Puji syukur dipanjatkan kepada Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga Laporan Tahunan
Pengadilan Negeri Lubuklinggau Tahun 2017 dapat diselesaikan. Ucapan terima kasih juga diucapkan kepada semua pihak,
terutama Tim Penyusun sehingga Laporan Tahunan ini dapat rampung sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Penyusunan Laporan Tahunan ini dimaksudkan sebagai bentuk pertanggungjawaban kami dalam menjalankan tugas pokok
selama tahun 2017. Laporan ini disusun sesuai dengan Outline yang ditentukan Mahkamah Agung Republik Indonesia
melalui surat nomor 1003/SEK/OT.01.2/11/2017 tanggal 27 Nopember 2017 perihal Penyusunan Laporan Tahunan Tahun
2017.
Laporan ini menggambarkan keadaan dan perkembangan Pengadilan Negeri Lubuklinggau selama Tahun 2017, yaitu
keadaan organisasi peradilan secara teknis maupun non teknis, dengan harapan laporan ini dapat dijadikan bahan evaluasi
dalam rangka meningkatkan kinerja peradilan yang lebih baik di masa yang akan datang.
Penyusunan Laporan tahunan ini tentu saja masih jauh dari sempurna, karenanya kritik, saran dan koreksi sangat kami
harapkan.
Mengetahui, Sekretaris
Ketua Pengadilan Negeri Lubuklinggau Pengadilan Negeri Lubuklinggau
PENGANTAR ........................................................................................................................................................................... i
DAFTAR ISI ............................................................................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................................................................... 1
BAB II ORGANISASI .............................................................................................................................................................. 3
A. Struktur Organisasi (Tupoksi) ............................................................................................................................ 12
a) Standar Operasional Prosedur (SOP) ................................................................................................ 12
b) Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) ........................................................................................................ 12
B. Pelayanan Publik Yang Prima Pegawai ............................................................................................................ 13
a) Akreditasi Penjaminan Mutu .............................................................................................................. 13
b) Pos Pelayanan Hukum ...................................................................................................................... 13
c) Sidang Keliling/Pelayanan Terpadu .................................................................................................. 13
d) Perkara Prodeo (Pembebasan Biaya Perkara) ................................................................................. 13
BAB III PEMBINAAN DAN PENGELOLAAN .......................................................................................................................... 15
A. Sumber Daya Manusia ...................................................................................................................................... 15
a. Mutasi ................................................................................................................................................ 15
b. Promosi ............................................................................................................................................. 16
c. Pensiun ............................................................................................................................................. 16
d. Diklat ................................................................................................................................................. 16
B. Penyelesaian Perkara ....................................................................................................................................... 17
C. Pengelolaan Sarana & Prasarana ..................................................................................................................... 17
D. Pengelolaan Keuangan ..................................................................................................................................... 18
E. Dukungan Teknologi informasi .......................................................................................................................... 20
F. Regulasi Tahun 2017 ........................................................................................................................................ 20
BAB IV PENGAWASAN .......................................................................................................................................................... 22
A. Internal .............................................................................................................................................................. 23
B. Evaluasi ............................................................................................................................................................. 24
BAB V PENUTUP .................................................................................................................................................................... 25
A. Kesimpulan ....................................................................................................................................................... 25
B. Saran .................................................................................................................................................................. 25
Undang-undang Dasar 1945 menegaskan bahwa indonesia adalah Negara hukum yang salah satu prinsip pentingnya
adalah jaminan penyelenggara kekuasaan kehakiman yang merdeka, bebas dari pengaruh kekuasaan lainnya menyelenggarakan
peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan.
Perubahan kebijakan sebagaimana ditegaskan dalam Undang-undang No. 14 Tahun 1970 jo Undang-undang No. 4
Tahun 2004 dimana segala urusan mengenai peradilan baik yang menyangkut teknis yudisial maupun urusan organisasi,
administrasi dan financial berada satu atap di bawah Mahkamah Agung. Perubahan kebijakan tersebut membawa konsekuensi
terhadap beban tugas dan tanggung jawab lembaga peradilan yang semakin luas dan komplek.
