Anda di halaman 1dari 19

MENERAPKAN PEDOMAN,

PROSEDUR DAN ATURAN


Kelompok 2
Emelia Neni Kusumawardani
Syahrini
Rachmawati
Pengertian Pedoman
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa
(2008:1036), kata “pedoman” diartikan sebagai: (1) alat
untuk menunjukkan arah atau mata angin (biasanya seperti
jam yang berjarum besi berani); kompas; (2) kumpulan
ketentuan dasar yang memberi arah bagaimana sesuatu
harus dilakukan; (3) hal (pokok) yang menjadi dasar
(pegangan, petunjuk, dan sebagainya) untuk menentukan
atau melaksanakan sesuatu; (4) pemimpin (yang
menerangkan cara menjalankan atau mengurus
perkumpulan).
Pengertian Prosedur
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa
(2008:1106) Prosedur diartikan sebagai: (1) tahap kegiatan
untuk menyelesaikan suatu aktivitas; (2) metode langkah
demi langkah secara pasti dalam memecahkan suatu
masalah.
Pengertian Aturan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa
(2008:1106) Aturan diartikan sebagai: (1) hasil perbuatan
mengatur; (segala sesuatu) yang sudah diatur; (2) cara
(ketentuan, patokan, petunjuk, perintah) yang telah
ditetapkan supaya diturut; (3) tindakan atau perbuatan yang
harus dijalankan; (4) sopan santun; ketertiban; (5)
seharusnya; menurut (kebiasaan, dan sebagainya); biasanya.
Pengertian Aturan Kerja
Adalah peraturan yang dibuat secara tertulis oleh perusahaan yang memuat hal-
hal umum mengenai perilaku di dalam bekerja. Aturan kerja berlaku bagi semua
pegawai dan seluruh unsur yang terlibat dalam perusahaan, pimpinan
perusahaan, atasan langsung dari pegawai, dan disesuaikan dengan peraturan
dari departemen tenaga kerja dan transmigrasi.
Aturan Kerja biasanya meliputi:
 Waktu dan Kehadiran Kerja
 Pakaian Seragam
 Keselamatan dan KesehatanKerja
 Kewajiban Pokok Pegawai
Berdasarkan pada pengertian di atas, kita
dapat mensintesiskan ketiga kata tersebut,
yaitu: pedoman, prosedur dan aturan sebagai
sistem norma atau kumpulan ketentuan dasar
yang berfungsi mengatur nilai-nilai yang
berlaku dalam masyarakat, dijadikan sebagai
landasan tindakan, prosedur, petunjuk arah
dan tujuan terentu.
Perusahaan sebagai pemberi kerja memiliki
harapan-harapan tertentu terhadap karyawan atau
pegawai yang dipekerjakannya. Untuk memenuhi
harapan-harapan tersebut perusahaan memberikan
berbagai pedoman, prosedur dan peraturan yang
harus ditaati oleh karyawan.
Pengertian Pedoman Kerja

adalah suatu standar/pedoman tertulis


yang dipergunakan untuk mendorong
dan menggerakan suatu kelompok untuk
mencapai tujuan organisasi. Pedoman
kerja juga merupakan tata cara atau
tahapan yang dibakukan dan yang harus
dilalui untuk menyelesaikan suatu proses
kerja tertentu.
Tujuan Pedoman Kerja
1) Memperjelas peran dan fungsi tiap-tiap posisi dalam organisasi.
2) Memperjelas alur tugas, wewenang dan tanggung jawab dari petugas/
pegawai terkait.
3) Melindungi organisasi/unit kerja dan petugas/pegawai dari malpraktik atau
kesalahan administrasi lainnya.
4) Untuk menghindari kegagalan/kesalahan, keragunan, duplikasi, dan
inefisiensi.
5) Memperlancar tugas petugas/pegawai atau tim/unit kerja.
6) Sebagai dasar hokum bila terjadi penyimpangan.
7) Mengarahkan petugas/pegawai untuk sama-sama disiplin dalam bekerja.
8) Sebagai pedoman dalam melaksanakan pekerjaan rutin.
Pedoman kerja dibutuhkan pada kondisi-
kondisi berikut ini:
1. Sebelum suatu pekerjaan dilakukan.
2. Ketika mengadakan penilaian apakah pekerjaan tersebut
sudah dilakukan dengan baik atau tidak.
3. Ketika terjadi revisi, jika ada perubahan langkah kerja
yang dapat mempengaruhi lingkungan kerja.
Keuntungan dengan adanya pedoman
kerja yaitu:
1. Pedoman kerja merupakan pegangan bagi pelaksanaan,
alat komunikasi, dan pengawasan sehingga pekerjaan
dapat diselesaikan secara konsisten.
2. Para pegawai akan lebih memiliki percaya diri dalam
bekerja dan tahu apa yang harus dicapai dalam setiap
pekerjaan.
3. Bisa digunakan sebagai salah satu alat pelatihan dan
mengukur kinerja pegawai.
Kegunaan Pedoman Kerja
1. Pedoman kerja dan alat pendidikan, terutama bagi pegawai baru.
2. Alat untuk menyelesaikan perselisihan dalam hubungan kerja.
3. Alat untuk mengadakan pembagian kerja dan mengatur frekuensi kerja yang
tepat.
4. Alat untuk mengatur tata ruang kantor
5. Alat untuk menghindarkan adanya pekerjaan yang bertumpuk.
6. Alat perencanaan kerja dan pengembangannya di kemudian hari.
7. Alat untuk mengadakan klasifikasi, uraian, dan analisis jabatan.
8. Alat untuk menghemat waktu bagi pimpinan untuk mengetahui seluruh proses
kerja.
9. Alat untuk mempersiapkan mekanisme prosedur.
Pengertian Prosedur Kerja,Tata
Kerja,danSistem Kerja
 Prosedur kerja adalah rangkaian tata kerja yang berkaitan satu sama lain
sehingga menunjukan adanya suatu urutan tahap demi tahap serta jalan yang
harus di tempuh dalam rangka menyelesaikan suatu bidang tugas.
 Tata kerja adalah cara-cara pelaksanaan kerja yang seefisien mungkin atas
sesuatu tugas dengan mengingat segisegi tujuan , peralatan , fasilitas, tenaga
kerja, waktu, ruang dan biaya yang tersedia.
 Sistem kerja adalah suatu rangkaian tata kerja dan prosedur kerja yang
kemudian membentuk suatu kebulatan pola tertentu dalam rangka
melaksanakan sesuatu bidang pekerjaan
Manfaat yang dapat diperoleh dengan adanya kerja, tata
kerja dan sistem kerja, antara lain sebagai berikut

1. Tata kerja, prosedur kerja dan sistem kerja penting artinya karena
merupakan penjabaran tujuan, sasaran, program kerja, fungsi-fungsi dan
kebijakan ke dalam kegiatan-kegiatan pelaksanaan operasional perusahaan
sehari-hari.
2. Melalui tata kerja, prosedur kerja dan sistem kerja yang dibuat dengan tepat,
dapat dilakukan standarisasi dan pengendalian kerja dengan setepat-
tepatnya.
3. Tata kerja, prosedur kerja dan sistem kerja bermanfaat baik bagi para
pelaksana maupun semua pihak yang berkepentingan, untuk dijadikan sebagai
panduan dalam bekerja.
Prinsip-Prinsip Penyusunan Prosedur Kerja
1. Memperhatikan tujuan, fasilitas, peralatan, material, biaya dan waktu yang tersedia serta luas, macam, dan
sifat dan tugas atau pekerjaan.
2. Memperhatikan tujuan pokok organisasi, skema organisasi berikut klasifikasi jabatan dan analisis jabatannya.
3. Memperhatikan pokok bidang tugas yang akan dibuat bagan prosedurnya.
4. Mendaftarkan secara rinci tentang pekerjaan yang harus dilakukan .
5. Memperhatikan antara tahap yang satu dengan tahap yang berikutnya
6. Setiap tahap harus merupakan suatu kerja nyata dan perlu untuk pelaksanaan dan penyelesaian seluruh tugas.
7. Memperhatikan tentang kecakapan dan keterampilan tenaga kerja yang diperlukan untuk penyelesaian
pekerjaan.
8. Memiliki stabilitas dan fleksibilitas
9. Menyesuaikan dengan perkembangan teknologi.
10. Menerapkan Penggunaan simbol dan skema
11. Memakai buku pedoman.
Simbol-Simbol dalam Prosedur Kerja
 Lingkaran Besar
 Belah Ketupat
 Segi empat bujue sangkar
 Segitiga terbalik
 Segitiga Ganda Terbalik
 Lingkaran Kecil
 Anak Panah
Kegunaan Simbol-simbol dalam Prosedur
Untuk Mengetahui :
1. Jenis-jenis pekerjaan, tahap-tahap, gerakan-gerakan, dan bagian-bagian pekerjaan yang
diperlukan untuk penyelesaian suatu bidang tugas.
2. Waktu rata-rata yang diperlukan baik untuk penyelesaian setiap tahap atau jenis
pekerjaan dan waktu seluruhnya yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan tersebut.
3. Persayaratan kecakapan dan keterampilan pegawai yang diperlukan untuk dapat
mengerjakan pekerjaan dengan sebaik-baiknya.
4. Peralatan dan fasilitas kerja yang diperlukan untuk dapat mengerjakan pekerjaan.
5. Jumlah tenaga kerja yang diperlukan untuk suatu bidang tugas atau bidang kegiatan dan
sebagai salah satu alat evaluasi kerja pegawai.
6. Apakah peralatan, fasilitas dan tenaga kerja telah dimanfaatkan sesuai dengan kapasitas
yang semestinya.
7. Kemacetan-kemacetan yang paling banyak terjadi.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai