Anda di halaman 1dari 38

KSN- OSN KIMIA 2022

BAGIAN-1
Soal KSN-K 2022 – No. 1

Suatu ion X memiliki bilangan oksidasi +4, dengan 2 elektron pada n = 1, 8 elektron pada n = 2, dan 10
elektron pada n = 3. Unsur X adalah ….

A. Argon
B. Vanadium
C. Kromium
D. Titanium
E. Mangan

Pembahasan Soal KSN-K 2022 – No. 1

Ion X memiliki bilangan oksidasi +4 artinya ia telah melepaskan 4 elektronnya, dan konfigurasi elektron per
kulit 2 – 8 – 10.
Jika elektron dikembalikan maka total elektron yang dimiliki X = 2 + 8 + 10 + 4 = 24 elektron.
Unsur yang mempunyai 24 elektron pada keadaan dasar berarti nomor atomnya juga 24.
Jadi unsur X yang dimaksud adalah 24Cr (kromium).
Jawaban yang tepat C.

Soal KSN-K 2022 – No. 2


Gambar di bawah ini menunjukkan struktur tripeptida yang dilarutkan dalam air.

 
Jika ke dalam larutan ditambahkan senyawa asam hingga pH < 2, maka peptida tersebut menjadi
bermuatan….

A. +6
B. +5
C. +4
D. +3
E. +2

Pembahasan Soal KSN-K 2022 – No. 2


Ketika tripeptida N-L-alanil-L-arginil-S-metil-L-sistein dilarutkan dalam air dan ditambahkan asam hingga
pH < 2, tripeptida akan menjadi bermuatan positif karena terdapat tiga gugus amino dan satu gugus
sulfhidril  yang terprotonasi. 
-NH2 pada L-alanil terprotonasi menjadi –[NH3]+ (+1)
-NH2 dan -NH pada L-arginil terprotonasi menjadi –[NH 3]+ (+1) dan =[NH2]+ (+1)
-S-CH3 pada S-methyl-L-sistein terprotonasi menjadi –[HS-CH 3]+ (+1)
 
Jadi, jumlah muatan pada tripeptida N-L-alanil-L-arginil-S-metil-L-sistein saat dilarutkan dalam air dan
ditambahkan asam hingga pH < 2 adalah +4.
Jawaban yang tepat C.

Soal KSN-K 2022 – No. 3

Unsur X, suatu padatan berwarna abu-abu, bereaksi dengan unsur Z, suatu gas tak berwarna, membentuk
suatu senyawa di mana jumlah atom X lebih banyak dua kali dari jumlah atom Z. Manakah diantara
pernyataan berikut mengenai konfigurasi elektron pada keadaan dasar untuk atom-atom tersebut yang paling
benar…

A. X memiliki satu elektron valensi sedangkan Z memiliki lima elektron valensi


B. X memiliki dua elektron valensi sedangkan Z memiliki satu elektron valensi
C. X memiliki dua elektron valensi sedangkan Z memiliki lima elektron valensi
D. X memiliki tujuh elektron valensi sedangkan Z memiliki enam elektron valensi
E. X memiliki satu elektron valensi sedangkan Z memiliki enam elektron valensi

Pembahasan Soal KSN-K 2022 – No. 3

Senyawa dengan jumlah atom X lebih banyak dua kali dari jumlah atom Z memiliki rumus kimia X 2Z. Oleh
karena itu, X kemungkinan besar adalah logam yang mempunyai valensi 1 (stabil dengan melepas elektron
valensi sehingga membentuk ion X+) dan Z adalah non-logam valensi 6 (stabil dengan menerima sebanyak 2
elektron sehingga membentuk Z2–).

Jawaban yang tepat E.

Soal KSN-K 2022 – No. 4


Senyawa yang menyerap sinar UV/tampak dengan panjang gelombang terpanjang adalah ….

A. 1,3-sikloheksadiena
B. Benzena
C. Naftalena
D. Tetrasena
E. Antrasena

Pembahasan Soal KSN-K 2022 – No. 4:


Tetrasene memiliki sistem terkonjugasi panjang dari ikatan rangkap berselang-seling, yang memungkinkan
terjadinya delokalisasi elektron. Elektron yang terdelokalisasi dalam sistem terkonjugasi dapat menyerap
cahaya di wilayah spektrum elektromagnetik yang terlihat, menghasilkan spektrum serapan yang khas
dengan panjang gelombang yang panjang.
Sebagai perbandingan, benzena memiliki sistem terkonjugasi enam elektron pi (3 ikatan rangkap), naftalena
memiliki sistem terkonjugasi sepuluh elektron pi (5 ikatan rangkap), dan antrasena memiliki sistem
terkonjugasi empat belas elektron p (7 ikatan rangkap)i, tetapi tetrasena memiliki sistem terkonjugasi lagi
dengan elektron 18 pi (9 ikatan rangkap), menghasilkan panjang gelombang absorbansi yang lebih panjang
di daerah tampak. 1,3-sikloheksadiena bukanlah sistem yang sangat terkonjugasi dan memiliki panjang
gelombang absorbansi yang jauh lebih pendek.

Jawaban yang tepat D.

Soal KSN-K 2022 – No. 5

Urutan besar energi kisi untuk FeCl3, FeCl2 dan Fe2O3 adalah….

A. Fe2O3 < FeCl3 < FeCl2


B. FeCl2 < Fe2O3 < FeCl3
C. FeCl2 < FeCl3 < Fe2O3
D. FeCl3 < FeCl2 < Fe2O3
E. FeCl3 < Fe2O3 < FeCl2

Pembahasan Soal KSN-K 2022 – No. 5

Energi kisi suatu senyawa ionik adalah energi yang dihasilkan saat pembentukan 1 mol padatan kristal
senyawa ion dari ion-ion penyusunan pada fase gas. Persamaan termokimia-nya dapat dituliskan aMb+ (g) +
bXa– (g) ⟶ MaXb (s) + Energi kisi

Energi kisi bergantung pada muatan ion-ion, ukuran ion-ion, dan jarak antara ion-ion tersebut.

Muatan dan ukuran ion merupakan faktor penting yang menentukan besarnya energi kisi. Energi kisi
berkaitan dengan energi potensial dari dua muatan yang berinteraksi yang diberikan dalam persamaan
matematika; E = k.(Q1×Q2)/d

Q1 dan Q2 adalah besar muatan pada partikel dalam satuan coulomb dan d adalah jarak antara jari–jari dalam
satuan meter.

Jari-jari kation: Fe2+ > Fe3+


Jari-jari anion: Cl– > O2–  

Semakin besar jarak jari-jari kation-anion, nilai d semakin besar maka energi kisi semakin kecil.
Semakin kecil jarak jari-jari kation-anion, nilai d semakin kecil maka energi kisi semakin besar.

Semakin besar hasil kali jumlah muatan kation-anion maka semakin besar energi kisinya.
Semakin kecil hasil kali jumlah muatan kation-anion maka semakin kecil energi kisinya.

Perbandingan FeCl2 atau Fe2+ Cl– dengan FeCl3 atau Fe3+ Cl–


Muatan Fe2+ < Fe3+ dan jari-jari kation Fe2+ > Fe3+ sementara keduanya mengandung anion Cl– maka energi
kisi FeCl2 < FeCl3
Perbandingan FeCl3 atau Fe3+ Cl– dengan Fe2O3 atau Fe3+ O2–
Muatan O2– > Cl– dan jari-jari anion O2– < Cl– sementara keduanya mengandung kation Fe3+ maka energi kisi
FeCl2 < Fe2O3.

Jadi, urutan besar energi kisi adalah FeCl 2 < FeCl3 < Fe2O3.

Jawaban yang tepat C.

Soal KSN-K 2022 – No. 6

Pernyataan di bawah ini berkaitan dengan struktur Lewis ion F 2ClO2+

i. Orbital hibrida untuk atom pusat pada struktur ion F 2ClO2+ adalah sp3d2
ii. Muatan formal untuk atom F, O, dan Cl masing-masing adalah 0, 0, dan +1
iii. Jumlah masing-masing ikatan s dan p pada struktur ion F 2ClO2+ adalah 4
iv. Ion F2ClO2+ bersifat polar

Di antara pernyataan tersebut yang benar adalah ….

A. (i), (ii), dan (iii)


B. (i) dan (iii)
C. (ii)
D. (ii), dan (iv)
E. (iv)

Pembahasan Soal KSN-K 2022 – No. 6

Struktur Lewis F2ClO2+

i. Orbital hibrida untuk atom pusat pada struktur ion F 2ClO2+ adalah sp3, ada 4 domain elektron (2
ikatan rangkap, 2 ikatan tunggal, bukan sp 3d2.
ii. Muatan formal untuk atom F adalah 0, atom O adalah 0, dan atom Cl adalah +1.
Total muatan formal pada ion F2ClO2+ adalah +1.
Cara menghitung muatan formal atom , selisih jumlah elektron valensi atom dikurangi (elektron
bebas ditambah jumlah ikatan yang dimiliki atom tersebut).
iii. Struktur ion F2ClO2+ mempunyai 4 ikatan σ dan 2 ikatan π, jadi total ikatan σ  π adalah 6, bukan 4.
Ingat tiap ikatan tunggal hanya ada 1 ikatan σ dan tiap ikatan rangkap ada 1 ikatan σ dan 1 ikatan π.
iv. Ion F2ClO2+ bersifat polar karena ia memiliki momen dipol yang tidak sama dengan nol. Hal ini
disebabkan oleh adanya ikatan polar antara fluorin dan klorin, serta ikatan rangkap antara oksigen
dan klorin serta adanya muatan.

Jawaban yang tepat D.


