Anda di halaman 1dari 49

KIMIA DASAR

Reaksi Kimia dan Larutan

Pertemuan ke 6

des 07 design by wiji


• Ketika mobil berjalan terjadi reaksi antara bensin
dengan oksigen menghasilkan karbon dioksida, uap air,
dan sejumlah energi tertentu
• Metabolisme glukosa dan karbohidrat yang lain dalam
tubuh karena bereaksi dengan oksigen menghasilkan
karbon dioksida dan uap air yang dikeluarkan ketika
bernafas
• Baik didalam mobil maupun tubuh terjadi perubahan
dari satu zat menjadi zat lain yang disebut reaksi kimia
• Reaksi kimia dituliskan dalam suatu persamaan kimia
Reaksi Kimia dan Persamaan Kimia
Reaksi kimia terjadi ketika suatu zat mengalami perubahan
identitas secara funamental; Zat yang ada pada awal
reaksi disebut reaktan, sedangkan hasil reaksi disebut
produk.
Persamaan Kimia digunakan untuk menggambarkan
(simbolisasi) apa-apa yang terjadi selama reaksi
berlangsung.
Reaksi glukosa dengan gas oksigen dalam metabolisme
menghasilkan karbon dioksida dan air dapat ditulis sbb
Glukosa + oksigen  karbon dioksida + air
C6H12O6 + O2  CO2 + H2O
ISTILAH-ISTILAH

2H2 (g) + O2 (g) → 2H2O (l)

4
LANGKAH-LANGKAH PENULISAN

1. Menulis zat-zat yang terlibat dalam reaksi


2. Menulis rumus kimia zat-zat yang terlibat dalam
reaksi
3. Menyetarakan persamaan reaksi dengan
mengubah koefisien dan tidak boleh mengubah
subscript
(jenis dan jumlah atom, muatan)
4. Memperjelas dengan menambahkan wujud zat,
keterlibatan katalis, dll
(g = gas, l = cairan, s = padat, aq = larutan)
5
CONTOH PENULISAN

Logam natrium bereaksi dengan gas klor


menghasilkan suatu zat padat berwarna putih
yang rasanya asin. Setelah dianalisis zat
tersebut diketahui sebagai garam dapur atau
natrium klorida

Langkah 1 : natrium + gas klor → natrium klorida


Langkah 2 : Na + → NaCl
Cl2
Langkah 3 : 2Na + Cl2 → 2NaCl
Langkah 4 : 2Na (s) + Cl2 (g) → 2NaCl(s)

6
TATANAMA SENYAWA
Tatanama senyawa anorganik
disusun berdasarkan komposisi (biner
atau poliatom) dan jenisnya (logam atau
nonlogam)

Tatanama senyawa organik lebih


komplek sehingga akan dibahas
tersendiri dalam bab senyawa karbon

7
Senyawa biner anorganik
antara logam dan non logam
 logam yang mempunyai satu
macam muatan seperti
Li+, Na+, K+, Mg +2, Ca +2, Sr +2, Ba +2 dan Al+3

Nama logam – nama nonlogam + ida

N3- = nitrida, P3- = fosfida, O2- = oksida, S2- = sulfida, F-


= flourida, Cl- = klorida, Br- = bromida, I- = iodida

Contoh :
Mg2+ MgCl2 (magnesium – klorida)
8

Cl-
 logam yang mempunyai lebih dari satu
macam muatan seperti :
Cu (+1 dan +2), Co (+2 dan +3), Ni (+2 dan +3), Fe (+2 dan +3),
Cr (+2 dan +3), Pb ( +2 dan +4), Mn (+2 dan +3 ), dan Sn (+2
dan +4), Hg22+ (+1) Hg2+ (+2)

Nama logam (muatan) – nama nonlogam + ida

Contoh : CuO = tembaga (II) oksida


Cu2O = tembaga (I) oksida

9
Bilangan Oksidasi
Jumlah muatan yang dimiliki suatu atom dalam molekul (senyawa
ionik) jika elektron-elektronnya berpindah seluruhnya.

1. Setiap atom dalam unsur bebas (dlm keadaan tdk


tergabung) memiliki bilangan oksidasi nol.

Na, Be, K, Pb, H2, O2, P4 = 0


2. Pada ion monotonik, bilangan oksidasinya sesuai
dengan muatan ion tersebut.

Li+, Li = +1; Fe3+, Fe = +3; O2-, O = -2


3. Bilangan oksidasi oksigen biasanya –2. Pada H2O2
dan O22- adalah –1.
4.4
4. Bilangan oksidasi hidrogen adalah +1 kecuali bila
hidrogen berikatan dengan logam dlm bentuk senyawa
biner. Dalam kasus ini, bilangan oksidasinya –1.
5. Fluor memiliki bilangan oksidasi –1 dlm. semua senyawanya.
Halogen lainnya (Cl, Br, dan I) memiliki bilangan oksidasi
negatif ketika sebagai ion halida dlm senyawanya, dan positif
jika bergabung denga oksigen.
6. Dlm molekul netral, jumlah bilangan oksidasi semua atom
penyusunnya harus nol. Dlm. ion poliatomik, jumlah
bilangan oksidasi semua unsur dlm. ion tsb. harus sama
dengan muatan total ion.
HCO3-
Berapa bilangan
oksidasi dari seluruh
O = -2 H = +1
unsur HCO3- ? 3x(-2) + 1 + ? = -1
C = +4 4.4
Gambar 4.10 Bilangan oksidasi unsur-unsur dalam senyawanya

4.4
Aturan tatanama lainnya :

logam yang muatannya lebih rendah + o –


nonlogam + ida

logam yang muatannya lebih tinggi + i –


nonlogam + ida

Cu+1 = kupro Cu+2 = kupri ; Fe+2 = fero Fe+3 = feri


Cr+2 = kromo Cr+3 = kromi ; Pb+2 = plumbo Pb+3 = plumbi
Mn+2 = mangano Mn+3 = mangani ; Sn+2 = Stano Sn+4 = Stani

contoh : FeCl2 = Fero klorida


FeCl3 = Feri klorida
13
Senyawa biner anorganik antara
nonlogam dan nonlogam

jumlah atom - nama nonlogam I-


jumlah atom – nama nonlogam II + ida

Jumlah atom
1 = mono, 2 = di, 3 = tri, 4 = tetra, 5 = penta,
6 = heksa, 7 = hepta, 8 = okta, 9 = nona, 10 = deka
Apabila jumlah atom nonlogam I = 1 biasanya kata
mono tidak disebutkan

Contoh : CO2 = karbon dioksida


14
Senyawa Poliatom Anorganik

nama logam/nama poliatom bermuatan (+) –


nama nonlogam/nama poliatom bermuatan (-)

NH4+ = amonium, OH- = hidroksida, NO2- = nitrit, NO3- nitrat,


SO32- = sulfit, SO42- = sulfat, HSO3- = bisulfit HSO4- = bisulfat, S2O32- = tiosulfat
H CO3- = bikarbonat CO32- = karbonat, CN- = sianida, SCN- = tiosianida
CH3COO- = asetat, C2O42- = oksalat,
ClO- = hipoklorit, ClO2- = klorit, ClO3- = klorat, ClO4- = perklorat,
PO43- = fosfat, PO33- = fosfit , MnO4- = permanganat
CrO42- = kromat, Cr2O72- = dikromat

Contoh : CuNO3 = Tembaga (I) nitrat


NH4OH = amonium hidroksida
15
Tatanama Hidrat
CaSO4.2H2O kalsium sulfat dihidrat
CuSO4.5H2O tembaga (II) sulfat pentahidrat
Na2B4O7.10H2O natrium tetraborat
dekahidrat
KAl(SO4)2.12H2O kalium alumunium sulfat
dodekahidrat
KLASIFIKASI REAKSI
 Reaksi Pembakaran
CxHyOz + O2  CO2 + H2O
 Reaksi Kombinasi (sintesis)
A + B  AB
 Reaksi Dekomposisi
AB  A + B
 Reaksi Replacement tunggal
A + BC  AC + B
 Reaksi Replacement ganda
AB + CD  AD + CB
Reaksi Kombinasi
(sintesis)
Oksida logam atau oksida basa terbuat dari reaksi
logam dengan oksigen

4Na(s) + O2(g) 2Na2O(s)


2Ca(s) + O2(g) 2CaO(s)
2Al(s) + 3O2(g) 2Al2O3(s)
2Zn(s) + O2(g) 2ZnO(s)
2Fe(s) + O2(g) 2FeO(s)
atau 4Fe(s) + 3O2(g) 2Fe2O3(s)
Oksida non logam atau oksida asam terbuat dari non logam
dengan oksigen

C(s) + O2(g) CO2(g)

2C(s) + O2(g) 2CO(g) S8(s) + 8O2(g) 8SO2(g)

N2(g) + O2(g) 2NO(g) S8(s) + 12O2(g) 8SO3(g)

2N2(g) + 3O2(g) 2N2O3(g) 2H2(g) + O2(g) 2H2O(g)

P4(s) + 5O2(g) 2P2O5(s) 2Cl2(g) + 3O2(g) 2Cl2O3(g)

P4(s) + 3O2(g) 2P2O3(s)


Cl2(g) + 7O2(g) 2Cl2O7(g)
Basa terbuat dari oksida basa dan air
Na2O(s) + H2O(l) 2NaOH(aq)
K2O(s) + H2O(l) 2KOH(aq)
CaO(s) + H2O(l) Ca(OH)2(aq)
SrO(s) + H2O(l) Sr(OH)2(aq)
BaO(s) + H2O(l) Ba(OH)2(aq)
Al2O3(s) + 3H2O(l) 2Al(OH)3(aq)
ZnO(s) + H2O(l) Zn(OH)2(aq)
Fe2O3(s) + 3H2O(l) 2Fe(OH)3(aq)
Reaksi oksida asam dan air menjadi asam
CO2(g) + H2O(l) H2CO3(aq)
N2O3(g) + H2O(l) 2HNO2(aq)
N2O5(g) + H2O(l) 2HNO3(aq)
P2O3(s) + 3H2O(l) 2H3PO3(aq)
P2O5(s) + 3H2O(l) 2H3PO4(aq)
SO2(g) + H2O(l) H2SO3(aq)
SO3 (g) + H2O(l) H2SO4(aq)
Cl2O3(g) + H2O(l) 2HClO2(aq)
Cl2O5(g) + H2O(l) 2HClO3(aq)
Cl2O7(g) + H2O(l) HClO4(aq)
Reaksi Replacement
Ganda
Asam + basa garam + air
HCl(aq) + NaOH(aq) NaCl(aq) + H2O(l)
H2SO4(aq) + 2KOH(aq) K2SO4(aq) + H2O(l)
2HNO3(aq) + Ba(OH)2(aq) Ba(NO3)2(aq) + 2H2O(l)
2H3PO4(aq) + 3Ca(OH)2(aq) Ca3(PO4)2(aq) + 6H2O(l)
2CH3COOH(aq) + Sr(OH)2(aq) (CH3COO)2Sr(aq) + 2H2O(l)
HCN(aq) + NH4OH(aq) NH4CN(aq) + H2O(l)
3H2C2O4(aq) + 2Al(OH)3(aq) Al2(C2O4)3(aq) + 6H2O(l)
Asam + oksida basa garam + air
2HCl(aq) + Na2O(s) 2NaCl(aq) + H2O(l)
H2SO4(aq) + BaO(s) BaSO4(s) + H2O(l)
2HNO3(aq) + CaO(s) Ca(NO3)2(aq) + H2O(l)
CH3COOH(aq) + BaO(s) (CH3COO)2Ba + H2O(l)
H3PO4(aq) + Al2O3(s) Al2(SO4)3(aq) + H2O(l)
HClO4(aq) + K2O(s) KClO4(aq)+H2O(l)
garam 1 + garam 2 garam 3 + garam 4
 Pb(NO3)2(aq)+KI(aq) PbI2(s)+2KNO3(aq)

 AgNO3(aq) +NaCl(aq) AgCl(s)+NaNO3(aq)

 K2CrO4(aq)+2AgNO3(aq) Ag2CrO4(s)+2KNO3(aq)

 BaCl2(aq) + Na2SO4(aq) BaSO4(s)+2NaCl(aq)

 Ca(NO3)2(aq) + K2CrO4(aq) CaCrO4(s)+ 2KNO3(aq)


Syarat : garam yang terjadi salah satunya harus ada
yang mengendap (***) Perhatikan !
Reaksi Oksidasi-Reduksi
(reaksi transfer elektron)

2Mg (s) + O2 (g) 2MgO (s)

2Mg 2Mg2+ + 4e- Setengah-reaksi oksidasi (hilangnya e-)

O2 + 4e- 2O2- Setengah-reaksi reduksi (memperoleh e-)

2Mg + O2 + 4e- 2Mg2+ + 2O2- + 4e-

2Mg + O2 2MgO 4.4


Zn (s) + CuSO4 (aq) ZnSO4 (aq) + Cu (s)
Zn Zn2+ + 2e- Zn teroksidasi Zn zat pereduksi

Cu2+ + 2e- Cu Cu2+ tereduksi Cu2+ zat pengoksidasi

Kabel tembaga bereaksi dengan perak nitrat


menghasilkan perak. Apakah zat pengoksidasi dlm rekasi?

Cu (s) + 2AgNO3 (aq) Cu(NO3)2 (aq) + 2Ag (s)


Cu Cu2+ + 2e-
Ag+ + 1e- Ag Ag+ tereduksi Ag+ sbg zat pengoksidasi

des 07 design by asep suryatna 4.4


Reaksi Redoks

Reaksi Kombinasi
A+B C
0 0 +4 -2
S + O2 SO2

Reaksi Dekomposisi
C A+B

+1 +5 -2 +1 -1 0
2KClO3 2KCl + 3O2

des 07 design by asep suryatna 4.4


Reaksi Redoks

Reaksi Penggantian
A + BC AC + B
0 +1 +2 0
Sr + 2H2O Sr(OH)2 + H2 Penggantian Hidrogen
+4 0 0 +2
TiCl4 + 2Mg Ti + 2MgCl2 Penggantian Logam
0 -1 -1 0
Cl2 + 2KBr 2KCl + Br2 Penggantian Halogen

des 07 design by asep suryatna 4.4


Deret Keaktifan

Reaksi Penggantian Hidrogen

M + BC MC + B
M adalah logam
BC adalah asam atau H2O
B adalah H2
Ca + 2H2O Ca(OH)2 + H2
Pb + 2H2O Pb(OH)2 + H2

des 07 design by asep suryatna 4.4


Reaksi Redoks
Reaksi Disproporsi

Zat secara kontinyu teroksidasi dan tereduksi.


0 +1 -1
Cl2 + 2OH- ClO- + Cl- + H2O

Kimia Klorin

des 07 design by asep suryatna 4.4


LARUTAN
Definisi
• campuran homogen dua zat atau lebih
• satu fasa
• ukuran partikel : 10-7 – 10-8 cm

Komponen
• pelarut (solvent) : jumlahnya lebih
banyak strukturnya tidak berubah
• zat terlarut (solute)

des 07 design by S Aisyah


LARUTAN
Wujud
• cair : amonia, minuman berkaborasi, air laut
• padat : baja, perunggu, hidrogen dalam platina
• gas : udara

Amoniak (aq) Minuman Baja pada Perunggu


berkarbonasi konstruksi

des 07 design by S Aisyah


LARUTAN ELEKTROLIT & NON ELEKTROLIT
Garam dapur
(NaCl)

Uji elektrolit
Lampu
Elektrolit
menyala

Gula pasir
(sukrosa)

Uji elektrolit Lampu


Non
tidak Elektrolit
menyala

des 07 design by S Aisyah


LARUTAN ELEKTROLIT
zat terlarut (ionik maupun molekuler) membentuk ion-ionnya
dapat menghantarkan arus listrik

elektrolit kuat : elektrolit lemah :


terurai sempurna, terurai sebagian,
contoh asam kuat, contoh asam lemah,
basa kuat, garam basa lemah

Vs
HCl HF

Mana elektrolit kuat ?


des 07 design by S Aisyah
Secara kuantitatif dalam bentuk satuan konsentrasi
Konsentrasi larutan :
• persen berat, persen volum
• fraksi mol
• molalitas
• molaritas
• normalitas

des 07 design by S Aisyah


Secara kuantitatif dalam bentuk satuan konsentrasi
Konsentrasi larutan :
• persen berat, persen volum
• fraksi mol
• molalitas
• molaritas
• normalitas

des 07 design by S Aisyah


SIFAT KOLIGATIF LARUTAN
•Adanya zat terlarut dalam pelarut akan mengakibatkan
penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, dan penurunan
titik beku.
•Perubahan sifat tersebut (sifat koligatif) hanya tergantung
pada konsentrasi partikel zat terlarut tidak tergantung pada
jenis zat terlarut
larutan
pelarut
1 atm
ΔP Air (l)

P uap
Air (s)

Air (g)

ΔTb ΔTd
suhu
DIAGRAM P-T AIR DAN LARUTAN
des 07 design by S Aisyah
Penurunan Tekanan Uap Jenuh

Menguap
• peristiwa lepasnya molekul-molekul zat cair dari permukaan
cairan membentuk fasa gas
• kemudahan proses menguap tergantung pada besarnya gaya
antaraksi molekul-molekul yang ada dalam cairan dan suhu
• oleh karena itu adanya zat terlarut akan mempersulit
terjadinya penguapan

des 07 design by S Aisyah


Tekanan uap
•adalah tekanan yang ditimbulkan oleh uap yang
terbentuk ketika suatu zat cair menguap
•semakin mudah suatu zat cair menguap maka tekanan
uapnya semakin tinggi

How ?

des 07 design by S Aisyah


Penurunan Tekanan uap

Penambahan zat terlarut yang sulit menguap menyebabkan


tekanan uap larutan lebih rendah dibanding pelarut murni

How ?

Pelarut Larutan

des 07 design by S Aisyah


Hukum Raoult
untuk menjelaskan besarnya tekanan uap larutan dimana zat terlarutnya
non volatil
Plarutan = Xpelarut P°pelarut
= (1 – Xterlarut) P°pelarut
= P°pelarut – Xterlarut P°pelarut
P°pelarut - Plarutan = Xterlarut P°pelarut
∆P = Xterlarut P°pelarut
Grafik larutan
yang mengikuti
Hk. Raoult P pelarut

P Po larutan

0 1
X pelarut
des 07 design by S Aisyah
Larutan volatil
Apabila zat terlarut volatil (mudah menguap), maka :
Plarutan = Ppelarut + Pzat terlarut
Plarutan = Xpelarut P°pelarut + Xterlarut P°terlarut
∆P = P°pelarut - Plarutan
atau
∆P = P°terlarut - Plarutan

Plarutan P°pelarut
P

Ppelarut
P°terlarut

Pterlarut

0 X pelarut 1

des 07 design by S Aisyah X terlarut


Penaikan Titik Didih

Mendidih
• definisi : tekanan uap sama dengan tekanan udara diatas
cairan (tekanan udara luar)

Penambahan zat terlarut menyebabkan :


titik didih pelarut < titik didih larutan

Persamaan Matematis

∆Td = Kd m
Kd = tetapan kenaikan titik didih molal (yaitu kenaikan titik
didih bila konsentrasi larutan meningkat satu molal).
Harga Kd tergantung jenis pelarut
des 07 design by S Aisyah
Penurunan Titik Beku

Penambahan zat terlarut menyebabkan :


titik beku pelarut > titik beku larutan

Persamaan Matematis

∆Tb = Kb m

Kd = tetapan penurunan titik beku molal


Harga Kbtergantung jenis pelarut

des 07 design by S Aisyah


Tekanan Osmosis

Osmosis
proses perpindahan pelarut dari larutan yang memiliki
konsentrasi lebih rendah ke larutan yang memiliki konsentrasi
lebih tinggi melalui lapisan tipis yang hanya bisa dilewati
molekul pelarut sehingga mencapai kesetimbangan

des 07 design by S Aisyah


Tekanan osmotik

tekanan yang diperlukan untuk menghentikan proses


osmosis

Persamaan matematis

π=MRT
des 07 design by S Aisyah
Sifat Koligatif Elektrolit

Untuk larutan elektrolit terdapat


penyimpangan dari hukum Raoult,
sehingga keempat rumus tersebut perlu
dikoreksi dengan mengalikan faktor van’t
Hoff (i)
i= {1+(n-1) α }

Anda mungkin juga menyukai