SMK
Teknik Elektronika INDUSTRI
TEKNIK LISTRIK
A. Tujuan
Setelah mempelajari modul kegiatan belajar 1 diharapkan peserta dapat :
Menerapkan proses berfikir secara Konseptual untuk mengintegrasikan pengetahuan
″Faktual″ pokok bahasan kuantitas, satuan & pengukuran bidang rekayasa listrik.
Dalam Fisika maupun disiplin ilmu lain, pengukuran merupakan dasar yang utama. Dalam
pengukuran ini akan dicari korelasi atau interpretasi dan sering pula diadakan perbandingan
dengan prediksi teoritis. Hal-hal yang meliputi pengukuran kuantitas, ini adalah system satuan
internasional atau disingkat SI (system internasional) atau pula satuan metric.
Ilmu pengukuran listrik merupakan bagian integral dari pada ilmu fisika. Kebanyakan alat ukur
yang digunakan sekarang pada prinsipnya sama dengan alat ukur konvensional, tetapi sudah
banyak mengalami perbaikan tentang ketelitiannya Untuk menetapkan nilai dari beberapa
besaran yang bisa diukur, harus diketahui dulu nilai, jumlah dan satuannya. Jumlah biasanya
ditulis dalam bentuk angka -angka sedangkan satuannya menunjukkan besarannya.
Pengertian tentang hal ini adalah penting dan harus diketahui dan disetujui bersama oleh
teknisi-teknisi antara bangsa -bangsa karena dengan melihat macam satuannya maka dapat
diketahui besaran pada alat ukurnya.
Untuk menetapkan sistem satuan ini dibentuklah suatu komisi standar internasional.
Sistem satuan yang pertama adalah CGS (Centimeter, Gram, Second) sebagai dasar. Ada dua
sistem CGS yang digunakan yaitu CGS. elektrostatis dan CGS elektrodinamis.
Dalam pengukuran listrik yang banyak digunakan adalah yang kedua.
Berdasarkan hasil konferensi umum ke-14 tahun 1971 tentang berat dan ukuran, dan hasil-hasil
pertemuan sebelumnya, menetapkan tujuh besaran dasar. Ketujuh besaran ini merupakan
dasar bagi Sistem Satuan Internasional, biasanya disingkat SI dari bahasa Perancis “Le
Systeme International d’Unites”. Pada awalnya sistem ini merupakan sistem MKS, yaitu
panjang (meter), massa (kilogram), dan waktu (detik/sekon). Selain itu, sistem SI terdapat
standar awalan-awalan (prefix) digunakan untuk penggandaan atau menurunkan satuan-satuan
yang lain.
Dalam Fisika maupun disiplin ilmu lain, pengukuran merupakan dasar yang utama. Dalam
pengukuran ini akan dicari korelasi atau interpretasi dan sering pula diadakan perbandingan
dengan prediksi teoritis. Hal-hal yang meliputi pengukuran kuantitas, ini adalah system satuan
internasional atau disingkat SI (system internasional) atau pula satuan metric.
Ilmu pengukuran listrik merupakan bagian integral dari pada ilmu fisika. Kebanyakan alat ukur
yang digunakan sekarang pada prinsipnya sama dengan alat ukur konvensional, tetapi sudah
banyak mengalami perbaikan tentang ketelitiannya Untuk menetapkan nilai dari beberapa
besaran yang bisa diukur, harus diketahui dulu nilai, jumlah dan satuannya. Jumlah biasanya
ditulis dalam bentuk angka -angka sedangkan satuannya menunjukkan besarannya.
Pengertian tentang hal ini adalah penting dan harus diketahui dan disetujui bersama oleh
teknisi-teknisi antara bangsa -bangsa karena dengan melihat macam satuannya maka dapat
diketahui besaran pada alat ukurnya.
Untuk menetapkan sistem satuan ini dibentuklah suatu komisi standar internasional.
Sistem satuan yang pertama adalah CGS (Centimeter, Gram, Second) sebagai dasar. Ada dua
sistem CGS yang digunakan yaitu CGS. elektrostatis dan CGS elektrodinamis.
Dalam pengukuran listrik yang banyak digunakan adalah yang kedua.
Sistem Satuan CGS (Centimeter-Gram-Sekon)
Sistem ini digunakan di Inggris, sebagai satuan dasar untuk panjang adalah centimeter, sebagai
satuan dasar untuk massa adalah gram, dan sebagai satuan dasar untuk waktu adalah sekon.
Timbul kesulitan ketika Sistem CGS ini, akan digunakan untuk pengukuran-pengukuran listrik
dan maknit, karena dibutuhkan minimal satu satuan lagi, sehingga pada kenyataannya ada dua
sistem yang secara bersamaan digunakan, yaitu:
Sistem Elektrostatik CGSe: disini satuan muatan listrik dijabarkan dari centimeter, Gram dan
sekon dengan menetapkan bahwa permissivitas ruang hampa pada hukum Coulomb mengenai
muatan listrik adalah satu.
Sistem Elektromaknetik CGSm: disini satuan-satuan dasar sama dengan sistem CGSe dan
satuan kutub maknit diturunkan dari satuan-satuan dasar dengan menetapkan permeabilitas
ruang hampa sebesar satu dalam rumus yang menyatakan besarnya gaya antara kutub-kutub
maknit.
Dalam sistem elektromaknetik satuan-satuan turunan untuk arus dan potensial listrik, yaitu;
amper dan volt, digunakan dalam pengukuran-pengukuran praktis.
Kedua satuan ini bersama salah satu dari satuan lainnya, seperti: coulomb, ohm, henry, farad
dan lain-lain digabungkan di dalam satuan ketiga yang disebut sistem praktis.
Sistem MKSA ini, memilih amper sebagai satuan dasar keempat dan mulai diterima pada tahun
1935.
Besaran-besaran dalam fisika seperti massa, panjang, dan waktu dinyatakan dengan suatu
angka yang biasanya diikuti dengan suatu satuan. Sebagai contoh, massa suatu benda sama
dengan 4 kilogram (Kg), panjang meja 1.75 meter, selang waktu 30 menit, dan volume minyak 3
liter dan masih banyak lainya. Besaran-besaran seperti itu (tidak mempunyai arah) dinamakan
besaran scalar. Besaran jenis lain, yaitu besaran vektor, adalah besaran yang mempunyai baik
besar (angka) maupun arah. Misalnya, ketika kita menyatakaan sebuah mobil bergerak dengan
kecepatan 100km/jam, maka pasti kita akan bertanya kemana arah mobil tersebut bergerak.
Apakah bergerak 100km/jam kearah timur, sehingga besaran vector selalu dinyatakan dengan
besaran (angka) dan arah.
Besaran Pokok
Besaran pokok adalah besaran yang tidak tergantung pada besaran lain dan besaran turunan
adalah besaran yang diturunkan dari besaranbesaran pokok. Pada tahun 1960, suatu komite
internasional telah menetapkan 7 besaran yang merupakan besaran pokok berdimensi dan 2
besaran pokok tidak berdimensi (besaran pelengkap/suplemen). Sistem tersebut dikenal
sebagai “Sistem International (SI)”. Adapun besaran-besaran pokok yang ditetapkan di dalam
Sistem International (SI) dituliskan dalam tabel 1.1 dan besaran pokok yang tidak berdimensi
disebut sebagai besaran pelengkap (suplemen). Tabel 1.2 memberikan satuan suplemen
menurut standar internasional (SI Supplementary Units),
Tabel 1.2 Besaran pokok yang tidak berdimensi (besaran pelengkap) (SI Supplementary Units)
BESARAN UNIT (SATUAN) SIMBOL DIMENSI
Sudut Bidang Datar radian r -
Sudut Ruang Steradian sr -
Satuan Prefiks: Dalam SI untuk menyatakan bilangan yang lebih besar atau lebih kecil dari
satu satuan dasar, dipergunakan notasi desimal (“standard decimal prefixes”) yang menyatakan
pangkat dari sepuluh.
Besaran Turunan
Selain besaran pokok seperti tersebut diatas didalam fisika juga dikenal besaran turunan.
Besaran yang diturunkan atau dijabarkan dari besaran pokok disebut dengan besaran turunan.
Pada tabel 1.4 di bawah ini merupakan contoh-contoh besaran turunan beserta satuan dan
lambangnya;
Kecepatan:
Diturunkan dari besaran panjang dan waktu yang mempunyai
definisi jarak yang dapat di tempuh dalam tiap satuan waktu,
v = jarak/waktu (m/s)
D. Aktifitas Pembelajaran
Pada tahap ini peserta diharapkan dapat menerapkan penggunaan sistem satuan pada bidang
keilmuan (science) dan rekayasa/teknik (engineering), seperti pada:
Perhitungan besaran fisis, besaran-besaran tersebut harus didefinisikan menurut jenis
dan kebesarannya, penerapan seperti pada magnitudo).
Standar ukuran untuk setiap jenis besaran fisis adalah satuan (unit ) dan banyaknya
pengukuran, misalnya: jika dinyatakan satu jarak 200 meter, ini menunjukkan bahwa
meter adalah satuan panjang dan 200 menyatakan jumlah satuan panjang.
Besaran fisis panjang didefinisikan oleh satuan meter, dan tanpa satuan, jumlah
pengukuran tidak mempunyai arti fisis.
Ilmu pengetahuan dan teknik, dipakai dua jenis satuan, yaitu: satuan dasar dan satuan
turunan
E. Latihan/Tugas
LATIHAN 1.1
Ekspresikan setiap nomor dalam notasi ilmiah: (a) 200; (b) 5000; (c)
85.000; (d) 3000000
Prosedur:
Dalam setiap kasus menentukan notasi daya basis sepuluh positif,
dapat dengan cara memindahkan jumlah titik desimal dengan
jumlah yang sesuai di sebelah kiri.
LATIHAN 1.2.
Ekspresikan setiap nomor dalam notasi ilmiah: (a) 0.2; (b) 0.005 ;(c)
0.00063; (d) 0.000015;
Prosedur:
Dalam setiap kasus menentukan notasi daya basis sepuluh positif,
dapat dengan cara memindahkan jumlah titik desimal dengan
jumlah yang sesuai di sebelah kiri.
a. 0
b.
c.
d.
LATIHAN 1.3.
Ekspresikan masing-masing sebagai bilangan/angka desimal biasa:
(a) 1 x 105; (b) 2 x 103 (c) 3.2 x 10-2; (d) 2.50 x 10-6
Prosedur:
Dalam setiap kasus menentukan notasi daya basis sepuluh positif,
dapat dengan cara memindahkan jumlah titik desimal dengan
jumlah yang sesuai di sebelah kiri atau kanan.
1 x 105 = 100.000
2 x 103 = 2.000
3.2 x 10-2 = 0.032
2.5 x 10-6 = 0.0000025
LATIHAN 1.4.
F. Rangkuman
SI Sistem internasionalisasi standar dari satuan yang digunakan untuk semua teknik dan
karya ilmiah; singkatan untuk Perancis Le Systeme International d´Uniter
Unit yang paling mendasar adalah unit SI dari mana unit SI lainnya berasal. Ada tujuh
unit dasar.
Notasi ilmiah adalah metode untuk mewakili jumlah yang sangat besar dan sangat kecil
sebagai nomor antara satu dan sepuluh (satu digit ke kiri dari titik desimal) kali daya
sepuluh.
Notasi teknik ini adalah bentuk notasi ilmiah di mana jumlah diwakili dengan satu, dua,
atau tiga digit ke kiri dari titik desimal kali kekuatan sepuluh yang merupakan kelipatan
tiga.
Prefiks Metric mewakili daya sepuluh dalam jumlah dinyatakan dalam notasi rekayasa.
Notasi Teknik: Sebuah sistem untuk mewakili sejumlah sebagai satu, nomor dua, atau
tiga digit kali daya sepuluh dengan eksponen yang merupakan kelipatan dari 3.
Eksponen: Jumlah yang angka dasar dinaikkan.
Prefiks Metrik: Sebuah imbuhan yang mewakili notasi daya basis sepuluh banyak
digunakan dan dinyatakan dalam notasi rekayasa.
Daya sepuluh: Sebuah representasi numerik yang terdiri dari dasar 10 dan eksponen;
nomor 10 dinyatakan menjadi daya.
Tindak Lanjut
Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran modul 1 ini,
peserta UKG dapat menerapkan konsep rekayasa, dan
melakukan eksperimen fokus bahasan sistem satuan unit
standar internasional pada bidang keilmuan (science) dan
teknologi seperti yang diperlihatkan Gambar 1.1.