Anda di halaman 1dari 17

PERTEMUAN KE 2

BAB 2
MENERAPKAN PEDOMAN, PROSEDUR,
DAN ATURAN KERJA DI PERUSAHAAN
KI & KD
3.2 Memahami pedoman, prosedur dan aturan berkaitan
dengan industry jasa keuangan dan profesiprofesi yang
ada dalam industry jasa keuangan

4.2 Melakukan identifikasi pedoman, prosedur dan aturan


yang berkaitan dengan industry jasa keuangan dan
profesi-profesi yang ada dalam industry jasa keuangan
PENDAHULUAN
• Dalam mengelola industry dengan menerapkan prinsip
professional bekerja perusahaan harus membuat suatu
pedoman, prosedur dan aturan kerja yang harus ditaati oleh
setiap unsur dalam perusahaan. Pedoman, prosedur, dan
aturan kerja dimaksud adalah untuk mengatur setiap unsur
dalam perusahaan agar mampu melaksanakan tugas-
tugasnya secara professional.
PEDOMAN KERJA
• Pedoman kerja adalah standar/pedoman
tertulis yang dipergunakan untuk
mendorong dan menggerakan suatu
kelompok untuk mencapai tujuan
Tujuan 1. Memperjelas peran dan fungsi tiap-tiap posisi dalam organisasi
Pedoman 2. Sebagai dasar hokum bila terjadi penyimpangan

Kerja
3. Memperjelas alur tugas, wewenang dan tanggung jawab dari petugas/
pegawai terkait.
4. Memperlancar tugas petugas/pegawai atau tim/unit kerja

5. Memperjelas alur tugas, wewenang dan tanggung jawab dari petugas/


pegawai terkait
6. Sebagai pedoman dalam melaksanakan pekerjaan rutin
PROSEDUR KERJA
• Prosedur kerja adalah rangkaian tata
kerja yang berkaitan satu sama lain
sehingga menunjukan adanya suatu
urutan tahap demi tahap serta jalan
yang harus di tempuh dalam rangka
penyelesaian sesuatu bidang tugas.
TATA KERJA
• Tata Kerja adalah cara-cara
pelaksanaan kerja yang seeisien
mungkin atas sesuatu tugas dengan
mengingat segi-segi tujuan, peralatan,
fasilitas, tenaga kerja, waktu, ruang,
dan biaya yang tersedia.
SISTEM KERJA
Sistem Kerja adalah suatu rangkaian
tata kerja dan prosedur kerja yang
kemudian membentuk suatu
kebulatan pola tertentu dalam rangka
melaksanakan sesuatu bidang
pekerjaan.
Aturan kerja Adalah peraturan yang dibuat
secara tertulis oleh perusahaan, yang memuat
syarat-syarat kerja dan tata tertib.
Tujuan a. Mencegah terjadinya pemborosan tenaga, biaya,
Penerapan material, waktu dan lainnya.
Pedoman,
Prosedur,
dan Aturan b. Mencegah terjadinya kesimpangsiuran dan kemacetan
Kerja proses penyelesaian pekerjaan.

c. Menciptakan koordinasi, pembagian waktu, tugas, dan


tanggung jawab secara tepat.
Azas-azas a. Dinyatakan secara tertulis, disusun secara sistematis, dan dituangkan dalam bentuk
pedoman kerja
Menyusun b. Dievaluasi secara periodik, dan bila perlu direvisi untuk disesuaikan dengan kebutuhan.
Pedoman,
Prosedur c. Dikomunikasikan secara sistematis kepada semua pegawai yang bersangkutan.
Kerja dan d. Disesuaikan dengan kebijaksanaan umum dan kebijaksanaan pimpinan yang berlaku.

