sisi basa
Gugus OH membuat morfina bertindak sebagai
asam
Pasangan elektron bebas dan ikatan π membuat
sisi asam morfina sebagai basa
sisi basa
Morfina
| 64
Asam Bronsted-Lowry [H-A] Basa Bronsted-Lowry [B:‒]
Anorganik Organik Anorganik Organik
etilena
asam sitrat aseton
Semua asam Bronsted-Lowry Semua basa Bronsted-Lowry punyai PEB
mempunyai proton atau ikatan π
Muatannya mungkin nol, (+), atau (-) Muatannya mungkin nol atau (-)
Soal latihan:
1. Senyawa-senyawa yang manakah yang merupakan asam Bronsted-Lowry:
HBr, NH3, CCl4?
2. Senyawa-senyawa yang manakah yang merupakan basa Bronsted-Lowry:
CH3CH3, (CH3)3CO‒, HC≡CH?
3. Klasifikasikan senyawa-senyawa berikut sebagai asam, basa, atau keduanya:
CH3CH2OH, CH3CH2CH2CH3, CH3CO2CH3!
| 65
o Basa menerima proton membentuk asam konjugat.
Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam menuliskan reaksi asam-basa:
a. Total muatan sebelah kiri tanda panah harus sama dengan total muatan di
sebelah kanan. Pada contoh di atas, total muatan pada masing-masing sisi
adalah nol. Muatan setiap spesies dapat dihitung dengan menggunakan
muatan formal.
b. Tanda panah rangkap (⇄) di antara pereaksi dan hasil reaksi menunjukkan
bahwa reaksi dapat berlangsung dalam dua arah. Tanda tersebut
menunjukkan reaksi kesetimbangan.
| 66
Penyelesaian:
a. Penambahan H+ pada CH3O‒ b. Lepasnya H+ pada NH3
membentuk asam konjugat membentuk basa konjugat
Penambahan H+ pada PEB Meninggalkan ps elektron pada N
Soal latihan:
1. Gambarkan asam konjugat dari masing-masing basa berikut: NH3, Cl–,
(CH3)2C=O.
2. Gambarkan basa konjugat dari masing-masing asam berikut: HBr, HSO4–,
CH3OH.
3. Adanya ikatan π menyebabkan suatu senyawa dapat bertindak sebagai basa.
Gambarkan asam konjugat dari etilena CH2=CH2. Apakah etilena dapat
membentuk basa konjugat?
Contoh 2:
Tunjukkan mana termasuk asam, basa, asam konjugat, dan basa konjugat dari
reaksi asam-basa berikut! Gunakan tanda panah lengkung untuk menunjukkan
pergerakan elektron.
Penyelesaian:
CH3‒ adalah sebuah basa karena menerima proton membentuk asam konjugat,
CH4. H2O adalah sebuah asam karena memberikan sebuah proton membentuk
basa konjugat, OH‒. Untuk menunjukkan pergerakan elektron digunakan dua
tanda panah. Satu tanda panah digunakan untuk menunjukkan bahwa
pasangan elektron dari CH3‒ mengikat proton dari H2O dan tanda panah kedua
digunakan untuk menunjukkan bahwa pasangan elektron ikatan O-H tertinggal
di O.
| 67
H2O melepaskan proton
Soal latihan:
Tandai asam dan basa, serta asam dan basa konjugat dalam reaksi-reaksi
berikut ini. Gunakan tanda panah lengkung untuk menunjukkan pergerakan
pasangan elektron.
Jika diberikan dua zat (pereaksi) maka kita dapat menentukan mana yang
bertindak sebagai asam dan mana yang bertindak sebagai basa dalam reaksi
perpindahan proton. Panduan berikut dapat digunakan untuk tujuan tersebut:
[1] asam-asam dan basa yang dikenal dalam kimia umum sering digunakan
dalam cara yang sama pada reaksi-reaksi organik. HCl dan H2SO4 adalah
asam kuat dan OH‒ adalah basa kuat.
[2] Jika hanya ada satu zat yang mengandung hidrogen, maka zat tersebut
bertindak sebagai asam. Jika hanya ada satu zat yang mempunyai
| 68
pasangan elektron bebas atau ikatan π maka zat tersebut bertindak sebagai
basa.
[3] Zat yang mempunyai dipol positif biasanya bertindak sebagai asam dan zat
yang memupnyai dipol negatif biasanya bertindak sebagai basa.
