YUNI NOFITASARI
27315350
KELAS 3TB04
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Hukum dan Pranata
Pembangunan, semester V dengan materi “Pranata Pembangunan Nasional dan
AMDAL”, tepat pada waktunya.
Penyusunan tugas ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang telah
meluangkan waktunya, oleh karena itu melalui kesempatan ini saya menyampaikan
ucapan terima kasih kepada:
1. Ibu Riswanti selaku Dosen mata kuliah Hukum dan Pranata Pembangunan
Kelas 3TB04 yang telah memberikan tugas.
Serta pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu. Saya menyadari
sepenuhnya bahwa materi yang saya sajikan masih memerlukan pengembangan lebih
lanjut. Oleh karena itu saran dan kritik dari para pembaca sangat saya harapkan
agar nantinya dapat diperoleh hasil yang lebih maksimal. Akhir kata, dengan segala
kerendahan hati semoga materi yang saya sajikan dapat bermanfaat bagi semua pihak,
terimakasih.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
memiliki hubungan dalam lingkup pembangunan. Berdasarkan permasalahan tersebut,
penulis mengangkat judul makalah “Pranata Pembangunan Nasional dan AMDAL”
sesuai materi yang di peroleh. Kajian ini dibuat sebagai salah satu cara untuk mengetahui
lebih dalam mencermati masalah hukum pranta pembangunan nasional dan amdal.
Berdasarkan latar belakang di atas, topik bahasan dalam makalah ini yakni untuk
mengetahui lebih dalam mencermati masalah pranta pembangunan nasional dan amdal
I.3 Tujuan
Untuk menjelaskan dan mencermati masalah pranta pembangunan nasional dan amdal
I.4 Manfaat
Dapat menjelaskan dan mencermati masalah pranta pembangunan nasional dan amdal
Jenis penulisan :
Deskriptif kualitatif, yaitu menggunakan metode studi pustaka dengan mengkaji
dan membandingkan sumber – sumber yang relevan sesuai dengan materi yang
dibahas.
Waktu dan tempat penulisan :
Januari 2018, Jurusan Arsitektur, fakultas Teknik sipil dan Perencanaan,
Universitas Gunadarma.
Teknik analisis data :
Data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisi dengan teknik deskriptif kualitatif
dengan mencari hubungan dan pola sebab – akibat berdasarkan literature yang
relevan.
2
BAB II
PRANTA PEMBANGUNAN DAN AMDAL
Pranata adalah sistem tingkah laku sosial yang bersifat resmi, serta adat istiadat
dan norma yang mengatur tingkah laku seluruh manusia di masyarakat. Pembangunan
merupakan suatu bentuk proses, perbuatan maupun cara membangun yang
bersifat fisikal maupun non fisikal, proses peningkatan terus menerus yang dilakukan
secara positif. Pembangunan dilakukan untuk mencapai kesejahteraan rakyat baik
secara fisikal maupun non fisikal. Dapat disimpulkan bahwa definisi dari pranata
pembangunan yakni sistem norma dan adat istiadat yang mengatur tingkah laku sosial
dalam proses peningkatan kesejahteraan rakyat baik secara fisikal maupun non-fisikal.
II.2 AMDAL
3
maka sejak tanggal 23 Oktober 1993 pemerintah mencabut PP No. 29 Tahun 1986 dan
menggantikannya dengan PP No. 51 Tahun 1993 tentang AMDAL dalam rangka
efektivitas dan efisiensi pelaksanaan AMDAL. Dengan diterbitkannya Undang-undang
No. 23 Tahun 1997, maka PP No. 51 Tahun 1993 perlu disesuaikan. Oleh karena itu,
pada tanggal 7 Mei 1999, pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun
1999. Melalui PP No. 27 Tahun 1999 ini diharapkan pengelolaan lingkungan hidup dapat
lebih optimal.
4
II.2.2 Parameter AMDAL
Lingkungan merupakan suatu sistem dimana terdapat interaksi antara berbagai
macam parameter lingkungan didalamnya. Misalnya suatu penentuan lahan (zoning)
untuk pembangunan perumahan dapat menyebabkan erosi tanah ditempat lain karena
adanya dislokasi bebatuan atau dapat menyebabkan hilangnya tingkat kesuburan tanah
akibat terkikisnya lapisan atas lahan tersebut. Parameter atau atribut lingkungan dapat
dikategorikan menjadi tiga jenis :
Parameter terperinci yang dapat dipergunakan untuk menjelaskan keadaan
lingkungan di mana setiap perubahan dari parameter ini akan merupakan indikator
dari perubahan-perubahan dalam lingkungan yang bersangkutan.
Parameter umum yaitu suatu tinjauan singkat atas parameter lingkungan yang
secara umum dapat menggambarkan sifat dari dampak-dampak yang potensial
terhadap lingkungan.
Parameter controversial yaitu parameter lingkungan yang karena usaha-usaha
pembangunan fisik mendapat dampak lingkungan tertentu atas dampak yang
terjadi ini kemudian timbul suatu reaksi yang bertentangan dari masyarakat
umum.
Parameter lingkungan yang harus dianalisis pada operasi AMDAL, meliputi :
Dampak Lingkungan Faktor Fisis Biologis Udara
Langsung Air
Lahan
Aspek ekologi hewan
Suara
SDA termasuk
kebutuhan energi
Faktor Sosial Budaya Tata cara hidup
Pola kebutuhan
psikologis
Sistem psikologis
Kebutuhan lingkungan
sosial
Pola sosial budaya
Faktor Ekonomi Ekonomi regional dan
ekonomi perkotaan
5
Pendapatan dan
pengeluaran sector
public
Konsumsi dan
pendapatan perkapita
Dampak Lingkungan Tidak Perluasan pemanfaatan lahan
Langsung Pengembangan kawasan terbangun
Perubahan gaya hidup karena meningkatnya daya
mobilitas masyarakat dan lain sebagainya
6
Memberi informasi bagi masyarakat atas dampak yang ditimbulkan dari suatu
rencana usaha dan atau kegiatan
7
Manfaat AMDAL meliputi:.
Berwawasan lingkungan dan berkelanjutan desain.
Kepatuhan dengan standar yang lebih baik.
Tabungan modal dan biaya operasi.
Mengurangi waktu dan biaya untuk persetujuan.
Proyek peningkatan penerimaan.
Perlindungan yang lebih baik terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.
Apa maksud dan tujuan dari AMDAL? Maksud dan tujuan dari AMDAL dapat
dibagi menjadi dua kategori. Itu tujuan langsung AMDAL adalah untuk memberi proses
pengambilan keputusan oleh berpotensi signifikan mengidentifikasi dampak lingkungan
dan risiko proposal pembangunan. Tertinggi (jangka panjang) Tujuan AMDAL adalah
untuk mempromosikan pembangunan berkelanjutan dengan memastikan bahwa usulan
pembangunan tidak merusak sumber daya kritis dan fungsi ekologis atau kesejahteraan,
gaya hidup dan penghidupan masyarakat dan bangsa yang bergantung pada mereka.
8
II.2.4 Proses AMDAL Dalam Hukum Pranata Pembangunan
AMDAL adalah Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, merupakan reaksi
terhadap kerusakan lingkungan akibat aktivitas manusia yang semakin meningkat. Reaksi
ini mencapai keadaan ekstrem sampai menimbulkan sikap yang menentang pembangunan
dan penggunaan teknologi tinggi. Dengan ini timbullah citra bahwa gerakan lingkungan
adalah anti pembangunan dan anti teknologi tinggi serta menempatkan aktivis lingkungan
sebagai lawan pelaksana dan perencana pembangunan. Karena itu banyak pula yang
mencurigai AMDAL sebagai suatu alat untuk menentang dan menghambat
pembangunan.
9
DOKUMEN AMDAL
10
PIHAK-PIHAK YANG TERLIBAT DALAM PROSES AMDAL
Suatu rencana kegiatan dapat dinyatakan tidak layak lingkungan, jika berdasarkan
hasil kajian AMDAL, dampak negatif yang timbulkannya tidak dapat ditanggulangi oleh
teknologi yang tersedia. Demikian juga, jika biaya yang diperlukan untuk menanggulangi
dampak negatif lebih besar daripada manfaat dari dampak positif yang akan ditimbulkan,
maka rencana kegiatan tersebut dinyatakan tidak layak lingkungan. Suatu rencana
kegiatan yang diputuskan tidak layak lingkungan tidak dapat dilanjutkan
pembangunannya. Dengan adanya AMDAL ini kita dapat mengetahui dampak
pembangunan pada lingkungan, sehingga dalam pembangunan itu kita tidak merusak
lingkungan alami yang telah ada, dan dengan adanya AMDAL ini juga kita dapat sedikit
membantu memperbaiki lingkungan.
11
BAB III
STUDI KASUS
12
Muara Wisesa Samudera anak perusahaan PT Agung Podomoro Land itu. Meski
kepemimpinan di DKI Jakarta silih berganti seiring dengan berlangsungnya waktu,
megaproyek ambisius tersebut tetap kekeuh dilanjutkan. Pemerintah DKI Jakarta sendiri
telah berulang kali menerbitkan peraturan untuk menjamin kelangsungan reklamasi.
Terbaru, sejak pertama dilantik pada 19 November 2014, Gubernur DKI Jakarta „Ahok‟
Basuki Tjahaja Purnama telah merilis sebanyak 4 (empat) izin pelaksanaan reklamasi.
Analisa
Berdasarkan data yang ada, ditinjau dari Undang – undang No. 32 Tahun 2009, begitu
banyak pelanggaran yang terjadi terhadap ketentuan hukum lingkungan. Seperti yang
diuraikan dibawah ini :
13
program yang berpotensi menimbulkan dampak atau risiko lingkungan hidup.
Reklamasi 17 pulau yang dipastikan akan mengubah bentangan alam, adalah
salah satu di antaranya.
Penerbitan izin reklamasi dengan penilaian lingkungan hidup secara parsial
(setengah-setengah) tanpa melalui kajian kawasan terpadu dan holistik, adalah
pelanggaran keempat. Sudah banyak kajian akademik maupun pendapat ahli yang
menyatakan bahwa reklamasi akan menimbulkan tiga dampak utama bagi
lingkungan, yaitu sedimentasi, eutrofikasi, dan penumpukan logam berat di dalam
air. Intinya, reklamasi akan memperburuk kondisi lingkungan di Teluk Jakarta.
Pemerintah DKI Jakarta menerbitkan izin reklamasi tanpa mengikuti prosedur
perizinan lingkungan hidup berdasarkan PP No. 27 Tahun 2007. Perizinan
lingkungan hidup berupa Surat Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup, Izin
Lingkungan, dan dokumen AMDAL tidak pernah diumumkan kepada masyarakat
luas, termasuk yang terdampak langsung yakni nelayan tradisional.
Dampak
Terhadap Lingkungan
- Reklamasi akan memperpanjang muara sungai dan memperlambat arus.
Setidaknya, proses tersebut akan menahan air dari 13 sungai besar di Jakarta
sehingga dapat mengakibatkan banjir yang lebih besar. Hal ini kontra dengan
upaya pemerintah dalam menanggulangi banjir, melalui pembangunan dan
pembersihan kanal-kanal yang selama ini telah dilakukan.
- Air sungai dan air laut lama kelamaan akan keruh karena material yang
terbawa air tidak teralirkan dengan lancar. Akhirnya, terjadilah penurunan
kualitas air. Sumur-sumur penduduk di sekitar pantai yang tadinya payau
akan menjadi asin.
Terhadap Warga Sekitar
- Berkurangnya kualitas air tawar, dapat memicu tumbuh kembangnya bakteri
E-Colli yang apabila terminum dapat menyebabkan penyakit disentri dan
14
diare pada penduduk sekitar.
- Penurunan keanekaragaman hayati disebabkan oleh pencemaran laut akibat
kegiatan di area reklamasi yang akan menyebabkan kematian ikan dapat
mengurangi penghasilan warga sekitar yang kebanyakan berpencaharian
menjadi nelayan.
BAB IV
PENUTUP
IV.1 Kesimpulan
15
DAFTAR PUSTAKA
16