Anda di halaman 1dari 31

BAB II

ASAM DAN BASA

A. Asam Basa Bronsted-Lowry


Definisi keasaman menurut Bronsted-Lowry digambarkan dengan bentuk
proton (H+).

o Asam Bronsted-Lowry adalah donor proton.


o Basa Bronsted-Lowry adalah akseptor proton

Asam Bronsted-Lowry harus mengandung atom hidrogen. Asam


Bronsted-Lowry biasanya dilambangkan dengan H-A. Basa Bronsted-Lowry
adalah spesies yang dapat membentuk ikatan dengan proton. Oleh karena
proton tidak memiliki elektron maka basa Bronsted-Lowry harus memiliki
pasangan elektron yang dapat digunakan untuk membentuk ikatan baru.
Pasangan elektron tersebut dapat berupa pasangan elektron bebas atau ikatan
π. Basa Bronsted-Lowry biasanya dilambangkan dilambangkan dengan B:‒.
Senyawa seperti H2O dan CH3OH yang mengandung atom hidrogen dan
pasangan elektron bebas dapat bertindak sebagai asam atau basa, tergantung
pada reaksinya. Prinsip-prinsip mendasar tersebut berlaku tidak tergantung
pada kekompleksan senyawa. Contohnya senyawa penghilang rasa sakit yang
dikenal morfina adalah asam Bronsted-Lowry karena memiliki beberapa atom
hidrogen. Morfina juga dapat bertindak sebagai basa karena memiliki pasangan
elektron bebas pada aton O dan N dan juga empat ikatan π.

sisi basa
 Gugus OH membuat morfina bertindak sebagai
asam
 Pasangan elektron bebas dan ikatan π membuat
sisi asam morfina sebagai basa

sisi basa

Morfina

Contoh-contoh asam dan basa Bronsted-Lowry ditunjukkan di bawah ini.

| 64
Asam Bronsted-Lowry [H-A] Basa Bronsted-Lowry [B:‒]
Anorganik Organik Anorganik Organik

asam asetat metilamina metoksida

etilena
asam sitrat aseton
 Semua asam Bronsted-Lowry  Semua basa Bronsted-Lowry punyai PEB
mempunyai proton atau ikatan π
 Muatannya mungkin nol, (+), atau (-)  Muatannya mungkin nol atau (-)

Soal latihan:
1. Senyawa-senyawa yang manakah yang merupakan asam Bronsted-Lowry:
HBr, NH3, CCl4?
2. Senyawa-senyawa yang manakah yang merupakan basa Bronsted-Lowry:
CH3CH3, (CH3)3CO‒, HC≡CH?
3. Klasifikasikan senyawa-senyawa berikut sebagai asam, basa, atau keduanya:
CH3CH2OH, CH3CH2CH2CH3, CH3CO2CH3!

B. Reaksi-reaksi Asam-basa Bronsted-Lowry


Reaksi asam-basa Bronsted-Lowry dihasilkan dari perpindahan sebuah
proton dari asam ke basa. Reaksi asam-basa Bronsted-Lowry juga disebut
reaksi perpindahan proton. Sebagai contoh kita perhatikan reaksi antara asam
H-A dengan basa B:. Dalam reaksi asam-basa, satu ikatan terbentuk dan satu
ikatan terputuskan.

o Pasangan elektron dari basa B: membentuk ikatan baru dengan proton


dari asam.
o Asam H-A melepaskan proton, meninggalkan pasangan elektron ikatan
H-A pada A.

Pergerakan elektron dalam reaksi dapat ditunjukkan dengan notasi tanda


panah. Pada contoh reaksi berikut melibatkan dua pasangan elektron, sehingga
digunakan dua tanda panah.
o Asam melepaskan proton membentuk basa konjugat.

| 65
o Basa menerima proton membentuk asam konjugat.

Reaksi umum asam-basa menerima proton

asam basa basa konjugat Ikatan baru


asam konjugat
melepaskan proton

Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam menuliskan reaksi asam-basa:
a. Total muatan sebelah kiri tanda panah harus sama dengan total muatan di
sebelah kanan. Pada contoh di atas, total muatan pada masing-masing sisi
adalah nol. Muatan setiap spesies dapat dihitung dengan menggunakan
muatan formal.
b. Tanda panah rangkap (⇄) di antara pereaksi dan hasil reaksi menunjukkan
bahwa reaksi dapat berlangsung dalam dua arah. Tanda tersebut
menunjukkan reaksi kesetimbangan.

asam melepaskan proton

asam basa basa konjugat asam konjugat

basa basa konjugat asam konjugat


asam
basa menerima proton

Reaksi asam-basa Bronsted-Lowry selalu dihasilkan dari transfer proton dari


asam ke basa.
Contoh 1.
a. Apa konjugat asam dari CH3O‒?
b. Apa konjugat basa dari NH3?

| 66
Penyelesaian:
a. Penambahan H+ pada CH3O‒ b. Lepasnya H+ pada NH3
membentuk asam konjugat membentuk basa konjugat
Penambahan H+ pada PEB Meninggalkan ps elektron pada N

basa asam konjugat


asam basa konjugat
melepas proton

Soal latihan:
1. Gambarkan asam konjugat dari masing-masing basa berikut: NH3, Cl–,
(CH3)2C=O.
2. Gambarkan basa konjugat dari masing-masing asam berikut: HBr, HSO4–,
CH3OH.
3. Adanya ikatan π menyebabkan suatu senyawa dapat bertindak sebagai basa.
Gambarkan asam konjugat dari etilena CH2=CH2. Apakah etilena dapat
membentuk basa konjugat?

Contoh 2:
Tunjukkan mana termasuk asam, basa, asam konjugat, dan basa konjugat dari
reaksi asam-basa berikut! Gunakan tanda panah lengkung untuk menunjukkan
pergerakan elektron.

