Anda di halaman 1dari 18

KRISTAL DAN AMORF

MUHAMMAD IQBAL ABDUL RAZZAQ


2011012030
KELAS B

DOSEN PENGAMPU : BUK FITHRIANI ARMIN. Apt, S.Si, M.


Si,
Kristal
suatu bentuk padatan yang terdiri dari
atom-atom, ion-ion atau molekul-
molekul zat padat yang tersusun secara
berulang dengan jarak teratur dalam tiga
dimensi
Bentuk Kristal lebih disukai karena
mudah dimurnikan, lebih stabil dan
bersifat reprodusible
 Bentuk Kristal banyak dimanfaatkan
dalam sediaan farmasi
 Berdasarkan atom-atom penyusunnya, padatan bentuk kristal
dapat dibagi menjadi :
1. Polimorf
suatu senyawa mempunyai lebih dari satu
bentuk kristal atau mempunyai konformasi
molekul yang berbeda-berbeda dalam kisi
kristal

Polimorfisme memiliki dua tipe, yaitu tipe


kemasan dan tipe konformasi
 Polimorf tipe kemasan memiliki susunan
molekul dalam konformasi yang kurang
lebih mirip dan molekul biasanya cukup
kaku

 polimorf tipe konformasi, molekul berada


pada konformasi yang berbeda dan
molekul lebih fleksibel
 Terdapat dua macam bentuk
polimorfik, yakni bentuk stabil dan
metastabil.

Zat menunjukkan peristiwa


polimorfisme jika zat tersebut dapat
dikristalkan dalam beberapa sistem
kristal yang berbeda karena adanya
pengaruh temperatur, tekanan, dan
kondisi penyimpanan.
2. Solvat dan Hidrat
 Suatu padatan yang mengandung
molekul air disebut hidrat, sedangkan
yang mengandung pelarut organik
disebut solvat
 Padatan solvat biasa disebut dengan
pseudopolymorf yaitu kristal padat
yang didalamnya terdapat molekul
pelarut dalam struktur kristalnya
3. Co-Crystal
Co-crystal merupakan kristal tunggal
yang homogen terdiri dari bahan aktif
obat dan eksepien (co-formers) yang
mengandung ikatan hidrogen antar
molekul netral dari bahan aktif dan
komponen lainnya
 Tahapan Kristalisasi

Kristalisasi adalah poses perubahan


struktur material dari fasa amorf
menjadi kristal.

Kristalisasi merupakan proses


pembentukan kristal yang terjadi pada
saat pembekuan yaitu perubahan dari
fasa cair ke fasa padat

Mekanisme kristalisasi terdiri dari dua


tahap sebagai berikut:
1. Pengintian
Pengintian merupakan proses terdispersinya suatu molekul
padatan pada larutan kemudian berkumpul dan membentuk bibit
kristal berukuran nm yang belum stabil.
pengintian kristal dibagi menjadi dua yaitu :
 Primery Nucleation, pengintian yang terjadi akibat
penggabungan molekul-molekul solut membentuk clusters yang
kemudian tumbuh menjadi kristal.

 Secondary Nucleation, pengintian yang terjadi jika kristal


bertabrakan dengan bahan lain, pengaduk, dinding/pipa tangki.
2. Pertumbuhan Kristal
Setelah proses pengintian, terjadi pengikatan molekul lain dan
pada ukuran tertentu inti kristal akan membentuk struktur yang
sama dan ukuran kristal akan membesar.
Pertumbuhan kristal ditentukan oleh laju difusi zat terlarut pada
permukaan kristal dan laju pengendapan zat terlarut pada kristal
tersebut.
Amorf
 Amorf merupakan jenis padatan
yang susunan atom atau partikelnya
tersusun secara acak dan tidak teratur.
contohnya kaca, karet dan plastik

Molekul dalam bentuk amorf


memiliki energi dan pergerakan
molecular yang tinggi menyebabkan
ketidakstabilan secara kimia dan
fisika.
 Padatan amorf memiliki dua sifat
karakteristik:
 Saat dibelah atau dipatahkan,
mereka menghasilkan fragmen
dengan permukaan yang tidak
beraturan, seringkali melengkung;
 memiliki pola yang tidak jelas saat
terkena sinar-X karena
komponennya tidak tersusun dalam
susunan yang teratur.
 Padatan yang amorf dan tembus
cahaya disebut kaca. Hampir semua
zat dapat mengeras dalam bentuk
amorf jika fase cair cukup cepat
didinginkan.
 Padatan amorf menunjukkan sifat unik untuk keadaan tidak
teraturnya relatif terhadap padatan kristalnya seperti:
 kelarutan dalam air yang nyata dari bahan amorf jauh lebih
tinggi daripada bahan kristalinnya
 sifat mekanik bahan amorf sangat berbeda dari rekan kristalnya
karena jumlah dan jenis interaksi antarmolekul yang berbeda

Zat amorf memiliki titik leleh dan titik didihyang tidak seragam,
bentuk yang kurang kaku danbersifat isotropik, yang berarti zat
amorf memilikikesamaan sifat ketika mendapatkan beban dari
arah yang berbeda-beda.
 Dalam bidang farmasi, Bentuk padatan kristal merupakan
salah satu bentuk padatan yang stabil. Karena, sifat yang ideal
pada unit strukturalnya, yang diulang secara teratur dan tanpa
batas dalam ruang tiga dimensi.

 Contoh aplikasi kristal pada bidang farmasi, penisilin G


natrium ; Kalsium atorvastatin, obat anti-kolesterol ;
Monohidrat teofilin
Contoh bentuk kristal lainnya: Kristal vitamin B1 (a), Kristal
vitamin B6 (b, c), dan krital vitamin C (d, e, f).
Contoh dari aplikasi amorf pada bidang farmasi yaitu insulin
dengan bentuk amorf seperti Prompt Insulin Zinc.Susp akan
lebih cepat diabsorpsi dibandingkan dengan insulin bentuk
kristal seperti Extended Insulin ZinC.Susp
Bentuk Kristal dan Amort Zat Aktif Padatan
Pengaruhi Stabilitas Obat
 Dalam proses pembuatan obat, harus diketahui terlebih dahulu
bentuk dari bahan aktif yang akan digunakan, karena senyawa
padat dapat memiliki berbagai bentuk kristal yang berbeda.

Identifikasi kristalisasi, hal yang penting dilakukan untuk


menunjang pengembangan obat dan apabila pada saat pemilihan
bentuk padatan terjadi kekeliruan atau kesalahan maka akan
berpengaruh terhadap bentuk kestabilan dari sediaan farmasi
yang akan dihasilkan.
Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai