Dosen pengampu:
Dr.Yanti Fitria,S.pd,M.pd
Afriza Media,M.pd
Oleh
MELGA FRANSISKA
23129338
Terima kasih terhadap Allah SWT sebab telah melimpahkan kepada kami
nikmat dan kesempatan sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan tugas dengan
judul “ Listrik statis dan listrik dinamis, rangkaian seri dan paralel, hukum Ohm dan
Kirchof serta daya dan energi listrik” tepat pada waktunya.
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk menyelesaikan tugas
kelompok pada mata kuliah Konsep Dasar Fisika SD. Kami mengucapkan terima
kasih terhadap dosen pengampu mata kuliah Ibuk Dr.Hj.Yanti Fitria,S.Pd.M.Pd dan
Afriza Media,M.pd yang telah mempercayakan tugas ini pada kami.
Kami menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan maupun
kekeliruan dari makalah ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran
dari semua pihak agar pembuatan makalah kami untuk kedepannya jauh lebih baik.
Sekian yang dapat kami sampaikan. Kami berharap makalah ini berguna untuk
seluruh pihak, terutama untuk kita semua. Terima kasih.
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................1
DAFTAR ISI.......................................................................................................2
LAPORAN BELAJAR MANDIRI....................................................................3
I. Jurnal...........................................................................................................3
II. Ringkasan...................................................................................................4
III. Permasalahan.............................................................................................23
IV. Penyelesaian..............................................................................................24
V. Kesimpulan...............................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................29
PETUNJUK PRAKTIKUM...............................................................................30
A. Dasar Teori...................................................................................................30
B. Tujuan Praktikum.........................................................................................30
C. Alat dan Bahan.............................................................................................30
D. Prosedur.......................................................................................................31
E. Hasil pengamatan.........................................................................................31
F. Pertanyaan....................................................................................................31
G. Simpulan.......................................................................................................31
H. Daftar Rujukan............................................................................................31
2
LAPORAN BELAJAR MANDIRI
1. https://www.medcom.id/pendidikan/news-pendidikan/8kovQeDb-mengenal-
listrik-statis-pengertian-muatan-dan-rumus
2. https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-7010142/pengertian-listrik-statis-
penyebab-muatan-manfaat-dan-contoh
3. https://rumuspintar.com/listrik-statis-dinamis/
3
II RINGKASAN
A. Listrik statis
Listrik statis merupakan suatu fenomena listrik yang ditimbulkan ketika
partikel bermuatan ditransfer dari satu benda ke benda lain. Listrik statis
adalah listrik yang tidak mengalir pada suatu benda dan mengandung muatan
listrik. Listrik statis adalah hasil dari sesuatu peristiwa yang terjadi setiap kali
atom-atom dari lapisan permukaan dua bahan bergesekan satu sama lain (yang
disebut pengisian triboelektrik). Saat atom dari dua permukaan bergerak
bersama-sama dan kemudian terpisah, beberapa elektron dari satu permukaan
dipertahankan oleh yang lain. Dapat dikatakan bahwa listrik statis terjadi
karena adanya ketidakseimbangan muatan listrik di dalam atau di permukaan
suatu bahan.
semua benda terbuat dari atom. Atomatom ini terdiri dari bagian-bagian yang
lebih kecil lagi yang disebut proton, neutron, dan elektron. Proton bermuatan
positif, neutron tidak bermuatan, dan elektron bermuatan negatif. Dalam
kondisi normal, jumlah proton dan elektron sama sehingga atom tidak
bermuatan.
Perpindahan muatan ini terjadi karena adanya dua buah benda yang saling
bergesekan.Ketika muatan elektron berpindah, kedua benda bisa mengalami
kelebihan dan kekurangan elektron. Kelebihan elektron membuat benda tersebut
bermuatan negatif, sedangkan kekurangan elektron membuatnya bermuatan positif.
Perbedaan sifat muatan ini menyebabkan keduanya saling tarik-menarik.Sesuai
namanya, aliran listrik statis cenderung diam atau tidak bergerak. Ini tentu berbeda
dengan listrik dinamis yang arusnya dapat bergerak atau mengalir.Menyambung
pembahasan di awal, petir bisa terjadi karena adanya perpindahan elektron. Ketika
langit dalam keadaan kelebihan elektron, kilatan cahaya ini akan mengarah ke daerah
yang elektronnya lebih sedikit.