Penyelesaian:
CH3‒ adalah sebuah basa karena menerima proton membentuk asam konjugat,
CH4. H2O adalah sebuah asam karena memberikan sebuah proton membentuk
basa konjugat, OH‒. Untuk menunjukkan pergerakan elektron digunakan dua
tanda panah. Satu tanda panah digunakan untuk menunjukkan bahwa
pasangan elektron dari CH3‒ mengikat proton dari H2O dan tanda panah kedua
digunakan untuk menunjukkan bahwa pasangan elektron ikatan O-H tertinggal
di O.

| 67
H2O melepaskan proton

asam basa konjugat


basa asam konjugat
CH3‒ menerima proton

Soal latihan:
Tandai asam dan basa, serta asam dan basa konjugat dalam reaksi-reaksi
berikut ini. Gunakan tanda panah lengkung untuk menunjukkan pergerakan
pasangan elektron.

Dalam reaksi transfer proton, basa yang kaya elektron mendonorkan


pasangan elektronnya kepada asam, yang biasanya mempunyai ikatan polar H-
A. Dalam ikatan kovalen polar tersebut atom H mengemban muatan parsial
positif (bersifat kekurangan elektron). Dalam hal ini berlaku ketentuan umum
tentang reaktivitas:

o Spesies yang kaya elektron bereaksi dengan spesies yang kekurangan


elektron

Jika diberikan dua zat (pereaksi) maka kita dapat menentukan mana yang
bertindak sebagai asam dan mana yang bertindak sebagai basa dalam reaksi
perpindahan proton. Panduan berikut dapat digunakan untuk tujuan tersebut:
[1] asam-asam dan basa yang dikenal dalam kimia umum sering digunakan
dalam cara yang sama pada reaksi-reaksi organik. HCl dan H2SO4 adalah
asam kuat dan OH‒ adalah basa kuat.
[2] Jika hanya ada satu zat yang mengandung hidrogen, maka zat tersebut
bertindak sebagai asam. Jika hanya ada satu zat yang mempunyai

| 68
pasangan elektron bebas atau ikatan π maka zat tersebut bertindak sebagai
basa.
[3] Zat yang mempunyai dipol positif biasanya bertindak sebagai asam dan zat
yang memupnyai dipol negatif biasanya bertindak sebagai basa.

Soal latihan:
1. Gambarkan produk dari reaksi transfer proton berikut:

2. Gambarkan produk yang terbentuk pada reaksi asam-basa dengan HCl


dengan masing-masing senyawa berikut:

C. Kekuatan Asam dan pKa


Kekuatan asam adalah kecenderungan asam untuk mendonorkan
proton. Semakin mudah suatu senyawa mendonorkan proton, maka asam
makin kuat. Keasaman dinyatakan dengan konstanta kesetimbangan. Jika
asam Bronsted-Lowry H-A dilarutkan dalam air terjadi reaksi asam basa dan
konstanta kesetimbangan Keq dapat dituliskan sebagai berikut.

Pelarutan asam
dalam air
asam pelarut
basa
[produk]
Konstanta
kesetimbangan [reaktan]

Konsentrasi H2O konstan, sehingga persamaan tersebut dapat disusun ulang


dan diperoleh konstanta kesetimbangan baru yang disebut konstanta
kesetimbanagn asam, Ka yang dirumuskan sebagai berikut.

| 69
Apa hubungan antara kekuatan asam dengan Ka? Asam kuat adalah asam yang
kesetimbagan dalam reaksi tersebut ke kanan dan Ka yang lebih besar.
Kebanyakan asam organik mempunyai Ka yang kecil dengan rentangan antara
10-5 - 10-50. Sedangkan untuk Ka asam-asam anorganik memiliki nilai yang
cukup besar yaitu antara 10 – 1010. Untuk menyatakan kekuatan asam sering
digunakan besaran pKa.

pKa = -log Ka

Semakin kecil harga pKa, maka asamnya semakin kuat.

Ka pKa = -log Ka
Nilai Ka asam-asam organik Nilai Ka asam-asam organik
10-5 sampai 10-50 +5 sampai +50

nilai besar nilai kecil nilai kecil nilai besar


asam kuat asam lemah asam kuat asam lemah

Soal latihan:
1. Senyawa manakah dari setiap pasangan berikut yang merupakan asam yang
lebih kuat?

2. Gunakan kalkulator jika diperlukan untuk menjawab pertanyaan-


pertanyaan berikut:
a. Berapakah harga pKa jika Ka: 10-10; 10-21; 5,2 x 10-5?
b. Berapakah harga Ka jika pKa: 7; 11; 3,2?

| 70
Pemahaman tentang kekuatan asam dapat digunakan untuk memahami
kekuatan basa, karena keasaman dan kebasaan memiliki hubungan yang
berlawanan.
o Asam kuat mudah melepaskan proton, membentuk basa konjugat lemah.
o Basa kuat mudah menerima proton, membentuk asam konjugat lemah.

Tabel 2.1 mencantumkan nilai pKa beberapa senyawa yang umum yang disusun
berdasarkan bertambahnya nilai pKa atau berkurangnya keasaman. Oleh
karena asam kuat membentuk basa konjugat lemah, daftar tersebut juga
mengurutkan kekuatan kunjugat basa, yaitu meningkatnya kebasaan.
Contohnya dalam tabel tersebut, CH4 adalah asam yang paling lemah (nilai pKa
50). Konjugat basa CH4 adalah CH3‒ merupakan basa konjugat yang paling
kuat.

Tabel 2.1 Nilai pKa beberapa senyawa

Asam pKa Basa konjugat

meningkatnya kebasaan
meningkatnya keasaman

Contoh soal:
Urutkan senyawa-senyawa berikut berdasarkan kenaikan sifat asamnya, dan
urutkan konjugat basanya berdasarkan kenaikan sifat basanya.

Penyelesaian:
Dengan menggunakan data pada Tabel 2.1 dapat diurutkan senyawa-senyawa
tersebut berdasarkan kenaikan sifat asamnya. Nilai pKa yang lebih kecil
menunjukkan asam yang lebih kuat.

| 71
Keasaman meningkat

Asam kuat membentuk basa konjugat lemah, kebasaan basa konjugat


meningkat dengan meningkatnya nilai pKa asamnya.

Kebasaan meningkat

Nilai pKa dalam Tabel 2.1 mempunyai rentang antara yang besar (-7 sampai 50).
Skala pKa adalah algoritmik, sehingga perbedaan yang kecil dalam pKa,
mempunyai perbedaan yang besar dalam angka yang sesungguhnya. Contohnya
perbedaan antara pKa NH3 (38) dan CH2=CH2 (44) sebesar 6 satuan pKa. Artinya
NH3 106 kali atau satu juta kali lebih asam daripada CH2=CH2.

Soal latihan:
1. Urutkan basa-basa konjugat pada setiap kelompok asam berikut
berdasarkan meningkatnya kebasaan!
a. NH3, H2O, CH4
b. CH2=CH2, HC≡CH, CH4
2. Perhatikan dua asam: HCOOH (asam format, pKa = 3,8) dan asam pivalat
[(CH3)3CCOOH, pKa = 5,0].
a. Asam yang manakah yang mempunyai Ka yang lebih besar?
b. Asam manakah yang lebih kuat?
c. Asam yang mana yang membentuk basa konjugat yang lebih kuat?
d. Jika kedua asam dilarutkan dalam air, asam manakah yang kesetim-
bangannya lebih bergeser ke kanan?
3. Ramalkan harga pKa pada setiap ikatan yang ditunjukkan dengan tanda
panah!

| 72
D. Meramalkan Hasil Reaksi Asam-basa
Reaksi perpindahan proton berada dalam kesetimbangan, karena asam
mendonorkan proton kepada basa membentuk basa dan asam konjugat. Jadi
ada dua asam dan dua basa dalam campuran reaksi. Pasangan asam dan basa
yang mana yang lebih banyak ada dalam kesetimbangan? Posisi kesetimbangan
tergantung pada kekuatan relatif asam dan basa.

 Kesetimbangan selalu mengarah ke pembentukan asam dan basa lemah.

Asam kuat mudah mendonorkan proton dan basa kuat mudah menerima
proton. Kedua spesies membentuk basa dan asam konjugat lemah yang sukar
menerima dan melepas proton. Dengan membandingkan nilai pKa, dapat
ditentukan posisi kesetimbangan. Dalam reaksi transfer proton, asam yang
lebih kuat bereaksi dengan basa yang lebih kuat membentuk asam yang lebih
lemah dan basa yang lebih lemah.

Contoh soal:
Tentukan arah kesetimbangan jika asetilena bereaksi dengan NH2‒ dalam reaksi
perpindahan proton.

Penyelesaian:
Untuk menentukan posisi kesetimbangan dilakukan dengan tiga tahap:
Tahap [1] Identifikasi asam dan basa pereaksi.
Dengan asumsi NH2‒ adalah basa karena memiliki muatan negatif,
sedangkan HC≡CH adalah asam.
Tahap [2] Gambarkan hasil-hasil perpindahan proton dan identifikasi mana
asam konjugat dan mana basa konjugat dalam produk.

asam basa basa konjugat

asam konjugat
Tahap [3] Bandingkan nilai pKa asam dan basa konjugat. Kesetimbangan
bergeser ke pembentukan asam yang lebih lemah, yaitu yang
mempunyai pKa lebih tinggi.

| 73
Kesetimbangan ke
asam kuat asam lemah arah produk
Panah kesetimbangan
tidak sama

HC≡CH adalah asam yang lebih kuat dan kesetimbangan bergeser ke arah
produk, karena pKa asam (25) lebih rendah daripada pKa basa konjugat (38).

Soal latihan:
Gambarkan produk pada setiap reaksi berikut dan tentukan arah kesetim-
bangan!
a. CH2=CH2 + H‒ ⇄
b. CH4 + ‒
OH ⇄
c. CH3COOH + CH3CH2O‒ ⇄
d. Cl‒ + CH3CH2OH ⇄

Bagaimana kita mengetahui bahwa suatu basa tertentu cukup kuat


untuk mendeprotonasi suatu asam, sehingga kesetimbangannya bergeser ke
kanan? Dengan memperhatikan harga pKa suatu asam (Tabel 2.1) maka dapat
diramalkan apakah reaksi asam basa dapat berlangsung atau tidak. Contohnya
etanol (CH3CH2OH, pKa = 16) dan asetilena (HC≡CH, pKa = 25) dan basa
konjugatnya ion etoksida (CH3CH2O‒) dan ion asetilida (HC≡C:‒). Etanol
merupakan asam yang lebih kuat daripada asetilena, sehingga ion asetilida
merupakan basa yang lebih kuat daripada ion etoksida.

asam basa konjugat


asam lebih kuat
etanol etoksida
basa lebih kuat

asetilena asetilida

Ada dua kemungkinan reaksi transfer proton:


[1] Reaksi antara asetilena dengan ion etoksida membentuk ion asetilida dan
etanol. Oleh karena asam yang lebih kuat sebagai hasil reaksi, maka

| 74
kesetimbangan bergeser ke arah pereaksi. Basa ion etoksida tidak cukup
kuat untuk mendeprotonasi asetilena.

asam basa basa konjugat asam konjugat

etoksida asetilida etanol


asetilena
pKa = 25 pKa = 16
Kesetimbangan bergeser ke arah pereaksi asam lebih kuat

[2] Reaksi antara etanol dengan ion asetilida membentuk ion etoksida dan
asetilena. Oleh karena asam lebih lemah sebagai hasil reaksi, maka
kesetimbangan bergeser ke arah produk. Jadi, basa ion asetilida cukup kuat
untuk mendeprotonasi etanol.

asam basa basa konjugat asam konjugat

etanol asetilida etoksida asetilena


pKa = 16 pKa = 25
Kesetimbangan bergeser ke arah produk asam lebih lemah

Dalam reaksi yang kedua, etanol terdeprotonasi oleh ion asetilida, sebuah
basa konjugat dari asam yang lebih lemah (dari etanol).
o Suatu asam dapat terdeprotonasi oleh basa yang mempunyai harga pKa
lebih besar.

Soal latihan:
1. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan menggunakan data pada
Tabel 2.1.
a. Di antara basa-basa berikut yang manakah yang dapat mendeprotonasi
CH3COOH: H‒, HC≡C:‒, Cl‒?
b. Tentukan empat basa yang dapat mendeprotonasi HC≡CH!
2. Tentukan apakah basa berikut dapat mendeprotonasi asetonitril, sehingga
kesetimbangan bergeser ke arah produk?
a. NaH b. Na2CO3 c. NaOH d. NaNH2 e. NaHCO3

| 75
E. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kekuatan Asam
Pada bagian sebelumnya telah ditunjukkan bahwa ada beberapa senyawa
yang memiliki perbedaan kekuatan asam. HCl (pKa < 0) adalah asam yang
sangat kuat, air (pKa = 15,7) mamiliki sifat keasaman sedang, dan CH4 (pKa =
50) adalah asam yang sangat lemah. Bagaimana perbedaan tersebut dapat
dijelaskan? Ada kaidah umum yang dapat digunakan untuk menjelaskan
perbedaan sifat keasaman tersebut:
Setiap aspek yang meningkatkan kestabilan basa A:‒, maka akan
meningkatkan keasaman H-A.

Pada bagian ini dibahas mengenai penjelasan bagaimana struktur berpengaruh


terhadap keasaman. Ada empat faktor yang mempengaruhi keasaman H-A,
yaitu: 1) jenis unsur yang mengikat H, 2) induksi, 3) resonansi, dan 4)
hibridisasi.

[1] Pengaruh Jenis Unsur – Kecenderungan dalam Tabel Periodik


Faktor terpenting yang menentukan keasaman H-A adalah letak A dalam
tabel periodik. Untuk menjelaskan kecenderungan keasaman dalam satu
periode tabel periodik, dapat dilakukan dengan membandingkan keasaman CH4
dan H2O (dua senyawa yang mempunyai atom H yang terikat pada unsur
periode kedua. Dari Tabel 2.1 diketahui bahwa H2O mempunyai pKa yang lebih
rendah sehingga mempunyai keasaman yang kuat daripada CH 4. Bagaimana
fakta tersebut dapat dijelaskan?
Penjelasan terhadap pertanyaan tersebut, pertama dilakukan dengan
menggambarkan kedua basa konjugatnya dan menentukan mana yang lebih
stabil. Setiap basa konjugat bermuatan negatif, muatan negatif pada OH‒ ada
pada atom O dan muatan negatif pada CH3‒ ada pada atom C.
Atom oksigen lebih elektronegatif lebih elektronegatif daripada karbon.
Oksigen lebih mudah menerima muatan negatif, sehingga OH ‒ lebih stabil
daripada CH3‒. Jadi H2O merupakan asam yang lebih kuat daripada CH4,
karena basa konjugat OH‒ lebih stabil daripada CH3‒.

| 76
muatan negatif pada O muatan negatif pada C

konjugat basa
konjugat basa
asam Basa konjugat
lebih stabil asam
lebih asam

Dalam satu periode dalam pada periodik, keasaman H-A makin mening-
kat dengan bertambahnya keelektronegatifan A.

keelektronegtifan meningkat
Keasaman meningkat

Dengan membandingkan nila pKa tersebut dapat diketahui bahwa keasaman


ikatan C-H 1047 kali lebih lemah dibandingkan dengan H-F.

Untuk menjelaskan kecenderungan keasaman dalam satu golongan


tabel periodik, dapat dilakukan dengan membandingkan keasaman H-F dan H-
Br. Langkah pertama adalah menuliskan struktur basa konjugat dan
membandingkan basa konjugat yang mana yang lebih stabil, dalam hal ini
adalah F‒ dan Br‒ yang terbentuk dari lepasnya proton.

H-F → H+ + F‒ │ H-Br → H+ + Br‒


asam basa konjugat asam basa konjugat

Ada dua hal yang berbeda antara F‒ dan Br‒, yaitu keelektronegetifan dan
ukuran ion. Di antara dua faktor tersebut, faktor ukuran yang lebih penting.
Dalam satu golongan ukuran atom bertambah dari atas ke bawah, jadi Br‒ lebih
besar daripada F‒. Semakin besar ukurannya maka muatan negatifnya semakin
stabil.

| 77
Muatan positif atau negatif lebih stabil jika lebih tersebar pada volume
yang lebih besar. Jadi Br‒ lebih stabil daripada F‒, dan H-Br merupakan asam
yang lebih kuat daripada H-F.

anion lebih kecil


anion lebih besar
basa konjugat kurang asam
kurang stabil basa konjugat lebih asam
lebih stabil

Dalam satu golongan dalam tabel periodik, keasaman H-A makin meningkat
dengan bertambahnya ukuran A.

Keasaman meningkat

Contoh soal:
Tanpa melihat nilai pKa dalam tabel, tentukan mana asam yang lebih kuat di
antara pasangan-pasangan berikut:
a. H2O dan HF b. H2S dan H2O

Penyelesaian:

a. Pada H2O dan HF terdapat atom H yang terikat pada unsur-unsur periode
kedua. Keasaman H-A meningkat dari kiri ke kanan dalam tabel priodik, jadi
ikatan H-F lebih asam daripada ikatan H-O. HF lebih asam daripada H2O.
b. Pada H2S dan H2O terdapat atom H yang terikat pada unsur-unsur yang
berada pada golongan yang sama tabel periodik. Keasaman H-A bertambah
dari atas ke bawah dalam satu golongan, jadi ikatan H-S lebih asam dari-
pada ikatan H-O. H2S lebih asam daripada H2O.

Untuk membandingkan keasaman dari dua asam maka dilakukan tiga langkah,
yaitu:

| 78
a. Gambarkan basa konjugatnya.
b. Tentukan basa konjugat mana yang lebih stabil.
c. Basa konjugat yang lebih stabil menunjukkan asamnya yang lebih kuat
(lebih asam).

