Anda di halaman 1dari 15

Paper Kelompok

Sistem-Sistem Satuan Dalam Pengukuran


Mata Kuliah

: Pengukuran Besaran Listrik

Dosen Pengampu

: Badriana, ST., M.Eng

Kelas

: A1

Nama Mahasiswa

:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Ikhsan Fahri
Abdul Kadir Jailani
Fajar Rizki
Maisur Hanif
Muhammad Fauzi
Muhammad Rizki
Munazir
Hari Pratama Barus

(150150029)
(150150018)
(150150015)
(150150032)
(150150035)
(150150039)
(150150041)
(150150053)

Jurusan Teknik Elektro


Fakultas Teknik
Universitas Malikussaleh
2016
PENDAHULUAN
1

A. Pengantar
Pengukuran besaran lsitrik. Proses pengukuran dalam sistem tenaga listrik
merupakan salah satu prosedur standard yang harus dilakukan. Karena melalui
pengukuran, diperoleh besaran besaran yang diperlukan, baik untuk pengambilan
keputusan dan instrument control hasil yang akan digunakan untuk keperluan pengguna.
Pengukuran adalag suatau pembandingan antara suatu besaran dengan besaran
lain yang sejenis secara eksperimen dan salah satu besaran dianggap sebagai standar.
Tidak kah sekarang ini, setelah beberapa banyak fakta yang terjadi tentang
pengukuran ataupun yang dapat kami hadirkan kepada Anda sebagai awal dari pada Paper
kami, yang bertujuan untuk memancing Anda untuk bertanya lebih jauh lagi?. Maka
Paper ini tepat untuk membantu Anda memahami sistem-sistem satuan pengukuran, dan
apa dibalik semua kejadian yang bersamaan ini.

B. Fokus Masalah
Paper kami ingin mengajak Anda mengetahui sistem-sistem satuan pengukuran,
yang bertujuan untuk menentukan nilai pada suatu bahan yang diuji.
Berikut adalah gagasan-gagasan untuk memahami fokus paper kami:
1)
2)
3)
4)

Apa itu Pengukuran?


Apa itu proses satuan dalam Pengukuran?
Faktor-faktor apa saja yang mendorong proses Pengukuran?
Apa manfaat dari mengetahui sistem dalam Pengukuran?

ISI
A. Penguraian Defenisi
2

Paper kami berjudul Sistem-Sistem Satuan Dalam Pengukuran, dimana


yang menjadi fokus utama adalah pengukuran. Kami ingin sekali menegaskan bahwa
Pengukuran dalam ilmu Fisika adalah membandingkan nilai suatu besaran yang
diukur menggunakan besaran sejenis yang ditetapkan sebagai satuan. Ketika penjual
beras mengukur massa dari beras, artinya penjual tersebut membandingkan nilai
besaran massa dengan satuan massa yang sudah ditentukan.
Lantas, apa yang dimaksud dengan pengukuran? Dalam pelajaran Fisika,
materi pengukuran menempati satu bab khusus. Disadari atau tidak, pengukuran
memegang peranan penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Fakta ini
didukung pula oleh Lord Kelvin, hal ini tergambar dari ungkapannya yang terkenal
"Saya sering mengatakan jika Anda dapat mengukur sesuatu dan menuliskan hasilnya
dalam angka-angka, berarti Anda mengetahui tentang sesuatu itu". Dalam
pembahasan ini, kami akan menjawab pertanyaan tentang arti atau pengertian dari
pengukuran, selamat membaca.
B. Pembahasan
1) Sistem Satuan Dalam Pengukuran
Dalam pengukuran besaran listrik maupun yang lain terdapat nilai dari satuan
ukuran tersebut. Dalam pengukuran hal tersebut dikenal sebagai sistem satuan. Sistem
satuan dalam pengukuran dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu sistem satuan dasar
dan sistem satuan turunan. Sistem satuan dasar dan turunan tersebut dapat diuraikan
sebagai berikut.
Satuan Dasar Dan Satuan Turunan Ilmu pengetahuan dan teknik menggunakan
dua jenis satuan, yaitu satuan dasar dan satuan turunan. Satuan-satuan dasar dalam
mekanika terdiri dari panjang, massa dan waktu. Biasa disebut dengan satuan satuan
dasar utama. Dalam beberapa besaran fisis tertentu pada ilmu termal, listrik dan
penerangan juga dinyatakan satuan-satuan dasar. Arus listrik, temperatur, intensitas
cahaya disebut dengan satuan dasar tambahan. Sistem satuan dasar tersebut
selanjutnya dikenal sebagai sistem internasional yang disebut sistem SI. Sistem ini
memuat 6 satuan dasar seperti tabel berikut.

