Anda di halaman 1dari 32

MAKALAH

“ LISTRIK STASTIS DAN LISTRIK DINAMIS ”

Dosen pengampu:
Dr.Yanti Fitria,S.pd,M.pd
Afriza Media,M.pd

Oleh
MELGA FRANSISKA

23129338

Aspek yang dinilai Skor Skor


NO Maksimum
Di peroleh
1 Sistematika laporan 4
2 Kelengkapan laporan 4
3 Kejelasan dan keruntunan laporan 4
4 Kebenaran konsep ide yang dipaparkan 4
5 Ketepatan pemilihan kosa kata 4
6 Kmampuan mahasiswa dalam menjelaskan isi 4
laporan
7 Usaha mahasiswa dalam menyusun laporan 4
8 Presentasi laporan 4
KATA PENGANTAR

Terima kasih terhadap Allah SWT sebab telah melimpahkan kepada kami
nikmat dan kesempatan sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan tugas dengan
judul “ Listrik statis dan listrik dinamis, rangkaian seri dan paralel, hukum Ohm dan
Kirchof serta daya dan energi listrik” tepat pada waktunya.
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk menyelesaikan tugas
kelompok pada mata kuliah Konsep Dasar Fisika SD. Kami mengucapkan terima
kasih terhadap dosen pengampu mata kuliah Ibuk Dr.Hj.Yanti Fitria,S.Pd.M.Pd dan
Afriza Media,M.pd yang telah mempercayakan tugas ini pada kami.
Kami menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan maupun
kekeliruan dari makalah ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran
dari semua pihak agar pembuatan makalah kami untuk kedepannya jauh lebih baik.
Sekian yang dapat kami sampaikan. Kami berharap makalah ini berguna untuk
seluruh pihak, terutama untuk kita semua. Terima kasih.

Padang, 18 November 2023

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................1
DAFTAR ISI.......................................................................................................2
LAPORAN BELAJAR MANDIRI....................................................................3
I. Jurnal...........................................................................................................3
II. Ringkasan...................................................................................................4
III. Permasalahan.............................................................................................23
IV. Penyelesaian..............................................................................................24
V. Kesimpulan...............................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................29
PETUNJUK PRAKTIKUM...............................................................................30
A. Dasar Teori...................................................................................................30
B. Tujuan Praktikum.........................................................................................30
C. Alat dan Bahan.............................................................................................30
D. Prosedur.......................................................................................................31
E. Hasil pengamatan.........................................................................................31
F. Pertanyaan....................................................................................................31
G. Simpulan.......................................................................................................31
H. Daftar Rujukan............................................................................................31

2
LAPORAN BELAJAR MANDIRI

I. Link Bacaan /sumber bacaan

1. https://www.medcom.id/pendidikan/news-pendidikan/8kovQeDb-mengenal-
listrik-statis-pengertian-muatan-dan-rumus
2. https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-7010142/pengertian-listrik-statis-
penyebab-muatan-manfaat-dan-contoh
3. https://rumuspintar.com/listrik-statis-dinamis/

3
II RINGKASAN
A. Listrik statis
Listrik statis merupakan suatu fenomena listrik yang ditimbulkan ketika
partikel bermuatan ditransfer dari satu benda ke benda lain. Listrik statis
adalah listrik yang tidak mengalir pada suatu benda dan mengandung muatan
listrik. Listrik statis adalah hasil dari sesuatu peristiwa yang terjadi setiap kali
atom-atom dari lapisan permukaan dua bahan bergesekan satu sama lain (yang
disebut pengisian triboelektrik). Saat atom dari dua permukaan bergerak
bersama-sama dan kemudian terpisah, beberapa elektron dari satu permukaan
dipertahankan oleh yang lain. Dapat dikatakan bahwa listrik statis terjadi
karena adanya ketidakseimbangan muatan listrik di dalam atau di permukaan
suatu bahan.
semua benda terbuat dari atom. Atomatom ini terdiri dari bagian-bagian yang
lebih kecil lagi yang disebut proton, neutron, dan elektron. Proton bermuatan
positif, neutron tidak bermuatan, dan elektron bermuatan negatif. Dalam
kondisi normal, jumlah proton dan elektron sama sehingga atom tidak
bermuatan.

