A. Gugus Fungsi
Molekul organik umumnya mempunyai ikatan sigma (σ) C-C dan C-H.
Kedua jenis ikatan tersebut bersifat non polar dan tidak mudah putus. Molekul
organik mungkin mempunyai ciri struktur sebagai berikut:
o Adanya atom lain (atom hetero), selain karbon dan hidrogen. Atom lain
tersebut yang umum adalah nitrogen, oksigen, belerang, fosfor dan
halogen.
o Adanya ikatan π. Ikatan π umumnya terdapat pada ikatan rangkap C-C
dan C-O.
o Gugus fungsi adalah atom atau gugus atom yang menentukan sifat kimia
dan fisika senyawa organik. Gugus fungsi merupakan bagian molekul
yang reaktif.
Mengapa adanya atom lain (atom hetero) dan ikatan π dalam senyawa organik
mempengaruhi kereaktifan senyawa organik?.
| 95
Penjelasan tersebut bukan berarti bahwa ikatan sigma C-C dan C-H tidak
penting. Ikatan-ikatan sigma tersebut membentuk kerangka atom karbon
dimana gugus fungsi terikat. Kerangka atom karbon tersebut dapat tersusun
atas dua sampai dengan 20 atom karbon. Kerangka atom karbon tersebut sering
disingkat dengan notasi R, dan digambarkan R mengikat gugus fungsi tertentu.
R—Gugus Fungsi
Contohnya, etana hanya mempunyai ikatan sigma C-C dan C-H. Etana
tidak mempunyai ikatan polar, tidak punya pasangan elektron bebas, dan tidak
mempunyai ikatan π, sehingga tidak mempunyai sisi/bagian yang reaktif. Etana
tidak mempunyai gugus fungsi. Etana dan molekul sejenis sangat tidak reaktif.
Sebaliknya, etanol mempunyai dua atom karbon dan lima atom hidrogen dalam
kerangka atom karbonnya dan gugus OH sebagai gugus fungsi yang disebut
gugus hidroksi. Etanol mempunyai pasangan elektron bebas dan ikatan polar
yang menyebabkan etanol bersifat reaktif terhadap berbagai pereaksi termasuk
asam dan basa. Adanya gugus hidroksi menyebabkan etanol memiliki sifat yang
sangat berbeda dengan etana. Setiap senyawa organik yang mempunyai gugus
hidroksi mempunyai sifat-sifat yang mirip dengan etanol.
etana etanol
kerangka karbon
| 96
Soal latihan:
Reaksi apa yang terjadi jika CH3CH2OH direaksikan dengan: a) H2SO4, b) NaH?
Apa yang terjadi jika CH3CH3 direaksikan dengan pereaksi yang sama?
1. Hidrokarbon
Hidrokarbon adalah senyawa organik yang tersusun oleh unsur karbon dan
hidrogen. Hidrokarbon dibedakan menjadi hidrokarbon alifatik dan aroma-
tik.
[1] Hidrokarbon alifatik. Hidrokaron alifatik dibagi menjadi tiga kelompok.
o Alkana, hanya memiliki ikatan σ C-C dan tidak memiliki gugus fungsi.
Contohnya etana (CH3CH3).
o Alkena, memiliki gugus fungsi ikatan rangkap C-C. Contohnya etena
(CH2=CH2).
o Alkuna, memiliki gugus gugus fungsi ikatan ganda tiga C-C. Contoh-
nya asetilena (CH≡CH).
[2] Hidrokarbon aromatik. Nama hidrokarbon aromatik diambil dari kenya-
taan bahwa beberapa hidrokaron ini mempunyai aroma yang kuat dan
kas. Hidrokarbon aromatik yang paling sederhana adalah benzena.
Cincin beranggota enam dan tiga ikatan π dalam benzena sebagai satu
gugus fungsi. Benzena merupakan salah satu komponen BTX (B =
benzene) ditambahkan ke dalam bensin untuk meningkatkan angka
oktana.
benzena
gugus fenil
C6H5—
fenilsikloheksana
| 97
Jika benzena terikat pada gugus lain, disebut gugus fenil. Contohnya, dalam
fenilsikloheksana gugus fenil terikat pada cincin sikloheksana. Perbedaan
keempat jenis hidrokarbon disajikan pada Tabel 3.1.
