Sehubungan dengan ketiga hal yang penting ini sering juga harus diperhatikan
kondisi dimana dilakukan pengukuran, seperti suhu, kelembaban, medan magnet,
dll.
Mengenai alat ukur itu sendiri penting diperhatikan mulai dari pembuatannya
sampai penyimpanannya. Karena sejak pembuatannya, alat itu ditentukan
ketelitiannya sesuai dengan yang dikehendaki. Setelah itu dalam pemakaian,
pemeliharaan dan penyimpanan memerlukan perhatian kita agar ketelitiannya
tetap terpelihara.
1
.
Fungsi penting dari alat ukur baik alat ukur listrik maupun mekanik adalah untuk
mengetahui nilai yang telah ditentukan sebagai batasan laik atau tidaknya
peralatan / jaringan akan dioperasikan.
Dalam pengukuran kita membandingkan suatu besaran dengan besaran standard.
Sehingga dalam pengukuran perlu mengetahui besaran, satuan dan dimensi.
1.2.1. Besaran
Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur. Besaran terdiri dari :
Besaran dasar : besaran yang tidak tergantung
pada besaran lain
Besaran turunan : besaran yang diturunkan dari
besaran-besaran dasar.
Besaran pelengkap : besaran yang diperlukan untuk
membentuk besaran turunan.
1.2.2. Satuan
Satuan adalah ukuran dari pada suatu besaran. Sistem satuan dapat
dibagi menjadi 2 (dua) yaitu :
a. Sistem satuan metrik (universal), yaitu :
Satuan Panjang dalam meter (m).
2
.
b. Sistem Internasional
Dalam sistem internasional (SI) digunakan enam sistem satuan
dasar.Keenam besaran dasar SI dan satuan-satuan pengukuran beserta
simbolnya diberikan pada Tabel 2.
Satuan Arus
Nilai ampere Internasional didasarkan pada endapan elektrolit perak dari
larutan perak nitrat.
1 Ampere Internasional didefinisikan sebagai arus yang mengendapkan
perak dengan laja kecepatan sebesar 1,118 miligram per sekon darei statu
larutan perak nitrat Standard.
Nilai Ampere absolut dilakukan dengan menggunakan keseimbangan arus
yakni dengan mengukur gaya-gaya antara dua konduktor yang sejajar.
1 Amper didefinisikan sebagai arus searah konstan, yang jika
dipertahankan dalam konduktor lurus yang sejajar dan konduktor tersebut
ditempatkan pada jarak satu meter di dalam ruang hampa akan
menghasilkan gaya antara kedua konduktor tersebut sebesar 2/
10.000.000 Newton per satuan panjang.
Satuan Temperatur
3
.
T (0 C) = T (0 K) - To
Intensitas Penerangan
Intensitas penerangan disebut lilin (candela).
4
.
5
.
1.3.1. Karakteristik
Karakteristik dari suatu alat ukur adalah :
Ketelitian
Kepekaan
Resolusi (deskriminasi)
Repeatibility
Efisiensi
Ketelitian
Ketelitian ini didefinisikan sebagai persesuaian antara pembacaan alat ukur
dengan nilai sebenarnya dari besaran yang diukur.
Ketelitian alat ukur diukur dalam derajat kesalahannya.
Kesalahan (Error)
Kesalahan ialah selisih antara nilai pembacaan pada alat ukur dan nilai
sebenarnya .
Dalam rumusan dapat ditulis :
E=IT atau dalam %
I T
E x100%
T
Dimana : E = Kesalahan
I = Nilai pembacaan
T = Nilai sebenarnya
Koreksi ialah selisih antara nilai sebenarnya dari besaran yang diukur dan
nilai pembacaan pada alat ukur.
Dari kedua rumus diatas yaitu kesalahan dan koreksi dapat dilihat bahwa :
C= - E
Kesalahan pada alat ukur umumnya dinyatakan dalam klas ketelitian yang
dinyatakan dengan klas 0.1; 0.5 ; 1,0 dst. Julat ukur dinyatakan mempunyai
ketelitian klas 0,1 bila kesalahan maksimum ialah 1 % dari skala penuh
efektif. Tergantung dari besar kecilnya ketelitian tersebut alat-alat ukur dibagi
menjadi :
6
.
Alat cermat atau alat presisi, alat ukur dengan ketelitian tinggi
(< 0,5%).
Alat kerja, alat ukur dengan ketelitian menengah ( 1 2 %).
Alat ukur kasar, alat ukur dengan ketelitian rendah ( 3 %).
7
.
Ketelitian alat ukur dapat berkurang disebabkan antara lain, umur alat
ukur yang memang sudah melebihi yang direncanakan sehingga
mengalami kerusakan atau sumber listrik yang harusnya terpasang
dengan kondisi tertentu, sudah tidak memenuhi seperti yang
dipersyaratkan.
Operator atau pengguna alat ukur tidak memahami cara yang benar,
sehingga terjadi kesalahan membaca pada alat ukur.
- Tipe Recorder
Harga / nilai hasil ukur yang dibaca adalah harga yang ditulis / dicatat pada kertas,
pencatat ini dilakukan secara otomatis dan terus menerus selama meter tersebut
dialiri arus listrik.
8
.
- Tipe Integrator
Harga / nilai hasil ukur yang dibaca adalah harga dari hasil penjumlahan yang
dicatat pada selang waktu tertentu selama alat tersebut digunakan
- Digital
Harga / nilai hasil ukur yang dibaca adalah harga sesaat
Kawat panas
Prinsip kerja : gerakan jarum diakibatkan oleh pemuaian panas dan
tarikan pegas, (pemakaian pada rangkaian AC/DC, alat yang
menggunakan sistem ini A/V/.
9
.
Tegangan uji 2 kv
2
Tegangan uji 3 kv
3
Tegangan uji 4 kv
4
10
.
Posisi pembacaan
Pembacaan harga pada alat ukur secara cermat harus dilakukan dengan melihat
tepat diatas jarum penunjuk. Dengan demikian dibaca harga pada garis skala yang
tertulis tepat dibawah runcing jarum.
