Anda di halaman 1dari 62

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hakekat Matematika dan aplikasinya menjadi salah satu tujuan pendidikan matematika. Konsep
dalam matematika adalah ide atau gagasan yang memungkinkan kita untuk mengelompokkan
benda (obyek) ke dalam contoh. Akan dapat diartikan bahwa konsep matematika abstrak yang
memungkinkan kita untuk mengelompokkan (mengklasifikasikan) obyek atau kejadian. Konsep
dapat dipelajari definisi atau pengamatan langsung seperti melihat, mendengar, mendiskusikan,
dan memikirkan tentang kebenaran contoh. Untuk menanamkan satu konsep agar pemahaman
konsep dapat tercapai dengan memberikan contoh-contoh yang berhubungan dengan suatu
konsep. Sebagai implikasinya, maka dalam penyampaian materi pembelajaran matematika
haruslah menarik perhatian siswa, agar dapat meningkatkan rasa antusias siswa serta
memberikan motivasi pada siswa. secara singkat dapat dikatakan bahwa hakekat matematika
berkenaan denngan ide-ide, struktur-struktur dan hubungan-hubunganya diatur menurut urutan
yang logis. Oleh karena itu pemahaman konsep dalam pembelajaran matematika khususnya pada
mata kuliah Satuan Operasi ini sangat diperlukan yang disertakan dengan pengetahuan khusus
tetang konversi satuan.

1.2 Tujuan Praktikum


Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengubah satuan-satuan dan fungsi persamaan
dalam massa, panjang, gaya dan lain-lain dan menjumlahkan, mengurangi, membagikan dan
mengalikan satuan.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kesulitan Dalam Penggunaan Satuan
Penggunaan satuan yang beraneka ragam dapat menimbulkan beberapa kesulitan. Kesulitan
pertama yaitu, kesulitan dalam menentukan faktor konversi apabila ingin beralih dari suatu

satuan ke satuan lain. Kesulitan kedua adalah memerlukan banyak alat ukur yang sesuai dengan
satuan yang digunakan. Oleh karena itu, pada tahun 1960 suatu perjanjian internasional
menerapkan sistem metrik sebagai system satuan internasional (SI). Sistem metrik menggunakan
meter untuk satuan panjang, kilogram untuk satuan massa, dan sekon untuk satuan waktu.
( Setiabudidaya, 2008 )

2.2 Acuan Dalam Perbedan Satuan


Setiap besaran (fisika) selalu memiliki satuan dan sebuah besaran dapat memiliki lebih dari 1
sistem satuan. Misalnya, satuan massa dapat berupa kg (dalam system Satuan Internasional=SI)
atau slug (dalam system British). Satuan merupakan ukuran pembanding yang telah diperjanjikan
terlebih dahulu sehingga setiap satuan pasti telah memiliki acuan pembanding yang bernilai
tetap. Acuan itu disebut satuan standar. (Murdaka, 2008)

2.3 Analisis Dimensi


Analisis dimensi adalah cara yang sering dipakai dalam fisika, kimia dan teknik untuk
memahami keadaan fisis yang melibatkan besaran yang berbeda-beda. Analisis dimensi selalu
digunakan untuk memeriksa ketepatan penurunan persamaan. Misalnya, jika suatu besaran fisis
memiliki satuan massa dibagi satuan volume namun persamaan hasil penurunan hanya memuat
satuan massa, persamaan tersebut tidak tepat. Hanya besaran-besaran berdimensi sama yang
dapat saling ditambahkan, dikurangkan atau disamakan. Jika besaran-besaran berbeda dimensi
terdapat di dalam persamaan dan satu sama lain dibatasi tanda +,-,=, persamaan tersebut
harus dikoreksi terlebih dahulu sebelum digunakan. Jika besaran-besaran berdimensi sama
maupun berbeda dikalikan atau dibagi, dimensi besaran-besaran tersebut juga terkalikan atau
terbagi. Jika besaran berdimensi dipangkatkan, maka dimensinya dipaangkatkan (Anonim,
2011).

BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1. Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Minggu, 15 Desember 2013 di Ruang Kelas 2.1 Fakultas
Teknologi Pangan dan Agroindustri Universitas Mataram.

3.2. Alat dan Bahan Praktikum


Alat dan Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah Kalkulator.

3.3. Prosedur Kerja

Langkah-langkah kerja yang dilakukan pada praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Setiap kelompok praktikan diberikan soal-soal konversi satuan oleh para Co. Asisten.
1. Praktikan diharapkan dapat mengerjakan soal-soal tersebut dengan mengetahui
satuan-satuan yang telah dijelaskan oleh Co. Asisten sebelumnya.

BAB IV
HASIL PENGAMATAN
4.1 Tabel Konversi Besaran Pokok

NO

Besaran

Satuan (SI)

Besaran (British)

Dimensi

Panjang

1 Meter (m)

39,37 inch

[ L]

Massa

1 Kilogram (kg)

2,2046 lb

[M]

Waktu

60 Sekon (s)

1 menit

[]

Kuat Arus

1 Ampere (A)

1,036 x 105faraday/sec

[I]

Jumlah Zat

1 Mole (mol)

Intensitas Cahaya

1 Candela (Cd)

1,091 hefner candle

[J]

Suhu

Kelvin (K)

( K-273) 0C

[T]

[N]

4.2 Perhitungan
1. Apa yang dimaksud dengan satuan?
Jawab : Satuan adalah sesuatu yang digunakan untuk membandingkan ukuran
besaran.

suatu

1. Kenapa konversi satuan perlu dilakukan?


Jawab : Konversi satuan perlu dilakukan untuk menyesuaikan dengan satuansatuan
yang ada di negara lain. Setiap negara memiliki satuan yang
berbeda-beda, agar
tidak terjadi kesalahfahaman antar negara maka
diperlukan suatu sistem konversi
yang bisa menyetarakan satuan-satuan
tersebut.
1. Si A mengendarai motornya dengan kecepatan 72 km/jam. Si B mengendarai motornya
dengan kecepatan 20 m/s.Yang manakah lebih dulu sampai..?
Jawab :
Diketahui
B

: A

= 72 km/jam = 20 m/s

= 20 m/s

Jadi, dapat disimpulkan bahwa kedua motor tersebut sampai pada waktu bersamaan, karena
kecepatan kedua motor sama.
1. Dua plat hitam tak terhingga dengan suhu masing-masing 800 0C dan 300 0C, saling
bertukar kalor. Dari proses radiasi, hitunglah perpindahan kalor per satuan
luas?
Jawab :
Diketahui
T2

: T1

= 300 0C

= 800 0C
= 573 K

= 5,669 x 10-8 w/m2/k4


Ditanya

: q..?

Penyelesaian
q

= A ( T14 T24 )

= 1073 K

= 5,669 x 10-8 W/m2/K4 ( 10734 - 5734 ) K


= 5,669 x 10-8 W/m2/K4 ( 5004 ) K
= 5,669 x 10-8 W/m2/K4 ( 6,25 x 1010 ) K
= 35,43 x 102 W/m2/K3
= 3543 W/m2/K3
1. Kapal pesiar melaju dengan kecepatan rata-rata 5 knot. Berapakah kecepan kapal tersebut
bila dinyatakan dalam m/s ( 1 knot = 1,852 km/jam ) dan berapakah waktu yang
diperlukan untuk menempuh jarak 300 km bila dinyatakan dalam detik?
Jawab :
Diketahui
r ( jarak )
Ditanya

: Vrata-rata

= 5 knot

= 300 km = 300000 m
: a. V (m/s).?

b. t (detik)?

penyelesaian
1. V = 5 knot = 9,26 km/jam = 2,57 m/s
2. t =
=
= 116731,5175 detik

BAB V
PEMBAHASAN

Satuan Internasional adalah satuan yang diakui penggunaannya secara internasional serta
memiliki standar yang sudah baku. Satuan ini dibuat untuk menghindari kesalahpahaman yang
timbul dalam bidang ilmiah karena adanya perbedaan satuan yang digunakan. Pada awalnya,
Sistem Internasional disebut sebagai Metre Kilogram Second (MKS). Selanjutnya
pada Konferensi Berat dan Pengukuran Tahun 1948, tiga satuan yaitu newton (N), joule (J),
dan watt (W) ditambahkan ke dalam SI. Akan tetapi, pada tahun 1960, tujuh Satuan Internasional
dari besaran pokok telah ditetapkan yaitu meter, kilogram, sekon, ampere, kelvin, mol, dan
kandela.
Dalam aneka aspek kehidupan, standarisasi merupakan hal yang mutlak. Begitu juga dalam hal
satuan ukuran. Bisa dibayangkan betapa kacaunya dunia ini tanpa standar satuan. Sebab tidak
cukup hanya menyatakan ini panjang, ini pendek, ini berat, ini ringan. Karena dapat
menimbulkan kesalah pahaman akibat presepsi yang berbeda. Sampai saat ini masih dikenal
aneka standar satuan ukuran dasar. Oleh sebab itu untuk memudahkan perhitungan pengukuran
dikenal dengan konversi satuan ukuran.
Besaran pokok adalah besaran yang nilai satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu dan tidak
diturunkan dari besaran yang lain. Besaran turunan adalah besaran yang dapat diturunkan atau
didefinisikan dari besaran pokok. Satuan besaran turunan disesuaikan dengan satuan besaran
pokoknya. Salah satu contoh besaran turunan yang sederhana ialah luas. Luas merupakan hasil
kali dua besaran panjang, yaitu panjang dan lebar. Oleh karena itu, luas merupakan turunan dari
besaran panjang.
Dalam percobaan kali ini,kita meghitung 5 soal yang sudah diberikan. Soal pertama membahas
tentang definisi satuan. Satuan adalah sesuatu yang digunakan untuk membandingkan ukuran
suatu besaran. Soal kedua membahas tentang mengapa kita perlu melakukan konversi, konversi
perlu dilakukan untuk menyesuaikan dengan satuan-satuan yang ada di Negara lain karena setiap
negara memiliki satuan yang berbeda-beda, agar tidak terjadi kesalahpahaman antar negara maka
dipelukan suatu system konversi yang bias menyetarakan satuan-satuan tersebut. Untuk soal
ketiga sampai kelima adalah soal hitungan yang meliputi menghitung konversi, perpindahan
kalor, dan menghitung kecepatan dan waktu.

BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan yang telah dilakukan pada praktikum ini,
dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Satuan Internasional adalah satuan yang diakui penggunaannya secara internasional serta
memiliki standar yang sudah baku.

2. Tahun 1960, tujuh Satuan Internasional dari besaran pokok telah ditetapkan yaitu meter,
kilogram, sekon, ampere, kelvin, mol, dan kandela.
3. Untuk memudahkan pernyataan dalam pengukuran dikenal dengan nama konversi satuan
ukuran.
4. Besaran pokok adalah besaran yang nilai satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu dan
tidak diturunkan dari besaran yang lain.
5. Besaran turunan adalah besaran yang dapat diturunkan atau didefinisikan dari besaran
pokok.

6.2. Saran
Praktikan harus memperhatikan setiap penjelasan dan arahan dari Co. Asisten dalam
praktikum.

DAFTAR PUSTAKA
Anonym, 2011. Satuan Besaran Fasis. http://hannypoeh.wordpress.com/2011/12/17/. (Diakses
17 Desember 2013)
Murdaka, Bambang. 2008. Fisika Dasar. Andi Yogyakarta. Yogyakarta
Setiabudidaya, Dedi. 2008. Modul Praktikum Fisika Dasar I. Laboratorium Dasar Bersama.
Unsri Indralaya.

1. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari hari tentu kita selalu bersinggungan dengan kegiatan
mengukur baik panjang, massa, maupun waktu. Banyak sekali kegiatan sehari hari yang
menggunakan besaran dan satuan misalnya pada saat mengukur panjang tali atau jarak suatu
benda ke benda lain, menimbang berat beras atau gandum, menghitung waktu tempuh dari
rumah ke kampus, dan lain sebagainya.
Panjang, massa, dan waktu yang sering kita gunakan disebut besaran, sedangkan ukuran
untuk menyatakan besaran disebut dengan satuan. Seperti meter untuk panjang, kilogram untuk
massa dan detik untuk waktu.

Besaran adalah suatu pernyataan yang mengandung pengertian ukuran dan memiliki
satuan atau hal hal yang akan diketahui ukurannya. Menurut ada tidaknya arah, Besaran
dibagi menjadi dua, yaitu Besaran Vektor dan Besaran Skalar. Besaran Vektor merupakan
besaran yang mempunyai nilai dan arah, misalnya kecepatan dan berat benda. Besaran Skalar
merupakan Besaran yang hanya mempunyai nilai saja, misalnya massa benda. Satuan adalah
sesuatu yang digunakan untuk membandingkan ukuran suatu besaran.
Melihat dari induknya, Besaran dibagi menjadi dua yaitu besaran pokok dan besaran
turunan. Besaran pokok adalah besaran yang sudah tetapkan terlebih dahulu. Didalam fisika
dikenal tujuh besaran pokok yaitu panjang, massa, waktu, suhu, kuat arus, intensitas cahaya, dan
jumlah zat. Sedangkan besaran turunan merupakan besaran yang diturunkan dari satu atau lebih
besaran pokok. Karena besaran turunan merupakan kombinasi dari besaran pokok, maka satuan
besaran turunan juga merupakan kombinasi satuan besaran pokok. Aturan untuk menentukan
besaran turunan adalah sebagai berikut:
1. Jika satuan besaran turunan merupakan perkalian besaran pokok, satuan besaran turunan itu juga
merupakan perkalian satuan besaran pokok.
2. Jika suatu besaran turunan itu juga merupakan pembagian besaran pokok, maka satuan besaran
turunan itu juga merupakan pembagian besaran satuan besaran pokok.
Dimensi suatu besaran adalah cara besaran itu tersusun oleh besaran-besaran pokok.
Analisis dimensional dapat kita gunakan untuk menetahui besaran-besaran turunan yang
memiliki besaran yang sama, serta untuk menganalisis besaran atau titik suatu persamaan atau
rumus.
B. Tujuan
Tujuan dari praktikum kali ini adalah:

Untuk mengubah satuan-satuan dan fungsi persamaan dalam massa, panjang, gaya, dan lainlain.

Untuk menjumlahkan, mengurangi, membagikan dan mengalikan satuan.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Konversi satuan merupakan cara untuk mengubah satuan yang ada ke satuan SI atau
sebaliknya. Konversi satuan perlu dilakukan karena disetiap negara biasanya memiliki sistem
satuan sendiri-sendiri. Untuk mencari kesesuaiannya diperlukan konversi satuaan. (Ari Damari,
2009)
Pengubahan satuan sering kita hadapidalam persoalan fisika. Pengubahan satuan pada
dasar nya adalah mengubah nilai besaran darib satuan yg satu ke satuan yang lain. Kadang
kadang besaran yang di berikan menggunakan sistem satuan yang berbeda dengan system satuan
yang kita inginkan. Sebelum melakukan perhitungan kita harus menyesuaikan sistem satuan ke
dalam sistem satuan yang kita kehendaki. Untuk memudahkan dalam mengubah dari awalan
yang satu ke awalan yang lain, kita menggunakan tangga konversi satuan.
Penggunaan satuan yang beraneka ragam dapat menimbulkan beberapa kesulitan.
Kesulitan pertama yaitu, kesulitan dalam menentukan faktor konversi apabila ingin beralih dari
suatu satuan ke satuan lain. Kesulitan kedua adalah memerlukan banyak alat ukur yang sesuai
dengan satuan yang digunakan. Oleh karena itu, pada tahun 1960 suatu perjanjian internasional
menerapkan sistem metrik sebagai system satuan internasional (SI). Sistem metrik menggunakan
meter untuk satuan panjang, kilogram untuk satuan massa, dan sekon untuk satuan waktu.
(Anonim,2011)
Sistem satuan metrik memiliki keunggulan karena konversi satuan-satuannya sangat
mudah yaitu berupa bilangan berpangkat n atau 10n misalnya105. (Kamajaya, 2007)

III. PELAKSANAAN PRAKTIKUM

A. Tempat dan Waktu

Praktikum berjudul Konversi Satuan, dalam praktikum Satuan Operasi dilakukan pada
hari Selasa 15 Maret 2011 dan 29 Maret 2011 pukul 13.00 15.00 yang dilakukan di
Laboratorim Kimia Hasil Pertanian, Jurusan Teknologi Pertanian Unuversitas Sriwijaya.
B. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum pengenalan alat adalah :

Kalkulator.
C. Cara kerja
Cara kerja praktikum kali ini adalah sebagai berikut :
1. Setiap kelompok praktikan diberikan soal-soal konversi satuan oleh para asisten.
2. Praktikan diharapkan dapat mengerjakan soal-soal tersebut dengan mengetahui satuan-satuan
yang telah dijelaskan oleh asisten sebelumnya.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil
Soal
1. Jika sebuah mobil menempuh jarak Jakarta-Bandun dengan kecepatan 10
sebuah bis dengan kecepatan 150% dari kecepatan mobil tersebut.
tersebut dalam km/h?
Jawab :
Kecepatan mobil = 10
Kecepatan bis 150%
150% 10 m/s = 150% 10
= 1,5 10
= 15
= 15

= 54 km/jam
2. Ubahlah 2 joule + 50 Btu = .Btu

dan

Berapa kecepatan bis

1 joule = 9,484 .

= 18,968
=
= 0,00189 + 50 Btu
= 50,00189 Btu

Satuan dan Faktor Konversi


1 mm = 1000 mikron
1 cm = 10 mm
1 kg = 1000 gr
1 lb/m2 = 0,07033 kg/cm2 = 0,068 atm
1 btu/kaki2 jam 0F = 12 btu in/kaki-2 jam 0F
1 kaki = 12 inci = 30,48 cm
1 lb = 0,453 kg
Soal:
1) 1,46 kg/m3 = .... lb/ft3
2) 0,74 gr/l
= .... lb/ft3
Jawab :

1)

= 115,1 lb/ft3
Dik: 1 lb = 453 gr
1 l = 1 dm3
1 dm3 = 1000 cm3
1 ft = 30,48 cm
1 ft3 = (30,48)3 cm3
= 28316, 84659 cm3
1 L = 1000 cm3
1L=
Ft3 = 0,03531 ft3

2)

= 0,462632139 lb/ft3
B. Pembahasan
Pada Praktikum yang ketiga yaitu Konversi Satuan, yang bertujuan untuk mengubah
satuan-satuan dan fungsi persamaan dalam massa, panjang, gaya, dan lain-lain, dan Untuk
menjumlahkan, mengurangi, membagikan dan mengalikan satuan. Sebelum

melakukan

praktikum ini, terlebih dahulukita harus mengetahui beberapa istilah yang berkaitan dengan
Konversi satuan. Konversi satuan merupakan cara untuk mengubah satuan yang ada kedalam
satuan SI atau sebaliknya. Besaran adalah suatu pernyataan yang mengandung pengertian ukuran
dan memiliki satuan atau hal-hal yang akan diketahui ukurannya Satuan adalah sesuatu yang
digunakan untuk menyatakan suatu ukuran besar. Satuan atau satuan ukur atau unit digunakan
untuk memastikan kebenaran pengukuran atau sebagai nilai standar bagi pembanding alat ukur,
takar, timbang dan perlengapannya untuk melindungi kepentingan umum. Digunakan dalam
berbagai disiplin ilmu untuk mendefinisikan berbagai pengukuran, rumus dan data .
Dimensi adalah suatu yang dinyatakan secara umum dalam besaran primer. Dalam
penggunaan umum, dimensi berarti parameter atau pengukuran yang dibutuhkan untuk
mendefinisikan sifat-sifat suatu objek yaitu panjang, lebar, dan tinggi atau ukuran dan bentuk.
Dalam matematika dan fisika, dimensi adalah parameter yang dibutuhkan untuk menggambarkan
posisi dan sifat-sifat objek dalam suatu ruang. Dalam konteks khusus, satuan ukur dapat pula
disebut dimensi meter atau inchi.
Dimensi mempunyai beberapa kegunaan antara lain :
1.

Untuk menentukan kesetaraan dua buah besaran. Kesetaraan dua besaran dapat dilihat dari
dimensi masing-masing, jika dimensinya sama maka dinyatakan kedua besaran itu setara

2. Untuk menentukan ketepatan suatu persamaan. Benar tidaknya sebuah persamaan dapat dilihat
secara cepat dengan melihat dimensinya. Jika dimensi dikedua ruas sama maka persamaan
tersebut benar
3. Untuk menentukan satuan besaran turunan dalam besaran dasar.
4. Untuk mengonversi satuan dari sistem cgs ke MKS atau sebaliknya.
Faktor konversi adalah angka tidak berdimensi yang merupakan ekivalensi satuan yang
bersambutan. Pada operasi, penambahan dan pengurangan dimensi dari bilangan yang

dioperasikan harus sama, sedangkan dalam perkalian atau pembagian tidak ada syarat dalam
pengoperasiannya.
Dalam kehidupan kita terdapat 4 sistem satuan yaitu :
1. Absolute Dynamic System (cgs)
2. English Absolute System (fps)
3. Sisitem Internasional (mks)
4. Gravitational system

British

: ft, Sec, slug

American

: ft, sec, lbm, lbf

Sistem Internasional Sistem Satuan Internasional ( dalam bahasa perancis : Systme


Internasional dUnits arau SI ) adalah sistem satuan atau besaran yang paling umum digunakan.
Pada awalnya sistem ini merupakan sistem MKS, yaitu panjang (meter), massa (kiligram), dan
waktu (detik/sekon). Sistem SI ini secara resmi digunakan disemua negara di dunia kecuali
Amerika Serikat (yang menggunakan Sistem Imperial), Liberia, dan Myanmar.
Dalam sistem SI terdapat 7 satuan dasar/pokok SI dan 2 satuan tanpa dimensi. Selain itu,
dalam sistem SI terdapat standar awalan awalan (prefix) yang dapat digunakan untuk
penggandaan atau menurunkan satuan satuan lainnya.
Dalam Praktikum ini, kita akan diberikan nilai konversi dari beberapa satuan. Misalnya 1
lb/m2 = 0,07033 kg/cm2 = 0,068 atm. Kemudian Asisten akan memberikan kita soal yang harus
dijawab dengan berpedoman pada nilai konversi yang telah diberikan.

V. KESIMPULAN

Dari hasil praktikum yang telah kita lakukan, dapat disimpulkan bahwa :

1. Konversi satuan merupakan cara untuk mengubah satuan yang ada ke satuan SI atau
sebaliknya.
2. Satuan adalah sesuatu yang digunakan untuk menyatakan ukuran besar.
3. Besaran adalah suatu pernyataan yang mengandung pengertian ukuran dan memiliki
satuan atau hal hal yang akan diketahui ukurannya. Besaran dibagi menjadi dua yaitu
besaran pokok dan besaran turunan.
4. Dimensi adalah satuan yang dinyatakan secara umum dalam besaran primer.
5. Faktor konversi adalah angka tak berdimensi yang merupakan ekivalensi satuan yang
bersambutan.
6. Terdapat empat sistem satuan yang diakui, yaitu absolute Dynamic system, English
absolute system , Sistem Internasional, dan gravitational system.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim.www,wikipedia.org diakses tanggal 4 April 2011


Fried.H.George.Ph.D.2005.Fisika Universitas.Erlangga : Jakarta.
Anonim.www.google.com diakses tanggal 3 April 2011
Kanginan , M. 2002 . Fisika. Grafindo. Jakarta.
Setiabudidaya, Dedi. 2008. Modul Praktikum Fisika Dasar I. Laboratorium Dasar
Bersama. Unsri Indralaya.
Soedojo, peter. 1999. Fisika Dasar. Penerbit Andi : Yogyakarta

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Dalam

dunia

keteknikan

pertanian,

yang

dipelajari

bukan

hanya

pengetahuan umum tentang pertanian secara luas. Namun juga mempelajari


bagaimana

mekanisme

kerja

mesin-mesin

yang

digunakan

dalam

kegiatan

pertanian. Setiap elemen mesin dan bahan hasil pertanian memiliki ukuran,
tegangan, regangan, kecepatan, parameter-parameter lainnya yang harus diukur
dengan besaran tertentu dan satuan yang berbeda-beda. Pembanding suatu hasil
pengukuran dengan pengukuran yang lain disebut dengan satuan. Satuan-satuan di
setiap negara tidak selalu sesuai dengan sistem satuan yang diakui secara
internasional

yang

dinamakan

Sistem

Internasional

atau

biasa

disebut

SI.

Contohnya di Indonesia menggunakan satuan meter untuk panjang suatu benda, di


Inggris yang digunakan adalah feet. Setiap buku juga menggunakan satuan yang
berbeda-beda sesuai system satuan yang dianut penulis buku tersebut. Untuk
mengubah satuan-satuan tersebut menjadi satuan SI ataupun untuk mengubah
kebalikannya, dibutuhkan suatu cara yang dikenal dengan konversi satuan. Oleh
karena itu, perlu diadakan praktikum mengenai konversi satuan agar praktikan
dapat lebih memahami cara melakukan konversi satuan.
1.2. Tujuan Praktikum
Tujuan dilakukannya praktikum ini adalah untuk mengubah satuan-satuan
dan fungsi persamaan dalam massa, panjang, gaya, dan lain-lain, serta untuk
menjumlahkan, mengurangi, membagikan dan mengalikan satuan.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Satuan Dasar


Definisi dari satuan dasar sistem metrik telah berkembang dari tahun ke
tahun. Ketika sistem metrik ditetapkan pada tahun 1791 oleh French Academy of
Sciences, dihasilkan definisi-definisi yang dianggap tidak praktis dan sulit untuk
diduplikasi dengan tepat, dan dengan persetujuan internasional definisi-definisi ini
telah diganti dengan definisi yang lebih diperhalus. Standar sekon yang digunakan
sekarang itu berdasarkan pada jam atomik, yang menggunakan beda energi antara
dua tingkat energi terendah dari atom cesium. Satu sekon didefinisikan sebagai
waktu yang diperlukan untuk melakukan 9.192.631.770 siklus dari radiasi ini.
Definisi baru dari meter adalah jarak yang ditempuh oleh cahaya di ruang hampa
dalam 1/299.792.458 sekon. Cara ini memberikan standar panjang yang lebih teliti
daripada standar yang didasarkan pada panjang gelombang cahaya. Standar
massa, kilogram, didefinisikan sebagai massa suatu tabung yang terbuat dari
paduan (alloy) platinum-iridium. Tabung tersebut disimpan di International Bureau
of Weights and Measures di Sevres, dekat Paris (Karmana, 2009).

2.2 Dimensi Suatu Besaran


Dimensi suatu besaran menggambarkan bagaimana suatu besaran tersusun
dari besaran pokok. Besaran pokok dengan dimensinya yaitu panjang (L), massa
(M), waktu (T), suhu (), kuat arus listrik (I), intensitas cahaya (J) dan jumlah zat (N).
Dimensi besaran turunan dapat disusun dari dimensi besaran pokok pembentuknya.
Sebagai contoh, dimensi kecepatan merupakan hasil bagi dimensi panjang (jarak)
dengan dimensi waktu, sehingga dapat dituliskan bahwa dimensi kecepatan adalah
LT-1. Salah satu manfaat dimensi adalah sebagai petunjuk awal untuk memeriksa
benar-tidaknya suatu persamaan fisika. Hal ini karena salah satu syarat kebenaran
persamaan fisika adalah kesamaan dimensi pada kedua ruas persamaan (Purwanto,
2009).

2.3 Macam-Macam Sistem Satuan


Sistem satuan yang diakui secara internasional berdasarkan hasil konferensi
CGPM (Conference Generale Poids et Measures) dinamakan Sistem Internasional
(International System of Units) atau biasa disebut SI. Sistem ini menggunakan
satuan dasar untuk pengukuran panjang, massa dan waktu dengan satuan mks
(meter, kilogram, sekon). Selain satuan-satuan SI telah dikenal sebelumnya sistem
satuan pada beberapa besaran pokok. Sistem cgs menggunakan standar satuan
tiga besaran pokok tadi dengan satuan centimeter, gram dan sekon. Adapun sistem
British menggunakan satuan lain yang dipakai pada satuan teknik di Amerika
Serikat dan kerajaan Inggris. Beberapa satuan panjang yang digunakan tersebut
adalah inchi, feet, yard dan mil. Kemudian, satuan massa yang dipakai adalah pon
massa (lbm) dan smg (Pauliza, 2008).
2.4 Besaran Vektor dan Besaran Skalar
Beberapa besaran fisika, seperti waktu, temperatur, massa, densitas dan
muatan listrik dapat digambarkan secara lengkap dengan suatu bilangan serta
satuannya. Tetapi banyak besaran penting lainnya yang memiliki arah dan tidak
dapat dideskripsikan hanya dengan sebuah bilangan. Besaran-besaran seperti itu
memiliki peranan penting di banyak topik utama dalam fisika, termasuk gerak dan

penyebabnya, serta gejala listrik dan magnet. Sebuah contoh sederhana dari
besaran yang memiliki arah adalah gerak sebuah pesawat. Untuk mendeskripsikan
gerak ini dengan lengkap, kita tidak hanya harus mengatakan secepat apa pesawat
itu bergerak, tetapi juga harus menyatakan ke arah mana pesawat itu bergerak.
Laju pesawat dan arahnya membentuk suatu besaran yang disebut kecepatan.
Besaran fisika yang dapat digambarkan dengan suatu bilangan disebut besaran
skalar. Sebaliknya, suatu besaran vektor memiliki besar (magnitude) dan arah
dalam ruang (Juliastuti, 2002).
2.5 Notasi Ilmiah
Penulisan massa elektron (0,00000000000000000000000000000091 kg) dan
jarak bumi-bulan (380.000.000 m) memerlukan tempat penulisan yang panjang.
Penulisan seperti itu tidak praktis. Oleh karena itu digunakan notasi ilmiah yang
lebih praktis. Penulisan angka dalam notasi ilmiah berbentuk a x 10n, dengan 1< a
< 10 dan n adalah bilangan bulat. Jadi, dalam bentuk notasi ilmiah, massa elektron
adalah 9,1 x 10-31 kg, sedangkan jarak bumi-bulan adalah 3,8 x 10 7 m. Ada namanama khusus untuk beberapa bilangan 10 berpangkat yang menjadi faktor pengali
dalam penulisan besaran. Nama khusus dilekatkan sebagai awalan penyebutan
satuan, antara lain yaitu piko (p =10 -12), nano (n = 10-9), mikro ( = 10-6), mili (m =
10-3), senti (c = 10-2), desi (d = 10 -1), deka (da = 10 1), hekto (h = 102), kilo (k = 103),
mega (M = 106), giga (G = 109) dan tera (T = 1012) (Sudiana, 2005).

BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat Praktikum


Praktikum ini dilaksanakan pada hari Minggu, 15 Desember 2013 di Ruang
2.1 Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri Universitas Mataram.

3.2.

Alat dan Bahan Praktikum


Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini adalah kalkulator.

3.3. Prosedur Kerja


Adapun langkah-langkah kerja yang dilakukan pada praktikum ini adalah
sebagai berikut :
1. Co. Asisten menjelaskan tentang konversi satuan.
2. Setiap kelompok praktikan diberikan soal-soal konversi satuan oleh Co. Asisten.
3. Praktikan diharapkan dapat mengerjakan soal-soal tersebut dengan mengetahui
satuan-satuan yang telah dijelaskan oleh Co. Assisten sebelumnya.

BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN

4.1. Hasil Pengamatan


Tabel 1. Konversi Satuan dan Dimensinya
No

Besaran

Satuan (SI)

Satuan

Dimensi

British
1

Panjang

Meter

Feet

[L]

Massa

Kilogram

Pound

[M]

Waktu

Sekon

Hour

[T]

Suhu

Kelvin

Celcius

[]

Kuat

Ampere

Ampere

[I]

Candela

Candela

[J]

Mol

Mol

[N]

Arus

Listrik
6

Intensitas
Cahaya

Jumlah Zat

4.2. Contoh Soal Konversi Satuan


1. Apa yang dimaksud dengan satuan ?
Jawab : Satuan adalah suatu yang digunakan untuk menyatakan besaran.
2. Kenapa konversi satuan perlu kita lakukan ?
Jawab : Karena konversi satuan memudahkan kita untuk menghitung apabila
memiliki satuan yang berbeda. Setiap negara menganut sistem satuan yang
berbeda-beda, pustaka dari negara tersebut kadang kita gunakan sebagai referensi.
Oleh karena itu kita perlu mengubah satuannya.

3. A mengendarai motor dengan kecepatan 72 km/jam, B mengendarai motor


dengan kecepatan 20 m/s. Dengan masing-masing kecepatan tersebut manakah
yang duluan tiba ditempat tujuannya ?
Jawab : A

= 72 km/jam

= 72 x

m/s

= 20,000002 m/s
B

= 20 m/s

A memiliki kecepatan yang lebih besar dari pada kecepatan B, jadi A lebih cepat
sampai.
4. Dua plat hitam tak terhingga yang suhunya masing-masing 800 oC dan 300oC
saling bertukar kalor melalui proses radiasi hitunglah perpindahan kalor persatuan
luas ?
Jawab:
Diketahui:

T1

= 800oC
= 800 + 273
= 1073 K

T2

= 300oC
= 300 + 273
= 573 K

Ditanya :

Penyelesaian: Q
Q

= 5,67 x 10-8 W/m2K4


= ...?
= A (T14-T24)
= 5,67 x A x (10734 K - 5734 K)

= 5,67 x 10-8 W/m2K4 x (1,32 x 1012 K4 - 1,078 x 1011 K4)

= 1,2122 x 1012 W/m2

5. Kapal pesiar melaju dengan kecepatan rata-rata 5 knot (1 knot = 1,852 km/jam).
Berapakah kecepatan kapal tersebut bila dinyatakan dalam m/s. Dan bila perjalanan
tersebut menempuh jarak 500 km. Berapakah waktu yang dibutuhkan kapal
tersebut dinyatakan dalam skon ?
Jawab : Diketahui

Ditanya

:v

= 5 knot

1 knot

= 1,852 km/jam

1 km/jam

= 10/36 m/s

= 500 km

:v
t

Penyelesaian : v

= m/s
= s
= 5 x 1,852 km/jam

= 9,26 x 10/36 m/s


= 2,5722 m/s
t

= x/v
= 500/9,26 s
= 53,99 s

BAB V
PEMBAHASAN

Konversi satuan merupakan cara untuk mengubah satuan yang ada ke


satuan SI atau sebaliknya. Konversi satuan perlu dilakukan karena disetiap negara
biasanya memiliki sistem satuan sendiri-sendiri. Untuk mencari kesesuaiannya
diperlukan konversi satuan. Pengubahan satuan sering kita hadapi dalam persoalan
fisika. Pengubahan satuan pada dasarnya adalah mengubah nilai besaran dari
satuan yang satu ke satuan yang lain. Kadang kadang besaran yang di berikan
menggunakan sistem satuan yang berbeda dengan sistem satuan yang kita
inginkan. Sebelum melakukan perhitungan kita harus menyesuaikan sistem satuan
ke dalam sistem satuan yang kita kehendaki. Untuk memudahkan dalam mengubah
dari awalan yang satu ke awalan yang lain, kita menggunakan tangga konversi
satuan. Penggunaan satuan yang beraneka ragam dapat menimbulkan beberapa
kesulitan. Kesulitan pertama yaitu, kesulitan dalam menentukan faktor konversi
apabila ingin beralih dari suatu satuan ke satuan lain. Kesulitan kedua adalah
memerlukan banyak alat ukur yang sesuai dengan satuan yang digunakan (Tandra,
2011).
Ketika mengukur suatu besaran, besaran tersebut akan selalu dibandingkan
terhadap suatu acuan standar. Jika disebutkan bahwa sebuah bambu memiliki
panjang 30,35 meter, ini berarti panjang bambu tersebut adalah 30,35 kali panjang

suatu batang meteran, yang didefinisikan sebagai 1 meter. Meter adalah satuan
untuk jarak. Jika digunakan suatu bilangan untuk mendeskripsikan suatu besaran
fisika, maka harus selalu dituliskan satuan yang digunakan. Jika mendeskripsikan
jarak dengan menuliskan 30,35 saja maka tidak akan memberikan arti apa-apa.
Untuk

membuat

pengukuran

yang

akurat,

diperlukan

suatu

sistem

pengukuran yang tidak dapat berubah dan dapat diduplikasi oleh pengamat di
berbagai lokasi. Oleh karena itulah, maka menurut Purwanto (2009), pada tahun
1790, pemerintah Perancis memberi arahan kepada akademi ilmu pengetahuan
Perancis untuk mengganti semua sistem pengukuran dengan sistem satuan
internasional. Sebagai dasar pertama, para ilmuwan Perancis memutuskan bahwa
sistem pengukuran yang universal didasarkan pada ukuran-ukuran permanen yang
diberikan oleh alam, bukannya bergantung pada standar yang dibuat oleh manusia.
Sebagai dasar kedua, mereka memutuskan bahwa semua satuan lainnya akan
diturunkan dari satuan panjang, massa dan waktu. Sebagai dasar ketiga, mereka
mengusulkan

penggunaan

sistem

desimal

dalam

pengalian

dan

pengalian

tambahan satuan-satuan dasar. Usulan para akademisi Perancis ini kemudian


dikabulkan dan diperkenalkan sebagai sistem satuan metrik pada tahun 1795. Pada
tahun 1875, dibuat suatu kesepakatan oleh 17 negara untuk mengakui sistem ini
sebagai sistem yang resmi, yang dikenal dengan metre convention.
Pada tahun 1960, diadakan Konferensi Umum Berat dan Ukuran ke-11
(Eleventh General Conference of Weigths and Measures). Pada konferensi ini diakui
sebuah sistem satuan standar yang dapat digunakan secara internasional yang
dikenal dengan Sistem Internasional atau yang biasa disebut SI. Pada konferensi ini
juga ditetapkan enam besaran pokok dan satuannya, yaitu panjang (meter), massa
(kilogram), waktu (detik), arus listrik (Ampere), temperatur (Kelvin) dan intensitas
cahaya (kandela). Besaran adalah segala sesuatu yang bisa diukur dan dinyatakan
besarnya dengan angka. Sedangkan satuan adalah suatu pembanding yang tetap
dalam mengukur suatu besaran.
Pada tahun 1971, diadakan Konferensi Umum Berat dan Ukuran ke-14
(Fourteenth General Conference of Weigths and Measures). Pada konferensi ini
ditambahkan lagi satu besaran pokok, yaitu jumlah zat (mol). Oleh karena itu,
sekarang ada tujuh besaran pokok yang menjadi standar satuan internasional. Jadi,

dapat disimpulkan bahwa besaran pokok adalah besaran yang telah ditetapkan
terlebih dahulu satuannya.
Dari tujuh besaran pokok, dihasilkan berbagai macam besaran turunan.
Besaran turunan adalah besaran yang satuannya diperoleh dari besaran pokok.
Contoh besaran turunan antara lain kecepatan, luas, volume, massa jenis, gaya,
usaha dan energi. Kecepatan diperoleh dengan cara membagi jarak (besaran
panjang) dengan besaran waktu sehingga satuannya merupakan satuan panjang
dibagi satuan waktu, yaitu m/s.
Selain dikelompokkan menjadi besaran pokok dan besaran turunan, besaran
fisika juga dapat dikelompokkan menjadi besaran skalar dan besaran vektor.
Besaran skalar adalah besaran yang memiliki besar (nilai), tetapi tidak memiliki
arah. Contoh besaran skalar adalah waktu, volume, massa jenis dan suhu. Besaran
vektor adalah besaran yang memiliki besar dan arah. Contoh besaran vektor adalah
gaya, kecepatan dan percepatan.
Dimensi adalah suatu yang dinyatakan secara umum dalam besaran primer.
Dalam penggunaan umum, dimensi berarti parameter atau pengukuran yang
dibutuhkan untuk mendefinisikan sifat-sifat suatu objek yaitu panjang, lebar, dan
tinggi atau ukuran dan bentuk. Dalam matematika dan fisika, dimensi adalah
parameter yang dibutuhkan untuk menggambarkan posisi dan sifat-sifat objek
dalam suatu ruang. Dalam konteks khusus, satuan ukur dapat pula disebut dimensi
meter atau inchi.
Dimensi mempunyai beberapa kegunaan antara lain untuk menentukan
kesetaraan dua buah besaran. Kesetaraan dua besaran dapat dilihat dari dimensi
masing-masing, jika dimensinya sama maka dinyatakan kedua besaran itu setara.
Untuk menentukan ketepatan suatu persamaan. Benar tidaknya sebuah persamaan
dapat dilihat secara cepat dengan melihat dimensinya. Jika dimensi dikedua ruas
sama maka persamaan tersebut benar. Untuk menentukan satuan besaran turunan
dalam besaran dasar. Untuk mengonversi satuan dari sistem cgs ke MKS atau
sebaliknya.
Faktor konversi adalah angka tidak berdimensi yang merupakan ekivalensi
satuan yang bersambutan. Pada operasi, penambahan dan pengurangan dimensi

dari bilangan yang dioperasikan harus sama, sedangkan dalam perkalian atau
pembagian tidak ada syarat dalam pengoperasiannya. Dalam kehidupan kita
terdapat empat sistem satuan yaitu : (1).Absolute Dynamic System (cgs), (2).
English Absolute System (fps), (3). Sistem Internasional (mks), (4). Gravitational
system.
Aplikasi konversi satuan pada kehidupan sehari-hari misalnya saja saat ibu
ingin membuat pai apel. Dalam resep disebutkan dibutuhkan buah apel sebanyak
7,3 kg. Sedangkan di supermarket, massa buah apel tersebut dinyatakan dalam gr,
sehingga satuan massa buah apel tersebut harus dikonversi terlebih dahulu.
Diketahui 1 kg setara dengan 1000 gr, maka 7,3 kg apel adalah 7,3 dikali 1000 gr,
yaitu 7300 gr. Jadi, 7,3 kg apel setara dengan 7300 gr.

BAB VI
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut :
1. Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka.
2. Satuan adalah suatu pembanding yang tetap dalam mengukur suatu besaran.
3. Satuan Internasional (SI) adalah suatu sistem satuan standar yang dapat
digunakan secara internasional.
4. Ada tujuh besaran pokok yang menjadi standar satuan internasional, yaitu panjang
(meter), massa (kilogram), waktu (detik), arus listrik (ampere), temperatur (Kelvin),
intensitas cahaya (kandela) dan jumlah zat (mol).
5. Dalam matematika dan fisika, dimensi adalah parameter yang dibutuhkan untuk
menggambarkan posisi dan sifat-sifat objek dalam suatu ruang.
5.2. Saran
Sebaiknya seluruh praktikan lebih ditegaskan lagi untuk membawa
kalkulator agar praktikum dapat berjalan dengan lebih lancar dan efisien.

DAFTAR PUSTAKA
Akhirudin, T., 2008. Desain Alat Destilasi Air Laut dengan Sumber Energi Tenaga Surya
sebagai Alternatif Penyediaan Air Bersih. IPB Press. Bogor
Alakali, Joseph S., Sunday O. Eze, and Michael O. Ngadi., 2012. Influence of Variety and
Processing Methods on Specific Heat Capacity of Crude Palm Oil. International
Journal of Chemical Engineering and Applications, Vol. 3 (5) : 300 302. McGill
University. Canada

Almatsier, S., 2010. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Pustaka Gramedia Utama. Jakarta

Anonim a, 2008. Modul Praktikum Mekanika Fluida. Universitas Jenderal Soedirman.


Purwokerto

Anonim a, 2008. Modul Praktikum Mekanika Fluida. Universitas Jenderal Soedirman.


Purwokerto

Anonim b, 2013. Mekanika Fluida. http://id.wikipedia.org/wiki/Mekanika_fluida. (Diakses


pada tanggal 3 Desember 2013)

Anonim b, 2013. Mekanika fluida. http://id.wikipedia.org/wiki/Mekanika_fluida. (Diakses


pada tanggal 3 Desember 2013)

Anonim, 2007. Petunjuk Praktikum Satuan Operasi. Fakultas Pertanian.


Mataram. Mataram

Universitas

Anonim, 2010. Kalorimeter. www.sarjanaku.com. (Diakses pada tanggal 3 Desember 2013)

Anonim,
2012.
Peralatan
Pengecilan
Ukuran.
http://agroindustrialis.blogspot.
com/2012/06/peralatan-pengecil-ukuran-size.html. (Diakses pada hari Kamis, 19
desember 2013)

Arutanti, Osi dan Mikrajuddin Abdullah, Khairurrijal, dan Hernawan Mahfudz. 2009.
Penjernihan Air Dari Pencemar Organik dengan Proses Fotokatalis pada Permukaan
Titanium Dioksida (TiO2) . Jurnal Nanosains & Nanoteknologi ISSN 1979-0880

Budiarti, Akhmad. 2009., Teknologi Sederhana. Erlangga. Jakarta

Choirunnisa, F., 2009. Dasar-Dasar Keteknikan Pengolahan. Liberty. Yogyakarta


Fathi,

2013.
Laporan
Praktikum
Mekanika
Fluida.
http://binderismine.
blogspot.com/2013/01/laporan-praktikum-mekanika-fluida.html.
(Diakses
pada
tanggal 3 Desember 2013)

Fathi,

2013.
Laporan
Praktikum
Mekanika
Fluida.
http://binderismine.
blogspot.com/2013/01/laporan-praktikum-mekanika-fluida.html.
(Diakses
pada
tanggal 3 Desember 2013)

Giancoly, D.C., 2001. Fisika Jilid 1(Terjemahan). Erlangga. Jakarta

Gibbs, K. 2008. Advanced Physics. Cambridge University Press. New York

Intan, Sunita., 2013. Filtrasi Air Limbah. http://sunitaintan.blogspot.com/ 2013/01/filtrasiair-limbah.html. (Diakses pada hari Rabu 11 Desember 2013)

Ismanilda. A., 2011. Ilmu Pangan Lanjut. Liberty. Yogyakarta

Jennes, 2005. Teori dan Prosedur mutu susu. Jilid 1. Liberty.Yogya

Juliastuti, E., 2002. Fisika Universitas. Erlangga. Jakarta

Karmana, O., 2009. Pengantar Fisika Teknik. Rhineka Cipta. Jakarta

Lukman, D., 2013. Kerusakan Pangan. http://higiene-pangan.blogspot.com/2013/


07/kerusakan-pangan.html. (Diakses pada hari Selasa, 17 Desember 2013)

Munson and Young., 2009. Fundamentals of Fluids Mechanics, ed. 4. Erlangga. Jakarta

Munson and Young., 2009. Fundamentals of Fluids Mechanics, ed. 4. Erlangga. Jakarta

Nabawiyah, Khilfatin & Ahmad Abtokhi., 2010. Penentuan Nilai Kalor dengan Bahan Bakar
Kayu Sesudah Pengeringan serta Hubungannya dengan Nilai Porositas Zat Padat.
Jurnal Neutrino, Vol.3 (1) : 13 20. UIN Maulana Malik Ibrahim. Malang

Nurmaed, Im., 2012. Laporan Praktikum Destilasi. http://imnurmaed.blogspot.com/


2012/12/laporan-rktikum-destilasi.html. (Diakses pada hari Rabu 11 Desember
2013)

Oliveira, J. M., Lessio, B. C., Morgante, C. M., Santos, M. M. and Augusto, P. E. D. 2012.
Specific Heat (Cp) Of Tropical Fruits: Caj, Cashew Apple, Cocoa, Kiwi, Pitanga,
Soursop Fruit And Yellow Melon. International Food Research Journal 19 (3) : 811814. Unicamp. Brazil Petrucci
Pauliza, O., 2008. Fisika Kelompok Teknologi. Grafindo Media Pratama. Jakarta

Purwanto, B., 2009. Fisika Dasar 1. Liberty. Yogyakarta

Rizal,

2011. Kalorimeter.
Desember 2013)

www.ocayarizal.blogspot.com.

(Diakses

pada

tanggal

Sahara, Z., 2010. Sifat Reologi Bahan Pangan. Andi Offset. Yogyakarta

Saloko, S., 1997. Petunjuk Praktikum Satuan Operasi. Fakultas Pertanian Universitas
Mataram. Mataram

Sebayang, D., 1986. Teori Elastisitas. Erlangga. Jakarta

Setyaningsih, D., 2011. Teknologi Isolasi Minyak Atsiri. Liberty. Yogyakarta

Sinell,

HJ., 1992. Einfhrung


in
Die
Auflage. Verlag Paul Parley. Berlin

Lebensmittel

Hygiene 3.

Sudiana. P., 2005. Dasar-Dasar Fisika. Binaputra Aksara. Jakarta

berarbeitete

Sugiharto, 1987. Gelombang dan Medan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.


Jakarta

Supardi, N. I., 2007. Pengecilan Ukuran Produk Pertanian. Andi Offset. Yogyakarta
Sutrisno, E.T., 2010. Penuntun Praktikum Kimia Dasar. Universitas Pasundan Press.
Bandung

Syarief, R., 1998. Pengetahuan Bahan Industri Pertanian. Mediatama Sarana Prakasa.
Jakarta

Tandra,
2011.
Laporan
Praktikum
Konversi
Satuan.
http://rianrtandra.
wordpress.com/2011/10/20/laporan-praktikum-satuan-operasi-i-konversisatuan.html. (Diakses pada hari Minggu, 22 Desember 2013)

Utami, Isni., 2009. Mekanika Fluida. www.lontar.ui.ac.id (Diakses pada tanggal 3 Desember
2013)

Walker, J., 2008. Dasar-Dasar Fisika (Terjemahan). Binaputra Aksara. Jakarta

BESARAN DAN SATUAN ,PENGUKURAN DAN KONVERSI SATUAN


PENGERTIAN BESARAN, BESARAN POKOK DAN BESARAN TURUNAN :
Besaran segala sesuatu yang mempunyai nilai (dapat diukur) yang dapat dinyatakan
dengan angka-angka. Besaran memiliki satuan misal : Suhu tubuh , berat dan tinggi
badan
Satuan sesuatu yang digunakan untuk membandingkan atau mengukur besaran
Apabila kita ingin mengatakan suatu kuantitas fisik yang melibatkan hukum atau prinsip,
harus mengetahui bagaimana cara mengukur suatu kuantitas.
Banyak yang mempergunakan satuan di dalam pengukuran ,meskipun para ilmuwan
telah mempertimbangkan kuantitas fisik yaitu satuan dasar istilah dalam pengukuran
Besaran pokok adalah besaran yang dianggap berdiri sendiri , tanpa menurunkannya
dari besaran-besaran lain.
Pada saat ini ditetapkan adanya 7 (tujuh) besaran pokok
Dalam cabang ilmu fisika yang dikenal sebagai ilmu mekanika , kuantitas dasar
adalah panjang, massa dan waktu , sedangkan satuan dasar adalah meter , kilogram
dan detik. Seluruh kuantitas fisik yang terlibat di dalam mekanika dapat dinyatakan
dalam istilah satuan dasar. Sebagai contoh gaya (force) dinyatakan sebagai kg m per
detik.
7 (tujuh) besaran pokok
Besaran pokok , satuan simbol satuan dan dimensi menurut Satuan
Internasional (SI)
(No) Nama
Besaran
(1) Panjang

Satuan

Dimensi

Meter

Simbol
Satuan
m

(2)

Massa

Kilogram

kg

[M]

(3)

Waktu

Sekon

[T]

[L]

(4)

Suhu

(5) Intensitas
cahaya
(6)
Kuat Arus
(7)

Kelvin

[]

Candela

cd

[J]

Ampere

[I]

mol

[N]

Banyak zat Mole

Besaran turunan adalah besaran yang dapat diturunkan atau diperoleh dari besaranbesaran pokok.
Satuan besaran turunan diperoleh dari satuan-satuan besaran pokok yang
menurunkannya

Besaran Turunan , Satuan , Simbol dan Dimensionalnya menurut


Satuan Internasional (SI)
Nama Besaran Satuan
Simbol Satuan Dimensi Satuan
Gaya
Newton
N
kg.m/sec2
Tekanan
Pascal
Pa.N./m2
kg/m.sec2
Energi
Joule
J.Nm
kg.(m2/sec2)
Tenaga
Watt
W.J./sec
kgm2/sec3
Torque
Meter-Newton
r.mN
kgm2/sec2
Electric Charge Coulomb
C
asec
Potensial listrik Volt
V atau J/c
kgm2/sec3.a
Tahanan listrik Ohm
V/A atau R
kgm2/sec3.a2
Kapasitas listrik Farad
F, C/V, C2/J
sec4a2/kgm2
Induktan
Henry
H, J/A2, sec
kgm2/sec2a2
Fluks magnetis Weber
Wb, J/A, Vsec
kgm2/sec2a
Intensitas
Testa
T, Wb/m2,
kg/sec2a
magnetis
Vsec/m2
Frekwensi
Hertz
Hz
sec-1
Disintegrasi rate Becquerel
Bq
sec-1
Dosis absorpsi Gray
Gy, J/Kg
m2/sec2
Disamping diperoleh dari penjabaran satuan besaran pokok yang terkait , satuan
besaran turunan sering juga diambil dari nama orang yang berjasa di bidang tersebut.
Contoh :
Satuan gaya (F) adalah kg.m.s-2 sering dinyatakan dengan Newton (N)
Satuan usaha (W) adalah kg.m2.s-2 sering dinyatakan dengan joule (J)
Cabang ilmu fisika lainnya mempergunakan lebih dari 3 kuantitas dasar dan satuan
yaitu temperatur (Kelvin), arus listrik (Ampere) dan intensiatas cahaya (Candela).

Tahun 1954 dan 1960 , seluruh kuantitas fisika dan satuan telah dinyatakan dalam
istilah satuan yang dikenal sebagai satuan Internasional (SI) dan beberapa
turunannya. Dalam bidang kesehatan sistem SI , maupun turunan sistem SI tidak semua
dipergunakan , masih banyak sistem non SI yang masih dipergunakan misalnya
sebagai berikut :
Besaran, Satuan dan Simbol non SI yang masih dipergunakan di bidang
kedokteran
Nama Besaran
Satuan
Simbol

Massa

Gram

Panjang

foot, centimeter

ft, cm

Volume

Liter

Waktu

Menit

min

Gaya

dyne, pound force

dyne, lbf

Energi

kalori, kilokalori

cal, kcal

Tenaga

kilokalori/menit

kcal/min

Tekanan

Pound/inch, millimeter Psi, mmHg, cmH2O,


mercuri, sentimeter air, atm
atmosfir

Temperatur

Fahreinheit, Celsius

OF, OC

KONVERSI SATUAN
Konversi satuan adalah suatu cara untuk menyatakan suatu besaran dengan satuan
tertentu dari satu bentuk satuan ke bentuk satuan yang lain.
Misal : Untuk menyatakan suhu suatu benda dapat dinyatakan dalam oC, oK atau oF
atau pernyataan konsentarsi zat bisa dinyatakan dalam %, Molaritas, Normalitas, dan
lain-lain

CONTOH KONVERSI SUHU (SKALA TEMPERATUR)


Di Amerika banyak mempergunakan skala Fahreinheit (oF). Dalam pembuatan skala itu
dicari titik referensi , yang disebut titik tetap kemudian dibuat skala sekehendak kita.
Sebelum tahun 1954 ditentukan dua titik sebagai titik acuan baku yaitu titik es dan titik
uap.
Titik es yaitu suatu titik dimana terdapat campuran air yang jenuh udara dengan es
yang bertekanan 1 atmosfir. Titik uap ialah suhu dimana terdapat air mendidih pada
tekanan 1 atmosfir.
Fahrenheit pada tahun 1724 telah menentukan skala temperatur dimana pada 32oF
adalah titik es, pada 212oF merupakan titik uap serta temperatur rectal berkisar 98,6oF.

