–4  Reaksi : S2O32– ⇌ +
(aq) (aq)
E. 2,31 × 10–4  (aq)
Awal : 1,20 – –
Pembahasan Soal Nomor 16 Bereaksi : –2x +x +x
PN2H6CO2 dalam bentuk padatan maka tidak 1,20 –
diperhitungkan (atau dianggap 1) Kesetimbangan : x x
2x
PNH3 = 2/3 × Ptotal = 2/3 × 0,116 atm = 0,077 atm Kc10,810,8−−−
PCO2 = 1/3 × Ptotal = 1/3 × 0,116 atm = 0,039 atm −√3,293,29×(1,20−2x)3,948−6,58x7,58xx=[[
Kp=(PNH3)2(PCO2)=0,0772×0,039=0,000231231 Ag(S2O3)3−]][Br−]
=2,31×10−4
[S2O2−3]2=x.x(1,20−2x)2=x.x(1,20−2x)2−−−
−−−−−−−
−√=x1,20−2x=x=x=3,948=0,52
Soal Nomor 18 
Dalam fotografi, padatan AgBr yang tersisa
dilarutkan dalam larutan Na2S2O3. Ion
Ag+ bereaksi dengan ion S2O32– membentuk Jadi AgBr yang melarut sebanyak 0,52 M dalam
senyawa kompleks [Ag(S2O3)2]3–, dengan volume 125 mL atau 0,125 L
persamaan reaksi sebagai berikut: Massa AgBr
Ksp= = 0,52M×0,125 L×massa molar AgBr
AgBr(s) ⇌ Ag+(aq) + Br–(aq) Massa AgBr = 0,065 mol×187,80 g/mol
5,4×10–13
2 S2O3 2- 3-
[Ag(S2O3)2]  ( Kf= Massa AgBr = 12,20 g
Ag+(aq) + ⇌
(aq) aq) 2,0×1013
Soal Nomor 19.
Jumlah padatan AgBr yang dapat larut dalam 125 Percobaan yang meibatkan reaksi oksidasi NO
mL larutan Na2S2O3 1,20 M adalah:  menjadi NO2 berlangsung sesuai persamaan
reaksi berikut:
2NO(g)+ O2(g) → 2NO2(g)
A. 7,14 g Data yang diperoleh dari percobaan tersebut
B. 12,22 g adalah sebagai berikut:
C. 14,08 g
D. 16,72 g Percobaan [O2] [NO] Laju NO2 (M/det)
E. 40,65 g 
1 0,001 0,001 7,10
Pembahasan Soal Nomor 18  2 0,004 0,001 28,40
Ksp = tetapan hasil kali kelarutan
Pembahasan Soal OSK Kimia Tahun 2015
3 0,004 0,003 255,60
4 0,002 0,002 X

Nilai X dalam tabel adalah:

A. 3,65 
B. 14,20 
C. 28,40 
D. 56,80 
E. 85,20 

Pembahasan Soal Nomor 19.


Penentuan orde reaksi:
Orde reaksi terhadap O2 (gunakan data 2 dan 1)
(0,004/0,001)a = 28,40/7,10
4a = 4
a = 1 

Orde reaksi terhadap NO (gunakan data 3 dan 2)


(0,003/0,001)b = 255,60/28,40
3b = 9
b=2

Penentuan konstanta laju reaksi (gunakan data


1):
k = 7,10/{(0,001)(0,001)2}
k = 7,10/10-9
k = 7,10 × 109

Penentuan nilai X atau v4


v4 = k [O2][NO]2
v4 = 7,10 × 109 [0,002][0,002]2
v4 = 7,10 × 109 8 × 10-9
v4 = 56,8

Anda mungkin juga menyukai