 

Soal KSN-K 2022 – No. 7

Oksigen terlarut dalam air memiliki nilai konstanta Henry pada suhu 25 oC = 1,267 × 10–3 M/atm. Jika
tekanan parsial oksigen di udara adalah 0,30 atm, konsentrasi oksigen terlarut dalam air yang
berkesetimbangan dengan udara pada suhu 25 oC adalah …. (mol/L). Diketahui Hukum Henry C = k.P)

A. 4,6 × 10–6
B. 7,2 × 10–6
C. 2,6 × 10–4
D. 5,4 × 10–4
E. 3,8 × 10–4

Pembahasan Soal KSN-K 2022 – No. 7


Berdasarkan Hukum Henry dapat dihitung konsentrasi oksigen terlarut dalam air yang berkesetimbangan
dengan udara:

C = k.P

Dengan C adalah konsentrasi oksigen terlarut dalam air (dalam mol/L), k adalah konstanta Henry pada suhu
25 oC, P adalah tekanan parsial oksigen di udara (dalam atm).

C = k × P
C = (1,267 . 10–3 M/atm) × (0,30 atm)
C = 3,801 × 10–4 M

Jadi, konsentrasi oksigen terlarut dalam air yang berkesetimbangan dengan udara pada suhu 25 oC adalah
sekitar 3,801 × 10–4 M.

Jawaban yang tepat E.

Soal KSN-K 2022 – No. 8

Tabel berikut menunjukkan data laju awal untuk reaksi (C 2H5)2(NH2)2 + I2 → (C2H5)2N2 + 2HI  

[(C2H5)2(NH2)]0 (mol/L) [I2]0 (mol/L) Laju awal pembentukan (C2H5)2N2


0,005 0,045 3,15 × 10–3 M/detik
0,015 0,030 6,30 × 10–3 M/detik
0,030 0,060 25,2 × 10–3 M/detik

Orde reaksi terhadap (C2H5)2(NH2)2 dan I2 berturut-turut adalah ….

A. 0 dan 1
B. 0 dan 2
C. 2 dan 0
D. 1 dan 1
E. 3 dan –1

Pembahasan Soal KSN-K 2022 – No. 8

[(C2H5)2(NH2)]0 (mol/L) [I2]0 (mol/L) Laju awal pembentukan (C2H5)2N2


No.
A B r
1 0,005 0,045 3,15
2 0,015 0,030 6,30
3 0,030 0,060 25,2

Menghitung orde reaksi terhadap A dan B

Perhitungan menggunakan data 3 dan 2

r3/r2 = ([A3]/[A2])x × ([B3]/[B2])y

25,2/6,3 = (0,03/0,015) x × (0,06/0,03)y

4 = (2) x × (2)y

22 = 2 (x+y)

2=x+y

x=2–y

Perhitungan menggunakan data 2 dan 1


r2/r1 = ([A2]/[A1])x × ([B2]/[B1])y

6,3/3,15 = (0,015/0,005) x × (0,03/0,045)y

2 = (3) x × (2/3)y

2 = (3) (2 – y) × (2/3)y

2 = (32)/(3)y × (2/3)y

2 = (32)/(3)y × (2)y/(3)y

2/(32) = (2)y/[(3)y × (3)y

21/(32) = (2)y/(3)2y

21 = (2)y → y = 1

(32) = (3)2y → 2y = 2 → y = 1

Karena 2 = x + y, bila y = 1 maka x = 1.

Jawaban yang tepat D

Soal KSN-K 2022 – No. 9

Suatu basa lemah dengan konsentrasi 0,120 M (pK b = 4,20) dititrasi dengan larutan asam klorida 0,300 M.
Titik ekuivalen tercapat setelah penambahan 20 mL larutan titran. pH pada titik ekuivalen adalah ….

A. 8,4
B. 7,0
C. 6,3
D. 5,4
E. 3,7

Pembahasan Soal KSN-K 2022 – No. 9

Pada saat pH pada titik ekivalen, baik basa lemah dan asam klorida (asam kuat) tepat habis bereaksi, maka
terbentuk garam terhidrolisis yang berasal dari basa lemah dan asam kuat.

n basa lemah = n HCl


0,12 M x V basa lemah = 0,30 M x 20 mL
0,12 M x V basa lemah = 6 mmol
V basa lemah = (6 mmol)/(0,12 M) = 50 mL

V total campuran = 20 mL + 50 mL = 70 mL

n Garam = n HCl = 6 mmol

Menghitung [Garam] = (6 mmol)/(70 mL) = 0,086 M

pH = ½ (14 – pKb – log [Garam])


pH = ½ (14 – 4,20 – log 0,086)
pH = ½ (14 – 4,20  + 1,07)
pH = ½ (10,87)
pH = 5,43

Jawaban yang tepat D

Soal KSN-K 2022 – No. 10

Produk kondensasi aldol yang terbentuk dari 3-pentanon dalam suasana basa memiliki nama IUPAC…
A. 5-etil-4-metil-5-hepten-3-on
B. 4-metil-4-nonen-3,7-dion
C. 5-etil-4-metil-4-hepten-3-on
D. 3-etil-4-metil-3-hepten-5-on
E. 3-etil-4-metil-2-hepten-5-on

Pembahasan Soal KSN-K 2022 – No. 10

Reaktan yang diberikan adalah 3-pentanon (H ₃C 一 CH₂ 一 CO 一 CH₂ 一 CH₃)

Dua ekuivalen molekul 3-pentanon (H₃C 一 CH₂ 一 CO 一 CH₂ 一 CH₃) bereaksi dengan adanya basa
(NaOH) akan menghasilkan pembentukan β-hidroksiketon kemudian diikuti dengan pelepasan molekul H ₂O
yang menghasilkan H₃C 一 CH₂ 一 CO 一 C(CH₃)=C(CH₂CH₃)一 CH₂ 一 CH₃

Nama IUPAC dari produk yang terbentuk adalah 5-etil-4-metil-4-hepten-3-on.

Jawaban yang benar adalah pilihan B.

Bagian-2
Soal KSN-K 2022 – No. 11

Perhatikan gambar berikut.

Urutan besarnya nilai konstanta laju (k) untuk tiga temperatur reaksi (T1, T2, T3) yang tepat adalah ….

A. k(T1) < k(T3) < k(T2)


B. k(T1) < k(T2) < k(T3)
C. k(T2) < k(T3) < k(T1)
D. k(T2) < k(T1) < k(T3)
E. k(T3) < k(T2) < k(T1)

Pembahasan Soal KSN-K 2022 – No. 11

Untuk reaksi kimia pada suhu yang berbeda, nilai konstanta laju (k) biasanya akan berbeda. Secara umum,
kita dapat menentukan urutan besarnya nilai konstanta laju (k) untuk tiga temperatur reaksi jika T1 < T2 <
T3 dengan menggunakan Persamaan Arrhenius:
k = A . e (-Ea/RT)

Keterangan: k adalah konstanta laju reaksi, A adalah faktor frekuensi, Ea adalah energi aktivasi, R adalah
konstanta gas (8,314 J/(mol.K)), dan T adalah suhu absolut dalam kelvin.

Dari persamaan ini, kita dapat melihat bahwa nilai konstanta laju reaksi (k) akan berbanding terbalik dengan
nilai energi aktivasi (Ea). Semakin tinggi suhu, semakin banyak molekul yang memiliki energi kinetik yang
cukup untuk mengatasi energi aktivasi dan berpartisipasi dalam reaksi. Oleh karena itu, nilai konstanta laju
reaksi (k) akan meningkat seiring dengan peningkatan suhu.

Dengan demikian, urutan besarnya nilai konstanta laju (k) untuk tiga temperatur reaksi jika T1 < T2 < T3
adalah: k(T1) < k(T2) < k(T3). Artinya, nilai k akan semakin besar seiring dengan peningkatan suhu reaksi.

Jawaban yang tepat B.

Soal KSN-K 2022 – No. 12

Gambar di bawah ini merupakan spektrum emisi suatu ion yang memiliki satu elektron dalam fase gas.
Semua garis yang dihasilkan merupakan transisi elektronik dari keadaan tereksitasi ke keadaan dasar n = 3.
Jika panjang gelombang garis B terukur pada 142,5 nm, maka panjang gelombang garis A terukur pada…

A. 113,9 nm
B. 121,6 nm
C. 128,8 nm
D. 164,1 nm
E. 273,5 nm

Pembahasan Soal KSN-K 2022 – No. 12

Data yang Diberikan:

Keadaan akhir untuk semua transisi adalah n = 3

Panjang gelombang B = 142,5 nm

Karena perbedaan energi orbital berkurang dengan peningkatan panjang gelombang dan semua transisi
terjadi pada n = 3, garis pada panjang gelombang tertinggi sesuai dengan transisi dari n = 4 ke n = 3.

Oleh karena itu, garis B dalam spektrum sesuai dengan transisi dari n = 5 ke n = 3 (perbedaan energi
terendah kedua).

Persamaan Rydberg untuk panjang gelombang dalam sistem satu elektron adalah:

1/λ = R.Z2(1/nf2−1/1/ni2)

(R = konstanta Rydberg = 1,097×107m−1)

Oleh karena itu, dengan menggunakan panjang gelombang garis B, nilai z untuk ion satu elektron dapat
dihitung sebagai:

1/(142,5×10−9 m) = (1,097×107 m−1) Z2(1/32−1/52)

1/(142,5×10−9 m) = (Z2 × (7,801 × 105 m−1)

Z2 = 1/((142,5 × 10−9 m) × (7,801 × 105 m−1))

Z2 = 8,996
Nomor atom ion satu elektron adalah:

Z = √8.996

Z = 2.999 ≈ 3

Oleh karena itu, nilai Z untuk ion satu elektron adalah 3 , dan ion tersebut adalah litium.

Karena A adalah baris ketiga, ini akan sesuai dengan transisi dari n = 6 ke n = 3.

Oleh karena itu, panjang gelombang transisi dalam lithium-ion dapat dihitung sebagai berikut:

1/λ = (1,097×107m−1) × 32 × (1/32−1/62)

1/λ = (1,097×107m−1) × 9 × 0,0833

1/λ = 8,228×106m−1

λ = 1/(8,228 × 106m−1)λ = 1,21536 × 10−7m

λ = 121,53 nm

Jadi panjang gelombang yang sesuai dengan garis A adalah 121,53 nm

Jawaban yang tepat B.