Soal latihan:
1. Tanpa memperhatikan harga pKa, tentukan senyawa manakah yang
merupakan asam yang lebih kuat?
a. NH3 atau H2O b. HBr atau HCl c. H2S atau HBr
2. Di antara pasangan isomer berikut, manakah yang merupakan asam yang
lebih kuat?
a. CH3CH2CH2NH2 atau (CH3)3N
b. CH3CH2OCH3 atau CH3CH2CH2OH
3. Dalam setiap molekul berikut, atom hidrogen yang mana yang paling asam?
a. CH3CH2CH2CH2OH b. HOCH2CH2CH2NH2 c. (CH3)2NCH2CH2CH2NH2
4. Pseudoefedrina merupakan obat sesak napas yang banyak digunakan
dalam dunia medis. Atom hidrogen manakah yang paling asam dalam
pseudoefedrina?

[2] Efek Induksi


Faktor kedua yang mempengaruhi keasaman H-A adalah adanya atom-
atom elektronegatif. Misalnya pada senyawa etanol (CH3CH2OH) dan 2,2,2-
trifuoroetanol (CF3CH2OH) sama-sama memiliki ikatan O-H. Nilai pKa
CF3CH2OH lebih kecil (lebih asam) daripada pKa CH3CH2OH. Bagaimana fakta
tersebut dijelaskan?

etanol 2,2,2-trifuoroetanol
asam yang lebih kuat

Langkah pertama adalah menggambarkan basa konjugat dan menentukan basa


konjugat mana yang lebih stabil. Kedua basa konjugat memiliki muatan negatif
pada atom elektronegatif oksigen. Pada basa konjugat dari 2,2,2-trifluoroetanol

| 79
terdapat tiga atom elektronegatif fluorin. Atom-atom elektronegatif tersebut
menarik kerapatan elektron dari atom karbon yang mengikatnya, yang
menyebabkan atom karbon tersebut kekurangan elektron. Selanjutnya atom
karbon yang kekurangan elektron tersebut menarik rapatan elektron dari atom
oksigen melalui ikatan σ, sehingga menstabilkan muatan negatif. Efek ini
disebut efek induksi.

tidak ada atom elektronegatif


yang menstabilkan basa
CF3 menarik kerapatan elektron
konjugat
menstabilkan basa konjugat

 Efek induksi adalah tarikan kerapatan elektron melalui ikatan σ


yang diakibatkan oleh perbedaan keelektronegatifan atom-atom.

Pada contoh tersebut kerapatan elektron ditarik dari muatan negatif melalui
ikatan σ oleh tiga atom fluorin yang elektronegatif. Efek ini disebut penarikan
elektron secara induksi. Jadi tiga atom fluorin yang elektronegatif menstabilkan
muatan negatif basa konjugat CF3CH2O‒, menyebabkan CF3CH2OH merupakan
asam yang lebih kuat daripada CH3CH2OH. Dari penjelasan tersebut ada dua
prinsip umum, yaitu:

o Atom-atom elektronegatif menstabilkan bagian yang kerapatan


elektronnya tinggi melalui efek penarikan elektron secara induksi.
o Keasaman H-A meningkat dengan adanya gugus-gugus penarik
elektron pada A.

Gambaran potensial elektrostatik basa konjugat CH3CH2O‒ dan CF3CH2O‒


ditunjukkan pada Gambar 2.2.

| 80
Warna merah pada atom O Atom O berwarna hijau
menunjukkan bagian dengan menunjukkan kerapatan elektron
kerapatan elektron tinggi yang rendah

Gambar 2.2 Potensial elektrostatik basa konjugat CH3CH2O‒ dan


CF3CH2O‒

Soal Latihan:
1. Manakah di antara pasangan berikut yang merupakan asam yang lebih
kuat?
a. ClCH2COOH or FCH2COOH c. CH3COOH or O2NCH2COOH
b. Cl2CHCH2OH or Cl2CHCH2CH2OH
2. Asam glikolat, HOCH2COOH merupakan asam α-hidroksi yang paling
sederhana yang terdapat dalam produk perawatan kulit. Dalam struktur
asam glikolat terdapat gugus hidroksi yang terikat pada atom karbon yang
mengikat gugus karboksil (-COOH). Manakah asam yang lebih kuat, asam
glikolat ataukah asam asetat?

[3] Efek Resonansi


Faktor ketiga yang menentukan keasaman adalah resonansi. Resonansi
merupakan fenomena yang terjadi jika ada spesies yang dapat digambarkan
dengan lebih dari satu struktur Lewis, dimana masing-masing struktur hanya
berbeda dalam hal posisi elektron-elektronnya. Untuk menggambarkan
fenomena tersebut, kita bandingkan etanol (CH3CH2OH) dan asam asetat
(CH3COOH), dua zat yang memiliki ikatan O-H. Berdasarkan data pKa-nya,
asam asetat lebih asam daripada etanol.

| 81
Untuk menjelaskan faktor resonansi terhadap kekuatan asam kedua zat
tersebut, digambarkan basa konjugatnya. Pada ion etoksida (CH3CH2O‒), basa
konjugat etanol, hanya ada satu struktur Lewis yang dapat digambarkan.
Muatan negatif pada basa konjugat terlokalikasi pada atom O.

Muatan negatif terlokalisasi pada O

Asam etanol Ion etoksida


Basa konjugat
Hanya 1 struktur Lewis

Pada ion asetat (CH3COO‒), basa konjugat asam asetat, ada dua struktur Lewis
yang dapat digambarkan. Muatan negatif pada basa konjugat terdelokalikasi
pada dua atom O.

Muatan negatif terdelo-


kalisasi pada dua atom O

Asam asetat Ion asetat Basa konjugat


Basa konjugat terstabilkan oleh
2 struktur Lewis hibrida resonansi

Perbedaan di antara kedua struktur resonansi adalah pada posisi ikatan


π dan pasangan elektron bebas (PEB). Meskipun pada setiap struktur resonansi
ion asetat, muatan negatif terletak pada atom O, pada kenyataannya muatan
negatif terdelokalisasi pada kedua atom O. Delokalisasi kerapatan elektron
tersebut menstabilkan ion asetat, sehingga ion asetat merupakan basa yang
lebih lemah. Jadi ion asetat (CH3COO‒) lebih stabil daripada ion etoksida

| 82
(CH3CH2O‒), sehingga CH3COOH merupakan asam yang lebih kuat daripada
CH3CH2OH. Secara umum berlaku aturan:

o Keasaman H-A meningkat jika basa konjugat A:‒ terstabilkan secara


resonansi.

Gambaran potensial elektrostatik CH3CH2O‒ dan CH3COO‒ ditunjukkan pada


Gambar 2.3. Gambar tersebut menunjukkan bahwa muatan negatif ion etoksida
terlokalisasi (terpusat) pada satu atom O, sedangkan muatan negatif pada ion
asetat terdelokalisasi pada dua tom O.

Muatan negatif Muatan negatif


terpusat pada satu delokalisasi pada dua
atom O, kurang stabil atom O, lebih stabil

Gambar 2.3 Gambaran potensial elektrostatik ion CH3CH2O‒ dan CH3COO‒.

Soal Latihan:
1. Ikatan C-H dalam aseton ((CH3)2C=O) mempunyai pKa = 19,2. Gambarkan
dua struktur resonansi basa konjugat aseton. Jelaskan mengapa aseton jauh
lebih asam daripada propana (pKa = 50).
2. Asetonitril (CH3CN) mempunyai pKa = 25, lebih asam daripada senyawa-
senyawa organik lain yang mempunyai ikatan C-H. Gambarkan struktur
Lewis asetonitril dan basa konjugatnya. Gunakan struktur-struktur
resonansi tersebut untuk menjelaskan keasaman asetonitril.

[4] Efek Hibridisasi


Faktor terakhir yang mempengaruhi keasaman H-A adalah hibridisasi A.
Untuk memberikan gambaran tentang fenomena ini, kita bandingkan keasaman
etana (CH3CH3), etilena (CH2=CH2), dan asetilena (CH≡CH), yang ketiganya

| 83
memiliki ikatan C-H yang berbeda. Harga pKa etana = 50, etilena = 44, dan
asetilena = 25.

Asam paling Asam paling


lemah kuat
Keasaman meningkat

C terhibridisasi sp3 C terhibridisasi sp2 C terhibridisasi sp


Karakter s = 25% Karakter s = 33% Karakter s = 50%

Presentase karakter s meningkat


Kestabilan meningkat

Hibridisasi atom karbon yang mengemban muatan negatif pada setiap


anion tersebut berbeda, sehingga pasangan elektron bebas menempati orbital
dengan karakter s yang berbeda pula. Persentase karakter s yang lebih tinggi
menunjukkan bahwa orbital hibrida memiliki fraksi yang lebih besar orbital s
yang mempunyai energi yang lebih rendah.

o Orbital hibrida yang mempuyai persentase karakter s lebih tinggi, basa


konjugatnya lebih stabil.

Jadi, keasaman meningkat dari CH3CH3 ke CH2=CH2 ke CH≡CH sebagai akibat


muatan negatif basa konjugatnya terstabilkan oleh meningkatnya persen
karakter s.

o Keasaman H-A meningkat jika persentase karakter s pada A:‒ meningkat.

Gambaran potensial elektrostatik ketiga karbanion tersebut ditunjukkan pada


Gambar 2.4.

| 84
Presentase karakter s meningkat
Kestabilan karbanion meningkat

Gambar 2.4 Gambaran potensial elektrostatik karbanion dari etana, etilena, dan
asetilena

Soal latihan:
Untuk setiap pasangan senyawa: [1] pada atom H yang ditunjukkan dengan
tanda panah, mana yang lebih asam, [2] gambarkan basa konjugat masing-
masing asam, [3] basa konjugat mana yang lebih kuat?

atau atau

Ringkasan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keasaman H-A ditunjuk-


kan pada Tabel 2.4

Bagaimana menentukan keasaman proton relatif?


Langkah [1] Identifikasi atom-atom yang mengikat hidrogen, dan gunakan
kecenderungannya dalam tabel periodik untuk menentukan
keasaman realtifnya.
Umumnya ikatan H-A dalam senyawa organik adalah C-H, N-H,
dan O-H. Keasaman meningkat dari kiri ke kanan maka
keasaman relatif ikatan C-H < N-H < O-H. Dengan demikian, atom
H yang terikat pada atom C biasanya kurang asam dibandingkan
dengan atom H yang terikat pada atom lain.

| 85
Tabel 2.4 Ringkasan faktor-faktor yang mempengaruhi keasaman H-A.

Faktor Contoh

4. Faktor unsur: keasaman H-A


Keasaman meningkat
meningkat untuk A dari kiri ke
kanan dalam satu periode dan

meningkat
Keasaman
dari atas ke bawah dalam satu
golongan.

3. Efek induksi: keasaman H-A meningkat


jika ada gugus penarik elektron dalam A lebih asam

2. Efek resonansi: keasaman H-A meningkat


jika basa konjugat A:‒ terstabilkan lebih asam

1. Efek hibridisasi: keasaman H-A


meningkat jika persen karakter s Keasaman meningkat
dalam A:‒ meningkat

Langkah (2) Jika dua atom H yang dibandingkan terikat pada atom yang sama,
gambarkan basa konjugatnya, dan temukan perbedaannya dengan
tiga pertanyaan berikut.
a. Apakah ada gugus penarik elektron yang menstabilkan basa
konjugat?
b. Apakah basa konjugat terstabilkan secara resonansi?
c. Bagaimana hibridisasi basa konjugat?

Contoh soal:
Urutkan senyawa-senyawa berikut berdasarkan bertambahnya keasaman atom
hidrogen.
ClCH2CH2OH CH3CH2OH CH3CH2NH2
A B C

| 86
Penyelesaian:
[1] Pada senyawa A, B, dan C terdapat ikatan C-H, N-H, dan O-H. Di antara
ketiga ikatan tersebut ikatan O-H yang paling asam. Senyawa C adalah
senyawa yang paling tidak asam karena tidak mempunyai ikatan O-H.
[2] Perbedaan di antara A dan B adalah adanya atom elektronegatif Cl pada
senyawa A. Atom Cl menstabilkan basa konjugat A, sehingga A lebih asam
daripada B. Jadi urutan keasamamnya adalah:

CH3CH2NH2 CH3CH2OH ClCH2CH2OH


C B A

Keasaman meningkat

Soal latihan:
Urutkan senyawa-senyawa pada masing-masing kelompok berdasarkan
meningkatnya keasamannya.
a. CH3CH2CH3, CH3CH2OH, CH3CH2NH2
b. BrCH2COOH. CH3CH2COOH, CH3CH2CH2OH
c. CH3CH2NH2, (CH3)3N, CH3CH2OH

F. Asam Basa Lewis


Definisi asam dan basa Lewis lebih umum daripada definisi Bronsted-
Lowry.

o Asam adalah zat yang bertindak sebagai akseptor pasangan elektron.


o Basa adalah zat yang bertindak sebagai donor pasangan elektron.

Ditinjau dari strukturnya, basa Lewis sama dengan basa Bronsted-Lowry,


yaitu mempunyai pasangan elektron bebas atau mempunyai pasangan elektron
π (ikatan π). Basa Bronsted-Lowry selalu mendonorkan pasangan elektronnya
kepada proton, sedangkan basa Lewis mendonorkan pasangan elektronnya
kepada spesies yang kekurangan elektron (tidak selalu proton).

| 87
Contoh basa Lewis

ada pasangan elektron

Asam Lewis harus dapat menerima pasangan elektron yang dapat terjadi
dengan beberapa cara. Semua asam Bronsted-Lowry adalah asam Lewis, tetapi
tidak sebaliknya. Setiap spesies yang kekurangan elektron (miskin elektron) dan
dapat menerima pasangan elektron adalah asam Lewis. Contoh umum asam
Lewis (yang bukan asam Bronsted-Lowry) adalah BF3 dan AlCl3. Kedua senyawa
tersebut mengandung unsur golongan 3A tabel periodik yang dapat menerima
pasangan elektron, karena belum memiliki elektron valensi yang penuh.

Contoh asam Lewis


elektron valensi belum penuh

H 2O CH3OH BF3 AlCl3

Kedua senyawa tersebut merupakan Kedua senyawa tersebut merupakan


asam Bronsted-Lowry dan asam Lewis asam Lewis (bukan asam Bronsted-Lowry)

Soal latihan:
1. Di antara spesies-spesies berikut, manakah yang merupakan basa Lewis?
a. NH3 b. CH3CH2CH3 c. H‒ d. H-C≡C-H
2. Di antara spesies-spesies berikut, manakah yang merupakan asam Lewis?
a. BBr3 b. CH3CH2OH c. (CH3)3C+ d. Br‒

Dalam reaksi asam-basa Lewis, basa Lewis mendonorkan pasangan


elektronnya kepada asam Lewis. Kebanyakan reaksi-reaksi dalam kimia organik
melibatkan perpindahan pasangan elektron yang dapat dikelompokkan sebagai
reaksi asam-basa Lewis. Reaksi asam-basa Lewis secara umum dapat
dinyatakan:

o Spesies kaya elektron bereaksi dengan spesies miskin elektron.

Dalam reaksi asam-basa Lewis yang paling sederhana, terjadi


pembentukan satu ikatan. Contohnya reaksi antara BF3 dengan H2O. BF3 hanya

| 88
memiliki enam elektron di sekitar B, sehingga bertindak sebagai asam Lewis.
H2O mempunyai dua pasangan elektron bebas, sehingga bertindak sebagai basa
Lewis.

Basa Lewis
Asam Lewis Ikatan baru

H2O mendonasikan pasangan elektronnya kepada BF3 untuk membentuk satu


ikatan baru. Pasangan elektron dalam ikatan baru B-O berasal dari atom
oksigen dan terbentuk satu produk. Atom B dan O dalam produk tersebut
memiliki muatan formal, tetapi produk secara keseluruhan netral.

o Asam Lewis disebut juga elektrofil


o Jika basa Lewis bereaksi dengan elektrofil selain proton, maka basa Lewis
disebut juga nukleofil.

Dalam reaksi asam-basa di atas, BF3 adalah elektrofil dan H2O adalah nukleofil.
Dalam reaksi asam-basa Lewis, elektron tidak diserah-terimakan dari basa ke
asam melainkan digunakan bersama untuk membentuk ikatan baru.

elektrofil nukleofil

ikatan baru
Basa Lewis
Asam Lewis
ikatan baru

Basa Lewis
Asam Lewis ikatan baru
ikatan baru

Soal latihan:
1. Untuk setiap reaksi, tunjukkan mana asam dan basa Lewis! Gunakan notasi
tanda panah lengkung untuk menunjukkan gerakan pasangan elektron!

| 89
2. Lengkapilah persamaan reaksi asam-basa berikut dan tunjukkan mana
elektrofil dan mana nukleofil!

3. Tulislah struktur produk yang terbentuk jika basa Lewis (CH3CH2)3N


bereaksi dengan: a) B(CH3)3, b) (CH3)3C+, c) AlCl3.

Dalam beberapa reaksi asam-basa Lewis, satu ikatan terputuskan dan


satu ikatan terbentuk. Untuk menggambarkan produk dari reaksi ini perlu
diingat langkah-langkah berikut ini.
[1] Mengidentifikasi asam dan basa Lewis.
[2] Menggambarkan panah lengkung dari pasangan elektron dalam basa ke
atom yang kekurangan elektron dalam asam.
[3] Menghitung jumlah pasangan elektron dan memutuskan ikatan jika diperlu-
kan untuk mempertahankan jumlah elektron valensi yang benar.
Contohnya adalah reaksi antara sikloheksena dengan HCl. HCl adalah
merupakan asam Bronsted-Lowry dan juga asam Lewis, serta sikloheksena
mempunyai elektron π yang merupakan basa Lewis.

ikatan π atom H kekurangan elektron

sikloheksena asam Lewis


basa Lewis

Pada reaksi ini, pasangan elektron dalam ikatan π basa Lewis membentuk
ikatan baru dengan proton asam Lewis membentuk karbokation. Ikatan H-Cl
putus menghasilkan ion Cl‒. Karena reaksi melibatkan dua pasang elektron,
maka digunakan dua panah lengkung untuk menunjukkan perubahan kedua
pasangan elektron tersebut.

| 90
ikatan baru
basa Lewis asam Lewis karbokation

G. Asam dan Basa Umum


Beberapa asam dan basa kuat digunakan sebagai pereaksi dalam reaksi-
reaksi organik.
1. Asam Umum
Beberapa reaksi organik dilakukan dengan adanya asam-asam anor-
ganik kuat seperti HCl dan H2SO4. Asam-asam kuat dengan nilai pKa < 0
banyak kita jumpai dalam kuliah Kimia Dasar.
Dua asam organik juga sering digunakan, yaitu asam asetat dan
asam p-toluenasulfonat (biasanya disingkat TsOH). Meskipun asam asetat
mempunyai harga pKa lebih besar (asam lemah) daripada asam-asam
anorganik, tetapi lebih asam daripada kebanyakan asam-asam organik. p-
Toluenasulfonat memiliki keasaman yang hampir sama dengan asam-asam
anorganik.

asam asetat
asam p-toluenasulfonat
pKa = 4,8
pKa = -7

2. Basa Umum
Basa kuat yang digunakan dalam reaksi-reaksi organik memiliki
struktur yang lebih bervariasi. Tiga jenis yang umum digunakan adalah:
1) Basa bermuatan negatif pada atom O: ‒OH (hidroksida) dan turunannya
dalam senyawa organik.
2) Basa bermuatan negatif pada atom N: ‒NH2 (amida) dan turunannya
dalam senyawa organik.
3) Hidrida (H‒)
Beberapa contoh basa bermuatan negatif ditunjukkan pada Tabel 2.6.

| 91
Tabel 2.6 Beberapa contoh basa bermuatan negatif

Basa Oksigen Basa Hitrogen


Na+ ‒OH natrium hidroksida Na+ ‒NH2 natrium amida
Na+ ‒OCH3 natrium metoksida Li+ ‒N[CH(CH3)2]2 litium diisopropilamida
Na+ ‒OCH2CH3 natrium etoksida Hidrida
K+ ‒OC(CH3)3 kalium t-butoksida Na+ ‒H

Basa kuat memiliki basa konjugat lemah dengan nilai pKa > 12.
Basa kuat memiliki muatan negatif penuh, tetapi tidak semua basa yang
mempunyai muatan negatif penuh merupakan basa kuat. Contohnya, semua
ion halida bukan basa kuat. Anion-anion halida merupakan asam konjugat
yang sangat kuat, dan afinitasnya untuk mendonasikan elektronnya kepada
proton kecil.
Karbanion, spesies yang memiliki muatan negatif pada atom karbon
adalah basa kuat. Contoh yang paling umum adalah ion butillitium.

CH3CH2CH2CH2‒ Li+
butillitium (basa sangat kuat)

Dua contoh basa organik yang lebih lemah adalah trietilamina dan piridina.
Kedua spesies tersebut mempunyai pasangan elektron bebas pada atom N,
sehingga bersifat basa, tetapi merupakan basa yang lebih lemah daripada
amida karena merupakan spesies netral dan bukan bermuatan negatif.

Trietilamina Piridina

| 92
Ringkasan
1. Perbandingan konsep asam-basa Bronsted –Lowry dan Lewis

Tipe Definisi Ciri struktur Contoh


Asam Bronsted-Lowry Donor proton Proton HCl, H2SO4, H2O,
CH3CO2H, TsOH
Basa Bronsted-Lowry Akseptor proton PEB atau ikatan π OH‒, CH3O‒, H‒, H2N‒,
NH3, CH2=CH2
Asam Lewis Akseptor Proton, atau atom BF3, AlCl3, HCl,
pasangan elektron yang belum oktet, CH3CO2H, H2O
atau muatan parsial
(+)
Basa Lewis Donor pasangan PEB atau ikatan π OH‒, CH3O‒, H‒, H2N‒,
elektron NH3, CH2=CH2

2. Dalam reaksi asam-basa, asam Bronsted-Lowry mendonorkan sebuah proton


kepada basa Bronsted-Lowry.

asam basa basa konjugat asam konjugat


donor proton akseptor proton

3. Dalam reaksi asam-basa, basa Lewis mendonorkan pasangan elektron


kepada asam Lewis.

asam Lewis basa Lewis


elektrofil nukleofil

o Spesies yang kaya elektron bereaksi dengan spesies yang kekurangan


elektron.
o Nukleofil bereaksi dengan elektrofil.
4. Beberapa hal penting:
a. pKa = -log Ka. Harga pKa yang lebih rendah, asamnya lebih kuat.
b. Asam yang lebih kuat, basa konjugatnya lebih lemah.
c. Dalam reaksi transfer proton, kesetimbangan bergeser ke arah asam yang
lebih lemah dan basa yang lebih lemah.

| 93
d. Sebuah asam dapat dideprotonasi oleh asam yang mempunyai pKa yang
lebih tinggi.
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi keasaman.
[1] Jenis unsur Keasaman H-A bertambah dari kiri ke kanan dan dari atas ke
bawah dalam tabel periodik.
[2] Efek induksi Keasaman H-A bertambah dengan adanya gugus penarik
elektron.
[3] Efek resonansi Keasaman H-A bertambah jika basa konjugat A:‒ terstabilkan
secara resonansi.
[4] Efek hibridisasi Keasaman H-A bertambah dengan bertambahnya karakter s
pada A:‒.

| 94

Anda mungkin juga menyukai