Soal latihan:
1. Gambarkan produk dari reaksi transfer proton berikut:
Pelarutan asam
dalam air
asam pelarut
basa
[produk]
Konstanta
kesetimbangan [reaktan]
| 69
Apa hubungan antara kekuatan asam dengan Ka? Asam kuat adalah asam yang
kesetimbagan dalam reaksi tersebut ke kanan dan Ka yang lebih besar.
Kebanyakan asam organik mempunyai Ka yang kecil dengan rentangan antara
10-5 - 10-50. Sedangkan untuk Ka asam-asam anorganik memiliki nilai yang
cukup besar yaitu antara 10 – 1010. Untuk menyatakan kekuatan asam sering
digunakan besaran pKa.
pKa = -log Ka
Ka pKa = -log Ka
Nilai Ka asam-asam organik Nilai Ka asam-asam organik
10-5 sampai 10-50 +5 sampai +50
Soal latihan:
1. Senyawa manakah dari setiap pasangan berikut yang merupakan asam yang
lebih kuat?
| 70
Pemahaman tentang kekuatan asam dapat digunakan untuk memahami
kekuatan basa, karena keasaman dan kebasaan memiliki hubungan yang
berlawanan.
o Asam kuat mudah melepaskan proton, membentuk basa konjugat lemah.
o Basa kuat mudah menerima proton, membentuk asam konjugat lemah.
Tabel 2.1 mencantumkan nilai pKa beberapa senyawa yang umum yang disusun
berdasarkan bertambahnya nilai pKa atau berkurangnya keasaman. Oleh
karena asam kuat membentuk basa konjugat lemah, daftar tersebut juga
mengurutkan kekuatan kunjugat basa, yaitu meningkatnya kebasaan.
Contohnya dalam tabel tersebut, CH4 adalah asam yang paling lemah (nilai pKa
50). Konjugat basa CH4 adalah CH3‒ merupakan basa konjugat yang paling
kuat.
meningkatnya kebasaan
meningkatnya keasaman
Contoh soal:
Urutkan senyawa-senyawa berikut berdasarkan kenaikan sifat asamnya, dan
urutkan konjugat basanya berdasarkan kenaikan sifat basanya.
Penyelesaian:
Dengan menggunakan data pada Tabel 2.1 dapat diurutkan senyawa-senyawa
tersebut berdasarkan kenaikan sifat asamnya. Nilai pKa yang lebih kecil
menunjukkan asam yang lebih kuat.
| 71
Keasaman meningkat
Kebasaan meningkat
Nilai pKa dalam Tabel 2.1 mempunyai rentang antara yang besar (-7 sampai 50).
Skala pKa adalah algoritmik, sehingga perbedaan yang kecil dalam pKa,
mempunyai perbedaan yang besar dalam angka yang sesungguhnya. Contohnya
perbedaan antara pKa NH3 (38) dan CH2=CH2 (44) sebesar 6 satuan pKa. Artinya
NH3 106 kali atau satu juta kali lebih asam daripada CH2=CH2.
Soal latihan:
1. Urutkan basa-basa konjugat pada setiap kelompok asam berikut
berdasarkan meningkatnya kebasaan!
a. NH3, H2O, CH4
b. CH2=CH2, HC≡CH, CH4
2. Perhatikan dua asam: HCOOH (asam format, pKa = 3,8) dan asam pivalat
[(CH3)3CCOOH, pKa = 5,0].
a. Asam yang manakah yang mempunyai Ka yang lebih besar?
b. Asam manakah yang lebih kuat?
c. Asam yang mana yang membentuk basa konjugat yang lebih kuat?
d. Jika kedua asam dilarutkan dalam air, asam manakah yang kesetim-
bangannya lebih bergeser ke kanan?
3. Ramalkan harga pKa pada setiap ikatan yang ditunjukkan dengan tanda
panah!
| 72
D. Meramalkan Hasil Reaksi Asam-basa
Reaksi perpindahan proton berada dalam kesetimbangan, karena asam
mendonorkan proton kepada basa membentuk basa dan asam konjugat. Jadi
ada dua asam dan dua basa dalam campuran reaksi. Pasangan asam dan basa
yang mana yang lebih banyak ada dalam kesetimbangan? Posisi kesetimbangan
tergantung pada kekuatan relatif asam dan basa.