Agar kelebihan elektron tersebut segera tersalurkan, petir ‘mencari’ objek
yang paling dekat dengan awan. Itulah sebabnya petir kerap menyambar benda-benda
tinggi.Selain dijumpai pada petir, listrik statis juga bisa dimanfaatkan dalam
kehidupan sehari-hari. Salah satunya, pengecatan mobil.Saat cat disemprotkan,
butiran halus yang ada pada cat akan bergesekkan dengan udara, sehingga bermuatan
listrik. Sementara itu, permukaan mobil yang akan dicat diberikan muatan
berlawanan
4
dengan butiran cat. Sehingga, butiran-butiran cat tersebut dapat tertarik ke permukaan
mobil dan menempel dengan sempurna.Printer laser juga merupakan contoh alat yang
memanfaatkan listrik statis. Ketika photoreceptor drum yang bermuatan positif
berputar, laser bersinar melintasi permukaan yang tidak bermuatan.Setelah melewati
photoreceptor drum yang berputar, kertas akan melewati fuser. Bagian fuser inilah
yang menyebabkan kertas menjadi terasa panas saat baru keluar dari printer.Meski
terkesan rumit, listrik statis ternyata bisa diciptakan sendiri.
Terdapat tiga cara membuat benda menjadi bermuatan listrik statis, yakni induksi,
konduksi, dan penggosokkan.Pada tahap induksi, benda bermuatan netral didekatkan
dengan benda lain yang sudah bermuatan. Selanjutnya, kedua benda tersebut
ditempelkan, atau biasa disebut konduksi. Keduanya lantas saling digosokkan hingga
bermuatan listrik
Saat dua bahan saling bergesekan, elektron dapat berpindah dari atom ke atom atau
dari satu atom ke atom lainnya (muatan triboelektrik). Ini dapat berarti bahwa atom
dapat memiliki muatan positif atau negatif. Besarnya muatan yang dihasilkan
tergantung pada hal-hal berikut: (1) Jenis bahan yang mengalami kontak, (2) Berapa
banyak gesekan atau waktu, dan (3) Berapa kelembapan relatifnya.
Muatan listrik
Muatan listrik terdiri dari muatan positif dan muatan negatif. Orang pertama yang
mengamati dan menamai muatan positif dan negatif adalah Benjamin Franklin (1706-
1790). Benda tersusun atas milyaran atom. Atom tersusun atas proton, neutron dan
elektron. Proton dan neutron terdapat di dalam inti atom, proton bermuatan positif
dan neutron tidak bermuatan, sedangkan elektron yang terdapat di kulit atom
muatannya negatif.
Dalam kondisi normal, atom selalu netral yaitu jumlah proton dan elektron sama
banyaknya. dalam sebuah atom netral proton sama banyaknya dengan elektron.
Karena suatu hal misalnya gesekan, elekron dapat meninggalkan
atom sehingga atom kekurangan elektron, keadaan ini menjadikan atom bermuatan
positif atau disebut atom positif. Jika karena suatu hal atom mendapat tambahan
5
elektron sehingga atom kelebihan elektron maka atom bermuatan negatif dan disebut
ion negative. Dengan demikian, ditinjau dari kelistrikannya maka ada tiga keadaan
atom yaitu atom netral, ion positif dan ion negatif. Pembentukan ion positif dan ion
negatif dari sebuah atom dikendalikan oleh perpindahan elektron. Elektron dapat
dengan mudah masuk dan meninggalkan bahan tetapi proton tidah mudah karena
terikat di inti atom.
Keterangan: (a) atom normal
(b) ion positif
(c) ion negatif
Dua buah benda bermuatan dapat berinteraksi. Benda yang bermuatan sejenis akan
saling tolak menolak dan benda yang bermuatan tidak sejenis zakan saling Tarik
menarik.
6
manuia Rambut (+) sisir
Hukum Coulomb
Charles Augustin de Coulomb (1736 – 1806) adalah orang yang menyatakan tentang
gaya interaksi dari dua benda bermuatan listrik. Karena itu gaya interaksi ini disebut
gaya Coulomb atau gaya elektrostatika. Interaksi dua benda bermuatan listrik diteliti
oleh Coulomb menggunakan neraca puntir. Berdasarkan eksperimen Charles
Augustin de Coulomb, Coulomb memperoleh kesimpulan bahwa:
“Gaya tarik-menarik atau tolak-menolak antara dua muatan listrik berbanding lurus
dengan hasil kali besar kedua muatan dan berbading terbalik dengan jarak antara
kedua muatan”.
7
Besarnya gaya tarik atau gaya tolak secara matematis dinyatakan sebagai berikut:
q1 q2
F=k
r2
Keterangan:
F = Gaya Coulomb (N)
k = Konstanta (9. 109 N.m2/C2)
q1 dan q2 = Muatan listrik (C)
r2 = Jarak antar muatan (m)
Contoh:
Sebuah muatan +5 μC mengalami gaya tarik terhadap muatan lain -4 μC yang
berjarak 3 cm. Jika k = 9. 109 N.m2/C2, besarnya gaya tarik-menarik kedua muatan
tersebut adalah……….
Diketahui:
q1 = +5 μC = +5.10-6 C
q2 = -4 μC = -4.10-6 C
r = 3 cm = 3.10-2 m
k = 9. 109 N.m2/C2
Ditanya: F......?
Jawab:
q1 q2
F=k
r2
5.10−6 4.10−6
F = 9. 109 (3.10−2)2
9.5.4.10−3
F= 9.10−4
8
q1 = 5.10-5 C
q2 = 5.10-4 C
F = 625 N
k = 9.109 N.m2/C2
Ditanya: r…..?
Jawab:
q1 q2
F=k
r2
5.10−5 5.10−4
625 = 9.109 r2
9.5.5
625 = r2
625 = 225
r2
625 . r2 = 225
225
r2 = 625
r2 = 0,36
r = √0,36
r = 0,6 m
Medan listrik
Jika suatu benda yang bermuatan listrik diletakkan di suatu ruangan, maka dalam
ruangan tersebut terdapat medan listrik. Medan listrik dilukiskan dengan garis-garis
gaya listrik yang arahnya dari kutub positif ke kutub negatif.
Diketahui:
9
E = medan listrik (N/C)
k = konstanta (N.m2/C2)
r = jarak (m)
q = muatan ( C )
Contoh
Kuat medan listrik di sebuah titik yang berjarak 3 cm dari sebuah
muatan positif 15.10-6 C adalah………
Diketahui:
q = 15.10-6 C
r = 3 cm = 3.10-2 m
Ditanya: E…..?
Jawab:
q
E =k
r2
−6
15.10
E = 9.109
(3.10−2)2
9.15.103
E= 9.10−4
E = 15.107 N
Potensial listrik
Potensial listrik merupakan usaha per satuan muatan yang dibutuhkan untuk
memindahkan satu muatan dari satu titik ke titik lainnya. Besarnya potensial listrik di
suatu titik dapat dihitung dengan rumus:
V=kq
r
Keterangan:
V = potensial listrik (volt)
k = konstanta (N.m2/C2)
q = muatan ( C )
r = jarak (m)
1
Aplikasi listrik statis pada makhluk hidup
Berikut adalah beberapa contoh dari listrik statis dalam kehidupan sehari-hari:
1. Rambut yang tersisir: Ketika menyisir rambut dengan sisir plastik,
terkadang rambut dapat menjadi bermuatan listrik secara statis, sehingga
rambut dapat berdiri tegak atau menempel pada sisir.
1
2. Sentuhan benda logam: Ketika menyentuh benda logam, seperti gagang pintu
atau kunci mobil, terkadang dapat merasakan sensasi kejutan kecil. Ini
disebabkan oleh muatan listrik statis yang terakumulasi di tubuh yang dibawa
ke permukaan logam saat menyentuhnya.
3. Menjalankan tangan di atas permukaan televisi: Ketika menjalankan tangan di
atas permukaan televisi atau layar komputer, terkadang dapat melihat kilat
cahaya kecil atau mendengar suara renyah. Hal ini disebabkan oleh transfer
muatan listrik statis antara tangan dan permukaan yang memiliki muatan
berbeda.
4. Bungkus plastik yang menempel: Ketika membuka bungkus plastik atau
membuka lembaran lembaran plastik, seringkali plastik-nya menempel satu sama
lain atau menempel pada tangan . Ini terjadi karena adanya muatan listrik statis
di permukaan plastik yang menyebabkan bungkus atau lembaran plastik saling
tertarik.
5. Mengisi bahan bakar di pompa bensin: Ketika mengisi bahan bakar di pompa
bensin, terkadang terjadi percikan listrik atau bahkan memicu percikan api. Ini
disebabkan oleh pergesekan antara tubuh kendaraan, dispenser bahan bakar, dan
sendiri yang dapat menghasilkan muatan listrik statis yang dapat dihantarkan
melalui udara.
B. LISTRIK DINAMIS
Listrik dinamis adalah aliran partikel bermuatan dalam bentuk arus listrik yang dapat
menghasilkan energi listrik. Listrik dapat mengalir dari titik berpotensial lebih tinggi
ke titik berpotensial lebih rendah apabila kedua titik tersebut terhubung dalam suatu
rangkaian tertutup.Pada analisis rangkaian listrik dinamis hal yang perlu diperhatikan
adalah komponen-komponen rangkaian seperti sumber listrik dan tahanan, susunan
rangkaian, dan hukum-hukum yang berlaku pada rangkaian tersebut.
Benda dengan muatan listrik positif lebih banyak mempunyai potensial yang lebih
tinggi, sedangkan benda dengan muatan negatif lebih banyak mempunyai potensial
lebih rendah. Dua tempat yang memiliki beda potensial bisa menyebabkan munculnya
arus listrik jika keduanya dihubungkan dengan suatu penghantar. Beda potensial biasa
ditanyakan sebagai tegangan.Arus listrik terbagi menjadi 2 jenis yaitu arus AC (bolak-
balik) dan DC (searah), umumnya arus listrik melewati kawat penghantar tiap satuan
waktu, untuk jumlah arus listrik yang mengalir dalam waktu tertentu disebut kuat arus
listrik (i) .
1. Arus Listrik
Arus Listrik
Muatan yang bergerak dalam selang waktu tertentu disebut arus listrik. Seperti sudah
1
diketahui ketahui pada p muatan yang dapat bergerak adalah jenis muatan negatif atau
yang disebut elektron. Muatan dapat berpindah akibat adanya beda potensial yang
dihubungkan. Elektron bergerak dari beda potensial negatif ke arah positif sedangkan
arus listrik disepakati bergerak di arah sebaliknya yakni dari potensial tinggi ke
rendah.
Arus listrik merupakan salah satu dari 7 besaran pokok dengan satuan ampere (A),
dan dapat diukur menggunakan alat ukur amperemeter.
2. Hukum Ohm
George Simon Ohm adahlah ilmuwan yang mengungkapkan Hukum ohm pertama
kali. Ia menemukan hubungan antara kuat arus listrik (I) dan beda potensial (V)
pada ujung-ujung hambatan. Ohm menyatakan bahwa arus listrik berbanding lurus
dengan tegangan listrik, dan berbanding terbalik dengan hambatan listrik. Nama Ohm
kemudian dijadikan satuan dari hambatan listrik.
1
3. Hambatan Listrik
Hambatan listrik atau resistor ® adalah suatu komponen listrik yang merupakan nilai
perbandingan tegangan listrik (V) pada sebuah rangakaian listrik terhadap arus listrik
(I) yang melintas melaluinya.Sesuai dengan namanya yakni hambatan, komponen
resistor ini menghambat laju muatan yang mengalir sehingga mempengaruhi nilai
arus listrik suatu rangkaian. Akibatnya, Semakin besar nilai hambatannya maka
semakin kecil arus listrik yang melaluinya. Nilai hambatan suatu komponen
dipengaruhi beberapa faktor yaitu, jenis bahan resistor atau hambat jenis, panjang
hambatan, luas penampang, serta suhu pada beberapa hambatan.Jenis dan Nilai
Hambatan
Berdasarkan pengaruh suhu pada nilai hambatan :
Hambatan Ohmik: Hambatan ohmik adalah sebutan untuk jenis hambatan yang
tidak dipengaruhi suhu. Sehingga akibatnya perbandingan antara tegangan dan arus
selalu sama. Dapat dituliskan dalam persamaan matematis sebagai berikut :
Rumus hambatan
R = hambatan listrik (Ω )
Ρ = hambat jenis penghantar atau resisvitas (Ωm)
L = panjang penghantar (m)
A = luas penampang penghantar (m²)
1
R = hambatan listrik (Ω )
Ro = hambatan listrik pada suhu To (Ω )
Α = koefisien suhu hambat jenis
ΔT = perubahan suhu = T – To (°C atau K)
Selain dapat dibagi berdasarkan pengaruh suhu terhadap hambatan, hambatan juga
dapat dibagi berdasarkan apakah nilainya tetap dan apakah dapat diubah-ubah.
Hambatan Variabel: Hambatan atau resistor yang nilainya dapat diubah dengan cara
mengubah panjang hambatan. Misalnya : rheostat.
Berdasarkan jenis bahan penyusun hambatan, hambatan dapat dibagi menjadi 2 jenis
besar, yakni konduktor dan isolator :
a) Isolator: Bahan isolator adalah bahan yang sangat sulit bahkan tidak bisa
mengalirkan arus listrik. Hal ini disebabkan elektronnya terikat kuat pada
atom-
1
atomnya. Seperti kayu, kaca, dan udara. Meski begitu, pada kondisi tertentu
bahan isolator dapat berubah menjadi konduktor contohnya ketika dihubungkan
dengan tegangan yang sangat tinggi. Sehingga dapat dikatakan sebenarnya bahan
isolator memiliki hambatan yang sangat besar membuat arus sangat kesulitan
untuk melaluinya.
b) Konduktor: Bahan yang mudah mengalirkan arus listrik karena memiliki banyak
elektron bebas sehingga elektronnya dapat dengan mudah menghantar arus
listrik. Seperti besi, baja, dan tembaga. Beberapa ahli bahkan membagi bahan
jenis konduktor menjadi konduktor biasa, Semi konduktor, dan super konduktor.
Bahan semi konduktor adalah bahan yang kadang bersifat sebagai isolator dan
kadang sebagai konduktor, seperti silikon dan germanium. Sedangkan super
konduktor adalah bahan yang mampu mengalirkan arus listrik dengan sangat
cepat, contohnya timah dan merkuri atau raksa.
Rangkaian Listrik
Rangkaian listrik adalah rangakaian tertutup yang dapat mengalirkan arus listrik dari
potensial tinggi ke potensial rendah. Komponen rangkaian listrik terdiri dari, sumber
tegangan dan hambatan listrik. Rangkaian komponen listrik dapat disusun menjadi
rangkaian seri dan paralel.
Rangkaian Seri: Disebut rangkaian listrik seri, jika komponen listriknya disusun
sejajar. Pada rangkaian seri berlaku :
1
Tegangan rangkaian total adalah total penjumlahan seluruh tegangan yang melalui
hambatan.
Kuat arus listrik rangkaian di seluruh bagian sama besar.
Jumlah hambatan atau nilai hambatan pengganti dari resistor yang disusun seri adalah
penjumlahan seluruh nilai hambatan.
Jika salah satu komponen rangkaian listrik seri diputus maka arus listrik akan terhenti.
1
Hukum Kirchoff
Selain hukum ohm, pada rangkaian listrik juga berlaku hukum khirchoff untuk
menjelaskan fenomena arus dan tegangan listrik.
Hukum I Kirchoff: Hukum I kirchoff berbunyi “ Jumlah kuat arus yang masuk
ke satu titik percabangan sama dengan jumlah kuat arus yang keluar dari titik
percabangan tersebut”. Hukum I kirchoff sering juga disebut hukum arus
listrik.Bunyi hukum I kirchoff tersebut dapat dirumuskan :
Imasuk = Ikeluar
1
Persamaan hukum kirchoff dapat diselesaikan menggunakan aturan loop atau putaran.
Aturan loop antara lain :
Jika loop searah dengan arus, maka tegangan resistornya (I.r) bernilai positif.
Sebaliknya, jika arah loop berlawanan dengan arus maka nilai tegangan resistornya
bernilai negatif.
Jika loop bertemu dengan kutub positif terlebih dahulu dari sumber tegangan, maka
gglnya bernilai positif.
Sebaliknya, jika loop bertemu dengan kutub negatif terlebih dahulu dari sumber
tegangan, maka gglnya bernilai negatif.
Gaya Gerak Listrik dan Tegangan Jepit
Gaya gerak listrik atau ggl ( E ) adalah nilai beda potensial antara ujung-ujung
penghantar sebelum dialiri arus listrik. Sebuah sumber beda potensial (contoh :
baterai) disebut ideal jika nilai gglnya sama dengan nilai beda potensial antara ujung-
ujung kutubnya. Sedangkan tegangan jepit adalah tegangan pada hambatan ketika
dialiri arus. Sama seperti tegangan lainnya, satuan gaya gerak listrik dan tegangan
jepit adalah volt.Sama seperti komponen hambatan, sumber tegangan juga dapat
disusun seri dan paralel. Jika tegangan di susun paralel, maka total tegangan adalah
nilai masing-masing tegangan yang disusun sehingga tidak perlu di jumlahkan.