Satuan-satuan lain yang dapat dinyatakan dengan satuan-satuan dasar disebut


satuan-satuan turunan. Untuk memudahkan beberapa satuan turunan telah diberi nama
baru, contoh untuk daya dalam SI dinamakan watt yaitu menggantikan j/s.
3

Sistem-Sistem Satuan Asosiasi pengembangan Ilmu Pengetahuan Inggris telah


menetapkan sentimeter sebagai satuan dasar untuk panjang dan gram sebagai satuan
dasar untuk massa. Dari sini dikembangkan sistem satuan sentimeter-gramsekon
(CGS). Dalam sistem elektrostatik CGS, satuan muatan listrik diturunkan dari
sentimeter, gram, dan sekon dengan menetapkan bahwa permissivitas ruang hampa
pada hukum coulumb mengenai muatan listrik adalah satu. Satuan-satuan turunan
untuk arus listrik dan potensial listrik dalam sistem elektromagnetik, yaitu amper dan
volt digunakan dalam pengukuranpengukuran praktis. Kedua satuan ini beserta salah
satu dari satuan lainnya seperti: coulomb, ohm, henry, farad, dan sebagainya
digabungkan di dalam satuan ketiga yang disebut sistem praktis (practical system).

Tahun 1960 atas persetujuan internasional ditunjuk sebagai sistem


internasional (SI). Sistem SI digunakan enam satuan dasar, yaitu meter, kilogram,
sekon, dan amper (MKSA) dan sebagai satuan dasar tambahan adalah derajat kelvin
dan lilin (kandela) yaitu sebagai satuan temperatur dan intensitas cahaya, seperti
terlihat pada tabel satuan dasar SI diatas. Demikian pula dibuat pengalian dari
satuansatuan dasar, yaitu dalam sistem desimal seperti terlihat pada tabel berikut.

Ada pula satuan bukan SI yang dapat dipakai bersama dengan satuan SI.
Beserta kelipatan kelipatannya, digunakan dalam pemakaian umum. Lebih jelasnya
dapat diperhatikan pada tabel berikut.

Sistem Satuan Lain Di Inggris sistem satuan panjang menggunakan kaki (ft),
massa pon (lb), dan waktu adalah detik. (s). Satuan-satuan tersebut dapat
dikonversikan ke satuan SI, yaitu panjang 1 inci = 1/12 kaki ditetapkan = 25,4 mm,
untuk massa 1 pon (lb) = 0,45359237 kg. Berdasarkan dua bentuk ini memungkinkan
semua satuan sistem Inggris menjadi satuan satuan SI. Lebih jelasnya perhatikan
tabel berikut.

B. Pembahasan
2) Sistem Listrik dan Maknik
Satuan dasar keempat dari system CGSe.berati ,hokum Coulom mengijinkan
satuan muatan listrik Q dinyatakan oleh keempat satuan dasar ini menurut
hubungan
dyne = g cm =
s2 (o = 1) cm2
dan dengan demikian,menurut dimensi,

Q2

Q = cm3/2 g1/2 s-1


satuan muatan listrik CGSe dinamakan StartCoulomb.
Satuan muatan listrik yang diturunkan dalam system CGSe memungkinkan
penentuan satuan listrik lainnya berdasarkan persamaan persaman yang
diartikan.misalnya,arus listrik (Simbol I)diartikan sebagai laju aliran muatan
listrik yang dinyatak sebag
Q
I= t
Satuan muatan listrik dalam system CGSe dinamakan statamper.kuat medan
E,beda potensial V ,dan kapasitansi C.dapat diturunkan dengan cara yang sama
berdasarkan persamaan-persamaan yang mendefenisikannya.
Dasar system satuan elektromaknetik(CGSm) adalah hokum Coulomb yang
ditentukan secara ekperimental untuk gaya pada dua kutup maknit,yang
menyatakan bahwa
F=k

m1 m2
r2

Factor kesebandingan k,bergantungan pada media dimana kutub-kukub


tersebut berada dan berbanding terbalik dengan permeabilitas maknetik udari
media tersebut.untuk ruang hampa permeabilitas ditetapkan sama dengan satu
sehingga k=1/0=1.permeabilitas ruang hampa yang ditetapkan ini ( 0) adalah
satuan dasar keempat bagi system CGSm ,dengan demikian ,satuan kekuatan
kutub elektromaknetik (m) di defenisikan dalam keempat satuan dasar
berdasarkan hubungan:
Dyne = g cm =
m2
S2
(0=1)cm2
Yang berarti satuan m secara dimensional adalah :
M = cm3/2 g1/2 s-1
Satuan yang diturunkan untuk kutup kuat maknit dalam system CGSm
menuntun penentuan satuan magnetic lainnya,juga berdasarkan persamaanpersamaan yang mendefenisikannya .sebagai contoh diambil fluksimagnit
(magnetic fluxdensity),B,yang di defenisikan sebagai kuat magnit dibagi satuan
kutub ,diimana gaya dan kutub adalah satuan kutub yang diturunkan dalam system
CGSm .secara dimensional ,satuan cm1/2 gram1/2 secon -1(dyne/secon)/abcoulomb7

cm,yang dinamakan Guss.dengan cara sama satuan maknit lainnya dapat di


turunkan dari persamaan yang mengartikannya dan kita peroleh bahwa untuk
maknetik () dinamakan Maxwell,untuk kekuatan maknit (H) dinamakan oersed
dan satuan beda potensial maknetik atau gaya gerak maknetik ,ggm (H)
dinamakan gilbert.
Kedua system CGS ini yaitu CGSe dan CGSm dihubungkan bersama
berdsarkan faraday yaitu bahwa sebuah maknit dapat mengundisir suatu listrik di
dalam sebuah konduktor ,dan sebaliknya muatan listrik yang bergerak dapat
menghasilkan efek efek mangnetik.hukum amper mengenai medan maknit yang
menghasilkan arus listrik (I) ke medan maknit (H)*,secara kuantitatif
menghubungksn satuan maknetik dalam system CGSm ke satuan listrik
CGSe.dimensi kedua system ini tidak selalu sesuai ,sehingga digunakan factorfaktor secara numeric.pada ahirnya kedua system ini membentuk suatu sitim
satuan-satuan listrik praktis yang secara resmi di setujui oleh Kongres Listrik
Internasioal(Internatinal Elektrikal Congres).
Satuan-satuan listrik praktis yang di turunkan yang diturunkan dari CGSm
belakangan di defenisikan dalam pengertian yang disebut satuan-satuan
internasional.pada waktu itu diperkirakan (1908) bahwa penetapan satuan-satuan
praktis berdasarkan defenisi-defenisi system CGS akan terlalu sulit bagi
kebanyakan laboratorium,dan sayangnya pada waktu itu di putuskan untuk
mendefenisikan satuan-satuan praktis dalam satu cara yang akan membuatnya
cukup sederhana untuk menetapkannya.dengan demikian amper diartikan sebaai
laju endapan perak dari larutan perak nitrat dengan melewatkan suatu arus melalui
arus tersebut,dan ohm diartikan sebaai tahanan suatu air raksa yang spesipikasinya
telah ditentukan.satuan-satuan ini beserta yang diturunkan dari mereka disebut
satuan-satuan
internasional.dengan
diperbaikinya
teknik-teknik
pengukuran,diproleh adanya perbedaan kecil antara satuan-satuan praktis CGSm
yan di turunkan dari sistem satuan-satuan internasional,yang kemudian di perinci
sebagai berikut:
1 ohm internasional = 1,00049 ohm(satuan praktis CGSm)
1 amper internasional = 0.99985 A
1 volt internasional = 1,00034 V
1 coulomb internasional = 0,99984 C
1 farad internasional = 0,99951 F
1 hendry internasional = 1,00049 H
1 watt internasional = 1,00019 W
1 joule internasional = 1,00019 J
Satuan listrik dan maknit yang utama dan hubungan defenisinya diberikan
dalam tabel2-3.faktor-faktor perkalian untuk pengubahan ke satuan SI di berikan
dalam kolom CGSm dan CGSe.
2-4 sistem satuan internasional
System satuan internasional MKSA diakui pada tahun 1960 oleh Konfrensi
Umum kesebelas mengenai barat dan ukuran (Eleventh General Confrence of
8

