A. Tabel Periodik
Semua materi terdiri dari satuan penyusun yang sama yang disebut
atom. Ada dua komponen utama dari atom.
o Inti mengandung proton bermuatan positif dan neutron yang tidak
bermuatan. Sebagian besar massa atom terkandung dalam inti.
o Awan elektron terdiri dari elektron bermuatan negatif. Awan elektron
menyusun sebagian besar volume atom.
awan elektron
Jumlah neutron pada inti dari unsur tertentu dapat bervariasi. Isotop
adalah dua atom dari unsur yang sama yang memiliki jumlah neutron yang
berbeda. Nomor massa atom adalah jumlah proton dan neutron pada inti atom.
Isotop-isotop memiliki nomor massa yang berbeda. Isotop hidrogen yang umum
mempunyai satu proton dan tidak ada netron dalam inti. Jenis isotop yang lain
|1
adalah deuterium (D, mempunyai satu proton dan satu netron) dan tritium (T,
mempunyai satu proton dan dua netron) dalam intinya.
Massa atom menyatakan massa isotop rata-rata seluruh isotop yang ada
di alam yang dinyatakan dalam satuan massa atom (sma). Setiap atom
dilambangkan dengan satu atau dua huruf diambil dari nama unsurnya.
Karbon dilambangkan dengan huruf C (dari kata Carbon). Nomor atom ditulis-
kan sebagai subskrip dan nomor massa sebagai superskript di sebelah kiri
lambang atom, seperti ditunjukkan pada Gambar 1.1
Nomor Golongan
Periode pertama
Periode kedua
Golongan
Gambar 1.2. Tabel periodik unsur-unsur yang dijumpai dalam senyawa organik
Sejak lama diketahui bahwa sekelompok unsur memiliki sifat yang mirip,
dan unsur-unsur tersebut disusun secara sistematik dalam bagan yang disebut
tabel periodik. Ada lebih dari 100 unsur-unsur yang dikenal, disusun dalam
|2
tabel periodik dalam urutan berdasarkan meningkatnya nomor atom. Tabel
periodik terdiri dari baris (periode) dan kolom (golongan).
o Unsur-unsur dalam periode yang sama memiliki ukuran yang hampir
sama.
o Unsur-unsur dalam golongan yang sama memiliki susunan elektronik dan
sifat kimia yang sama.
Nomor golongan
Nomor atom
Lambang unsur
Nama unsur
Berat atom
Setiap kolom dalam tabel periodik menunjukkan satu golongan, yang ditandai
dengan angka Arab (1 sampai 8) atau Romawi (I - VIII) yang diikuti huruf A atau
B. Sebagai contoh, karbon terletak di kelompok 4A atau IVA dalam tabel
periodik. Meskipun ada lebih dari 100 unsur, sebagian besar tidak terdapat
dalam senyawa organik. Gambar 1.2 berisi potongan tabel periodik, yang
menunjukkan beberapa unsur-unsur yang ada dalam senyawa organik.
Sebagian besar unsur-unsur ini terletak di periode pertama dan kedua tabel
periodik.
Setiap kulit atom tersusun atas sub kulit yang disebut orbital. Orbital
adalah sebuah ruang yang mempunyai rapatan elektron tinggi. Ada empat jenis
orbital, disebut s, p, d, dan f. Kulit pertama hanya mempunyai satu orbital,
disebut orbital s. Kulit kedua memiliki dua jenis orbital, s dan p, dan
seterusnya. Setiap jenis orbital menempati ruang tertentu dan memiliki bentuk
tertentu.
Untuk unsur-unsur periode pertama dan kedua hanya memiliki orbital s
dan orbital p.
o Orbital s memiliki bentuk rapatan elektron seperti bola. Orbital ini
memiliki energi yang lebih rendah daripada orbital lain dalam kulit yang
sama, karena elektron lebih dekat dengan inti yang bermuatan positif.
Orbital s terisi elektron sebelum mengisi orbital p pada kulit yang sama.
o Orbital p memiliki bentuk balon terpilin, yang memiliki node di bagian
tengah. Node menggambarkan adanya rapatan elektron yang rendah.
|3
Orbital p memiliki tingkat energi yang lebih tinggi daripada orbital s pada
kulit yang sama, karena rapatan elektron yang lebih jauh dari inti. Orbital
p terisi elektron setelah orbital s pada kulit yang sama terisi penuh.
orbital s orbital p
Kerapatan elektron
inti inti nol pada Node
Coba kita perhatikan unsur-unsur yang ada pada periode pertama dan kedua.
Periode Pertama
Periode pertama dalam tabel periodik dibentuk dengan menambahkan elektron
pada orbital kulit pertama. Hanya ada satu orbital pada kulit pertama, disebut
orbital 1s.
Akibatnya, ada dua unsur dalam periode pertama, salah satu yang memiliki
satu elektron pada orbital 1s, dan satu lagi memiliki dua elektron. Unsur
hidrogen (H) memiliki konfigurasi 1s1 yang mempunyai 1 elektron pada orbital
1s, dan helium (He) mempunyai konfigurasi elektron 1s2 yang mempunyai 2
elektron dalam orbital 1s.
Periode pertama
konfigurasi elektron
Periode Kedua
Semua unsur pada periode kedua mempunyai kulit elektron yang terisi penuh
2 elektron. Jadi semua unsur pada periode kedua mempunyai konfigurasi
elektron 1s2. Elektron-elektron tersebut ada dalam orbital kulit dalam, disebut
elektron inti, dan biasanya tidak terlibat dalam reaksi kimia. Setiap unsur pada
|4
baris kedua tabel periodik memiliki empat orbital tersedia untuk menerima
tambahan elektron.
o Satu orbital 2s, yang ada di kulit kedua.
o Tiga orbital 2p, berbentuk balon terpilin yang tegak lurus satu dengan
yang lain, yang terarah pada sumbu X, Y, dan Z.
nomor golongan
periode dua
jumlah elektron
valensi
Elektron terluar tersebut disebut elektron valensi. Elektron valensi tertarik oleh
inti lebih lemah daripada elektron yang lebih dekat ke inti, dan terlibat dalam
reaksi kimia. Nomor golongan unsur-unsur periode kedua sama dengan jumlah
elektron valensinya. Sebagai contoh, karbon di golongan 4A memiliki empat
elektron valensi dan oksigen golongan 6A memiliki enam elektron valensi.
