PELAKSANAAN MAGANG
DI
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA BLITAR
OLEH
MARSYARETA FITRIANI
NIM 135030100111067
NIM 135030100111004
AMALIA HEGASARI
NIM 135030101111076
NIM 135030101111081
ii
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan magang yang berjudul Pelaksanaan Magang di Kantor Badan
Kepegawaian Daerah Kota Blitar Magang ini merupakan salah satu tugas akhir
kelompok yang diajukan untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar Sarjana
Ilmu Administrasi Publik pada Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya
Malang. Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan Magang ini tidak akan
terwujud tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu
pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimaksih kepada yang
terhormat :
1. Bapak Prof. Dr. Bambang Supriyono, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu
Administrasi.
2. Bapak Dr. Choirul Saleh, M.Si selaku Ketua Jurusan Administrasi Publik
3. Ibu Dr. Lely Indah Mindarti, M.Si selau Ketua Prodi Administrasi Publik
4. Bapak Nurjati Widodo, SAP, MAP, selaku dosen pembimbing.
5. Ibu Farida Nurani S.Sos, M.Si selaku dosen penguji
6. Seluruh jajaran pegawai Badan Kepegawaian Daerah Kota Blitar.
7. Orang tua kami yang selalu memberikan doa dan dukungan.
8. Teman-teman yang telah membantu dalam penyelesaian laporan magang
ini.
Demi kesempurnaan laporan magang ini, saran dan kritik yang sifatnya
membangun sangat penulis harapkan. Semoga karya ini bermanfaat dan dapat
memberikan sumbangan yang berarti bagi pihak-pihak yang membutuhkan.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN
..................................................................... ii
TANDA PENGESAHAN
................................................................................ iii
KATA PENGANTAR
................................................................................ iv
DAFTAR ISI
..............................................................................................v
DAFTAR GAMBAR
................................................................................ vi
.............................................................................. viii
..................................................................................1
..........................................................3
......................................................................6
C. Jadwal Kegiatan
..................................................................................7
D. Pembagian Kerja
..................................................................................8
....................................................................10
....................................................................20
........................................................36
....................................................................37
................................37
................................................................................43
............................................................................................46
DAFTAR PUSTAKA
................................................................................47
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1
........................................................................................................18
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 1
Tabel 2
Tabel 3
Tabel 4
Tabel 5
Tabel 6
Tabel 7
Tabel 8
Tabel 9
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Halaman Tatap Muka SIAP ...........................................................48
Lampiran 2 Tampilan Aplikasi Penguploadan Berkas Pegawai .......................49
Lampiran 3 Foto Kegiatan Magang ..................................................................50
Lampiran 4 Daftar Hadir dan Kegiatan Mahasiswa di Tempat Magang ..........52
Lampiran 5 Surat Rekomendasi Pelaksanaan Magang dari Bakesbangpol ......60
Lampiran 6 Surat Balasan dari Badan Kepegawaian Daerah Kota Blitar ........61
Lampiran 7 Surat Tugas Dosen Pembimbing ...................................................62
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mahasiswa selalu dijuluki sebagai agent of change yang berarti mahasiswa
merupakan salah satu subjek perubahan yang dituntut untuk dapat membawa
perubahan positif di dalam kehidupan masyarakat sekaligus sebagai media
pencapaian kesuksesan dan kesejahteraan suatu bangsa. Sesuai dengan Tri
Dharma perguruan tinggi yang dijadikan sebagai pilar dalam menjalankan tugas
dan fungsinya sebagai mahasiswa maka itu dijadikan sebagai basis dalam
membentuk pola pikir dan bertindak dalam lingkungan yang lebih nyata.
Pendidikan, penelitian serta pengabdian masyarakat merupakan pilar mendasar
yang menjadi agenda kewajiban yang harus dijalankan oleh mahasiswa. Dimana
salah satu kewajiban utama itu adalah pendidikan yang menjadi ranah untuk
menggali pengetahuan sebagai basis yang kuat sebelum diaplikasikan dan terjun
kejenjang yang lebih aplikatif. Maka ilmu dan pengetahuan itu juga dapat
ditingkatkan melalui praktik kerja di lapangan atau magang yang nantinya dapat
digunakan sebagai bekal dalam menjalani jenjang karir sesungguhnya.
