MODUL
OTOMATISASI TATA KELOLA HUMAS
DAN KEPROTOKOLAN
SEMESTER 1
KELAS
XI
OTKP
Disusun Oleh :
JENUL MUTAKIN, S.E., M.Pd.
2021
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim.
Puji dan syukur penyusun panjatkan kepada Alloh SWT berkat taufik dan
hidayah – Nya lah Modul Otomatisasi Tata Kelola Humas dan Keprotokolan ini
dapat terselesaikan dengan segala kekurangannya.
Penyusun
Pertemuan 1
Pertemuan 2
2. Konsep Humas
a. Latar Belakang Konsep Humas
Terdapat dua konsep besar yang menjadi latar belakang dari
berkembangnya humas, yaitu sebagai berikut.
1) Konsep Tradisional
Konsep tradisional dari humas, antara lain konsep tardisional
tertutup, konsep tradisional terbatas, dan konsep tradisional
eksternal.
a) Konsep tradisional tertutup
Dalam konsep tradisonal dari suatu bisnis yang sifatnya
tertutup, seseorang/perusahaan/lembaga/organisasi selalu
menutupi peristiwa yang menimpanya, jika peristiwa tersebut
dianggap sebagai peristiwa yang buruk atau yang bersifat
negative.
Pada masa itu tidak terpikirkan bahwa hal yang ditutup-tutpi
cepat atau lambat akan terbongkar juga dan akan diketahui
oleh masyarakat luas. Orang/perusahaan/lembaga kurang
memperhitungkan proses komunikasi yang timbul dalam
masyarakat.
b) Konsep tradisional terbatas
Dalam konsep tradisonal dari suatu bisnis yang sifatnya
terbatas, ditandai dengan keterbatasan dalam hal memasarkan
produk atau jasa. Dalam hal ini orang/perusahaan/lembaga jika
membuka perusahaan, walaupun diperhitungkan dengan
pasarannya, tetapi hasil produksinya hanya disesuaikan
dengan kebutuhan daerahnya saja.
c) Konsep tradisional eksternal
Public relations di masa ini konsepnya mengarah pada
kegiatan yang sifatnya ekstenal, atau dengan kata lain orientasi
kegiatan public relations adalah hanya untuk masyarakat di luar
organisasi/perusahaan saja.
2) Konsep Modern
Konsep modern dalam humas, antara lain konsep modern terbuka,
konsep modern tersebar luas, serta konsep modern internal dan
eksternal.
a) Konsep modern terbuka
Dalam konsep modern dari suatu bisnis,
orang/perusahaan/lembaga pada umumnya sudah menyadari
pentingnya informasi yang diberikan kepada masyarakat
secara benar, jelas, terbuka, jujur dalam arti sesuai dengan
faktanya. Hal ini dimaksudkan agar public dapat mengetahui
b. Tujuan Humas
Pada hakikatnya, humas merupakan suatu aktivitas, sehingga
humas memiliki tujuan, yaitu terpelihara dan terbentuknya saling
pengertian (aspek kognisi), menjaga dan membentuk saling percaya
(aspek afektif), serta memelihara dan menciptakan kerja sama (aspek
psikomotorik). Tujuan utama dari humas, yaitu membentuk suatu citra
atau image yang mendukung atau memihak pada lembaga/organisasi
di mana humas tersebut berada.
Menurut Frida Kusumastuti (2002:20), tujuan humas dapat
dirumuskan sebagai berikut:
a) Terpelihara dan terbentuknya saling pengertian (Aspek Kognisi).
Saling pengertian dimulai dari saling mengenal atau mengetahui
satu sama lain. Baik mengenal kebutuhan, kepentingan, harapan,
maupun budaya masing-masing. Dengan demikian, aktivitas
kehumasan/public relations harus menunjukkan adanya usaha
untuk saling mengenal dan mengerti antara publik dan organisasi.
Sifat komunikasinya cenderung informatif yaitu dengan
memberikan informasi kepada publik tentang organisasi, baik
menyangkut isu-isu ataupun kegiaatan yang diadakan organisasi.
b) Menjaga dan membentuk saling percaya (Aspek Afeksi).
Untuk mencapai tujuan saling percaya, seorang humas harus
menerapkan prinsip-prinsip komunikasi persuasif. Dengan
Pertemuan 3
d. Peran Humas
1) Expert Preciber Communication
Pada dasarnya petugas humas dianggap sebagai orang yang ahli
dalam bidang kehumasan. Sehingga, seorang humas harus
berperan untuk menasehati pimpinan suatu organisasi/perusahaan.
Hubungan ini seperti hubungan yang terjadi antara dokter dan
pasien.
2) Problem Solving Proses Facilitator
Humas memiliki peran sebagai fasilitator dalam memecahkan
berbagai permasalahan.
3) Communication Facilitator
Humas memiliki peranan sebagai fasilitator komunikasi yang terjadi
antara organisasi/perusahaan dengan publik, baik publik internal
maupun eksternal. Istilah yang umum, yaitu sebagai jembatan
komunikasi yang terjadi antara publik dengan perusahaan.
4) Technician Communication
Dalam hal ini, petugas humas adalah pelaksana dari teknis
komunikasi. Seorang humas melayani layanan di bidang teknis.
f. Manfaat Humas
Menurut pendapat Frank Jeffkins, Humas atau Public Relations
memiliki manfaat sebagai berikut.