Soal latihan:
1. Isotop nitrogen yang paling umum mempunyai massa 14 (nitrogen-14),
isotop nitrogen yang bersifat radioaktif memiliki massa 13 (nitrogen-13).
Nitrogen-13 digunakan dalam scan PET (positron emission tomography) oleh
fisikawan digunakan untuk memonitor aktivitas otak dan diagnose
demensia. Untuk setiap isotop memberikan informasi berikut: a) jumlah
|5
proton, b) jumlah netron, c) jumlah elektron dalam atom netral, dan d)
nomor golongan.
2. Perhatikan tiga atom: [1] 31
15 P , [2] 19
9 F , dan [3] 2
1 H . Untuk setiap atom
tersebut berikan informasi berikut: a) nomor atom, b) jumlah elektron dalam
atom netral, c) jumlah elektron valensi, dan d) nomor golongan.
B. Pembentukan Ikatan
Pembentukan ikatan adalah penggabungan dua atom dalam susunan
yang stabil. Ikatan dapat terjadi antara dua atom yang sama atau berbeda.
Pembentukan ikatan adalah proses yang menguntungkan karena diperoleh
energi yang lebih rendah dan meningkatnya kestabilan. Penggabungan dua atau
lebih unsur-unsur membentuk senyawa. Meskipun di alam hanya ada 100
unsur, tetapi telah dikenal lebih dari 30 juta senyawa. Contohnya gas hidrogen
(H2) terbentuk dari penggabungan dua atom hidrogen dan metana (CH4),
terbentuk dari penggabungan atom karbon dengan empat atom hidrogen.
Ada dua jenis ikatan, yaitu ikatan ion dan ikatan kovalen.
o Ikatan ion terbentuk melalui transfer elektron dari unsur satu ke unsur
yang lain.
o Ikatan kovelan terbentuk melalui penggunaan elektron bersama di antara
dua unsur yang berikatan.
|6
Jenis ikatan yang dibentuk oleh dua unsur ditentukan oleh posisi unsur-
unsur tersebut pada tabel periodik. Ikatan ionik umumnya terjadi antara unsur-
unsur di sebelah kiri tabel periodik dengan unsur-unsur di sebelah kanan tabel
periodik, kecuali gas mulia yang jarang membentuk ikatan dengan unsur lain.
Ikatan yang dihasilkan terjadi antara ion positif dan negatif yang terikat sangat
kuat melalui gaya elektrostatik. Kation yang bermuatan positif terbentuk dari
unsur di sebelah kiri tabel periodik berikatan dengan anion yang bermuatan
negatif yang terbentuk dari unsur di sebelah kanan tabel periodik. Senyawa
yang dihasilkan berupa garam seperti kebanyakan senyawa anorganik.
Contohnya adalah garam dapur (NaCl).
Senyawa-senyawa ionik membentuk kisi kristal dimana interaksi elektro-
statik ion positif dan negatif maksimal. Dalam NaCl, masing-masing ion Na+
yang bermuatan positif dikelilingi oleh enam ion Cl– yang bermuatan negatif,
dan masing-masing ion Cl– dikelilingi oleh enam ion Na+.
|7
Elektron valensi 2
(mirip He)
Senyawa ionik
Jenis ikatan yang kedua adalah ikatan kovalen, terjadi pada unsur-unsur
seperti karbon yang terletak di bagian tengah tabel periodik yang tidak
memungkinkan melepaskan atau menerima elektron membentuk ion. Ikatan
kovalen pada dasarnya adalah dua elektron (sepasang elektron). Senyawa-
senyawa yang berikatan kovalen disebut molekul. Ikatan kovalen juga dapat
terbentuk antara dua unsur sejenis, seperti dalam molekul H2 dan Cl2.
Soal latihan:
1. Tandai setiap ikatan dalam senyawa-senyawa berikut sebagai ikatan ion
atau kovalen.
a. F2 b. LiBr c. CH3CH3 d. NaNH2
2. Suatu unsur seperti fluorin membentuk ikatan ionik atau kovalen tergan-
tung pada jenis unsur yang diikatnya. Jenis ikatan apa yang terdapat pada
masing-masing senyawa berikut: (a) NaF, suatu komponen dalam pasta gigi
yang ditambahkan untuk memperkuat enamel; (b) CFCl3, suatu
klorofuorokarbon yang digunakan secara luas sebagai repelan (gas
pendorong). Jelaskan mengapa terjadi perbedaan.
Jumlah ikatan yang dapat dibentuk oleh suatu atom tergantung pada
letaknya dalam tabel periodik. Unsur-unsur periode pertama, hidrogen
membentuk satu ikatan kovalen dengan menggunakan satu elektron valensinya.
Jika dua atom hidrogen bergabung membentuk ikatan, masing-masing atom
memiliki kulit terluar yang penuh terisi dua elektron.
|8
Unsur-unsur periode kedua tidak dapat menampung lebih dari 8 elektron
di kulit terluarnya. Untuk molekul netral memberikan dua konsekuensi:
1) Atom yang mempunyai satu, dua, tiga, atau empat elektron valensi
membentuk satu, dua, tiga, atau empat ikatan dalam molekul.
2) Atom yang mempunyai lima atau lebih elektron valensi membentuk ikatan
untuk memperoleh delapan elektron.