pasangan
elektron
bebas
atom C kekurangan elektron
| 98
dietil eter
hemibrevetoksin B
Alkil halida
gugus halo
Alkohol
gugus hidroksi
Eter
gugus alkoksi
Amina
gugus amino
Tiol
gugus merkapto
Sulfida
gugus alkiltio
| 99
Bagian reaktif pada gugus karbonil
inti aromatik
eter
inti aromatik keton
amida
amina
eter amina
alkohol inti aromatik
Atenolol Donepezil
Soal latihan:
Oseltamivir (nama dagang Tamiflu), merupakan obat anti influenza. Oseltamivir
dibuat dari asam sikimat melalui 10 tahapan. Identifikasilah gugus-gugus
fungsi yang terdapat dalam Oseltamivir dan asam sikimat!
| 100
10 tahap
Aldehida
gugus karbonil
Keton
gugus karbonil
Asam
karboksilat gugus karboksil
Ester
Amida
Klorida asam
Soal latihan:
1. Gambarlah struktur senyawa berikut:
a. Aldehida yang mempunyai rumus molekul C4H8O
b. Keton yang mempunyai rumus molekul C4H8O
c. Asam yang mempunyai rumus molekul C4H8O2
d. Ester yang mempunyai rumus molekul C4H8O2
| 101
2. Gambarlah struktur senyawa berikut:
a. Dua senyawa yang berisomer struktur yang mempunyai gugus fungsi
berbeda yang mempunyai rumus molekul C5H10O.
b. Dua senyawa yang mempunyai gugus fungsi berbeda yang mempunyai
rumus molekul C6H10O.
1. Senyawa-senyawa Ionik
Senyawa-senyawa ionik tersusun atas partikel-partikel yang bermuatan
berlawanan yang terikat bersama dengan gaya elektrostatik yang sangat kuat.
Interaksi ionik tersebut jauh lebih kuat daripada gaya antar molekul dalam
molekul-molekul kovalen, sehingga diperlukan energi yang sangat besar untuk
memutuskan interaksi antar ion tersebut.
interaksi ion-ion
2. Senyawa-senyawa Kovalen
Senyawa-senyawa kovalen tersusun atas molekul-molekul. Gaya yang
terjadi antara molekul-molekul tergantung pada gugus fungsi yang ada dalam
molekul tersebut. Berdasarkan kekuatannya, gaya antar molekul dibedakan
menjadi tiga, yaitu: gaya van der Waals, interaksi dipol-dipol, dan ikatan
hidrogen.
| 102
[a] Gaya van der Waals
Gaya van der Waals disebut juga gaya London, merupakan
interaksi yang sangat lemah yang disebabkan oleh perubahan sesaat
disitribusi/kerapatan elektron dalam molekul. Gaya van der Waals terjadi
pada senyawa non polar. Contohnya, meskipun molekul metana (CH 4) tidak
mempunyai momen dipol, pada keadaan tertentu distribusi elektronnya
tidak simitris dan membentuk dipol sesaat. Dipol sesaat ini dapat
menginduksi molekul metana yang lain sehingga terjadi interaksi antara
dipol positif dan dipol negatif. Interaksi antar dipol sesaat yang lemah ini
disebut gaya van der Waals. Semua senyawa mempunyai gaya van der
Waals.
| 103
Atom-atom yang berukuran besar seperti iodin, yang mempunyai elektron
valensi yang tidak terikat kuat (oleh inti atom) lebih mudah terpolarisasi
daripada atom-atom yang berukuran kecil seperti fluorin yang mempunyai
elektron yang terikat kuat. Atom-atom yang berukuran besar lebih mudah
membentuk dipol induksi, sehingga memiliki gaya antar molekul yang lebih
kuat.
| 104
Gaya tarik Gaya tarik
lebih lemah lebih kuat
Ukuran kecil,
kurang terpolarisasi
Ukuran besar,
mudah terpolarisasi
aseton
| 105
atom O, N, atau F molekul lain. Contohnya, antar molekul air membentuk
ikatan hidrogen karena terdapat atom H yang terikat pada O dalam molekul
H2O. Atom H terikat secara kovalen dengan atom O dalam satu molekul air,
yang tertarik pada pasangan elektron bebas atom O molekul lain. Ikatan
hidrogen merupakan ikatan yang paling kuat di antara gaya-gaya antar
molekul, meskipun masih lebih lemah daripada ikatan kovalen.
Ikatan hidrogen
Ikatan hidrogen
Tabel 3.4 merangkum empat jenis interaksi antar molekul yang mempengaruhi
sifat-sifat semua senyawa.
Contoh soal:
Urutkan senyawa-senyawa berikut berdasarkan kenaikan kekuatan gaya antar
molekul: CH3CH2CH2CH2CH3 (pentana), CH3CH2CH2CH2OH (1-butanol), dan
CH3CH2CH2CHO (butanal).
| 106
Penyelesaian:
dipol dipol
Pentana hanya mempunyai ikatan C-C dan C-H non polar, sehingga molekul-
molekulnya hanya terikat dengan gaya van der Waals.
