Anda di halaman 1dari 13

BILANGAN OKSIDASI DAN

TATANAMA SENYAWA
BINER
• Bilangan oksidasi yaitu angka atau bilangan yang
menyatakan banyaknya elektron yang telah 1. Senyawa NaCl,terbentuk dari
dilepaskan atau diterima oleh suatu atom dalam ion Na+ dan C𝑙 − , maka bilangan
suatu senyawa. oksidasi Na dalam NaCl adalah
• Setiap atom mempunyai muatan yang disebut +1 dan bilangan oksidasi Cl
bilangan oksidasi (biloks) adalah -1
• Biloks diberi tanda positif (+) jika atom melepaskan 2. Senyawa CaCl2 terbentuk dari
elektron dan biloks diberi tanda negatif jika atom gabungan dari ion
menerima elektron.
Ca2+ dan C𝑙 − ,maka bilangan
• Bilangan oksidasi ditentukan dengan oksidasi Ca dalam CaCl2 adalah
memperhatikan ikatan dan struktur zat. 2+ dan bilangan oksidasi Cl
• BILANGAN OKSIDASI DALAM SENYAWA KOVALEN adalah -1.
didasarkan pada harga skala keelektronegatifan
dari masing-masing atom penyusunnya. 3. Senyawa HCl,
Keelektronegatifan atom H=2,0
dan atom Cl = 3,0 Sepasang
elektron ikatan lebih tertarik ke
atom Cl,maka Cl diberi bilangan
oksidasi -1 sedangkan H diberi
bilangan oksidasi +1
PENENTUAN BILANGAN OKSIDASI
1. Bilangan Oksidasi unsur bebas(tidak bersenyawa) adalah nol (0)
Ex: Bilangan oksidasi atom Na,Fe,O pada O2 ,S Pada S8 ,dan P pada P4
semuanya adalah NOL (0) sebab semuanya merupakan unsur bebas
(tidak bersenyawa)
2. Jumlah aljabar bilangan oksidasi seluruh atom-atom dalam suatu
senyawa netral adalah NOL (0)
Ex: Pada senyawa H2 SO4 , Jumlah bilangan oksidasi dari 2 atom H=+1
atom S =+4 atom O= 0

3. Jumlah Aljabar bilangan oksidasi seluruh atom-atom dalam suatu


ion adalah sama dengan muatan ion tersebut

Ex: Pada ion Cr2 O7 2−, Jumlah bilangan oksidasi dari 2 atom Cr = +7 atom
O=-2
4. Unsur-unsur tertentu dalam mambentuk senyawa mampunyai bilangan oksidasi
tertentu

 Atom-Atom golongan IA (Li,Na,K,Rb,Cs, dan Fr) dalam senyawa selalu


mempunyai bilangan oksidasi +1
 Atom-Atom golongan IIA (Be,Mg,Ca,Sr,Ba) dalam senyawa selalu mempunyai
bilangan oksidasi +2
 Atom-atom golongan IIIA (B,Al,Ga) dalam senyawa selalu mempunyai bilangan
oksidasi +3
 Atom Hidrogen(H) di dalam senyawa umumnya mempunyai bilangan oksidasi
+1,kecuali dalam hidrida logam.
 Pada hidrida logam seperti Li,NaH,CaH2 ,MgH2 ,dan AlH3 ,atom hidrogen diberi
bilangan oksidasi -1
 Atom oksigen (O) di dalam senyawa umumnya mempunyai bilangan oksidasi -2
kecuali pada senyawa peroksida dan OF2 .
 Pada senyawa peroksida seperti H2 O2, N𝑎2 O2 dan BaO2 ,atom oksigen diberi
bilangan oksidasi -1,sedangkan pada OF2 diberi bilangan oksidasi +2
a. Jawab: bilangan oksidasi S dalam H2 S = -2
CONTOH SOAL
penjelasan : jumlah bilangan oksidasi 2 atom H +1 atom S = 0
Tentukan bilangan 2(+1) + bil.oks S = 0
oksidasi atom S pada Bilangan oksidasi S= -2
A. H2 S b. Jawab :bilangan oksidasi S dalam SO4 2− = +6
2− Penjelasan : s+(4x bil.oks O)= -2
B. SO4
s+ (4x-2) = -2
2−
C. S4 O7 s–8 = -2 jadi S = +6
a. Jawab: bilangan oksidasi s dalam S4 O7 2−
Penjelasan :
(4x bil.oks. S) + (6X bil.oks. O) = -2
(4XS) + (6X(-2) = -2
4S – 12 = -2
4S = +10,
1
jadi S = +22 (bilangan oksidasi rata-rata)
Senyawa Biner
Senyawa yg terbentuk dari 2 unsur ( logam + nonlogam
atau nonlogam + nonlogam
a. Penamaan senyawa biner ionik : logam dan nonlogam
Tuliskan nama unsur logam tanpa modifikasi, diikuti
nama unsur nonlogam dan menambahkan akhiran
“ida”

Example :
NaCl : Natrium Klorida
Li2O : Litium Oksida
NaBr : Natrium Bromida
CsI : Cesium Iodida
BaCl2 : Barium Klorida
b. Penamaan senyawa biner ionik : logam dan nonlogam
dengan bilangan oksidasi lebih dari satu jenis

Tuliskan nama unsur logam ( Indonesia )+ besarnya


bilangan oksid asi ( menggunakan angka romawi )
diikuti nama unsur nonlogam dan menambahkan
akhiran “ida”

Unsur Biloks Senyawa Nama Senyawa


+2 CrO Kromium(II)oksida
Cr
+3 CrCl3 Kromium(III)klorida
+2 FeS Besi(II)sulfida
Fe
+3 FeF3 Besi(III)florida
Tuliskan nama unsur logam diakhiri dengan huruf “o”
jika biloks kecil dan huruf “i” jika biloks besar diikuti
nama unsur nonlogam dan menambahkan akhiran
“ida”

Unsur Biloks Senyawa Nama Senyawa


+2 CrS Kupro sulfida
Cr
+3 CrI3 Kupri iodida
+2 FeCl2 Ferro klorida
Fe
+3 Fe2O3 Ferri oksida
c. Tata nama senyawa biner kovalen yang
terbentuk dari Non-Logam dan Non-Logam

 Jumlah unsur pertama dituliskan lebih dahulu,


diikuti dengan nama unsur Non-Logam pertama.
 Kemudian, menuliskan jumlah unsur kedua, diikuti
dengan nama unsur Non-Logam kedua
dengan diberi akhiran ida.
 Jumlah unsur akan dinyatakan dalam bahasa
Latin.
Non-Logam A + Non-Logam B
Ax By
Ax By
Jumlah Jumlah
Unsur A Unsur B
Nama 1 = Mono Nama
2 = Di
Unsur 2 = Di Unsur
3 = Tri
3 = Tri
4 = Tetra A 4 = Tetra B-ida
5 = Penta
5 = Penta
dst dst
Catatan : 1 = Mono, untuk Non-Logam pertama tidak disebut
Contoh :
CO2
Karbon dioksida
N 2O3
Dinitrogen trioksida
Senyawa Asam
Senyawa gabungan H dengan atom – atom nonlogam
lainnya.

Cara penamaannya :
Menggunakan awalan asam lalu diikuti dengan nama
pasangannya dan di akhiri dengan kata “ida”

Contoh :
HF : Asam florida
HCl : Asam klorida
HBr : Asam bromida
HI : Asam Iodida
H2S : Asam sulfida
Senyawa Basa
Senyawa yg menghasilkan ion OH- ( hidroksida ) ketika
dilarutkan dalam air

Cara penamaannya :
Menyebutkan nama unsur yg terikat dengan OH- dan
diikuti dg kata hidroksida

Example :
KOH : Kalium hidroksida
NaOH : Natrium hidroksida
Mg(OH)2 : Magnesium hidroksida

Anda mungkin juga menyukai