Asam kuat mudah mendonorkan proton dan basa kuat mudah menerima
proton. Kedua spesies membentuk basa dan asam konjugat lemah yang sukar
menerima dan melepas proton. Dengan membandingkan nilai pKa, dapat
ditentukan posisi kesetimbangan. Dalam reaksi transfer proton, asam yang
lebih kuat bereaksi dengan basa yang lebih kuat membentuk asam yang lebih
lemah dan basa yang lebih lemah.
Contoh soal:
Tentukan arah kesetimbangan jika asetilena bereaksi dengan NH2‒ dalam reaksi
perpindahan proton.
Penyelesaian:
Untuk menentukan posisi kesetimbangan dilakukan dengan tiga tahap:
Tahap [1] Identifikasi asam dan basa pereaksi.
Dengan asumsi NH2‒ adalah basa karena memiliki muatan negatif,
sedangkan HC≡CH adalah asam.
Tahap [2] Gambarkan hasil-hasil perpindahan proton dan identifikasi mana
asam konjugat dan mana basa konjugat dalam produk.
asam konjugat
Tahap [3] Bandingkan nilai pKa asam dan basa konjugat. Kesetimbangan
bergeser ke pembentukan asam yang lebih lemah, yaitu yang
mempunyai pKa lebih tinggi.
| 73
Kesetimbangan ke
asam kuat asam lemah arah produk
Panah kesetimbangan
tidak sama
HC≡CH adalah asam yang lebih kuat dan kesetimbangan bergeser ke arah
produk, karena pKa asam (25) lebih rendah daripada pKa basa konjugat (38).
Soal latihan:
Gambarkan produk pada setiap reaksi berikut dan tentukan arah kesetim-
bangan!
a. CH2=CH2 + H‒ ⇄
b. CH4 + ‒
OH ⇄
c. CH3COOH + CH3CH2O‒ ⇄
d. Cl‒ + CH3CH2OH ⇄
asetilena asetilida
| 74
kesetimbangan bergeser ke arah pereaksi. Basa ion etoksida tidak cukup
kuat untuk mendeprotonasi asetilena.
[2] Reaksi antara etanol dengan ion asetilida membentuk ion etoksida dan
asetilena. Oleh karena asam lebih lemah sebagai hasil reaksi, maka
kesetimbangan bergeser ke arah produk. Jadi, basa ion asetilida cukup kuat
untuk mendeprotonasi etanol.
Dalam reaksi yang kedua, etanol terdeprotonasi oleh ion asetilida, sebuah
basa konjugat dari asam yang lebih lemah (dari etanol).
o Suatu asam dapat terdeprotonasi oleh basa yang mempunyai harga pKa
lebih besar.
Soal latihan:
1. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan menggunakan data pada
Tabel 2.1.
a. Di antara basa-basa berikut yang manakah yang dapat mendeprotonasi
CH3COOH: H‒, HC≡C:‒, Cl‒?
b. Tentukan empat basa yang dapat mendeprotonasi HC≡CH!
2. Tentukan apakah basa berikut dapat mendeprotonasi asetonitril, sehingga
kesetimbangan bergeser ke arah produk?
a. NaH b. Na2CO3 c. NaOH d. NaNH2 e. NaHCO3
| 75
E. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kekuatan Asam
Pada bagian sebelumnya telah ditunjukkan bahwa ada beberapa senyawa
yang memiliki perbedaan kekuatan asam. HCl (pKa < 0) adalah asam yang
sangat kuat, air (pKa = 15,7) mamiliki sifat keasaman sedang, dan CH4 (pKa =
50) adalah asam yang sangat lemah. Bagaimana perbedaan tersebut dapat
dijelaskan? Ada kaidah umum yang dapat digunakan untuk menjelaskan
perbedaan sifat keasaman tersebut:
Setiap aspek yang meningkatkan kestabilan basa A:‒, maka akan
meningkatkan keasaman H-A.
| 76
muatan negatif pada O muatan negatif pada C
konjugat basa
konjugat basa
asam Basa konjugat
lebih stabil asam
lebih asam
Dalam satu periode dalam pada periodik, keasaman H-A makin mening-
kat dengan bertambahnya keelektronegatifan A.
keelektronegtifan meningkat
Keasaman meningkat
Ada dua hal yang berbeda antara F‒ dan Br‒, yaitu keelektronegetifan dan
ukuran ion. Di antara dua faktor tersebut, faktor ukuran yang lebih penting.
