Anda di halaman 1dari 30

TATA NAMA SENYAWA

Tuliskan masing-masing 5
contoh senyawa yang ada
pada kehidupan kita?
ATURAN TATA NAMA
SENYAWA

• Logam + Non Logam


Ionik

• Non Logam+ Non Logam


Kovalen
Aturan Tata
Nama Senyawa
Logam+Non
logam

Penamaan
Penamaan
secara
secara biner
poliatomik

logam memiliki logam memiliki


1 jenis muatan lebih dari 1
saja. jenis muatan
Format Aturan Tata Nama
Senyawa Ionik (L + NL)
nama logam + nama non logam + ida
• Jika logam merupakan golongan A (utama)

NaCl?
BeO?
LiBr?
CaF2? K3N?
MgS?
Format Aturan Tata Nama
Senyawa Ionik (L + NL)
contoh dari kation ►Ca2+ kalsium
► K+ kalium ►Ba2+ barium
►Li+ litium ►Al3+ Aluminium
►Na+ natrium
►Rb+ rubidium
►Cs+ cesium
►Be2+ berilium
►Mg2+ magnesium
Format Aturan Tata Nama
Senyawa Ionik (L + NL)
contoh dari anion ►Cl- klorida
►C4- karbida ►I- iodida
►O2- oksida ►K2O : kalium oksida
►Si4- silisida ►CaO : kalsium oksida
►N3- nitrida ►Mg3N2 : magnesium
►F- fluorida nitrida
►Br- bromida ►NaCl : natrium
klorida
►S2- sulfida
Format Aturan Tata Nama
Senyawa Ionik (L + NL)
nama logam (biloks romawi) + nama
non logam + ida
• Jika logam merupakan golongan B (transisi)

CuO? NiS?
FeCl3
ZnF2? ? SnO?
MnO2?
Format Aturan Tata Nama
Senyawa Ionik (L + NL)

► Contoh :
⮚ Cr2+       : kromium (II), sehingga senyawa CrS bernama kromium (II) sulfida
⮚ Cr3+       : kromium (III), sehingga senyawa Cr2S3 bernama kromium (III)
sulfida
⮚ Fe2+       : besi (II), sehingga FeCl2 bernama besi(II) klorida
⮚ Fe3+       : besi (III), sehingga senyawa FeCl3 bernama besi(III) klorida
Format Aturan Tata Nama
Senyawa Ionik (L + Ion Poliatom)

nama logam + nama ion poliatom

CuSO4? NaNO3?
Fe(OH)3
AlPO4? ?
MnCrO4? CaCO3?
Format Aturan Tata Nama
Senyawa Kovalen (NL + NL)
Indeks 1 + nama non logam + indeks
2 + nama non logam + ida

Indeks itu :

❖ Mono = satu Heksa = enam


❖ Di = dua Hepta = tujuh
❖ Tri = tiga Okta = delapan
❖ Tetra = empat Nona = sembilan
❖ Penta = lima Deka = sepuluh

❖ Mono tidak berlaku pada “indeks 1”


Format Aturan Tata Nama
Senyawa Kovalen (NL + NL)

N2O5 N5O10?
CCl4?
PCl3? C3O8? HCl?
CS5? S4Cl7?
H2O?
CO2? P2O9? SO2?
Bilangan Oksidasi (biloks)
► Bilangan oksidasi suatu unsur dalam senyawa sama dengan jumlah
elektron yang telah dilepaskan ataupun ditangkap / diikat oleh atom
unsur pada pembentukan suatu senyawa.

Aturan Penentuan Biloks


1. Bilangan oksidasi unsur bebas (atom atau molekul
unsur) adalah 0 (nol)
Contoh : Ne, H2, O2, Cl2, P4, C, Cu, Fe dan Na.
2. Bilangan oksidasi ion monoatom dan poliatom sama dengan muatan
ionnya.
Contoh :
- untuk ion monoatom Na+, Ca2+, dan Cl- memiliki biloks berturut-turut
+1,+2 dan -1.
- untuk ion poliatom NH4+, SO42-, dan PO43- memiliki biloks berturut-
turut +1, -2, dan -3.

3. Bilangan oksidasi unsur golongan IA adalah +1 dan unsur golongan IIA


adalah +2.
Contoh : bilangan oksidasi unsur Na pada senyawa NaCl, Na2SO4, dan Na2O
adalah +1. Bilangan oksidasi unsur Ca pada senyawa CaCl2, CaSO4, dan
CaO adalah +2

4. Bilangan oksidasi unsur golongan VIA pada senyawa biner adalah -2 dan


unsur golongan VIIA  pada senyawa biner adalah -1.
Misalnya, bilangan oksidasi unsur S pada Na2S dan MgS adalah -2. Bilangan
oksidasi unsur Cl pada NaCl, KCl, MgCl2, dan FeCl3 adalah -1
5. Biloks unsur H pada senyawanya adalah +1
Misalnya, biloks unsur H pada H2O, HCl, H2S, dan NH3 adalah +1.
Biloks unsur H pada senyawa hidrida adalah -1. Misalnya, biloks
unsur H pada NaH, CaH2, dan AlH3 adalah -1.

6. Biloks unsur O pada senyawanya adalah -2, kecuali pada


senyawa biner dengan F, biloks unsur O-nya adalah +2. Biloks
unsur O pada senyawa peroksida, seperti H2O2 dan BaO2 adalah -1.

7. Jumlah biloks untuk semua atom unsur dalam molekul atau


senyawa adalah 0. Jumlah biloks untuk atom atau unsur
pembentuk ion poliatom sama dengan muatan ion poliatomnya.
Misalnya, ion NH4+ mempunyai jumlah biloks unsur N adalah -3 dan
H adalah +1.
REAKSI REDUKSI OKSIDASI
(REDOKS)
Apa itu reaksi redoks?
❖ Reaksi redoks adalah reaksi yang terjadi ketika
senyawa mengalami perubahan kenaikan dan
penurunan bilangan oksidasi (biloks).
❖ Reduksi adalah reaksi penurunan bilangan oksidasi
(biloks).
❖ Oksidasi adalah reaksi kenaikan bilangan oksidasi
(biloks).

2 H2(g) + O2(g) → 2 H2O(g)

Apakah reaksi ini redoks?


Reaksi Redoks
❖ Reduktor adalah senyawa yang mengalami reaksi
oksidasi.
❖ Oksidator adalah senyawa yang mengalami reaksi reduksi.

❖ Reduktor : Al Hasil Oksidasi : Al(NO 3)3


❖ Oksidator : Pb(NO3)2 Hasil Reduksi : Pb
❖ Reduktor : CO Hasil Oksidasi : CO 2
❖ Oksidator : Fe2O3 Hasil Reduksi : Fe

❖ Reduktor : Zn Hasil Oksidasi : Zn2+


❖ Oksidator : Cu2+ Hasil Reduksi : Cu
Reaksi Autoredoks
(Disproporsionasi)
Reaksi redoks yang oksidator dan reduktornya
merupakan senyawa yang sama.

Gas Cl2 mengalami reaksi reduksi (oksidator) dan


mengalami reaksi oksidasi (reduktor)
Reaksi Autoredoks
(Disproporsionasi)
Reaksi redoks yang oksidator dan reduktornya
merupakan senyawa yang sama.

Sulfur mengalami reaksi reduksi (oksidator) dan


mengalami reaksi oksidasi (reduktor)
PERSAMAAN REAKSI
Jika ada persamaan reaksi :

C3H8(g) + O2(g) → CO2(g) + H2O(g)

Apakah reaksi ini sudah setara?

Suatu reaksi sudah setara jika jumlah masing-masing unsur


pada ruas kiri (reaktan) = jumlah unsur pada ruas kanan
(produk)
a C3H8(g) + b O2(g) → c CO2(g) + d H2O(g)
MISAL a = 1, maka :
► Unsur C : 3a = c
► Unsur C : 3a = c
► Unsur H : 8a = 2d
3(1) = c
► Unsur O : 2b = 2c + d
c =3
► Unsur C : 8a = 2d ► Unsur C : 2b = 2c + d

8(1) = 2d 2b = 2(3) + 4
8 = 2d 2b = 10
d = 4 b = 5

C3H8(g) + 5 O2(g) → 3 CO2(g) + 4 H2O(g)

Anda mungkin juga menyukai