Anda di halaman 1dari 10

PEDOMAN, PROSEDUR, ATURAN

DAN PROFESI
dalam Industri Jasa Keuangan

Kompetensi Dasar

3.2 Memahami pedoman, prosedur dan aturan berkaitan dengan industri jasa keuangan dan
profesi-profesi yang ada dalam industri jasa keuangan

4.2 Melakukan identifikasi pedoman, prosedur dan aturan yang berkaitan dengan industri
jasa keuangan dan profesi-profesi yang ada dalam industri jasa keuangan

Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi berikut siswa mampu :

1. Mengetahui pedoman, prosedur dan aturan berkaitan dengan industri jasa keuangan
dan profesi-profesi yang ada dalam industri jasa keuangan
2. Melaksanakan identifikasi pedoman, prosedur dan aturan byang berkaitan dengan
industri jasa keuangan dan profesi-profesi yang ada dalam industri jasa keuangan

Mata Pelajaran : Etika Profesi


Kompetensi Dasar : 3.2 – 4.2
Guru Mata Pelajaran : Dewi Rizky Rachmawati, S. IAN
Etika Profesi | Dewi Rizky | SMK Ketintang Surabaya

1. Pedoman Kerja
Pedoman kerja yaitu suatu tata cara atau tahapan yang dibakukan dan yang harus dilalui
untuk menyelesaikan suatu proses kerja tertentu. Pedoman kerja juga dapat diartikan
sebagai suatu standar tertulis yang digunakan untuk mendorong atau menggerakkan
suatu kelompok guna mencapai tujuan organisasi.

1) Penggunaan pedoman kerja

Pedoman kerja dibutuhkan pada kondisi-kondisi sebagai berikut.

a. Pada saat mengadakan penilaian tentang hasil pekerjaan yang sudah dilakukan
dengan baik atau belum

b. Sebelum suatu pekerjaan dilakukan

c. Ketika terjadi revisi, jika ada perubahan langkah kerja yang dapat
mempengaruhi lingkungan kerja.

2) Manfaat adanya pedoman kerja

a. Alat perencanaan kerja dan pengembangannya dikemudian hari

b. Alat untuk mengadakan klasifikasi uraian, dan analisis jabatan

c. Alat untuk menghemat waktu bagi pimpinan untuk mengetahui seluruh proses
kerja

d. Alat untuk mempersiapkan mekanisme prosedur

e. Bagi pegawai baru ini menjadi pedoman kerja dan sarana pendidikan

f. Alat untuk menyelesaikan perselisihan dalam hubungan kerja

g. Alat untuk mengadakan pembagian kerja dan mengatur frekuensi kerja yang
tepat

1
Etika Profesi | Dewi Rizky | SMK Ketintang Surabaya

3) Tujuan pedoman kerja

a. Melindungi organisasi/unit kerja dan petugas/pegawai dari malpraktik atau


kesalahan administrasi lainnya

b. Menghindari kegagalan/kesalahan, keraguan, duplikasi, dan inefisiensi

c. Sebagai dasar hukum bila terjadi penyimpangan

d. Mengarahkan pegawai untuk disiplin dalam bekerja

e. Menegaskan peran serta fungsi tiap posisi dalam organisasi

f. Menjelaskan alur tugas, tanggung jawab dan wewenang dari karyawan

2. Tata Kerja, Prosedur dan Sistem Kerja


Tata kerja yaitu suatu cara pelaksanaan kerja seefisien mungkin atas suatu tugas. Prosedur
kerja yaitu tahapan-tahapan dalam tata kerja bagaimana mengelola suatu pekerjaan
(untuk apa dan bagaimana suatu pekerjaan diselesaikan). Sistem kerja yaitu satu kesatuan
dari tata kerja dan prosedur kerja sehingga membentuk pola yang tepat guna
menyelesaikan pekerjaan. Dengan adanya tata kerja, prosedur kerja dan sistem kerja
pelaksanaan fungsi management dan kebijaksanaan kepemimpinan menjadi lebih terarah,
terkoordinir, dan terkontrol dengan baik.

1) Manfaat adanya tata kerja, prosedur kerja dan sistem kerja


a. Pekerjaan yang terbengkalai dapat diatasi
b. Tujuan pekerjaan dapat tercapai secara efektif
c. Dapat dilaksanakan standarisasi dan pengendalian kerja dengan setepat-
tepatnya
d. Dapat dijadikan sebagai pedoman kerja
e. Mempermudah para pegawai dalam menjalankan tugas
f. Tugas-tugas dapat dilaksanakan secara teratur dan tepat waktu
g. Keletihan dalam bekerja dapat diatasi

2
Etika Profesi | Dewi Rizky | SMK Ketintang Surabaya

2) Prinsip penyusunan prosedur kerja


a. Penyusunannya harus memperhatikan material, peralatan, biaya waktu, macam
dan sifat dari tugas/pekerjaan serta mengikuti perkembangan jaman dan
teknologi
b. Tujuan pokok organisasi, skema, klasifikasi jabatan, analis unsur kegiatan
organisasi harus ditentukan diawal, hal ini untuk menghindari ketidaktepatan
dari prosedur awal pembuatan organisasi ini
c. Prosedur kerja dibentuk bukan berdasarkan jumlah tenaga kerja yang ada,
tetapi skill dari tenaga kerja yang ada guna menyelesaikan pekerjaan di bidang
tertentu
d. Manual book mengenai, prosedur, sistem kerja harus sudah tersedia diawal
agar karyawan bias menjalankan sesuai dengan yang sudah ditentukan dari
awal sehingga berjalan disiplin sesuai menual book tersebut.

3) Simbol dalam prosedur kerja


Dalam rangka mempermudah jalannya suatu pekerjaan, maka perusahaan
memiliki simbol-simbol yang digunakan untuk kemudahan pekerjaan tersebut.
a. Jenis Simbol
Symbol berfungsi untuk menggambarkan suatu prosedur pekerjaan. Berikut
contoh yang sering digunakan dalam suatu perusahaan atau industri:
 Huruf D (Delay) : penundaan suatu proses karena harus menunggu
tindakan atau penyelesaian lebih lanjut.
 Segitiga tunggal terbalik : untuk menunjukkan penyimpanan secara
tetap.
 Segitiga double terbalik : menunjukkan penyimpanan sementara waktu
 Lingkaran kecil : pemindahan atau pengangkutan
 Anak panah : menunjukkan arah jalan atau arus dokumen melalui suatu
proses pengerjaan
 Lingkaran besar : sesuatu yang wajib dikerjakan
 Belah ketupat : menunjukkan pemeriksaan mengenai mutu kualitas
 Segi empat bujur sangkar : menunjukkan pemeriksaan mengenai
jumlah atau kuantitas.

3
Etika Profesi | Dewi Rizky | SMK Ketintang Surabaya

b. Fungsi Simbol dalam Prosedur


Simbol dalam prosedur kerja bermanfaat untuk mengetahui beberapa hal
berikut:
 Jangka waktu rata-rata yang dibutuhkan untuk penyelesaian setiap
tahap proses pengerjaan dan waktu seluruhnya yang diperlukan untuk
penyelesaian pekerjaan tersebut.
 Jumlah tenaga kerja yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu
pekerjaan dan sebagai salah satu alat evaluasi kerja pegawai
 Kemacetan-kemacetan yang paling banyak terjadi
 Apakah peralatan, fasilitas dan tenaga kerja telah dimanfaatkan sesuai
dengan kapasitas yang semestinya
 Persyaratan kecakapan dan keterampilan pegawai yang diperlukan
untuk dapat mengerjakan pekerjaan dengan sebaik-baiknya
 Peralatan dan fasilitas kerja yang diperlukan untuk dapat mengerjakan
pekerjaan
 Jenis-jenis pekerjaan, tahap-tahap, gerakan-gerakan, dan bagian-
bagian pekerjaan yang diperlukan untuk penyelesaian suatu bidang
tugas.

3. Aturan Kerja
Aturan kerja adalah suatu aturan tertulis yang dibuat oleh perusahaan, di dalamnya
terdapat hal-hal umum mengenai perilaku di dalam bekerja. Aturan kerja ini diberlakukan
kepada semua orang yang terlibat dalam sebuah industri tanpa terkecuali.

a. Waktu dan kehadiran kerja


1. Penetapan waktu kerja didasarkan kepada kebutuhan perusahaan
dengan memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku
2. Waktu kerja di perusahaan adalah 6 (enam) hari dalam satu minggu
3. Jam kerja di perusahaan adalah 7 (tujuh) jam sehari dan 40 (empat
puluh) jam seminggu
4. Waktu dan jam kerja diperusahaan diatur sebagai berikut.

4
Etika Profesi | Dewi Rizky | SMK Ketintang Surabaya

 Non operasional
Hari Senin s/d Jumat : jam 08.00 – 12.00
12.00 – 13.00 istirahat
13.00 – 16.00
Hari Sabtu : jam 08.00 – 13.00
 Operasional
Mengenai hari dan jam kerja pegawai operasional biasanya
diatur berdasarkan kebutuhan proses pengerjaan dalam
perusahaan atau yang dikenal dengan sistem kerja shift (pagi,
siang, malam) berdasarkan jadwal kerja yang telah ditetapkan
perusahaan
5. Jam istirahat tidak diperhitungkan sebagai jam kerja
6. Pekerjaan yang dilakukan lebih dari 7 jam sehari dan 40 jam seminggu
dihitung sebagai kerja lembur
7. Setiap perubahan jam kerja oleh perusahaan diberitahukan kepada
pegawai dengan tenggang waktu yang layak
8. Bagi pegawai yang melakukan tugas tertentu untuk kepentingan
perusahaan berlaku jam kerja tersendiri sesuai dengan sifat pekerjaan
9. Setiap pegawai wajib hadir dan mulai bekerja pada waktu yang telah
ditetapkan
10. Pegawai melakukan absensi kehadiran pada saat dating dan pulang
kerja
11. Keterlambatan masuk kerja atau menginggalkan tempat kerja sebelum
jam kerja berakhir dianggap sebagai pelanggaran tata tertib kecuali
telah melakukan perizinan
12. Pegawai berhak tidak masuk karena sakit atau karena alasan lain yang
masuk akal tetapi wajib memberitahukan kepada atasannya
13. Pada waktu kerja pegawai diwajibkan memakai tanda pengenal (ID
Card)
14. Setiap pegawai yang meninggalkan kantor, tidak masuk kerja harus
memperoleh izin dari bagian personalia dengan mengisi formulir izin

5
Etika Profesi | Dewi Rizky | SMK Ketintang Surabaya

b. Kewajiban pokok pegawai


1. Setiap pegawai wajib melaksanakan perintah/petunjuk dari atasan
dengan penuh tanggung jawab
2. Mentaati tata tertib/peraturan perusahaan serta ketentuan-ketentuan
yang berlaku
3. Memberikan keterangan/laporan yang sebenarnya mengenai
pekerjaan kepada perusahaan dalam hubungan dengan tugasnya
4. Menyimpan dan menjada kerahasiaan semua keterangan yang didapat
dalam pelaksanaan pekerjaannya
5. Memelihara dan menjaga barang-barang milik perusahaan yang
digunakan atau dipercayakan kepadanya
6. Mengemukakan saran-saran yang bermanfaat bagi perusahaan kepada
atasannya ataupun melalui saluran lain yang ditetapkan untuk itu.

c. Pakaian seragam
1. Pegawai tertentu yang karena tugasnya demi keseragaman diharuskan
memakai seragam kerja
2. Seragam kerja disediakan perusahaan untuk dipakai periode kerja
tertentu sesuai dengan standar kualitas perlengkapan kerja yang baik
3. Setiap pegawai yang mendapat pakaian kerja/seragam diwajibkan
mengenakannya selama waktu kerja
4. Pada wkatu kerja pegawai diwajibkan mengenakan pakaian kerja yang
rapi dan sopan

d. Keselamatan dan kesehatan kerja


1. Keamanan, ketertiban, kebersihan dan keselamatan kerja adalah
tanggung jawab bersama
2. Apabila menemui hal-hal yang membahayakan terhadap keselamatan
pegawai dan perusahaan segera melapor ke pimpinan
3. Setiap pegawai wajib menggunakan alat-alat keselamatan kerja dan
juga mematuhi ketentuan mengenai keselamatan dan perlindungan
kerja yang berlaku

6
Etika Profesi | Dewi Rizky | SMK Ketintang Surabaya

4. Setiap pegawai diwajibkan memelihara alat/perlengkapan kerja milik


perusahaan dengan baik dan teliti
5. Setiap pegawai dilarang membawa, memindahkan dan meminjamkan
alat/perlengkapan milik perusahaan tanpa izin yang berwenang

4. Profesi dalam Industri Jasa Keuangan


1. Akuntan
Akuntan merupakan suatu gelar professional yang diberikan kepada seorang sarjana
karena telah menyelesaikan pendidikan di fakultas ekonomi jurusan akuntansi dan
telah menempuh pendidikan profesi akuntansi.
Secara garis besar akuntan terdiri sebagai berikut :
a. Akuntan Pendidikan
Merupakan profesi akuntan yang bertugas dalam bidang pendidikan akuntansi.
Tugasnya antara lain:
 Melakukan penelitian untuk pengembangan ilmu akuntansi
 Menyusun kurikulum pendidikan akuntansi
 Megajar akuntansi di berbagai lembaga pendidikan
b. Akuntan Pemerintah
Adalah akuntan yang bekerja pada badan-badan pemerintah. Badan yang
membutuhkan jasa akuntan pemerintah yaitu Direktorat Akuntan Negara dan Bdan
Pemeriksa Keuangan Negara.
c. Akuntan Internal
Bekerja di suatu perusahaan atau organisasi, disebut juga akuntan perusahaan.
Tugasnya yaitu :
 Menangani masalah perpajakan perusahaan dan pemeriksaan intern
 Menyusun sistem akuntansi
 Membuat laporan-laporan keuangan untuk pihak eksternal dan internal

7
Etika Profesi | Dewi Rizky | SMK Ketintang Surabaya

d. Akuntan Publik
Adalah akuntan independen yang memberikan jasanya kepada pihak yang
membutuhkan dengan imbalan tertentu. Akuntan publik tidak terikat dengan
pihak pemerintah maupun swasta.
Tuganya antara lain :
 Memberi nasihat yang berkaitan dengan masalah ekonomi perusahaan
misalnya membuat budget dan feasibility untuk memperoleh kredit
 Pihak pemeriksa dalam penyusunan sistem akuntansi, misalnya terhadap jasa
perpajakan
 Memberikan jasa konsultasi manajemen

2. Notaris
Notaris adalah pejabat umum yang berwenang untuk membuat akta otentik mengenai
semua perbuatan, perjanjian dan ketetapan yang diharuskan oleh peraturan
perundang-undangan yang dikehendaki oleh yang berkepentingan. Tugasnya antara
lain :
 Membuat akta wasiat
 Melegalisir (mengesahkan kecocokan fotocopy surat-surat)
 Membuatkan dan mengesahkan (legalisasi) surat-surat di bawah tangan.
Misalnya surat kuasa, surat pernyataan, surat persetujuan
 Membuat dan mendaftar surat-surat dibawah tangan
 Membuat akta pendirian/anggaran dasar : badan-badan usaha, badan social,
dan lain-lain.
 Membuat akta perjanjian misalnya sewa menyewa tanah, hutang piutang,
kerja sama, dan lain- lain.

3. Internal Auditor
Menurut Sawyer (2005) audit internal adalah sebuah penilaian yang sistematis dan
objektif yang dilakukan auditor internal terhadap operasi dan control yang berbeda-
beda dalam organisasi untuk menentukan hal-hal sebagai berikut.
 Kriteria operasi yang memuaskan telah dipenuhi
 Sumber daya telah digunakan secara efisien dan ekonomis

8
Etika Profesi | Dewi Rizky | SMK Ketintang Surabaya

 Tujuan organisasi telat dicapai secara efektif semua dilakukan dengan tujuan
untuk dikonsultasikan dengan manajemen dan membantu anggota
organisasi dalam menjalankan tanggungjawabnya secara efektif
 Informasi keuangan dan operasi telah akurat dan dapat diandalkan
 Risiko yang dihadapi perusahaan telah diidentifikasi dan diminimalisir
 Peraturan eksternal serta kebijakan dan prosedur internal yang biasa diterima
telah diikuti

4. Konsultan Hukum
Yaitu seorang atau lembaga yang bertugas memberikan nasehat dan pendapat hukum
kepad pihak yang membutuhkan baik perbuatan hukum yang telah dan akan
dilakukan oleh klien tersebut. Perbuatan hukum yang dimaksud adalah diluar
pengadilan. Misalnya pembebasan tanah, jual beli tanah, sewa menyewa gedung,
perjanjian kerjasama penggunaan property, perjanjian pembangunan gedung dengan
kontraktor lainnya.

5. Penilai / Appraisal
Penilai adalah proses pekerjaan atau kegiatan seorang dalam memberikan penilaian
estimasi atas nilai ekonomis suatu property dengan menggunakan metode, parameter
dan prinsip-prinsip penilaian yang berlaku.
Profesi penilai termasuk profesi yang potensial karena dua alasan berikut.
1. Gaji yang besar
Profesi penilai aset memang tidak memiliki standar upah tertentu karena nilai upah
akan tergantung dari besar atau kecilnya proyek yang diberikan.
2. Sangat dibutuhkan
Profesi Apprasial sangat dibutuhkan salah satunya karena pemerintah telah
mewajibkan perusahaan untuk membuat laporan penilaian aset yang sah lewat
penilai bersertifikat.

Anda mungkin juga menyukai