Secara umum dinyatakan dengan persamaan:
jumlah ikatan
Jumlah pasangan
elektron bebas
Gambar 1.3 Jumlah ikatan yang biasanya ada pada atom netral
C. Struktur Lewis
Struktur menggambarkan titik-titik elektron dalam suatu molekul. Untuk
menuliskan struktur Lewis, dilakukan dengan aturan berikut:
1) Yang digambarkan hanya elektron-elektron valensi.
2) Unsur-unsur periode kedua tidak boleh lebih dari delapan elektron valensi.
3) Unsur hidrogen hanya dua elektron.
|9
Untuk menggambarkan struktur Lewis molekul diatomic HF, harus
diingat bahwa hidrogen mempunyai satu elektron valensi dan fluorin
mempunyai tujuh elektron valensi. Atom H dan F masing-masing menyumbang-
kan satu elektron membentuk satu ikatan (dua elektron), membentuk molekul
dimana masing-masing atom memiliki kulit terluar yang penuh.
Dalam struktur Lewis, garis menyatakan dua elektron yang membentuk ikatan
kovalen.
Untuk CH4
bukan
Penempatan atom di sekitar suatu atom tidak boleh melebihi jumlah ikatan
yang dapat dibentuk atom tersebut.
|10
4 Atom mengelilingi C 4 Atom mengelilingi N
Contoh 1:
Gambarkan struktur Lewis metana, CH4!
Penyelesaian:
|11
Langkah 2: Hitunglah jumlah elektron.
8 elektron mengelilingi C
Jika jawaban dari ketiga pertanyaan tersebut adalah YA, maka struktur Lewis
yang dituliskan sudah benar.
Contoh 2:
Penyelesaian:
o 4 atom H mengelilingi C
o 2 atom mengelilingi O
1C x 4 e‒ = 4 e‒
1O x 6 e‒ = 6 e‒
4H x 1 e‒ = 4 e‒
14 e‒ total
|12
Langkah 3: Tempatkan ikatan dan pasangan elektron bebas.
tempatkan pasangan
tempatkan ikatan elektron bebas
Soal latihan:
Gambarkan struktur Lewis untuk setiap spesies berikut:
a. CH3CH3 b. CH5N c. CH3– d. CH3Cl
Contoh 3:
Gambarlah struktur Lewis etilena dan asetilena, C2H4 dan C2H2, dengan asumsi
bahwa kedua senyawa mempunyai susunan atom sebagai berikut:
a. etilena b. asetilena
Penyelesaian:
a. Etilena
|13
Langkah 2: Hitunglah jumlah elektron.
2C x 4 e‒ = 8 e‒
4H x 1 e‒ = 4 e‒
12 e‒ total
belum oktet
memindahkan
elektron bebas
tiap atom C mempunyai 4
ikatan
etilena
struktur Lewis benar
Dalam struktur tersebut kedua atom C memenuhi kaidah oktet dan atom H dua
elektron. Struktur Lewis tersebut sudah benar (etilena memiliki sebuah ikatan
rangkap).
b. Asetilena
2C x 4 e‒ = 8 e‒
4H x 1 e‒ = 4 e‒
12 e‒ total
|14
penempatan
penempatan elektron elektron bebas
memindahkan
elektron bebas
tiap atom C mempunyai 4
ikatan
belum oktet asetilena
struktur Lewis benar
Dalam struktur tersebut kedua atom C memenuhi kaikah oktet dan atom H dua
elektron. Struktur Lewis tersebut sudah benar (asetilena memiliki sebuah ikatan
ganda tiga).
D. Muatan Formal
Untuk mengecek kebenaran struktur Lewis, para kimiawan organik
menggunakan muatan formal. Muatan formal adalah muatan yang dimiliki
setiap atom dalam struktur Lewis. Dengan menghitung muatan formal, kita
dapat menentukan bagaimana jumlah elektron mengelilingi suatu atom
dibandingkan dengan jumlah elektron valensinya. Muatan formal ditentukan
sebagai berikut:
|15
Jumlah elektron yang dimiliki suatu atom ditentukan dengan jumlah ikatan dan
pasangan elektron bebas yang dimiliki. Suatu atom memiliki semua pasangan
elektron bebas dan setengah dari jumlah elektron ikatan.
Jumlah muatan formal atom-atom dalam molekul sama dengan nol. Jumlah
muatan formal atom-atom dalam ion sama dengan muatannya.
Contoh.
Tentukan muatan formal setiap atom dalam ion H3O+.
Penyelesaian:
Langkah 1: Menentukan jumlah elektron yang dimiliki setiap atom.
Langkah 2: Menghitung selisih antara elektron valensi dengan dengan elektron
yang dimiliki suatu atom.
Atom O Atom H
[1] jumlah elektron yang dimiliki [1] jumlah elektron yang dimiliki
atom O adalah 2 + ½ (6) = 3 atom H adalah 0 + ½ (2) = 1
[2] muatan formal atom O adalah [2] muatan formal atom H adalah
6–5=1 1–1=0
|16
Soal latihan:
1. Hitunglah muatan formal setiap atom periode kedua dalam spesies-spesies
berikut:
Muatan formal setiap atom H = 0, muatan formal atom O = +1. Jadi jumlah
muatan formal seluruh atom dalam ion H3O+ adalah 0 + 0 + 0 + (+1) = +1.
Tabel 1.1 Muatan formal atom-atom C, N, dan O dalam kerangka ikatan yang
umum dijumlai dalam senyawa organik.
Muatan Formal
Atom Jumlah elektron valensi +1 0 -1
|17
Dalam menggambarkan struktur Lewis suatu molekul yang memiliki beberapa
jenis atom, kadang-kadang diperoleh beberapa struktur yang mungkin. Misal-
nya pada senyawa yang memiliki rumus molekul C2H6O, terdapat dua struktur
yang bisa dituliskan.
Isomer
Struktur yang pertama disebut etanol dan yang kedua disebut dimetil eter.
Keduanya merupakan isomer-isomer.
Soal latihan:
Gambarkan struktur Lewis setiap molekul yang memiliki rumus molekul
berikut:
a. C2H4Cl2 (dua isomer) b. C3H8O (tiga isomer) c. C3H6 (dua isomer)
|18
Unsur-unsur Golongan 2A dan 3A
Unsur-unsur golongan 2A dan 3A tabel periodik, seperti berilium dan
boron, elektron valensinya tidak cukup untuk membentuk susunan elektron
oktet dalam molekul netralnya. Struktur Lewis BeH2 dan BF3 menunjukkan
bahwa atom pusat masing-masing dikelilingi oleh empat dan enam elektron.
Molekul-molekul BeH2 dan BF3 memiliki kereaktifan yang tinggi karena atom
pusatnya tidak memenuhi kaidah oktet.
F. Resonansi
Ada beberapa senyawa yang dapat digambarkan dengan lebih dari satu
struktur Lewis. Contohnya adalah anion (HCONH)-, dapat digambarkan dengan
dua struktur Lewis. Struktur yang pertama memiliki muatan negatif pada atom
N dan sebuah ikatan rangkap C=O, dan struktur yang kedua memiliki muatan
negatif pada atom O dan sebuah ikatan rangkap C=N. Struktur-struktur
|19
tersebut disebut struktur-struktur resonansi atau bentuk-bentuk resonansi.
Kedua struktur resonansi dihubungkan dengan tanda panah dua arah (↔).
Struktur-struktur resonansi adalah dua struktur Lewis yang memiliki posisi atom-
atomnya sama tetapi berbeda dalam hal tatanan elektron-elektronnya.
|20
Pada contoh berikut, ion-ion A dan B adalah struktur-struktur resonansi karena
keduanya memiliki posisi atom-atom yang sama dan berbeda hanya pada posisi
elektron-elektronnya, sedangkan senyawa-senyawa C dan D adalah isomer-
isomer karena posisi atom atomnye berbeda, C mempunyai gugus –OH dan D
mempunyai ikatan tambahan C-H.
Ikatan -OH
Satu pasangan elektron berbeda
posisinya
dan dan
Soal latihan:
Perhatikan struktur A-D, klasifikasikan setiap pasangan senyawa berikut
apakah termasuk isomer-isomer, resonansi atau bukan keduanya:
(a) A dan B; (b) A dan C; (c) A dan D; (d) B dan D.
|21
Posisi pasangan elektron bebas berbeda
Aturan 2: Dua struktur resonansi harus memiliki jumlah elektron yang tidak
berpasangan yang sama.
|22
Pindahkan satu pasangan elektron ke O
|23
a. Jika ada pasangan elektron bebas terdapat pada atom yang berikatan
langsung dengan atom yang berikatan rangkap.
b. Jika ada atom bermuatan positif (+) berikatan dengan atom yang
berikatan rangkap atau atom yang mempunyai pasangan elektron bebas.
Soal latihan:
Gambarkan struktur resonansi kedua setiap spesies berikut:
3. Hibrida Resonansi
Hibrida resonansi merupakan perpaduan antara semua struktur
reonansi yang mungkin. Dalam hibrida ressonansi pasangan-pasangan elek-
|24
tron digambarkan pada posisi yang berbeda dengan struktur-struktur
resonansi. Elektron-elektron tersebut dikatakan terdelokalisasi.
Hibrida resonansi lebih stabil daripada struktur resonansi yang manapun, karena
kerapatan elektronnya terdelokalisasi pada volume yang lebih besar.
Jika semua struktur resonansi identik, seperti pada karbokation alil maka
setiap struktur resonansi memberikan sumbangan yang sama terhadap
hibrida resonansi. Jika dua struktur resonansi berbeda, maka hibrida
resonansi lebih menyerupai struktur resonansi yang lebih stabil. Struktur
resonansi yang lebih stabil disebut penyumbang utama dan yang lain
(kurang stabil) disebut struktur penyumbang tambahan. Hibrida resonansi
merupakan rata-rata dari semua struktur penyumbang resonansi. Untuk
menentukan struktur resonansi mana yang lebih stabil dari struktur yang
lain, digunakan ketentuan berikut:
Struktur resonansi yang lebih stabil memiliki ikatan kovalen yang lebih banyak dan
muatan yang lebih kecil.
|25
Pada struktur resonansi A, muatan negatif ada pada atom N sedangkan pada
struktur resonansi B muatan negatif ada pada atom O. Dalam hibrida
resonansi muatan negatif terdistribusi di antara atom N dan atom O. Oleh
karena itu dalam hibrida resonansi muatan negatif ditunjukkan dengan
notasi δ-, yang menggambarkan bahwa muatan negatif terdelokalisasi pada
atom N dan atom O.
Soal latihan:
1. Tandai struktur-struktur resonansi dalam pasangan berikut apakah
termasuk penyumbang utama, tambahan, atau memberikan sumbangan
yang sama terhadap hibrida resonansi. Gambarkan hibrida resonansinya.
asam nitrit
1. Panjang Ikatan
Panjang ikatan adalah jarak rata-rata antara dua inti atom yang
berikatan. Panjang ikatan biasanya dinyatakan dalam pikometer (pm),
dimana 1 pm = 10-12m. Contohnya panjang ikatan O-H dalam H2O adalah
95,8 pm. Panjang ikatan rata-rata ikatan yang umum dijumpai disajikan
pada Tabel 1.2. Meskipun satuan SI untuk panjang ikatan adalah
|26
pikometer (pm), tetapi Angstrom (Ā) masih digunakan secara luas dalam
beberapa literatur kimia. (1 Ā = 10-10m, 1pm = 10-2 Ā)
2. Sudut Ikatan
Sudut ikatan menentukan bentuk di sekitar setiap atom yang
mengikat dua atom lainnya. Untuk menentukan sudut ikatan dan bentuk di
sekitar atom tertentu, harus ditentukan berapa banyak gugus yang
mengelilingi suatu atom. Gugus adalah atom atau pasangan elektron bebas.
Kemudian digunakan teori tolakan pasangan elektron valensi (VSEPR) untuk
menentukan bentuknya. VSEPR didasarkan pada kenyataan bahwa di
antara pasangan elektron terjadi tolak menolak satu sama lain.
|27
o Susunan paling stabil adalah apabila gugus-gugus tersebut berjauhan
satu dengan yang lain.
Unsur periode kedua hanya dapat memiliki tiga susunan yang mungkin,
tergantung pada jumlah gugus yang mengelilinginya.
|28
karbon (hitam), hidrogen (putih/abu-abu), oksigen (merah), dan seterusnya
seperti ditunjukkan pada gambar di bawah.
|29
Geometri tetrahedral Geometri segiempat planar
Ikatan di depan
Model bola dan pasak CH4
Setiap gambar terdapat dua garis, satu garis tebal tipis (wedge), dan satu
garis putus-putus (dashed)
|30
Wedge dan dashed digunakan untuk gugus-gugus yang berjauhan (satu di
depan dan yang lain di belakang). Tidak mempedulikan apakah wedge atau
dashed miring ke kiri atau kanan, karena kedua atom H diselaraskan seperti
yang ditunjukkan dalam model tiga dimensi.
Posisi wedge dan dashed dapat dipertukarkan Kedua atom H terletak segaris
Amonia (NH3) dan air (H2O) dikelilingi oleh empat gugus, beberapa di antara
gugus-gugus tersebut adalah pasangan elektron bebas. Dalam molekul NH3, tiga
atom H dan satu pasangan elektron bebas menempati sudut-sudut tetrahedral
dengan pusat atom N. Sudut ikatan H-N-H adalah 107o, mendekati sudut ikatan
teoritis tetrahedral sebesar 109,5o. Bentuk molekulnya adalah tigonal piramida,
karena satu gugus yang mengelilingi atom N adalah pasangan elektron bebas.
Dalam molekul H2O, dua atom H dan dua pasangan elektron bebas menempati
sudut-sudut tetrahedral dengan pusat atom O. Sudut ikatan H-O-H sebesar
105o, mendekati sudut tetrahedral 109,5o. Molekul air memiliki bentuk bengkok
(bentuk V) karena dua gugus yang mengelilingi atom O adalah pasangan
elektron bebas.
|31
Sudut ikatan dalam molekul NH3 dan H2O, lebih kecil daripada sudut ikatan
tetrahedral teoritis karena adanya tolakan pasangan elektron bebas. Atom-atom
yang terikat terdesak pada ruang yang lebih sempit dengan sudut yang lebih
kecil.
Contoh soal:
Tentukan geometri di sekitar atom yang diberi tanda untuk masing-masing
spesies berikut:
Penyelesaian:
Soal latihan:
1. Tentukan geometri di sekitar unsur-unsur periode kedua dalam setiap
senyawa berikut:
|32
1. Struktur Termampatkan
Struktur termampatkan umumnya dipakai untuk menggambarkan senyawa-
senyawa rantai terbuka (bukan senyawa siklik). Pada penggambaran
struktur termampatkan digunakan ketentuan sebagai berikut:
atau
|33
atau
atau
Contoh soal:
Ubahlah rumus struktur terkondensasi berikut menjadi struktur Lewis!
Penyelesaian:
|34
Kedua atom O terikat pada atom C yang sama
Soal latihan:
Ubahlah rumus terkondensasi berikut menjadi struktur Lewis:
a. CH3(CH2)4CH(CH3)2 c. (CH3)3CCH(OH)CH2CH3
b. (CH3)2CHCH(CH2CH3)2 d. (CH3)2CHCHO
2. Struktur Kerangka
Struktur kerangka digunakan untuk menggambarkan senyawa organik
yang mengandung cincin dan rantai. Pada penulisan struktur kerangka
digunakan aturan sebagai berikut:
o Atom karbon dinyatakan dengan pertemuan dua garis (sudut) dan ujung
garis.
o Setiap atom karbon mengikat atom hidrogen dengan jumlah tertentu
sehingga tetravalen.
o Semua atom lain (hetero) digambarkan termasuk atom hidrogen yang
terikat pada atom hetero.
Heksana Sikloeksana
Struktur kerangka
|35
C ini mengikat 1H
C ini mengikat 1H
C ini mengikat 3H
Contoh soal:
Gambarkan struktur lengkap dari vanilin dengan menunjukkan semua atom H
dan pasangan elektron bebas (vanilin adalah komponen utama yang terdapat
pada ekstrak biji vanilia).
Penyelesaian:
Dalam struktur skeletal, terdapat atom C yang merupakan pertemuan dua
garis. Setiap atom C mengikat atom H sehingga tetravalen. Dalam struktur
terdapat gugus –CHO, dimana terdapat atom C yamg berikatan rangkap dengan
O dan berikatan tunggal dengan atom H. Setiap atom O memerlukan dua
pasangan elektron bebas sehingga memenuhi kaidah oktet.
Jika atom hetero terikat pada kerangka karbon, atom hetero tersebut
terikat langsung dengan atom karbon yang mengikatnya tanpa atom H di
antaranya. Jadi gugus –OH digambarkan sebagai OH atau HO tergantung pada
dimana gugus OH ditempatkan. Sebaliknya, jika atom karbon terikat pada
kerangka karbon, maka atom hidrogen ditempatkan di sebelah kanan atom C
yang mengikatnya.
|36
C mengikat 3H
|37
Pada struktur kerangka, sering mengabaikan pasangan elektron bebas
pada atom hetero, tetapi tidak boleh dilupakan. Untuk menentukan jumlah
pasangan elektron bebas digunakan muatan formal. Contohnya, atom O netral
(tidak bermuatan) mempunyai dua buah ikatan dan dua pasangan elektron
bebas, dan atom O yang bermuatan positif memiliki tiga buah ikatan dan satu
pasangan elektron bebas.
Soal latihan:
1. Gambarkan semua atom hidrogen dan pasangan elektron bebas pada atom
karbon bermuatan dalam setiap ion berikut:
I. Hibridisasi
Orbital-orbital apa yang digunakan atom-atom unsur periode pertama
dan kedua untuk membentuk ikatan? Untuk memperoleh jawaban atas
pertanyaan tersebut, kita pelajari atom hidrogen dan kemudian atom-atom
unsur perode kedua.
|38
1. Hidrogen
Dua atom hidrogen dapat membentuk molekul hidrogen (H2) dengan
menggunakan pasangan elektron bersama. Pada pembentukan molekul H2,
orbital 1s satu atom H tumpang tindih (overlap) dengan orbital 1s atom hidrogen
yang lain membentuk ikatan dimana kerapatan elektron terpusat di antara dua
inti atom H. Ikatan yang dibentuk disebut ikatan σ (sigma), yang bersifat simi-
tris silindris karena elektron-elektron yang membentuk ikatan terdistribusi
secara simitris di sepanjang garis yang menghubungkan dua inti atom.
Ikatan δ (sigma)
C (1s2) +
4 elektron valensi
|39
Susunan elektron dalam atom pada tingkat energi yang paling rendah
disebut keadaan dasar (ground state).
Dalam keadaan dasar, atom karbon hanya dapat membentuk dua ikatan
karena hanya memiliki dua elektron yang tidak berpasangan. Jika ikatan
dibentuk dengan atom hidrogen dihasilkan molekul CH2 yang stabil. Dalam
kenyataan, CH2 adalah zat yang sangat reaktif yang tidak dapat diisolasi pada
suhu kamar. Dalam CH2, atom karbon belum memiliki elektron oktet.
Penjelasan ini masih belum cukup. Jika ikatan dibentuk dari keadaan
tersebut, maka atom karbon akan membentuk dua jenis ikatan yaitu tiga ikatan
dengan orbital 2p dan satu ikatan dengan orbital 2s. Fakta eksperimen
menunjukkan bahwa atom karbom membentuk 4 ikatan yang identik dalam
metana. Untuk menjelaskan fakta tersebut, para kimiawan menjelaskan bahwa
karbon tidak menggunakan orbital 2s dan 2p untuk membentuk ikatan, tetapi
menggunakan orbital-orbital hibrida. Orbital-orbital hibrida terbentuk melalui
proses hibridisasi.
|40
Hibridisasi adalah penggabungan dua atau lebih orbital-orbital atom
membentuk orbital-orbital hibrida dalam jumlah yang sama yang
memiliki bentuk dan tingkat energi yang sama.
Hibridisasi satu orbital 2s dan tiga orbital 2p atom karbon membentuk empat
orbital hibrida yang masing-masing terisi satu elektron. Orbital-orbital hibrida
memiliki tingkat energi di antara tingkat energi orbital 2s dan tingkat energi 2p.
.
|41
Bentuk dan orientasi orbital hibrida sp3
hibridisasi tetrahedral
Keempat orbital hibrida membentuk empat ikatan yang ekivalen. Hal ini
dapat menjelaskan fakta yang diperoleh dalam CH4. Setiap ikatan dalam
CH4 terbentuk melalui tumpang tindih (overlap) satu orbital hibrida sp3
atom karbon dengan arbital s atom hidrogen. Keempat ikatan tersebut
terarah ke sudut-sudut tetrahedral.
orbital 1s
Soal latihan:
Orbital-orbital apa yang digunakan untuk membentuk ikatan C-C dan C-H
dalam CH3CH2CH3 (propana)? Berapa banyak ikatan σ yang terdapat dalam
molekul tersebut?
|42
o Satu orbital 2s dan tiga orbital 2p membentuk empat orbital hibrida.
o Satu orbital 2s dan dua orbital 2p membentuk tiga orbital hibrida.
o Satu orbital 2s dan satu orbital 2p membentuk dua orbital hibrida.
Dua orbital 2p
hubridisasi tidak terhibridisasi
|43
Pembentukan dua orbital hibrida sp menggunakan satu orbital 2s
dan satu orbital 2p, menyisakan dua orbital 2p yang tidak mengalami
hibridisasi.
Satu orbital 2p
hubridisasi tidak terhibridisasi
|44
BeH2 tampak atas BeF3
tampak samping
Orbital hibrida sp
Atom N dalam NH3 dan atom O dalam H2O dikelilingi oleh empat gugus,
dengan hibridisasi sp3. Setiap ikatan N-H dan ikatan O-H dalam molekul
tersebut terbentuk melalui overlap satu orbital hibrida sp3 dengan satu orbital
1s atom H. Pasangan elektron bebas pada atom N dan atom O juga menempati
orbital hibrida sp3.
Pasangan Pasangan
elektron bebas elektron bebas
Contoh soal:
Orbital-orbital apa yang digunakan dalam setiap ikatan dalam molekul CH 3OH?
Penyelesaian:
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, dituliskan struktur Lewis dan meng-
hitung jumlah gugus yang mengelilingi setiap atom. Kemudian diterapkan
aturan hibridisasi: dua gugus = sp, tiga gugus = sp2, dan empat gugus = sp3.
|45
Empat gugus di sekitar C, Empat gugus di sekitar O,
hibridisasi sp3 hibridisasi sp3
etuna
etana etena
a. Etana, CH3-CH3
Berdasarkan struktur Lewis etana, CH3-CH3, setiap ikatan atom karbon
dengan empat atom lain adalah ikatan tunggal.
o Setiap atom karbon tetrahedral.
o Setiap atom karbon terhibridisasi sp3.
etana
atom C tetrahedral
Semua ikatan dalam etana adalah ikatan sigma (σ). Ikatan C-H
terbentuk melalui everlap salah satu dari tiga orbital hibrida sp3 pada
masing-masing atom karbon dengan satu orbital 1s atom hidrogen. Ikatan C-
C terbentuk dari overlap orbital-orbital sp3 masing-masing atom karbon.
|46
Dua orbital hibrida sp3 overlap
membentuk ikatan C-C
Rotasi ikatan
b. Etena, CH2=CH2
Berdasarkan struktur Lewis etena, CH2=CH2, setiap atom karbon
mengikat dua atom hidrogen dan berikatan rangkap dengan sesama atom
karbon, sehingga setiap atom C dikelilingi oleh tiga gugus.
o Setiap atom karbon trigonal planar.
o Setiap atom karbon terhibridisasi sp2.
etena
tiga gugus sekitar C
|47
Orbital-orbital apa yang dipakai karbon membentuk ikatan rangkap?
Pada bagian sebelumnya telah dibahas bahwa orbital hibrida sp2
terbentuk dari satu orbital 2s dan dua orbital 2p, menyisakan satu orbital
2p yang tidak terhibridisasi. Atom karbon memiliki empat elektron
valensi, sehingga masing-masing orbital terisi satu elektron yang dapat
digunakan untuk membentuk ikatan.
Orbital 2p memiliki
satu elektron
hibridisasi
C terhibridisasi sp2
keadaan dasar/
tidak terhibridisasi
Setiap ikatan C-H terbentuk dari overlap orbital hibrida sp2 atom karbon
dengan orbital 1s atom hidrogen. Ikatan C-C terbentuk dari overlap
orbital-orbital hibrida sp2 masing-masing atom C. Ikatan-ikatan tersebut
adalah ikatan sigma.
Hibrida sp2
Ikatan C-C yang kedua terbentuk dari overlap sisi dengan sisi orbital 2p masing-
masing atom karbon. Overlap sisi dengan sisi tersebut menghasilkan area
kerapatan elektron di atas dan di bawah bidang yang dibentuk oleh orbital-
orbital sp2 (bidang ini terdapat enam atom yang membentuk sistem ikatan
sigma).
|48
Overlap orbital-orbital 2p membentuk ikatan C-C yang kedua
Dalam ikatan yang kedua tersebut, kerapatan elektron tidak terpusat pada
sumbu yang menghubungkan kedua inti atom C. Jenis ikatan tersebut disebut
ikatan π (pi). Ikatan π lebih lemah dan lebih mudah putus dibandingkan dengan
ikatan σ, karena kerapatan elektron π lebih jauh dari kedua inti atom yang
berikatan. Jadi ikatan rangkap karbon-karbon terdiri dari dua komponen.
Orbital-orbital 2p Ikatan π
Berbeda dengan ikatan tunggal C-C dalam etana, ikatan rangkap C-C dalam
etena bersifat terhalang (kaku). Rotasi mengelilingi ikatan karbon-karbon hanya
terjadi jika didahului dengan pemutusan ikatan π. Pemutusan ikatan π tersebut
memerlukan energi.
|49
Rorasi mengelilingi ikatan C-C tidak terjadi
c. Asetilena, CH≡CH
Berdasarkan struktur Lewis asetilena, CH≡CH, setiap atom karbon
mengikat satu atom hidrogen dan berikatan ganda tiga dengan sesama
atom karbon, sehingga setiap atom C dikelilingi oleh dua gugus.
o Setiap atom karbon linier.
o Setiap atom karbon terhibridisasi sp.
asetilena
|50
Pembentukan orbital hibrida sp atom C
2 Orbital 2p memiliki
hibridisasi satu elektron
C terhibridisasi
keadaan dasar/
tidak terhibridisasi
Setiap ikatan C-H terbentuk dari overlap orbital hibrida sp atom karbon
dengan orbital 1s atom hidrogen. Ikatan C-C terbentuk dari overlap satu
orbital hibrida masing-masing atom karbon. Ikatan-ikatan tersebut adalah
ikatan sigma.
Hibrida sp
Setiap atom karbon memiliki dua orbital 2p yang tidak terhibridisasi yang
tegak lurus satu dengan yang lain dan orbital-orbital hibrida sp. Overlap sisi
dengan sisi antara dua orbital 2p pada satu atom karbon dengan dua orbital
2p atom karbon lain menghasilkan ikatan kedua dan ketiga dari ikatan
ganda tiga karbon-karbon. Kerapatan elektron dari dua ikatan tersebut
adalah di atas dan di bawah sumbu yang menghubungkan kedua inti atom,
dan kerapatan elektron yang kedua terletak di depan dan belakang sumbu
yang menghubungkan kedua inti atom. Kedua ikatan tersebut disebut ikatan
π.
Ikatan π
Ikatan π
|51
Ikatan karbon-karbon pada asetilena terdiri dari tiga komponen:
Satu ikatan σ, terbentuk dari overlap dua orbital hibrida sp.
Dua ikatan π, terbentuk dari overlap sisi dengan sisi dua pasang
orbital-orbital 2p.
satu ikatan σ
3 sp2 120o CH2=CH2
etilena
Contoh soal:
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut tentang molekul aseton.
aseton
|52
a. Tentukan hibridisasi atom-atom yang ditandai!
b. Orbital-orbital apa yang digunakan untuk membentuk ikatan rangkap
C=O?
c. Dalam orbital apa pasangan elektron bebas berada?
Penyelesaian:
a.
Soal latihan:
1. Tentukan hibridisasi atom-atom yang ditunjukkan dengan tanda panah
dalam molekul-molekul berikut:
|53
1. Perbandingan Ikatan Karbon-karbon
o Jika jumlah elektron di antara dua inti bertambah, ikatan menjadi lebih
pendek dan lebih kuat.
o Ikatan ganda tiga lebih pendek dan lebih kuat daripada ikatan rangkap,
ikatan rangkap lebih pendek dan lebih kuat daripada ikatan tunggal.
Panjang ikatan dan kekuatan ikatan untuk CH3CH3, CH2=CH2, dan HC≡CH
ditunjukkan pada Tabel 1.3.
Tabel 1.3 Panjang Ikatan dan Kekuatan Ikatan untuk Etana, Etilena, dan
Asetilena
Senyawa Panjang Ikatan C-C (pm) Kekuatan Ikatan kJ/mol (kkal/mol)
Kekuatan ikatan
bertambah
Panjang ikatan
bertambah
|54
2. Perbandingan Ikatan Karbon-Hidrogen
Panjang ikatan dan kekuatan ikatan C-H, tergantung pada jenis
hibridisasi atom karbon.
|55
Soal latihan:
1. Urutkan ikatan-ikatan yang ditunjukkan dengan tanda panah dalam setiap
senyawa berdasarkan: a) meningkatnya kekuatan ikatan, b) meningkatnya
panjang ikatan!
ikatan 1
ikatan 1 ikatan 2
ikatan 3
ikatan 3
ikatan 2
|56
kerapatan elektron. Sebaliknya satu unsur kurang elektronegatif (lebih elek-
tropositif) - jika memberikan kerapatan elektron kepada unsur lain.
Keelektronegatifan betambah
Keelektronegatif
an betambah
Gambar 1.4 Harga keelektronegatifan beberapa unsur
Perbedaan keelektronegatifan C
dan H yang kecil diabaikan
|57
Ikatan antara dua atom yang mempunyai harga keelektronegatifan yang
berbeda maka elektron tidak terbagi secara merata/seimbang. Contohnya,
dalam ikatan C-O, elektron bergeser dari C (2,5) ke O (3,4) yang mempunyai
keelektronegatifan yang lebih tinggi. Ikatan yang terbentuk adalah ikatan polar
atau ikatan kovalen polar. Ikatan demikian memiliki dipol yang menunjukkan
adanya pemisahan muatan.
Dipol ikatan
Ikatan C-O adalah ikatan kovalen polar
Arah polaritas ikatan sering dinyatakan dengan tanda panah, arah tanda
panah menuju ke unsur yang lebih elektronegatif. Ekor tanda panah
menunjukkan unsur yang kurang elektronegatif. Untuk menunjukkan
pembagian elektron yang tidak merata juga digunakan simbol δ+ dan δ-.
|58
lebih kuat sehingga kaya elektron. Hal ini ditunjukkan dengan warna merah di
sekitar Cl. Atom karbon kekurangan elektron ditunjukkan dengan warna biru.
Kerapatan elektron
berkurang
L. Polaritas Molekul
Untuk menentukan dipol suatu molekul, maka dilakukan langkah-
langkah berikut:
Dalam molekul H2O, setiap ikatan O-H adalah polar karena perbedaan
keelektronegatifan antara O (3,4) dan H (2,2) besar. Karena bentuk molekul H 2O
bengkok (bentuk V) maka kedua dipol saling memperkuat. Jadi H2O mempunyai
dipol, dan merupakan molekul polar. Dalam molekul CO 2, ikatan C-O juga
merupakan ikatan polar, karena perbedaan keelektronegatifan C (2,5) dan O
(3,4) besar. Bentuk molekul CO2 linier, kedua dipol saling meniadakan karena
memiliki besar yang sama tetapi arahnya berlawanan. Jadi CO 2 merupakan
molekul non polar tidak mempunyai dipol.
|59
dipol
Peta potensial elektrostatik H2O dan CO2 ditunjukkan pada Gambar 1.5.
Daerah yang kaya elektron (merah) Kedua atom O kaya elektron (merah)
terpusat padat atom O. Kedua atom H dan atom pusat (C) kekurangan
kekurangan elektron (biru-hijau) elektron
|60
Ringkasan
|61
10. Dua senyawa yang berisomer berbeda dalam hal tatanan atom-atom dan
elektron-elektronnya. Struktur-struktur resonansi berbeda dalam hal
susunan elektron-elektronnya.
11. Jumlah gugus yang mengelilingi suatu atom menentukan geometri dan
hibridisasinya.
12. Ada tiga cara yang banyak dipakai untuk menggambarkan struktur
senyawa organik, yaitu: struktur kerangka, struktur Kekule, dan
struktur termampatkan.
13. Atom karbon yang mengikat empat atom lain memiliki struktur
tetrahedral. Struktur tetrahedral dapat digambarkan dengan “dash line
wedge” (dua ikatan pada bidang, satu ikatan di depan bidang, dan satu
ikatan di belakang bidang).
14. Panjang ikatan yang dibentuk atom-atom dalam satu golongan
bertambah dari atas ke bawah.
15. Ikatan makin pendek jika jumlah elektron di antara dua inti yang
berikatan makin banyak.
16. Ikatan makin pendek jika persen karakter s-nya bertambah.
17. Panjang ikatan berlawanan dengan kekuatan ikatan. Makin panjang
ikatan kekuatan ikatannya makin lemah, dan sebaliknya.
18. Ikatan sigma (σ) lebih kuat daripada ikatan pi (π).
|62
19. Keelektronegatifan bertambah dari kiri ke kanan dalam satu periode dan
berkurang dari atas ke bawah dalam satu golongan.
20. Ikatan polar terbentuk jika dua atom yang berikatan memiliki keelektro-
negatifan yang berbeda. Jika C atau H mengikat O, N, atau halogen
adalah ikatan kovalen polar.
21. Molekul polar jika memiliki satu ikatan polar, atau memiliki dua, atau
lebih dipol yang saling memperkuat.
|63