Dalam bidang kedokteran banyak menggunakan skala Celsius ,titik es diberi harga
0oC, suhu pada titik uap diberi harga 100oC. Untuk keperluan bidang ilmu pengetahuan
diperlukan skala lain yaitu skala Kelvin.
Perbedaan antara beberapa skala temperatur dapat dilihat pada tabel di bawah ini
Celsius (t)

Kelvin (T)

Fahrenheit (Tf) Rankin (TR)

Reamur(TRe)

a 100oC

373,15

212

671,67

80

b 0,01

273,16

32,18

471,688

0,008

273,16

32

491,67

439,67

218,52

d -273,15

TR = (9/5) T
Tf = TR 439,67

Tf = (9/5) t + 32

PENGUKURAN
Fisika maupun disiplin ilmu lain pengukuran kuantitas merupakan dasar utama.
Dalam pengukuran ini akan dicari korelasi atau intepretasi dan sering pula diadakan
perbandingan dengan prediksi teoritis.
Hal-hal yang meliputi pengukuran kuantitas ini adalah sistem satuan Internasional atau
disingkat dengan SI.
Kadang-kadang untuk menyatakan kuantitas dipergunakan satuan Inggris misalnya :
feet, pound dan gallon.
Dalam bidang kedokteran (kesehatan) sampai sekarang masih dipergunakan kuantitas
dalam satuan non standar., seperti terlihat pada tabel di bawah
Nama Besaran
Satuan
Simbol
Massa

Gram

Panjang

foot, centimeter

ft, cm

Volume

Liter

Waktu

Menit

min

Gaya

dyne, pound force

dyne, lbf

Energi

kalori, kilokalori

cal, kcal

Tenaga

kilokalori/menit

kcal/min

Tekanan

Pound/inch, millimeter Psi, mmHg, cmH2O,


mercuri, sentimeter air, atm
atmosfir

Temperatur

Fahreinheit, Celsius

OF, OC

PENGERTIAN ANGKA PENTING


Angka penting adalah semua angka yang diperoleh dari hasil pengukuran , termasuk
angka terakhir yang ditafsirkan.
Ketelitian suatu pengukuran dinyatakan oleh banyaknya angka penting.
Semakin banyak angka penting yang dilaporkan ,semakin tinggi ketelitian pengukuran
yang dilakukan.
Contoh :
Pengukuran (1) menghasilkan 1,45 cm (mengandung 3 angka penting).
Pengukuran (2) menghasilkan 1,457 cm (mengandung 4 angka penting).
Dari kedua hasil pengukuran tersebut dikatakan bahwa pengukuran ke (2) lebih teliti
dari pada pengukuran (1).
Pada proses pengukuran ini perlu diperhatikan :
ketepatan (accuracy) dan ketelitian (precision)
Ketepatran (accuracy) menunjukan pengukuran yang bagaimana memberikan
pendekatan untuk memperoleh suatu standar atau seberapa dekat nilai yang diperoleh
dengan suatu standar. Misalnya ; tinggi seseorang ketika diukur diperoleh 1,765 meter,
ketepatan mungkin 0,003 (33 mm) dibandingkan dengan patokan (standar) meter
Sedangkan ketelitian (precision) berhubungan dengan kemampuan pengembalian dari
suatu pengukuran tanpa mempedulikan ketepatan dalam pengukuran.
Suatu contoh ; seseorang penderita yang diukur temperaturnya dalam 10 kali
diperoleh : 34,1 oC; 34,0 oC ; 34,2 oC; 34,1 oC ; 34,4 oC ; 34,3 oC ; 34,0 oC; 34,3 oC ;
34,4 oC dan 34,2 oC, (temperature tubuh normal berkisar 37,0 oC).
Hasil di atas menunjukan ketelitian dalam pengukuran dengan nilai rata-rata 34,2 oC
dan variasi 0,2 oC.
Apabila dibandingkan dengan termometer standar tampak adanya ketidaksempurnaan
tidak tepat (tidak accuray) , yaitu selisih pembacaan 3 oC dibawahnya.
Dari uaraian di atas tampak perbedaan antara ketelitian dan ketepatan , termometer
yang dipakai tidak tepat , sedangkan hasil yang diperoleh itu betul-betul suatu
pengukuran yang teliti.
Untuk memperoleh ketelitian diperlukan suatu pengukuran berkali-kali kemudian dicari
rata-rata akhir dari kesemua data yang diperoleh dan dicari standar deviasinya
ATURAN PENULISAN HASIL PENGUKURAN DENGAN ANGKAPENTING
Dalam penyajian hasil pengukuran dengan angka penting , angka nol mempunyai arti
khusus yang perlu dicermati, yaitu :
1. Semua angka bukan nol merupakan angka penting
2. Angka nol yang terletak diantara angka bukan nol merupakan angka penting
3. Angka nol yang terletak disebelah kiri angka bukan nol baik yang terletak dikiri
atau dikanan tanda decimal (koma) merupakan bukan angka penting

4. Angka nol yang terletak disebelah kanan angka bukan nol merupakan angka
penting ,kecuali ada penjelasan lain (biasanya diberi tanda garis bawah pada
angka terakhir yang masih dianggap angka penting)

Contoh : 0,01205 = mengandung 4 angka penting


25.1000 = mengandung 6 angka penting
25.1000 = mengandung 4 angka penting

ATURAN BERHITUNG DENMGAN ANGKA PENTING DARI BILANGAN


HASIL PENGUKURAN
Hasil operasi hitung dari dua atau lebih faktor hasil pengukuran harus memiliki banyak
angka penting sama dengan banyak angka penting faktor yang memiliki banyak angka
penting terkecil . Aturan pembulatan yang biasa dilakukan adalah :
1. Angka-angka dibawah lima dibulatkan ke bawah
2. Angka-angka diatas lima dibulatkan ke atas
3. Angka lima dibulatkan dengan aturan sebagai berikut :

Jika angka pertama di depan angka lima merupakan angka genap , maka dibulatkan ke
bawah
Jika angka pertama didepan angka lima merupakan angka gasal , maka dibulatkan ke
atas.
Contoh :
Hasil operasi hitung dari beberapa faktor hasil pengukuran = 84,51527 km.
Hasil tersebut diatas dilaporkan sebagai berikut
84,5153 km (mengandung 6 angka penting)
84,515 km (mengandung 5 angka penting)
84,52 km (mengandung 4 angka penting)
84,5
km (mengandung 3 angka penting)
84
km (mengandung 2 angka penting)

PROSES PENGUKURAN
Pada abad ini sering dengan pertumbuhan ilmu pengetahuan , bilangan dan ketepatan
dari pengukuran kuantitas dalam praktek klinik sangat ditingkatkan. Oleh karena hasil
pengukuran itu dapat memberikan informasi yang sangat berharga tentang gambaran
keadaan tubuh dan hasil pengukuran itu dipakai sebagai bahan perbandingan
Dalam pengukuran fisik dibagi dalam 2 (dua) golongan yaitu :
1. Proses pengukuran berulang

Pada proses ini biasanya melibatkan sejumlah pengulangan misalnya ; perdetik,


permenit , perjam dan sebagainya. Misalnya pengukuran pernafasan diperoleh nilai
pernafasan rata-rata (bhrething rate) kira-kira 15 per menit , denyut nadi 70 permenit).
2. Proses pengukuran yang tidak berulang

Proses pengukuran ini hanya dilakukan sekali terhadap individu. Misalnya mengukur
substansi asing yang dikeluarkan oleh ginjal
REGISTRASI ATAU PENCATATAN HASIL (MEDICAL RECORD)
Mencatat hal-hal yang diperoleh dari hasil pengukuran disebut meregistrasi.
Registrasi ini penting untuk memperoleh informasi yang diperlukan.
Kadang-kadang diperlukan registrasi kontinyu terhadap suatu keadaan selama waktu
tertentu, registrasi ini disebut registrasi analog.
FALSE POSITIF DAN FALSE NEGATIF
Dari hasil pengukuran itu belum bisa menentukan apa-apa tanpa membandingkan nilai
yang ada.
Suatu contoh ,seorang dokter setelah memperoleh sejarah kesakitan dari seorang
penderita , memperoleh hasil pemeriksaan fisik dan hasil pengukuran laboratorium,
dapat menentukan apakah penderita itu sakit atau tidak.
Dalam hal penentuan itu bisa terjadi false positif atau false negative.
- See more at: http://ilhammaulana24.blogspot.com/2013/01/besaran-dan-satuan-pengukurandan.html#sthash.PsZrxbh3.dpuf

1. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari hari tentu kita selalu bersinggungan dengan kegiatan mengukur baik
panjang, massa, maupun waktu. Banyak sekali kegiatan sehari hari yang menggunakan besaran
dan satuan misalnya pada saat mengukur panjang tali atau jarak suatu benda ke benda lain,
menimbang berat beras atau gandum, menghitung waktu tempuh dari rumah ke kampus, dan lain
sebagainya.
Panjang, massa, dan waktu yang sering kita gunakan disebut besaran, sedangkan ukuran untuk
menyatakan besaran disebut dengan satuan. Seperti meter untuk panjang, kilogram untuk massa
dan detik untuk waktu.
Besaran adalah suatu pernyataan yang mengandung pengertian ukuran dan memiliki satuan atau
hal hal yang akan diketahui ukurannya. Menurut ada tidaknya arah, Besaran dibagi menjadi
dua, yaitu Besaran Vektor dan Besaran Skalar. Besaran Vektor merupakan besaran yang
mempunyai nilai dan arah, misalnya kecepatan dan berat benda. Besaran Skalar merupakan
Besaran yang hanya mempunyai nilai saja, misalnya massa benda. Satuan adalah sesuatu yang
digunakan untuk membandingkan ukuran suatu besaran.
Melihat dari induknya, Besaran dibagi menjadi dua yaitu besaran pokok dan besaran turunan.
Besaran pokok adalah besaran yang sudah tetapkan terlebih dahulu. Didalam fisika dikenal tujuh
besaran pokok yaitu panjang, massa, waktu, suhu, kuat arus, intensitas cahaya, dan jumlah zat.
Sedangkan besaran turunan merupakan besaran yang diturunkan dari satu atau lebih besaran
pokok. Karena besaran turunan merupakan kombinasi dari besaran pokok, maka satuan besaran
turunan juga merupakan kombinasi satuan besaran pokok. Aturan untuk menentukan besaran
turunan adalah sebagai berikut:
1. Jika satuan besaran turunan merupakan perkalian besaran pokok, satuan besaran turunan itu
juga merupakan perkalian satuan besaran pokok.
2. Jika suatu besaran turunan itu juga merupakan pembagian besaran pokok, maka satuan
besaran turunan itu juga merupakan pembagian besaran satuan besaran pokok.

Dimensi suatu besaran adalah cara besaran itu tersusun oleh besaran-besaran pokok. Analisis
dimensional dapat kita gunakan untuk menetahui besaran-besaran turunan yang memiliki besaran
yang sama, serta untuk menganalisis besaran atau titik suatu persamaan atau rumus.
B. Tujuan
Tujuan dari praktikum kali ini adalah:
Untuk mengubah satuan-satuan dan fungsi persamaan dalam massa, panjang, gaya, dan lainlain.
Untuk menjumlahkan, mengurangi, membagikan dan mengalikan satuan.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Konversi satuan merupakan cara untuk mengubah satuan yang ada ke satuan SI atau sebaliknya.
Konversi satuan perlu dilakukan karena disetiap negara biasanya memiliki sistem satuan sendirisendiri. Untuk mencari kesesuaiannya diperlukan konversi satuaan. (Ari Damari, 2009)
Pengubahan satuan sering kita hadapidalam persoalan fisika. Pengubahan satuan pada dasar nya
adalah mengubah nilai besaran darib satuan yg satu ke satuan yang lain. Kadang kadang besaran
yang di berikan menggunakan sistem satuan yang berbeda dengan system satuan yang kita
inginkan. Sebelum melakukan perhitungan kita harus menyesuaikan sistem satuan ke dalam
sistem satuan yang kita kehendaki. Untuk memudahkan dalam mengubah dari awalan yang satu
ke awalan yang lain, kita menggunakan tangga konversi satuan.
Penggunaan satuan yang beraneka ragam dapat menimbulkan beberapa kesulitan. Kesulitan
pertama yaitu, kesulitan dalam menentukan faktor konversi apabila ingin beralih dari suatu
satuan ke satuan lain. Kesulitan kedua adalah memerlukan banyak alat ukur yang sesuai dengan
satuan yang digunakan. Oleh karena itu, pada tahun 1960 suatu perjanjian internasional
menerapkan sistem metrik sebagai system satuan internasional (SI). Sistem metrik menggunakan
meter untuk satuan panjang, kilogram untuk satuan massa, dan sekon untuk satuan waktu.
(Anonim,2011)
Sistem satuan metrik memiliki keunggulan karena konversi satuan-satuannya sangat mudah yaitu
berupa bilangan berpangkat n atau 10n misalnya105. (Kamajaya, 2007)
III. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
A. Tempat dan Waktu
Praktikum berjudul Konversi Satuan, dalam praktikum Satuan Operasi dilakukan pada hari
Selasa 15 Maret 2011 dan 29 Maret 2011 pukul 13.00 15.00 yang dilakukan di Laboratorim
Kimia Hasil Pertanian, Jurusan Teknologi Pertanian Unuversitas Sriwijaya.
B. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum pengenalan alat adalah :
Kalkulator.
C. Cara kerja
Cara kerja praktikum kali ini adalah sebagai berikut :
1. Setiap kelompok praktikan diberikan soal-soal konversi satuan oleh para asisten.
2. Praktikan diharapkan dapat mengerjakan soal-soal tersebut dengan mengetahui satuan-satuan
yang telah dijelaskan oleh asisten sebelumnya.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Satuan dan Faktor Konversi
1 mm = 1000 mikron
1 cm = 10 mm
1 kg = 1000 gr
1 lb/m2 = 0,07033 kg/cm2 = 0,068 atm
1 btu/kaki2 jam 0F = 12 btu in/kaki-2 jam 0F
1 kaki = 12 inci = 30,48 cm
1 lb = 0,453 kg
Soal:
1) 1,46 kg/m3 = . lb/ft3
2) 0,74 gr/l = . lb/ft3
Jawab :
1)

= 115,1 lb/ft3
2)

= 0,000049803 lb/ft3
B. Pembahasan
Pada Praktikum yang ketiga yaitu Konversi Satuan, yang bertujuan untuk mengubah satuansatuan dan fungsi persamaan dalam massa, panjang, gaya, dan lain-lain, dan Untuk
menjumlahkan, mengurangi, membagikan dan mengalikan satuan. Sebelum melakukan
praktikum ini, terlebih dahulukita harus mengetahui beberapa istilah yang berkaitan dengan
Konversi satuan. Konversi satuan merupakan cara untuk mengubah satuan yang ada kedalam
satuan SI atau sebaliknya. Besaran adalah suatu pernyataan yang mengandung pengertian ukuran
dan memiliki satuan atau hal-hal yang akan diketahui ukurannya Satuan adalah sesuatu yang
digunakan untuk menyatakan suatu ukuran besar. Satuan atau satuan ukur atau unit digunakan
untuk memastikan kebenaran pengukuran atau sebagai nilai standar bagi pembanding alat ukur,
takar, timbang dan perlengapannya untuk melindungi kepentingan umum. Digunakan dalam
berbagai disiplin ilmu untuk mendefinisikan berbagai pengukuran, rumus dan data .
Dimensi adalah suatu yang dinyatakan secara umum dalam besaran primer. Dalam penggunaan
umum, dimensi berarti parameter atau pengukuran yang dibutuhkan untuk mendefinisikan sifatsifat suatu objek yaitu panjang, lebar, dan tinggi atau ukuran dan bentuk. Dalam matematika dan
fisika, dimensi adalah parameter yang dibutuhkan untuk menggambarkan posisi dan sifat-sifat
objek dalam suatu ruang. Dalam konteks khusus, satuan ukur dapat pula disebut dimensi meter
atau inchi.
Dimensi mempunyai beberapa kegunaan antara lain :
1. Untuk menentukan kesetaraan dua buah besaran. Kesetaraan dua besaran dapat dilihat dari
dimensi masing-masing, jika dimensinya sama maka dinyatakan kedua besaran itu setara

2. Untuk menentukan ketepatan suatu persamaan. Benar tidaknya sebuah persamaan dapat dilihat
secara cepat dengan melihat dimensinya. Jika dimensi dikedua ruas sama maka persamaan
tersebut benar
3. Untuk menentukan satuan besaran turunan dalam besaran dasar.
4. Untuk mengonversi satuan dari sistem cgs ke MKS atau sebaliknya.
Faktor konversi adalah angka tidak berdimensi yang merupakan ekivalensi satuan yang
bersambutan. Pada operasi, penambahan dan pengurangan dimensi dari bilangan yang
dioperasikan harus sama, sedangkan dalam perkalian atau pembagian tidak ada syarat dalam
pengoperasiannya.
Dalam kehidupan kita terdapat 4 sistem satuan yaitu :
1. Absolute Dynamic System (cgs)
2. English Absolute System (fps)
3. Sisitem Internasional (mks)
4. Gravitational system
British : ft, Sec, slug
American : ft, sec, lbm, lbf
Sistem Internasional Sistem Satuan Internasional ( dalam bahasa perancis : Systme
Internasional dUnits arau SI ) adalah sistem satuan atau besaran yang paling umum digunakan.
Pada awalnya sistem ini merupakan sistem MKS, yaitu panjang (meter), massa (kiligram), dan
waktu (detik/sekon). Sistem SI ini secara resmi digunakan disemua negara di dunia kecuali
Amerika Serikat (yang menggunakan Sistem Imperial), Liberia, dan Myanmar.
Dalam sistem SI terdapat 7 satuan dasar/pokok SI dan 2 satuan tanpa dimensi. Selain itu, dalam
sistem SI terdapat standar awalan awalan (prefix) yang dapat digunakan untuk penggandaan
atau menurunkan satuan satuan lainnya.
Dalam Praktikum ini, kita akan diberikan nilai konversi dari beberapa satuan. Misalnya 1 lb/m2 =
0,07033 kg/cm2 = 0,068 atm. Kemudian Asisten akan memberikan kita soal yang harus dijawab
dengan berpedoman pada nilai konversi yang telah diberikan.
V. KESIMPULAN
Dari hasil praktikum yang telah kita lakukan, dapat disimpulkan bahwa :

1. Konversi satuan merupakan cara untuk mengubah satuan yang ada ke satuan SI atau
sebaliknya.
2. Satuan adalah sesuatu yang digunakan untuk menyatakan ukuran besar.
3. Besaran adalah suatu pernyataan yang mengandung pengertian ukuran dan memiliki
satuan atau hal hal yang akan diketahui ukurannya. Besaran dibagi menjadi dua yaitu
besaran pokok dan besaran turunan.
4. Dimensi adalah satuan yang dinyatakan secara umum dalam besaran primer.
5. Faktor konversi adalah angka tak berdimensi yang merupakan ekivalensi satuan yang
bersambutan.
6. Terdapat empat sistem satuan yang diakui, yaitu absolute Dynamic system, English
absolute system , Sistem Internasional, dan gravitational system.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.www.google.com diakses tanggal 3 April 2011
Anonim.www,wikipedia.org diakses tanggal 3 April 2011
Fried.H.George.Ph.D.2005.Fisika Universitas.Erlangga : Jakarta.
Kanginan , M. 2002 . Fisika. Grafindo. Jakarta.
Setiabudidaya, Dedi. 2008. Modul Praktikum Fisika Dasar I. Laboratorium Dasar
Bersama. Unsri Indralaya.
Soedojo, peter. 1999. Fisika Dasar. Penerbit Andi : Yogyakarta

I. PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari hari tentu kita selalu bersinggungan dengan kegiatan
mengukur baik panjang, massa, maupun waktu. Banyak sekali kegiatan sehari hari yang
menggunakan besaran dan satuan misalnya pada saat mengukur panjang tali atau jarak suatu
benda ke benda lain, menimbang berat beras atau gandum, menghitung waktu tempuh dari
rumah ke kampus, dan lain sebagainya. Panjang, massa, dan waktu yang sering kita gunakan
disebut besaran, sedangkan ukuran untuk menyatakan besaran disebut dengan satuan. Seperti
meter untuk panjang, kilogram untuk massa dan detik untuk waktu.( Setiabudidaya,2008)
Besaran adalah suatu pernyataan yang mengandung pengertian ukuran dan memiliki
satuan atau hal hal yang akan diketahui ukurannya. Menurut ada tidaknya arah, Besaran
dibagi menjadi dua, yaitu Besaran Vektor dan Besaran Skalar. Besaran Vektor merupakan
besaran yang mempunyai nilai dan arah, misalnya kecepatan dan berat benda. Besaran Skalar
merupakan Besaran yang hanya mempunyai nilai saja, misalnya massa benda. Satuan adalah
sesuatu yang digunakan untuk membandingkan ukuran suatu besaran.

Melihat dari induknya, Besaran dibagi menjadi dua yaitu besaran pokok dan besaran
turunan. Besaran pokok adalah besaran yang sudah tetapkan terlebih dahulu. Didalam fisika
dikenal tujuh besaran pokok yaitu panjang, massa, waktu, suhu, kuat arus, intensitas cahaya, dan
jumlah zat. Sedangkan besaran turunan merupakan besaran yang diturunkan dari satu atau lebih
besaran pokok. Karena besaran turunan merupakan kombinasi dari besaran pokok, maka satuan
besaran turunan juga merupakan kombinasi satuan besaran pokok. Aturan untuk menentukan
besaran turunan adalah sebagai berikut:
1. Jika satuan besaran turunan merupakan perkalian besaran pokok, satuan besaran turunan itu
juga merupakan perkalian satuan besaran pokok.
2.

Jika suatu besaran turunan itu juga merupakan pembagian besaran pokok, maka satuan

besaran turunan itu juga merupakan pembagian besaran satuan besaran pokok ( Soemanto,2006).
Dimensi suatu besaran adalah cara besaran itu tersusun oleh besaran-besaran pokok.
Analisis dimensional dapat kita gunakan untuk menetahui besaran-besaran turunan yang
memiliki besaran yang sama, serta untuk menganalisis besaran atau titik suatu persamaan atau
rumus.(Michael,2006)
Pembulatan bilangan yaitu menyajikan bentuk bilangan dalam digit yang lebih sedikit. Dengan
maksud agar tidak terlalu panjang dalam menuliskan bilangannya. Pembulatan ini cukup penting
untuk menghasilkan angka yang mendekati dengan angka yang dimaksudkan. Namun hasil yang
diperoleh menjadi kurang akurat tapi lebih mudah digunakan.

B. Tujuan
Agar praktikan dapat nmengetahui cara mengubah satuan-satuan dan fungsi dengan
tujuan tertentu dan untuk mengetahui pembulatan bilangan.

II.

