Anda di halaman 1dari 36

Dosen Pembina Siti Awaliyah, S.Pd, M.

Hum
Dasar Negara Indonesia
 Dalam pengertian historisnya,
merupakan hasil pergumulan pemikiran
para pendiri negara (the founding
fathers) untuk menemukan landasan
atau pijakan yang kokoh untuk di
atasnya didirikan negara Indonesia
merdeka.
 Pancasila sebagai dasar negara
Indonesia sesuai dengan jiwa bangsa
Indonesia
29 Mei 1945, Dr. KRT
Radjiman
29 Mei 1945, Mr.
Wedyodiningrat meminta
Muhammad Yamin,
anggota BPUPKI untuk
mengusulkan dasar
mengemukakan dasar
negara Indonesia
negara Indonesia
merdeka

1 Juni 1945, Ir.


30 Mei 1945, Prof. Dr.
Soekarno, menyebut
Soepomo,
dasar negara dengan
mengemukakan "Dasar
istilah philosophische
Negara Indonesia
grondslag dan
Merdeka"
weltanschauung

22 Juni 1945, Panitia 10-17 Juli 1945 Piagam


Sembilan berhasil Jakarta diterima dan
merumuskan pada 18 Agustus 1945
Rancangan Mukadimah PPKI mengesahkan
Hukum Dasar (Piagam UUD NRI 1945 (beserta
Jakarta) Pembukaannya)
UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA
TAHUN 1945
PEMBUKAAN
(Preambule)

Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab
itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai
dengan peri-kemanusiaan dan peri-keadilan.
Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada
saat yang berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia
ke depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu,
berdaulat, adil dan makmur.
Atas berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh
keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat
Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya.
Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia
yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan
ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan
Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk
dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat
dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan
beradab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, serta dengan mewujudkan
suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pancasila
Menurut
Pembukaan
UUD NRI
Tahun
1945
Berdasarkan ajaran Stuffen Theory dari Hans
Kelsen, hubungan Pancasila dengan Pembukaan
NRI Tahun 1945 digambarkan:

Pancasila

Pembukaan

Pasal-pasal UUD NRI


Tahun 1945

Rakyat
 Pancasila adalah cerminan
dari jiwa dan cita-cita hukum
bangsa Indonesia
 Pancasila merupakan norma
dasar dalam penyelenggaran
bernegara dan yang menjadi
sumber dari segala sumber
hukum sekaligus recht idee
(kerangka citra hukum) baik
tertulis maupun tidak tertulis di
Indonesia
Pancasila Bersifat Yuridis
Kenegaraan
 Pancasila yang berfungsi sebagai dasar negara
tercantum dalam Alinea Keempat Pembukaan UUD
NRI Tahun 1945,
“… maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan
Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar
Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu
susunan Negara Republik Indonesia yang
berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada
Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang
adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan, serta dengan
mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia.”
Fungsi Pokok Pancasila Sebagai
Dasar Negara
 Adalah sebagai sumber dari segala
sumber hukum atau sumber tertib hukum
di Indonesia, sebagaimana tertuang dalam
TAP MPRS No. XX/MPRS/1966 (Jo. TAP
MPR No. IX/MPR/1978)
 Konsekuensi yuridisnya, seluruh
peraturan perundang-undangan RI harus
sejiwa dan sejalan dengan Pancasila.
Hubungan Pancasila dengan
Pembukaan UUD NRI Tahun 1945