Weiht and Measures) dengan nama system internasional (SI,Sisteme International


dUnites).simtem ini mengantikan semua system lain di Negara-negara yang
menunakan system metric.
Keenam besar dasar SI di berikan pada tabel 2-2.satuan-satuan turnan
dinyatakan dengan keenam satuan dasar tersebut menurut persamaan-persamaan
yang mendefinisannya.beberapa contoh persamaan yang memberikan definesi
(arti) dari pada besaran-besaran listrik dan makni diberikan pada tabel 2-3.daftar
yang di berikan pada tabel 2-4 bersama denan besaran-besaran dasar,satuan-satuan
tambahan satuan umum dalam satuan SI adalah yang di sarankan oleh komprensi
umum tersebut.
Tabel 2-3 Satuan listrik dan maknit
Satuan SI
Kuantitas Simbol
Arus listrik, I
Gaya gerak listrik, E
Potensial, V
Tahanan, R
Muatan Listrik, Q
Kapasitansi, C
Kuat medan listrik, E
Kerapatan fluksi listrik, D
Permittivitas,
Kuat medan maknit, B
Fluksi maknit,
Kerapatan fluksi maknit, B
Induktansi, L, M
Permeabilitas,

Nama dan
simbol
Ampere A
Volt V
Volt V
Ohm
Coulomb C
Farad F
- V/m
- C/m2
- F/m
- A/m
Weber Wb
Tesla T
Henry H
- H/m

Faktor pengubah
Persamaan yang
CGSm
emngartikan
FI=10-7/2
10
dN
dz

p = IE
p = IV
R = V/I
Q = It
C = Q.V
E = V/I
D = Q/I2
= D/E
H dl = nl
E = d/dt
B = /I2
M = /I
= B/H

10-8
10-8
10-9
10
109
10-6
105
103/4
10-8
10-4
10-9
4 x 10-7

CHSe
10/c
10-8c
10-8c
10-9c
10/c
109/c2
10-6c
105/c
1011/4c2
-

N menyatakan integral Neumann untuk dua rangkaian linier yang masing-masing


membawa arus I. Fz adalah gaya antar kedua rangkain menurut arah yang didefinisikan oleh
koordinat z.
p menyatakan daya
/2 menyatakan luasan
c = kecepatan cahaya di dalam ruang hampa dalam cm/sekon = 2,997925 X 1010

Saran-besaran listrik dan maknit di berikan pata table 2-3. Daftar yang diberikan pada table
2-4 bersama-sama dan besaran-besaran dasar, satuan-satuan tambahan dan satuan turunan
dalam satuan SI adalah yang disarankan oleh koferensi umum tersebut.
Kolom pertama dalam table 2-4 menunjukkan besaran-besaran (dasar, tambahan dan
turunan). Kolom kedua menunjukkan symbol persamaan untuk masing-masing besaran.
Kolom ketiga menunjukkan nama tiap satuan yang di turunkan dinyatakan dalam keenan
dimensi dasar., kolom keempat menunjukkan nama tiap satuan, dan kolom kelima adalah
symbol satuan. Symbol satuan ini tidak boleh di kacaukan dengan symbol persamaan;
misalnya untuk tahanan, symbol persamaan adalah R, tetapi symbol untuk satuan ohm adalah
.
2-5 SISTEM SATUAN LAIN
Sistem satuan inggris menggunakan kaki (ft), pon-massa (pound- mass Ib), dan
sekon (s) berturut-turut sebagai satuan dasar untuk panjang, massa dan waktu. Walaupun
ukuran panjang dan berat adalah warisan pendudukan Romawi atas Britania dan
pendefinisiannya agak kurang baik, satu inci (yang besarnya adalah 1/12 kaki) telah
ditetapkan persis sama dengan 25,4 mm. dengan cara sama, ukuran untuk pon (Ib) telah
ditetapkan sama persis sama dengan 0,,45359237 kilogram (kg). kedua bentuk ini
mengijinkan pengubahan semua satuan dalam system inggris menjadi satuan-satuan SI.
TABEL 2-4 Satuan dasar suplementer, dan satuan turunan
Kuantitas
Simbol
Dimensi

Satuan

Simbol
satuan

10

Dasar
Panjang
Massa
Waktu
Arus listrik
Temperatur termodinamik
Intensitas pincangan
Suplementer *
Sudut datar
Sudut massif
Turunan
Luas
Volum
Frekuensi
Kerapatan
Kecepatan sudut
Percepatan
Percepatan sudut
Gaya
Tekanan, regangan
Kerja, energy
Daya
Kuantitas listrik
Beda potensial
Gaya gerak listrik
Kuat netom listrik
Tahanan listrik
Kapasitansi listrik
Fluksi maknetik
Kuat medan maknit
Kerapatan fluksimaknit
Induktansi
Gaya gerak maknit
Fluksi cahaya
Luminansi
iluminasi

I
M
T
L
T

L
M
T
I
O

Meter
Kilogram
Sekon
Amper
Derajat kelvin
Kandela

M
Kg
s
A
K
cd

,,

[L]
[L2]

Radian
Steradian

rad
sr

A
V
f
p
v

F
P
W
P
Q
V

L2
L3
T-1
L-3M
LT-1
[L]T
LT-2
[L]T-2
LMT-2
L-1MT-2
L-2MT-2
L2MT-3
TI
2
L MT-3I-1

Meter kuadrat
Meter kubik
Hertz
Kilogram per meter
kubik
Meter per sekon
Radian per sekon
Newton
Newton per meter
kuadrat
Joule
Watt
Coulomb
Volt

m2
m3
Hz (1/s)
Kg/m3
m/s
rad/s2
m/s2
rad/s2
N (kg m/s2)
N/m-2
J (N m)
W (J/s)
C (A s)
V (W/A)

E,
R
C

H
B
L
U

LMT-3I2
L2MT-3I2
L-2MT-1T4I2
L2MT-2I1
L-1I
MT-2I-1
L2MT-2I2
I

Volt per meter


Ohm
Farad
Webber
Amper per meter
Tesia
Henry
Amper
Limen
Kandela per meter
kuadrat
In x

V/m
(V/A)
F (A s/V)
Wb (v s)
A/m
T (Wb/m2)
H (V s/A)
A
Im (cd sr)
Cd/m2
Ix (Im/m2)

Konferensi umum kesebelas menetapkan satuan-satuan ini sebagai suplementer,


walaupun dapat di debat bahwa mereka adalah satua-satuan tuirunan.
Dalam beberapa negara, frekuensi tidak dinyatakan dalam Hz tetapi dalam satuan
yang ekiwalen, getaran per sekon (cycle per second, cps), dan kerapatan frkasi maknit, tidak
dalam T, tetapi dalam satuan yang ekivalen yaitu wber per meter kuadrat (Wb/m2).
11

Dimulai dari satuan-satuan dasar yaitu kaki, pon dan sekon, satuan-satuan mekanik
dapat diturunkan dengan mudah dengan menggantikannya ke dalam persamaan di mensional
yang terdapat pada Tabel 2-4. Misalnya, satuan kerapatan dinyatakan dalam pon/kaki3 (Ib/ft3)
dan satuan percepatan dalam kaki/sekon2 (ft/s2). Satuan yang di turunkan untuk gaya dalam
sistem kaki pon sekon (ft-lb-s) disebut pondal.

Berbagai sistem lain telah dirancang dan telah digunakan di berbagai negara didunia ini.
Sistem MTS (meter-ton-sekon) khususnya dirancang untuk tujuan-tujuan teknik di Perancis
dan merupakan tiruan seksama dari sistem CGS kecuali bahwa satuan panjang dan satuan
massa (yaitu meter dan ton) lebih disesuaikan untuk pemakaian teknik yang praktis. Sistem
gravitasi mendefenisikan satuan dasar kedua sebagai berat suatu massa yang diukur,
misalnya sebagai gaya oleh mana massa tersebut ditarik ke bumi oleh gaya tarik bumi
(gravitasi). Berlawanan dengan sistem gravitasi , sistem-sistem yang dikenal sebagai sistem
CGS dan SI menggunakan massa sebagai satuan dasar kedua, tetapi nilainya tidak bergantung
pada gaya gravitasi bumi.
Karena ukuran Inggris masih digunakan secara luas, di Britania dan benua Amerika
utara pengubahan ke sistem SI menjadi perlu jika kita akan bekerja dalam sistem tersebut.
Pada tabel 2-5diberikan beberapa faktor pengubah (faktor konversi) yang umum dari satu
Inggris ke Satuan SI.

2-6 PENGUBAHAN SATUAN (CONVERSION)


Pengubahan kuantitas (besaran) fisis dari suatu sistem satuan ke sistem satuan lainnya
sering diperlukan. Bab 2-1 menyatakan bahwa sebuah besaran fisis dinyatakan oleh satuan
dan besarnya ukuran, ajdi yang harus diubah adalah satuan, bukan besarnya ukuran. Untuk
12

melakukan pengubahan dari satu sistem ke sistem satuan lainnya, cara yang paling
menyenangkan adalah menggunakan persamaan-persamaan dimensional. Cara ini
memerlukan pengetahuan mengenai hubungan numerik antara satuan-satuan dasar dan
beberapa kepintaran dalam mengerjakan pengalian dan pengalian tambahan dari satuansatuan tersebut.
Metoda (cara) yang digunakan dalam pengubahan dari satu sistem satuan ke sistem
lainnya ditunjukkan melalui sejumlah contoh yang makin lama dibuat makin sulit.
2
Contoh 2-1 : Luas lantai sebuah bangunan kantor adalah 5000 m . Tentukan luas tersebut

dalam kaki kuadrat ( ft

).
m2

Penyelesaian : Untuk mengubah satuan

menjadi

ft 2

kita harus mengetahui

hubungan antara keduanya. Dalam tabel 2-5 ditunjukkan bahwa kesamaan metrik 1 ft adalah
30,48, atau 1 ft = 0,3048 m. Maka,
2
A = 5,000 m

kaki 2
( 10,3048
)

= 53,800 kaki

Contoh 2-2 : Ukuran luas lantai sebuah ruang kelas adalah 30 kaki x 24 kaki. Tentukan luas
2
tersebut dalam m .

Penyelesaian : Dengan menggunakan Tabel 2-5 kita peroleh bahwa pengubahan sebaliknya
dari kaki (ft) ke cm adalah 0,0328084. Maka,
1 cm = 0,0328 kaki atau 1 m = 3,28 kaki
2
A = 30 ft x 24 ft = 720 ft

Atau A = 720 ft

1 ft 2
)
3,28

= 67,3 m

13

Contoh 2-3 : Kerapatan fluksi dalam sistem CGS adalah 20 maxwell/ cm

kerapatan tersebut dalam garis/inci

(lines/in

. Tentukan

), dengan catatan bahwa 1 maxwell = 1

garis gaya.
Penyelesaian :

B=

20 maxwell 2,54 cm
x

cm2

1 line
) x ( 1 maxwell
)=
2

2
129 garis gaya inci .

Contoh 2-3 : Kerapatan fluksi dalam sistem CGS adalah 2,997925 x

108

meter/sekon.

Nyatakan kecepatan tersebut dalam km/jam.


Penyelesaian :

c = 2.997925 x

108

m 3.6 x 10 3 s
meter
x
=10.79 x 108
.
s
1 jam
sekon

Nyatakan massa jenis air, 62,5

3
3
3
3
pon/ kaki (= lb f t dalam (a) pon/ inci , (b) gram/ cm .

Penyelesaian :

(a). Massa jenis =

12
1 ft

62.5 lb
+
3
ft

14


2.54 cm

.
453.6 g
2 lb
x 10 3 +
x
1lb

(b) massa jenis = 3.62

Contoh 2-6 : Batas kecepatan yang di izinkan disebuah jalan raya adalah 60 km perjam.
Nyatakan batas kecepatan tersebut dalam (a) mil/jam, (b) kaki/sekon.
Penyelesaian :
1 mi
=37,mi / jam
5,280 ft
1 ft
1
x
2.54 cm

12 x
(a) Batas kecepatan =

60 km 10 m 10 m
x
x
x
jam 1 km
1m
(b) Batas kecepatan

37.4 mi 5.280 ft
1 jam
x
x
=54.9 ft /s
.
jam
1 mi
3.6 x 103 s

PUSTAKA
1. Hvistendahl, H.S., Engineering Units and Physical Quantites. London : MacMillan
and Co., Ltd., 1964
2. Kaye, GW.C., and T.H. Laby, Tables of Physical and Chemical Constants, Edisi ke
13. London : Longmans, Green and Co., Ltd., 1966.

15

Anda mungkin juga menyukai