Praktik kerja di lapangan atau sering disebut dengan KKN (Kuliah Kerja
Nyata) ataupun magang merupakan kegiatan akademik (intrakulikuler) yang
dilakukan oleh mahasiswa secara langsung pada lembaga/instansi yang relevan
dengan bidang pendidikan mahasiswa di perkuliahan. Wujudnya adalah partisipasi
langsung dengan cara mengikuti aktivitas di lokasi KKN/magang yang telah
disesuaikan dengan bidang masing-masing. Kegiatan ini juga tercantum dalam
kurikulum program strata 1 Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya
Malang yang wajib dilaksanakan dengan bobot 3 sks. Berdasarkan konsentrasi
keilmuan Program Studi Ilmu Administrasi Publik, maka tempat yang sesuai dan
relevan adalah salah satu instansi pemerintah di wilayah Jawa Timur yaitu pada
Badan Kepegawaian Daerah Kota Blitar.
Pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia memiliki sebuah tujuan
nasional yaitu untuk mewujudkan masyarakat madani yang taat hukum, memiliki
peradaban modern, demokratis, makmur, adil dan bermoral tinggi. Untuk itu
diperlukan pegawai negeri sebagai salah satu unsur aparatur negara yang berperan
sebagai abdi masyarakat dan bertugas menyelenggarakan pelayanan secara adil
dan merata. Dalam rangka penyelenggaraan pemerintah yang berjalan secara
efektif dan efisien, pegawai negeri sipil diharapkan bisa bekerja secara
profesional. Berdasarkan UU No 43 Tahun 1999 tentang Pokok-pokok
Kepegawaian, Pegawai negeri adalah setiap warga negara Republik Indonesia
yang telah memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang
berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri, atau diserahi tugas
negara lainnya, dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Di Indonesia, banyak instansi pemerintahan yang diduga belum optimal
dalam penyelenggaraan kinerja. Berbagai permasalahan atau hambatan yang
mengakibatkan sistem penyelengggaraan pemerintahan diperkirakan tidak
berjalan dengan baik harus ditata ulang atau diperbaharui. Untuk mewujudkan hal
tersebut, maka langkah awal yang harus dilakukan adalah meningkatkan disiplin
pegawai.
Disiplin mencakup unsur-unsur kepatuhan dan ketaatan terhadap peraturan
-peraturan yang berlaku, besarnya rasa tanggung jawab terhadap tugas-tugas yang
diberikan, serta sanggup menjalankan dan tidak mengelak untuk menerima sanksi
dan melaksanakannya dengan sungguh-sungguh apabila melanggar tugas dan
wewenang. (WS. Widodo, 1980 :60). Menurut PP Nomor 53 tahun 2010 tentang
Disiplin Pegawai Negeri Sipil, Disiplin Pegawai Negeri Sipil adalah kesanggupan
Pegawai Negeri Sipil untuk menaati kewajiban dan menghindari larangan yang
ditentukan dalam peraturan perundang-undangan dan/atau peraturan kedinasan
yang apabila tidak ditaati atau dilanggar akan dijatuhi hukuman disiplin.
Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Blitar merupakan sebuah
instansi
pemerintahan
yang
bertugas
membantu
kepala
daerah
dalam
Tujuan Umum
a. Untuk menambah wawasan, dengan melaksanakan Kuliah Kerja Magang
ini
mahasiswa
diharapkan
mendapatkan
gambaran
kerja
yang
mahasiswa
mendapat
gambaran
realita
kerja
yang
sesungguhnya.
