Anda di halaman 1dari 30

TEKNIK ANALISA KWALITATIF ANORGANIK.

DEFINISI – DEFINISI.

Kimia Analitik : adalah bagian dari Ilmu Kimia yang mempelajari teori dan cara
yang digunakan untuk menentukan bagian – bagian dari suatu zat atau
persenyawaan Kimia atau campuran dari persenyawaan kimia.
Kimia Analitik terdiri dari : I. Kimia Analitik Kwalitatif
II. Kimia Analitik Kwantitatif

Kimia Analitik Kwalitatif :


Adalah bagian dari Ilmu Kimia Analitik yang menyelidiki atom-atom,
molekul-molekul, gugusan –gugusan apa yang terdapat didalam suatu
zat yang belum dikenal, baik dalam suatu persenyawaan maupun
dalam campuran persenyawaan kimia.

Kimia Analitik Kwantitatif :


Adalah bagian dari Ilmu Kimia Analitik yang menyelidiki jumlah atau
perbandinngan dari atom – atom, molekul-molekul dan gugusan-
gugusan dari zat yang telah diketahui susunan kwalitatifnya.
Kimia analitik kwalitatif harus dipelajari sebelum mempelajari kimia analitik
kwantitatif.
Menurut banyaknya zat yang dianalisa, analisa kwalitatif terdiri atas :
- Makro Analisa kwalitatif dimana banyaknya zat yang dianalisa
berkisar antara :
 0,5 – 1,0 gram zat padat atau
20 ml larutan 0,1 molar
- Semi mikro Analisa Kwalitatif,apabila banyaknya zat yang
dianalisa
 0,5 gram zat padat atau
1 ml larutan 0,1 molar

Kimia Analitik kualitatif anorganik 1


- Mikro Analisa kwalitatif, dimana banyaknya zat yang dianalisa
kurang atau sama dengan 0,01 gram zat padat atau beberapa
tetes larutan 0,1 molar.

TAHAPAN CARA ANALISA KWALITATIF


Dalam melakukan analisa kwalitatif haruslah dituruti tahapan- tahapan sebagai
berikut :
I. Pemeriksanaan pendahuluan meliputi pemeriksaan sifat- sifat, bentuk,,
warna, bau, kelarutan, titik lebur untuk zat organik, pengaruh suhu/
pemanasan dan sifat-sifat kimia.

II. Reaksi Nyala Api


Berbagai logam terutama logam-logam Alkali dan alkali tanah akan
memberikan warna nyala yang karakteristik dalam api Bunsen yang tak
berwarna, warna nyala lebih jelas apabila logam-logam tersebut dalam
bentuk garam halogenidanya.
Cara :
Celupkan kawat Pt atau Ni – Cr kedalam HCl pekat dan pijarkan pada
nyala Bunsen yang tidak berwarna. Lakukan pekerjaan ini berulang-
berulang sampai pada pemijaran kawat itu tidak ada warna nyala yang
terjadi. Kawat yang sudah bersih ini dicelupkan kedalam zat yang telah
dicampur dengan HCL encer, kemudian dipijar pada nyala Bunsen yang
tidak berwarna. Amati warna nyala yang terjadi.
Warna Nyala Api Unsur/ logam
Kuning, sangat intensif Na
Violet K
Merah Karmyn Li
Merah Kekuningan Ca
Merah Krimson Sr
Hijau Kekuningan Ba
Hijau Cu dan borat
Kebiruan As, Pb, Sb dan Bi

Kimia Analitik kualitatif anorganik 2


Warna nyala Na sangat kuat, sehingga dapat mengganggu/ menutupi
warna nyala unsur lain bila unsur tersebut berada dalam campuran.
Untuk mengatasi ini, dipakai kaca Cobalt untuk melihat warna nyala
apinya.Warna kuning dari nyala Na diabsorbsi oleh kaca Cobalt, sedang
warna nyala beberapa unsur lain tetap terlihat sebagai berikut :
Warna nyala api (dengan kaca Co) Unsur
Merah Krimson K
Hijau Muda Ca
Purple Sr
Hijau Kebiruan Ba
Reaksi nyala api dapat pula dipakai untuk pemeriksaan pendahuluan
adanya unsure-unsur Halogen dan N, dimana dipakai kawat Cu sedang
nyala yang timbul berwarna hijau (Reaksi Beilstein).
III. Sifat zat pada pemanasan kering.
Bila zat padat dipanaskan/ dipijar dalam labu pijar, maka tergantung dari
sifat zatnya akan terjadi hal-hal sebagai berikut :
1. Zatnya tidak terurai
a. Tidak ada perubahan warna, misalnya CaO, MgO, BaSO4dsb.
b. Terjadi perubahan warna, misalnya :
ZnO - - - - dingin putih, panas kuning
PbO - - - - dingin kuning, panas Merah Coklat
Fo2O3 - - - dingin Coklat, panas Hitam dsb.
2. Zatnya terurai : Terjadi perubahan warna
Zat Warna zat asli Warna setelah dipanasi
CuSO4.5 H2O Biru Putih
CuCI2 . 2 H2O Hijau Coklat
CuB2. 2 H2O Hijau Hitam *
FeCl3.6 H2O kuning Hitam **
CoCI2.6 H2O Merah karmyn Biru
FeSO4.7 H2O Hijau Putih
NiSO4.7 H2O Hijau Kuning
Cr2 (SO4)3.18 H2O Hijau Tua Ungu Hitam

Kimia Analitik kualitatif anorganik 3


Zat-zat tersebut diatas berubah warna karena hilangnya air kristal pada
waktu dipanaskan.
* Cu Br2 .2H2O mula-mula kehilangan air kristal, kemudian terurai.
** Fe Cl3 .6H2O mula-mula kehilangan air kristal, kemudian terurai.

3. Zatnya melumer :
a. Tanpa penguraian, misalnya : Bi2O3, NaOH,KCl, NH4NO3
dsb.
b. Dengan penguraian, misalnya : SnCl2 2H2O, CaCl2 6H2O,
ZnSO4 7H2O dsb.
c.
4. Zatnya menyublim :
misalnya : Ag2O3, BiCl3, HgCl2, Hg2Cl2, HgS, PbCl2, AlCl3 dsb.

5. Keluarnya uap air : Terjadi pada zat-zat yang mengandung air


kristal dan air konsitusi misalnya Mg (OH)2 dll

6. Keluarnya Gas : a. Tak berwarna dan tak berbau, misalnya :


O2 dari beberapa oksida dan peroksida
N2O dari NH4NO3
N2 dari NH4NO2 dsb.
b. Tak berwarna dan berbau keras, misalnya :
NH3 dari garam-garam Ammonium dan
senyawa Cyanida.
SO2 dari garam-garam sulfit
SO3 dari garam-garam sulfat dsb.
c. Berwarna dan berbau keras, misalnya :
NO2 (coklat) dari garam-garam Nitrat dan
Nitrit
Br2 (coklat) dari CuBr2
J2 (violet) dari garam-garam jodida dsb

Kimia Analitik kualitatif anorganik 4


IV. Reaksi khusus untuk radikal-radikal /unsur-unsur yang mudah
menguap/menyublim pada pemanasan
NH4+ Sedikit larutan zat dalam air ditambah larutan NaOH 4N.
Panaskan hati-hati dengan nyala yang kecil. Periksa gas yang
timbul dengan :
a. Menyelidiki baunya - - - - - - bau ammoniak.
b. Kertas lakmus merah yang basah menjadi biru
c. Batang pengaduk yang dibasahi dengan HCI pekat - - -
kabut putih
d. Pereaksi Nessler pada kertas sering - - - - - warna coklat

CH3 COO- Sedikit zat padat/ larutan pekat digerus dengan kristal K/ Na
bisulfat bila ada Ion Acetat tercium bau cuka.

Borat Sedikit zat padat (kering) dalam cawan porceline dicampur


dengan H2SO4 pekat dan Metanol/ Etanol, kemudian
dinyalakan. Nyala hijau menunjukkan adanya Ion Borat
(diganggu oleh Cu dan Ba).

Hg dan Bi (reaksi pembentukan amalgam)


Sedikit zat dalam tabung reaksi dicampur dengan larutan HCI
0,5 N Celupkan batang Cu yang telah dibersihkan kedalam
campuran tsb. Dan diamkan beberapa lama. Bila ada Hg/ Bi,
batang Cu akan dilapisi amalgam yang bila digosok dengan
kapas mengkilap seperti perak.

