Standar Kompetensi
1. Menerapkan konsep besaran fisika dan pengukurannya
Kompetensi Dasar:
1.1 Mengukur besaran fisika (massa, panjang, dan waktu)
1.2 Melakukan penjumlahan vektor
Tabel 1
Siswa Alat Ukur Hasil Satuan
Ali meter standar 200 meter
Budi langkah kaki 667 langkah
Cinta tongkat 100 batang
Tugas 1
Carilah materi, berisi tentang penetapan satuan standar sistem
internasional untuk :
a. Satuan Massa c. Satuan arus listrik e. Satuan intensitas cahaya
b. Satuan waktu d. Satuan temperatur d. Satuan jumlah zat
Tabel 2
No. Besaran Simbol Satuan Simbol
Besaran Satuan
1 Panjang S, l, x, y, h,... meter m
2 massa m kilogram kg
3 Waktu t Sekon s
4 Arus listrik Ii Ampere A
5 Suhu T Kelvin K
6 Intensitas I Candela cd
cahaya
7 Jumlah zat Nn mole mol
6) Notasi Ilmiah
Dalam pengukuran , hasil yang diperoleh terkadang terlalu besar
ataupun terlalu kecil. Supaya penulisan lebih efektif, penulisan dapat
menggunakan sistem sepuluh berpangkat yang dikenal dengan notasi
ilmiah atau bentuk baku.
Secara matematis bentuk baku dinyakan dengan
a x 10n
a = angka hasil pengukuran (1≤ a < 10)
n = bilangan bulat (positif atau negatif)
Soal
1. Isilah konversi awalan satuan berikut
a. 2 km = ........hm = ........m = ........cm = ........mm
b. 5 gr. = ........ kg
c. 10 m3 = ........cm3
d. 500 cc = ........ m3
e. 1000 kg/m3 = ........ gr/cm3
f. 0,045 mm = ........ m
g. 10 kHz = ........ Hz
2. Tulislah hasil pengukuran berikut dalam bentuk baku
a. Massa matahari = 2.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000 kg
b. Massa nyamuk = 0,0000012 kg
c. Massa proton = 0,000 000 000 000 000 000 000 000 00167 kg
d. Lama detak jantung = 0,8 sekon
3.
sma n 2 banguntapan, Fisika X sem 1
5
7) Besaran Turunan
Besaran turunan adalah besaran yang diperoleh dari menggabungkan
dua besaran pokok atau lebih. Dengan demikian satuan besaran turunan
juga nerupakan gabungan satuan besaraan pokok
Besaran ini dapat diperoleh dari mangalikan, membagi, memangkatkan,
atau menarik akar dua besaran pokok atau lebih
8) Dimensi Besaran
Dimensi besaran merupakan cara untuk mengungkapkan suatu besaran
tersusun dari besaran pokoknya.
Dimensi besaran dinyatakan dengan huruf - huruf tertentu dengan diberi
tanda kurung siku [...]( dibaca dimensi dari...)
Tabel 4
No. Besaran Dimensi
1 Panjang L
2 massa M
3 Waktu T
4 Arus listrik I
5 Suhu Θ
6 Intensitas cahaya J
7 Jumlah zat N
8. Sebuah batu diikat pada ujung tali kemudian diputar sehingga bergerak
melingkar beraturan. Gaya tegang tali F, bergantung pada massa batu
m, kelajuan batu v, dan jari jari putaran. Hubungan antara variabel-
variabel tersebut dinyatakan sebagai
F = k.ma.vb.rc
dengan k = konstanta tanpa dimensi. Tentukan nilai a, b, dan c
2) Besaran Vektor
a) Pengertian
Besaran yang memiliki nilai / harga dan arah
Dengan kata lain besaran yang harus dinyatakan dengan angka dan
arah
Contoh : perpindahan kecepatan, percepatan, gaya, momentum,
dsb.
A B
a
6) Arah vektor
Arah vektor dapat diketahui dengan menyebutnya, misal ke
utara, ke tanggara, ke atas, ke kiri, dari rumah ke sekolah dan
sebagainya. Namun ketika sudah melibatkan operasi matematis
vektor, maka arah biasanya dinyatakan dengan sudut.
Kesepakatan yang digunakan
adalah, arah sumbu x positif sesuai
dengan 0o, kemudian berputar
berlawanan dengan putaran jarum
jam konvensional.