Dalam satu golongan ukuran atom bertambah dari atas ke bawah, jadi Br‒ lebih
besar daripada F‒. Semakin besar ukurannya maka muatan negatifnya semakin
stabil.
| 77
Muatan positif atau negatif lebih stabil jika lebih tersebar pada volume
yang lebih besar. Jadi Br‒ lebih stabil daripada F‒, dan H-Br merupakan asam
yang lebih kuat daripada H-F.
Dalam satu golongan dalam tabel periodik, keasaman H-A makin meningkat
dengan bertambahnya ukuran A.
Keasaman meningkat
Contoh soal:
Tanpa melihat nilai pKa dalam tabel, tentukan mana asam yang lebih kuat di
antara pasangan-pasangan berikut:
a. H2O dan HF b. H2S dan H2O
Penyelesaian:
a. Pada H2O dan HF terdapat atom H yang terikat pada unsur-unsur periode
kedua. Keasaman H-A meningkat dari kiri ke kanan dalam tabel priodik, jadi
ikatan H-F lebih asam daripada ikatan H-O. HF lebih asam daripada H2O.
b. Pada H2S dan H2O terdapat atom H yang terikat pada unsur-unsur yang
berada pada golongan yang sama tabel periodik. Keasaman H-A bertambah
dari atas ke bawah dalam satu golongan, jadi ikatan H-S lebih asam dari-
pada ikatan H-O. H2S lebih asam daripada H2O.
Untuk membandingkan keasaman dari dua asam maka dilakukan tiga langkah,
yaitu:
| 78
a. Gambarkan basa konjugatnya.
b. Tentukan basa konjugat mana yang lebih stabil.
c. Basa konjugat yang lebih stabil menunjukkan asamnya yang lebih kuat
(lebih asam).
Soal latihan:
1. Tanpa memperhatikan harga pKa, tentukan senyawa manakah yang
merupakan asam yang lebih kuat?
a. NH3 atau H2O b. HBr atau HCl c. H2S atau HBr
2. Di antara pasangan isomer berikut, manakah yang merupakan asam yang
lebih kuat?
a. CH3CH2CH2NH2 atau (CH3)3N
b. CH3CH2OCH3 atau CH3CH2CH2OH
3. Dalam setiap molekul berikut, atom hidrogen yang mana yang paling asam?
a. CH3CH2CH2CH2OH b. HOCH2CH2CH2NH2 c. (CH3)2NCH2CH2CH2NH2
4. Pseudoefedrina merupakan obat sesak napas yang banyak digunakan
dalam dunia medis. Atom hidrogen manakah yang paling asam dalam
pseudoefedrina?
etanol 2,2,2-trifuoroetanol
asam yang lebih kuat
| 79
terdapat tiga atom elektronegatif fluorin. Atom-atom elektronegatif tersebut
menarik kerapatan elektron dari atom karbon yang mengikatnya, yang
menyebabkan atom karbon tersebut kekurangan elektron. Selanjutnya atom
karbon yang kekurangan elektron tersebut menarik rapatan elektron dari atom
oksigen melalui ikatan σ, sehingga menstabilkan muatan negatif. Efek ini
disebut efek induksi.
Pada contoh tersebut kerapatan elektron ditarik dari muatan negatif melalui
ikatan σ oleh tiga atom fluorin yang elektronegatif. Efek ini disebut penarikan
elektron secara induksi. Jadi tiga atom fluorin yang elektronegatif menstabilkan
muatan negatif basa konjugat CF3CH2O‒, menyebabkan CF3CH2OH merupakan
asam yang lebih kuat daripada CH3CH2OH. Dari penjelasan tersebut ada dua
prinsip umum, yaitu:
| 80
Warna merah pada atom O Atom O berwarna hijau
menunjukkan bagian dengan menunjukkan kerapatan elektron
kerapatan elektron tinggi yang rendah
Soal Latihan:
1. Manakah di antara pasangan berikut yang merupakan asam yang lebih
kuat?
a. ClCH2COOH or FCH2COOH c. CH3COOH or O2NCH2COOH
b. Cl2CHCH2OH or Cl2CHCH2CH2OH
2. Asam glikolat, HOCH2COOH merupakan asam α-hidroksi yang paling
sederhana yang terdapat dalam produk perawatan kulit. Dalam struktur
asam glikolat terdapat gugus hidroksi yang terikat pada atom karbon yang
mengikat gugus karboksil (-COOH). Manakah asam yang lebih kuat, asam
glikolat ataukah asam asetat?
| 81
Untuk menjelaskan faktor resonansi terhadap kekuatan asam kedua zat
tersebut, digambarkan basa konjugatnya. Pada ion etoksida (CH3CH2O‒), basa
konjugat etanol, hanya ada satu struktur Lewis yang dapat digambarkan.