1-Butanol merupakan molekul polar, sehingga memiliki interaksi dipol-dipol
di samping gaya van der Waals. 1-Butanol juga memiliki ikatan O-H sehingga
dapat membentuk ikatan hidrogen antar molekul.
Butanal mempunyai ikatan polar C=O, sehingga memiliki interaksi dipol-dipol
selain gaya van der Waals. Butanal tidak memiliki ikatan O-H, sehingga tidak
membentuk ikatan hidrogen antar molekul.
Soal Latihan:
Jenis gaya antar molekul apa yang ada pada senyawa-senyawa berikut:
a. c. (CH3CH2)3N e. CH3CH2CH2COOH
b. d. CH2=CHCl f. CH3-C≡C-CH3
C. Sifat-sifat Fisika
Kekuatan gaya antar molekul senyawa menentukan sifat-sifat fisika,
seperti titik didih, titik leleh, dan kelarutan.
| 107
1. Titik Didih
Titik didih menunjukkan suhu pada saat tekanan uap zat cair sama
dengan tekanan atmosfer. Dalam proses pendidihan diperlukan energi untuk
memutuskan gaya tarik antar partikel dalam zat cair. Susunan partikel dalam
zat cair lebih teratur daripada susunan partikel dalam keadaan gas/uap.
Titik didih juga dipengaruhi oleh luas permukaan (bidang sentuh) dan
polarizabilitas, karena kedua faktor tersebut berpengaruh terhadap kekuatan
gaya antar molekul.
o Luas permukaan lebih besar, titik didih lebih tinggi.
o Atom yang lebih mudah terpolarisasi, titik didih lebih tinggi.
| 108
a. Efek luar permukaan
3-pentanon aseton
b. Efek polarizabilitas
Contoh soal:
Di antara pasangan berikut senyawa manakah yang mempunyai titik didih lebih
tinggi?
Penyelesaian:
a. Isomer A dan B hanya memiliki ikatan-ikatan C-C dan C-H, sehingga gaya
antar molekul yang terjadi hanya gaya van der Waals. Molekul B lebih rapat,
mempunyai luas permukaan lebih kecil sehingga titik didihnya lebih rendah.
b. Senyawa C dan D memiliki massa molekul relatif hampir sama, tetapi gugus
fungsinya berbeda. Senyawa C merupakan alkana non polar, hanya memiliki
gaya van der waals. Senyawa D adalah alkohol yang mempunyai gugus O-H
yang dapat membentuk ikatan hidrogen antar molekul, sehingga gaya antar
molekulnya lebih kuat dan titik didihnya lebih tinggi.
| 109
Soal latihan:
1. Di antara pasangan berikut senyawa manakah yang mempunyai titik didih
lebih tinggi?
a. (CH3)2C=CH2 atau (CH3)2C=O c. CH3(CH2)4CH3 atau CH3(CH2)5CH3
b. CH3CH2COOH atau CH3COOCH3 d. CH2=CHCl atau CH2=CHI
2. Jelaskan mengapa titik didih propanamida CH3CH2CONH2 (213oC) lebih
tinggi daripada N,N-dimetilformamida HCON(CH3)2 (153oC), padahal kedua-
nya merupakan dua senyawa yang berisomer (massa molekul relatifnya
sama).
2. Titik Lebur
Titik lebur adalah suhu pada saat zat padat berubah fasa menjadi zat
cair. Pada proses peleburan diperlukan energi untuk memutuskan gaya tarik
| 110
yang terjadi di antara partikel-partikel zat padat. Ada dua faktor yang menentu-
kan titik lebih suatu senyawa:
o Senyawa yang memiliki gaya antar molekul yang lebih kuat, memiliki titik
lebur yang lebih tinggi.
o Untuk senyawa yang memiliki gugus fungsi yang sama, senyawa yang
memiliki bentuk yang lebih simitris memiliki titik lebur yang lebih tinggi.
Senyawa ionik tersusun atas ion-ion yang terikat dengan gaya yang sangat
kuat, sehingga mempunyai titik tebur yang sangat tinggi. Contohnya, NaCl
mempunyai titik lebur 801oC. Untuk senyawa-senyawa kovalen, titik leburnya
tergantung pada gugus fungsinya. Untuk senyawa-senyawa kovalen yang
memiliki massa molekul relatif yang sama atau hampur sama, maka:
| 111
yang memiliki gugus –CH3, yang menjuntai pada rantai empat atom karbon
tidak bisa tersusun rapat dalam kisi kristal seperti dalam neopentana, sehingga
neopentana memiliki titik lebur yang lebih tinggi daripada isopentana.
isopentana neopentana
tl = -160oC tl = -17oC
molekul kurang simitris molekul lebih simitris
titik lebur lebih rendah titik lebur lebih tinggi
Soal-soal latihan:
1. Ramalkan manakah di antara pasangan senyawa berikut yang memiliki titik
lebur yang lebih tinggi!
3. Kelarutan
| 112
terlaru
t
pelarut
Air dan zat-zat cair organik adalah dua jenis pelarut yang berbeda. Air
bersifat sangat polar karena dapat membentuk ikatan hidrogen dengan zat
terlarut. Beberapa pelarut organik bersifat non polar, seperti karbon tetraklorida
(CCl4) dan heksana [CH3(CH2)4CH3] atau memiliki kepolaran rendah seperti dietil
eter (CH3CH2OCH2CH3).
| 113
senyawa organik dapat larut dalam air jika memiliki gugus fungsi yang
mengandung O- atau N- pada kerangka karbon non polar.
larut larut
butana
tidak larut aseton larut
interaksi
ion-dipol
interaksi ion-ion
| 114
(CH3)2C=O dapat membentuk ikatan hidrogen dengan H2O, karena atom O dapat
membentuk ikatan hidrogen dengan atom H dalam H2O.
ikatan hidrogen
ikatan hidrogen
aseton
ikatan hidrogen menyebabkan molekul kecil polar aseton larut dalam air
o Bagian non polar suatu molekul yang tidak tertarik ke air disebut gugus
hidrofobik (tidak suka air).
o Bagian polar suatu molekul yang dapat membentuk ikatan hidrogen dengan
air disebut gugus hidrofilik (suka air).
| 115
Dalam kolesterol, gugus hidroksi adalah gugus hidrofilik sedangkan
kerangka atom karbon adalah gugus hidrofobik.
MTBE (metil ters-butil eter) dan 4,4’-diklorobifenil (suatu bifenil
terpoliklorinasi, disingkat PCB = polychlorinated biphenyl) menunjukkan bahwa
sifat-sifat kelarutan dapat digunakan untuk menentukan keberadaan suatu
senyawa organik dalam lingkungan.
| 116
Tabel 3.5 Sifat kelarutan beberapa senyawa
Contoh soal:
1. Senyawa manakah yang larut dalam air?
Penyelesaian:
Senyawa A mempunyai lima atom C dan ikatan polar C-Cl, tetapi tidak dapat
membentuk ikatan hidrogen dengan H2O sehingga tidak larut dalam air.
Senyawa B mempunyai lima atom C dan gugus OH yang dapat membentuk
ikatan hidrogen dengan air sehingga larut dalam air.
2. a. Senyawa manakah yang dapat membentuk ikatan hidrogen antar
molekul?
b. Senyawa manakah yang dapat membentuk ikatan hidrogen dengan
molekul air?
| 117
Penyelesaian:
a. Senyawa A dan B memiliki ikatan polar C-O dan C-N, tetapi A tidak
memiliki ikatan O-H, sehingga tidak dapat membentuk ikatan hidrogen
antar molekul A. Sebaliknya, B memiliki ikatan N-H, sehingga dapat
membentuk ikatan higrogen antar molekul B.
b. Senyawa A mempunyai atom elektronegatif O dan senyawa B mempunyai
atom elektronegatif N, sehingga kedua dapat membentuk ikatan hidrogen
dengan molekul air.
Soal-soal latihan:
1. Senyawa manakah yang larut dalam air?
a. CH3CH2OCH2CH3 b. CH3CH2CH2CH2CH3 c. (CH3CH2CH2CH2)N
2. Tandai bagian-bagian hidrofobik dan hidrofilik pada setiap molekul
berikut!
| 118
o Gugus fungsi menciptakan bagian reaktif dalam molekul.
o Bagian molekul yang kaya elektron bereaksi dengan bagian molekul yang
kekurangan elektron.
bagian elektrofil
2. Pasangan elektron bebas pada atom hetero menyebabkan bersifat basa atau
nukleofilik.
ikatan π
| 119
Soal latihan:
Latihan soal:
| 120
Ringkasan
2. Sifat-sifat Fisika
Sifat Observasi
Titik didih o Untuk senyawa yang mempunyai Mr hampir sama, semakin
kuat gaya antar molekul titik didihnya makin tinggi.
| 121
CH3F CH3I
td = 0,78°C td = 42°C
polarizabilitas meningkat
titik didih meningkat
| 122