2)
Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui bagaimana proses pengelolaan data Pegawai Negeri
Sipil di Kota Blitar.
b. Untuk menambah wawasan mengenai tata cara pengarsipan data Pegawai
Negeri Sipil Kota Blitar dengan baik.
c. Dapat melakukan kritisi terhadap fenomena yang menjadi tanggung
jawab pemerintah dalam bidang Sumber Daya Aparatur di BKD Kota
Blitar.
d. Mengamati perilaku pegawai yang berpengaruh terhadap kinerja di BKD
Kota Blitar.
e. Sebagai bahan pertimbangan untuk mengusulkan rekomendasi terkait
upaya peningkatan disiplin dan kinerja pegawai di BKD Kota Blitar.
3)
Bagi Mahasiswa
1. Untuk mengaplikasikan pengetahuan teoritis yang diperoleh di
bangku perkuliahan dengan kondisi yang sebenarnya di lapangan.
2. Dapat menguji kemampuan pribadi dalam berkreasi pada ilmu yang
dimiliki serta dalam tata cara hubungan dengan masyarakat
dilingkungan kerja.
perusahaan/lembaga
dengan
Universitas
Brawijaya,
2.
3.
4.
Sebagai
tolok
ukur
kemampuan
mahasiswa
dalam
BAB II
RENCANA KERJA
B. Metode Pelaksanaan
Dalam kegiatan magang ini, peserta magang turut membantu pekerjaanpekerjaan secara langsung, sehingga dapat mengamati dan merasakan pekerjaan
yang diberikan. Dari sejak awal rencana magang dilaksanakan, penulis menyadari
berbagai keterbatasan dan kendala. Oleh karena itu, walaupun dirasa tidak
mungkin dapat melakukan pengamatan secara intensif terhadap pokok masalah
yang sedang dikaji, maka tetap diupayakan agar penulisan laporan hasil magang
ini memperoleh data dan informasi yang memenuhi persyaratan, dengan
menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut:
1. Studi kepustakaan yaitu mempelajari teori-teori yang relevan dan
mendukung laporan magang terkait judul yang dipilih.
2. Pendekatan lapangan yaitu melakukan pengamatan langsung di lapangan
atau kegiatan di masing-masing bidang. Untuk itu digunakan teknik
pengumpulan data :
a. Melakukan praktek secara langsung terkait dengan kegiatan
pengelolaan data di subbidang formasi dan data pegawai
Program
Uraian Kegiatan
Target
Waktu
27 Juni - 1
Juli 2016
Membantu
pelaksanaan
administrasi
kepegawaian
di
BKD Kota Blitar
11 Juli - 19
Agustus 2016
Mendapatkan
informasi
kondisi
dan
suasana kerja di
tempat magang
dengan
melakukan
pengamatan
terhadap kinerja
pegawai BKD
Kota Blitar.
Mempelajari
Memahami
proses
proses
pendataan
pendataan
input
dan
input
dan
output
data
output data
pegawai.
pegawai
Mempelajari
Memahami
proses
proses
No
Program
Uraian Kegiatan
Target
Waktu
pelayanan
kepada
pegawai
pemberian
pelayanan
kepada
pegawai
22
26
Pengumpulan data Untuk memperoleh Mendapatkan
Agustus
2016
untuk
menyusun data-data sebagai
data-data yang
Laporan
akhir penunjang
diperlukan
kegiatan magang
penyusunan
sebagai laporan
laporan
magang
D. Pembagian Kerja
Pembagian kerja dalam kegiatan magang ini dilakukan oleh Badan
Kepegawaian Kota Blitar. Teknik pembagian kerja pada kegiatan magang ini
adalah tetap, dari awal magang dimulai hingga selesai tidak ada pergantian.
Kelompok kami ditempatkan pada dua bidang berbeda, yaitu tiga orang
ditempatkan pada Sub Bidang Formasi dan Data pegawai dan satu orang di Sub
bidang Mutasi. Berikut adalah pembagian kerja selama kegiatan magang :
Tabel 2 : Pembagian Kerja
Lokasi Praktek
Mahasiswa Pelaksana
Amalia Hegasari
Dwi Oktavia R.
Marsyareta F.
Tiga orang yang di tempatkan di sub bidang formasi dan data pegawai
memiliki tugas untuk membantu pengelolaan data pegawai se-Kota Blitar, salah
satu kegiatan yang dilakukan adalah upload data pegawai ke dalam SIAP. SIAP
atau Sistem Informasi Administrasi Pegawai (lihat lampiran 1) adalah aplikasi
online khusus yang dikelola dan dikembangkan oleh BKD Kota Blitar dan
digunakan khusus untuk mengelola data pegawai tiap-tiap SKPD. Berbeda dengan
sub bidang formasi dan data pegawai, pada Sub Bidang mutasi tugas yang
diberikan yaitu seperti membantu memasukkan data kenaikan pangkat yang sudah
berupa hard copy untuk dimasukkan ke dalam database ataupun tempat khusus
yang sudah disiapkan. Setelah sekitar tiga minggu membantu sub bidang mutasi,
akhirnya satu orang menyusul ke pada bagian sub bidang formasi dan pegawai
untuk membantu melakukan upload data dan yang lainnya dikarenakan pada
bagian sub bidang mutasi, sudah jarang ada pekerjaan yang membutuhkan
bantuan dari peserta magang.
BAB III
HASIL KEGIATAN
10
11
12
internal
dan
eksternal
serta
pembinaan
ndan
sarana
dan
fasilitasi
prasarana,
pengelolaan
keamanan
administrasi
kantor
dan
13
v. Fasilitasi
penyusunan
Laporan
Akuntabilitas
Kinerja
Instansi
tugas
mengkoordinasikan
perumusan
bahan
dan
14
tugas
formasi
mengkoordinasikan
pegawai,
pengadaan
perumusan
pegawai,
bahan
dan
melaksanakan
15
16
tugas
menyusun
dan
mengelola
program
dan
Diklat
Kepemimpinan
dan
Diklat
Teknis
Fungsional;
f. Pelaksanaan pengirimanDIklat Kepemimpinan dan Diklat Teknis /
Fungsional;
g. Fasilitasi
penyelenggaraan
Ujian
Dinas
Pegawai
dan
Ujian
Penyesuaian Ijazah;
h. Pelaksanaan evaluasi dampak Diklat Kepemimpinan dan Diklat Teknis
/ Fungsional;
i. Penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria Diklat Teknis /
Fungsional;
j. Fasilitasi administrasi kepegawaian mengenai tugas belajat dan ijin
belajar;
k. Fasilitasi penysunan pola karier pegawai;
l. Pelaksanaan kegiatan pelayanan teknis dan administrasi Diklat
Pegawai;
m. Pelaksanaan pendataan hasil kerja Bidang Diklat Pegawai;
n. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan laporan pelaksanaan tugas pada
Bidang Diklat Pegawai;pelaksanaan tugas kedinasan lain yang
diberikan oleh Kepala Badan seuai dengan bidang tugasnya.
17
2. Struktur Organisasi
Struktur organisasi Badan Kepegawaian Daerah Kota Blitar berdasarkan
Peraturan Daerah Kota Blitar Nomor 06 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi
Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis
Daerah sebagai berikut:
1.
Kepala Badan
Merupakan pimpinan SKPD dengan eselon II/b
2.
Sekretariat
Merupakan pimpinan sekretariat dengan eselon III/a, yang membawahi
para Kepala Sub Bagian dengan eselon IV/a, terdiri dari:
a.
b.
b.
b.
Sub Bidang Pendidikan dan Pelatihan Tugas dan Fungsi bagi PNS
Daerah
5. Bidang Pembinaan dan Kesejahteraan Pegawai
Merupakan Pembinaan dan Kesejahteraan Pegawai dengan eselon III/b,
yang membawahi Kepala Sub Bidang dengan eselon IV/a yang terdiri
dari:
a.
b.