Bila tidak melihat tepat diatas penunjuk akan terbaca harga sebelah kiri atau
disebelah kanan dari garis sebenarnya, kesalahan ini disebut paralaks.
Untuk menghindari paralaks tersebut runcing jarum dari alat cermat dibuat berupa
sayap tipis dan dipasang cermin kecil dibawah runcing jarum skala. Dalam posisi
11
.
baca yang benar, maka jarum runcing dan bayangannya pada cermin harus tepat
satu garis tipis.
Papan hubung/panel
Alat ini dipasang pada panel secara permanent atau tempat-tempat tertentu,
sehingga tidak dapat dibawa pergi untuk mengukur ditempat lain.
12
.
Ampere-meter .
Ampermeter berfungsi untuk mengukur arus listrik. Cara penyambungan dari ampere
meter adalah dengan menghubungkan seri dengan sumber daya lsitrik (power
source).
Amperemeter harus dihubungkan seri dengan rangkaian yang akan diukur karena
mempunyai tahanan dalam (RA) yang kecil , sehingga apabila amperemeter
dihubungkan paralel akan terjadi dua aliran (I1 dan I2 ) , karenanya pengukuran tidak
benar (salah) akan tetapi merusak amperemeter karena dihubung singkat dengan
batere/tegangan sumber alat ukur tersebut.
Tahanan amperemeter harus kecil , agar pengaruh terhadap rangkaian kecil . Juga
harus kecil agar daya yang hilang menjadi kecil
Plosses = I2 RA
13
.
Pada system tegangan tinggi pengukuran arus dilengkapi dengan trafo arus (CT)
sebagai penurun arus sisi tegangan tinggi (tegangan sistem) menjadi arus
pengukuran yg diinginkan.
Volt-meter
Alat ukur ini digunakan untuk mengetahui besarnya tegangan. Cara penyambungan
dari Volt-meter adalah dengan menghubungkan parallel dengan sumber daya lsitrik
(power source )
P
sumber beban V
~ daya
Voltmeter harus dihubungkan paralel dengan rangkaian yang akan diukur karena
mempunyai tahanan dalam ( RA ) yang besar.
Tahanan voltmeter harus besar , agar tidak mempengaruhi sistem pada saat
digunakan, juga agar daya yang hilang pada voltmeter itu kecil.
E2
PLosses
RV
Pada system
tegangan tinggi
pengukuran
tegangan
dilengkapi dengan trafo tegangan (PT) sebagai penurun tegangan dari tegangan
tinggi (tegangan sistem) menjadi tegangan pengukuran yg diinginkan.
14
.
Frekwensi Meter
Frekwensi meter digunakan untuk mengetahui frekwensi (berulang) gelombang
sinusoidal arus bolak-balik yang merupakan jumlah siklus sinusoidal tersebut
perdetiknya (cycle / second).
15
.
Watt Meter
Alat ukur ini untuk mengetahui besarnya daya nyata (daya aktif). Pada watt meter
terdapat spoel/belitan arus dan spoel / belitan tegangan, sehingga cara
penyambungan watt pada umumnya merupakan kombinasi cara penyambungan
volt meter dan ampere meter sebagaimana pada gambar dibawah ini :
16
.
Alat untuk mengukur daya pada beban atau pada rangkaian daya itu adalah nilai-
nilai rata-rata dari perkalian e. i , yaitu nilai sesaat dari tegangan dan arus pada
beban atau rangkaian tersebut
Zv = Rv
dM
TORSI pada alat ini d K. .i1 .i2
d
dM
Maka d K. .iv .i
d
e e dM e
iv i d K . .
d Rv
dimana
Zv Rv
T
1 dM e.i
d rata rata
T K . d . R
0 v
.dt
KWH Meter
Kwh meter digunakan untuk mengukur energi arus bolak balik, merupakan alat ukur
yang sangat penting, untuk Kwh yang diproduksi, disalurkan ataupun kWh yang
dipakai konsumen-konsumen listrik.
17
.
Alat ukur ini sangat popular dikalangan masyarakat umum, karena banyak
terpasang pada rumah-rumah penduduk (konsumen listrik A) dan menentukan
besar kecilnya rekening listrik si pemakai.
Mengingat sangat pentingnya arti kWh meter ini baik bagi PLN ataupun sipemakai,
maka agar diperhatikan benar cara penyambungan alat ukur ini.
P : Spoel Arus
~ sumber beban
daya : Spoel Tegangan
Dengan perkembangan teknologi alat pengukur daya (KWH) saat ini telah
diproduksi juga jenis KWH elektronik dan prabayar, sedangkan KWH KTT dipasang
KWH yang bisa merekam besaran ukur gelombang arus, tegangan, KVAR dan bisa
didownload untuk kebutuhan transaksi energi.
Prinsip kerja yang paling banyak dari alat alat ukur tersebut adalah :
kWh dan kVArh meter : sistem induksi
kW / kVA maksimum meter : sistem elektro dinamis
Volt meter : sistem elektro magnit, kumparan
putar, besi putar
Amper meter : sistem elektro magnit, kumparan putar
18
.
Dipergunakan untuk mengukur tahanan isolasi dari alat-alat listrik maupun instalasi-
instalasi, output dari alat ukur ini umumnya adalah tegangan tinggi arus searah,
yang diputar oleh tangan. Besar tegangan tersebut pada umumnya adalah : 500
volt dan batas pengukuran dapat bervariasi antara 0,02 M Ohm sampai 5 M ohm
Dewasa ini telah banyak pula megger yang mengeluarkan tegangan tinggi, yang
didapatkannya dari baterai sebesar 8 12 volt (megger dengan sistem elektronis).
Besar tegangan 20 kV dengan batas pengukuran 10 G Ohm.
Megger dengan bateri umumnya membangkitkan tegangan tinggi yang jauh lebih
stabil dibanding megger dengan generator yang diputar dengan tangan.
Besaran yang diijinkan untuk hasil ukur tahanan isolasi :
1. 1 kV/ 1 M Ohm
2. IP(Index Polaritas) : 10 menit/1menit = harus diatas 1
Gambar rangkaian dasar megger adalah sebagaimana dibawah ini :
Persiapan
1. Persiapkan alat ukur dan dan accessories lainnya serta yakinkan semuanya
dalam kondisi baik
19
.
20
.
Pelaksanaan
1. Masukkan pangkal kabel tester pada terminal alat ukur. ( Kabel / probe untuk
GUARD tidak digunakan untuk pengukuran pada trafo )
2. Hubungkan Kabel LINE dan kabel EARTH ke objek uji seperti pada tabel di bawah
untuk beberapa variasi pengukuran.
3. Pada saat pengukuran yakinkan bahwa semua probe terhubung dengan baik.
4. Pindahkan posisi selector tegangan ke 5000 Volt
5. Setting waktu pengukuran dengan menekan tombol TIME SET:
a. Time 1 = 1 menit
b. Time 2 = 10 menit
6. Tekan dan putar sesuai arah panah tombol PRESS TO TEST hingga posisi LOCK
7. Amati hasil penunjukkan pada alat ukur dan catat pada blanko yang telah
disediakan.
8. Tekan dan putar berlawanan arah panah tombol PRESS TO TEST ke posisi
semula.
21
.
9. Tunggu sejenak untuk memberikan waktu ke alat ukur melakukan self discharge
atau dapat juga dilakukan dengan menghubung singkat terminal ukur ke ground.
10. Pindah selektor tegangan ke posisi OFF
Finishing
1. Lepas rangkaian kabel alat ukur
2. Simpan pada kotak penyimpanan bersama dengan kabel atau accessoriesnya
3. Sambungkan kembali konduktor/kabel pada terminal peralatan yang telah diukur
seperti semula sesuai tanda yang telah diberikan
4. Lakukan pengecekan ulang untuk meyakinkan sambungan konduktor/kabel pada
terminal telah terpasang dengan baik dan benar
Megger ini banyak digunakan petugas dalam mengukur tahanan isolasi pada
Kabel instalasi pada rumah-rumah / bangunan
Kabel tegangan rendah
Kabel tegangan tinggi
Transformator, OCB dan peralatan listrik lainnya.
Sumber
Lisrik
Sesuai dengan keterangan diatas alat ukur ini sangat diperlukan petugas dalam
melaksanakan penyambungan listrik pada :
22
.
Disebut multi tester karena Alat ukur ini dapat digunakan untuk berbagai pengukuran
yaitu: Pengukuran Arus, Pengukuran Tegangan, Pengukuran Tahanan, Pengukuran
Capasitor, Pengukuran Transistor, Pengukuran Diode.
Setelah dipilih skala DC Volt, ada nilai2 yang tertera pada bagian DC Volt tsb. Contoh:
200mV artinya akan mengukur tegangan yang maximal 0,2 Volt
23
.
Gunakan skala yang tepat utk pengukuran, misal Battere 3,6 Volt gunakan skala pada
20V. Maka hasilnya akan akurat misal terbaca : 3,76 Volt. Jika menggunakan skala 2
V akan muncul angka 1 (pertanda overload/ melebihi skala). Jika menggunakan skala
200V akan terbaca hasilnya namun tidak akurat mis terbaca : 3,6V atau 3,7 V saja
(1digit belakang koma). Jika menggunakan 750V bisa saja namun hasilnya akan
terbaca 3 atau 4 volt (Dibulatkan lsg tanpa koma). Setelah object pengukuran sudah
ada, dan skala sudah dipilih yang tepat, maka lakukan pengukuran dengan
menempelkan kab el merah ke positif battere dan kabel hitam ke negatif batere. Akan
muncul hasil pengukurannya. Jika kabel terbalik hasilnya akan tetap muncul, namun
ada tanda negatif didepan hasilnya. Beda dengan Multitester Analog. Jika kabel
terbalik jarum akan mentok kekiri. NB : jika Multitester ada tombol DH, artinya Data
Hold. Jika ditekan maka hasilnya akan freeze, dan bisa dicatat hasilnya.
Namun kebiasaan dan kondisi serta artikulasi bahasa setiap negara tergantung pada
masyarakat yang lebih sering menyebutkannya. Kini kebiasaan orang tersebut hanya
menyebutkan salah satu nama yang paling dominan digunakan atau lebih sering
didengar. Pada masa kini, kondensator sering disebut kapasitor (capacitor) ataupun
sebaliknya yang pada ilmu elektronika disingkat dengan huruf (C).
24
.
Satuan dalam kondensator disebut Farad. Satu Farad = 9 x 1011 cm yang artinya
luas permukaan kepingan tersebut menjadi 1 Farad sama dengan 106 mikroFarad
(F), jadi 1 F = 9 x 105 cm. Satuan-satuan sentimeter persegi (cm) jarang sekali
digunakan karena kurang praktis, satuan yang banyak digunakan adalah:
1 Farad = 1.000.000 F (mikro Farad)
1 F = 1.000.000 pF (piko Farad)
1 F = 1.000 nF (nano Farad)
1 nF = 1.000 pF (piko Farad)
1 pF = 1.000 F (mikro-mikro Farad)
Langkah pengukuran :
1. Pilih Skala bagian F dan pilih skala yg sesuai.
2. Maka nilai yg tampil adalah nilai kapasitas kondensator tsb dgn satuan Farad
atau Mikro Farad (10 pangkat -6) atau Nano Farad (10 pangkat -9) atau Piko
Farad (10 pangkat -12) Farad.
Menggunakan Multitester Digital sebagai Pengukur Jalur (Kontinuitas)
1. Pilih Skala Buzzer, yang ada icon Sound atau ada LED nya. Jika kabel tester
Merah dan hitam ditempelkan langsung maka Multitester akan berbunyi
pertanda jalur OK. Tanpa hambatan (<50 Ohm).
2. Pilih object pengukuran. Misal akan mengukur jalur Power ON dari IC UEM kaki
P7 ke Switch On off. Tempel salah satu kabel (bebas yg mana aja) ke kaki
Switch ON Off, satu lagi ke kaki IC UEM P7 atau capasitor terdekatnya. Jika
bunyi maka pertanda jalur bagus dan terhubung. Jika tidak bunyi, coba apakah
sudag benar letak pengukurannya. Jika sudah dipastikan jalur putus dan harus
di jumper.
25
.
lihat hasil yg muncul :Jika secara refleks, menunjuk ke angka tertentu dan kembali
ke Nol, pertanda Batere Lithium asli.
Jika hasilnya menunjuk ke angka tertentu, dan stabil. Pertanda Batere Lithium palsu,
dan segera cabut kabel dari Batere. Karena Batere akan menjadi panas.. karena
didalamya tidak ada rangkaian pengontrolnya.nUntuk Batere lithium asli, walaupun kbl
ditempel terus ke batere, tdk masalah
Makanya sering ponsel panas atau bahkan meledak saat dicharging. Karena
menggunakan Batere Lithium palsu, yang tidak ada rangkaian pengontrolnya.
Sehingga saat batere penuh, sensor BTEMP tidak bekerja. Maka batere yang telah
penuh tersebut akan terus terisi sehingga menjadi panas panas dan akhirnya dapat
mengakibatkan kerusakan pada ponsel, atau bahkan bisa saja batere menjadi
kembung dan dapat meledak.
Oleh karen itu gunakan selalu batere yang asli Lithium yang mengandung IC
Pengontrol short Circuit didalamnya.
26
.
PENGUKURAN ARUS
1. Pastikan baterai kondisi baik dan switch power di ON kan
2. Pastikan Arus yang akan kita ukur, sistim AC atau DC dan besaran arus yg
mengalir
3. Rubah selector Switch ke posisi Pengukuran arus dan pada skala diatas arus
yg mengalir
4. Tekan tuas pembuka sesaat fasilitas ring dan masukkan ke kabel yg akan
diukur
5. Baca angka yg tertera di display dan catat, hasilnya adalah besaran arus yg
mengalir saat diukur.
6. Switch power pada alat di OFF kembali
PENGUKURAN TEGANGAN
1. Pastikan baterai kondisi baik dan switch power di ON kan Pastikan Arus yang
akan kita ukur, sistim AC atau DC dan besaran tegangan yg mengalir
2. Rubah selector Switch ke posisi Pengukuran tegangan dan pada skala diatas
tegangan yg mengalir
3. Pasang probe kabel pada lubangnya alat ukur
4. Ukur tegangan pada terminal titik yg akan diukur dengan kabel probe
5. Baca angka yg tertera di display dan catat, hasilnya adalah besaran tegangan
yg mengalir saat diukur.
6. Switch power pada alat di OFF kembali
PENGUKURAN TAHANAN
1. Pastikan baterai kondisi baik dan switch power di ON kan
2. Rubah selector Switch ke posisi Pengukuran tahanan dan pada skala diatas
tahanan yg akan diukur
3. Pasang probe kabel pada lubangnya
27
.
4. Ukur tahan pada terminal titik yg akan diukur dengan kabel probe
5. Baca angka yg tertera di display dan catat, hasilnya adalah besaran arus yg
mengalir saat diukur.
6. Switch power pada alat di OFF kembali
Alat ukur ini digunakan untuk mengetahui tahanan pentanahan kaki tower untuk tiang
500 kV, 150 kV maupun 70 kV.
Besaran yang diijinkan
untuk tiang 500 kV = 10 Ohm,
untuk tiang 150 kV = 5 Ohm,
untuk tiang 70 kV = 3 Ohm.
Untuk pentanahan peralatan Gardu Induk = < 1 Ohm
Persiapan
1. Persiapkan alat ukur, kabel dan accessories lainnya serta yakinkan semuanya
dalam kondisi baik.
2. Persiapkan tool set yang diperlukan.
3. Persiapkan blangko pengukuran/pengujian.
4. Catat spesifikasi peralatan yang akan diukur.
5. Letakkan alat ukur pada tempat yang aman dan terjangkau dari batang
elektroda pentanahan yang akan diukur.
6. Atur posisi horisontal alat ukur sehingga jarum meter alat ukur menunjukkan
angka 0.
7. Cek kondisi batere alat ukur.
8. Referensi hasil pengukuran tahanan pentanahan maksimum 10 F.
Pelaksanaan
28
.
29
.
Finishing
1. Lepas rangkaian kabel alat ukur
2. Kembalikan alat ukur, kabel & accessories-nya pada tempat yang aman
3. Pasang kembali kawat/kabel pentanahan yang telah diukur pada rangkaian
peralatan
4. Lakukan pengecekan ulang untuk meyakinkan sambungan telah terpasang
dengan baik dan benar
Alat ukur ini digunakan untuk mengetahui suhu yang terjadi pada titik titik
sambungan / klem-klem pada konduktor di switchyard maupun di penghantar.
Besaran yang diijinkan , nilai T yang diijinkan menurut standart PLN :
3. < 10 C Kondisi normal
4. > 10 C - 25 C Ukur 1 bulan lagi
5. > 25 C - 40 C Rencanakan perbaikan
6. > 40 C - 70 C Perbaiki segera
7. > 70 C Kondisi darurat
Cara penyambungannya adalah sebagaimana terlihat pada gambar dibawah ini :
30
.
untuk beberapa saat. Jika kamera berada pada modus ini pada beberapa jam,
maka secara otomatis kamera akan mati/non aktif.
3). Mengatur focus lensa pada viewfinder.
a) Tarik gagang lensa
b) Putar gagang lensa 180
c) Dorong gagang lensa ke posisi semula
4). Mengatur sudut pengintai pada viewfinder, miringkan viewfinder ke atas/ bawah.
Hal ini bertujuan membuat posisi yang nyaman dalam pengambilan objek.
5). Mengatur koreksi dioptrik viewfinder, lihat tulisan/ gambar yang tampil pada layar
kamera dan putar knob pengatur searah/berlawanan jarum jam sampai menghasilkan
objek yang jelas dan terang.
Hal ini bertujuan untuk menyesuaikan dengan kondisi dioptrik mata anda,
Maksimum koreksi dioptrik +2
Minimum koreksi dioptrik -2
6). Mengatur pegangan kamera, putar pegangan searah/ berlawanan jarum jam.
Hal ini bertujuan untuk membuat posisi senyaman mungkin saat menggunakan
kamera.
7). Membuka layar display
a) Tekan tombol pada layar ke atas
b) Buka layar display
Viewfinder akan mati secara otomatis saat layar display di buka.
8). Mengatur sudut penglihatan layar display, putar layar display searah/berlawanan arah
jarum jam. Hal ini bertujuan untuk membuat posisi nyaman saat mengambilgambar.
9). Memasang lensa infrared.
a) Sejajarkan lensa dan lingkaran bayonet.
b) Secara perlahan lahan tekan / tangkupkan lensa pada lingkaran bayonet.
c) Putar lensa infrared 180 searah jarum jam (dilihat dari depan lensa).
Saat proses pemasangan kamera, harap permukaan lensa jangan disentuh.
10). Melepas lensa infrared
a) Tekan tombol pada lensa infrared ke depan.
b) Putar lensa infrared 30 berlawanan arah jarum jam (dilihat dari depan lensa).
c) Secara perlahan- lahan tarik lensa dari lingkaran bayonet.
Saat proses pelepasan lensa, jangan sentuh permukaan lensa infrared. Setelah lensa
infrared dilepaskan, simpan di tempat yang telah ada untuk menghindari kontak
dengan jari tangan/debu.
11). Mengatur fokus kamera infrared secara manual.
a) Untuk fokus jauh, putar lingkaran fokus berlawanan arah jarum jam (dilihat dari
depan lensa)
b) Untuk fokus dekat, putar lingkaran fokus searah jarum jam (dilihat dari depan
lensa)
Selama proses ini, jangan sentuh permukaan lensa infrared.
12). Mengatur fokus kamera digital, putar lingkaran fokus searah/berlawanan jarum jam.
31
.
13). Mengatur sudut bidik kamera digital, yaitu untuk mengatur seberapa banyak
intensitas cahaya yang masuk ke kamera digital.
a) Untuk menambah sudut bidik kamera, putar lingkaran bidik searah jarum jam
(dilihat dari depan lensa kamera digital).
b) Untuk mengurangi sudut bidik kamera, putar lingkaran bidik berlawana arah jarum
jam (dilihat dari depan lensa kamera digital).
Hubungan antara sudut bidik dan banyaknya intensitas cahaya yang masuk ke
kamera digital adalah seperti berikut :
Penambahan sudut bidik = pengurangan intensitas cahaya = sudut bidik
bertambah lebar. Dianjurkan untuk kondisi pencahayaan yang redup.
Pengurangan sudut bidik = penambahan intensitas cahaya = sudut bidik
bertambah sempit. Dianjurkan untuk kondisi pencahayaan yang terang.
14). Mengoperasikan pointer laser :
a) Untuk menghidupkan pointer laser, tekan tombol laser.
b) Untuk mematikan pointer laser, tekan kembali tombol laser.
15). Mengatur fokus kamera infrared
a) Yakinkan bahwa anda berada pada modus Live.
b) Atur fokus kamera infrared, tekan tombol fokus ke kanan/kiri.
16). Autofokus kamera digital.
a) Yakinkan bahwa anda berada pada modus Live.
b) Autofokus kamera infrared, tekan tombol tengah fokus.
17). Preview gambar, tekan tombol preview/save.
Gambar infrared / gambar digital dapat di preview dahulu sebelum di simpan di SD
Memory Card. Hal ini dapat memungkinkan untuk melihat jika gambar / foto
mengandung informasi yang diinginkan sebelum disimpan.Gambar infrared dan
gambar digital dapat di preview secara bersamaan.
18). Menyimpan gambar, tekan tombol preview/save selama lebih dari 1 detik. Gambar
akan tersimpan pada SD Memory Card. Folder yang diinginkan untuk menyimpan
dapat ditentukan sendiri dengan menentukan namanya sesuai keinginan kita.
19). Menampilkan gambar.
Gambar akan tersimpan pada SD Memory Card. Untuk menampilkannya kembali, di
buka dari SD Memory Card.
a) Untuk menuju mode selector, tekan tombol mode ke kanan joystick.
b) Pada mode selector, pilih archieve dan tekan joystick.
c) Kemudian, lakukan hal berikut :
Untuk memilih gambar, pilih next image atau previous image pada menu
toolbox.
Untuk melihat keseluruhan gambar, pilih Overview pada menu toolbox :
Untuk memilih gambar yang ingin ditampilkan, pindahkan joystick ke
kanan/kiri atau ke atas/ bawah.
Untuk menampilkan menu, tekan joystick.
Untuk menampilkan gambar, pilih Open pada menu kemudian tekan
32
.
joystick.
20). Menggunakan menu Zoom, dilakukan untuk memperjelas gambar objek.
a) Jika gambar berada pada mode Live, pilih Zoom/pan pada menu toolbox
kemudian tekan joystick ke atas/bawah untk menambah/mengurangi zoom.
b) Jika gambar berada pada mode recall, tekan tombol focus ke kanan/kiri. Dapat
juga dipilih Zoom/pan pada menu toolbox kemudian tekan joystick ke atas/bawah
untk menambah/mengurangi zoom.
Alat ukur ini digunakan untuk mengetahui breaking Point/ tegangan tembus minyak
pada minyak isolasi, minyak isolasi trafo, dan minyak isolasi PMT. Pengukuran ini
untuk pengukuran awal yang selanjutnya dilakukan pengujian karakteristik minyak dan
Dissolved Gas Analysis (DGA) bila diperlukan.
33
.
Persiapan
1. Persiapkan alat uji tegangan tembus dan periksa sumber tegangan.
2. Persiapkan oil-flushing unit, bejana uji, dan ember.
3. Persiapkan tool set yang diperlukan.
4. Persiapkan blangko hasil pengukuran/ pengujian.
5. Catat spesifikasi peralatan yang akan diukur.
Pelaksanaan
Bersihkan bejana untuk pengujian tegangan tembus minyak dengan tissue.
34
.
35
.
36
.
Finishing
1. Matikan alat uji tegangan tembus.
2. Keluarkan minyak dari bejana dan bersihkan bejana.
3. Lepas rangkaian pengujian tegangan tembus.
4. Simpan alat uji pada kotak penyimpanan bersama dengan kabel atau
accessoriesnya.
Biasa disebut dengan Micro Ohm meter dan digunakan untuk mengukur tahanan antara
terminal masuk dan terminal keluar pada alat hubung utama kubikel. Nilai yang
dihasilkan adalah dalam besaran micro atau sepersatu juta ohm.
37
.
Dua terminal alat ukur yang dihubungkan ke terminal masuk dan keluar akan
mengalirkan arus searah dengan nilai minimal 200 Amper. Sebenarnya yang terukur
pada alat ukurnya adalah jatuh tegangan antara 2 ( dua ) terminal yang terhubung
dengan alat ukur, tetapi kemudian nilainya dikalibrasikan menjadi satuan micro ohm.
Alat ukur tahanan kontak merk Programa terdiri dari sumber arus dan alat ukur
tegangan (drop Tegangan pada obyek yang diukur). Dengan system elektronik
maka pembacaan dapat diketahui dengan baik dan ketelitian yang cukup baik pula
(digital).
Digunakanya arus sebesar 100 amp karena pembagi dengan angka 100 akan
memudahkan dalan menentukan nilai tahanan kontak dan lebih cepat.
Harus diperhatikan skala yang digunakan jangan sampai arus yang dibangkitkan
sama dengan batasan skala sehingga kemungkinan akan terjadi overload dan
hasil penunjukan tidak sesuai dengan kenyataannya.
38
.
Kabel
tegangan
Kabel arus
Dihubung
ke tanah
Cara Pengukuran
1. Hubungkan obyek yang akan diukur ketanah
2. Hubungkan ketenah alat ukur yang akan digunakan.
3. Sambungkan terminal (+) dan (-) ke terminal kekedua sisi alat yang akan
diukur (obyek).
4. Hubungkan kabel ukur mVolt sedekat mungkin dengan obyek yang akan
diukur.
5. Setelah siap posisikan saklar on/off ke posisi on.
6. Pilih saklar pada skala 200 ampere dan hasilnya 2x.
7. Atur pembangkit arus sehingga display menunjuk angka 100 ampere.
8. Tekan saklar pengubah dari ampere ke ohm.
9. Catat penunjukan dan dikalibrasikan terhadap skala pembatas.
39
.
Grounding
lokal
PMT
Micro ohm
40
.
Alatnya disebut Breaker Analizer , yaitu untuk mengukur waktu pembukaan atau
penutupan Kontak ketiga fasa Alat Hubung.
41
.
R S T
R S 110 DC
T
Closing Coil
PMT
O
C C 220
O
O
R S T
110 V
Switch SW
42
.
R S T
S 110 DC
Closing Coil
O 220 AC
CC C
O O R S T
OC
O
Trip Coil
TM 1600 PROGRAMMA
Terminal di Marcelling Kios
Langkah Pengujian :
1. Closing Time ( Kondisi PMT Off / Open )
(a) Posisikan switch Squence pada ( C / Close )
(b) Nyalakan switch power
(c) Tekan tombol ready hingga lampu LED ready menyala
(d) Putar switch start
(e) Tunggu beberapa saat hingga printer mencetak
43
.
44
.
R S T
110 DC
Closing Coil
PMT
220 VAC
R S T
O
C C
O
OC
Trip Coil
Terminal di Marcelling
Kios
TM 1600 PROGRAMMA
Catatan :
Apabila hasil pengujian breaker analyzer terjadi perbedaan waktu (t)
waktu ketidak serempakan pada fasa R-S-T (dalam posisi close /open) sebesar 10
ms maka perlu dilakukan penyetelan pada mekanik penggerak kontak PMT.
(Referensi dari alat uji)
1.7.11 Alat Ukur Tekanan Gas SF6 (Manometer)
45
.
2. DIAGRAM PENGAWATAN
46
.
Tutup OK Kotak OK
47
.
1 2
1 2 1 2 Ke Terminal
KETERANGAN
3 4 5 6 1. Lampu Panel
2. Saklar pintu
A A A V 3. Ampere meter R
4. Ampere meter S
1 2 1 2 1 2 1 2 5. Ampere meter T
6. Volt meter
7. kWh meter
9 10 8. Kvarh meter
1 2 1 234 53
9. Saklar lampu
7 8 10. Selector Switch
11. Time Switch
kWh kvarh 11
1 2 3 4 5 6 7 8 9 12 13 15 1234 5 67 89 7 8 2 3
Diagram Internal
Diagram internal adalah diagram yang menyatakan rangkaian internal suatu
alat, misalnya diagram internal alat ukur.
48
.
Diagram Penyambungan
Diagram penyambungan adalah diagram yang menyatakan nomor terminal dari
suatu alat yang harus disambungkan ke nomor terminal dari alat yang lain
dengan menggunakan penghantar atau kawat.
49
.
Diagram Terminal
Diagram terminal adalah diagram yang menyatakan penghantar-penghantar
dengan kode pengawatan tertentu yang tersambung pada suatu terminal.
50
.
Simbol alat
Untuk beberapa pengawatan dari kWh dapat diuraikan menurut tabel berikut ini :
kWh meter 1 fasa biasa digunakan untuk pengukuran tegangan rendah dengan
jenis pengukuran langsung.
kWh
9
F 13
OK tipe 1
N 14
12
1 2 3 4 6 Terminal
9 7 12 11 blok
13 8 6 14
9 10 11 12
1 16 15 4 17 Arde
MCB 51
3 10
10
7 8 F 16 11
N 15
.
kWh meter 3 fasa 4 kawat pengkuran langsung biasa digunakan untuk pengukuran
energi listrik tegangan rendah dengan sistem tarip tunggal atau tarip ganda.