Sedangkan jika tegangan di susun seri maka total tegangan adalah jumlah seluruh
baterai yang disusun seri.
Energi dan Daya Listrik: energi potensial listrik dapat berubah menjadi energi kinetik
muatan akibat berlakunya hukum kekekalan energi. Setiap detiknya muatan positif
mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah, yang kita kenal sebagai arus.
Sehingga dapat didefinisikan, Energi listrik adalah energi yang dihasilkan oleh arus
1
listrik akibat perpindahan muatan listrik selama selang waktu tertentu.
Daya listrik adalah energi tiap waktu. Satuan daya adalah joule persekon atau watt.
Daya listrik
Sehingga rumus daya listrik dapat dituliskan :
2
Pemanfaatan Listrik Dinamis Dalam Kehidupan Sehari-Hari
Berikut ini pemanfaatan listrik dinamis dalam kehidupan sehari-hari
1.Rangkaian listrik: misalnya remote baterai, lampu emergency.
2. Kwh Meter: Kwh meter atau alat pengukur pemakaian daya listrik ini umum
digunakan di rumah-rumah. Pada rangkaiannya tidak dapat terlepas dari penggunaan
rangkaian listrik.
2
Konduksi Impuls pada Sel Saraf Manusia dan Hewan
Konduksi impuls pada saraf manusia menggunakan sambungan listrik untuk
menghubungkan rangsangan pada setiap bagian saraf hingga ke otak dan sebaliknya.
CONTOH SOAL
III. PERMASALAHAN
1. Seutas kawat dihubungkan denga bed potensial 12V. Jika kuat arus yang melalui
kawat tersebut ialah 4A, berapakah hambatan yang ada dalam kawat tersebut?
2. Dua buah muatan listrik masing-masing QA = 4 μC dan QB = 9 μC berada di udara pada
jarak 20 cm, dimanakah letak sebuah muatan sehingga resultan gaya yang bekerja
padanya sama dengan nol …
3. Titik X berada dalam medan listrik. Kuat medan listrik di titik X = 0,7 NC-1. Apabila di
titik X diletakkan benda bermuatan listrik 0,35 C, maka berapakah gaya Coulomb yang
bekerja pada benda tersebut ?
4. Diketahui 2 buah muatan masing-masing sebesar 8,1 C dan 10 C terpisah dengan jarak 9
m. Misal k = 9 × 109 Nm2 C–2 , Hitunglah besar gaya Coulomb yang terjadi pada kedua
muatan !
5. Diketahui q1, q2, dan q3 berada pada 1 garis seperti pada gambar berikut.
2
6. Diketahui suatu titik bermuatan q terletak di titik X dalam medan listrik yang
ditimbulkan oleh muatan positif mengalami gaya sebesar 0,07 N. Apabila
besar kuat medan di titik X adalah 2 x 10 –2 NC –1, maka hitunglah besar
muatan q!
IV. PENYELESAIAN
1. Diketahui:
V = 12 V
I = 4A
Peyelesaian
V=IR
12 = 4 R
R = 3 Ohm
2. Diketahui:
qA = 4 10-6 C
qB = 9 10-6 C
Penyelesaian:
FCA = FCB
4 (20-x)2 = 9x2
2
2(20-x) = 3x
40-2x=3x
40 = 5x
x= 40/5 = 8cm
Jadi, letak sebuah muatan sehingga resultan gaya yang bekerja padanya sama dengan
nol adalah 8cm dari muatan B dan 20-8 = 12cm dari muatan A.
3. Diketahiui
E = 0,7 NC-1
q = 0,35 C
Penyelesaian
F=qE
F = 0,245 N
Jadi gaya Coulomb yang bekerja pada benda tersebut adalah 0,245 N.
4. Diketahui
q1 = 8,1 C
q2 = 10 C
Penyelesaian:
F = k . q1 q2 /r2
F = 9 × 109 N
Jadi, besar gaya Coulomb yang terjadi pada kedua muatan adalah 9 × 109 N.
5. Diketahui
2
q1 = 20 μC = 20 x 10-6 C
q2 = 40 μC = 40 x 10-6 C
q3 = 5 μC = 5 x 10-6 C
d = 20cm = 0,2m
Penyelesaian:
F1 ke arah kanan (q3 dan q1 bermuatan positif mengakibatkan F1 menjauhi q3 dan q1)
F2 ke arah kiri (q3 dan q2 bermuatan positif mengakibatkan F2 menjauhi q3 dan q2)
F1 = k . q1 q3 /d2
F1 = 22,5 N
F2 = k . q2 q3 /(2d)2
F2 = 11,25 N
Resultan gaya :
Penyelesaian
F=qE
2
7. Gaya listrik (F) = 0,03 N
E=F/q
E = 0,03 N / 0,000005 C
E = 6.000 N/C
E = 6 × 103 NC-1
8. Diketahui:
q = 15.10-6 C
r = 3 cm = 3.10-2 m
Ditanya: E…..?
Jawab:
q
E =k
r2
−6
15.10
E = 9.109
(3.10−2)2
9.15.103
E= 9.10−4
E = 15.107 N
2
V. KESIMPULAN
2
resistansi, sedangkan hukum Kirchhoff membantu dalam menganalisis
aliran arus dalam rangkaian kompleks.Daya dan energi listrik juga
memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari. Pemahaman tentang
konsep daya dan energi listrik memungkinkan kita untuk
mengoptimalkan penggunaan energi dan mengelola pemakaian listrik
dengan bijak.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.medcom.id/pendidikan/news-pendidikan/8kovQeDb-mengenal-listrik-
statis-pengertian-muatan-dan-rumus
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-7010142/pengertian-listrik-statis-penyebab-
muatan-manfaat-dan-contoh
https://rumuspintar.com/listrik-statis-dinamis/
2
PETUNJUK PRAKTIKUM
A. Dasar Teori
Listrik merupakan energi yang sangat penting dalam kehidupan
sehari-hari.
Rangkaian seri dan paralel adalah dua jenis rangkaian listrik yang
umum digunakan dalam rangkaian elektronik. Rangkaian seri digunakan
dalam beberapa peralatan elektronik, seperti lampu pijar atau rangkaian
sederhana lainnya. Sedangkan rangkaian paralel digunakan dalam banyak
perangkat elektronik, seperti televisi, kulkas, atau sistem penerangan di
rumah.
Hukum Ohm dan hukum Kirchhoff merupakan prinsip dasar dalam
analisis rangkaian listrik. Pemahaman tentang hukum Ohm sangat
penting dalam menentukan hubungan antara arus, tegangan, dan
resistansi, sedangkan hukum Kirchhoff membantu dalam menganalisis
aliran arus dalam rangkaian kompleks.Daya dan energi listrik juga
memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari. Pemahaman tentang
konsep daya dan energi listrik memungkinkan kita untuk
mengoptimalkan penggunaan energi dan mengelola pemakaian listrik
dengan bijak.
2
B. Tujuan Praktikum
1. untuk menentukan
D. Prosedur
1. Ambil tisu lalu gosokm pada sedotan
2. Lakukan sampai sedotan terasa agak panas
3. Lalu letakkan sedotan bagian tengah diatas botol
4. Ambil sedotan yang satu lagi kemudian dekatkan pada sedotan tadi
5. Lalu ketika kedua sedotan tadi didekatkkan akan terjadi gaya tolak
menolak karena kedua muatan yang sama.
E.Hasil pengamatan
6. Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dengan panduan sumber
video yang tertera mendapatkan hasil yaitu ketika kedua sedotan tadi
didekatkkan akan terjadi gaya tolak menolak karena kedua muatan yang sama
dan ketika telapak tangan dan sedotan didekatkan akan terjadi gaya tarik
menarik karena keduannya memiliki muatan yang berbeda
F.pertanyaan
1. apa yang terjadi jika tisu digosokkan secara bolak balik?
3
G. Simpulan
Berdasarkan praktikum yang te lah dilakukan dengan panduan sumber video yang
tertera mendapatkan hasil yaitu ketika kedua sedotan tadi didekatkkan akan
terjadi gaya tolak menolak karena kedua muatan yang sama.
H. Daftar Rujukan
Video dari
youtube
https://youtu.be/c3MhW3K31LU?si=dVZvP8ie-A7l9adZ