Muatan negatif pada basa konjugat terlokalikasi pada atom O.
Pada ion asetat (CH3COO‒), basa konjugat asam asetat, ada dua struktur Lewis
yang dapat digambarkan. Muatan negatif pada basa konjugat terdelokalikasi
pada dua atom O.
| 82
(CH3CH2O‒), sehingga CH3COOH merupakan asam yang lebih kuat daripada
CH3CH2OH. Secara umum berlaku aturan:
Soal Latihan:
1. Ikatan C-H dalam aseton ((CH3)2C=O) mempunyai pKa = 19,2. Gambarkan
dua struktur resonansi basa konjugat aseton. Jelaskan mengapa aseton jauh
lebih asam daripada propana (pKa = 50).
2. Asetonitril (CH3CN) mempunyai pKa = 25, lebih asam daripada senyawa-
senyawa organik lain yang mempunyai ikatan C-H. Gambarkan struktur
Lewis asetonitril dan basa konjugatnya. Gunakan struktur-struktur
resonansi tersebut untuk menjelaskan keasaman asetonitril.
| 83
memiliki ikatan C-H yang berbeda. Harga pKa etana = 50, etilena = 44, dan
asetilena = 25.
| 84
Presentase karakter s meningkat
Kestabilan karbanion meningkat
Gambar 2.4 Gambaran potensial elektrostatik karbanion dari etana, etilena, dan
asetilena
Soal latihan:
Untuk setiap pasangan senyawa: [1] pada atom H yang ditunjukkan dengan
tanda panah, mana yang lebih asam, [2] gambarkan basa konjugat masing-
masing asam, [3] basa konjugat mana yang lebih kuat?
atau atau
| 85
Tabel 2.4 Ringkasan faktor-faktor yang mempengaruhi keasaman H-A.
Faktor Contoh
meningkat
Keasaman
dari atas ke bawah dalam satu
golongan.
Langkah (2) Jika dua atom H yang dibandingkan terikat pada atom yang sama,
gambarkan basa konjugatnya, dan temukan perbedaannya dengan
tiga pertanyaan berikut.
a. Apakah ada gugus penarik elektron yang menstabilkan basa
konjugat?
b. Apakah basa konjugat terstabilkan secara resonansi?
c. Bagaimana hibridisasi basa konjugat?
Contoh soal:
Urutkan senyawa-senyawa berikut berdasarkan bertambahnya keasaman atom
hidrogen.
ClCH2CH2OH CH3CH2OH CH3CH2NH2
A B C
| 86
Penyelesaian:
[1] Pada senyawa A, B, dan C terdapat ikatan C-H, N-H, dan O-H. Di antara
ketiga ikatan tersebut ikatan O-H yang paling asam. Senyawa C adalah
senyawa yang paling tidak asam karena tidak mempunyai ikatan O-H.
[2] Perbedaan di antara A dan B adalah adanya atom elektronegatif Cl pada
senyawa A. Atom Cl menstabilkan basa konjugat A, sehingga A lebih asam
daripada B. Jadi urutan keasamamnya adalah:
Keasaman meningkat
Soal latihan:
Urutkan senyawa-senyawa pada masing-masing kelompok berdasarkan
meningkatnya keasamannya.
a. CH3CH2CH3, CH3CH2OH, CH3CH2NH2
b. BrCH2COOH. CH3CH2COOH, CH3CH2CH2OH
c. CH3CH2NH2, (CH3)3N, CH3CH2OH
| 87
Contoh basa Lewis
Asam Lewis harus dapat menerima pasangan elektron yang dapat terjadi
dengan beberapa cara. Semua asam Bronsted-Lowry adalah asam Lewis, tetapi
tidak sebaliknya. Setiap spesies yang kekurangan elektron (miskin elektron) dan
dapat menerima pasangan elektron adalah asam Lewis. Contoh umum asam
Lewis (yang bukan asam Bronsted-Lowry) adalah BF3 dan AlCl3. Kedua senyawa
tersebut mengandung unsur golongan 3A tabel periodik yang dapat menerima
pasangan elektron, karena belum memiliki elektron valensi yang penuh.
Soal latihan:
1. Di antara spesies-spesies berikut, manakah yang merupakan basa Lewis?
a. NH3 b. CH3CH2CH3 c. H‒ d. H-C≡C-H
2. Di antara spesies-spesies berikut, manakah yang merupakan asam Lewis?
a. BBr3 b. CH3CH2OH c. (CH3)3C+ d. Br‒
| 88
memiliki enam elektron di sekitar B, sehingga bertindak sebagai asam Lewis.
H2O mempunyai dua pasangan elektron bebas, sehingga bertindak sebagai basa
Lewis.
Basa Lewis
Asam Lewis Ikatan baru
Dalam reaksi asam-basa di atas, BF3 adalah elektrofil dan H2O adalah nukleofil.
Dalam reaksi asam-basa Lewis, elektron tidak diserah-terimakan dari basa ke
asam melainkan digunakan bersama untuk membentuk ikatan baru.
elektrofil nukleofil
ikatan baru
Basa Lewis
Asam Lewis
ikatan baru
Basa Lewis
Asam Lewis ikatan baru
ikatan baru
Soal latihan:
1. Untuk setiap reaksi, tunjukkan mana asam dan basa Lewis! Gunakan notasi
tanda panah lengkung untuk menunjukkan gerakan pasangan elektron!
| 89
2. Lengkapilah persamaan reaksi asam-basa berikut dan tunjukkan mana
elektrofil dan mana nukleofil!
Pada reaksi ini, pasangan elektron dalam ikatan π basa Lewis membentuk
ikatan baru dengan proton asam Lewis membentuk karbokation. Ikatan H-Cl
putus menghasilkan ion Cl‒. Karena reaksi melibatkan dua pasang elektron,
maka digunakan dua panah lengkung untuk menunjukkan perubahan kedua
pasangan elektron tersebut.
| 90
ikatan baru
basa Lewis asam Lewis karbokation
asam asetat
asam p-toluenasulfonat
pKa = 4,8
pKa = -7
2. Basa Umum
Basa kuat yang digunakan dalam reaksi-reaksi organik memiliki
struktur yang lebih bervariasi. Tiga jenis yang umum digunakan adalah:
1) Basa bermuatan negatif pada atom O: ‒OH (hidroksida) dan turunannya
dalam senyawa organik.
2) Basa bermuatan negatif pada atom N: ‒NH2 (amida) dan turunannya
dalam senyawa organik.
3) Hidrida (H‒)
Beberapa contoh basa bermuatan negatif ditunjukkan pada Tabel 2.6.
| 91
Tabel 2.6 Beberapa contoh basa bermuatan negatif
Basa kuat memiliki basa konjugat lemah dengan nilai pKa > 12.
Basa kuat memiliki muatan negatif penuh, tetapi tidak semua basa yang
mempunyai muatan negatif penuh merupakan basa kuat. Contohnya, semua
ion halida bukan basa kuat. Anion-anion halida merupakan asam konjugat
yang sangat kuat, dan afinitasnya untuk mendonasikan elektronnya kepada
proton kecil.
Karbanion, spesies yang memiliki muatan negatif pada atom karbon
adalah basa kuat. Contoh yang paling umum adalah ion butillitium.
CH3CH2CH2CH2‒ Li+
butillitium (basa sangat kuat)
Dua contoh basa organik yang lebih lemah adalah trietilamina dan piridina.
Kedua spesies tersebut mempunyai pasangan elektron bebas pada atom N,
sehingga bersifat basa, tetapi merupakan basa yang lebih lemah daripada
amida karena merupakan spesies netral dan bukan bermuatan negatif.
Trietilamina Piridina
| 92
Ringkasan
1. Perbandingan konsep asam-basa Bronsted –Lowry dan Lewis
| 93
d. Sebuah asam dapat dideprotonasi oleh asam yang mempunyai pKa yang
lebih tinggi.
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi keasaman.
[1] Jenis unsur Keasaman H-A bertambah dari kiri ke kanan dan dari atas ke
bawah dalam tabel periodik.
[2] Efek induksi Keasaman H-A bertambah dengan adanya gugus penarik
elektron.
[3] Efek resonansi Keasaman H-A bertambah jika basa konjugat A:‒ terstabilkan
secara resonansi.
[4] Efek hibridisasi Keasaman H-A bertambah dengan bertambahnya karakter s
pada A:‒.
| 94