Dapat dipahami sebagai hubungan yang


bersifat formal dan material.
Hubungan Pancasila dengan
Pembukaan UUD NRI Tahun 1945
Secara Formal (Menurut Kaelan)
 Menunjuk tercantumnya Pancasila secara
formal di dalam Pembukaan UUD NRI Tahun
1945
 Rumusan Pancasila sebagai dasar negara
adalah sebagaimana tercantum dalam
Pembukaan UUD NRI Tahun 1945
 Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 mempunyai
dua macam kedudukan yaitu sebagai dasar
dan sebagai tertib hukum tertinggi
Lanjutan …
 Pembukaan yang berintikan Pancasila
merupakan sumber bagi pasal-pasal
UUD NRI Tahun 1945
 Pancasila adalah substansi esensial
yang mendapatkan kedudukan formal
yuridis dalam Pembukaan UUD NRI
Tahun 1945
Hubungan Pancasila dengan
Pembukaan UUD NRI Tahun 1945
Secara Material
 Menunjuk pada materi pokok atau isi
Pembukaan yang tidak lain adalah Pancasila
 Oleh karena kandungan material Pembukaan
UUD NRI 1945 adalah Pancasila maka
Pembukaan UUD NRI 1945 disebut sebagai
Pokok Kaidah Negara yang Fundamental
 Sebagai Pokok Kaidah Negara yang
Fundamental maka Pembukaan UUD NRI 1945
tidak dapat diubah
 Pembukaan UUD NRI 1945
mengandung pokok-pokok pikiran yang
bersumber dari Pancasila (nilai-nilai
luhur yang dijunjung tinggi oleh bangsa
Indonesia)
 Pokok-pokok pikiran tersebut dijabarkan
ke dalam pasal-pasal UUD NRI 1945
 Hubungan Pembukaan UUD NRI 1945
yang memuat Pancasila dengan pasal-
pasal UUD NRI 1945 bersifat kausal
dan organis
Hubungan Pembukaan UUD NRI 1945
dengan Pasal-pasal UUD NRI 1945

Bersifat Kausal Bersifat Organis

 Pembukaan UUD NRI  Pembukaan dan Pasal-


1945 merupakan pasal UUD NRI 1945
penyebab keberadaan merupakan satu kesatuan
pasal-pasal UUD NRI yang tidak terpisahkan.
1945  Dengan dijabarkannya
pokok2 pikiran Pembukaan
UUD NRI 1945 ke dalam
pasal-pasal maka
Pancasila telah menjadi
hukum positif
Pembukaan mengandung empat pokok
pikiran yang diciptakan dan dijelaskan
dalam pasal-pasal

1. Persatuan
2. Keadilan sosial
3. Kedaulatan rakyat
4. Ketuhanan Yang Maha Esa
Pokok Pikiran Pertama
(Persatuan)
 Aliran pengertian negara persatuan
diterima dalam Pembukaan UUD NRI 1945
, yaitu negara yang melindungi bangsa
Indonesia seluruhnya.
 Negara mengatasi paham golongan dan
segala paham perorangan
 Dasar negara yang utama
 Penyelenggara negara dan setiap warga
negara wajib mengutamakan kepentingan
negara di atas kepentingan golongan atau
perorangan
Pokok Pikiran Kedua (Keadilan
Sosial)
 Merupakan causa finalis dalam
Pembukaan UUD NRI 1945 yang
menegaskan tujuan atau suatu cita-cita
yang hendak dicapai
 Pokok pikiran ‘keadilan sosial’ merupakan
tujuan negara yang didasarkan pada
kesadaran bahwa manusia Indonesia
mempunyai hak dan kewajiban yang sama
untuk menciptakan keadilan sosial dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
Pokok Pikiran Ketiga (Kedaulatan
Rakyat)
 Mengandung konsekuensi logis yang
menunjukkan bahwa sistem negara
yang terbentuk dalam UUD NRI 1945
harus berdasar pada kedaulatan rakyat
dan permusyawaratan perwakilan.
 Aliran ini sesuai dengan sifat
masyarakat Indonesia (Bakry, 2010)
Pokok Pikiran Keempat
(Ketuhanan Yang Maha Esa)
 UUD NRI 1945 harus mengandung isi
yang mewajibkan pemerintah dan lain-
lain penyelenggara untuk memelihara
budi pekerti kemanusiaan yang luhur
dan memgang teguh cita-cita moral
rakyat yang luhur.
 Merupakan asas moral bangsa dan
negara (Bakry, 2010)
PROSES PERUBAHAN UUD NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN
1945 Kesepakatan Dasar
Sebelum Perubahan Tujuan Perubahan Dasar Yuridis
• Tidak mengubah
• Pembukaan Menyempurnakan aturan
• Pasal 3 UUD 1945 Pembukaan UUD 1945
dasar, mengenai:
• Batang Tubuh • Pasal 37 UUD 1945 • Tetap mempertahankan
• Tatanan negara Negara Kesatuan
- 16 bab • Kedaulatan Rakyat • TAP MPR No.IX/MPR/1999 Republik Indonesia
- 37 pasal • HAM • TAP MPR No.IX/MPR/2000 • Mempertegas sistem
• Pembagian kekuasaan presidensiil
- 49 ayat
• Kesejahteraan Sosial • TAP MPR No.XI/MPR/2001
• Penjelasan UUD 1945
- 4 pasal Aturan • Eksistensi negara yang memuat hal-hal
Peralihan demokrasi dan negara normatif akan
- 2 ayat Aturan hukum dimasukan ke dalam
Tambahan • Hal-hal lain sesuai pasal-pasal
dengan perkembangan • Perubahan dilakukan
• Penjelasan aspirasi dan kebutuhan dengan cara “adendum”
bangsa