Perpindahan muatan ini terjadi karena adanya dua buah benda yang saling
bergesekan.Ketika muatan elektron berpindah, kedua benda bisa mengalami
kelebihan dan kekurangan elektron. Kelebihan elektron membuat benda tersebut
bermuatan negatif, sedangkan kekurangan elektron membuatnya bermuatan positif.
Perbedaan sifat muatan ini menyebabkan keduanya saling tarik-menarik.Sesuai
namanya, aliran listrik statis cenderung diam atau tidak bergerak. Ini tentu berbeda
dengan listrik dinamis yang arusnya dapat bergerak atau mengalir.Menyambung
pembahasan di awal, petir bisa terjadi karena adanya perpindahan elektron. Ketika
langit dalam keadaan kelebihan elektron, kilatan cahaya ini akan mengarah ke daerah
yang elektronnya lebih sedikit.
Agar kelebihan elektron tersebut segera tersalurkan, petir ‘mencari’ objek
yang paling dekat dengan awan. Itulah sebabnya petir kerap menyambar benda-benda
tinggi.Selain dijumpai pada petir, listrik statis juga bisa dimanfaatkan dalam
kehidupan sehari-hari. Salah satunya, pengecatan mobil.Saat cat disemprotkan,
butiran halus yang ada pada cat akan bergesekkan dengan udara, sehingga bermuatan
listrik. Sementara itu, permukaan mobil yang akan dicat diberikan muatan
berlawanan
4
dengan butiran cat. Sehingga, butiran-butiran cat tersebut dapat tertarik ke permukaan
mobil dan menempel dengan sempurna.Printer laser juga merupakan contoh alat yang
memanfaatkan listrik statis. Ketika photoreceptor drum yang bermuatan positif
berputar, laser bersinar melintasi permukaan yang tidak bermuatan.Setelah melewati
photoreceptor drum yang berputar, kertas akan melewati fuser. Bagian fuser inilah
yang menyebabkan kertas menjadi terasa panas saat baru keluar dari printer.Meski
terkesan rumit, listrik statis ternyata bisa diciptakan sendiri.
Terdapat tiga cara membuat benda menjadi bermuatan listrik statis, yakni induksi,
konduksi, dan penggosokkan.Pada tahap induksi, benda bermuatan netral didekatkan
dengan benda lain yang sudah bermuatan. Selanjutnya, kedua benda tersebut
ditempelkan, atau biasa disebut konduksi. Keduanya lantas saling digosokkan hingga
bermuatan listrik
Saat dua bahan saling bergesekan, elektron dapat berpindah dari atom ke atom atau
dari satu atom ke atom lainnya (muatan triboelektrik). Ini dapat berarti bahwa atom
dapat memiliki muatan positif atau negatif. Besarnya muatan yang dihasilkan
tergantung pada hal-hal berikut: (1) Jenis bahan yang mengalami kontak, (2) Berapa
banyak gesekan atau waktu, dan (3) Berapa kelembapan relatifnya.
Muatan listrik
Muatan listrik terdiri dari muatan positif dan muatan negatif. Orang pertama yang
mengamati dan menamai muatan positif dan negatif adalah Benjamin Franklin (1706-
1790). Benda tersusun atas milyaran atom. Atom tersusun atas proton, neutron dan

elektron. Proton dan neutron terdapat di dalam inti atom, proton bermuatan positif
dan neutron tidak bermuatan, sedangkan elektron yang terdapat di kulit atom
muatannya negatif.

Dalam kondisi normal, atom selalu netral yaitu jumlah proton dan elektron sama
banyaknya. dalam sebuah atom netral proton sama banyaknya dengan elektron.
Karena suatu hal misalnya gesekan, elekron dapat meninggalkan
atom sehingga atom kekurangan elektron, keadaan ini menjadikan atom bermuatan
positif atau disebut atom positif. Jika karena suatu hal atom mendapat tambahan

5
elektron sehingga atom kelebihan elektron maka atom bermuatan negatif dan disebut
ion negative. Dengan demikian, ditinjau dari kelistrikannya maka ada tiga keadaan
atom yaitu atom netral, ion positif dan ion negatif. Pembentukan ion positif dan ion
negatif dari sebuah atom dikendalikan oleh perpindahan elektron. Elektron dapat
dengan mudah masuk dan meninggalkan bahan tetapi proton tidah mudah karena
terikat di inti atom.
Keterangan: (a) atom normal
(b) ion positif
(c) ion negatif
Dua buah benda bermuatan dapat berinteraksi. Benda yang bermuatan sejenis akan
saling tolak menolak dan benda yang bermuatan tidak sejenis zakan saling Tarik
menarik.

keterangan: (+) (-) = Tarik menarik


(+) (+) = tolak
menolak (-) (-) = tolak
menolak
Kita dapat membuat keadaan sebuah benda menjadi tidak netral dengan cara
mengubah jumlah elektron pada benda. Mengubah jumlah elektron biasanya disebut
memuati dan benda yang sudah bermuatan listrik biasanya disebut muatan. Berikut
beberapa cara memuati yaitu:
Menggosoknya (listrik yang timbul disebut triboelektrik)
Contohnya:
Bahan Hasil Proses

Sisir dengan Sisir (-) Elektron dari rambut berpindah ke


rambut manusia Rambut (+) sisir

Penggaris Penggaris (-) Elektron dai rambut berpindah ke


dengan rambut

6
manuia Rambut (+) sisir

Mistar Plastik Mistar plastik


(-) Elektron dari kain wol berpindah
dengan kain
ke mistar plastik
wol Kain wol (+)

Ebonit dengan Ebonit (-) Elektron dari kain wol berpindah


kain wol Kain wol (+) ke ebonit

Kaca dengan Kaca (+) Elektron dari kaca berpindah


Kain Sutra Kain sutra (-) ke kain sutra

Balon dengan Balon (-) Elektron dari wol berpindah ke


kain wol Wol (+) balon

Konduksi (menghubungkannya pada benda bermuatan)


Pemuatan listrik dengan cara konduksi arus listrik hanya dapat dilakukan pada benda
yang terbuat dari bahan yang dapat menghantarkan arus listrik (konduktor), misalnya
baja, besi, dan tembaga. Muatan listrik dapat dihasilkan jika kedua benda mengalami
kontak langsung, sehingga sejumlah elektron dapat mengalir dari satu benda ke benda
lainnya.
Induksi ( mendekatkannya pada benda bermuatan)
Induksi listrik adalah peristiwa pemisahan muatan listrik pada benda netral karena
didekatkan dengan benda bermuatan listrik. Induksi listrik digunakan untuk membuat
benda netral menjadi bermuatan listrik. Induksi listrik dapat terjadi karena benda yang
bermuatan listrik memengaruhi muatan yang tidak sejenis pada benda netral, sehingga
terjadi pemisahan muatan kedua benda tersebut. Membuat benda bermuatan listrik
dengan cara induksi tidak memerlukan kontak dengan benda yang diinduksinya.
Pembuatan muatan listrik dengan cara induksi membutuhkan alat yang disebut
elektroskop. Contohnya adalah pemisahan muatan listrik pada mistar plastik yang
telah digosokkan pada kain wol kemudian didekatkan pada elektroskop.

Hukum Coulomb
Charles Augustin de Coulomb (1736 – 1806) adalah orang yang menyatakan tentang
gaya interaksi dari dua benda bermuatan listrik. Karena itu gaya interaksi ini disebut
gaya Coulomb atau gaya elektrostatika. Interaksi dua benda bermuatan listrik diteliti
oleh Coulomb menggunakan neraca puntir. Berdasarkan eksperimen Charles
Augustin de Coulomb, Coulomb memperoleh kesimpulan bahwa:
“Gaya tarik-menarik atau tolak-menolak antara dua muatan listrik berbanding lurus
dengan hasil kali besar kedua muatan dan berbading terbalik dengan jarak antara
kedua muatan”.

7
Besarnya gaya tarik atau gaya tolak secara matematis dinyatakan sebagai berikut:

q1 q2
F=k
r2

Keterangan:
F = Gaya Coulomb (N)
k = Konstanta (9. 109 N.m2/C2)
q1 dan q2 = Muatan listrik (C)
r2 = Jarak antar muatan (m)
Contoh:
Sebuah muatan +5 μC mengalami gaya tarik terhadap muatan lain -4 μC yang
berjarak 3 cm. Jika k = 9. 109 N.m2/C2, besarnya gaya tarik-menarik kedua muatan
tersebut adalah……….
Diketahui:
q1 = +5 μC = +5.10-6 C
q2 = -4 μC = -4.10-6 C
r = 3 cm = 3.10-2 m
k = 9. 109 N.m2/C2
Ditanya: F......?
Jawab:
q1 q2
F=k
r2

5.10−6 4.10−6
F = 9. 109 (3.10−2)2

9.5.4.10−3
F= 9.10−4

F = 20. 10-3. 104


F = 20. 10
F = 200 N
Gaya tolak menolak dua benda bermuatan listrik masing-masing 5.10-5 C dan 5.10-4
C adalah 625 N. Jika diketahui k = 9.109 N.m2/C2, maka jarak kedua muatan tersebut
adalah……….
Diketahui:

8
q1 = 5.10-5 C
q2 = 5.10-4 C
F = 625 N
k = 9.109 N.m2/C2
Ditanya: r…..?
Jawab:
q1 q2
F=k
r2

5.10−5 5.10−4
625 = 9.109 r2

9.5.5
625 = r2

625 = 225
r2

625 . r2 = 225

225
r2 = 625
r2 = 0,36
r = √0,36
r = 0,6 m

Medan listrik
Jika suatu benda yang bermuatan listrik diletakkan di suatu ruangan, maka dalam
ruangan tersebut terdapat medan listrik. Medan listrik dilukiskan dengan garis-garis
gaya listrik yang arahnya dari kutub positif ke kutub negatif.

Rumus medan listrik


q
E =k
r2

Diketahui:

9
E = medan listrik (N/C)
k = konstanta (N.m2/C2)
r = jarak (m)
q = muatan ( C )
Contoh
Kuat medan listrik di sebuah titik yang berjarak 3 cm dari sebuah
muatan positif 15.10-6 C adalah………
Diketahui:
q = 15.10-6 C
r = 3 cm = 3.10-2 m
Ditanya: E…..?
Jawab:
q
E =k
r2
−6
15.10
E = 9.109
(3.10−2)2

9.15.103
E= 9.10−4

E = 15.107 N
Potensial listrik
Potensial listrik merupakan usaha per satuan muatan yang dibutuhkan untuk
memindahkan satu muatan dari satu titik ke titik lainnya. Besarnya potensial listrik di
suatu titik dapat dihitung dengan rumus:
V=kq
r

Keterangan:
V = potensial listrik (volt)
k = konstanta (N.m2/C2)
q = muatan ( C )
r = jarak (m)

1
Aplikasi listrik statis pada makhluk hidup

Sel saraf manusia


Aplikasi dari aliran muatan listrik adalah pada sistem saraf. Sistem saraf menyediakan
fasilitas untuk komunikasi di dalam tubuh dan untuk mengendalikan otot-otot tubuh.
Komunikasi di dalam tubuh ditransmisikan oleh sinyal-sinyal listrik sepanjang elemen
dasar sistem saraf yang disebut neuron. Neuron terdiri dari dendrit dan ekor panjang
yang disebut akson yang tepasang ke tubuh sel utama. Sinyal-sinyal yang diterima
oleh dendrit dirambatkan sepanjang akson. Ketika sinyal mencapai ujung syaraf,
sinyal ditransmisikan ke saraf berikutnya melalui penghubung yang disebut sinapsis.
Kelistrikan pada jantung
Sistem listrik jantung mengontrol kecepatan dan irama detak jantung. Tiap kali
jantung berdenyut, sinyal listrik merambat dari jantung bagian atas ke bagian bawah.
Saat sinyal ini berjalan, jantung berkontraksi dan memompa darah. Kontraksi sel otot
jantung dalam siklus di picu oleh aksi potensial yang menyebar ke seluruh membran
sel otot.
Kelistrikan pada sel otot rangka
Pada sel-sel otot dalam kondisi istirahat (relaksasi) muatan positif menempati
membrane plasma sel bagian luar dan muatan negatif menempati membrane plasma
sel bagian dalam.
Kelistrikan pada hewan
Salah satu contoh hewan yang dapat menghasilkan listrik yaitu Ikan belalai gajah
(Peters’s Elephantnose fish) memiliki nama latin yaitu Gnathonemus petersii. Ikan ini
ditemukan di wilayah Afrika seperti negara Angola, Kamerun,
Republik Afrika Tengah, Chad, Kongo, Nigeria, Zambia dan lainnya. Hidup pada
kondisi perairan gelap, dengan arus air yang lambat, bervegetasi lebat, substrat
berpasir atau berlumpur. Ikan bersifat noktural atau aktif di malam hari. Ikan belalai
gajah memiliki keunikan dengan menghasilkan listrik bertegangan rendah beberapa
millivolt untuk menyengat musuh dan mangsa serta navigasi di lingkungan tempat
hidupnya. Nama organ yang dapat menghasilkan listrik yaitu sel electroplax yang
terletak pada bagian pangkal ekor.

Contoh listrik statis dalam kehidupan sehari-hari

Berikut adalah beberapa contoh dari listrik statis dalam kehidupan sehari-hari:
1. Rambut yang tersisir: Ketika menyisir rambut dengan sisir plastik,
terkadang rambut dapat menjadi bermuatan listrik secara statis, sehingga
rambut dapat berdiri tegak atau menempel pada sisir.

1
2. Sentuhan benda logam: Ketika menyentuh benda logam, seperti gagang pintu
atau kunci mobil, terkadang dapat merasakan sensasi kejutan kecil. Ini
disebabkan oleh muatan listrik statis yang terakumulasi di tubuh yang dibawa
ke permukaan logam saat menyentuhnya.
3. Menjalankan tangan di atas permukaan televisi: Ketika menjalankan tangan di
atas permukaan televisi atau layar komputer, terkadang dapat melihat kilat
cahaya kecil atau mendengar suara renyah. Hal ini disebabkan oleh transfer
muatan listrik statis antara tangan dan permukaan yang memiliki muatan
berbeda.
4. Bungkus plastik yang menempel: Ketika membuka bungkus plastik atau
membuka lembaran lembaran plastik, seringkali plastik-nya menempel satu sama
lain atau menempel pada tangan . Ini terjadi karena adanya muatan listrik statis
di permukaan plastik yang menyebabkan bungkus atau lembaran plastik saling
tertarik.
5. Mengisi bahan bakar di pompa bensin: Ketika mengisi bahan bakar di pompa
bensin, terkadang terjadi percikan listrik atau bahkan memicu percikan api. Ini
disebabkan oleh pergesekan antara tubuh kendaraan, dispenser bahan bakar, dan
sendiri yang dapat menghasilkan muatan listrik statis yang dapat dihantarkan
melalui udara.

B. LISTRIK DINAMIS
Listrik dinamis adalah aliran partikel bermuatan dalam bentuk arus listrik yang dapat
menghasilkan energi listrik. Listrik dapat mengalir dari titik berpotensial lebih tinggi
ke titik berpotensial lebih rendah apabila kedua titik tersebut terhubung dalam suatu
rangkaian tertutup.Pada analisis rangkaian listrik dinamis hal yang perlu diperhatikan
adalah komponen-komponen rangkaian seperti sumber listrik dan tahanan, susunan
rangkaian, dan hukum-hukum yang berlaku pada rangkaian tersebut.
Benda dengan muatan listrik positif lebih banyak mempunyai potensial yang lebih
tinggi, sedangkan benda dengan muatan negatif lebih banyak mempunyai potensial
lebih rendah. Dua tempat yang memiliki beda potensial bisa menyebabkan munculnya
arus listrik jika keduanya dihubungkan dengan suatu penghantar. Beda potensial biasa
ditanyakan sebagai tegangan.Arus listrik terbagi menjadi 2 jenis yaitu arus AC (bolak-
balik) dan DC (searah), umumnya arus listrik melewati kawat penghantar tiap satuan
waktu, untuk jumlah arus listrik yang mengalir dalam waktu tertentu disebut kuat arus
listrik (i) .

1. Arus Listrik
Arus Listrik
Muatan yang bergerak dalam selang waktu tertentu disebut arus listrik. Seperti sudah

1
diketahui ketahui pada p muatan yang dapat bergerak adalah jenis muatan negatif atau
yang disebut elektron. Muatan dapat berpindah akibat adanya beda potensial yang
dihubungkan. Elektron bergerak dari beda potensial negatif ke arah positif sedangkan
arus listrik disepakati bergerak di arah sebaliknya yakni dari potensial tinggi ke
rendah.

Arus listrik merupakan salah satu dari 7 besaran pokok dengan satuan ampere (A),
dan dapat diukur menggunakan alat ukur amperemeter.

Rumus arus listrik

2. Hukum Ohm
George Simon Ohm adahlah ilmuwan yang mengungkapkan Hukum ohm pertama
kali. Ia menemukan hubungan antara kuat arus listrik (I) dan beda potensial (V)
pada ujung-ujung hambatan. Ohm menyatakan bahwa arus listrik berbanding lurus
dengan tegangan listrik, dan berbanding terbalik dengan hambatan listrik. Nama Ohm
kemudian dijadikan satuan dari hambatan listrik.

Secara matematis dapat ditulis :

I = kuat arus listrik (A)


V = tegangan listrik atau beda potensial sumber listrik (v)
R = hambatan listrik (Ω )

1
3. Hambatan Listrik
Hambatan listrik atau resistor ® adalah suatu komponen listrik yang merupakan nilai
perbandingan tegangan listrik (V) pada sebuah rangakaian listrik terhadap arus listrik
(I) yang melintas melaluinya.Sesuai dengan namanya yakni hambatan, komponen
resistor ini menghambat laju muatan yang mengalir sehingga mempengaruhi nilai
arus listrik suatu rangkaian. Akibatnya, Semakin besar nilai hambatannya maka
semakin kecil arus listrik yang melaluinya. Nilai hambatan suatu komponen
dipengaruhi beberapa faktor yaitu, jenis bahan resistor atau hambat jenis, panjang
hambatan, luas penampang, serta suhu pada beberapa hambatan.Jenis dan Nilai
Hambatan
Berdasarkan pengaruh suhu pada nilai hambatan :
Hambatan Ohmik: Hambatan ohmik adalah sebutan untuk jenis hambatan yang
tidak dipengaruhi suhu. Sehingga akibatnya perbandingan antara tegangan dan arus
selalu sama. Dapat dituliskan dalam persamaan matematis sebagai berikut :

Rumus hambatan

R = hambatan listrik (Ω )
Ρ = hambat jenis penghantar atau resisvitas (Ωm)
L = panjang penghantar (m)
A = luas penampang penghantar (m²)

Hambatan Nonohmik :Hambatan nonohmik adalah jenis hambatan yang nilainya


dapat berubah bergantung suhu hambatan tersebut. Suhu mempengaruhi kelajuan
getaran elektron yang mengalir dalam rangkaian. Semakin besar / panas suhunya
semakin besar juga nilai hambatan. Rumus hambatan nonohmik

1
R = hambatan listrik (Ω )
Ro = hambatan listrik pada suhu To (Ω )
Α = koefisien suhu hambat jenis
ΔT = perubahan suhu = T – To (°C atau K)

Selain dapat dibagi berdasarkan pengaruh suhu terhadap hambatan, hambatan juga
dapat dibagi berdasarkan apakah nilainya tetap dan apakah dapat diubah-ubah.

Hambatan Tetap :Nilai hambatan komponen selalu tetap.

Hambatan Variabel: Hambatan atau resistor yang nilainya dapat diubah dengan cara
mengubah panjang hambatan. Misalnya : rheostat.

Berdasarkan jenis bahan penyusun hambatan, hambatan dapat dibagi menjadi 2 jenis
besar, yakni konduktor dan isolator :

Tabel hambatan jenis bahan

a) Isolator: Bahan isolator adalah bahan yang sangat sulit bahkan tidak bisa
mengalirkan arus listrik. Hal ini disebabkan elektronnya terikat kuat pada
atom-

1
atomnya. Seperti kayu, kaca, dan udara. Meski begitu, pada kondisi tertentu
bahan isolator dapat berubah menjadi konduktor contohnya ketika dihubungkan
dengan tegangan yang sangat tinggi. Sehingga dapat dikatakan sebenarnya bahan
isolator memiliki hambatan yang sangat besar membuat arus sangat kesulitan
untuk melaluinya.

b) Konduktor: Bahan yang mudah mengalirkan arus listrik karena memiliki banyak
elektron bebas sehingga elektronnya dapat dengan mudah menghantar arus
listrik. Seperti besi, baja, dan tembaga. Beberapa ahli bahkan membagi bahan
jenis konduktor menjadi konduktor biasa, Semi konduktor, dan super konduktor.
Bahan semi konduktor adalah bahan yang kadang bersifat sebagai isolator dan
kadang sebagai konduktor, seperti silikon dan germanium. Sedangkan super
konduktor adalah bahan yang mampu mengalirkan arus listrik dengan sangat
cepat, contohnya timah dan merkuri atau raksa.

c) Semikonduktor : Bahan semi konduktor adalah bahan yang kadang bersifat


sebagai isolator dan kadang sebagai konduktor, seperti silikon dan germanium.
Sedangkan super konduktor adalah bahan yang mampu mengalirkan arus
listrik dengan sangat cepat, contohnya timah dan merkuri atau raksa.

Rangkaian Listrik
Rangkaian listrik adalah rangakaian tertutup yang dapat mengalirkan arus listrik dari
potensial tinggi ke potensial rendah. Komponen rangkaian listrik terdiri dari, sumber
tegangan dan hambatan listrik. Rangkaian komponen listrik dapat disusun menjadi
rangkaian seri dan paralel.

Rangkaian Seri: Disebut rangkaian listrik seri, jika komponen listriknya disusun
sejajar. Pada rangkaian seri berlaku :

1
Tegangan rangkaian total adalah total penjumlahan seluruh tegangan yang melalui
hambatan.
Kuat arus listrik rangkaian di seluruh bagian sama besar.
Jumlah hambatan atau nilai hambatan pengganti dari resistor yang disusun seri adalah
penjumlahan seluruh nilai hambatan.
Jika salah satu komponen rangkaian listrik seri diputus maka arus listrik akan terhenti.

Rangkaian paralel: Rangkaian listrik disebut rangkaian paralel jika komponennya


disusun bertingkat. Pada rangkaian paralel berlaku :

Tegangan di seluruh resistor dan tegangan total sama besar.


Kuat arus total rangkaian adalah penjumlahan dari seluruh arus listrik yang mengalir
ke setiap hambatan.
Nilai hambatan pengganti atau hambatan total rangkaian paralel dapat ditentukan
dengan
Jika salah satu komponen listrik pada rangkaian paralel diputus maka arus listrik
masih dapat mengalir melalui cabang rangkaian listrik yang lain.

1
Hukum Kirchoff
Selain hukum ohm, pada rangkaian listrik juga berlaku hukum khirchoff untuk
menjelaskan fenomena arus dan tegangan listrik.

 Hukum I Kirchoff: Hukum I kirchoff berbunyi “ Jumlah kuat arus yang masuk
ke satu titik percabangan sama dengan jumlah kuat arus yang keluar dari titik
percabangan tersebut”. Hukum I kirchoff sering juga disebut hukum arus
listrik.Bunyi hukum I kirchoff tersebut dapat dirumuskan :
Imasuk = Ikeluar

 Hukum II Kirchoff : Hukum kirchoff II adalah hukum mengenai tegangan


listrik, dengan bunyi “Jumlah gaya gerak (ggl) listrik dan beda potensial pada
rangkaian tertutup adalah nol”. Hukum II kirchoff disebut juga hukum tegangan
listrik. Secara tidak langsung kirchoff menyatakan bahwa tidak ada perbedaan
potensial di satu titik rangkaian tertutup yang sama.

1
Persamaan hukum kirchoff dapat diselesaikan menggunakan aturan loop atau putaran.
Aturan loop antara lain :
Jika loop searah dengan arus, maka tegangan resistornya (I.r) bernilai positif.
Sebaliknya, jika arah loop berlawanan dengan arus maka nilai tegangan resistornya
bernilai negatif.
Jika loop bertemu dengan kutub positif terlebih dahulu dari sumber tegangan, maka
gglnya bernilai positif.
Sebaliknya, jika loop bertemu dengan kutub negatif terlebih dahulu dari sumber
tegangan, maka gglnya bernilai negatif.
Gaya Gerak Listrik dan Tegangan Jepit
Gaya gerak listrik atau ggl ( E ) adalah nilai beda potensial antara ujung-ujung
penghantar sebelum dialiri arus listrik. Sebuah sumber beda potensial (contoh :
baterai) disebut ideal jika nilai gglnya sama dengan nilai beda potensial antara ujung-
ujung kutubnya. Sedangkan tegangan jepit adalah tegangan pada hambatan ketika
dialiri arus. Sama seperti tegangan lainnya, satuan gaya gerak listrik dan tegangan
jepit adalah volt.Sama seperti komponen hambatan, sumber tegangan juga dapat
disusun seri dan paralel. Jika tegangan di susun paralel, maka total tegangan adalah
nilai masing-masing tegangan yang disusun sehingga tidak perlu di jumlahkan.
Sedangkan jika tegangan di susun seri maka total tegangan adalah jumlah seluruh
baterai yang disusun seri.

Energi dan Daya Listrik: energi potensial listrik dapat berubah menjadi energi kinetik
muatan akibat berlakunya hukum kekekalan energi. Setiap detiknya muatan positif
mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah, yang kita kenal sebagai arus.
Sehingga dapat didefinisikan, Energi listrik adalah energi yang dihasilkan oleh arus

1
listrik akibat perpindahan muatan listrik selama selang waktu tertentu.

Rumus nya yaitu

W = Energi listrik (joule)

V = tegangan listrik (V)


I = arus listrik (A)
R = hambatan lisrik (Ω)
T = waktu (s)

Daya listrik adalah energi tiap waktu. Satuan daya adalah joule persekon atau watt.

 Daya listrik
Sehingga rumus daya listrik dapat dituliskan :

Rumus daya listrik

2
Pemanfaatan Listrik Dinamis Dalam Kehidupan Sehari-Hari
Berikut ini pemanfaatan listrik dinamis dalam kehidupan sehari-hari
1.Rangkaian listrik: misalnya remote baterai, lampu emergency.
2. Kwh Meter: Kwh meter atau alat pengukur pemakaian daya listrik ini umum
digunakan di rumah-rumah. Pada rangkaiannya tidak dapat terlepas dari penggunaan
rangkaian listrik.

Alat Pemutus Daya


Amperemeter dc: Alat ukur besaran listrik seperti Amperemeter digunakan untuk
mengukur arus, sedangkan voltmeter untuk mengukur tegangan. Untuk amperemeter
harus disusun seri, sedangkan voltmeter harus disusun paralel.

2
Konduksi Impuls pada Sel Saraf Manusia dan Hewan
Konduksi impuls pada saraf manusia menggunakan sambungan listrik untuk
menghubungkan rangsangan pada setiap bagian saraf hingga ke otak dan sebaliknya.

