Anda di halaman 1dari 2

Puasa adalah salah satu ibadah istimewa yang kata Rasulullah “tiada bandingannya”.

Salah satu
aspek yang membuatnya istimewa selain Keutamaan Puasa adalah Hikmah Puasa.
Sedikitnya ada delapan hikmah puasa yang kami sarikan dari Tafsir Al Munir karya Syaikh Wahbah Az
Zuhaili, Tafsir Al Azhar karya Buya Hamka, Fiqih Puasa karya Syaikh Yusuf Al Qardhawi dan Al Islam
karya Said Hawwa.

1. Puasa mensucikan jiwa


Hikmah puasa yang pertama adalah tazkiyatun nafs; mensucikan jiwa. Mengapa? Karena dengan
puasa, manusia memilih untuk menahan diri dari hal-hal yang sebenarnya halal untuknya.
Sejak terbit fajar hingga terbenamnya matahari manusia menahan diri dari makan, minum, dan
jima’. Kalau ia mau ia bisa saja melakukannya. Toh tidak ada yang mengetahuinya.
Saat berada di rumah yang tertutup, di dalam kamar yang terkunci, tidak ada orang lain yang
mengetahui jika ia makan atau minum. Tetapi ia tidak melakukannya karena Allah Subhanahu wa
Ta’ala.
‫ َوأَنَا أَجْ ِزى بِ ِه‬، ‫ الصِّ يَا ُم لِى‬، ‫ك طَ َعا َمهُ َو َش َرابَهُ َو َش ْه َوتَهُ ِم ْن أَجْ لِى‬
ُ ‫يَ ْت ُر‬
“…dia tidak makan, tidak minum, dan tidak berhubungan dengan istrinya karena-Ku. Puasa itu untuk-
Ku dan Aku yang akan memberinya pahala.” (HR Bukhari dan Muslim)
Di sinilah hikmah puasa, ia menahan nafsu yang merupakan bagian dari kotoran jiwa. Puasa
membersihkan jiwa yang umumnya terkotori karena memperturutkan hawa nafsunya.

2. Puasa memupuk muraqabatullah


Ibadah puasa sangat berbeda dengan ibadah lainnya yang mudah dilihat oleh sesama manusia.
Shalat di masjid kelihatan, sedekah di masjid kadang diumumkan, zakat dicatat, haji justru diantar
berombongan.
Puasa? Tidak ada yang melihatnya kecuali Allah Subhanahu wa Ta’ala. Saat melihat makanan atau
mencium bau yang lezat, orang yang berpuasa tidak memakannya. Ketika ada minuman yang
menggoda, dalam kondisi haus pun orang yang berpuasa tidak meminumnya. Karena ia memiliki
kesadaran, meskipun tidak ada yang melihat, Allah mengawasinya.
Muraqabatullah, merasa diawasi oleh Allah, ini adalah salah satu hikmah puasa. Yang jika dibawa
dalam kehidupan sehari-hari, ia akan terjaga dari berbagai kejahatan seperti berbohong, zalim dan
korupsi. Sebab ia yakin Allah mengawasinya.

3. Puasa meredam syahwat


Dalam kondisi lapar dan haus, gejolak syahwat bisa diredam. Senjata ampuh yang digunakan syetan
untuk menjerumuskan manusia itu bisa dikendalikan dengan puasa. Karenanya Rasulullah
memerintahkan para pemuda yang belum mampu menikah untuk berpuasa.
ِ ْ‫صنُ لِ ْلفَر‬
‫ فَإِنَّهُ لَهُ ِو َجا ٌء‬،‫ َو َم ْن لَ ْم يَ ْستَ ِط ْع فَ َعلَ ْي ِه بِالصَّوْ ِم‬،‫ج‬ َ ْ‫ص ِر َوأَح‬
َ َ‫ فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِ ْلب‬، ْ‫ َم ِن ا ْستَطَا َع ِم ْن ُك ُم ْالبَا َءةَ فَ ْليَتَزَ َّوج‬،‫ب‬
ِ ‫يَا َم ْع َش َر ال َّشبَا‬.
“Wahai para pemuda, barangsiapa di antara kalian yang mampu menikah, maka menikahlah. Karena
menikah lebih dapat menahan pandangan dan lebih memelihara kemaluan. Dan barangsiapa yang
tidak mampu, maka hendaklah ia berpuasa; karena puasa dapat mengontrol syahwatnya” (HR.
Bukhari dan Muslim)

4. Puasa melatih kesabaran


Meskipun miliknya sendiri, makanannya halal, minumannya halal, itu semua tidak akan dikonsumsi
kalau belum tiba waktu berbuka. Meskipun lapar, ditahan. Meskipun haus, ditahan. Orang yang
berpuasa menjadi lebih sabar.
Demikian pula saat ada orang mencela dirinya atau mengajaknya berselisih, Rasulullah mengajarkan
untuk menahan diri.
َ ‫ َوإِ ِن ا ْم ُر ٌؤ قَاتَلَهُ أَوْ شَاتَ َمهُ فَ ْليَقُلْ إِنِّى‬، ْ‫ث َوالَ يَجْ هَل‬
‫صائِ ٌم‬ ْ ُ‫ فَالَ يَرْ ف‬، ٌ‫الصِّ يَا ُم ُجنَّة‬
“Puasa adalah perisai, maka barang siapa sedang berpuasa janganlah berkata keji dan mengumpat.
Jika seseorang mencela atau mengajaknya bertengkar hendaklah dia mengatakan: aku sedang
berpuasa.” (Muttafaq ’alaih)
Ini salah satu hikmah puasa; melatih kesabaran.

5. Puasa membentuk disiplin


Puasa memiliki waktu yang mengikat. Kapan mulai berpuasa sudah ada waktunya, yakni mulai terbit
fajar. Kapan berbuka juga ada waktunya, yakni ketika matahari terbenam.
Rasulullah juga mensunnahkan untuk menyegerakan berbuka dan mengakhirkan sahur. Jika di bulan
lainnya sulit bangun malam, ternyata waktu Ramadhan bisa. Disiplin bangun dini hari untuk makan
sahur bahkan qiyamul lail. Ini bukti salah satu hikmah puasa membentuk disiplin.

6. Hikmah puasa secara medis


Puasa memberi kesempatan bagi alat pencernaan untuk beristirahat. Dengan peristirahatan yang
teratur ini maka alat pencernaan menjadi lebih sehat. Dan sudah menjadi hal yang lazim bahwa
puasa dipakai untuk mengobati beberapa pasien dan ketika akan melakukan operasi besar.
Telah terbukti kebenarannya secara ilmiah bahwa memperbanyak makan bisa menimbulkan
penyakit seperti rematik, penyakit liver, tekanan darah tinggi, dan kencing manis. Oleh karena itu,
tidak diragukan lagi bahwa puasa akan bisa memberikan kesempatan istirahat bagi tubuh setiap
tahunnya dalam waktu tertentu, yaitu seperdua belas dari umur si pasien. Oleh karena itu, kata Said
Hawwa dalam Al Islam, penyebaran jenis-jenis penyakit seperti ini di daerah-daerah yang
penduduknya terbiasa menjalankan puasa sangat rendah.
Buya Hamka dalam Tafsir Al Azhar mencontohkan KH Hasyim Asyari yang gemar berpuasa sunnah.
Meskipun usia beliau sudah tua, namun kondisi fisiknya sehat dan terjaga dari penyakit kadar gula.

7. Hikmah puasa secara sosial


Dengan berpuasa, orang merasakan lapar dan dahaga. Orang kaya jadi tahu seperti apa rasanya
tidak makan, meskipun hanya sekitar 14 jam.
Dari situ timbul kepekaan bagaimana rasanya orang-orang yang kekurangan makanan. Bahkan
mungkin tidak bisa makan dalam hitungan hari seperti yang terjadi di Suriah atau di Rohingya.
Maka kepekaan itu pun melahirkan empati untuk menolong sesama manusia terutama yang
membutuhkan.

8. Hikmah puasa membentuk taqwa


Pada akhirnya, secara keseluruhan dan target akhir, puasa bermaksud membentuk pribadi yang
bertaqwa. Yang mentaati perintah Allah dan menjauhi larangannya.
Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
َ‫ب َعلَى الَّ ِذينَ ِم ْن قَ ْبلِ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَتَّقُون‬ َ ِ‫يَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آَ َمنُوا ُكت‬
َ ِ‫ب َعلَ ْي ُك ُم الصِّ يَا ُم َك َما ُكت‬
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas
orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa.” (QS. Al-Baqarah : 183)
Demikian 8 Hikmah Puasa baik secara ruhiyah, sosial maupun medis. Semoga hikmah-hikmah ini
semakin membuka pandangan kita betapa ajaran Islam sangat mulia dan kita kemudian
mengamalkan dengan sebaik-baiknya. [Muchlisin BK/BersamaDakwah]

Anda mungkin juga menyukai