CPMK
1. Membuat alternatif solusi berdasarkan fenomena alam dan kasus yang diperlukan untuk
mengembangkan pengetahuan dalam pembelajaran
Sub CPMK
1.2. Menginterpretasi hubungan antar variabel berdasarkan fakta / kasus yang disajikan
Indikator
1. Ketepatan dalam mendeskripsikan satuan, Alat Ukur, Kalibrasi, Speedometer dan Velocimeter
2. Ketepatan dalam menginterpretasi hubungan antar satuan dari besaran Fisika berbeda pada alat
ukur tertentu.
3. Ketepatan dalam menyelesaikan permasalahan yang berhubungan dengan konversi satuan
berdasarkan alat ukur yang berbeda pada kehidupan sehari-hari
4. Ketepatan dalam menjelaskan prinsip kerja Kalibrasi dan terutama dikaitkan dengan
Speedometer dan Velocimeter
Ringkasan Materi
Dalam Fisika kita berusaha menggunakan metode ilmiah untuk menemukan prinsip-prinsip
dasar yang mengatur cahaya (gelombang) dan materi (partikel), dan mencari implikasi dari hukum-
hukum itu. Dengan sains (ilmu) fisika kita berusaha menerangkan bagaimana lingkungan bekerja dan
apa efeknya pada kita. Fisika juga merupakan ilmu eksperimental (experimental science) di mana
hukum-hukumnya dirumuskan berdasarkan data-data (fakta-fakta) yang diperoleh dari pengukuran-
pengukuran secara eksperimen.
Penelitian ilmiah dapat dinyatakan dalam dua tahap: (1) Pengembangan generalisasi yang
muncul dari pengamatan-pengamatan (observasi) fenomena fisis yang diulang dan (2) bagaimana
menerangkan generalisasi yang di dapat menggunakan logika-logika yang masuk akal. Selanjutnya
30
penelitian-penelitian tersebut dapat menghasilkan (dirumuskan) hipotesis, teori, postulat dan hukum.
Kerja eksperimental yang berkaitan dengan pengambilan data-data eksperimen tidak hanya melulu
bagaimana membuat pengukuran pengukuran besaran (besaran fisis), namun seharusnya lebih dari
itu juga menguji teori dan hukum fisika yang muncul sehingga selalu ada perbaikan yang terus-
menerus pada hukum/teori fisika yang ada, yang secara tidak langsung akan memperbaiki metode-
metode pengukuran itu sendiri.
Sistem MKS menggunakan satuan meter untuk panjang, kilogram untuk massa benda dan detik
(second) untuk waktu. Sedangkan sistem CGS menggunakan satuan centimeter untuk panjang, gram
untuk massa dan detik untuk waktu. Sistem British menggunakan satuan feet untuk panjang, slug untuk
massa dan detik untuk waktu. Pilihan sistem mana yang digunakan dalam hal ini tidak ada keharusan,
namun sistem MKS adalah yang banyak digunakan secara luas.
Meskipun antara sistem MKS dan CGS sangat mirip, namun dalam kajian listrik-magnet
(elektrodinamika) persamaan-persamaan yang digunakan di kedua sistem bentuknya cukup berbeda.
Tentu saja antar ketiga sistem satuan ada konversi satu sama lain, sebagai contoh
1
1 kg (MKS) = 1000 gram (CGS) = slag (British)
14,59
1 meter (MKS) = 100 cm (CGS) = 3,281 feet (British)
Untuk sistem MKS, sejak Tahun 1960 melalui Konferensi Internasional untuk berat dan
ukuran, telah memasukkan satuan ampere (A) sebagai satuan dasar (pokok). Sehingga menjadi sistem
MKSA (meter-kilogram-second-ampere). Sistem satuan internasional, SI (”systeme international”
menurut bahasa Perancis) adalah versi modern dari sistem matriks melalui konvensi internasional.
Dengan sistem SI ini maka ada 7 besaran dasar (pokok) dan besaran lain yang dapat diturunkan dari
besaran dasar (pokok), disebut besaran turunan, melalui persamaan matematik yang sesuai. Satuan
besaran Oleh karena itu, ada yang satuan dasar (pokok) dan juga satuan turunan. Ketujuh besaran
dasar (pokok) seperti: panjang, massa, waktu, suhu, kuat arus, intensitas cahaya dan jumlah zat.
31
B. KONVERSI SATUAN
Konversi satuan adalah proses multi-langkah yang melibatkan perkalian atau pembagian
dengan faktor numerik, pemilihan jumlah digit signifikan yang benar, dan pembulatan. Analisis
dimensi adalah teknik yang digunakan untuk mengubah pengukuran. Misalnya, mengubah besaran
besaran SI atau mengubah antara satuan SI dan non-SI. Beberapa pengukuran memiliki satu dimensi,
misalnya panjang. Bentuk persegi (luas) memiliki dua dimensi (misalnya, panjang dan lebar),
sedangkan kubus (volume) memiliki tiga dimensi (misalnya, panjang, lebar, dan tinggi). Konversi antar
unit pengukuran adalah keterampilan yang sangat penting saat bekerja di dalam dan di antara sistem
pengukuran.