Setelah diberlakukannya Undang-undang No.4 Tahun 2004 dan Keppres No. 21 Tahun 2004, Pengadilan Negeri
merupakan Pengadilan tingkat pertama memiliki tugas dan tanggung jawab yang lebih luas yang menuntut perhatian yang lebih
besar terhadap tata cara dan pelaksanaan administrasi peradilan, karena bukan saja menyangkut aspek ketertiban dalam
penyelenggaraan administrasi perkara, tetapi juga administrasi umum yang akan memengaruhi kelancaran penyelenggaraan
peradilan itu sendiri. Terkait hal tersebut di atas administrasi peradilan dapat dibedakan jenisnya dan dipisahkan penanganannya
kedalam administrasi kepaniteraan dan administrasi kesekretariatan.
Pengadilan Negeri Lubuklinggau yang merupakan pengadilan tingkat pertama yang bertugas menerima, memeriksa,
memutus, dan menyelesaikan perkara pada tingkat pertama bagi masyarakat para pencari keadilan dengan cakupan wilayah
hukum meliputi Kota Lubuklinggau, Kabupaten Musi Rawas dan Kabupaten Musi Rawas Utara memiliki visi dan misi sebagai
berikut :
Visi
“Terwujudnya Pengadilan Negeri Lubuklinggau Yang Agung”
Misi
1. Mewujudkan Peradilan Yang Sederhana, Cepat, Biaya Ringan dan Transparan.
2. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Aparatur Peradilan Dalam Rangka Peningkatan Pelayanan Pada Masyarakat.
3. Melaksanakan Pengawasan dan Pembinaan Yang Efektif dan Effisien.
4. Melaksanakan Tertib Administrasi dan Manajemen Peradilan Yang Efektif dan Effisien.
5. Mengupayakan Tersedianya Sarana dan Prasarana Peradilan Sesuai Dengan Standar.
Laporan tahunan merupakan perwujudan kewajiban instansi pemerintah untuk mempertanggung jawabkan keberhasilan
maupun kegagalan pelaksanaan visi, misi dan strategik organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan
dengan dipertanggung-jawabkan secara periodik yang dikenal pada tahun yang sudah berjalan sesuai dengan Surat Keputusan
Ketua Mahkamah Agung RI Nomor : 143/KMA/SK/VIII/2007 tentang Memberlakukan Buku I pada bagian ketiga (Prosedur
Penyampaian Laporan Pelaksanaan Kegiatan).
Pelaporan tahunan merupakan penjabaran dari berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh Satuan Kerja yang
disesuaikan dengan tugas pokok dan fungsinya sebagai Peradilan Tingkat Pertama, Dengan demikian untuk peningkatan kinerja
badan Peradilan umum perlu ditunjang oleh Sumber Daya Manusia yang handal dan tepat guna dan juga mempunyai kualitas
keterampilan individu (skill individual) yang baik, sehingga jalannya suatu organisasi dapat juga bekeselarasan dan
berkesinambungan sesuai dengan pedoman yang telah menjadi Visi dan Misi Mahkamah Agung RI.
Dalam usaha pencapaian tegaknya hukum dan keadilan di wilyah hukum Pengadilan Negeri Lubuklinggau, maka
dibuatlah program kerja yang mencakup hal-hal yang bersifat teknis peradilan dan juga hal-hal yang bersifat non teknis misalnya
sarana dan prasarana demi menunjang visi dan misi Pengadilan Negeri Lubuklinggau. Segala bentuk kegiatan yang dilaksanakan
untuk mencapai visi dan misi Pengadilan Negeri Lubuklinggau terangkum dalam Laporan Tahunan 2017.
A. STRUKTUR ORGANISASI
Sejak berlakunya Peratura Mahkamah Agung Nomor 7 Tahun 2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kepaniteraan
dan Sekretariatan Peradilan maka terjadi perubahan Struktur Organisasi Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tinggi pada
4 Lingkungan Peradila, Termasuk juga Struktur Organisasi pada Pengadilan Negeri Lubuklinggau. Perubahan struktur
organisasi pemisahan jabatan panitera/sekretaris yang pada sruktur organisasi sebelumnya, sekretaris dirangkap oleh
panitera. Struktur Organisasi Pengadilan Negeri Lubuklinggau pada tahun 2017 mengacu kepada peraturan perundang-
undangan yang berlaku dimana pada setiap pengadilan tingkat pertama terdiri dari seorang Ketua, Wakil Ketua, Hakim,
Wakil Panitera yang membawahi beberapa Panitera Muda yaitu Panitera Muda Perdata, Panitera Muda Pid ana, dan
Panitera Muda Hukum serta Seorang Sekretaris yang membawahi beberapa Kepala Subbagian yaitu Kasubbag Umum,
Keuangan, Kepala Subbagian Kepegawaian Organisasi dan Tata Laksana dan Kasubbag Perencanaan, TI dan
Pelaporan. Disamping itu terdapat juga Panitera Pengganti, Juru Sita dan Juru Sita Pengganti serta Staf. Berikut bagan
struktur Organisasi Pengadilan Negeri Lubuklinggau tahun 2017.
Adapun tugas pokok dan fungsi sesuai dengan struktur organisasi di atas adalah sebagai berikut :
A. Ketua Pengadilan
1. Ketua dan Wakil Ketua bersama-sama memimpin dan bertanggung jawab atas terselenggaranya tugas
pengadilan secara baik dan lancar.
2. Membuat perencanaan dan pengorganisasian,pelaksanaan, pengawasan yang baik dan selaras.
3. Melaksanakan pembagian tugas antara Ketua dan Wakil Ketua serta bekerja sama dengan baik.
4. Membagi dan menetapkan tugas dan tanggung jawab secara jelas dalam rangka mewujudkan keserasian
dan kerja sama antara sesama pejabat/petugas yang bersangkutan.
5. Menyelenggarakan administrasi keuangan perkara dan mengawasi keuangan rutin/pembangunan.
1. Membantu Ketua dalam membuat program kerja jangka pendek dan jangka panjang, pelaksanaannya serta
pengorganisasiannya.
2. Mewakili Ketua bila berhalangan.
3. Melaksanakan delegasi wewenang dari Ketua:
a. Membuat ijin penyitaan dan penggeledahan.
b. Membuat persetujuan penyitaan/penggeledahan.
c. Penunjukan Hakim Tilang.
d. Penunjukan Hakim Tipiring.
e. Menandatangani perpanjangan penahanan.
f. Menandatangani surat permohonan perpanjangan penahanan yang dimintakan kepada Ketua
Pengadilan Tinggi Palembang.
4. Melakukan pengawasan intern untuk mengamati pelaksanaan tugas telah dikerjakan sesuai dengan rencana
kerja dan ketentuan yang berlaku untuk melaporkan hasil pengawasan tersebut kepada Ketua.
5. Koordinator Ketua Tim Pengawasan Internal.
C. Hakim
1. Membantu Ketua dalam membuat program kerja jangka pendek dan jangka panjang, pelaksanaannya serta
pengorganisasiannya.
2. Melakukan pengawasan yang ditugaskan Ketua untuk mengamati apakah pelaksanaan tugas, laporannya
mengenai penyelenggaraan administrasi perkara perdata dan pidana serta pelaksanaan eksekusi,
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan melaporkannya kepada Pimpinan Pengadilan.
3. Melaksanakan Pengawasan dan Pengamatan (WASMAT) terhadap pelaksanaan putusan pidana di
Lembaga Pemasyarakatan dan melaporkannya kepada Mahkamah Agung.
4. Menetapkan hari sidang.
5. Menetapkan terdakwa ditahan, dikeluarkan dari tahanan atau dirubah jenis penahanan.
6. Menetapkan sita jaminan.
7. Bertanggung jawab atas pembuatan dan kebenaran berita acara persidangan dan menanda tangani sebelum
siding berikutnya.