18
satu
kesatuan
individu
Daerah
19
Jenis Kelamin
Jumlah (orang)
Laki-laki
21
Perempuan
17
Jumlah
38
Golongan Ruang
Jumlah (orang)
IV/b
IV/a
III/d
III/c
III/b
III/a
II/d
II/c
II/b
10
II/a
11
I/b
PTT
Jumlah
38
20
Tingkat Pendidikan
Jumlah (orang)
S2
S1
16
Diploma
SLTA
13
SLTP
Tenaga PTT
Jumlah
38
Pengarsipan
Proses dalam melakukan pengarsipan sendiri sangat sederhana yaitu hanya
memasukkan NIP baru atau NIP lama pegawai. Setelah data pegawai ditemukan
21
maka dapat dilakukan perubahan atau perbaruan data pegawai, misalnya data
tentang pendidikan terakhir. Selain itu, proses pemasukan data pada aplikasi SIAP
(lihat lampiran 1) juga dilakukan dengan melakukan pengunggahan berkas-berkas
pegawai ke aplikasi SIAP (lihat lampiran 2).
Untuk lebih lengkapnya mengenai kegiatan peserta magang di BKD Kota
Blitar dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
mendapat
tugas
untuk
melayani
LIBUR LEBARAN
22
Halal Bihalal
10
11
12
13
janji
14
15
pegawai
negeri,
akta
nikah,
mengalami
perubahan
misalnya
18
19
20
Kamis, 28 Juli2016
23
22
23
24
telah
25
26
27
28
29
di
scan.
Sehingga
kami
kembali
30
31
32
upload.
33
24
Misalnya
jika
pada
aplikasi
35
36
jumlahnya
tidak
sebanyak
saat
mengupload berkas.
37
38
39
akhirnya
separuhnya
dari
yang
289
dapat
pegawai
kami
hanya
verifikasi
25
lebih
banyak
diperkenalkan
pada
Kota
Blitar
yang
datang
untuk
26
awal
magang ini
untuk
pegawai
guru
SMP.
Berkas-berkas
KARSU/KARIS,
sekolah
dasar
hingga
ijasah
mulai
pendidikan
dari
tinggi,
LIBUR LEBARAN
Halal Bihalal
Untuk
10
11
dan SMK
12
13
14
15
16
kegiatan
minggu
ini
saya
masih
27
17
18
19
20
21
22
pada
23
24
belum
25
26
27
28
29
30
31
32
33
menguploud
selesai
data
dan
pegawai,
ditambahkan
dengan
untuk
34
35
36
37
22 - 23 Agustus 2016
38
28
39
40
mendapat
tugas
untuk
melayani
pegawai.
mengupload
Kami
diberi
berkas-berkas
tugas
untuk
pegawai
negeri
LIBUR LEBARAN
29
Halal Bihalal
10
11
12
13
janji
14
15
pegawai
negeri,
akta
nikah,
17
18
19
20
Kamis, 28 Juli2016
21
22
23
24
telah
25
26
27
di
scan.
Sehingga
kami
kembali
30
28
29
untuk
berdasarkan
mengklasifikasi
golongan
dan
pegawai
pendidikan
Saya
melanjutkan
kembali
kegiatan
31
32
33
34
35
36
Misalnya
jika
pada
aplikasi
31
lebih
banyak
memakan
waktu
38
39
akhirnya
separuhnya
dari
yang
289
dapat
pegawai
kami
hanya
verifikasi
32
di
bidang
formasi
dan
mutasi
33
memasukkan
Setelah
cuti
lebaran
saya
ditugaskan
untuk
10
11
12
13
14
15
16
17
34
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
Hari ini
36
dan
jumat
data pegawai
37
22 - 24 Agustus 2016
35
38
C. Bentuk-bentuk Dukungan
Selama melaksanakan kegiatan di BKD Kota Blitar, kami mendapatkan
beberapa dukungan dari pegawai di sana, antara lain :
1. Sikap pegawai yang ramah kepada peserta magang, keramahan yang
ditunjukkan pegawai BKD dapat dilihat mudahnya mereka untuk
membuat kami beradaptasi dengan lingkungan kantor, mereka juga
dengan senang hati mengajari peserta magang apabila ada kegiatankegiatan yang belum dimengerti. Sewaktu berpapasan pun selalu ada
tegur sapa dari mereka kepada kami. Hal itulah yang membuat peserta
magang menjadi lebih nyaman dengan suasana tempat magang yang
sebelumnya belum pernah kami dapatkan.
2. Sikap pengertian dari pegawai BKD, hal ini bisa dilihat sewaktu ada
peserta magang izin tidak masuk karena ada kepentingan di kampus,
mereka dengan senang hati mengizinkan, selain itu dalam hal berpakaian
di hari-hari tertentu ada kebijakan memakai baju batik, akan tetapi
kebijakan itu tidak harus kami lakukan, hal ini dikarenakan pakaian batik
tersebut hanya dimiliki oleh PNS di lingkungan pemerintah Kota Blitar
sehingga warna dan corak pakaian batik tersebut tidak dijual secara
umum.
3.
36
D. Hambatan -hambatan
Dalam pelaksanaan magang ini peserta magang tidak hanya memperoleh
dukungan tetapi juga mendapatkan hambatan, antara lain :
1. Waktu pelaksanaan magang pada pertengahan tahun sehingga banyak
bidang yang kegiatannya telah selesai. Hal ini menyebabkan peserta
magang ditempatkan di bidang yang sama dari awal kegiatan magang
hingga selesai.
2. Tidak adanya jam istirahat yang pasti sehingga membuat peserta magang
merasa canggung apabila ingin meninggalkan ruangan untuk beristirahat.
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Temuan Gap antara Teori dan Praktik
Pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia memiliki sebuah tujuan
nasional yaitu untuk mewujudkan masyarakat madani yang taat hukum, memiliki
peradaban modern, demokratis, makmur, adil dan bermoral tinggi. Untuk
mewujudkan cita-cita tersebut diperlukan sumber daya aparatur yang profesional
dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai abdi negara. Buruknya kinerja
pegawai negeri akan menjadi hambatan bagi tercapainya tujuan nasional tadi. Kinerja
pegawai negeri yang buruk ditandai dengan datang terlambat ke kantor, bermalasmalasan dalam bekerja sehingga pekerjaan selesai dalam waktu yang lama,
meninggalkan kantor sebelum jam pulang,dll.
Penetapan Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah sebuah upaya yang
positif guna menunjang keberhasilan kinerja pemerintahan. Rudi Tambunan (edisi
2, 2013), menyatakan bahwa SOP bertujuan untuk menyusun standard langkahlangkah/ alur kerja secara efektif dan efisien dalam mengatur pembuatan semua
keputusan dan tindakan di dalam organisasi, baik untuk aspek operasional maupun
administratif. Dengan adanya SOP, penyelenggaraan administrasi pemerintahan
dapat berjalan dengan pasti. Berbagai bentuk penyimpangan dapat dihindari atau
sekalipun terjadi penyimpangan di lingkungan pemerintahan, hal tersebut dapat
ditemukan penyebabnya dan bisa diselesaikan dengan cara yang tepat. Apabila
semua kegiatan sudah sesuai dengan yang ditetapkan dalam Standar Operasional
Prosedur, maka secara bertahap kualitas pelayanan publik akan lebih profesional,
cepat dan mudah.