As dan Sb Reaksi Gutzeit :


Sedikit zat dalam tabung reaksi diberi Asam Sulfat encer dan
butir-butir Zn. Tabung ditutup dengan kapas Timbal Asetat,
dan letakkan kertas sering yang telah diberi larutan Ag- Nitrat
dimulut tabung. Diamkan 2-5 menit, kemudian periksa
hasilnya. Bila ada As/ Sb, kertas saring berwarna hitam.

Kimia Analitik kualitatif anorganik 5


Reaksi yang sama diberikan oleh Sulfida-sulfida, Thiosulfat
dan PH3. Untuk membedakan As/ Sb dilakukan reaksi
Fleitmann. Caranya seperti reaksi Gutzelt, dimana reduktor
yang dipakai campuran logam AI dengan larutan KOH.
Reaksi positif diberikan oleh As, sedang Sb hasilnya negatif.

V. Sifat zat terhadap asam sulfat encer (Lihat diktat analisa anion)

IV. Kelarutan zat dalam bermacam-macam pelarut


Kelarutan suatu zat dalam pelarut tertentu dapat dipakai sebagai petunjuk
pendahuluan pada analisa kwalitatif.
Misalnya bila zatnya sukar larut dalam air, maka sudah dapat dipastikan
bahwa zat tersebut bukan senyawa logam alkali, sebab semua garam,
hidroksida dan oksida alkali mudah larut dalam air. Bila zatnya larut
dalam HCI encer, maka tidak perlu dicari ion-ion logam Gol. I (Hg1, Ag,
dan Pb) dsb.

Adapun cara memeriksa kelarutan zat adalah sebagai berikut :


Bila zatnya kasar, haluskan dahulu dalam mortir.
Sedikit zat yang telah halus dicampur dengan Aquadest dalam tabung
reaksi dan dikocok. Selidiki apakah zatnya larut baik. Bila kurang
larut panaskan sambil dikocok, dinginkan.bila zatnya larut dalam air,
maka diperiksa pH larutannya dengan kertas lakmus dan Indikator
Universil. Apabila zatnya berupa campuran, kemungkinan sebagian
zat larut dalam air dan sebagian tidak larut. Untuk memeriksa apakah
ada zat yang larut, saringlah campuran zat tersebut, ambil sedikit
filtratnya dan uapkan dalam gelas arloji pada penyangas air sampai
kering. Adanya sisa penguapan menunjukkan bahwa sebagian zat larut
dalam air. Sebaliknya bila tidak ada sisa penguapan belum pasti tidak
ada zat yang larut. Mungkin larutan zat tersebut, ikut menguap pada
waktu penguapan misalnya larutan asam-asam (HCI, HOAc, dsb.)
atau NH4OH.

Kimia Analitik kualitatif anorganik 6


Zat yang tidak larut dalam air dicoba melarutkannya berturut-turut
dalam :
HCL encer - - - - - - - dingin - - - - - - - panas
HCL pekat - - - - - - - dingin - - - - - - - panas
HNO3 encer - - - - - - - dingin - - - - - - - panas
HNO3 pekat - - - - - - - dingin - - - - - - - panas
Air Raja (Aqua Regia) yaitu campuran 3 bagian HCI
pekat dan 1 bagian HNO3 pekat.
Zat tersebut dimasuk dengan air raja beberapa lama dalam lemari
asam. Apabila zatnya tidak larut dalam pelarut-pelarut tersebut diatas,
berarti adanya zat yang tidak larut (“ Insoluble “ substance) yaitu :
Silikat-silikat dan SiO2
BaSO4 , SrSO4 , PbSO4
AgCI, AgBr, AgJ, AgCN
Oksida-oksida yang dipijar kuat : Al2O3 , Cr2O3 , Fe2O3
, Sb2O3 , SnO2 CaF2
Garam-garam kompleks : Cu2Fe (CN)6 , Zn2Fe (CN)6 ,
Fe4 (Fe (CN)6 )3

PEMBUATAN LARUTAN UNTUK ANALISA KATION


Dari analisa pendahuluan telah diketahui dalam pelarut mana zat itu dapat larut
dengan baik. Maka untuk analisa selanjutnya, sebagaian zat dilarutkan dalam pelarut
yang sesuai. Bila zat larut dalam air atau dalam asam-asam encer, larutannya dapat
langsung dipakai untuk analisa.
Apabila pelarutnya HCI pekat, maka larutannya tersebut diuapkan diatas penangas
air kemudian diencerkan dengan air..
Apabila pelarutnya Asan Nitrat atau air raja, maka larutan tersebut diuapkan sampai
hampir kering (dalam lemari asam), tambahkan HCI encer, uapkan lagi kemudian
diencerkan dengan air.
Untuk melarutkan zat-zat yang sukar larut dibuat Extrak Soda (lihat diktat anion)
kemudian disaring. Endapannya (residu E.S) dicuci sampai bebas anion kemudian
dilarutkan dalam HCI encer atau HNO3 encer.

Kimia Analitik kualitatif anorganik 7


PEMBUATAN LARUTAN UNTUK ANALISA ANION
Lihat diktat anion.

PENYELIDIKAN KATION DENGAN CARA BASAH


Penyelidikan kation dengan cara basah dilakukan dengan memakai zat dalam
bentuk larutan, yang bila ditambah pereaksi tertentu akan terbentuk zat baru dimana
sifat fisisnya berbeda dengan zat semula, misalnya terjadinya :
- Endapan
- Perubahan warna dari larutan
- Kristal yang khas
- Zat yang berbentuk gas dsb.
Oleh karena dalam penyelidikan ini diperlukan zat dalam bentuk larutan, maka
apabila zatnya berbentuk padat, harus dibuat larutan terlebih dahulu.
Pada penyelidikan pendahuluan, telah bermacam-macam pelarut untuk melihat
dalam pelarut mana zatnya dapat larut dengan sempurna. Berdasarkan pemeriksaan
pendahuluan ini, dapatlah dipilih pelarut mana yang sesuai untuk zat yang akan
diselidiki.
Yang perlu diperhatikan adalah :
1. Zatnya betul-betul larut (larut sempurna)
2. Pelarut tidak boleh mengganggu jalannya reaksi selanjutnya.
a.d.1. Bila zatnya kurang larut, maka konsentrasi ion dalam larutan kecil sehingga
reaksi berlangsung kurang sempurna, dan hasil reaksi sukar /tidak dapat
diamati.
Misalnya untuk membentuk suatu endapan perlu konsentrasi ion tertentu, bila
konsentrasi ion kurang maka hasil kali kelarutan tidak tercapai sehingga tidak
terjadi endapan. Ini menyebabkan kesalahan pada analisa
a.d.2. bila dipakai pelarut asam ( HCl, HNO3, atau aqua regia ), perlu diperhatikan
keasaman larutan. Bila larutan terlalu asam akan menganggu reaksi-reaksi
selanjutnya, terutama bila dipakai asam-asam pekat. Dalam hal ini perlu
diperhatikan bagaimana cara membuat larutan untuk analisa kation ( lihat
diktat pemeriksaan pendahuluan ).

Kimia Analitik kualitatif anorganik 8


Dalam analisa suatu zat, penyelidikan kation dilakukan lebih dahulu dari pada anion,
oleh karena itu penyelidikan anion belum ada cara yang sistimatis seperti kation.
Dengan diketemukannya kation-kation tertentu dan memperhatikan sifat-sifat fisis
pada analisa pendahuluan dapat diduga adanya anion tertentu. Misalnya bila pada
analisa kaiton diketemukan ion Ba2+ dan zatnya mudah larut dalam air, maka dapat
diduga bahwa di dalam zat tersebut tidak ada ion SO42-, sebab BaSO4 sukar larut
dalam air.

Penyelidikan kation dilakukan dengan tahapan sbb :


1. pemeriksaan pendahuluan
2. analisa penggolongan
3. reaksi penetapan
ad. 1. Pada pemeriksaan pendahuluan diperiksa sifat-sifat fisis dari zat yang akan
diselidiki ( lihat diktat pemeriksaan pendahuluan ).
ad. 2. Pada analisa penggolongan, kation-kation dipisah-pisahkan kedalam
golongan-golongan dengan pereaksi tertentu. Misalnya kation-kation yang
mengendap bila diberi pereaksi HCl dijadikan satu golongan. Selanjutnya
ion-ion segolongan tersebut dipisahkan lagi sehingga sedapat mungkin
tinggal ada satu ion tiap larutan hasil pemisahan. Untuk analisa
penggolongan dilakukan metode makrokimia ( makro analisa )
ad. 3. Setelah suatu kation terpisah dari kation lain, kemudian dilakukan reaksi
penetapan. Disini dilakukan beberapa macam reaksi ( min. 2 ) dengan
beberapa pereaksi tertentu.
Untuk reaksi penetapan biasa dilakukan metode semimikro /mikro kimia
atau disebut reaksi tetes ( spot test ), yang meliputi :
- reaksi pengendapan
- reaksi warna
- reaksi kristal
- reaksi pembentukan gas

Kimia Analitik kualitatif anorganik 9


ANALISA PENGGOLONGAN KATION
Untuk analisa penggolongan kation ada beberapa metode, antara lain :
1. metode “Natrium Sulfida”oleh vortmann
2. metode “Pnosphat” oleh Romy
3. metode “Alluminium” oleh Schoorl
4. metode “Hidrogen Sulfida” oleh Bergmann

Diantara metode-metode tersebut, metode Hidrogen Sulfida ( H2S ) masih digunakan


sampai saat ini. Metode ini mula-mula oleh Bergmann. Kemudian dikembangkan
berturut-turut oleh Fressenius, Treadwell, Nayan, Van Neuwanberg, A. L. Vogel dsb.
Dengan mengalami beberapa modifikasi, tetapi prinsipnya tetap sama.

Dengan mengingat fasilitas pereaksi-pereaksi yang ada di lab. Kimia analitik, kita
melakukan pemisahan golongan kation menurut metode H2S dari beberapa
kepustakaan dengan sedikit modifikasi.

Adapun kation – kation yang akan dibicarakan meliputi :

Ag,+ Pb 2+
, Hg22+, Bi 3+,
Cu 2+,
As 3+ ,
Sb 3+
,Sn 2+ ,
Sn 4+
, Fe 2+
, Fe 3+
, Al 3+
,Cr 3+
,
Zn2+, Ni2+, Co2+, Mn2+, Ca2+, Sr2+, Ba2+, Mg2+, K+, Na+, NH4+.

Kimia Analitik kualitatif anorganik 10


TABEL PEMBAGIAN GOLONGAN KATION

Golongan Pereaksi Ion - ion Rumus Endapan Keterangan


( kation )
I. Gol. Perak HCl encer Ag+,Pb2+, AgCl,PbCl2, Klorida-klorida
Hg22+ Hg2Cl2 yang larut dalam
HCl encer
dingin.

II. Gol.Cu2+ H2S yang Hg2+,Pb2+, HgS,PbS,Bi2S, Sulfida-sulfida


3+
dan As mengandung Bi3+,Cu2+, CuS, CdS yang sukar larut
HCl encer Cd2+(II A) dalam HCl encer
(0,3N).
Sn2+,As3+, SnS,As2S3,Sb2S3,
Sb3+,Sn4+ SnS2

IIIA. Aq. Al3+,Cr3+, Al(OH)3,Cr(OH)3, Hidroksida-


Gol.Besi NH3(NH4OH) Fe3+ Fe(OH)3 hidroksida yg
yang diendapkan oleh
mengandung aq.NH3(NH4OH)
NH4Cl yg mengandung
NH4Cl berlebih.

IIIB. H2 S yang Ni2+,Co2+, NiS, CoS, MnS, Sulfida-sulfida


Gol Seng mengandung Mn2+,Zn2+ ZnS yang diendapkan
Aq. NH3 & oleh H2S yang
NH4Cl mengandung aq.
NH3 & NH4Cl.

IV.Gol (NH4)2CO3 Ba2+,Sr2+, BaCO3, SrCO3, Karbonat-


Calcium yang Ca2+ CaCO3 karbonat yang
mengadung diedapkan oleh
Aq. NH3 & (NH4)2CO3 yang
NH4Cl mengandung Aq.
NH3 & NH4Cl.

V. Gol Alkali Tidak ada Mg2+,Na+, Mg2+,Na+,K+,NH4+ Ion-ion yang


pereaksi K+, NH4+ tidak diendapkan
tertentu dalam gol.
Sebelumnya.

Kimia Analitik kualitatif anorganik 11


TABEL PEMISAHAN KATION DENGAN CARA H2S
( Anion Pengganggu tidak ada )

20 ml larutan ditambah 1-2 tetes HCl 4N dingin. Bila tidak ada endapan tambahkan
terus sampai pengendapan sempurna. Saring
ENDAPAN FILTRAT
Gol. I + H2O2, tambahkan vol. yg sama HCl 4N. Panasi sampai ± 80°C. Alirkan
PbCl2 putih gas H2S selama 5 menit, baik ada endapan atau tidak encerkan dengan
Hg2Cl2 putih akuades sampai der. Asam 0,2N (kertas metil violet menjadi biru hijau).
AgCl putih Panasi sampai ± 80°C dan alirkan H2S sampai pengendapan sempurna (±
Periksa 10 menit). Saring.
menurut tabel
I.
ENDAPAN FILTRAT
Gol. II Dimasak sampai semua H2S hilang (periksa dengan kertas Pb-
HgS hitam
PbS hitam asetat). Tambahkan HNO3 pekat dan didihkan. Tambah
Bi2S3 coklat
CuS hitam NH4Cl padat (1-2g) didihkan. Tambah lar. NH4OH sampai
CdS kuning ENDAPAN FILTRAT
SnS coklat pengendapan
Gol. III A sempurna.
+ 1-2 mlDidihkan
NH4OH lagi
4N. & saring
Aliri gas H2S selama 1
Sb2S3 jingga Fe(OH)3 menit. Didihkan & saring.
As2S3kuning mrh-coklat
Periksa Cr(OH)3
menurut tabel Hijau
II. ENDAPAN FILTRAT
Al(OH)3
Gol. III B Aliri H2S selama 1 menit.
Putih
CoS hitam Bila ada endapan
MnO2.x H2O
NiS hitam campurkan dengan endapan
coklat
MnS merah gol. III B. Filtrat diuapkan
Periksa
Daging dalam cawan porselen ±
menurut
ZnS putih 10ml dan H2S habis
tabel V.
Periksa menguap. + lar NH4OH dan
menurut NH4CL, (NH4)2CO3 sampai
tabel VI. pengendapan sempurna.
Panasi pada suhu 60°C
selama 5 menit (jangan
sampai mendidih). Saring
ENDAPAN FILTRAT
Gol. IV
Mengandu
BaCO3 putih
ng ion-ion
SrCO3Putih
Gol. V
CaCO3 Putih
Periksa Na+, K+
menurut
tabel VII

Kimia Analitik kualitatif anorganik 12


Tabel I. PEMISAHAN KATION GOLONGAN I
( Gol. Perak )
Endapan Gol. I mugkin mengandung: PbCl2, Hg2Cl2, AgCl

Endapan dicuci satu kali dengan HCl encer, kemudian 2-3 kali dengan sedikit akuades.
Filtrat dibuang. Endapan dipindahkan dalam labu erlenmeyer kecil dengan pertolongan
± 10ml akuades. Panasi sampai mendidih dan saring sewaktu masih panas.

ENDAPAN FILTRAT
Mungkin mengandung Hg2Cl2 dan AgCl Mungkin mengandung PbCl2.
Bila PbCl2 ada maka harus dihilangkan dari endapan. Bila larutan cukup pekat maka
Endapan dicuci beberapa kali dengan air panas sampai setelah dingin terbentuk kristal
filtrat bebas dari ion Pb2+ (periksa dengan lar. jarum PbCl2.
K2CrO4).Endapan dipindahkan kedalam tabung reaksi dan Periksa adanya Pb2+
dipanasi sedikit dengan 10 ml lar. NH4OH 10%. Saring 1. Bila ada pendinginan tidak
terjadi kristal maka
sebagian larutan diuapkan
ENDAPAN FILTRAT
sampai volumeya tinggal
Jika terjadi endapan hitam maka Mungkin
separoh. Dinginkan. PbCl2
Hg22+ ada. mengandung Ag+
mengendap berupa kristal
Periksa adanya Hg22+ sbg Ag(NH3)2Cl
jarum.
Endapan dilarutkan kedalam 3-
4ml air raja (terbentuk senyawa Periksa adanya Ag+
2. Sedikit larutan diberi
HgCl2). Larutan dibagi tiga : 1. Sebagian
lar.K2CrO4 terjadi endapan
1. Sebagian ditambah beberapa lar.diberi HNO3
kuning.
tetes lar. KI. Terjadi endapan encer, terjadi
merah HgI2 bila penambahan endapan putih yg
3. 1 tetes larutan pada obyek
KI diteruskan hingga berlebih, lama-lama
glass diberi 1 tetes lar. KI
endapan larut lagi. menjadi abu-abu.
terjadi endapan kuning.
Panasi hingga larut dan
2. Satu tetes lar. Pada kertas 2. Sebagian
dinginkan. Lihat dibawah
saring diberi 1 tetes lar. SnCl2 lar.diberi
mikroskop adanya kristal
5% dan 1 tetes anilin. Terjadi beberapa tetes
kuning berbentuk inti
noda hitam. lar. KI terjadi
benzena.
endapan kuning
3. Kawat Cu yang berlebih muda yg sukar
dimasukkan kedalam larutan Bila 1, 2 dan 3 positif
larut dlm HNO3
selama beberapa menit, terjadi Pb2+ ada
encer.
lapisan putih mengkilap pada
batang Cu. Bila 1 dan 2
positif maka
Bila 1, 2 dan 3 positif Ag+ ada
Hg22+ ada