8. Mengemukakan pendapat dalam musyawarah.
9. Menyiapkan dan memaraf naskah putusan lengkap untuk diucapkan.
10. Hakim wajib menandatangani putusan yang sudah diucapkan dalam persidangan.
11. Mempelajari dan mediskusikan secara berkala kepustakaan hukum yang diterima dari Pengadilan Tinggi dan
Mahkamah Agung RI.
12. Masing-masing hakim pengawas bidang melaporkan hasil temuannya dalam rapat bulanan.
D. Wakil Panitera
1. Membantu pimpinan Pengadilan dalam membuat program kerja jangka pendek dan jangka
panjang,pelaksanaannya serta pengorganisasiannya.
E. Sekretaris
1. Membantu pimpinan Pengadilan dalam membuat program kerja jangka pendek dan jangka
panjang,pelaksanaannya serta pengorganisasiannya.
2. Melaksanakan kewenangannya sebagai Kuasa Pengguna Anggaran/Pengguna Barang.
3. Menyiapkan bahan pelaksanaan urusan perencanaan program dan anggaran.
4. Melaksanakan urusan kepegawaian, organisasi tata laksana
5. Melaksanakan urusan keuangan dan umum.
6. Melaksanakan urusan Perencanaan, pelaporan dan IT.
7. Menyiapkan bahan pelaksanaan penataanorganisasi dan tata laksana.
8. Melaksanakan pengelolaan teknologi informasi dan statistik.
9. Melaksanakan urusan surat menyurat, arsip, perlengkapan, rumah tangga, keamanan, keprotokolan dan
perpustakaan.
10. Menyiapkan bahan pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan dokumentasi serta pelaporan.
1. Mengkoordinir dan bertanggung jawab pada semua tugas meja I dan meja II serta tugas-tugas lainnya di
Kepaniteraan Pidana.
2. Membantu hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya sidang pengadilan.
3. Melaksanakan administrasi perkara, mempersiapkan persidangan perkara, menyimpan berkas perkara yang
masih berjalan dan urusan lain yang berhubungan dengan masalah perkra pidana.
1. Menyusun program Rencana Kegiatan Anggaran (RKA-KL) sebagai bahan penyediaan dana kegiatan ;
2. Membuat laporan bulanan, semester dan tahunan tentang realisasi RKA-KL ;
3. Melakukan revisi anggaran.
4. Membuat Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), Rencana Strategis (RENTRA),
Indikator Kinerja Utama (IKU) dan Laporan Tahunan.
5. Bertanggung jawab terhadap jaringan Teknologi Informasi (TI) dan pengelolaan Website.
6. Menginventarisir rencana kerja tahunan dan program kerja.
L. Panitera Pengganti
1. Membantu Hakim dalam persidangan perkara perdata dan pidana serta melaporkan kegiatan persidangan
tersebut kepada Panitera muda yang bersangkutan.
2. Membantu Hakim dalam hal:
3. Membuat penetapan hari sidang.
4. Membuat penetapan sita jaminan
5. Membuat penetapan terdakwa tetap ditahan, dikeluarkan dari tahanan atau dirubah jenis penahanannya.
6. Mengetik putusan.
7. Membuat berita acara persidangan yang harus selesai sebelum sidang berikutnya.
8. Menyerahkan berkas perkara kepada Panitera Muda Pidana untuk perkara pidana dan Panitera Muda
Perdata untuk perkara perdata bila telah selesai diminutasi.
9. Dalam perkara perdata mengecek para pihak sebelum sidang, dan melaporkan pada Majelis hakim sidang
dapat dimulai karena pihaknya telah lengkap.
10. Mempersiapkan ruang sidang untuk acara persidangan.
11. Dalam perkara pidana mengecek jaksa, pensihat hukum, terdakwa dan menyiapkan ruang sidang untuk
dilaporkan pada hakim bahwa sidang telah siap dimulai.
M. Jurusita/Jurusita Pengganti
1. Melaksanakan perintah yang diberikan oleh Ketua Pengadilan, ketua majelis/hakim dan panitera.
2. Menyampaikan panggilan dan pemberitahuan putusan pengadilan menurut cara-cara berdasarkan
ketentuan Undang-undang.
3. Melakukan penyitaan eksekusi atas perintah Ketua pengadilan dan penyitaan jaminan atas perintah
Hakim/Majelis Hakim serta meneliti, mencatat lokasi batas-batas tanah yang disita beserta surat-suratnya
yang sah apabila menyita tanah.
4. Membuat berita acara penyitaan, yang salinan resminya diserahkan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan.
5. Melakukan penawaran pembayaran uang ketetapan pihak ketiga serta membuat berita acaranya.
Dalam rangka peningkatan dan efektivitas kinerja aparatur pengadilan tidak terlepas dari unsur pembinaan dan
pengelolaan, baik dalam hal keuangan, sumber daya manusia, sarana dan prasarana, perkara serta teknologi informasi yang
digunakan. Pembinaan dan Pengelolaan dilakukan secara berkala dan terstruktur terhadap aparatur pelaksana peradilan baik
dibidang kepaniteraan yang bertujuan guna meningkatkan kualitas aparatur peradilan dibidang teknis yudisial dan administrasi
yudisial maupun peningkatan kualitas dibidang kesekretariatan.
1. Mutasi
Agar tidak terjadi kejenuhan dalam pelaksanaan tugas perlu diperhatikan adanya pemberian reward kepada
aparatur peradilan yang dipandang cakap dan mampu menorehkan prestasi, yaitu berupa mutasi, baik berupa
usulan promosi maupun penyegaran dalam pelaksanaan tugas dalam bentuk rotasi. Selama tahun 2017 terdapat
beberapa mutasi Hakim dan pegawai baik mutasi masuk maupun mutasi keluar, antara lain sebagai berikut :
Jabatan/ Jabatan/
No Nama Keterangan
Satuan Kerja Asal Satuan Kerja Tujuan
Panitera
Drs. Samsir, SH., MH Panitera Pengganti Keluar
1 Pengadilan Negeri
NIP 196204141983031006 Pengadilan Tinggi Lampung 25/09/2017
Lubuklinggau
2. Promosi
Selama tahun 2017 terdapat 2 orang yang mendapat promosi di kepaniteraan (teknis) dan sekretariatan (non
teknis)
Jabatan/ Jabatan/
No Nama Keterangan
Satuan Kerja Asal Satuan Kerja Tujuan
Staf Panitera Pengganti
Ahmad Irfansyah, SH
1. Pengadilan Negeri Pengadilan Negeri 05/04/2017
NIP 198201252008051001
Lubuklinggau Lubuklinggau
Kasubbag Perencanaan, TI
Staf
Anderiansyah, S.Kom dan Pelaporan
2. Pengadilan Negeri 22/06/2017
NIP 198611072011011009 Pengadilan Negeri
Lubuklinggau
Lubuklinggau
3. Pensiun
Dalam kurun waktu Januari sampai dengan Desember tahun 2017 terdapat 1 orang yang pensiun.
No Nama Jabatan Pangkat Golongan/Ruang Keterangan
Panitera Pengganti
Hamid Penata
1. Pengadilan Negeri 01/11/2017
NIP 195710101982031012 III/c
Lubuklinggau
4. Diklat
Pada tahun 2017 terdapat beberapa hakim dan pegawai yang mengikuti diklat teknis dan non teknis.
No Nama Jabatan Diklat Keterangan
Kasubbag Kepegawaian,
Diklat PIM IV 28/03/2017
Rusmiati Organisasi dan Tatalaksana
1. Angkatan XI s/d
NIP 196510201988032001 Pengadilan Negeri
Tahun 2017 28/07/2017
Lubuklinggau
Hakim Sistem Peradilan Pidana 17/07/2017
Andi Barkan Mardianto, SH., MH
2. Pengadilan Negeri Anak (SPPA) s/d
NIP 198103252006041002
Lubuklinggau Tahun 2017 02/08/2017
Hakim 13/08/2017
Tatap Urasima Situngkir, SH Sertifikasi Hakim Pengadilan
3. Pengadilan Negeri s/d
NIP 198006052003121002 Hubungan Industrial
Lubuklinggau 30/08/2017
Hakim 13/08/2017
Hendri Agustian, SH., M.Hum Sertifikasi Hakim Pengadilan
4. Pengadilan Negeri s/d
NIP 197508012005021001 Hubungan Industrial
Lubuklinggau 30/08/2017
2. Pemeliharaan
Pemeliharaan pada Pengadilan Negeri Lubuklinggau terdiri dari :
a) Pemeliharaan Gedung dan Kantor
Pemeliharaan gedung dan kantor pada tahun 2017 berupa pengecatan gedung kantor Pengadilan Negeri
Lubuklinggau dan perbaikan bagian-bagian gedung yang rusak/tidak berfungsi.
Berikut disampaikan data kendaraan dinas yang dimiliki oleh Pengadilan Negeri Lubuklinggau :
Kondisi
No Uraian
Jumlah Rusak Rusak Keterangan
Baik
Ringan Berat
A. Kendaraan Roda 4
1. Mitsubishi Pajero Sport 1 1 - -
2. Toyota Kijang Innova 1 1 - -
3. Nissan Terano 1 1 - -
4. Mitsubishi L300 1 1 - -
B. Kendaraan Roda 2
1. Honda Supra 4 4 - -
Pemeliharaan Rumah dinas Pengadilan Negeri Lubuklinggau dilakukan pada bulan April tahun 2017,
dengan anggaran Rp.56.700.000,- (Lima Puluh Enam Juta Tujuh Ratus Ribu Rupiah) untuk 9 buah Rumah
dinas. Objek pekerjaan pemeliharaan ini meliputi perbaikan atap rumah, penggantian kusen, perbaikan
plafon dan pengecatan.
3. Penghapusan
Pada tahun 2017 tidak ada penghapusan Barang Milik Negara yang dilakukan.
D. Pengelolaan Keuangan
Anggaran keuangan Pengadilan Negeri Lubuklinggau tertuang dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran atau
sering dikenal dengan DIPA. Pengadilan Negeri Lubuklinggau pada tahun 2017 memiliki 2 DIPA, yakni DIPA Badan
Urusan Administrasi dengan Nomor : DIPA-005.01.2.098970/2017 dengan total pagu Rp. 6.127.147.000,- (Enam Milyar
Seratus Dua Puluh Tujuh Juta Seratus Emapt Puluh Tujuh Ribu Rupiah) dan DIPA Direktorat Jenderal Badan Peradilan
Umum Nomor : DIPA-005.03.2.099229/2017 dengan total pagu Rp. 84.200.000,- (Delapan Puluh Empat Juta Dua Ratus
Ribu Rupiah).
1. DIPA Nomor : DIPA-005.01.2.098970/2017
DIPA Badan Urusan Administrasi meliputi anggaran belanja gaji pegawai, belanja barang dan belanja modal.
Berikut disajikan secara rinci anggaran pada tahun 2017.
No Kode Uraian Anggaran Realisasi Sisa %
1 1066.994 Layanan Perkantoran
2 1066.994.001 pembayaran gaji dan tunjangan
3 1 Pembayaran Gaji dan Tunjangan
4 A Pembayaran Gaji dan Tunjangan
5 511111 Belanja Gaji Pokok PNS 1,748,460,000 1,614,918,200 133,541,800 92.36
6 511119 Belanja Pembulatan Gaji PNS 26,000 21,995 4,005 84.6
7 511121 Belanja Tunj. Suami/Istri PNS 131,367,000 108,657,610 22,709,390 82.71
8 511122 Belanja Tunj. Anak PNS 40,325,000 31,849,396 8,475,604 78.98
9 511123 Belanja Tunj. Struktural PNS 26,980,000 26,880,000 100,000 99.63
10 511124 Belanja Tunj. Fungsional PNS 2,235,290,000 1,720,480,000 514,810,000 76.97
11 511125 Belanja Tunj. PPh PNS 391,035,000 180,139,619 210,895,381 46.07
12 511126 Belanja Tunj. Beras PNS 110,699,000 81,400,080 29,298,920 73.53
Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) merupakan aplikasi yang dibuat oleh Mahkamah Agung RI
sebagai salah satu alat untuk mempermudah pekerjaan dalam hal penyelesaian perkara di Pengadilan mulai dari
pendaftaran hingga putusan sebuah perkara. Selain itu juga, penerapan aplikasi tersebut juga dapat mempermudah
masyarakat untuk mendapatkan informasi tentang proses perkara yang sedang disidangkan di Pengadilan yang
nantinya hal itu juga dapat meningkatkan keterbukaan informasi di Pengadilan.
Penerapan bebrapa aplikasi tersebut tentunya berdampak kepada beberapa infrastruktur penunjang agar
aplikasi tersebut dapat digunakan dengan baik. Beberapa infrastruktur penunjang antara lain hardware, software
serta jaringan. Pada tahun 2017 Pengadilan Negeri Lubuklinggau mendapatkan tambahan hardware atau perangkat
untuk mendukung penerapan Sistem Informasi Penelusuran Perkara antara lain Laptop 1 Unit, PC 3 Unit, Printer 2
Unit, TV LED 1 Unit, UPS 2 Unit dan Scanner 1 Unit. Hal ini tentunya membawa dampak dalam hal penerapan Sistem
Informasi Penelusuran Perkara, sehingga proses penanganan perkara dapat di update secara real time dan dapat
memberikan informasi yang terbaru kepada masyarakat.
Pengawasan pada Pengadilan Negeri Lubuklinggau berpedoman kepada Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung
Republik Indonesia Nomor : KMA/080/SK/VIII/2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengawasan Di Lingkungan Lembaga
Peradilan. Terdapat 2 jenis pengawasan yakni :
1. Pengawasan Melekat
Yang dilakukan oleh atasan langsung terhadap bawahannya secara preventif dan represif agar pelaksanaan
tugas bawahan tersebut berjalan secara efektif dan efisien sesuai dengan rencana kegiatan dan peraturan
perundang-undangan.
2. Pengawasan Fungsional
Yang dilakukan oleh Badan Pengawas Majkamah Agung Republik Indonesia.
Menindaklanjuti hal tersebut Ketua Pengadilan Negeri Lubuklinggau menerbitkan surat keputusan Ketua Pengadilan
Negeri Lubuklinggau Nomor : W6.U5/1150/KP.04.1/VIII/2017 Tentang Penunjukkan Hakim Pengawas Bidang dengan susunan
sebagai berikut :
Pangkat
No Nama Pengawas Bidang
Golongan/Ruang
1 Alimin Ribut Sujono, SH., MH Hakim Madya Utama (IV/c) Koordinator Pengawas Bidang
2 Indra Lesmana Karim, SH Hakim Pratama Utama (III/d) Bagian Keuangan
3 Dian Triastuty, SH Hakim Pratama Utama (III/d) Bagian Pidana
4 Hendri Agustian, SH., MH Hakim Pratama Madya (III/c) Bagian Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana
5 Ferdinaldo H. Bonodikun, SH., MH Hakim Pratama Madya (III/c) Bagian Umum
6 Andi Barkan Mardianto, SH., MH Hakim Pratama Madya (III/c) Bagian Hukum
7 Syahreza Papelma, SH.,MH Hakim Pratama Madya (III/c) Bagian Perdata
8 Yopy Wijaya, SH Hakim Pratama Madya (III/c) Bagian Minutasi, Upayah Hukum dan Delegasi Panggilan
9 Tatap Urasima Situngkir, SH Hakim Pratama Madya (III/c) Perencanaan, TI dan Pelaporan
Dengan surat keputusan ini diharapkan pengawasan pada Pengadilan Negeri Lubuklinggau dapat berjalan dengan
baik sehingga hasil dari pengawasan dapat digunakan sebagai masukan dan bahan pertimbangan bagi pimpinan Mahkamah
Agung, dan atau pimpinan pengadilan untuk menentukan kebijakan dan tindakan yang diperlukan menyangkut pelaksanaan
tugas pengadilan, tingkah laku aparat pengadilan, dan kinerja pelayanan publik.
A. Internal
Pengawasan internal pada Pengadilan Negeri Lubuklinggau dilaksanakan secara rutin baik secara langsung yakni
dengan cara melakukan pemeriksaan langsung maupun secara tidak langsung dengan cara melakukan pengujian
atau penilaian atas laporan atau isi dokumen. Objek dari pengawasan yang dilakukan meliputi :
1. Manajemen Peradilan
a. Program Kerja;
b. Pelaksanaan/Pencapaian Target;
c. Pengawasan dan Pembinaan;
d. Kendala dan Hambatan;
e. Faktor-faktor pendukung;
f. Evaluasi kegiatan;
2. Administrasi Perkara
a. Prosedur penerimaan perkara;
b. Prosedur penerimaan permohonan banding;
c. Prosedur penerimaan permohonan kasasi;
d. Prosedur penerimaan permohonan peninjauan kembali;
e. Prosedur penerimaan permohonan grasi;
f. Keuangan perkara;
g. Pemberkasan perkara dan kerasipan;
Dari pengawasan yang dilakukan selama tahun 2017 terdapat berbagai temuan, lalu dilakukan klarifikasi oleh
pimpinan objek pengawasan selanjutnya berbagai temuan tersebut dituangkan kedalam laporan hasil pemeriksaan,
untuk hal yang memerlukan adanya perbaikan maka Pimpinan objek pengawasan diminta untuk menandatangani
kontrak kinerja bahwa ia bersedia untuk melakukan perbaikan dalam kurun waktu tertentu.
B. Evaluasi
Evaluasi terhadap pelaksanaan pengawasan dilakukan dilakukan setiap bulan oleh pimpinan pengadilan yakni Ketua
Pengadilan dan Wakil Ketua Pengadilan melalui laporan pengawasan yang dilakukan oleh masing -masing hakim
pengawas. Dari laporan pengawasan tersebut, pimpinan pengadilan dapat mengetahui kendala-kendala yang
sedang dihadapi dalam melaksanakan tugas serta dapat menilai pelaksanaan pengawasan yang dilkukan oleh hakim
pengawas. Dari evaluasi pengawasan ini nantinya dapat dirumuskan solusi dan kebijakan yang akan diambil guna
menyelesaikan kendala dan hambatan yang ada.
A. Kesimpulan
1. Pengadilan Negeri Lubuklinggau sebagai Pengadilan Tingkat Pertama telah berupaya secara maksimal untuk
mewujudkan visi dan misi pengadilan yang telah ditetapkan dengan memanfaatkan sumber daya manusia dan sarana
prasarana yang terbatas telah berusaha memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat para pencari keadilan.
2. Proses penyelenggaraan administrasi peradilan maupun administrasi umum telah berjalan sesuai dengan Standar
Operasional Prosedru (SOP), walaupun masih terdapat berbagai kekurangan karena terbatasnya sumber daya manusia
maupun sarana dan prasarana pendukung lainnya.
3. Seluruh kegiatan penyelenggaraan peradilan tidak terlepas dari pengawasan internal, Pembinaan dan Monitoring yang
dilakukan oleh Ketua Pengadilan Negeri Lubuklinggau, Wakil Ketua dan serta jajaran Hakim Pengawas pada Pengadilan
Negeri Lubuklingau.
B. Rekomendasi
1. Untuk mengoptimalkan pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi penyelenggaraan peradilan, maka perlu secara bertahap
diupayakan peningkatan ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai guna menunjang kelancaran, kenyamanan
dan kualitas kinerja.
2. Dengan volume perkara dan pekerjaan yang terus meningkat diharapkan adanya penambahan pegawai pada
Pengadilan Negeri Lubuklinggau mengingat sumber daya manusia yang dimiliki saat ini masih sangat terbatas.
3. Agar dilakukan pelatihan dan pembinaan secara berkelanjutan kepada seluruh pegawai baik teknis maupun non teknis
agar dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dapat berjalan dengan baik dan mampu memberikan pelayanan
yang terbaik.