Metode pemecahan masalah ini didasarkan pada prinsip bahwa kuantitas didefinisikan sebagai
persamaan. Faktor konversi adalah ekspresi untuk hubungan antara satuan yang digunakan untuk
mengubah satuan besaran yang diukur tanpa mengubah nilainya. Rasio konversi (atau faktor satuan)
selalu sama dengan satu (1), di mana pembilang dan penyebutnya memiliki nilai yang sama yang
dinyatakan dalam satuan yang berbeda.
Pembilang mewakili bagian-bagian dari keseluruhan atau seberapa banyak yang Anda miliki.
Penyebut mewakili jumlah total bagian dari keseluruhan. Dalam contoh pecahan biasa ini, 3 adalah
pembilangnya dan 4 adalah penyebutnya. Melakukan perhitungan matematika (3 dibagi 4) mengubah
angka menjadi pecahan desimal, 0,75.
Metode ini menggunakan fakta bahwa angka atau ekspresi apa pun dapat dikalikan dengan
"satu" tanpa mengubah nilainya. Hal ini memungkinkan konversi satuan dengan mengalikan
pengukuran awal dengan satu (atau lebih) bentuk angka 1. Sementara perkalian dengan 1 tidak
mengubah nilai pengukuran, itu mengubah satuan pengukuran.
Banyak masalah konversi satuan hanya membutuhkan satu faktor konversi satuan. Namun,
beberapa faktor mungkin diperlukan untuk memecahkan masalah. Angka-angka ini menggambarkan
32
kedua contoh. Ingatlah bahwa Langkah 3, mengidentifikasi faktor konversi, seringkali merupakan
langkah yang paling menantang. Jika faktor konversi yang salah (atau perkiraan) digunakan, solusi
yang benar tidak akan tercapai.
Contoh :
Seorang insinyur telah merancang kabel komputer baru sepanjang 5 m, namun sesuai dengan buku
panduan panjang kabel harus dalam cm. Berapakah panjang kabel dalam cm?
Jawab:
5m 100 cm = … cm
Tunggal
Faktor
1m
Langkah 1. Langkah 3
Identifikasi Faktor Konversi Langkah 2 Identifikasi Satuan
Satuan awal Akhir
Langkah 4.
Langkah 5.
Coret/eliminasi
Evaluasi Hasil Akhir
Satuan
5m 500 cm
100 cm =
Tunggal
Faktor
1m
Sumber: https://www.nist.gov/pml/weights-and-measures/metric-si/unit-conversion
C. SPEEDOMETER VS VELOCIMETER
Spidometer adalah alat untuk mengukur kelajuan kendaraan bermotor. Laju tersebut diukur
berdasarkan jumlah putaran roda dalam suatu interval waktu tertentu, atau berdasarkan jumlah putaran
per menit secara langsung. Karena termasuk besaran skalar maka nilai kelajuan tidak memandang arah
gerak maju atau mundur.
Velocitometer merupakan spidometer linear. Karena alat tersebut mengukur kecepatan
kendaraan. Kecepatan merupakan besaran vektor karena itu dipengaruhi arah gerak. Jika geraknya
maju, maka nilai kecepatan akan positif. Bila gerak mundur maka nilai kecepatan akan negatif. Karena
itu velocitometer dilengkapi skala negatif.
33
PENUGASAN
A. Sains Dalam Pengukuran Satuan, Alat Ukur, Kalibrasi
1. Perhatikan Tabel di bawah ini. Isilah tabel di bawah ini dengan Definisi Satuan Dasar (pokok)
Dalam SI:
No Besaran Pokok Satuan Definisi
1. Panjang
2. Massa
3. Waktu
4. Suhu
5. Jumlah Zat
6. Kuat Arus
7. Intensitas
cahaya
2. Besaran turunan adalah satuan besaran yang merupakan turunan dari besaran pokok. Isilah table
di bawah ini dengan satuan, dan dimensi yang sesuai!
Besaran Turunan Satuan
Dalam Satuan
No Simbol Nama Dimensi
Nama Besaran Simbol Baku
besaran Satuan
1. Gaya
2. Tekanan
3. Energi
4. Massa Jenis
5. Beda potensial
listrik
6. Percepatan
7. Induktansi
8. Volume
9. Daya
10 Frekuensi
3. Dalam pengukuran di kenal istilah akurasi dan presisi, coba jelaskan perbedaan akurasi dan
presisi tersebut!
34
4. Perhatikan gambar!
Sebuah penggaris kayu, karena pengaruh seringnya dipakai, tidak tepat dimulai dengan angka
nol karena skala nol mulai memudar. Namun skala selanjutnya masih tampak baik. Langkah
apa yang dapat anda lakukan agar akurasi penggaris tersebut dapat meningkat!
35
Skema Bagian-Bagian Velocimeter Cara Kerja Velocimeter
2. Saat ini Anda sedang mengendarai mobil di Kanada. Saat Anda mengemudi, Anda melihat
bahwa rambu batas kecepatan memiliki angka seperti 120 untuk batas kecepatan di jalan raya
dan 50 untuk batas kecepatan di dalam kota. Saat Anda mulai mempercepat laju mobil, Anda
menyadari bahwa rambu-rambu tersebut dalam km/jam. Sayangnya, speedometer Anda hanya
membaca dalam mi/jam. Tentukan seberapa cepat anda dapat melaju apabila anda berpatokan
pada speedometer mobil yang anda miliki!
36