CONTOH SOAL
III. PERMASALAHAN

1. Seutas kawat dihubungkan denga bed potensial 12V. Jika kuat arus yang melalui
kawat tersebut ialah 4A, berapakah hambatan yang ada dalam kawat tersebut?
2. Dua buah muatan listrik masing-masing QA = 4 μC dan QB = 9 μC berada di udara pada
jarak 20 cm, dimanakah letak sebuah muatan sehingga resultan gaya yang bekerja
padanya sama dengan nol …
3. Titik X berada dalam medan listrik. Kuat medan listrik di titik X = 0,7 NC-1. Apabila di
titik X diletakkan benda bermuatan listrik 0,35 C, maka berapakah gaya Coulomb yang
bekerja pada benda tersebut ?
4. Diketahui 2 buah muatan masing-masing sebesar 8,1 C dan 10 C terpisah dengan jarak 9
m. Misal k = 9 × 109 Nm2 C–2 , Hitunglah besar gaya Coulomb yang terjadi pada kedua
muatan !
5. Diketahui q1, q2, dan q3 berada pada 1 garis seperti pada gambar berikut.

Besar ketiga muatan tersebut masing-masing adalah q1 = 20 μC, q2 = 40 μC,


dan q3 = 5 μC. Jika d = 20 sentimeter dan Konstanta Coulomb (k) = 9 x 109 N
m2 C-2, tentukan arah dan besar gaya listrik yang bekerja pada muatan q3!

2
6. Diketahui suatu titik bermuatan q terletak di titik X dalam medan listrik yang
ditimbulkan oleh muatan positif mengalami gaya sebesar 0,07 N. Apabila
besar kuat medan di titik X adalah 2 x 10 –2 NC –1, maka hitunglah besar
muatan q!

7. Sebuah titik bermuatan q terletak di titik Y dalam medan listrik yang


ditimbulkan oleh muatan positif, mengalami gaya sebesar 0,03 N. Apabila
diketahui muatan tersebut sebesar +5 × l0–6 Coulomb, tentukan besar medan
listrik di titik Y tersebut.

8. Kuat medan listrik di sebuah titik yang berjarak 3 cm dari


sebuah muatan positif 15.10-6 C adalah………

IV. PENYELESAIAN

1. Diketahui:

V = 12 V

I = 4A

Peyelesaian

V=IR

12 = 4 R
R = 3 Ohm

Jadi, hambatan yang ada dalam kawat tersebut adalah 3 Ohm

2. Diketahui:

qA = 4 10-6 C

qB = 9 10-6 C

Penyelesaian:

FCA = FCB

4 (20-x)2 = 9x2
2
2(20-x) = 3x

40-2x=3x

40 = 5x

x= 40/5 = 8cm
Jadi, letak sebuah muatan sehingga resultan gaya yang bekerja padanya sama dengan
nol adalah 8cm dari muatan B dan 20-8 = 12cm dari muatan A.

3. Diketahiui

E = 0,7 NC-1

q = 0,35 C

Penyelesaian

F=qE

F = (0,35 C)(0,7 NC-1)

F = 0,245 N
Jadi gaya Coulomb yang bekerja pada benda tersebut adalah 0,245 N.

4. Diketahui

q1 = 8,1 C
q2 = 10 C

Jarak antara muatan: r = 9m.

Konstanta Coulomb (k) = 9 × 109 Nm2 C–2

Penyelesaian:

F = k . q1 q2 /r2

F = (9 × 109 Nm2 C–2 ).(8,1 C) (10 C) / (9m)2

F = (9 × 109 Nm2 C–2 ).(81 C2) / (81m2)

F = 9 × 109 N

Jadi, besar gaya Coulomb yang terjadi pada kedua muatan adalah 9 × 109 N.

5. Diketahui

2
q1 = 20 μC = 20 x 10-6 C

q2 = 40 μC = 40 x 10-6 C

q3 = 5 μC = 5 x 10-6 C

d = 20cm = 0,2m

Penyelesaian:

Ada 2 gaya yang bekerja pada q3, yaitu:

F1 ke arah kanan (q3 dan q1 bermuatan positif mengakibatkan F1 menjauhi q3 dan q1)

F2 ke arah kiri (q3 dan q2 bermuatan positif mengakibatkan F2 menjauhi q3 dan q2)

F1 = k . q1 q3 /d2

F1 = (9 x 109 N m2 C-2) . (20 x 10-6 C) (5 x 10-6 C) /(0,2m)2

F1 = (900 x 10-3 N m2) /(0,04m2)

F1 = (0,9 N m2) /(0,04m2)

F1 = 22,5 N
F2 = k . q2 q3 /(2d)2

F2 = (9 x 109 N m2 C-2) . (40 x 10-6 C) (5 x 10-6 C) /(0,4m)2

F2 = (1800 x 10-3 N m2) /(0,16m2)

F2 = (1,8 N m2) /(0,16m2)

F2 = 11,25 N

Resultan gaya :

ΣF = F1 – F2 = 22,5 N – 11,25 N = 11,25 N


Jadi, gaya listrik yang bekerja pada muatan q3 adalah 11,25N ke arah kanan atau arah
q2.

6. Gaya listrik: F = 0,07 N

Kuat medan listrik: E = 2 x 10 –2 NC –1 = 0,02 NC –1

Penyelesaian

F=qE

q = F / E = 0,07 N / 0,02 NC –1 = 3,5 C

Jadi, besar muatan q adalah 3,5 Coulomb.