Aturan
Kerja e. Dapat mendorong pelaksanaan kegiatan secara efektif dan efisien serta menciptakan
jaminan yang memadai bagi terpeliharanya sumber-sumber yang berada di bawah
pengendalian organisasi.
PENGATURAN PEDOMAN,
PROSEDUR KERJA DAN ATURAN
KERJA

Setiap pimpinan wajib menerapkan prinsip koordinasi,


integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan kerja
masing-masing maupun dengan pihak lain

• Setiap pimpinan bertanggungjawab memimpin, mengkoordinasikan


bawahannya masing-masing dan membimbing serta memberikan
petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya

Setiap pimpinan unit wajib mengikuti petunjuk dan


bertanggungjawab kepada atasan masing-masing dengan
menyampaikan laporan berkala tepat pada waktunya
• Setiap pimpinan unit wajib mengolah dan memanfaatkan laporan lebih
lanjut dan memberikan petunjuk kepada bawahan
PRINSIP DAN TEKNIK PENYUSUNAN DAN
PENENTUAN PEDOMAN, PROSEDUR KERJA DAN
ATURAN KERJA

Prinsip dan 1. Pedoman, prosedur, dan aturan kerja harus disusun dengan memperhatikan segi tujuan, fasilitas,
peralatan, material, biaya, dan waktu yang tersedia serta segi luas, macam, dan sifat pekerjaan.
Teknik 2. Mempersiapkan penjelasan tentang tujuan pokok organisasi, skema organisasi berikut klasifikasi
jabatan dan analisis jabatan, unsur kegiatan di dalam organisasi, dan lain-lain.
Penyusuna
n dan 3. Menentukan satu pokok bidang tugas yang akan dibuat bagan prosedurnya.
4. Membuat daftar secara rinci tentang pekerjaan yang harus dilakukan berikut lamanya waktu
Penentuan yang diperlukan untuk melaksanakan bidang tugas termaksud.

5. Dalam menetapkan urutan tahap demi tahap dari rangkaian pekerjaan, maka antara tahap yang
satu dengan tahap berikutnya harus terdapat hubungan erat yang keseluruhannya menuju k satu
tujuan.
6. Setiap tahap harus merupakan suatu kerja nyata dan perlu untuk pelaksanaan dan penyelesaian
seluruh tugas atau pekerjaan yang dimaksudkan
c.       T = artinya dikerjakan dengan mesin ketik

SIMBOL-SIMBOL DALAM
PROSEDUR KERJA
1. Lingakaran Besar
• Lingkaran besar menunjukkan operasi atau sesuatu
yang harus dikerjakan. Apabila di bagian tengah
lingkaran dibubuhi huruf, maka dapat berarti lebih
khusus. Berikut arti dari huruf yang dapat diletakkan
dalam lingkaran besar :
• a.  C = bararti harus dikerjakan oleh juru tulis (clerk)
• b.  M = berarti dikerjakan dengan mesin
• c. T artinya dikerjakan dengan mesin ketik
(typewriter)
• 2. Belah ketupat
• Belah ketupat atau segi empat berbentuk berlian
atau diamond ini adalah simbol untuk
menunjukkan pemeriksaan (inspection, control
atau check) mengenai mutu atau kualitas
3. Segi Empat bujur Sangkar
• Segi empat bujur sangkar untuk menunjukan
pemeriksaan mengenai jumlah atau kuantitas (quantity) .
Apabila dibubuhi huruf D bebarti ada penahanan atau
penundaan suatu proses karena harus menunggu
tindakan atau penyelesaian lebih lanjut
4. Segi Tiga Terbalik
• Segi tiga terbalik menunjukan penyimpanan (storage) secara
tetap (permanent)
5. Segi Tiga Ganda Terbalik
• Simbol ini menunjukan penyimpanan untuk sementara
(tempory) • Lingkaran Kecil
6. Lingkaran kecil
• berarti pemindahan (transfer) atau pengangkutan (transport)
7. Anak Panah
• Anak panah untuk menunjukan arah jalannya atau arus (low)
sesuatu dokumen melalui sesuatu proses pengerjaan.

Anda mungkin juga menyukai