7) Vektor bebas
Di dalam vektor bebas dapat
dilakukan pergeseran terhadap
dirinya sendiri, baik segaris kerja
atau sejajar dengan garis kerja,
asalkan besar dan arah vektor
tersebut tidak berubah
Gambar 2
c) Penjumlahan vektor (resultan vektor)
Operasi matematika (penjumlahan dan perkalian) besaran skalar
berbeda dengan besaran vektor. Pada operasi skalar hanya
menggunakan penjumlahan biasa, karena skalar tidak melibatkan
arahnya. Pada operasi vektor, harus melibatkan arahnya, walaupun ada
kemungkinan hasil operasi skalar bisa sama dengan operasi vektor.
Catatan :
Kedua metode di atas cukup membantu secara visual, tetapi
untuk mencari hasilnya harus dibantu dengan mistar (untuk
mencari panjang vektor) dan busur derajat (untuk mencari arah
vektor).
Pengurangan vektor
Pengurangan vektor adalah penjumlahan vektor dengan
lawannya. Contoh
R = A – B sama dengan R = A + (- B)
3) Secara matematis
Sebelum kita memulai cara ini, kita akan sedikit pelajari teori
matematis yang mendukung penyelesaian perhitungan.
Teori Phytagoras
Aturan Sinus
Pada segitiga sembarang, maka berlaku
P Q R
Sin Sin Sin Gambar 4
Gambar 5
R=A+B
Catatan :
Karena dalam perhitungan matematis sering melibatkan fungsi
sinus, cosinus, dan tangen, maka sangat dianjurkan untuk
memahami tentang:
Sudut istimewa
Penggunaan tabel nilai sin, cos, tg
Penggunaan kalkulator berkaitan dengan sin, cos, tg.
Soal
1. Dua vektor satu sama lain membentuk sudut 60o. Kedua vektor tersebut
panjangnya 2 satuan dan 3 satuan. Tentukanlah
a. Sketsa resultan kedua vektor tersebut
b. Besar resultan kedua vektor
c. Arah resultan vektor
4. Ada dua vektor a dan b yang mempunyai nilai a dan b dan mengapit
sudut . Buktikan bahwa
a. Pada = 1800, besar resultan kedua vektor R = a – b
b. Pada = 00, besar resultan kedua vektor R = a + b
c. Pada = 900, besar resultan kedua vektor R a 2 b 2
Gambar 6
Vx V . cos Vy
tg
Vx
V y V .sin 2
V Vx Vy
2
Ry Ry
tg arc.tg
Rx Rx
sma n 2 banguntapan, Fisika X sem 1
15
Sebagai contoh, empat buah vektor v1, v2, v3, dan v4 diperlihatkan
seperti gambar berikut. Tentukan v = v1 + v2 + v3 + v4
`
a b
Gambar 7
Vektor Komponen
nama besar sudut vx vy
v1 v1 1 + F1 cos 1 +F1 sin 1
v2 v2 2 - F2 cos 2 +F2 sin 2
v3 v3 3 - F3 cos 3 +F3 sin 3
v4 v4 4 + F4 cos 4 -F4 sin 4
RESULTAN VEKTOR vX= ..... vY= ......
vy vy
tg arc.tg
vx vx
Soal
1. Sebuah vektor gaya F = 10 N bersudut 30o terhadap sumbu x.
Tentukanlah komponen-komponen vektor tersebut pada sumbu x dan
sumbu y.
3. Sebuah benda ditarik dengan tiga buah gaya yaitu: F1 (60 N, utara) , F2
(80 N, barat), dan F3 (100 N, tenggara). Tentukanalah
a. Sketsa resultan vektor tersebut
b. Besar dan arah vektor resultan
5. Pada sebuah benda bekerja empat buah gaya bertutut turut adalah 10 N,
4 N, 1 N, 5 3 dengan arah 600 , 1200 , 1800 , 2700 . tentukan :
a. Sketsa resultan vektor tersebut
b. Besar dan arah vektor resultan
sma n 2 banguntapan, Fisika X sem 1
17
d) Perkalian vektor
1. Perkalian besaran vektor dengan besaran skalar
Sebuah besaran vektor a dikalikan dengan besaran skalar b akan
menghasilkan besaran baru yang bersifat vektor , misal c
c=ba
h=f.g
(dibaca vektor f dot vektor g)
Gambar 9 h = f g cos α
dengan
f = besar vektor f
g = besar vektor g
α = sudut apit terkecil antara kedua vektor
3. Perkalian vektor menggunakan silang (cross vector)
Perkalian silang antara vektor f dengan vektor g akan menghasilkan
besaran baru yang bersifat vektor, misal vektor o.