Soal KSN-K 2022 – No. 13

Urutan yang benar berdasarkan kenaikan bilangan gelombang vibrasi regangan (stretching) berikut dalam
spektrum inframerah adalah …….

(1) C–H
(2) O–H
(3) C=O
(4) C≡C

A. (4) < (3) < (2) < (1)


B. (3) < (4) < (1) < (2)
C. (4) < (3) < (1) < (2)
D. (3) < (4) < (2) < (1)
E. (2) < (1) < (4) < (3)

Pembahasan Soal KSN-K 2022 – No. 13

Bilangan gelombang vibrasi regangan (stretching) berikut dalam spektrum inframerah untuk ikatan:

1. C-H pada kisaran 2850-2960 cm–1


2. O-H pada kisaran 3200-3600 cm–1
3. C=O sekitar 1700 cm–1
4. C≡C sekitar 2200 cm–1

Jadi urutan yang tepat bilangan gelombang dari terendah ke tertinggi: (3) < (4) < (1) < (2).

Jawaban yang tepat B

Soal KSN-K 2022 – No. 14

Sebanyak 156 g sampel unsur X direaksikan dengan silikon, menghasilkan 268,3 g senyawa X 3Si4 murni.
Jika massa atom relatif silikon 28,086, maka massa atom relatif X adalah ….
A. 58, 71
B. 52,02
C. 54,95
D. 47,95
E. 55,85

Pembahasan Soal KSN-K 2022 – No. 14

Dalam kasus ini, unsur X bereaksi dengan Si untuk membentuk senyawa X 3Si4. Oleh karena itu,
perbandingan antara massa unsur X dan Si dalam senyawa tersebut adalah 3:4 atau dapat dimaknai dalam
senyawa X3Si4  terdapat 3 mol X dan 4 mol S.

mM di sini simbol dari massa molar.

(mM X × 3 mol) + (mM Si × 4 mol) = 268,3 g


(mM X × 3 mol) + (28,086 g/mol × 4 mol) = 268,3 g
(mM X × 3 mol) + 112,344 g = 268,3 g
mM X × 3 mol = 268,3 g – 112,344 g
mM X × 3 mol = 155.956 g
mM X = (155.956 g) / (3 mol)
mM X = 51.985 g/mol

Jari Ar S = 51,986 atau jawaban yang paling mendekati adalah 52,02

Jawaban yang tepat B

Soal KSN-K 2022 – No. 15

Di antara molekul di bawah ini yang memiliki ikatan antara C–O yang paling panjang adalah ….

A. CO
B. CO2
C. CO32–
D. OCN–
E. CH3OH

Pembahasan Soal KSN-K 2022 – No. 15

Dalam soal ini yang dimaksud adalah ikatan antara C dan O, jadi bisa saja ikatan antara C dan O berupa
ikatan tunggal, ikatan dobel, atau ikatan tripel. Untuk itu perlu diketahui struktur Lewis setiap molekul/ion.

Prinsip yang panjang ikatan antaratom dalam molekul atau ion:


Ikatan tripel < ikatan dobel < ikatan tunggal.
Dari ke-5 molekul/ion tersebut, yang memiliki ikatan antara C dan O paling panjang adalah CH 3OH karena
C–O di molekul ini berikatan tunggal. Sementara dalam CO32– terdapat struktur resonansi sehingga panjang
ikatan C–O relatif lebih pendek dibanding C–O dalam CH 3OH.

Urutan dari panjang ikatan yang terpendek ke yang terpanjang dari molekul/ion:
CO < CO2 < OCN– < CO32– < CH3OH

Jawaban yang tepat E.

Soal KSN-K 2022 – No. 16

Sebanyak 25,0 mL larutan Fe2+ 0,0500 M dititrasi menggunakan larutan Ce 4+ 0,0500 M. Potensial sistem
ketika titik ekivalen adalah ….
(E° (Fe3+|Fe2+) = 0,767 V; (E° (Ce4+|Ce3+) = 1,47 V;

A. 1,23 V
B. 0,70 V
C. 1,12 V
D. 2,24 V
E. 1,52 V

Pembahasan Soal KSN-K 2022 – No. 16

Potensial sistem ketika titik ekuivalen tercapai berlaku:

Etitik ekuivalen = [(n eFe × E°Fe) + (n eCe × E°Ce)]/(n eFe + n eCe)


Etitik ekuivalen = [(1 × 0,767 V)+(1 × 1,47 V)]/(1 + 1)
Etitik ekuivalen = [2,237 V]/(2)
Etitik ekuivalen = 1,1185 V

Keterangan: n e = jumlah transfer elektron yang terjadi pada pasangan spesi.

Jawaban yang tepat C.

Soal KSN-K 2022 – No. 17

Diketahui isotop 82Br memiliki waktu paruh 1000 menit. Jika anda memerlukan 82Br sebanyak 1,0 g
sedangkan waktu pengiriman sampel selama 2 hari, maka massa 23Na82Br minimum yang harus anda pesan
adalah ….

A. 2,0 g
B. 5,8 g
C. 7,4 g
D. 11,8 g
E. 9,4 g

Pembahasan Soal KSN-K 2022 – No. 17

Waktu paruh peluruhan radioaktif adalah waktu yang diperlukan oleh inti radioaktif untuk meluruh hingga
aktivitasnya menjadi setengah aktivitas mula-mula.

Rumus peluruhan radioaktif:

Nt = N0 × (1/2)t/t1/2

Keterangan :
Nt = jumlah zat radioaktif tersisa
N0 = jumlah zat radioaktif mula-mula
t=waktu peluruhan
t1/2= waktu paruh
Jika diperlukan 1 g 82Br, maka massa 82Br mula-mula maka
t = 2 hari × 24 jam/hari × 60 menit/jam = 2880 menit

Nt = N0 × (1/2)t/t1/2


1 g = N0 × (½)(2880/1000)
1 g = N0 × (½)(2,88)
1 g = N0 × 0,13584
N0 = 7,36 g

Na memiliki massa molar 23 g/mol


23

Br memiliki massa molar 82 g/mol


82

Massa molar (mM) 23Na82Br = 23 + 82 = 105 g/mol

(m 23Na82Br) / (mM 23Na82Br) = (m 82Br) / (mM 82Br)

m (23Na82Br) = [(mM (23Na82Br) / (mM 82Br)] × m 82Br

m (23Na82Br) = ((105 g/mol) /(82 g/mol)) × 7,36 g

m (23Na82Br) = 1,28 × 7,36 g

m (23Na82Br) = 9,4208 g

Jadi massa 23Na82Br yang perlu dipesan adalah 9,4208 g.

Jawaban yang tepat E

Soal KSN-K 2022 – No. 18

Suatu senyawa optis aktif, Y, dengan rumus molekul C 7H12 memberikan hasil positif ketika direaksikan
dengan larutan KMnO4  encer dingin dan spektrum IR memberikan serapan lebar pada 3300 cm -1 . Ketika Y
mengalami reaksi hidrogenasi katalitik, dihasilkan Z (C 7H16) dan Z juga bersifat optis aktif. Struktur Y adalah
….

A. CH3CH2CH(CH3)CH2C≡CH
B. CH3CH2CH2CH2CH2C≡CH
C. (CH3)2CHCH2CH2C≡CH
D. CH3CH2CH(CH3)C≡CCH3
E. CH2=CHCH(CH3)CH2C≡CH

Pembahasan Soal KSN-K 2022 – No. 18

Senyawa optis aktif Y yang memberikan hasil positif (warna ungu menjadi bening) ketika direaksikan
dengan KMnO4  encer dingin menunjukkan adanya ikatan rangkap atau ikatan triple. Senyawa optis aktif Y
dengan rumus molekul yang memberikan peregangan IR pada 3300 cm –1 menunjukkan bahwa senyawa
tersebut mengandung gugus alkuna. Senyawa ini pada hidrogenasi katalitik menghasilkan senyawa Z
dengan rumus molekul C7H16. Produk terhidrogenasi menambahkan empat hidrogen ke senyawa Y. Hal ini
menegaskan bahwa senyawa tersebut mengandung gugus alkuna yang pada hidrogenasi membutuhkan dua
mol molekul hidrogen dan menghasilkan alkana sebagai produk aktif optik. Reaksi ditunjukkan di bawah ini.

Jadi struktur Y yang paling mungkin adalah CH 3CH2CH(CH3)CH2C≡CH (4-metilheks-1-una)

Jawaban yang tepat A.


Soal KSN-K 2022 – No. 19

Sebanyak 4,500 gram sampel dilarutkan di dalam labu takar 100 mL. Larutan ini dibagi dua, masing-masing
sekitar 50 mL, ke dalam dua buah gelas kimia yang diberi label A dan B. Larutan dari gelas kimia A
diencerkan dengan aqua dm hingga volumenya menjadi 250 mL. Kemudian larutan ini dipipet 10,0 mL dan
diencerkan dalam labu takar 100,0 mL dan ditandabataskan.

Sebanyak 25,0 mL larutan terakhir ini dianalisis dan ditemukan bahwa larutan ini mengandung tembaga
dengan konsentrasi 1,8 ppm. Kadar tembaga (dalam %b/b) yang ada dalam sampel adalah ….

A. 8,00%
B. 0,20%
C. 0,50%
D. 0,05%
E. 1,80%

Pembahasan Soal KSN-K 2022 – No. 19

Ilustrasi pengenceran larutan sampel.


Jawaban yang tepat B.

Soal KSN-K 2022 – No. 20

Berikut merupakan inti atom yang dikategorikan sebagai NMR aktif, atau dapat dideteksi oleh
NMR, kecuali…

A. 13C
B. 1H
C. 15N
D. 12C
E. 19F

Pembahasan Soal KSN-K 2022 – No. 20

Inti atom yang dikategorigan sebagai NMR aktif biasanya memiliki jumlah proton/neutron genap.

Berikut ini beberapa aturan umum yang berlaku untuk kasus tertentu spin:

1) Genap/Genap.
Inti yang mengandung proton dan neutron yang berjumlah genap memiliki spin = 0 dan oleh karena itu ia
tidak memiliki momen magnetik sehingga tidak dapat dideteksi oleh NMR.  
Contohnya termasuk 4He, 12C, 16O dan 32S.

Soal KSN-K 2022 – No. 21


50,0 mL C3H8O3 ditambahkan ke dalam 500,0 mL air pada suhu 50°C. Pada suhu ini tekanan uap dan
densitas air secara berturut-turut adalah 92,5 torr dan 988 g/L. Jika densitas C 3H8O3 1260 g/L. Perubahan
tekanan uap larutan adalah…
(1 torr = 1 mmHg, 1 atm = 760 torr, 1 atm = 101325 Pa)

A. ∆P = 0,003 atm; P = 12028 Pa


B. ∆P = 0,03 atm; P = 10305 Pa
C. ∆P = 0,003 atm; P = 12159 Pa
D. ∆P = 0,03 atm; P = 12032 Pa
E. ∆P = 300 Pa; P = 12159 Pa

Pembahasan Soal KSN-K 2022 – No. 21

Massa molar (mM) C3H8O3 = 92 g/mol


Massa molar (mM) H2O = 18 g/mol

massa C3H8O3 = 50 mL C3H8O3 × densitas C3H8O3


massa C3H8O3 = 50 mL/(1000 mL/L) ×  1260 g/L
massa C3H8O3 = 63 g

n C3H8O3 = massa C3H8O3 / mM C3H8O3


n C3H8O3 = (63 g) / (92 g/mol)
n C3H8O3 = 0,685 mol

n H2O = massa H2O / mM H2O


n H2O = (500 mL × 988 g/1000 mL ) / (18 g/mol)
n H2O = 27,444 mol

Menghitung fraksi mol C3H8O3 dalam larutan


X C3H8O3 = (n C3H8O3) / (n C3H8O3 + n H2O)
X C3H8O3 = (0,685 mol) / (0,685 mol + 27,444 mol)
X C3H8O3 = (0,685 mol) / (28,463 mol)
X C3H8O3 = 0,024352

Menghitung ∆P
∆P = P0 pelarut × X C3H8O3
∆P = 92,5 torr × X 0,024352
∆P = 2,25257 torr

Konversi satuan torr ke atm


2,25 torr = 2,25 torr × 1/760 atm/torr
2,25 torr = 0,002961 atm → 0,003 atm

Menghitung P larutan
P larutan = P0 pelarut × X H2O
P larutan = 92,5 torr × (1 – 0,024352)
P larutan = 92,5 torr × 0,975647908
P larutan = 90,24743 torr

Konversi satuan torr ke Pa


90,24743 torr = 90,24743 torr × 1/760 atm/torr × 101325 Pa/atm
90,24743 torr = 12032,00111 Pa

Jawaban yang tepat D

Soal KSN-K 2022 – No. 22

Untuk menghasilkan larutan bufer dengan pH 4, massa NaF yang harus ditambahkan ke dalam 2,0 L larutan
HF 0,10 M adalah… (pKa HF = 3,1, mM Na = 23 g/mol dan F = 19 g/mol)

A. 1,79
B. 11,13
C. 33,35
D. 53,33
E. 66,69

Pembahasan Soal KSN-K 2022 – No. 22

Komponen dalam larutan terdiri NaF dan HF , ini merupakan larutan penyangga asam.

Berlaku:

pH = pKa + log ([NaF] / [HF])


4 = 3,1 + log ([NaF] / [HF])
4 – 3,1 =  log ([NaF] / [HF])
0,9 =  log ([NaF] / [HF])
[NaF] / [HF] = 100,9
[NaF] / [HF] = 7,94 (hasil pembulatan)

Diketahui [HF] = 0.1 M

[NaF] / [HF] = 7,94


[NaF] / 0,1 M = 7,94
[NaF] = 0,1 M × 7,94
[NaF] = 0,794 M

n NaF dalam 2 L larutan = [NaF] × 2 L


n NaF dalam 2 L larutan = 0,794 M × 2 L
n NaF dalam 2 L larutan = 1,588 mol

Massa Molar NaF = (23 + 19) g/mol = 42 g/mol

Massa NaF = n NaF × massa molar NaF


Massa NaF = 1,588 mol × 42 g/mol
Massa NaF = 66,696 g

Jawaban yang tepat E.

Soal KSN-K 2022 – No. 23

Suatu basa lemah dengan konsentrasi 0,120 M (pKb = 4,20) dititrasi dengan larutan asam klorida 0,300 M.
Tepat saat titran, pH pada titik ekivalen adalah…

A. 8,4
B. 7,0
C. 6,3
D. 5,4
E. 3,7

Pembahasan Soal KSN-K 2022 – No. 23

Pada titik ekuivalen terbentuk garam terhidrolisis. Komponen garam yang dapat bereaksi dengan air adalah
kation dari basa lemah sehingga larutan akan bersifat asam.

Reaksi: BOH + HCl → BCl + H2O

Misal volume BOH = 100 mL dengan [BOH] 0,12 M


maka n BOH = 100 mL × 0,12 M = 12 mmol

Karena basa lemah habis bereaksi maka n HCl = n BOH = 12 mmol.

Menghitung V HCl
n HCl = V HCl × [HCl]
12 mmol = V HCl × 0,30 M
V HCl = 12 mmol / 0,30 M
V HCl = 40 mL

Secara stoikiometri maka n garam BCl = n HCl = n BOH = 12 mmol


[BCl] = (n BCl) / V campuran
[BCl] = (12 mmol) / (100 + 40)mL
[BCl] = (12 mmol) / 140 mL
[BCl] = 0,0857 M

Perhitungan pH campuran yang berupa garam terhidrolisis


pH = ½ (14 – pKb – log [G])
pH = ½ (14 – 4,2 – log 0,0857)
pH = ½ (9,8 – (–1,067))
pH = ½ (9,8 + 1,067)
pH = ½ (10,867)
pH = 5,4335

Jadi jawaban yang tepat D

Soal KSN-K 2022 – No. 24

Boron monoksida merupakan salah satu oksida boron yang berwujud gas.
Berikut adalah reaksi pembentukan gas BO:

B(s) + ½ O2(g) ⇌ BO(g)         Kp = 5,025 pada 25 °C

Pada 25 °C sebanyak 10 g boron direaksikan dengan gas oksigen dengan tekanan 10 atm dalam wadah 2 L.
Massa boron pada saat kesetimbangan tercapai adalah… (mM B = 11 g/mol, O = 16 g/mol)

A. 0,29 g
B. 5,23 g
C. 8,34 g
D. 1,66 g
E. 0,88 g

Pembahasan Soal KSN-K 2022 – No. 24

Skenario penyelesaian:

1. Menghitung n B awal
2. Menghitung tekanan parsial dari O2 saat bereaksi
3. Menghitung n O2 saat bereaksi
4. Menghitung n B saat bereaksi
5. Menghitung sisa n B saat kesetimbangan tercapai.

Menghitung nB awal reaksi

n B = (m B) / (mM B)
n B = (10 g) / (11 g/mol)
n B = 0,91 mol

Persamaan reaksi kimia yang diberikan:


B(s) + ½ O2(g) ⇌ BO(g)
2B(s) + O2(g) ⇌ 2BO(g)

Kp adalah konstanta kesetimbangan tekanan parsial, yang dapat dihitung sebagai berikut:

Kp = (P BO) / [(P O2) ½]

dengan P BO dan P O2 adalah tekanan parsial BOdan O2 pada saat kesetimbangan. B berwujud padat tidak
dipertimbangkan dalam kaitan dengan nilai K p.
Kp = (P BO) / [(P O2) ½]

Kp2 = (P BO)2 / [(P O2)]


Kp2 = (P BO)2 / [(P O2)]
(5,025)2 = (2x)2 / (10 – x)
25,250625 = 4x2 /(10 – x)
25,250625 (10 – x) = 4x2
252,50625 – 25,250625  x = 4x2
4x2 + 25,250625 x – 252,50625 = 0

Dari hasil hitung menggunakan rumus ABC akar persamaan kuadrat diperoleh x = 5,39288 atm

Jadi saat kesetimbangan tercapai:


P O2 = (10 – 5,39288) atm
P O2 = 4,607120 atm

Menghitung n O2 saat bereaksi dengan tekanan 5,39288 atm

PV = nRT
n O2 = PV / RT
n O2 = (5,39288 atm x 2 L) / (0,08206 L atm K–1 mol–1 x 298 K)
n O2 = 0,44112 mol (hasil pembulatan)

Secara stoikiometri n B saat bereaksi:


n B = 2 × n O2
n B = 2 × 0,44112 mol
n B = 0,88224 mol

n B saat setimbang = n B awal – n B yang bereaksi


n B saat setimbang = 0,91 mol – 0,88224 mol
n B saat setimbang = 0,02776 mol

Massa boron pada saat kesetimbangan:

m B = nB setimbang × massa molar B


m B = 0,02776 mol × 11 g/mol
m B = 0,30536 g

Jadi, massa boron pada saat kesetimbangan adalah = 0,30536 g.

Jawaban yang paling mendekati A.

Soal KSN-K 2022 – No. 25

Produk utama dari serangkaian reaksi berikut adalah ….

A. 3-metilheksanal
B. 4-metil-1-heksanol
C. 4,10-dimetildodekan-6,7-dion
D. 4-metilheksanal
E. 4,10-dimetildodekan-6,7-diol

Pembahasan Soal KSN-K 2022 – No. 25


Reaksi i) merupakan reaksi adisi pada alkuna dengan menggunakan logam Li terlarut dalan
NH3 menghasilkan trans-alkena.

Reaksi ii) merupakan reaksi ozonolisis alkena yang diikuti oleh penataan ulang. Karenanya secara
keseluruhan dalam ozonolisis, ozon bereaksi dengan alkena (hasil reaksi pertama) membentuk ozonoida
primer.

Reaksi iii) Ozonida primer ditata ulang menjadi ozonida sekunder, yang membentuk senyawa karbonil
dengan Zn dalam asam asetat.

Jawaban yang tepat D.

