Anda di halaman 1dari 4

Sifat Dan Fungsi Enzim

1. sifat enzim
 Biokatalisator – Enzim dalam jumlah sedikit saja dapat mempercepat reaksi beribu-
ribu kali lipat, tetapi ia sendiri tidak ikut bereaksi.
 Bekerja secara spesifik – Enzim tidak dapat bekerja pada semua substrat, tetapi
hanya bekerja pada substrat tertentu saja. Misalnya, enzim katalase hanya mampu
menghidrolisis H2O2 menjadi H2O dan O2.
 Koloid – Enzim merupakan suatu protein sehingga dalam larutan enzim
membentuk suatu koloid. Hal ini menambah luas bidang permukaan enzim
sehingga aktivitasnya lebih besar.
 Bereaksi dengan substrat asam maupun basa – Sisi aktif enzim mempunyai gugus R
residu asam amino spesifik yang merupakan pemberi atau penerima protein yang
sesuai.
 Termolabil – Aktivitas enzim dipengaruhi oleh suhu. Jika suhu rendah, kerja enzim
akan lambat. Semakin tinggi suhu, reaksi kimia yang dipengaruhi enzim semakin
cepat, tetapi jika suhu terlalu tinggi, enzim akan mengalami denaturasi.
 Bolak-balik (reversibel) – Enzim tidak dapat menentukan arah reaksi, tetapi hanya
mempercepat laju reaksi mencapai kesetimbangan. Misalnya enzim lipase dapat
mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Sebaliknya, lipase juga mampu
menyatukan gliserol dan asam lemak menjadi lemak

1. Fungsi enzim
Fungsi Enzim adalah sebagai katalisator yang mempercepat terjadinya laju sebuah reaksi.
Enzim ini akan mengubah senyawa dan mempercepat proses reaksi dengan mengubah
molekul awal yang dikenali dan diikat secara spesifik oleh enzim (substrat) menjadi
molekul lain (produk)

Klasifikasi Dan Nama Enzim


a) Enzim Karbohidrase – berfungsi untuk memecah rantai glukosa berupa sakarida yang
terdapat dalam proses pencernaan karbohidrat.
Enzim yang masuk ke dalam golongan ini adalah:
 Enzim pektinase – mengurai petin menjadi senyawa asam pektin.
 Enzim maltosa – mengurai maltosa menjadi senyawa glukosa.
 Enzim amilase – mengurai amilum atau polisakarida menjadi senyawa maltosa,
yakni senyawa disakarida.
 Enzim sukrosa – mengurai sukrosa menjadi senyawa glukosa dan juga fruktosa.
 Enzim laktosa – mengurai senyawa laktosa menjadi senyawa glukosa dan juga
galaktosa.
 Enzim selulose – mengurai selulosa atau polisakarida menjadi senyawa selabiosa
atau disakarida.

b) Enzim Protease – enzim yang dapat berfungsi dalam proses kimiawi dalam pencernaan
protein.
Enzim yang masuk ke dalam golongan ini antara lain:
 Enzim peptidase – mengurai senyawa peptide menjadi senyawa asam amino.
 Enzim renin – mengurai senyawa kasein dan susu.
 Enzim tripsin – mengurai pepton menjadi senyawa asam amino.
 Enzim galaktase – mengurai senyawa gelatin.
 Enzim entrokinase – mengurai senyawa pepton menjadi sentawa asam amino.

c) Enzim Esterase – enzim yang dapat berfungsi dalam proses penguraian senyawa ester.
enzim yang masuk ke dalam golongan ini antara lain:
 Enzim lipase – mengurai lemak menjadi senyawa gliserol dan juga asam lemak.
 Enzim fostatase -mengurai suatu ester dan mendorong terjadinya pelepasan asam
fosfor.

Koenzim
Koenzim adalah ko-faktor yang berupa molekul organik kecil yang merupakan bagian enzim
yang tahan panas, mengandung ribose dan fosfat, larut dalam air dan bisa bersatu dengan
apoenzim membentuk holoenzim. Koenzim yang membentuk ikatan sangat erat baik secara
kovalen maupun non kovalen dengan apoenzim di sebut gugus prostetik. Koenzim memiliki
fungsi aktif sebagai katalisator yang dapat meningkatkan kemampuan katalitik suatu enzim.
Selain itu koenzim juga berfungsi untuk menentukan sifat dari suatu reaksi dan dapat bertindak
sebagai transpor elektron dari satu enzim ke enzim yang lain

Faktor Yang Mempengaruhi Kerja Enzim

1. Suhu (Temperatur)
Enzim bersifat termolabil, artinya aktivitas enzim dipengaruhi oleh suhu. Aktivitas enzim
akan terus meningkat sampai batas suhu tertentu

2. Derajat Keasaman (pH)


Karena molekul enzim pada umumnya adalah protein globular, bentuk dan fungsinya
dapat dipengaruhi oleh perubahan pH cairan di sekitarnya. Enzim memiliki pH optimum
yang dapat bersifat basa maupun asam. Sebagian besar enzim memiliki pH optimum
antara 6 – 8. Perubahan pH mengakibatkan sisi aktif enzim berubah keefektifannya dalam
membentuk kompleks enzim – substrat, sehingga dapat menghalangi terikatnya substrat
pada sisi aktif enzim

3. Konsentrasi Enzim dan Substrat


Semakin besar konsentrasi enzim akan meningkatkan kecepatan reaksi. Peningkatan
kecepatan reaksi akan terus bertambah hingga tercapai kecepatan konstan yakni jika
semua substrat sudah terikat oleh enzim. Konsentrasi enzim berbanding lurus dengan
kecepatan reaksi.

4. Zat – zat Penggiat (Aktivator)


Aktivator merupakan zat atau molekul yang berfungsi untuk memacu atau mempercepat
reaksi enzim. Contoh dari aktivator antara lain garam – garam dari logam alkali dalam
kondisi encer (2% – 5%), dan ion logam seperti Ca, Mg, Ni, Mn, dan Cl. Dan ini juga
merupakan Faktor yang
Mempengaruhi Kerja Enzim.

5. Zat – zat Penghambat (Inhibitor)

Inhibitor

Inhibitor merupakan sutau molekul yang dapat menghambat aktivitas enzim. Terdapat dua
macam inhibitor enzim, yaitu inhibitor kompetitif dan inhibitor nonkompetitif

1. Inhibitor Kompetitif
Inhibitor kompetitif (inhibitor irreversible) merupakan molekul penghambat kerja enzim
yang bekerja dengan cara bersaing dengan sisi aktif enzim. Inhibitor kompetitif (inhibitor
irreversible) berikatan secara kuat pada sisi aktif enzim. Pengikatan ini berlangsung bolak-
balik sehingga persentase penghambatan untuk tingkat inhibitor yang tetap menjadi
berkurang kalau substratnya ditambah.

2. Inhibitor Nonkompetitif
Inhibitor yang terikat pada sisi alosetrik enzim (selain sisi aktif enzim) disebut inhibitor
nonkompetitif. Inhibitor nonkompetitif adalah molekul penghambat kerja enzim yang
bekerja dengan cara melekatkan diri pada luar sisi aktif enzim, yang dapat menyebabkan
sisi aktif enzim berubah dan tidak dapat berfungsi lagi. Sehingga substrat tidak dapat
berikatan dengan sisi aktif enzim. Inhibitor ini tidak dapat dihilangkan walaupun dengan
menambahkan substrat

Anda mungkin juga menyukai