Kimia Analitik kualitatif anorganik 13


Tabel II. PEMISAHAN KATION GOLONGAN II

Endapan mungkin mengandung garam-garam Sulfida dari logam-logam gol. II A


(HgS, PbS, Bi2S3, CuS dan CdS) dan dari logam-logam gol. II B (As2S3, Sb2S3, SnS
dan SnS2). Endapan dicuci dengan sedikit air suling yang mengandung H2S, lalu
dipindahkan kedalam cawan porselen. Tambahkan 10 ml larutan Ammonium Sulfida
Kuning dan panasi pada 50°C - 60°C selama 3-4 menit sambil diaduk terus-menerus.
Saring.

ENDAPAN FILTRAT
Mengandung garam-garam Sulfida dari Mungkin mengandung lar.garam thio
gol. II A. Cuci 1-2 kali dengan sedikit dari logam-logam gol. II B. (NH4)3AsS,
larutan Ammonium Sulfida kuning (NH4)3SnS4, (NH4)3SnS3. Tambahkan
kemudian dengan larutan Ammoium HCl pekat setetes demi setetes sampai
Nitrat 1%. Filtrat dibuang. Endapan lar.asam (kertas lakmus). Panasi
diselidiki menurut Tabel III. perlahan-lahan. Endapan kuning atau
jingga menunjukkan adanya logam gol.
II B. Endapan diselidiki menurut tabel
IV. Bila ada endapan putih kekunung-
kuningan, ini hanya ada belerang
sebagai penguraian thio.

Kimia Analitik kualitatif anorganik 14


Tabel III. PEMISAHAN KATION GOLONGAN II A
Endapan mungkin mengandung : HgS (hitam), PbS (hitam), Bi2S3 (coklat hitam),
CuS (hitam), CdS (kuning).
Pindahkan endapan kedalam labu erlenmeyer kecil dengan pertolongan 10ml HNO3 encer.
Didihkan 2 – 3 menit, saring.
ENDAPAN FILTRAT
HgS hitam Mungkin mengandung garam-garam nitrat dari Pb, Bi, Cu dan Cd. Beberapa
larutkan tetes filtrat diselidiki adanya ion Pb dg menambah beberapa tetes H2SO4 encer
kedalam air dan alkohol. Bila ada Pb maka terjadi endapan putih PbSO4. Jika reaksi
raja, uapkan terhadap ion Pb positif, seluruh filtrat ditambah H2SO4 encer. Uapkan dengan
sampai cawan porselen dalam lemari asam sampai timbul asap putih. Dinginkan,
kering. tambahkan 10-20 ml air, aduk. Diamkan 2-3 menit, saring.
Encerkan
dengan air.
ENDAPAN FILTRAT
Selidiki
PbSO4 putih Mungkin mengandung garam sulfat dan nitrat dari Bi, Cu, dan
adanya Hg2+
cuci dg air. Cd. Tambahkan NH4OH sampai larutan bereaksi alkalis.
menurut
Larutkan Saring.
tabel I.
dalam
Ammonium ENDAPAN FILTRAT
Asetat. Mungkin mengandung:
Selidiki Bi(OH)3 putih Cu(NH3)2+ biru
adanya Pb2+ cuci dengan air, Cd(NH4)2+ tak berwarna
menurut larutkan dalam
Tabel I. HNO3 encer. Bila larutan berwarna biru kemungkinan
adanya ion Cu2+. Sebagian larutan
Selidiki adanya diasamkan dengan asam asetat.
Bi3+ Penyelidikan Cu
Satu tetes larutan 1. Satu tetes lar.pada papan penetes
pada papan ditambahlar. Na2S terjadi endapan
penetes ditambah hitam.
1-2 tetes larutan 2. Satu tetes larutan pada papan
Cinohonin Nitrat penetes ditambah larutan K4Fe(CN)6
KI. Terjadi terjadi endapan coklat.
warna jingga. Bila 1 dan 2 positif maka Cu ada

Penyelidikan Cd
1. Bila Cu ada lar.diasamkan dg
HCl.Alirkan gas H2S.CuS dan CdS
mengendap. Saring. Filtrat untuk
menyelidiki Cd.
2. Bila Cu tidak ada, larutan langsung
dipakai untuk penyelidikan Cd.
a. 1 tetes lar pd obyek glass diberi 1
tetes lar.K2Hg(CNS)4 terjadi kristal
spesifik.
b. 1 tetes lar pd obyek glass ditambah
1 tetes lar.asam oksalat terjadi
kristal spesifik.
Bila 1 dan 2 positif maka
Cd ada

Kimia Analitik kualitatif anorganik 15


Tabel IV. PEMISAHAN KATION GOLONGAN II B
( Golongan Arsen )
Endapan mungkin mengandung : As2S5 (kuning), Sb2S5 (jingga), SnS2 (kuning)
Cuci dengan air panas beberapa kali, filtrat dibuang. Endapan dipindahkan
kedalamlabu erlenmeyer kecil dengan pertolongan 10 ml HCl pekat. Didihkan dalam
lemari asam dan selama pemanasan labu ditutup dengan corong kecil. Encerkan
dengan 2-3 ml air. Saring.

ENDAPAN FILTRAT
As2S5 kuning, S putih
Mungkin mengandung: SbCl3(dan atau
Cuci dengan air panas. HSbCl4), SnCl4 (dan atau H2SnCl4).
Endapan diselidiki adanya As. Encerkan dengan air sampai 15 – 20 ml.
Larutan dibagi dua untuk penyelidikan Sb
1. Sebagian endapan dilarutkan dalam 3-4 dan Sn.
ml NH4OH encer panas.Tambahkan 3-4
ml larutan H2O2 3%. Panasi beberapa Penyelidikan Sb
menit. 1 tetes larutan pada papan penetes 1. Satu ml larutan dinetralkan dengan
ditambah 1 tetes lar NH4OH encer dan 1 NH4OH. Tambah larutan Na2S2O3 10%.
kristal Mg asetat, terjadi endapan Terjadi endapan putih.
putih.Teteskan larutan AgNO3 pada 2. Dua tetes larutan pada papan tetes diberi
endapan tersebut, terjadi endapan coklat sebutir kristal NaNO3 dan 2 tetes reagen
merah. Rhodamine B. Terjadi endapan Violet.
Bila 1 dan 2 positif maka Sb ada.

2. Sebagian endapan dilakukan reaksi Penyelidikan Sn


fleitman. Endapan masukkan tabung Larutan diberi logam Al dan didihkan 5
reaksi kecil. Tambahkan larutan KOH menit. Dinginkan, saring.
pekat dan beberapa logam Al. Tabung 1. Beberapa tetes larutan ditambah
ditutup dengan kertas Pb-asetat dan beberapa tetes reagen Kakotelin,
diatasnya letakkan kertas saring yang panaskan.Terjadi warna merah-ungu
dibasahi larutan AgNO3. Terjadi noda (bila Sn sedikit warnanya coklat).H2S
hitam. mengganggu reaksi ini, jadi harus
dihilangkan.
2. Satu tetes larutan pada kertas saring
Bila 1 dan 2 positif maka As ada. yang telah dicelupkan dalam larutan
HgCl2, diberi 1 tetes Anilin. Terjadi
noda coklat-hitam (larutan tidak boleh
mengandung HCl).
Bila 1 dan 2 positif Sn ada.

Kimia Analitik kualitatif anorganik 16


Tabel V. PEMISAHAN KATION GOLONGAN III A
(Golongan Besi)
Endapan mungkin : Fe(OH)3 merah-coklat, Al(OH)3 putih, Cr(OH)3 hijau,
MnO2.xH2O coklat.
Cuci dengan larutan NH4Cl 1%, endapan dipindah dalam cawan porselen. Tambah
10 ml NaOH 2N dan 5 ml H2O2 10%. Didihkan 5 menit, encerkan dengan sedikit air.
Saring.
ENDAPAN FILTRAT
Mungkin mengandung Fe(OH)3 dan Mungkin Na2CrO4 kuning, NaAlO2 tak
MnO2xH2O. Cuci dengan air panas. berwarna. Jika larutan tak berwarna Cr tak
Endapan dibagi dua sebagian untuk reaksi perlu diselidiki. Filtrat dibagi dua, sebagian
penetapan Fe, sebagian untuk reaksi untuk reaksi penetapan Al dan sebagian
penetapan Mn. untuk penetapan Cr.

Penyelidikan Fe Penyelidikan Al
Sebagian endapan dilarutkan dalam HCl Sebagian larutan dibuat netral/asam lemah
encer:
a. 1 tetes larutan pada papan penetes dengan penambahan HCl encer.
ditambah 1 tetes larutan KCNS. Warna
merah tua.
a. 1 tetes larutan pada kertas saring
b. 1 tetes larutan pada papan penetes
ditambah 1 tetes larutan 0,2% Alizarin
ditambah 1 tetes larutan K4Fe(CN)6.
S. Kertas saring dipegang diatas NH4OH
Endapan biru tua.
warna ungu, yang bila diasamkan
Bila a dan b positif maka Fe ada.
dengan asam asetat memberi warna
coklat.
Penyelidikan Mn
b. 1ml larutan pada tabung reaksi diberi
Sebagian endapan dilarutkan dalam 1ml
beberapa tetes larutan Morin dan
metanol. Terjadi warna hijau
HNO3 (1:1).
berfluoresensi.
c. 1-2 tetes larutan pada obyek glass
a. Dalam cawan porselen, 1 tetes larutan ditambah kristal Ammonium Molybdat.
ditambah 1 tetes H2SO4 pekat, 1 tetes Panasi sebentar. Terjadi kristal putih
AgNO3 dan sedikit NH4+ / K2S2O8 padat. yang spesifik.
Panaskan sedikit akan timbul warna Bila a, b dan c positif maka Al ada.
ungu.
b. Beberapa tetes larutan pada obyek glass Penyelidikan Cr
diuapkan sampai kering. Beri 1 tetes air a. Sedikit larutan diasamkan dengan asam
dan sedikit Kalium Oksalat padat. asetat dan ditambahkan larutan Pb-
Endapan kristal putih yang spesifik. asetat. Endapan kuning PbCrO4.
Bila a dan b positif maka Mn ada. b. 2 ml larutan diasamkan dengan HNO3
encer. Tambahkan 1 ml larutan Amyl
Alkohol dan 4 tetes larutan 3% H2O2.
Kocok dan diamkan. Lapisan Amyl
Alkohol (bagian atas) berwarna biru.
Bila a dan b positif maka Cr ada.

Kimia Analitik kualitatif anorganik 17


Tabel VI. PEMISAHAN KATION GOLONGAN III B
(Golongan Seng)
Endapan mungkin mengandung : NiS (hitam), CoS (hitam), MnS (merah daging),
ZnS (putih), S (kuning)
Cuci 2-3 kali dengan larutan NH4Cl 1% yang mengandung sedikit (NH4)2S. Filtrat dibuang.
Endapan dipindahkan kedalam labu erlenmeyer kecil dengan pertolongan 20 ml HCl 2N.
Aduk dan diamkan 5 menit. Saring.

ENDAPAN FILTRAT
Mungkin CoS hitam, NiS hitam. Mungkin mengandung MnCl2, ZnCl2, sedikit CoCl2,
Larutkan dalam air raja, sedikit NiCl2 . Uapkan H2S (periksa dengan kertas Pb-
tambahkan 1 ml HCl encer. asetat). Netralkan dengan larutan NaOH 2N.
Panaskan untuk menghilangkan Tambahkan 5-10 ml NaOH berlebih dan 1 ml H2O2 3%.
Cl2 berlebih, Dinginkan, encerkan Didihkan 2-3 menit, saring.
sampai 5 ml. Mungkin
mengandung NiCl2 hijau, CoCl2 ENDAPAN FILTRAT
merah muda. MnO2 hitam Mungkin Na2ZnO2
Larutan dibagi dua, sebagian Cuci dengan air. Larutkan Tambahkan 2-3 ml
untuk menyelidiki Ni dan dalam 5 ml HNO3 encerdan NH4OH. Asamkan
sebagian untuk menyelidiki Co. beberapa tetes larutan 3% dengan asam asetat.
H2O2. Didihkan 1 menit. Peyelidikan Zn.
Penyelidikan Ni Adanya Mn dibuktikan 1. 1 ml larutan dialiri
1. 1 ml larutan diberi NaOh dengan reaksi-reaksi untuk H2S. Endapan
setetes demi setetes sampai Mn. putih.
alkalis. Endapan hijau. 1. 1 ml larutan diberi 2. 1 ml larutan
2. 1-2 tetes larutan pada papan sedikit serbuk meni dan ditambah 0,2 ml
penetes ditambah 1 tetes 3 ml HNO3 encer. larutan Co(NO3)2
NH4OH encer + 1 tetes reagen Didihkan beberapa dan 0,5 ml larutan
Dimethylglyoxin. Endapan menit. Lar.ungu Ammonium
merah. 2. 1-2 tetes larutan pada Mercuri
Bila 1 dan 2 positif maka cawan penguap diberi 1 Thiocyanat. Kocok.
Ni ada. tetes H2SO4 pekat dan 1 Kristal biru muda.
tetes lar.AgNO3. Bila 1 dan 2 positif
Penyelidikan Co Kemudian beri sebutir maka Zn ada.
1. 1 ml larutan diberi larutan kristal K2S2O8. Panasi
NaOH setetes demi setetes diatas penangas air
sampai alkalis dalam keadaan terjadi warna ungu.
dingin. Endapan biru yang Bila 1 dan 2 positif maka
bila dipanasi dengan NaOH Zn ada.
berlebih menjadi rosa.
2. 1 tetes larutan pada papan
penetes diberi 3 tetes aseton
dan sebutir kristal NH4CNS.
Terjadi warna biru.
3. 1-2 tetes larutan pekat diberi 1
tetes asam asetat encer, dan
1-2 tetes larutan KNO2.
Diaduk, endapan kuning.
Bila 1, 2 dan 3 positif maka
Co ada.

Kimia Analitik kualitatif anorganik 18


Tabel VII. PEMISAHAN KATION GOLONGAN IV
(Golongan Calcium)
Endapan mungkin CaCO3 putih, SrCO3 putih, BaCO3 putih. Endapan dicuci dengan
air panas dan dilarutkan dalam asam asetat encer panas sedikit demi sedikit.
Didihkan 1-2 menit untuk menghilangkan CO2. Tambahkan beberapa tetes larutan
Ammonium Asetat dalam larutan K2CrO4 berlebih sambil dikocok dan terus
dipanaskan. Didihkan 2 menit, saring.
ENDAPAN FILTRAT
BaCrO4 kuning Mungkin mengandung Sr(CH3COO)2,
Ca(CH3COO)2
Penyelidikan Ba Penyelidikan Sr
Endapan dicuci dengan air dingin dan 1. 1 tetes larutan pada kertas saring diberi 1
larutkan dalam HCl pekat panas dan tetes reagen Na-Rhodizonat. Noda
diuapkan sampai hampir kering. Encerkan merah coklat yang bila diberi HCl encer
dengan sedikit air. Larutan diperiksa. warnanya hilang (beda dengan Ba).
2. 1 tetes larutan pada obyek glass diberi
1. 1 ml larutan diberi H2SO4 2N,
sebutir kristal Ammoniun Oksalat.
endapan putih yang sukar larut
Kristal Spesifik.
dalam asam Nitrat pekat panas.
3. Reaksi nyala api merah Krimson.
2. 1 tetes larutan pada kertas saring
Bila 1, 2 dan 3 positif maka Sr ada.
diberi 1 tetes reagen Na
Rhodizonat. Noda merah coklat
Penyelidikan Ca
yang bila diberi 1 tetes HCl encer
a. Bila Sr tidak ada, Ca diperiksa langsung
warna merah.
dari filtrat.
3. 1 ml larutan diberi Asam Asetat dan
b. Bila Sr ada, dilakukan sbb : Filtrat
Ammoniun Asetat kemudian
ditambah NH4OH sampai alkalis
K2CrO4. Endapan kuning.
kemudian perlahan-lahan ditambah
dengan alkohol 65%. Diamkan, saring.
Endapan SrCrO4 dibuang, filtrat untuk
penyelidikan Ca.
1. Sebagian larutan dimasak dengan
larutan Ammoium Oksalat. Endapan
putih yang sukar larut dalam asam
asetat.
2. 1 tetes larutan pada obyek glass
diberi 1 tetes asam sulfat encer.
Panasi sampai timbul uap. Diamkan.
Kristal jarum.
3. 1 tetes larutan pada papan penetes
ditambah 1 tetes asam asetat encer
dan sedikit meditreen padat.
Endapan jingga (Ba juga positif).
Bila 1, 2 dan 3 positif maka Ca ada.

Kimia Analitik kualitatif anorganik 19


ANALISA GOLONGAN SISA (GOLONGAN ALKALI)

NH4+: Filtrat gol. IV mengandung ion NH4+ yang sengaja ditambahkan pada
pemisahan golongan sebelumnya. Jadi filtrat ini tak dapat dipakai untuk
penyelidikan ion NH4+. Untuk penyelidikan ion NH4+ dipakai zat asli.
1. Larutan zat dalam air ditambah larutan NaOH 4N. Panaskan hati-hati
dengan nyala api kecil. Uap yang timbul diperiksa:
a. Berbau spesifik (amoniak).
b. Kertas lakmus merah yang basah menjadi biru.
c. Batang pengaduk yang dicelupkan HCl pekat dapat membentuk kabut
putih.
d. Kertas saring yang ditetesi larutan mercuronitrat menjadi hitam.
2. Larutan zat dalam air dengan reagen Nessler membentuk endapan coklat
kuning.

Mg2+: Kation golongan IV mengganggu reaksi untuk Mg. Jadi pengendapan


golongan IV harus sempurna. Filtrat golongan IV dikisatkan sampai volume
setengahnya.
a. 1-2 ml larutan ditambah NH4Cl, NH4OH dan Na2HPO4 timbul endapan
putih berbentuk kristal spesifik. Untuk mempercepat pengendapa
gosoklah dinding tabung reaksi dengan batang pengaduk dari gelas.
b. Larutan ditambah NaOH berlebih dan beberapa tetes titan kuning,
panaskan. Terjadi endapan berwarna merah lembayung.

K+ : Bila zat asli tidak mengandung kation lain dapat dipakai larutan zat asli.
Biladitemukan kation dari golongan lain dipakai filtrat golongan IV diuapkan
sampai kering dan dipijar untuk menghilangkan ion NH4+ karena NH4+
memberikan reaksi yang sama dengan K+. Sisa pijar dilarutkan dalam sedikit
air suling.
1. Beberapa tetes larutan pada obyek glass ditambah 1 tetes Tripple nitrit A
dan Tripple nitrit B. Setelah didiamkan terjadi endapan kristal biru hitam
berbentuk segi empat.
2. Beberapa tetes larutan ditambah reagen Na-Cobaltnitrit terbentuk
endapan kuning.

Na+ : Bila zat asli tak mengandung kation dari golongan lain, dapat langsung
dipakai larutan zat asli.
Bila ditemuka kation dari golongan lain dipakai filtrat golongan IV. Filtrat
golongan IV diuapkan sampai kering. Dilarutkan dalam sedikit air suling.
1. Beberapa tetes larutan ditambah reagen K2H2Sb2O7 terjadi endapan
kristal putih.
2. 1-2 tetes larutan pada obyek glass ditambah 1 tetes reagen Zn Uranyl
Asetat membentuk endapan kristal kuning yang spesifik.

Selain reaksi – reaksi diatas adanya ion-ion K+ dan Na+ telah dapat diduga pada
reaksi nyala api.

Kimia Analitik kualitatif anorganik 20


ANALISA ANION

Analisa Pendahuluan
A. Analisa anion dengan melihat timbulnya gas
Sedikit zat padat/larutan dalam tabung reaksi ditambah sedikit (setetes demi setetes)
asam sulfat encer, bila perlu dipanaskan sedikit.Perhatikan apakah penambahan asam
tersebut menyebabkan timbulnya gas. Timbulnya gas dapat diselidiki sebagai berikut :
Bau Warna Reaksi Gas Zat Asli
- - Mengeruhkan air barit CO2 Karbonat, cyanat
merangsang - Mengeruhkan air barit, SO2 Sulfit
larutan K2Cr2O7 pada kertas
saring menjadi hijau.
merangsang - Idem & terjadi endapan SO2 Tiosulfat
koloidal S
Telur busuk Kertas Pb-Ac menjadi hitam Sulfida
- H2S

Bau cuka Asetat


- Berbau cuka CH3COOH

Meragsang Kertas KI-amylum menjadi NO2 Nitrit


coklat
biru

Cara melakukan reaksi CO2 dengan air barit lihat petunjuk praktikum pendahuluan
Bila dengan asam sulfat encer hasilnya negatif, kemungkinan anion-anion tersebut tidak
ada. Selanjutnya dapat dicoba dengan menggunakan asam sulfat pekat (hati-hati). Bila
timbul gas selidiki sebagai berikut :
Bau Warna Reaksi Gas Zat Asli
- - Mengeruhkan air barit CO2 Oksalat
merangsang - Tetesan AgNO3 jadi keruh HCl klorida
Lakmus merah jadi biru
merangsang coklat Kertas KI-amylum jadi biru NO2 Nitrit

merangsang kuning Timbul ledakan ClO2 Klorat

merangsang kuning Membirukan kertas KI- Cl2 klorida


Amylum, menghilangkan
lakmus basah
merangsang coklat coklat Br2 bromida

coklat I2
merangsang ungu iodide

Kimia Analitik kualitatif anorganik 21


B. Analisa pendahuluan ion borat
Sedikit zat padat (bila berupa larutan diuapkan sampai kering diatas penangas air)
dalam cawan porselin dicampur dengan beberapa tetes asam sulfat pekat dan
methanol/etanol kemudian dinyalakan. Bila nyala berwarna hijau menunjukkan
adanya borat.
C. Analisa pendahuluan ion asetat
Sedikit zat padat dalam mortir/cawan porselin digerus dengan kristal KHSO4 atau
NaHSO4 Bau cuka menunjukkan adanya ion asetat.
D. Analisa pendahuluan ion halogen menurut Beilstein
Kawat tembaga (Cu) yang telah dibersihkan dengan menggosok dan
memanaskan sampai nyala tidak berwarna, dikenakan zat yang akan diselidiki
kemudian dibakar pada nyala Bunsen yang biru. Bila nyala menjadi hijau
kemungkinan adanya ion halogen. Reaksi ini juga positif untuk zat-zat yang
mengandung unsur Nitrogen.

Bila zat mudah larut dalam air, maka untuk analisa anion dipakai larutan dalam air.
Bila zatnya sukar larut dalam air maka zat tersebut harus dimasak dengan Natrium
Karbonat, supaya anion-anion membentuk persenyawaan sebagai garam natrium
yang mudah larut. Larutan ini disebut Ekstrak Soda (E.S) dan dipakai untuk analisa
anion.Karena E.S dibuat dengan natrium Karbonat, dengan sendirinya adanya ion
karbonat dalam sample tidak dapat dicari dalam E.S. Khusus untuk ion karbonat dan
asetat dikerjakan dengan zat asli.

Cara pembuatan Ekstrak Soda


1 gram zat / 10 ml larutan sample dimasak dalam labu Erlenmeyer dengan 15-20 ml
larutan natrium karbonat 2N selama 10 menit.Selama dimasak tambahkan sedikit air
sebagai pengganti air yang menguap. Campuran ini disaring, endapannya dicuci
dengan akuades sampai filtratnya 25-30 ml. Filtrat ini mengandung semua anion
yang ada dalam zat yang diperiksa, sebagai garam natriumnya.Disamping itu masih
ada kelebihan natrium karbonat dalam larutan sehingga bereaksi alkalis. Maka
larutan perlu dinetralkan dengan asam encer sampai semua CO2 menguap dan larutan
bereaksi netral.

Kimia Analitik kualitatif anorganik 22


Peyelidikan Anion Pengoksida
1 ml larutan sample/E.S dinetralkan dengan H2SO4 2N. Tuangkan kedalam larutan
ini reagen Diphenylamine H2SO4. Timbul warna biru tua menunjukkan adanya
pengoksida antara lain :NO2-, NO3-, ClO3-, BrO3-, IO3-, CrO42-, NO2-, Cr2O72-, ClO-,
MnO4-, Fe(CN)63- , peroksida-peroksida dll.

Penyelidikan Anion Pereduksi


1ml larutan sample/ E.S dinetralkan dengan H2SO4 2N dan diberi H2SO4 berlebih.
Tambahkan larutan KMnO4 0,02N setetes demi setetes sambil diamati. Hilangnya
warna ungu menunjukkan adanya anion pereduksi, antara lain : SO32- , S2 O32- , NO2-
, CNS- , Br- , I- , AsO33- , Fe(CN)64- .
Bila warna tidak hilang, panaskanlah sebentar. Jika warna hilang setelah pemanasan
kemugkinan adanya ion oksalat.

ANALISA PENGGOLONGAN DENGAN LARUTAN PERAK NITRAT


Larutan zat/E.S ditambah asam nitrat encer sampai asam, kemudian diberi reagen
perak nitrat sampai pengendapan sempurna. Saring, endapan dicuci dengan asam
nitrat encer.

ENDAPAN FILTRAT
AgCl putih Ditambah larutan AgNO3 dan 1-2 tetes larutan NaNO2 20% sambil
AgBr kuning dikocok. Bila terjadi endapan tambahkan lagi NaNO2 sampai
putih pengendapan sempurna.(bila tidak ada endapan, penambahan NaNO2
AgI kuning tidak boleh lebih dari 0,5 ml). Saring, endapan dicuci dengan HNO3 1N.
AgIO3 putih
AgCN putih ENDAPAN FILTRAT
AgCNS putih AgCl dan Tambahkan NaOH tetes demi tetes sambil dikocok
Ag4Fe(CN)6 AgBr yang sampai larutan netral terhadap lakmus. Tambahkan 0,5
Putih berasal dari ml asam asetat encer dan 1 ml larutan AgNO3. Panasi
Ag3Fe(CN)6 AgClO3 dan pada suhu 80C. Bila terjadi endapan stabil tambahkan
jingga AgBrO3 AgNO3 sampai pengendapan sempurna. Saring,
Ag2S hitam endapan dicuci dengan air panas.

ENDAPAN FILTRAT
Ag3PO4 kuning Dibuang
Ag3AsO3 kuning
Ag3AsO4 merah coklat
Ag2C2O4 putih

Kimia Analitik kualitatif anorganik 23


ANALISA PENGGOLONGAN DENGAN LARUTAN BARIUM KLORIDA

Larutan zat / E.S diasamkan dengan HCl encer kemudian ditambahkan larutan
BaCl2. Endapan disaring, dicuci dengan HCl encer 2N.

ENDAPAN FILTRAT
BaSO4putih Ditambah larutan I2 atau Br2 sampai larutan kuning, kemudian tambahkan

larutan BaCl2. Saring, endapan dicuci dengan HCl 2N.


ENDAPAN FILTRAT
BaSO4 yang Ditambah larutan Na-Asetat sampai netral kemudian
berasal dari
SO3- / S2O32- ditambah larutan BaCl2. Saring, endapan dicuci dengan

ENDAPAN
air. FILTRAT
Kisatkan, ditambah larutan CaCl2.
BaCrO4 kuning
Ba3(PO4)2 putih ENDAPAN FILTRAT
CaC2O4 putih Dibuang
Ba3(AsO3)2
CaF putih
putih
Ba3(AsO4)2
putih
Ba3(BO2)2 putih
Ba3(BO3)2 putih
PENYELIDIKAN ANION DENGAN LARUTAN FERRI KLORIDA

Larutan zat / E.S diberi HCl encer sampai larutan bereaksi sedikit asam (periksa
dengan kertas lakmus). Didihkan untuk menghilangkann CO2 dari E.S, dinginkan.
Larutan diberi beberapa tetes reagen FeCl3 dan amati hasil reaksinya :
* Endapan kuning / coklat : borat, fosfat, arsenat, kromat.
* Endapan biru tua : ferro cyanida
* Warna merah coklat dan mengendap setelah diencerkan dan dididihkan :
: asetat, formiat
* Warna merah darah yang hilang bila diberi larutan HgCl2 : tiocyanat
* Warna coklat dan terjadi endapan biru, bila larutan zat diberi FeSO4 : ferri cyanida

Kimia Analitik kualitatif anorganik 24


ANALISA ANION TUNGGAL

Dalam analisa zat tunggal untuk meyelidiki anion setelah dilakukan analisa
pendahuluan dan golongan oksidator dan reduktor dapat langsung dicoba dengan
reaksi spesifik. Jadi tidak perlu dilakukan pemisahan. Untuk analisa anion tunggal
dipakai larutan zat dalam air atau ekstrak soda.

1. Penyelidikan terhadap ion-ion SO42-, SO32-, S2O32-


Beberapa tetes larutan / eksrak soda diasamkan dengan HCl 2N.
a. Sebagian larutan ditambah larutan BaCl2. Bila terjadi endapan putih
menandakan adanya sulfat.
Reaksi penetapan untuk SO42- : setetes larutan zat/ E.S yang netral pada
obyek glass ditambah setetes larutan CaCl2 dan dipanasi sampai timbul uap.
Setelah dingin periksa dibawah mikroskop. Kristal jarum, menandakan
adanya SO42-.

b. Sebagian larutan ditambah beberapa tetes air brom sampai warna kuning
tidak hilang. Kemudian ditambah larutan BaCl2. Bila a negatif tetapi disini b
timbul endapan positif, ini adalah BaSO4 (barium sulfat) yang berasal dari
sulfit dan tiosulfat.
Reaksi penetapan untuk SO32- dan S2O32- :
Sedikit zat padat/larutan zat asli dalam tabung reaksi diberi beberapa
tetes HCl / H2SO4 enncer. Tabung ditutup dengan kertas saring yang
telah ditetesi larutan K2Cr2O7.Panaskan sebentar. Bila kertas saring
berwarna hijau sedang larutan dalam tabung tetap jernih menandakan
adanya ion sulfit, tetapi bila kertas saring menjadi hijau dan larutann
dalam tabung menjadi keruh (koloidal) menandakan adanya tiosulfat.

2. Penyelidikan terhadap ion-ion NO2- dan NO3-


Larutan zat asli atau E.S diasamkan dengan asam asetat 2N.
a. sebagian larutan dalam tabung reaksi dengan hati-hati ditambah larutan pekat
FeSO4 yang baru dibuat hingga terjadi dua lapisan zat cair ( FeSO4 dialirkan
melalui dinding tabung yang miring ). Bila pada perbatasan dua zat cair
terdapat cincin coklat menandakan adanya Nitrit.

Kimia Analitik kualitatif anorganik 25


Selain dengan cincin coklat ini, adanya nitrit dapat diselidiki dengan reaksi
diazo sbb :
Beberapa tetes larutan setelah diasamkan degan asam asetat kemudian
ditambah Alpha Naphtil Amin / Alpha Naphtol dalam alkohol dan asam
sulfanilat. Warna merah menunjukkan adanya Nitrit.
b. Sebagian larutan dalam tabung reaksi dicampur dengan larutan pekat FeSO4
yang baru dibuat. Kemudian dengan hati-hati alirkan H2SO4 pekat melalui
dinding tabung sehingga terjadi dua lapisan zat cair. Bila terjadi cincin coklat
diperbatasan dua zat cair menandakan adanya Nitrat.

3. Penyelidikan terhadap ion-ion Fe(CN)64-, CNS- dan Fe(CN)63-


Larutan zat/E.S diasamkan dengan HCl 2N
a. Beberapa tetes larutan ditambah larutan FeCl3
Warna biru menandakan ferrocyanida
Warna merah menandakan tiocyanat
Bila pada analisa pendahuluan diketemukan ion asetat, kemungkina disini
terjadi warna coklat-merah.
b. Beberapa tetes laruta ditambah larutan FeSO4, timbulnya warna biru
menandakan adanya ion ferricyanida.

4. Penyelidikan terhadap ion C2O42-


Beberapa tetes larutan / E.S diasamkan dengan asam asetat 6N kemudian
ditambahkan larutan jenuh CaSO4 dalam (NH4)2SO4. Endapan putih yang tidak
larut dalam asam asetat 2N menandakan adanya oksalat.

5. Penyelidikan terhadap ion-ion Cl-, Br-, I-, ClO3-, BrO3-, IO3-


1 ml larutan / E.S diasamkann dengan HNO3 2N kemudian ditambahkan
beberapa tetes larutan AgNO3. Bila terjadi endapan kemungkinan adanya ion-ion:
Cl- : endapan putih
Br- : endapan putih kekuningan
I- : endapan kuning
IO3- : endapan putih dan golongan oksidator positif
CNS- : endapan putih dan telah diketemukan pada penyelidikan 3

Kimia Analitik kualitatif anorganik 26


Bila tidak terjadi endapan, larutan ditambah setetes larutan NaNO2 dan bila terjadi
endapan, mungkin adanya ion-ion ClO3- atau BrO3-. (penambahan NaNO2 tidak boleh
terlalu banyak karena AgNO2 mengendap). Selanjutnya adanya ion-ion diatas
diperiksa sbb :
Penyelidikan ion Cl-
a. Beberapa tetes larutan zat/E.S yang telah dinetralkan dengan asam asetat 1N,
ditambah beberapa tetes larutan Pb(OAc)2. Bila terjadi endapan putih yang
larut pada pemanasan dan setelah dingin timbul kristal jarum menandakan
adanya ion klorida.
b. Beberapa tetes larutan zat/E.S diasamkan dengan HNO3 2N dan dibubuhi
larutan AgNO3. Bila ada klorida terjadi endapan putih yang larut dalam
NH4OH 2N. Bila larutan amoniakal ini diasamkan dengan HNO3 akan timbul
endapan putih yang lama-lama menjadi abu-abu.
Penyelidikan ion Br-
a. Beberapa tetes larutan zat/E.S yang telah dinetralkan dengan asam asetat 2N,
dibubuhi serbuk PbO2 dan beberapa tetes asam asetat 1N. Tabung ditutup
dengan kertas saring yang telah ditetesi dengan larutan fluorescein dan
dikeringkan, kemudian dengan hati-hati tabung dipanaskan. Noda merah pada
kertas saring menandakan adanya bromida.
b. Beberapa tetes larutan zat/E.S yang telah dinetralkan dengan H2SO4 2N
dalam tabung reaksi diberi 0,5 ml chloroform sehingga tampak lapisan
chloroform dibagian bawah. Dengan hati-hati tambahkan 1-2 tetes H2SO4
pekat sambil dikocok teteskan larutan KMnO4. Warna coklat / kuning pada
lapisan chloroform menandakan adanya bromida.
Penyelidikan ion I-
a. Beberapa tetes larutan zat/E.S yang telah dinetralkan dengan asam asetat 1N,
ditambah beberapa tetes larutan Pb(OAc)2.Bila terjadi endapan kuning
panaskan sebentar. Setelah dingin periksa dibawah mikroskop. Kristal kuning
berbentuk inti benzena menunjukkan adanya ion iodida.
b. Beberapa tetes larutan zat/E.S yang telah dinetralkan dengan H2SO4 2N
dalam tabung reaksi diberi 0,5 ml chloroform dan 1-2 tetes H2SO4 pekat
sambil dikocok teteskan larutan KMnO4. Warna ungu pada lapisan

Kimia Analitik kualitatif anorganik 27


chloroform menandakan adanya iodida (kadang-kadang bila konsentrasi
iodida terlalu besar terlihat warna coklat). Encerkan larutan ini dengan air dan
kocok. Bila warnnna coklat manjadi ungu berarti iodida tetapi bila setelah
diencerkan tetap coklat berarti bromida.

Penyelidikan ion-ion ClO3-, BrO3-, IO3- (golongan oksidator positif)


a. Larutan zat/E.S yang telah dinetralkan dengan HNO2 2N diberi beberapa tetes
larutan AgNO3.Amati hasilnya sbb :
IO3- : endapan putih yang sukar larut dalam HNO3 encer.
ClO3- : tidak terjadi endapan.
BrO3- : bila larutannya pekat terjadi endapan kristal putih yang larut dalam
air panas.
Bila selanjutnya dalam campuran ini ditambahkan HNO3 2N dan beberapa tetes
larutan HNO2 (jangan terlalu banyak), maka hasilnya :
IO3- : endapan kuning (AgI) yang sukar larut dalam NH4OH pekat.
ClO3- : endapan putih (AgCl) yang larut dalam NH4OH 2N yang dapat
mengendap kembali bila ditambah HNO3 encer.
BrO3- : endapan putih kekuningan (AgBr) yang sukar larut dalam NH4OH
2N tetapi larut dalam NH4OH 6N
b. Larutan zat / E.S diasamkan dengan HNO3 encer diberi reduktor NaNO2.
Hasil reduksinya diperiksa terhadap ion-ion Cl-, Br-, I-, menurut reaksi untuk
ion-ion tersebut.
c. reaksi khusus untuk ion IO3- dilakukan sbb :
Teteskan pada kertas amylum (kertas saring yang ditetesi larutan KI-Amylum
dan dikeringkan) 1 tetes larutan 5% KCNS / NH4CNS. Kemudian 1 tetes
larutann zat yang telah diasamkan dengan HCl / H2SO4 2N. Noda biru
menandakan adanya iodat (klorat dan bromat tidak memberikan reaksi).

6. Penyelidikan terhadap ion-ion AsO33-, AsO43-, PO43-


Adanya ion-ion arsenat/arsenit telah dapat diduga pada reaksi pendahuluan
dimana reaksi Gutzeitnya positif dan pada analisa kation ditemukan ion As3+
yang mengendap pada golongan II sebagai As2S3 kuning. Sedangkan untuk ion
phosphat belum dapat diduga dalam reaksi pendahuluan. Hanya kadag-kadang

Kimia Analitik kualitatif anorganik 28


bila konsentrasinya besar dalam waktu yang cukup lama dapat memberikan
reaksi Gutzeit. Ini merupakan perbedaan antara ion arsenit, arsenat dan phosphat.
Selanjutnya untuk menyelidiki adanya ion-ion tersebut dilakukan sbb :
a. Larutan zat/E.S yang telah dinetralkan dengan asam asetat 1N diberi beberapa
tetes larutan AgNO3. Bila terjadi endapan yang mudah larut dalam HNO3 2N
kemungkinan adanya ion-ion : AsO33-(endapan kuning),AsO43-(endapan
merah coklat),PO43-(endapan kuning)
b. Larutan zat/E.S yang telah dinetralkan dengan HNO3 2N diberi beberapa tetes
larutan HNO3 6N dan dipanaskan (kalau larutan terlalu encer, dikisatkan
sampai volume setengahya). Tambahkan beberapa tetes reagen Ammonium
Molybdat. Bila terbentuk endapan kristal kuning kemungkinan adanya
arsenit, arsenat atau phosphat.

Jadi adanya ion-ion arsenit, arsenat atau phosphat dapat dibedakan sbb :
Ion-ion gutzeit H2S AgNO3 netral Amm.
Molybdat
AsO33- +++ Endapan kuning Endapan kuning End.kristal
AsO43- +++ Idem End.merah- kuning
PO43- + - coklat Idem
Endapan kuning idem

7. Penyelidikan terhadap ion BO33-


a. Lihat analisa pendahuluan untuk ion borat
b. Setetes larutan zat/E.S diasamkan dengan HCl 2N. Larutan ini diteteskan
pada kertas kurkuma dan keringkan hati-hati. Kemudian bubuhkan setetea
larutan NaOH 2N. Noda biru hijau menandakan adanya ion borat.

8. Penyelidikan terhadap ion-ion CrO42- dan Cr2O72-


Garam-garam kromat atau larutannya berwarna kuning sedang bikromat
berwarna jingga. Dalam larutan yang mengandung asam-asam mineral, kromat
(kuning) diubah menjadi bikromat (jingga). Sebaliknya bikromat dalam suasana
alkali diubah menjadi kromat. Reaksi untuk kromat/bikromat adalah sbb:

Kimia Analitik kualitatif anorganik 29


* Beberapa tetes larutan zat / E.S dinetralkan dengan asam asetat 1N ditambah
beberapa tetes larutan AgNO3. Bila ada kromat / bikromat terjadi endapan coklat
merah yang larut dalam HNO3 encer.

Kimia Analitik kualitatif anorganik 30

Anda mungkin juga menyukai