Peningkatan disiplin kerja pegawai juga menjadi salah satu cara untuk
meningkatkan kinerja pegawai. Disiplin kerja dapat didefinisikan sebagai suatu sikap
menghormati, menghargai, patuh, dan taat terhadap peraturan-peraturan yang
37
38
berlaku, baik yang tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan
tidak mengelak menerima sanksi-sanksinya apabila ia melanggar tugas dan
wewenang yang diberikan kepadanya (Sastrohadiwiryo, 2001:291). berdasarkan
pendapat di atas maka dapat dikatakan bahwa disiplin kerja pegawai adalah sikap
para pegawai untuk berperilaku sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan
dimana dia bekerja. Disiplin yang baik pada hakekatnya akan tumbuh dan terpancar
dari hasil kesadaran manusia. Disiplin yang tidak bersumber dari hati nurani manusia
akna menghasilkan disiplin yang lemah dan tidak bertahan lama. Umumnya disiplin
kerja dapat terlihat apabila pegawai datang ke kantor tepat waktu, berpakaian sesuai
aturan, menggunakan perlengkapan kantor dengan hati-hati, dan menyelesaikan
pekerjaan sesuai dengan target waktu dan cara kerja yang telah ditentukan.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No 53 Tahun 2010 tentang Disiplin
Pegawai Negeri Sipil (PNS) telah disebutkan apa saja yang menjadi kewajiban bagi
setiap PNS terkait disiplin pegawai, diantaranya:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Memegang rahasia jabatan yang menurut sifatnya atau menurut perintah harus
dirahasiakan;
39
9.
10. Melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila mengetahui ada hal
yang dapat membahayakan atau merugikan negara atau Pemerintah terutama
di bidang keamanan, keuangan, dan materiil;
11. Masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja;
12. Mencapai sasaran kerja pegawai yang ditetapkan;
13. Menggunakan dan memelihara barang-barang milik negara dengan sebaikbaiknya;
14. Memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat;
15. Membimbing bawahan dalam melaksanakan tugas;
16. Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengembangkan karier; dan
17. Menaati peraturan kedinasan yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang.
Disiplin waktu yaitu sikap atau tingkah laku yang menunjukkan ketaatan
terhadap jam kerja yang meliputi: datang ke kantor tepat waktu, tidak
melakukan pelanggaran jam istirahat, mempergunakan waktu seefektif
mungkin untuk bekerja, dan menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. Hal ini
sama seperti yang tercantum dalam Pasal 3 ayat 11 Peraturan Pemerintah No.
53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil, yang menyebutkan
bahwa setiap PNS wajib masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja.
2.
3.
40
Mengikuti cara kerja yang ditentukan oleh organisasi. Cara kerja ini biasanya
diwujudkan dalam bentuk Standart Operasional Prosedur (SOP). Dengan
mengikuti cara kerja yang ditentukan oleh organisasi maka dapat
menunjukkan bahwa pegawai memiliki disiplin kerja yang baik, juga
menunjukkan kepatuhan pegawai terhadap organisasi.
5.
BKD Kota Blitar masih dijumpai berapa ketidaksesuaian antara teori dan praktek,
diantaranya:
a.
Disiplin waktu pegawai BKD Kota Blitar bisa dikatakan masih kurang
meskipun pegawai selalu datang ke kantor tepat waktu. Kurangnya
pengawasan dari pimpinan dan ketidakjelasan jam istirahat membuat pegawai
dengan sesuka hati meninggalkan pekerjaannya untuk melakukan urusan di
luar urusan pekerjaan. Pegawai biasanya memulai jam istirahat mereka saat
waktu Dhuhur tiba. Pada waktu ini pegawai yang beragama Islam akan
menunaikan sholat Dhuhur dan kemudian makan siang. Setelah itu, mereka
akan kembali bekerja. Namun, sering dijumpai pegawai tidak segera kembali
bekerja setelah beristirahat. Perilaku pegawai BKD yang demikian tidak
41
Dalam hal berpakainan rapi di tempat kerja, seluruh pegawai di BKD Kota
Blitar telah melaksanakannya dengan baik. Pegawai BKD memakai seragam
dan tanda pengenal sesuai dengan ketentuan. Alfred R. Lateiner (1983:72)
menyebutkan bahwa berpakaian rapi merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi disiplin kerja pegawai karena dengan berpakian rapi suasana
kerja akan terasa nyaman dan rasa percaya diri dalam bekerja akan tinggi.
Namun dalam praktiknya berpakaian rapi tidak mempengaruhi disiplin kerja
pegawai BKD.
c.
d.
Tidak semua bidang pada BKD memiliki SOP. Pada subbidang formasi dan
data pegawai di BKD tidak terdapat SOP sehingga membuat pegawai tidak
mempunyai pedoman terkait berapa lama waktu yang seharusnya digunakan
dalam mengerjakan suatu pekerjaan dan bagaimana seharusnya suatu
42
Tugas pokok dari bidang sekretariat salah satunya adalah penyampaian data
hasil
pembangunan
dan
informasi
lainnya
terkait
layanan
bidang
43
B. REKOMENDASI
Berdasarkan temuan gap antara teori dan praktik serta demi mewujudkan
pelayanan administrasi kepegawaian yang efektif dan efisien. Maka dengan
hasil temuan tersebut kami merekomendasikan beberapa hal :
a.
Perlu adanya ketegasan pimpinan, baik kepala dinas, kepala bidang, maupun
kepala sub bidang. Ketegasan pemimpin dapat diwujudkan dalam bentuk
aturan-aturan yang jelas dan juga perilaku. Untuk menumbuhkan sikap
disiplin pegawai, pimpinan harus memberi contoh terlebih dahulu. Dengan
memberikan contoh kedisiplinan, maka pegawai bawahannya akan tergerak
untuk bersikap disiplin pula. Pemberlakuan disiplin termasuk salah satu
upaya untuk menumbuhkan dan memperbaiki etos kerja pegawai. Dengan
pemberlakuan disiplin kerja kepada pegawai dapat memberikan motivasi
kepada
pegawai
untuk
bekerja
secara
maksimal, sehingga
dapat
meningkatkan produktifitas kerja yang efektif dan efisien dan kinerja pun
meningkat.
b.
c.
44
d.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari kegiatan magang yang telah kami laksanakan selama kurang lebih
dua bulan, mulai tanggal 27 Juni hingga 26 Agustus 2016, maka dapat kami
simpulkan bahwa:
1.
2.
3.
46
B. SARAN
Dari kegiatan magang yang telah kami lakukan di Badan Kepegawaian
Daerah Kota Blitar maka kami menyarankan poin-poin di bawah ini:
1.
Perlu adanya peraturan dan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang tegas
dan jelas sehingga ada kepastian tentang hak, kewajiban, tanggung jawab, dan
kewenangan seluruh pihak yang terkait dalam penyelenggaraan pelayanan
kepegawaian oleh Badan Kepegawaian Daerah Kota Blitar. Adanya SOP
pada suatu organisasi akan membuat pegawai disiplin dan bertanggung jawab
terhadap pekerjaannya sehingga kinerja organisasi juga meningkat.
2.
Perlu adanya ketegasan pemimpin. Dengan pemimpin yang disiplin dan tegas,
maka kecil kemungkinan bawahannya akan bersifat malas-malasan atau tidak
bertanggung jawab pada pekerjaannya. Selain itu supaya pegawai lebih
bertanggung jawab terhadap pekerjaanya diperlukan pembinaan pegawai
terutama bagi pegawai-pegawai yang kinerjanya masih kurang bagus.
3.
DAFTAR PUSTAKA
Laitener, Alfred R. 1983. Teknik Memimpin Pegawai dan Pekerja. Aksara Baru:
Jakarta
Sastrodiwiryo, Siswanto. 2001. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia. Bumi
Aksara : Jakarta
Tambunan, Rudi M. 2013. Standard Operating Procedures (SOP) Edisi Kedua.
Maiestas Publishing : Jakarta
Widodo, WS. 1980. Pokok-pokok Pengertian Ilmu Administrasi Kepegawaian.
Balai Pembinaan Administrasi UGM: Yogyakarta
UU No 43 Tahun 1999 tentang Pokok-pokok Kepegawaian
Keputusan Mendagri Nomor 17 Tahun 2000 tentang Sistem Informasi
Manajemen Kepegawaian Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah
Daerah
PP Nomor 53 tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil
Peraturan Walikota Blitar Nomor 38 Tahun 2014 Tentang Tugas Pokok, Fungsi
dan Tata Kerja Badan Kepegawaian Daerah.
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62