Gambar 10
mxn =-nxm
Soal
1. Berikut ini gambar vektor a yang mempunyai besar 2
satuan.. Tentukanlah nilai dari :
a. c = 2 a c. D = a/2
b. e = 3 a d. F = ½ a
4. Dua vektor masing masing besarnya 8 satuan dan 6 satuan yang saling
mengipit sudut 60o. Tentukanlah besarnya :
a. Perkalian titik kedua vektor b. Perkalian silang kedua vektor
C. PENGUKURAN
1. Ketelitian pengukuran
Pengukuran memegang peranan penting dalam fisika.
Semakin teliti suatu alat ukur, semakin baik pengukurannya karena
akan semakin kecil kesalahannya. Ketelitian merupakan ukuran
ketepatan dalam pengukuran
2. Angka Penting
Perhatikan ilustrasi pengukuran berikut ini
Sebuah batang besi diukur dengan dua buah mistar yang mempunyai
ketelitian berbeda. Tentukan hasil pengukuran dan lebih teliti
manakah alat ukurnya?
b. Angka nol yang terletak diantara angka bukan nol adalah angka
penting
160,375 gr (memiliki 6 angka penting = 5 angka pasti, 1
angka taksiran)
100, 0005 gr (memiliki 7 angka penting = 6 angka pasti, 1
angka taksiran)
c. Untuk bilangan desimal yang lebih kecil dari satu, angka nol yang
terletak disebelah kiri angka bukan nol (baik disebelah kiri atau
sebelah kanan koma desimal) adalah bukan angka penting
0,0062 m (memiliki 2 angka penting = 1 angka pasti, 1
angka taksiran)
0,006 gr (memiliki 1 angka penting = tidak ada angka
pasti, 1 angka taksiran
0,0602 gr (memiliki 3 angka penting = 2 angka pasti, 1
angka taksiran
Bilangan eksak
Bilangan eksak adalah bilangan yang pasti (tidak diragukan nilainya)
Soal
1. hasil pengukuran dua buah pita adalah 6,48 m dan 18,2 m. Berapakah
panjang keseluruhan pita tersebut ?
Soal
1. Jika a = 3,22 cm dan b = 2,1 cm
Tentukan
sma n 2 banguntapan, Fisika X sem 1
24
a) d = a x b b) e = a / b
Soal
1. Hitunglah
a. X = 1824 cm x 12
b. Y = 1824 cm : 12
3. Tebal sebuah buku yang terdiri dari 100 lembar kertas adalah 2,68 cm.
Tentukan tebal tiap lembar kertas tersebut
4. Radius sebuah bola pejal 5 cm. Hitunglah luas dan volume permukaan
bola tersebut
Soal
1. Hitunglah
a. A = (25 cm) 2
b. B = (25 cm)3
2. Hitunglah
a. C = 225m 2 c. E = 3
68m 3
b. D = 501m 2
Gambar 14
Keterangan :
1. Rahang tetap
2. Rahang bergerak
sma n 2 banguntapan, Fisika X sem 1
26
3. Skala utama
4. Skala nonius
5. Mur pengunci
6. Rahang pengukur dalam
7. Rahang pengulur tebal
8. Batang pengukur tinggi / dalam
a c
Gambar 15
2. Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup adalah alat pengukur panjang yang bersifat
khusus, untuk menentukan tebal plat, diameter luar, atau panjang
suatu bagian
Skala nonius
Skala nonius berbentuk lingkaran penuh yang dapat diputar sehingga
bergerak maju (diputar ke kanan) atau mundur (diputar ke kiri)
Skala nonius terdapat 50 skala ( dari 0 sampai 50)
Jika sarung pemutar diputar satu putaran penuh , maka rahang akan
bergerak sejauh 0,5 mm
sma n 2 banguntapan, Fisika X sem 1
28
Ketelitian alat
1 putaran penuh ditempuh 50 SN
1 putaran penuh , rahang bergerak 0,5 mm
Jadi 50 SN = 0,5 mm
1 SN = (0,5 / 50 ) mm
1 SN = 0,01 mm\
dengan :
X = hasil pengukuran (mm)
SU = skala terbaca pada rahang tetap (pada skala utama),
disebelah kiri selubung skala nonius
SN = skala terbaca pada rahang putar (skala nonius), yaitu
guratan skala pada selubung yang segaris dengan garis
mendatar pada skala utama.
a c
b d
\
Gambar 17