Gambar skema pengawatannya sebagai berikut :
1 3 4 6 7 8 10 11
25 26 13 27 15 28 17 25 11
18 12 20 14 22 16 24
Terminal
Blok
18 19 20 21 22 23 24 25
3 6 9
12 14 16
34
19 21 23
1 30 4 31 7 32 10 33
13 15 17
19 21 23 25
MCB R S T N
30 31 32 33
Gambar Diagram Pengawatan APP 3 Phasa
2.3.3 Pengawatan kWh Meter 3 fasa 4 kawat Pengukuran Tidak langsung
Dalam pengawatan kWh meter pengukuran tidak langsung pada tegangan rendah,
berarti peralatan bantu pengukuran kWh adalah Trafo Arus dan apabila pelanggan
Tarip ganda dipasang Time Switch. Tiga buah trafo arus sehingga dapat mewakili
besaran arus yang mengalir pada saluran utamanya.
52
.
Telah kita ketahui bahwa kVARh meter seperti halnya kWh meter, hanya kVARh
dibuat sedemikian rupa sehingga hasil pengukurannya merupakan energi rektif.
Dalam melaksanakan penyambungan kVARh sama halnya seperti melakukan
penyambungan pada kWh meter.
Untuk beberapa pengawatan dari kVARh meter dapat kita perhatikan sebagai
berikut :
53
.
Dari Gambar pengawatan diatas dapat disusun diagram Vektor kVARh 3 fasa
untuk kawat. Dapat diperhatikan dimana kumparan tegangan mendapat tegangan
phasa phasa sehingga besar kVAR / kVARh diperoleh 3 lebih besar dari daya
reaktif sesungguhnya, karena (ph.ph) = Vph N).3.
kVAR/kVARh = 3 x (Vph-N).I.Sin
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12
R
S
2.4.2 Pengawatan
T kVARh Meter 3 Kawat Sambungan Tidak LangsungKe beban
N
54
.
Perlu diketahui, bahwa kVARh meter pada umumnya hanya dipergunakan untuk
mengukur pemakaian energi reaktif pada beban yang induktif
Apabila kVARh meter ini dipergubnakan untuk mengukur daya reaktif dari beban
yang kapasitif, maka disc kVARh meter tersebut akan berputar terbalik, sehingga
alat hitungannya akan berputar mundur.
kVARh meter bila dipakai untuk mengukur energi reaktif pada beban kapasitif,
maka polaritas arusnya dibalik. Dibawah ini adalah skematik diagram
pengawatannya.
55
.
DP METER KWH 3 FASA 4 KAWAT DT DAN kVARh 3 FASA 4KAWAT PADA APP
TYPE : III B
R S T N
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 11 1 15
3
1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8
1 2 3 4
TIME SWITCH
MCB
BEBAN
Diagram pengawatan kWh meter fase tiga, 4 kawat sambungan tidak langsung,
tarip tunggal
56
.
Diagram pengawatan kWh meter fase tiga, 4 kawat sambungan melalui trafo arus dan trafo
tegangan tarip ganda
Diagram pengawatan kWh meter fase tiga, 3 kawat sambungan dengan trafo arus dan trafo
tegangan, tarip ganda
57
.
Diagram pengawatan kWh meter fase tiga, 4 kawat sambungan melalui transformator tegangan
dan tarnsformator arus, tarip tunggal
58
.
Diagram pengawatan kWh meter fase tiga, 3 kawat sambungan melalui transformator tegangan
dan tarnsformator arus, tarip tungal
Diagram pengawatan kWh meter fase tiga, 3 kawat sambungan melalui transformator tegangan
dan tarnsformator arus, tarip ganda
59
.
kWh meter adalah alat pengukur energi listrik yang mengukur secara langsung hasil
kali tegangan, arus factor kerja,kali waktu yang tertentu (UI Cos t) yang bekerja
padanya selama jangka waktu tertentu tersebut. Hal ini berdasarkan bekerjanya
induksi megnetis oleh medan magnit yang dibangkitkan oleh arus melalui kumparan
arus terhadap disc (piring putar) kWh meter, dimana induksi megnetis ini
berpotongan dengan induksi mgnetis yang dibangkitkan oleh arus melewati
kumparan tegangan terhadap disc yang sama.
Koppel putar dapat dibangkitkan terhadap disc karena induksi magnetis kedua
medan magnit tersebut diatas bergeser fasa sebesar 900 satu terhadap lainnya
(azas Ferrari). Hal ini dimungkinkan dengan konstruksi kumparan tegangan dibuat
dalam jumlah besar gulungan sehingga dapat dianggap inductance murni.
Gambar 1A. Prinsip suatu meter penunjuk Gambar 1B Arus arus Eddy pada
Energi listrik arus B-B (jenis induksi) suatu piringan
GAMBAR 1
Keterangan Gambar :
M = Magnit permanent
Cp = inti besi kumparan tegangan
Wp = kumparan tegangan yang dapat dianggap sebagai reaktansi murni,
karena lilitan cukup besar
60
.
Prinsip Kerja
2
Gambar 2
T = KW 1. 2 Sin
1 sebanding dengan I
2 sebanding dengan V
W
Sin = Cos
61
.
Arus arus putar yang terjadi pada piringan logam D akibat adanya 1, 2 dan
m seperti dalam gambar 1.B
Arus arus putar yang memotong garis garis fluksi m menyebabkan piringan
logam D mengalami momen redaman TD yang berbanding lurus dengan n. m2
Kd
n= V.I Cos
Km m2
Kd, Km = konstanta
62
.
1. Kumparan Tegangan
2. Kumparan arus
3. Elemen Penggerak/piringan
4. Rem Magnit
5. Register
6. Name Plate
7.Terminal Klemp
Gambar 3
a. Bagian atas
b. Bagian bawah
Pada kumparan arus dilengkapi dengan kawat tahanan atau lempengan besi yang
berfungsi sebagai pengatur Cosinus phi (factor kerja)
Kumparan Tegangan terdiri dari :
Pada kWh meter 1 phasa 1 Set
Pada kWh meter 3 phasa 3 kawat . 2 set
Pada kWh meter 3 phasa 4 kawat . 3 Set
Piringan
Piringan kWh meter ditempatkan dengan dua buah bantalan (atas dan bawah) yang
digunakan agar piringan kWh meter dapat berputar dengan mendapat gesekan
sekecil mungin.
Rem Magnit
Rem magnit adalah terbuat dari magnit permanen, mempunyai satu pasang kutub
(Utara dan selatan) yang gunanya untuk :
63
.
Meter kVARh pada prinsipnya adalah seperti meter kWh. Kalau pada meter kWh
yang diukur adalah daya nyata atau I.E.Cos x t, maka pada kVARh yang diukur
adalah daya buta atau I.E.Sin x t.
kWh kVARh
64
.
Gambar 5
Apabila kita perhatikan pada tiga daya dibawah ini (lihat gambar)
kVA c
b kVAR
a
kW
Gambar 6
Apabila pada segi tiga daya tersebut kita coba gambarkan suatu besaran sudut (FI)
yang berubah ubah dengan besaran Kw yang tetap, maka dapat terlihat disini
bahwa :
Lihat gambar.
D
kVA
C
kVAR
B 65
3 4 5
.
GAMBAR 7
Pada titik B :
Sudut 2 semakin besar sehingga Cos menjadi lebih kecil dari 1kVA akan menjadi
lebih besar dari kW, sedangkan kVARnya menjadi lebih besar dari nol ( 0 ).
Diagram rangkaian harus tertera pada bagian disekitar terminal. Diagram rangkaian
dan cara penyambungannya KWh Meter dapat dilihat pada sub bab diagram
pengawatan.
Batas batas kesalahan kWh meter yang ditentukan oleh kamar tera PLN (atas
kebijaksanaan PLN Wilayah/Distribusi setempat)
66
.
10% In 1 + 0 + 2 + 0 . + 1 +0 .+ 0,5 +
5% In 1 + 0 .+ 2,5 + 0 . + 1,5 +0 .+ 1
Keterangan :
Tanda * : Titik 2 kesalahan yang biasa dirobah, bila menyimpang dari batas
yang ditentukan.
Tanda + : Titik 2 kesalahan yang tidak boleh dirubah, bila menyimpang
batas yang ditentukan
Ada tiga alat bantu yang digunakan dalam pengukuran dengan kWh meter :
Tidak semua alat Bantu tersebut harus dipasang pada suatu pengukuran kWh
meter, hal tersebut tentu tergantung dari kebutuhan untuk pengukuran itu sendiri.
Maksud dari penggunaan alat bantu kWh meter adalah untuk menyederhanakan
disain pemuatan kWh sehingga :
- Dengan satu jenis kWh meter yang tertentu dapat digunakan untuk
pengukuran dari beberapa macam besarnya daya listrik.
- Untuk pengukuran tarif ganda maka didesain dengan coil perubahan register
yang menggunakan relay komando dari luar (Time Switch)
- Supaya kWh meter dapat digunakan untuk pengukuran energi listrik baik pada
sistem tegangan rendah maupun pada sistem tegangan menengah juga pada
sistem tegangan tinggi
Transformator arus adalah suatu alat listrik yang berfungsi untuk mengubah besar
arus tertentu (di lilitan primer) ke besaran arus tertentu lainnya (di lilitan sekunder)
melalui suatu kopling elektro megnetis.
67
.
Karena meter meter umumnya hanya dapat dilewati besaran ukur (arus) yang
kecil sedangkan arus yang mengalir ke jaringan distribusi adalah besar, maka
besar arus pada belitan primer transformator arus lebih besar dari pada besar arus
di lilitan sekundernya.
Jadi transformator arus yang dipergunakan pada meter meter akan mengubah
arus primer yang besar menjadi arus sekunder yang lebih kecil sehingga
pengukuran dapat dilakukan.
P2 P1
_- S2 S1 +
_
Push
Oution
Switch
68
.
Batery
Gambar 8
Pengujian Polaritas
Sebuah ampere meter dengan skala Nol ditengah, tipe permanent magnet moving
coil dihubungkan pada sekunder transformator arus. Battrey tegangan 1,5 Volt
dihubungkan melalui saklar kutub tunggal pada sisi primer, pada saat saklar
dimasukkan maka ampere meter akan menunjuk kearah positip sesaat dan pada
waktu saklar dibuka ampere meter akan menunjuk kearah negatep sesaat.
Pengujian polaritas dapat diukur langsung pada terminal lemari APP (10 tipe II F
Nomor : 1 dan 3; 1 dan 5; 1 dan 7)
Pengujian ini dilakukan dengan menginjeksi sisi primer, arus dialirkan dan diukur
dengan A 1 melalui transformator arus standar seperti pada gambar berikut.
Tegangan
Arus Sekunder
69
.
AC Supply
Arus sekunder diukur dengan ampere meter A2 dan nilai perbandingannya antara
A1 dan A2 adalah merupakan rasio yang tertulis pada nama transformator arus.
Kesalahan arus dinyatakan dalam (%) dengan rumus :
(kn Is Ip)
Kesalahan arus (%) = X 100%
Ip
70
.
Transformator tegangan adalah alat pengubah besaran listrik (tegangan) dari suatu
harga ke harga yang lain yang tertentu besarnya.
71
.
250 V Hight
AC Voltage Test
Supply Set
V V
1 2
GAMBAR 10
(Kn Us Up)
% = x 100%
Up
Us = Tegangan sisi sekunder
Up = Tegangan sisi primer
Kn = Rasio transformasi transformator tegangan
72
.
73