2
7. Gaya listrik (F) = 0,03 N

Muatan listrik (q) = +5 × l0–6 C = 0,000005 C

E=F/q

E = 0,03 N / 0,000005 C

E = 6.000 N/C

E = 6 × 103 NC-1

Jadi, besar medan listrik di titik Y adalah 6 × 103 NC-1.

8. Diketahui:
q = 15.10-6 C
r = 3 cm = 3.10-2 m
Ditanya: E…..?
Jawab:
q
E =k
r2
−6
15.10
E = 9.109
(3.10−2)2

9.15.103
E= 9.10−4

E = 15.107 N

2
V. KESIMPULAN

Listrik merupakan energi yang sangat penting dalam kehidupan sehari-


hari. Hampir semua aktivitas kita, baik di rumah, di tempat kerja, atau di
lingkungan sekitar, melibatkan penggunaan listrik. Oleh karena itu,
pemahaman yang baik tentang listrik dan konsep-konsep terkait menjadi
hal yang sangat penting.
Pentingnya pemahaman tentang listrik statis dan dinamis karena kedua
jenis listrik ini sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya,
listrik statis dapat menyebabkan rambut menjadi mengembang saat kita
menyisir, atau dapat menimbulkan kagetan ketika kita menyentuh benda
tertentu. Sementara itu, listrik dinamis digunakan dalam berbagai
perangkat elektronik yang kita gunakan setiap hari, seperti lampu, telepon
genggam, komputer, dan banyak lagi.
Rangkaian seri dan paralel adalah dua jenis rangkaian listrik yang
umum digunakan dalam rangkaian elektronik. Rangkaian seri digunakan
dalam beberapa peralatan elektronik, seperti lampu pijar atau rangkaian
sederhana lainnya. Sedangkan rangkaian paralel digunakan dalam banyak
perangkat elektronik, seperti televisi, kulkas, atau sistem penerangan di
rumah.
Hukum Ohm dan hukum Kirchhoff merupakan prinsip dasar dalam
analisis rangkaian listrik. Pemahaman tentang hukum Ohm sangat
penting dalam menentukan hubungan antara arus, tegangan, dan

2
resistansi, sedangkan hukum Kirchhoff membantu dalam menganalisis
aliran arus dalam rangkaian kompleks.Daya dan energi listrik juga
memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari. Pemahaman tentang
konsep daya dan energi listrik memungkinkan kita untuk
mengoptimalkan penggunaan energi dan mengelola pemakaian listrik
dengan bijak.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.medcom.id/pendidikan/news-pendidikan/8kovQeDb-mengenal-listrik-
statis-pengertian-muatan-dan-rumus
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-7010142/pengertian-listrik-statis-penyebab-
muatan-manfaat-dan-contoh
https://rumuspintar.com/listrik-statis-dinamis/

2
PETUNJUK PRAKTIKUM

A. Dasar Teori
Listrik merupakan energi yang sangat penting dalam kehidupan
sehari-hari.
Rangkaian seri dan paralel adalah dua jenis rangkaian listrik yang
umum digunakan dalam rangkaian elektronik. Rangkaian seri digunakan
dalam beberapa peralatan elektronik, seperti lampu pijar atau rangkaian
sederhana lainnya. Sedangkan rangkaian paralel digunakan dalam banyak
perangkat elektronik, seperti televisi, kulkas, atau sistem penerangan di
rumah.
Hukum Ohm dan hukum Kirchhoff merupakan prinsip dasar dalam
analisis rangkaian listrik. Pemahaman tentang hukum Ohm sangat
penting dalam menentukan hubungan antara arus, tegangan, dan
resistansi, sedangkan hukum Kirchhoff membantu dalam menganalisis
aliran arus dalam rangkaian kompleks.Daya dan energi listrik juga
memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari. Pemahaman tentang
konsep daya dan energi listrik memungkinkan kita untuk
mengoptimalkan penggunaan energi dan mengelola pemakaian listrik
dengan bijak.

2
B. Tujuan Praktikum
1. untuk menentukan

C. Alat Dan Bahan


1. 2 buah Pipet /sedotan
2. Tisu
3. Botol yang berisi air

D. Prosedur
1. Ambil tisu lalu gosokm pada sedotan
2. Lakukan sampai sedotan terasa agak panas
3. Lalu letakkan sedotan bagian tengah diatas botol
4. Ambil sedotan yang satu lagi kemudian dekatkan pada sedotan tadi
5. Lalu ketika kedua sedotan tadi didekatkkan akan terjadi gaya tolak
menolak karena kedua muatan yang sama.

E.Hasil pengamatan
6. Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dengan panduan sumber
video yang tertera mendapatkan hasil yaitu ketika kedua sedotan tadi
didekatkkan akan terjadi gaya tolak menolak karena kedua muatan yang sama
dan ketika telapak tangan dan sedotan didekatkan akan terjadi gaya tarik
menarik karena keduannya memiliki muatan yang berbeda

F.pertanyaan
1. apa yang terjadi jika tisu digosokkan secara bolak balik?

3
G. Simpulan
Berdasarkan praktikum yang te lah dilakukan dengan panduan sumber video yang
tertera mendapatkan hasil yaitu ketika kedua sedotan tadi didekatkkan akan
terjadi gaya tolak menolak karena kedua muatan yang sama.

H. Daftar Rujukan
Video dari
youtube
https://youtu.be/c3MhW3K31LU?si=dVZvP8ie-A7l9adZ

Anda mungkin juga menyukai