TINJAUAN PUSTAKA

Dalam kamus Bahasa Indonesia, konversi adalah (1) perubahan di satu sistem pengetahuan
ke sistem yang lain; (2) perubahan pemilikan atas suatu benda, tanah, dan sebagainya; (3)
perubahan suatu bentuk (rupa, dsb) kebentuk (rupa, dsb) yang lain. Sistem Satuan Internasional
adalah sistem satuan atau besaran yang paling umum digunakan. Pada awalnya sistem ini
merupakan sistem MKS, yaitu panjang (meter), massa (kilogram), dan waktu (detik/sekon).
Sistem SI ini secara resmi digunakan di semua negara di dunia kecuali Amerika Serikat (yang
menggunakan Sistem Imperial), Liberia, dan Myanmar.
7 satuan dasar/pokok SI adalah sebagai berikut :

Meter untuk panjang (m, l)

Kilogram untuk massa (kg, m)

Sekon untuk waktu (s, t)

Ampere untuk arus listrik (A, i)

Kelvin untuk suhu (K, T)

mol untuk jumlah molekul (mol, n)

Kandela untuk intensitas cahaya (cd, j)

Ada pun juga dalam sebagian dalam beberapa satuan konversi yaitu sebagai berikut:
A. Konversi Satuan Ukuran Panjang
Untuk satuan ukuran panjang konversi dari suatu tingkat menjadi satu tingkat di
bawahnya adalah dikalikan dengan 10 sedangkan untuk konversi satu tingkat di atasnya dibagi
dengan angka 10.
B. Konversi Satuan Ukuran Berat atau Massa
Untuk satuan ukuran berat konversinya mirip dengan ukuran panjang namun satuan
meter diganti menjadi gram. Untuk satuan berat tidak memiliki turunan gram persegi maupun
gram kubik.
C. Konversi Satuan Ukuran Luas
Satuan ukuran luas sama dengan ukuran panjang namun untuk mejadi satu tingkat di
bawah dikalikan dengan 100. Begitu pula dengan kenaikan satu tingkat di atasnya dibagi dengan
angka 100. Satuan ukuran luas tidak lagi meter, akan tetapi meter persegi (m2 = m pangkat 2).
D. Konversi Satuan Ukuran Isi atau Volume
Satuan ukuran luas sama dengan ukuran panjang namun untuk mejadi satu tingkat di bawah
dikalikan dengan 1000. Begitu pula dengan kenaikan satu tingkat di atasnya dibagi dengan angka
1000. Satuan ukuran luas tidak lagi meter, akan tetapi meter kubik (m3 = m pangkat 3).
Konversi satuan merupakan cara untuk mengubah satuan yang ada ke satuan SI atau
sebaliknya. Konversi satuan perlu dilakukan karena disetiap negara biasanya memiliki sistem
satuan sendiri-sendiri. Untuk mencari kesesuaiannya diperlukan konversi satuaan. (Ari Damari,
2009)
Pengubahan satuan sering kita hadapidalam persoalan fisika. Pengubahan satuan pada
dasar nya adalah mengubah nilai besaran dari satuan yang satu ke satuan yang lain. Kadangkadang besaran yang di berikan menggunakan sistem satuan yang berbeda dengan system satuan
yang kita inginkan. Sebelum melakukan perhitungan kita harus menyesuaikan sistem satuan ke
dalam sistem satuan yang kita kehendaki. Untuk memudahkan dalam mengubah dari awalan
yang satu ke awalan yang lain, kita menggunakan tangga konversi satuan. ( Fried,2005)
Penggunaan satuan yang beraneka ragam dapat menimbulkan beberapa kesulitan.
Kesulitan pertama yaitu, kesulitan dalam menentukan faktor konversi apabila ingin beralih dari
suatu satuan ke satuan lain. Kesulitan kedua adalah memerlukan banyak alat ukur yang sesuai
dengan satuan yang digunakan. Oleh karena itu, pada tahun 1960 suatu perjanjian internasional

menerapkan sistem metrik sebagai system satuan internasional (SI). Sistem metrik menggunakan
meter untuk satuan panjang, kilogram untuk satuan massa, dan sekon untuk satuan waktu.
(Kaningan ,2006)
Sistem satuan metrik memiliki keunggulan karena konversi satuan-satuannya sangat
mudah yaitu berupa bilangan berpangkat n atau 10n misalnya105. (Kamajaya, 2007)
Aturan yang perlu diperhatikan dalam pembulatan bilangan
1. Jika angka lebih dari 5, maka pembulatan dilakukan menjadi 10. Ini artinya pada pembulatan
bilangan dan yang akan kita hilangkan adalah lebih besar dari 5, maka kita harus menambahkan
angka 1 pada angka sebelum angka yang hendak dihilangkan tadi.Misalnya 12,36. Jika kita
bulatkan menjadi satu angka di belakang koma, maka akan kita hilangkan angka 6. Karena angka
6 lebih besar dari 5, maka kita perlu menambahkan 1 pada angka sebelum yang dihilangkan.
Yaitu angka 5. Hasil pembulatannya yaitu 12,4.
2. Jika angka kurang dari 5, maka pembulatan langsung dihilangkan. Tanpa menambahkan satu
pada angka sebelum angka yang hendak dihilangkan.Misalnya 15,64. Jika kita bulatkan menjadi
satu angka di belakang koma, maka akan kita hilangkan angka 4. Karena angka 4 lebih kecil dari
5, maka kita tidak perlu menambahkan 1 pada angka sebelum yang dihilangkan. Hasil
pembulatannya yaitu 15,6.
3. Jika angka sama dengan 5, maka yang harus digunakan adalah aturan genap terdekat. jika
angka sama dengan 5, maka dibulatkan menjadi 0 jika angka yang mendahului angka 5 adalah
angka genap. Dan dibulatkan menjadi 10 jika angka yang mendahului angka 5 adalah angka
ganjil. Misalnya bilangan berikut kita bulatkan ke dalam bilangan bulat. maka 10,513
dibulatkan menjadi 11 dan 5,509 dibulatkan menjadi 6. Ada tiga jenis pembulatan yaitu
pembulatan bilangan desimal,pembulatan bilangan bulat dan pembulatan angka penting.

III. METODE PRAKTIKUM

A.

Waktu dan Tempat


Praktikum pengenalan alat terlaksana pada hari Kamis, tanggal 1 Maret 2012 dimulai

pada pukul 13.00 sampai dengan 15.00, di Laboratorium Kimia Hasil Pertanian, Jurusan
Teknologi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya.

B.

Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah ; kalkulator

C.

Cara Kerja
Cara kerja yang harus dilakukan pada praktikum konversi satuan dan pembulatan

bilangan ini adalah dengan cara:


1. Praktikan diberikan soal-soal tentang konversi satuan dan pembulatan bilangan oleh asisten.
2. Soal-soal yang diberikan asisten dikerjakan oleh praktikan.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A.

Hasil
1. 360

Dik :

1 ft = 12 in = 30,48 cm = 0,304 m
1 menit = 60 detik

Jawaban :
=

2. 10
Dik :

1 lb = 0,454 kg = 454 gr

Jawaban :

3. 80

4. 5,1324 = 5,13
5. 8,4671 = 8,47
6. 8,9458 = 8,9

B. Pembahasan
Pada Praktikum Konversi Satuan dan Pembulatan Bilangan yang bertujuan untuk
mengubah satuan-satuan dan fungsi persamaan dalam massa, panjang, gaya, dan lain-lain, dan
untuk menjumlahkan, mengurangi, membagikan dan mengalikan satuan. Sebelum melakukan
praktikum ini, terlebih dahulu kita harus mengetahui beberapa istilah yang berkaitan dengan
konversi satuan. Konversi satuan merupakan cara untuk mengubah satuan yang ada kedalam
satuan SI atau sebaliknya. Besaran adalah suatu pernyataan yang mengandung pengertian ukuran
dan memiliki satuan atau hal-hal yang akan diketahui ukurannya Satuan adalah sesuatu yang
digunakan untuk menyatakan suatu ukuran besar. Satuan atau satuan ukur atau unit digunakan
untuk memastikan kebenaran pengukuran atau sebagai nilai standar bagi pembanding alat ukur,
takar, timbang dan perlengapannya untuk melindungi kepentingan umum. Digunakan dalam
berbagai disiplin ilmu untuk mendefinisikan berbagai pengukuran, rumus dan data.
Dimensi adalah suatu yang dinyatakan secara umum dalam besaran primer. Dalam
penggunaan umum, dimensi berarti parameter atau pengukuran yang dibutuhkan untuk
mendefinisikan sifat-sifat suatu objek yaitu panjang, lebar, dan tinggi atau ukuran dan bentuk.
Dalam matematika dan fisika, dimensi adalah parameter yang dibutuhkan untuk menggambarkan
posisi dan sifat-sifat objek dalam suatu ruang. Dalam konteks khusus, satuan ukur dapat pula
disebut dimensi meter atau inchi.
Dimensi mempunyai beberapa kegunaan antara lain :
1. Untuk menentukan kesetaraan dua buah besaran. Kesetaraan dua besaran dapat dilihat dari
dimensi masing-masing, jika dimensinya sama maka dinyatakan kedua besaran itu setara.
2.

Untuk menentukan ketepatan suatu persamaan. Benar tidaknya sebuah persamaan dapat

dilihat secara cepat dengan melihat dimensinya. Jika dimensi dikedua ruas sama maka
persamaan tersebut benar.
3. Untuk menentukan satuan besaran turunan dalam besaran dasar.

4. Untuk mengonversi satuan dari sistem cgs ke MKS atau sebaliknya.


Faktor konversi adalah angka tidak berdimensi yang merupakan ekivalensi satuan yang
bersambutan. Pada operasi, penambahan dan pengurangan dimensi dari bilangan yang
dioperasikan harus sama, sedangkan dalam perkalian atau pembagian tidak ada syarat dalam
pengoperasiannya.
Dalam kehidupan kita terdapat 4 sistem satuan yaitu :
1. Absolute Dynamic System (cgs)
2. English Absolute System (fps)
3. Sistem Internasional (mks)
4. Gravitational system

British

: ft, Sec, slug

American

: ft, sec, lbm, lbf

Sistem Internasional Sistem Satuan Internasional adalah sistem satuan atau besaran yang
paling umum digunakan. Pada awalnya sistem ini merupakan sistem MKS, yaitu panjang
(meter), massa (kilogram), dan waktu (detik/sekon). Sistem SI ini secara resmi digunakan
disemua negara di dunia kecuali Amerika Serikat (yang menggunakan Sistem Imperial), Liberia,
dan Myanmar.
Dalam sistem SI terdapat 7 satuan dasar/pokok SI dan 2 satuan tanpa dimensi. Selain itu,
dalam sistem SI terdapat standar awalan awalan (prefix) yang dapat digunakan untuk
penggandaan atau menurunkan satuan satuan lainnya.
Dalam Praktikum ini, kita akan diberikan nilai konversi dari beberapa satuan. Misalnya
1 ft = 12 in = 30,48 cm = 0,304 m. Kemudian Asisten akan memberikan kita soal yang harus
dijawab dengan berpedoman pada nilai konversi yang telah diberikan.

V. KESIMPULAN

Dari hasil praktikum yang telah kita lakukan, dapat disimpulkan bahwa :
1. Konversi satuan yaitu cara untuk mengubah satuan yang ada ke satuan SI atau
sebaliknya.
2. Besaran yaitu suatu pernyataan yang mengandung pengertian ukuran dan memiliki satuan
atau hal hal yang akan diketahui ukurannya. Besaran dibagi menjadi dua yaitu besaran
pokok dan besaran turunan.
3. Satuan merupakan sesuatu yang digunakan untuk menyatakan ukuran besar.
4. Dimensi adalah satuan yang dinyatakan secara umum dalam besaran primer.
5. Terdapat empat sistem satuan yang diakui, yaitu absolute Dynamic system, English
absolute system , Sistem Internasional, dan gravitational system.
6. Pembulatan bilangan yaitu menyajikan bentuk bilangan dalam digit yang lebih sedikit
agar tidak terlalu panjang dalam menuliskan bilangannya, meskipun hasil yang diperoleh
kurang akurat

DAFTAR PUSTAKA

Fried.H.George.Ph.D.2005. Fisika Universitas. Erlangga : Jakarta.


Kanginan , M. 2006 . Fisika. Grafindo. Jakarta.
Setiabudidaya, Dedi. 2008. Modul Praktikum Fisika Dasar I. Laboratorium Dasar Bersama.
Unsri Indralaya.
Kamajaya. 2007. Fisika Dasar. Penerbit Andi : Yogyakarta
Martoharsono, Soemanto. 2006. Biokimia I. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.
Purba, Michael. 2006. Kimia Dasar II. Erlangga. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai