Anda di halaman 1dari 19

Analisis Jurnal

Oleh : Jimmy Hidayat Amd.Kep


• Ribosom terdiri dari asam ribonukleat (disingkat RNA) dan
protein. Asam ribonukleat berasal dari nucleolus, tempat
dimana ribosom disintesis dalam sel. Ribosom terdiri atas dua
sub unit yaitu sub unit besar darn sub unit kecil. Kedua sub unit
ini akan berfusi jika proses translasi berlangsung. Sub unit
ribosom dinyatakan dengan satuan S (Svedberg) yang
merupakan nama penemunya, satuan ini menunjukkan
kecepatan pengendapan pada saat sub unit tersebut
disentrifugasi
• Dalam sel, ribosom berada di dua
area sitoplasma. Beberapa ribosom
ditemukan tersebar dalam sitoplasma
yang disebut sebagai ribosom bebas.
Sedangkan ribosom lain yang
menempel pada retikulum endoplasma
disebut ribosom terikat. Permukaan
retikulum endoplasma dimana
terdapat ribosom menempel disebut
retikulum endoplasma kasar (RER).
• Letak ribosom ada yang bebas, ada juga yang menempel di
retikulum endoplasma besar. Ribosom akan terikat dengan RE
besar ketika ribosom akan mensintesis protein. Ribosom kadang
disebut organel dan sedikit dibatasi penyebutannya karena
sifatnya yang partikulat dan terkadang digambarkan sebagai
“membran sel bebas”.
• Dalam sel, ribosom berada di dua wilayah. Beberapa ribosom
ditemukan tersebar di sitoplasma (disebut sebagai ribosom
bebas), sementara ribosom yang lain melekat pada retikulum
endoplasma (RE) dan disebut ribosom terikat
• tidak ada perbedaan antara ribosom bebas (di sitoplasma)
dan ribosom yang menempel pada RE. Keduanya memiliki
struktur dan fungsi yang sama. Hanya tempatnya saja yang
berbeda.
• fungsi utama ribosom, ribosom berperan dalam penyusunan asam amino
untuk membentuk protein tertentu, yang pada gilirannya sangat penting
untuk aktivitas sel.
• Seperti yang anda ketahui tentang pembentukan, sintesisi atau produksi
protein. Pertama asam deoksiribonukleat (DNA) menghasilkan RNA (RNA
messenger atau mRNA) pada proses transkripsi DNA, setelah itu kode
genetik dari mRNA diterjemahkan menjadi protein oleh ribosom.
• Lebih tepatnya, urutan untuk penyusunan asam amino selama sintesis
protein ditentukan dalam mRNA. mRNA disintesis dalam nukleus kemudian
diangkut ke sitoplasma untuk proses sintesis protein.
• Dalam sitoplasma, dua subunit ribosom mengikat sekitar polimer mRNA
dan protein sintesis dengan bantuan RNA transfer (tRNA) sesuai dengan
kode genetik. Seluruh proses sintesis protein ini juga disebut sebagai
dogma sentral.
• Biasanya, protein yang disintesis oleh ribosom bebas digunakan dalam
sitoplasma itu sendiri. Sementara molekul protein yang diproduksi oleh
ribosom terikat diangkut membran sel. Mengingat fungsi utama dari
ribosom yaitu sintesis protein, dapat dimengerti bahwa sel tidak dapat
berfungsi tanpa ribosom
• Kita dapat membagi translasi, sintesis rantai polipeptida
menjadi tiga tahap : inisiasi, elongasi dan terminasi
• tRNA yang memuat asam amino pertama dari polipeptida, dan
dua sub unit ribosom. Pertama, sub unit ribosom kecil
mengikatkan diri pada mRNA dan tRNA inisiator khusus. Sub
unit ribosom kecil melekat pada segmen leader pada ujung
5’(upstream) dari mRNA. Pada arah downstream dari mRNA
terdapat kodon inisiasi, AUG, yang memberikan sinyal
dimulainya proses translasi. tRNA inisiator yang membawa
asam amino metionin, melekat pada kodon inisiasi.
• Penyatuan mRNA, tRNA inisiator, dan sub unit ribosom kecil
diikuti oleh perlekatan subunit ribosom besar, menyempurnakan
proses inisiasi translasi
• Pada tahap elongasi dari translasi, asam amino ditambahkan
satu peratu pada asam amino pertama.
• Pengenalan kodon : kodon mRNA pada tempat A dari ribosom
membentuk ikatan hydrogen dengan anti kodon molekul tRNA
yang baru masuk yang membawa asam amino yang tepat.
• Pembentukan ikatan peptida : molekul rRNA dari subunit
ribosom besar, berfungsi sebagai ribozim, mengkatalis
pembentukan ikatan peptide yang menggabungkan
polipeptida memanjang dari tempat P keasam amino yang
baru tiba di tempat A. pada tahap ini polipeptida memisahkan
diri dari tRNA tempat perlekatannya semula, dan asam amino
pada ujung karboksilnya berikatan pada asam amino yang
dibawa oleh tRNA ditempat A.
• Translokasi : tRNA itempat A, sekarang terikat pada
polipeptida yang sedang tumbuh, di translokasikan ketempat P.
saat RNA berpindah tempat, antikodonnya tetap berikatan
dengan hydrogen pada kodon mRNA, mRNA bergerak
bersama-sama dengan anti kodon ini dan membawa kodon
berikutnya untuk ditranslasi di tempat A. sementara itu tRNA
yang tadinya berada pada tempat P ke tempat E dan dari
tempat ini keluar dari ribosom.
• Tahap akhir translasi adalah terminasi. Elongasi berlanjut
hingga kodon stop mencapai tempat A di ribosom. Triplet basa
yang istimewa ini yaitu UAA, UAG, UGA, tidak mengkode suatu
asam amino melainkan bertindak sebagai sinyal untuk
menghentikan transasi. Suatu protein yang disebut sebagai
faktor pelepas langsung mengikatkan diri pada kodon stop
ditempat A. faktor pelepas ini menyebabkan penambahan
molekul air, bukan asam amino, pada rantai polipeptida.
Reaksi ini menghidrolisis polipeptida yang sudah selesai ini dari
tRNA yang berada ditempat P, melepaskan polipeptida dari
ribosom. Sisa-sisa penyusunan translasi kemudian terpisah-
pisah.
• Ribosom sangat penting bagi pertumbuhan sel dan kelangsungan
hidup. Sampai saat ini, diyakini bahwa mutasi pada ribosom atau
faktor biogenesis ribosom akan mematikan, karena sifat penting dari
kompleks ini. Namun, dalam beberapa dekade terakhir, sejumlah
penyakit biogenesis ribosom telah ditemukan. Ini tetap menjadi
tantangan di lapangan untuk menjelaskan mekanisme molekuler yang
mendasarinya.
• Ribosomopathies merupakan gangguan disfungsi ribosom. Mutasi
bawaan pada RPS19 dan kesalahan pengkodean protein ribosom
menyebabkan Diamond- Blackfan anemia , gangguan yang ditandai
oleh hipoplasia, anemia makrositik. Mutasi pada gen lain yang
diperlukan untuk biogenesis ribosom normal dapat mengakibatkan
sindrom bawaan yang langka, misalnya sindrom Schwachman -
Diamond , dyskeratosis congenita , dan sindrom Treacher Collins.
Pada bab ini kami akan menjelaskan mengenai Diamond blackfan
anemia saja
• Diamond-Blackfan Anemia (DBA), awalnya digambarkan oleh
Josephs dalam ulasan anemia pada bayi dan anak yang
kemudian dikategorikan dalam Diamond dan Blackfan sebagai
hipoplasia anemia bawaan. kejadian ini diperkirakan 4 sampai
5 kasus per juta kelahiran hidup , dan ada 595 pasien yang
terdaftar di Diamond- Blackfan Anemia Registry Amerika Utara
( A. Vlachos , Schneider Anak Rumah Sakit , Divisi Hematologi /
Onkologi , komunikasi tertulis pribadi, Januari 2010). Diamond
Blackfan Anemia (DBA) adalah penyakit yang langka ditandai
dengan tidak adanya atau pengurangan jumlah prekursor
eritroid dalam sumsum tulang. Sekitar 40% dari pasien DBA
menunjukkan berbagai kelainan bentuk pada gen somatik
yang sebagian besar terjadi di daerah cephalic tetapi di
beberapa kasus juga terjadi di tangan, saluran urogenital, dan
jantung.
• 25% dari penderita Diamond Blackfan-Anemia (DBA) mengalami
mutasi pada al el dari gen yang mengkode protein ribosom s19
(RPS19). RPS19 adalah salah satu dari 32 protein yang membentuk
subunit ribosom kecil (40s) bersama 18s-rRNA. RSP19 adalah protein
penting pada ribosom. Dalam banyak kasus mutasi, telah
teridentifikasi bahwa Diamond Blackfan-Anemia (DBA) disebabkan
mutasi missense ke mutasi n onsense atau dari delesi parsial ke delesi
sempurna pada 1 alel. Beberapa mutasi missense mempengaruhi
stabilitas dan transpor intraseluler pada RSP19. Meskipun Diamond
-Anemia Blackfan (DBA) merupakan penyakit genetik yang
melibatkan mutasi ribosom pada autosom, penyakit ini juga
memperlihatkan gejala kelainan pada sumsu tulang belakang,
meliputi dyskeratosiscongenita, cartilage-hairhypoplasia,dan
Shwachman-Diamond syndrome. RPS 19 juga berperan penting
dalam proses translansi, hal ini ditunjukkan dalam keterlibatannya
pada subunit 40s dengan faktor inisiasi translansi eIF2α.

Anda mungkin juga menyukai