1) Manajemen Krisis
Tim Humas yang berada dalam struktur perusahaan memiliki tugas
untuk menyelesaikan berbagai krisis yang terjadi dengan melakukan
berbagai bentuk persiapan dan juga kesiapan tersendiri dari humas.
2) Penerbitan Dekstop
Dalam hal ini, humas memiliki tanggung jawab atas jurnal dari
komputer perusahaan.
3) Identitas Perusahaan
Identitas perusahaan adalah suatu wahana komunikasi bagi seluruh
karyawan dari perusahaan, pemilik saham, agen atau dealer,
lembaga keuangan, konsumen, serta berbagai pihak yang memiliki
kepentingan dan juga memiliki kaitan dengan perusahaan.
Pertemuan 4
Pertemuan 5
10. Humas dapat dibedakan menjadi dua pengertian, yaitu sebagai teknik
komunikasi dan humas sebagai metode komunikasi. Pernyataan tersebut
merupakan pendapat ....
A. Frank Jefkins
B. Effendy
C. Seidel
D. The Pitish Institut of public Relations
E. IPRA
Pertemuan 6
2. Perhumas Indonesia
Dalam Perhumas Indonesia memilki kode etik dan juga regulasi
profesi kehumasan yaitu terdapat pada :
Pasal III
PERILAKU TERHADAP MASYARAKAT DAN MEDIA MASSA
Anggota PERHUMAS INDONESIA harus melakukan upaya-upaya
berikut.
a. Menjalankan kegiatan profesi kehumasan dengan memerhatikan
kepentingan masyarakat serta harga diri anggota masyarakat.
b. Tidak melibatkan diri dalam tindak memanipulasi integritas sarana
maupun jalur komunikasi massa.
c. Tidak menyebarluaskan informasi yang tidak benar atau yang
menyesatkan sehingga dapat menodai profesi kehumasan.
d. Senantiasa membantu untuk kepentingan Indonesia.
Pertemuan 7
Pertemuan 8
A. Definisi Khalayak
1. Pengertian Khalayak Humas
Khalayak memliki arti, yaitu kelompok atau orang-orang yang
melakukan kegiatan komunikasi dengan suatu organisasi, baik yang
dilakukan secara internal maupun eksternal. Khalayak juga sering disebut
istilah publik. Istilah Public Relations adalah khalayak yang berasal dari
berbagai kegiatan public relations. Public juga disebut stakeholders, yaitu
suatu kumpulan dari berbagai pihak yang memiliki kepentingan terhadap
perusahaan.
Terdapat beberapa unsur stakeholders yang ada dalam khalayak humas,
yaitu sebagai berikut.
a. Masyarakat Luas
b. Calon Pegawai atau Anggota
c. Pegawai atau Anggota
d. Pemasok
e. Masyarakat Keuangan
f. Distributor
g. Konsumen dan Pemakai
h. Pencipta atau Pimpinan Pendapat Umum
Pertemuan 9
Pertemuan 10
9. Berikut salah satu bagian dari khalayak humas yang disebut sebagai
pemakai produk adalah ....
A. Distributor D. Pemasok
B. Produsen E. Pencipta
C. Konsumen
Pertemuan 11
Pertemuan 13
Pertemuan 14
c. Standar Pelayanan
Standar pelayanan adalah suatu ukuran yang sudah ditentukan
sebagai suatu dari pelayanan yang baik. Standar pelayanan
mengandung baku mutu dari suatu pelayanan. Menurut pendapat dari
Goetsch dan Davis, mutu adalah kondisi dinamis yang berhubungan
dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang
memenuhi atau melebihi harapan pihak yang menginginkannya.
Pertemuan 15
2. Kebutuhan Pelanggan
a. Pengertian dan Jenis-Jenis Kebutuhan Pelanggan
Tugas dari humas bukan hanya mampu melakukan identifikasi
pasar melainkan juga memahami mengenai kebutuhan pasar.
Terdapat beberapa pelanggan yang memiliki kebutuhan yang tidak kita
sadari atau tidak mengungkapkannya. Misalnya, dalam kehidupan
sehari-hari, kita sering mendengar jika banyak pembeli yang
menginginkan untuk mempunyai barang yang murah, menarik, dan
cepat. Sehingga apa arti dari murah, menarik, dan cepat, hal inilah
yang di maksud dengan kebutuhan pelanggan.
Pada dasarnya kebutuhan pelanggan dapat dibedakan menjadi
lima jenis, yaitu sebagai berikut.
b. Harapan Pelanggan
Harapan pelanggan adalah hubungan erta yang terjadi antara
kualitas dan kepuasan pelanggan. Pada dasarnya erdapat faktor yang
dapat menentukan pelanggan yang terdiri dari rekomendasi dari mulut
ke mulut, pengalaman dari masa lampau, dan iklan.
Zeithaml menjelaskan jika harapan pelanggan terhadap kualitas
suatu jasa terbentuk dari beberapa faktor, yaitu enduring service
intensifiers, personal needs, transitory service intensifiers, perceived
service intensifiers, self-perceived service roles, situational factors,
explicit service promises, implicit service promises, world od mouth,
dan past experience.
Pertemuan 16