Soal KSN-K 2022 – No. 26

Dinding eritrosit (sel darah merah) bersifat permeabel terhadap air. Dalam larutan garam, eritrosit akan
berkerut jika konsentrasi garamnya tinggi dan mengembang jika konsentrasi garamnya rendah. Percobaan
menggunakan larutan garam NaCl dengan titik beku –0,046 °C menunjukkan eritrosit tidak mengembang
maupun mengkerut. Jika densitas larutan garam pada suhu tersebut 997,77 kg/m 3, tekanan osmosis larutan di
dalam eritrosit adalah… (Diketahui K f air = 1,86 °C/m)

A. 114,2 torr
B. 228,5 torr
C. 456,8 torr
D. 512,5 torr
E. 371,6 torr

Pembahasan Soal KSN-K 2022 – No. 26

Tekanan osmotik adalah tekanan minimum yang perlu diterapkan pada larutan untuk mencegah aliran masuk
pelarut murni melintasi membran semipermeabel.

Skenario penyelesaian:

1. Hitung molalitas dari ∆Tf yang diketahui


2. Hitung volume
3. Hitung n/V atau konsentrasi
4. Hitung tekanan osmostik
5. Konversi satuan tekanan atm ke torr

Menghitung molalitas larutan:


∆Tf = T pelarut – T larutan
∆Tf = 0 – (–0,046 oC)
∆Tf = 0,046 oC

Reaksi disosiasi: NaCl(aq) → Na+(aq) + Cl–(aq)


Dalam larutan NaCl terdapat 2 ion (i = 2)

∆Tf = i. Kf . m
0,046 oC = 2. 1,86 °C/molal . m
0,046 oC = 3,72 °C/molal . m
m = 0,046 / 3,72 molal
m = 0,012365591 molal (hasil pembulatan)
m = 0,012365591 mol/kg

Konversi densitas dengan satuan kg/L


densitas larutan garam 997,77 kg/m 3
997,77 kg/m3 = 997,77 kg/m3 × 10–3 m3/L
997,77 kg/m3 = 0,99777 kg/L

Konversi satuan molal ke molar


0,012365591 mol/kg = 0,012365591 mol/kg × 0,99777 kg/L
0,012365591 mol/kg = 0,012338016 mol/L

π = i.(n/V).R.T
π = 2×( 0,012338016 mol/L)×0,08205 atm.L.mol–1.K–1×298 K
π = 0,603351197 atm × 760 torr/atm
π = 458,5469098 torr

Jawaban C yang paling mendekati.

Soal KSN-K 2022 – No. 27

Senyawa Z dengan rumus molekul C10H13Cl memberikan sinyal pada spektrum 1H NMR sebagai berikut:
singlet (d 1,6 ppm); singlet (d 3,1 ppm); multiplet (d 7,2 ppm (5H)); Berdasarkan data tersebut, di antara
struktur berikut yang paling tepat  untuk senyawa Z adalah ….

A. I
B. II
C. III
D. IV
E. V

Pembahasan Soal KSN-K 2022 – No. 27


Jawaban yang tepat B

Soal KSN-K 2022 – No. 28

Suatu campuran yang mengandung 1 g boron, sejumlah gas oksigen dan boron monoksida 1 L dan tekanan
total 1 atm kesetimbangan pada T = 25 °C menurut reaksi:

B(s) + ½ O2(g) ⇌ BO(g)       Kp = 5,025    pada  25 °C

Jika volume wadah dikurangi setengahnya pada suhu tetap, pernyataan yang benar saat kesetimbangan baru
tercapai adalah…

A. tekanan parsial gas oksigen tidak berubah


B. tekanan total dalam wadah kurang dari 2 atm
C. mol gas BO bertambah
D. nilai tetapan kesetimbangan bertambah
E. massa campuran bertambah

Pembahasan Soal KSN-K 2022 – No. 28

Volume atau tekanan akan berpengaruh pada kesetimbangan untuk zat yang berwujud gas. Bila volume
dikurangi maka kesetimbangan akan menuju ke ruas yang total koefisien gasnya lebih kecil. Dalam soal ini
kesetimbangan bergeser ke kiri, namun karena nilai K p relatif besar maka reaksi tetap lebih mendukung
pembentukan BO, jumlahnya akan meningkat ketika kesetimbangan terbentuk kembali dalam wadah volume
yang dikurangi. Oleh karena itu, pilihan C benar.

Bila suhu tetap maka nilai tetapan kesetimbangan juga tetap, tetapi derajat disosiasi zat-zatnya akan berubah
dan oleh karena itu tekanan parsial gas akan mengalami perubahan. Walau demikian tekanan total dalam
wadah tidak berubah.

Bila dalam sistem campuran tidak ada massa zat yang diubah maka massa campuran tidak berubah, tetap,
tidak bertambah.

Jawaban yang tepat C.

Soal KSN-K 2022 – No. 29

Jika diketahui:
∆Hco C2H5OH = –1366,8 kJ/mol;
∆Hco CH3COOH = –872,4 kJ/mol;
∆Hfo C2H5OH = –269,29 kJ/mol;
∆Hfo CH3COOH  = –484,93 kJ/mol;
∆Hfo CH3CHO = –196,4 kJ/mol;
∆Hfo H2O = –285,82 kJ/mol; 

∆Ho reaksi 2C2H5OH(l) + O2(g) → 2CH3CHO(l) + 2H2O(l) adalah ….

A. –988,80 kJ/mol
B. –205,87 kJ/mol
C. –247,20 kJ/mol
D. –418,74 kJ/mol
E. –494,40 kJ/mol

Pembahasan Soal KSN-K 2022 – No. 29

Jawaban yang tepat D.

Soal KSN-K 2022 – No. 30

Suatu campuran yang mengandung klorobenzena (1 mol) dan asetanilida (1 mol) direaksikan dengan
Br2  (0,5 mol dengan adanya sedikit FeBr3). Produk utama dari reaksi kompetitif ini adalah ….

A. 4-bromoasetanilida
B. 1-bromo-4-klorobenzena
C. 1-bromo-2-klorobenzena
D. 1-bromo-3-klorobenzena
E. 3-bromoasetanilida

Pembahasan Soal KSN-K 2022 – No. 30

Campuran yang mengandung klorobenzena (1 mol) dan asetanilida (1 mol) direaksikan dengan Br 2  (0,5 mol
dengan adanya sedikit FeBr3) ini memang merupakan reaksi kompetitif. Reaksinya adalah reaksi brominasi
substitusi elektrofilik.

Karena ada reaktan klorobenzena dan asetanilida, maka perlu lebih dahulu dibandingkan reaktivitasnya.
Urutan umum reaktivitas terhadap reaksi substitusi elektrofilik:
anilin > fenol > anisol > asetanilida > toluena > klorobenzena > fluorobenzena > asam benzoat >
benzaldehida > nitrobenzena.
Oleh karena itu reaksi kompetitif ini yang paling mungkin bereaksi adalah asetinilida.

Gugus asetamida pada asetanilida merupakan gugus pengarah orto dan para. Posisi orto untuk Br kurang


stabil dibanding posisi para, pada posisi orto terdapat halangan sterik dari gugus asetamida, sementara pada
posisi para relatif stabil tanpa adanya halangan sterik. Oleh karena itu produk utama dari reaksi ini adalah 4-
bromoastenilida atau para-bromoastenilida.

Jawaban yang tepat A.

Inti yang mengandung jumlah proton maupun neutron ganjil memiliki spin yang bilangan bulat positif.
Contohnya termasuk 14N (spin = 1), 2H (deuterium, spin = 1), dan 10B (spin = 3).

3) Lainnya .
Inti yang mengandung jumlah proton/neutron ganjil/genap atau genap/ganjil semuanya memiliki putaran x
per dua (faktor per-dua).
Contohnya termasuk 1H (spin = 1/2), 17O (spin = 5/2), 19F (spin = 1/2), 23Na (spin = 3/2), dan 31P (spin = 1/2).

Karena inti atom 12C spin = 0, tidak memiliki momen magnetik sehingga tidak dapat dideteksi oleh NMR.
Namun, inti atom 13C, 1H, 15N, dan 19F memiliki momen magnetik sehingga dapat dideteksi oleh NMR.

Jadi inti atom yang tidak dapat dideteksi oleh NMR adalah 12C.

Jawaban yang tepat D.

Karet alam terbentuk karena polimerisasi isoprena (2-metil-1,3-butadiena). Apabila dilakukan reaksi
hidrogenasi pada karet alam akan menghasilkan polimer…

A. Polietilena
B. Etilen-propilen kopolimer
C. Polivinil klorida
D. Poliester
E. Polipropilen

Pembahasan Soal KSN-K 2022 – No. 31

Jawaban yang tepat B


Soal KSN-K 2022 – No. 32

Larutan asam lemah dengan konsentrasi 0,05 M memiliki pH yang sama dengan larutan asam nitrat 0,01 M,
Ka asam lemah tersebut adalah….

A. 1,43 x 10–3
B. 1,67 x 10–3
C. 2,67 x 10–3
D. 2,50 x 10–3
E. 2,00 x 10–3

Pembahasan Soal KSN-K 2022 – No. 32

Menghitung [H+] dari HNO3 0,01 M 

HNO3 merupakan asam kuat sehingga berlaku:

[H+] = [HNO3]
[H+] = 0,01 M
[H+] = 10–2 M

Menghitung Ka asam lemah


pH asam lemah = pH HNO3  0,01 M
[H+] asam lemah = [H+] HNO3  0,01 M
[H+] asam lemah = 10–2 M

([H+] asam lemah)2 = Ka. [asam lemah]


Ka = ([H+] asam lemah)2 / [asam lemah]
Ka = (10–2)2 / (5 × 10–2)
Ka = (1 × 10–4) / (5 × 10–2)
Ka = 0,2 × 10–2
Ka = 2 × 10–3

Jawaban yang tepat D.

Soal KSN-K 2022 – No. 33

Suatu sampel etanol diketahui telah teroksidasi sebagian menjadi asam asetat. Sebanyak 24,24 g sampel
tersebut dibakar secara sempurna dan menghasilkan kalor sebesar 595,37 kJ. Persen massa asam asetat dalam
sampel tersebut adalah ….

Diketahui:
∆Hc° C2H5OH = –1366,6 kJ/mol;
∆Hc° CH3COOH = –872,4 kJ/mol.

A. 33,95%
B. 86,71%
C. 57,88%
D. 15,62%
E. 29,73%

Pembahasan Soal KSN-K 2022 – No. 33 

Untuk penyederhaan dalam persamaan digunakan simbol:


Et = etanol; asam asetat = Aa;
massa etanol = mEt;
massa asam asetat = mAa
jumlah etanol (mol) = nEt
jumlah asam asetat (mol) = nAa
mM = massa molar; q = kalor
Sesuai hukum kekekalan massa:
mEt + mAa = 24,24 g
mEt = 24,24 g – mAa

Menghitung jumlah kalor yang dihasilkan oleh pembakaran etanol:

mMEt = 46 g/mol

nEt = mEt / mMEt


nEt = mEt / 46,07 g/mol
nEt = (24,24 - mAa) g / (46,07 g/mol)

∆HcEt = -1366,6 kJ/mol


q = nEt x ∆HcEt
q = [(24,24 - mAa) / 46,07] mol × (-1366,6 kJ/mol)

Menghitung jumlah kalor yang dihasilkan oleh pembakaran asam asetat:


nAa = mAa / mMAa
nAa = mAa / 60,05 g/mol

∆HcAa = -872,4 kJ/mol


q = nAa × ∆HcAa
q = (mAa / 60,05 g/mol) × (-872,4 kJ/mol)

Karena pembakaran sempurna, maka jumlah kalor yang dihasilkan oleh etanol dan asam asetat adalah sama
dengan jumlah kalor yang dihasilkan oleh pembakaran total sampel (595,37 kJ):

595,37 = q dari etanol + q dari asam asetat

595,37 = [(24,24 – mAa) / 46,07] × (–1366,6) + (mAa / 60,05) × (–872,4)

595,37 x 46,07 x 60,05 = (-1366,6) x (24,24 - mAa) x 60,05 + (-872,4) x mAa x 46,07

1641575,27 = –98895,48 + 82576,4 mAa

1730470,75 = 82576,4 mAa

mAa = 1730470,75 / 82576,4

mAa = 20,96 g (hasil pembulatan)

Jadi massa asam asetat dalam sampel 20,96 g.

Menghitung persentase asam asetat dalam sampel:


% mAa = (mAa / total massa sampel) x 100%
% mAa = (20,96 g / 24,24 g) x 100%
% mAa = 86,71%

Jadi persentasi asam asetat dalam sampel sebesar 86,71%.

Jawaban yang tepat B

Soal KSN-K 2022 – No. 34

Waktu yang diperlukan untuk memanaskan 100 g es dengan suhu awal –10 °C hingga mencapai suhu kamar
(25 °C) dalam microwave dengan daya 600 W adalah…
(∆Hfus = 6 kJ/mol, cp es = 37,62 J mol–1 K–1, cp air = 75,31 J mol–1 K–1)

A. 1,33 menit
B. 1,27 menit
C. 1,22 menit
D. 0,93 menit
E. 0,41 menit
Pembahasan Soal KSN-K 2022 – No. 34

Menghitung jumlah mol es (n).


n = massa es / mM es
n = (100 g) / (18 g/mol)
n = 5,56 mol

Pemanasan es dari –10 °C menjadi 0 °C tanpa meleleh:


Q1 = n . ces . ΔT
Q1 = 5,56 mol × 37,62 J mol–1 K–1 × (0 °C – (–10) °C)
Q1 = 2.091,67 J

Energi yang diperlukan untuk melelehkan es menjadi air:


Q2 = n . ΔHfus
Q2 = 5,56 mol × 6 kJ/mol
Q2 = 33,36 kJ = 33.360 J

Energi yang diperlukan untuk memanaskan air dari 0 °C hingga suhu kamar 25 °C:
Q3 = n . cair . ΔT
Q3 = 5,56 mol × 75,31 J mol–1 K–1 × (25 °C – 0 °C)
Q3 = 10.468,09 J

Jadi, total energi (Qtotal) yang diperlukan:


Qtotal = Q1 + Q2 + Q3
Qtotal = 2.091,67 J + 33.360 J + 10.468,09 J
Qtotal = 45.919,76 J

Waktu yang diperlukan untuk memanaskan benda dalam microwave

Qtotal = P . t → t =  Qtotal / P

P = microwave dan t = waktu yang diperlukan.

t =  Qtotal / P
t =  45.919,76 J / 600 W
t = 76,53 detik
t =  76,53 detik × 1 menit/60 detik
t =  1,2755 menit 

Jawaban yang tepat B.

Soal KSN-K 2022 – No. 35

Berikut diberikan data perubahan konsentrasi reaktan A seiring berjalannya waktu akibat terjadinya reaksi
2A → 2B + C

Waktu (menit) [A] (mol/L)


0 1,00
10 0,59
20 0,37
30 0,22
40 0,13

Pernyataan yang tepat terkait laju reaksi di atas adalah ….

A. Laju rata-rata penguraian A selama 40 menit reaksi adalah 0,044 mol L –1 menit–1
B. laju sesaat bernilai konstan sepanjang waktu reaksi
C. laju reaksi rata-rata selama sepuluh menit pertama adalah empat kali lebih lambat dari laju reaksi
rata-rata selama sepuluh menit keempat
D. laju rata-rata pembentukan C selama 40 menit reaksi adalah 0,011 mol L –1 menit–1
E. laju reaksi mencapai maksimum saat [A] = [B]
Pembahasan Soal KSN-K 2022 – No. 35

Reaksi yang diberikan adalah 2A → 2B + C.

A. Perhitungan laju rata-rata penguraian A selama 40 menit


laju rata-rata = –Δ[A] / Δt
laju rata-rata = –([A] akhir – [A] awal) / Δt
laju rata-rata = –(0,13 mol/L – 1 mol/L) / 40 menit
laju rata-rata = –(–0,87 mol/L) / 40 menit
laju rata-rata = 0,022 mol.L–1.menit–1
Pernyataan A tidak tepat.

B. Dari tabel hasil hitung laju sesaat tampak bahwa laju reaksi sesaat berubah-ubah, tidak konstan. Karena
konsentrasi reaktan A terus berkurang seiring berjalannya waktu, dan konsentrasi produk B dan C
meningkat, maka laju reaksi tidak konstan selama waktu reaksi.
Pernyataan B tidak tepat.

C. Perbandingan laju reaksi 10 menit pertama dan 10 menit keempat:


Dari tabel:
10 menit pertama laju reaksi = 0,041 mol.L –1.menit–1,
10 menit keempat = 0,09 mol.L–1.menit–1,
hal ini dapat dimaknai bahwa laju reaksi 10 menit pertama hampir 4 kali lebih cepat dari 10 menit keempat.
Pernyataan C tidak tepat.

D. Pernyataan laju reaksi = – ½ Δ[A]/Δt = + ½ Δ[B]/Δt = +Δ[C]/Δt

Laju pembentuk C selama 40 menit reaksi = ½ laju penguraian A selama 40 menit reaksi = ½ 0,022 mol.L –
1
.menit–1 = 0,011 mol.L–1.menit–1
Pernyataan D tepat.

E. Pernyataan yang menyatakan bahwa laju reaksi mencapai maksimum saat [A] = [B] tidak benar karena
laju reaksi bergantung pada konsentrasi reaktan, dan laju reaksi akan terus melambat seiring berkurangnya
konsentrasi reaktan.
Pernyataan E tidak tepat.

Jawaban yang tepat D.

Soal KSN-K 2022 – No. 36

Rasio kelarutan SrF2 dalam HNO3 0,1 M terhadap kelarutan SrF2 dalam air murni adalah ….
(Ksp SrF2 = 2,5 × 10–9 dan pKa HF  = 3,18)

A. 28,4
B. 2,4
C. 12,03
D. 15,93
E. 21,1

Pembahasan Soal KSN-K 2022 – No. 36

Rasio kelarutan adalah rasio kelarutan suatu senyawa dalam dua pelarut yang berbeda. Dalam hal ini, akan
ditentukan rasio kelarutan SrF2 dalam HNO3 0,1 M terhadap kelarutan SrF2 dalam air murni.

Rasio kelarutan = kelarutan SrF 2 dalam HNO3 0,1 M : kelarutan SrF2 dalam air murni
Menghitung Kelarutan SrF2 dalam air murni:

Reaksi disosiasi SrF2


SrF2 ⇌ Sr2+ + 2F–

S = (Ksp/4)1/3

S = (2,5 × 10–9 / 4)1/3

S = (6,25 × 10–10)1/3

S = 8,55 × 10–4M

Menghitung Kelarutan SrF2 dalam HNO3 0,1 M


Reaksi disosiasi SrF2
SrF2 ⇌ Sr2+ + 2F–

Ketika dalam larutan HNO3 maka F– akan bereaksi dengan H+ dari HNO3 membentuk HF yang merupakan
asam lemah,

H+ + F– ⇌ HF  

Misal jumlah F– yang bereaksi sebanyak x mol/L, konsentrasi F – akan berkurang sebanyak x mol/L dan [HF]
terbentuk sebanyak x mol/L.

Ka HF  = ([H+][F– ]) / [HF ]

10–3,18 = (10–1 . (2S – x)) / x

10–3,18 . x = 10–1 . (2S – x)

10–2,18 . x = 2S – x

0,0066 x = 2S – x

1,0066 x = 2S

x = 2S/1,0066

Dari data Ksp SrF2 dan x = 2S/1,0066 dapat dihitung kelarutan SrF 2 dalam HNO3. 

Ksp SrF2 = [Sr2+ ][F–]2

2,5 × 10–9 = S (2S – x)2

2,5 × 10–9 = S (2S – [2S/1,0066])2

2,5 × 10–9 = S (2S[1 – 1/1,0066[)2

2,5 × 10–9 = S (2S[1,0066/1,0066 – 1/1,0066])2

2,5 × 10–9 = S (2S[0,0066/1,0066])2

2,5 × 10–9 = S (0,0131 S)2

2,5 × 10–9 = 0,000172 S3

S3 = (2,5 × 10–9)/ 0,000172

S3 = 1,45 × 10–5


S = (1,45 × 10–5)1/3

S = 2,44 × 10–2 M

Jadi kelarutan SrF2 dalam HNO3  0,1 M = 2,44 × 10–2 M dan kelarutan SrF2 dalam air murni = 8,55 × 10–4M

Oleh karena itu rasio kelarutannya = 2,44 × 10 –2 M : 8,55 × 10–4 M = 28,5

Jawaban yang tepat A.

Soal KSN-K 2022 – No. 37

Di antara rangkaian skema reaksi berikut yang dapat menghasilkan 2-aminopentana murni adalah ….

A. II dan III
B. II
C. I
D. III
E. I dan II

Pembahasan Soal KSN-K 2022 – No. 37

Reaksi pertama merupakan reaksi substitusi nukleofilik yang hanya menghasilkan pentana-2-aminium


karena perbandingan jumlah 2-bromopentana dengan NH 3 adalah 1 : 1.

Reaksi akan menghasilkan 2-aminopentana murni bila perbandingan jumlah 2-bromopentana dengan


NH3 adalah 1 : 2.

Reaksi kedua dapat menghasilkan 2-aminopentana. 


Anion azida (N3– ) merupakan nukleofil yang sangat baik.
Tahap pertama dengan perbandingan 1:1, 2-bromopentana dan natrium azida akan menghasilkan pentana-2-
azida.
Tahap kedua pentana-2-azida bereaksi LAH (Lithium aluminium hydride) dalam Et2O (dietileter).

Reaksi ketiga dapat menghasilkan 2-aminopentana.


Dalam reaksi ini, ftalimida direaksikan kalium hidroksida (KOH) untuk membentuk kalium ftalimida.
Kalium ftalimida kemudian direaksikan dengan 2-bromopentana, untuk membentuk N-pentil ftalimida. N-
pentil ftalimida kemudian dihidrolisis dengan hidrazin (NH 2NH2) untuk menghasilkan 2-aminopetana.

Jawaban yang tepat A.

Soal KSN-K 2022 – No. 38

Suatu enzim memiliki tiga residu katalitik, yaitu asam aspartat (Asp), histidin (His), dan serin (Ser).
Mekanisme reaksi yang dikatilisis oleh enzim tersebut ditunjukkan dalam gambar di bawah ini.

Gambar di bawah ini menunjukkan struktur tripeptida yang dilarutkan dalam air.

Berdasarkan jenis reaksinya, enzim tersebut merupakan ….

A. oksidoreduktase
B. ligase
C. hidrolase
D. transferase
E. isomerase

Pembahasan Soal KSN-K 2022 – No. 38

Enzim merupakan katalis, yang mempercepat reaksi dengan menurunkan energi aktivasi dari reaksi kimia.
Berdasarkan gambar mekanisme reaksi, enzim dengan triade katalitik terlibat dalam reaksi hidrolisis, di
mana substrat dipecah menjadi dua bagian dengan bantuan molekul air.

Mekanisme reaksi yang dilakukan oleh enzim tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

Substrat diikat pada situs aktif enzim melalui interaksi nonkovalen.


Ser dari triade katalitik menyerang substrat, membentuk intermediate akiral yang stabil.
His dari triade katalitik menarik proton dari Ser, memperkuat kemampuan Ser sebagai nukleofil.
Asp dari triade katalitik menarik proton dari molekul air, membentuk ion hidroksida (OH –).
Ion hidroksida menyerang intermediate akiral, membentuk produk yang diinginkan.
Produk dilepaskan dari situs aktif enzim.

Jadi, jenis reaksi yang dikatalisis oleh enzim dengan triade katalitik ini adalah reaksi hidrolisis dan enzimnya
dikategorikan enzim hidrolase.

Jawaban yang tepat C.

Soal KSN-K 2022 – No. 39

Es krim dapat membeku pada temperatur kurang dari –3°C. Es batu yang digunakan untuk mendinginkan es
krim memiliki suhu –12°C   akan tetapi kontak dengan es krim membuat es batu meleleh pada suhu 0°C
(tidak cukup dingin untuk membuat es krim membeku). Agar es batu tidak cepat meleleh, air untuk membuat
es batu ditambahkan NaCl. Jika titik beku es batu –6,50 °C. Perbandingan garam dan air yang digunakan
untuk membuat es batu dan biaya yang dibutuhkan untuk membeli garam jika digunakan 4,5 kg es batu
adalah… (1 kg garam = Rp. 40.000; nilai Kf air = 1,86  °C/m)

16. 1/10, Rp 16.000;


17. 1/5, Rp 30.000;
18. 1/4, Rp 45.000;
19. 1/5, Rp 36.000;
20. 1/10, Rp 18.000;

Pembahasan Soal KSN-K 2022 – No. 39

Untuk mencari perbandingan garam dan air yang digunakan untuk membuat es batu, pertama-tama kita harus
menghitung molalitas larutan NaCl yang dibutuhkan menggunakan rumus:

ΔTb = Kf × m × i

ΔTb = perubahan titik beku ((0°C) – (–6,5°C) = 6,50°C)


Kf = tetapan krioscopik air (1,86°C/m)
m = molalitas larutan NaCl
i = 2 (faktor van't Hoff dari NaCl)

Maka,
m = ΔTb / (Kf × i)
m = 6,5 / (1,86 × 2)
m = 1,7 mol/kg 

Jumlah mol NaCl yang dibutuhkan untuk membuat 4,5 kg larutan NaCl dengan molalitas 1,7 mol/kg adalah:
mol NaCl = molalitas × massa pelarut (kg)
mol NaCl = 1,7 mol/kg × 4,5 kg
mol NaCl = 7,65 mol

Jumlah garam yang dibutuhkan adalah:


massa NaCl = jumlah mol x massa molar
massa NaCl = 7,65 mol × 58,45 g/mol
massa NaCl = 447,1425 g
massa NaCl = 447,1425 g × 1 kg/1000 g
massa NaCl = 0,4471425 kg
massa NaCl = 0,450 kg (hasil pembulatan)

Asumsi harga garam adalah Rp. 40.000/kg, maka biaya yang dibutuhkan untuk membeli garam adalah:
biaya = harga x massa = Rp. 40.000/kg × 0,450 kg = Rp. 18.000

Perbandingan garam dan air yang digunakan untuk membuat es batu


Massa NaCl : massa air = 0,45 kg : 4,5 kg
Massa NaCl : massa air = 1 : 10

Jadi, perbandingan garam dan air yang digunakan untuk membuat es batu 1: 10 dan harga garam yang
dibutuhkan Rp. 18.000.

Jawaban yang tepat D.


Soal KSN-K 2022 – No. 40

Tekanan uap jenuh air pada T = 25 oC adalah 3,1690 kPa dan entalpi penguapan molar air adalah 40,65
kJ/mol. Sebanyak 100 mL air dimasukkan ke dalam wadah vakum dengan volume 10 L pada suhu 60 oC.
Massa uap air saat kesetimbangan tercapai adalah …. (Asumsikan bahwa volume cairan dapat diabaikan)

A. 0,231 g
B. 0,274 g
C. 1,157 g
D. 0,207 g
E. 1,294 g

Pembahasan Soal KSN-K 2022 – No. 40

Penentuan tekanan uap air pada suhu 60 °C menggunakan persamaan Clausius-Clapeyron:

ln(P2/P1) = (∆Hvap/R) x ((1/T1) - (1/T2))

dengan:
P1 = tekanan uap jenuh pada suhu T 1 = 3,169 kPa
T1 = 25 °C = 298 K
T2 = 60 °C = 333 K
∆Hvap = entalpi penguapan molar air = 40,65 kJ/mol = 40.650 J/mol
R = konstanta gas umum = 8,314 J/(mol·K)

Substitusi nilai:

ln(P2/3,169 kPa) = (40,65 kJ/mol / 8,314 J/(mol·K)) × ((1/298 K) – (1/333 K))

ln(P2/3,169 kPa) = 1,72448

P2/3,1690 kPa = e1,72448

P2/3,1690 kPa = 5,6096

P2 = 5,6096 × 3,1690 kPa

P2 = 17,777 kPa

Jadi, tekanan uap air pada suhu 60 °C adalah 17,777 kPa

Ketika air ditempatkan di dalam wadah vakum, tekanan total pada kesetimbangan akan sama dengan tekanan
uap air pada suhu 60 °C. Oleh karena itu, tekanan total dalam wadah adalah 17,777 kPa.

Penentuan n gas pada suhu 60 °C dengan menggunakan rumus:

PV = nRT

dengan:
P = tekanan total = 17,78 kPa
V = volume gas = 10 L
n = jumlah mol gas uap air
R = konstanta gas umum = 8,314 J/(mol·K)
T = suhu = 60 °C = 333 K

Substitusi nilai menjadi:


n = PV/(RT)
n = (17,777 kPa × 10 L) / (8,314 J/(mol·K) × 333 K)
n = 0,06421 mol

massa gas uap air = n air x mM air


massa gas uap air = 0,06421 mol × 18 g/mol
massa gas uap air = 1,156 g
Jadi, massa uap air yang terbentuk pada kesetimbangan adalah 1,156 g.

Jawaban yang tepat C.

Soal KSN-K 2022 – No. 41

Karbon monoksida (mM = 28,01 g/mL) dalam darah dapat ditentukan dengan menempatkan sampel darah
yang sudah encer dan diasamkan dalam kamar Conway. Dalam sistem ini CO berdifusi ke dalam PdCl 2.
Reaksi yang terjadi adalah:

Pd2+ + 2H2O + CO ⇌ Pd + H3O+ + CO2

H3O+ yang dihasilkan dititrasi dengan larutan NaOH 0,0230 M. Sebagai blanko digunakan air dan diperlukan
dengan cara yang sama.
Hitunglah % volume (mL CO setiap 100 mL darah), jika 1,5 mL sampel memerlukan 0,74 mL titran
sementara itu blanko memerlukan 0,52 mL. Anggap CO merupakan gas ideal pada STP.

A. 4,52%
B. 0,12%
C. 2,15%
D. 1,58%
E. 3,78%

Pembahasan Soal KSN-K 2022 – No. 41

Dalam reaksi tersebut, H3O+ dihasilkan dari reaksi antara Pd2+, H2O, dan CO. Oleh karena itu, jumlah
H3O+ yang dihasilkan setara dengan jumlah CO yang bereaksi.

Dapat dihitung jumlah mol H3O+ dari larutan NaOH yang digunakan untuk menetralkan asam yang
dihasilkan dari reaksi tersebut.

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

Hitung jumlah mol NaOH yang digunakan untuk menetralkan H 3O+ yang dihasilkan dari 1,5 mL sampel:
Jumlah mol NaOH = 0,0230 M x 0,74 mL = 0,0172 mmol

Hitung jumlah mol NaOH yang digunakan untuk menetralkan H 3O+ dari blanko:
Jumlah mol NaOH = 0,0230 M x 0,52 mL = 0,01196 mmol

Hitung selisih jumlah mol NaOH antara sampel dan blanko:


Jumlah mol NaOH dari sampel - jumlah mol NaOH dari blanko = 0,0172 mmol - 0,01196 mmol = 0,00506
mmol

Hitung jumlah mol H3O+ yang dihasilkan dari reaksi tersebut juga setara dengan jumlah mol NaOH maka
jumlah mol H3O+ yang dihasilkan adalah 0,00506 mmol.

Hitung jumlah mol CO yang bereaksi:


Jumlah mol CO yang bereaksi juga sama dengan jumlah mol H 3O+, yaitu 0,00506 mmol atau 0,00000506
mol.

Hitung volume CO dalam darah:


Satu mol gas pada kondisi standar (STP) memiliki volume 22,4 L.
Oleh karena itu, volume CO yang bereaksi adalah:

0,00000506 mol × 22,4 L/mol = 0,00011334 L atau 0,113344 mL

Persentase volume CO dalam darah adalah:


0,113344 mL CO / 100 mL darah × 100% = 0,113344 %

Jadi, persentase volume CO dalam darah adalah 0,113344 %, jawaban yang paling mendekati hasil hitung
adalah 0,12 %

Jawaban yang tepat B


Soal KSN-K 2022 – No. 42

Nilai ∆Hf° O3(g) = 142,2 kJ/mol, pernyataan berikut yang benar adalah…

A. Reaksi pembentukan O3(g) dari unsur bebasnya spontan pada semua rentang temperatur
B. Reaksi pembentukan O3(g) dari unsur bebasnya tidak spontan hanya pada temperatur tinggi
C. Reaksi pembentukan O3(g) dari unsur bebasnya tidak spontan pada semua rentang temperatur
D. Reaksi pembentukan O3(g) dari unsur bebasnya spontan hanya pada temperatur tinggi
E. Reaksi pembentukan O3(g) berlangsung sangat lambat

Pembahasan Soal KSN-K 2022 – No. 42

Diketahui nilai ∆Hf° O3(g) = 142,2 kJ/mol. Reaksi pembentukan derajat ketidakteraturan (∆S) bernilai – atau
dengan kata lain derajat keteraturannya +.

Pada reaksi ini ∆H bernilai + dan ∆S bernilai – maka hasil hitung ∆G akan bernilai + sehingga pada
suhu/temperatur berapapun reaksinya bersifat tidak spontan.

Jawaban yang tepat C.

Soal KSN-K 2022 – No. 43

Konsentrasi ion Cu2+ di dalam larutan dapat ditentukan titrasi iodometri. Pada titrasi iodometri, larutan
tiosulfat dibakukan dengan larutan standar dikromat. Dari pembakuan Na 2S2O3, diperoleh konsentrasi
Na2S2O3 sebesar 0,1021 M.

Untuk penentuan kadar tembaga dalam sampel, sebanyak 0,6300 gram sampel tembaga dilarutkan ke dalam
labu takar 100,0 mL. Kemudian 25,00 mL larutan ini dipipet dan ditambahkan 10 mL KI 10% dan 5 mL
H2SO4 2M.

Cu2+ akan mengalami reduksi menjadi CuI dan I– akan teroksidasi menjadi I2. Selanjutnya, campuran tersebut
dititrasi dengan larutan Na2S2O3 yang telah dibakukan, di dalam labu titrasi sampai warna coklat I 2 hampir
hilang kemudian ditambahkan 2 mL amilum 0,2%.

Titrasi dilanjutkan sampai terlihat endapan putih susu dan titrasi dilakukan duplo. Dari titrasi ini, diperoleh
volume titrasi 1 dan 2 berturut-turut 22,4 dan 22,6 mL.

Ion tiosulfat akan bereaksi dengan I 2 membentuk  S4O62– dan I–.


Kadar Cu2+ (dalam %b/b) di dalam sampel adalah…

A. 91,34%
B. 90,55%
C. 92,62%
D. 94,69%
E. 89,22%

Pembahasan Soal KSN-K 2022 – No. 43

Reaksi utama yang terjadi pada titrasi iodometri dalam soal ini:

2Cu2+ + 4KI → 2CuI2 + 4K+

2CuI2 → 2CuI + I2
I2 + 2Na2S2O3 → Na2S4O6 + 2NaI

Reaksi net:

2Cu2+ + 4KI + 2Na2S2O3 → 4K+ + 2CuI + Na2S4O6 + 2NaI

Dari reaksi ini nampak bahwa jumlah ekuivalen Na 2S2O3 = jumlah ekuivalen Cu2+. Artinya jumlah Cu2+ yang
bereaksi sama dengan jumlah mol Na 2S2O3 yang digunakan.

Menentukan jumlah mol Na2S2O3 yang digunakan:

n Na2S2O3 = [Na2S2O3] × V Na2S2O3


n Na2S2O3 = 0,1021 M × 0,0225 L
n Na2S2O3 = 0,00229725 mol

Jumlah ekuivalen Cu2+ = jumlah ekuivalen Na2S2O3

n Cu2+ = n Na2S2O3
n Cu2+ = 0,00229725 mol

Menghitung massa Cu2+ dalam 25 mL sampel


massa Cu2+ dalam 25 sampel = n Cu2+ × massa molar Cu
massa Cu2+ dalam 25 sampel = 0,00229725 mol × 63,55 g/mol
massa Cu2+ dalam 25 sampel = 0,146 g

Menghitung massa Cu2+ dalam 100 mL sampel


Massa Cu2+ dalam 100 mL sampel = 0,146 g × 100 mL / 25 mL
Massa Cu2+ dalam 100 mL sampel = 0,58396095 g

Menghitung kadar  Kadar Cu2+ dalam sampel


Kadar Cu2+ = (massa Cu2+ dalam sampel / massa Cu yang dilarutkan) × 100%
Kadar Cu2+ = (0,584 g / 0,630 g)  × 100%
Kadar Cu2+ = 92,70 %

Jadi jawaban yang paling mendekati 92,62%

Jawaban yang tepat C.

Soal KSN-K 2022 – No. 44

Gambar berikut menunjukkan perubahan komposisi senyawa dalam wadah akibat terjadi reaksi.

Jika reaksi tersebut berorde nol, maka waktu yang dibutuhkan (x) untuk mencapai kondisi pada (c) adalah

A. 15 menit
B. 20 menit
C. 25 menit
D. 30 menit
E. 40 menit

Pembahasan Soal KSN-K 2022 – No. 44

Analisis berdasarkan laju reaksi vs konsentrasi:

Laju reaksi pada orde nol tidak dipengaruhi oleh konsentrasi, artinya laju reaksi bersifat tetap atau konstan
berapa pun konsentrasinya.

 Menit ke nol jumlah partikel 8.


 Menit ke 10 jumlah partikel tersisa 4, yang lain terurai.
 Menit ke x jumlah partikel tersisa 2, yang lain terurai.

Pada menit ke nol hingga menit ke sepuluh,


laju reaksi = (8 – 4) partikel /10 menit = 4 partikel/10 menit.

Pada menit ke nol hingga menit ke x,


laju reaksi = (8 – 2) partikel /x menit = 6 partikel/x menit.

Karena orde nol laju reaksi bersifat konstan maka:

4 partikel/10 menit = 6 partikel/x menit


4/10 = 6/x
4 × x = 6 × 10
x = 60/4
x = 15
Jadi waktu x = 15 menit.
Jawaban yang tepat A.
Tambahan bahasan

Analisis berdasarkan konsentrasi vs waktu:  

Untuk reaksi orde nol maka plotting data konsentrasi atau jumlah partikel terhadap waktu akan menghasilkan
kurva linier. 

Dari data yang diberikan saat 0 menit partikel pereaksi ada 8, saat 10 menit partikel pereaksi tersisa 4 yang
lainnya terurai, dan saat terakhir yang partikel pereaksi tersisa 2 yang lain terurai yang bila dilakukan
proyeksi ke sumbu waktu maka tepat pada t = 15 menit. 

Soal KSN-K 2022 – No. 45

Senyawa-senyawa berikut termasuk ke dalam golongan polimer, kecuali….

A. Pati
B. Selulosa
C. Protein
D. DNA
E. Lemak

Pembahasan Soal KSN-K 2022 – No. 45

Pati, selulosa, protein, dan DNA semuanya termasuk dalam golongan polimer, yaitu senyawa-senyawa besar
yang terdiri dari banyak unit monomer yang diulang-ulang.

 Pati dan selulosa adalah polimer karbohidrat.


 Protein adalah polimer asam amino.
 DNA adalah polimer nukleotida.

Namun, lemak tidak termasuk dalam golongan polimer karena tidak terdiri dari unit-unit monomer
yang diulang-ulang. Lemak terdiri dari molekul-molekul asam lemak dan gliserol yang disatukan
secara kovalen, tetapi molekul-molekul ini tidak diulang-ulang seperti pada polimer.

Jawaban yang tepat E.

Anda mungkin juga menyukai