Hasil Perubahan Sidang MPR


• Pembukaan
• Pasal-pasal: • Sidang Umum MPR 1999
Tanggal 14-21 Okt 1999
- 21 bab • Sidang Tahunan MPR 2000
- 73 pasal Tanggal 7-18 Agt 2000
- 170 ayat • Sidang Tahunan MPR 2001
- 3 pasal Aturan Tanggal 1-9 Nov 2001

Peralihan • Sidang Tahunan MPR 2002


Tanggal 1-11 Agt 2002
- 2 pasal Aturan
Tambahan
Hasil Perubahan UUD NRI 1945
Menurut Rindjin (2012)
Keseluruhan Pasal-pasal UUD NRI 1945 tah
telah mengalami perubahan dapat
dikelompokkan menjadi tiga bagian
 Pertama, pasal-pasal yang terkait aturan
pemerintahan negara dan kelembagaan negara
 Kedua, pasal-pasal yang mengatur hubungan
antara negara dan penduduknya yang meliputi
warga negara, agama, pertahanan negara,
pendidikan dan kesejahteraan sosial
 Ketiga, pasal-pasal yang berisi materi lain berupa
aturan mengenai bendera negara, bahasa negara,
lambang negara, lagu kebangsaan, perubahan
UUD, aturan peralihan dan aturan tambahan
Contoh Penjabaran Pancasila ke dalam
Pasal-pasal UUD NRI 1945

1. Sistem Negara hukum yang dimaksud adalah negara


Pemerintahan yang menegakkan supremasi hukum untuk
negara dan menegakkan kebenaran dan keadilan, dan tidak
kelembagaan ada kekuasaan yang tidak
negara
dipertanggungjawabkan.
Contoh Penjabaran Pancasila ke dalam Pasal-pasal
UUD NRI 1945

2. Hubungan antara
Orang asing yang menetap di wilayah
negara dan
Indonesia mempunyai status hukum sebagai
penduduk Indonesia, maka pada diri orang
penduduknya yang
asing itu melekat hak dan kewajiban sesuai
meliputi warga denga ketentuan perundang-undangan yang
negara, agama, berlaku (berdasarkan prinsip yuridiksi
pertahanan negara, teritorial) sekaligus tidak boleh bertentangan
pendidikan dan dengan ketentuan hukum internasional yang
kesejahteraan sosial berlaku umum (general international law)
Contoh Penjabaran Pancasila ke dalam Pasal-pasal
UUD NRI 1945

3. Materi lain Atribut Kenegaraan merupakan simbol yang


berupa aturan mempersatukan seluruh bangsa Indonesia di
bendera tengah perubahan dunia.
negara, bahasa
negara, Atribut Kenegaraan memiliki makna penting
lambang untuk menunjukkan identitas dan kedaulatan
negara, dan
lagu negara dan bangsa Indonesia dalam pergaulan
kebangsaan. internasional
 Empat pokok pikiran yang merupakan
pancaran dari Pancasila mewujudkan cita-
cita hukum yang menguasai hukum dasar
negara, yaitu UUD NRI Tahun 1945
 Penjabaran keempat pokok pikiran
Pembukaan ke dalam pasal-pasal UUD NRI
Tahun 1945 mencakup empat aspek
kehidupan bernegara yakni politik, ekonomi,
sosial budaya, dan pertahanan keamanan
(ipoleksosbud hankam
Aspek Politik
 Dituangkan dalam pasal 26 (warga negara
dan penduduk), pasal 27 ayat 1 (kesamaan
kedudukan warga negara di dalam hukum
dan pemerintahan) dan pasal 28 (Hak
warga negara)
 Pasal-pasal di atas adalah penjabaran dari
pokok-pokok pikiran kedaulatan rakyat (sila
keempat) dan kemanusiaan yang adil dan
beradab (sila kedua)
 Kedua pokok pikiran ini adalah landasan
bagi kehidupan nasional bidang politik di
NKRI.
Lanjutan …
 Politik negara harus berdasar dan
merealisasikan harkat dan martabat manusia
di dalamnya agar sistem politik negara dapat
menjamin HAM
 Pembuatan kebijakan negara dalam bidang
politik di Indonesia harus memperhatikan
rakyat yang merupakan pemegang kekuasaan
 Rakyat merupakan asal mula politik, karena itu
poltik Indonesia yang dijalankan adalah politik
yang bersumber dari rakyat
 Pancasila dijadikan sebagai dasar-dasar moral
politik
Aspek Ekonomi
 Dituangkan dalam pasal 27 ayat 2 (hak atas
pekerjaan dan penghidupan yang layak), pasal
33 (perekonomian), pasal 34 (jaminan sosial)
 Pasal-pasal di atas merupakan penjabaran dari
pokok-pokok pikiran kedaulatan rakyat (sila
keempat) dan keadilan sosial (sila kelima).
 Kedua pokok pikiran ini adalah landasan bagi
pembangunan sistem ekonomi Pancasila dan
kehidupan ekonomi nasional.
 Pembuatan kebijakan dalam bidang ekonomi di
Indonesia dimaksudkan untuk menciptakan
sistem perekonomian yang bertumpu pada
kepentingan rakyat dan berkeadilan.
Aspek Sosial Budaya
 Dituangkan dalam pasal 29 (agama dan
kepercayaan), pasal 31 (pendidikan), dan
pasal 32 (kebudayaan nasional)
 Pasal-pasal di atas merupakan penjabaran
dari pokok-pokok pikiran sila pertama,
kedua dan ketiga Pancasila.
 Ketiga pokok pikiran di atas merupakan
landasan bagi pembangunan bidang
kehidupan keagamaan, pendidikan dan
kebudayaan nasional
Aspek Hankam
 Tertuang dalam pasal 27
ayat 3 (Pembelaan
Negara) dan Pasal 30
(pertahanan dan
keamanan)
 Merupakan penjabaran
dari pokok pikiran
persatuan.
 Merupakan landasan bagi
pembangunan bidang
pertahanan keamanan
 Implementasi Pancasila
dalam bidang hankam
harus diawali dengan
kesadaran bahwa
Indonesia adalah negara
hukum dan dikembangkan
menurut dasar
kemanusiaan
Kesimpulan

Ketentuan mengenai empat aspek


kehidupan bernegara, sebagaimana
tertuang ke dalam pasal-pasal UUD NRI
Tahun 1945 adalah bentuk nyata dari
implementasi Pancasila sebagai
paradigma pembangunan di Indonesia
yang ditujukan untuk mencapai cita-cita
nasional kehidupan bernegara di
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai