Anda di halaman 1dari 19

MODUL PERKULIAHAN

PANCASILA
Semester Genap 2020

Modul 1
Pendidikan Pancasila:
Konsep, Urgensi Dan Pentingnya Pancasila

Tatap
Fakultas Program Studi Muka Kode MK Disusun Oleh kelas

Ekonomi
Bisnis
Manajemen 1 2A1314EL
Rani Purwanti
Kemalasari,SH,MH
E – 301 - 2

Abstract Sub-CPMK 1
Sebagai Kemampuan Akhir Yang Diharapkan

Dalam Modul ini akan di jelaskan Pancasila


sebagai suatu konsep, urgensi serta Mahasiswa mampu menjelaskan arti pentingnya
Pentingnya Pancasila bagi kehidupan Pendidikan Pancasila:
bernegara.  Mampu memahami Pancasila sebagai suatu
Konsep, urgensi dan Pentingnya bagi kehidupan
bernegara

2020 Pancasila Modul 1 : Latar Belakang, Tujuan dan Metode


1 Pembelajaan
Rani Purwanti Kemalasari, SH,MH
DAFTAR ISI

1. Pendahuluan 3
2. Konsep Pendidikan Pancasila 4
3. Urgensi Pendidikan Pancasila 5
4. Landasan Pendidikan Pancasila 6
a. Landasan Historis Pendidikan Pancasila 6
b. Landasan Kultural Pendidikan Pancasila 8
c. Landasan Yuridis Pendidikan Pancasila 9
d. Landasan Filosofis Pendidikan Pancasila 11
e. Landasan Sosiologis Pendidikan Pancasila 12
5. Tujuan Pembelajaran Pendidikan Pancasila 13
6.   Tujuan Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi 16
7. Assesment 17
Daftar Pustaka 18

2020 Pancasila Modul 1 : Latar Belakang, Tujuan dan Metode


2 Pembelajaan
Rani Purwanti Kemalasari, SH,MH
Modul 1
Pendidikan Pancasila:
Konsep, Urgensi Dan Pentingnya Pancasila

Bagi para mahasiswa, mempelajari Pancasila pada umumnya adalah


untuk memahami dan memperoleh pengetahuan tentang Pancasila
secara baik dan benar dalam arti Yuridis Konstitusional yakni
mengingat Pancasila sebagai dasar negara yang dijadikan landasan
dan pedoman dalam pelaksanaan penyelenggaraan Negara Republik
Indonesia termasuk melandasi tatanan hukum yang berlaku. Kemudian
juga dalam arti objektif ilmiyah yakni diharapkan mahasiswa mampu
menganalisis persoalan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara melalui tanggung jawab intelektual dengan

1. Pendahuluan.

Pancasila yang telah ditetapkan sebagai dasar negara seperti yang tercantum dalam
Alinea IV Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
merupakan kepribadian dan pendangan hidup bangsa yang telah diuji kebenaran, kemampuan
dan kesaktiannya, sehingga tak ada satu kekuatan manapun yang mampu memisahkan
Pancasila dari kehidupan bangsa Indonesia.
Pancasila merupakan bagian dari mata kuliah pengembangan kepribadian dalam
pendidikan nasional di Indonesia, yang tak pernah lepas dari perkembangan kondisi
ketatanegaraan Republik Indonesia, khususnya pada masa reformasi ini, dimana setiap orang
memiliki kebebasan berfikir dan berpendapat namun tetap harus bertanggung jawab.
Bagi para mahasiswa, mempelajari Pancasila pada umumnya adalah untuk memahami
dan memperoleh pengetahuan tentang Pancasila secara baik dan benar dalam arti yuridis
konstitusional dan objektif ilmiyah. Maksud dalam arti Yuridis Konstitusional adalah mengingat
Pancasila sebagai dasar negara yang dijadikan landasan dan pedoman dalam pelaksanaan
penyelenggaraan Negara Republik Indonesia termasuk melandasi tatanan hukum yang berlaku.

2020 Pancasila Modul 1 : Latar Belakang, Tujuan dan Metode


3 Pembelajaan
Rani Purwanti Kemalasari, SH,MH
Artinya dalam setiap langkah dan tindakan dari aparat pemerintahan yang ada, seperti
Presiden, Menteri dan Pejabat yang lain termasuk anggota DPR,MPR dan DPD harus selalu
mengingat dan mempertimbangkan nilai nilai luhur yang ada dalam Sila Sila Pancasila. Hal ini
karena tindakan tindakan dari aparat pemerintahan tersebut akan menjadi panutan bagi warga
negara untuk tercapainya keseimbangan antara kehidupan berbangsa dan bernegara serta
tegaknya tatanan hukum seperti yang diharapkan bersama.
Dalam arti objektif ilmiyah berarti diharapkan mahasiswa mampu menganalisis persoalan
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara melalui tanggung jawab intelektual
dengan melestarikan nilai nilai Pancasila dalam realita kehidupan.

2. Konsep Pendidikan Pancasila.


Dalam tinjauan pedagogik, Pendidikan Pancasila merupakan bidang kajian keilmuan,
program kurikuler, dan aktivitas sosial-kultural yang bersifat multidimensional. Sifat
multidimensional ini menyebabkan Pendidikan Pancasila dapat disikapi sebagai: pendidikan
nilai dan moral, pendidikan kemasyarakatan, pendidikan kebangsaan, pendidikan
kewarganegaraan, pendidikan politik, pendidikan hukum dan hak asasi manusia, serta
pendidikan demokrasi. Di Indonesia, arah pengembangan Pendidikan Kewarganegaraan dan
Pancasila tidak boleh keluar dari landasan ideologi Pancasila, landasan konstitusional Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dan landasan operasional Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Selain itu, tidak boleh juga
keluar dari koridor Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan filosofi Bhinneka Tunggal
Ika. Hal ini yang menyebabkan secara terminologi untuk pendidikan kewarganegaraan di
Indonesia digunakan istilah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang
mempunyai misi sebagai pendidikan nilai dan moral Pancasila, penyadaran akan norma dan
konstitusi UUD Negara Republik IndonesiaI Tahun 1945, pengembangan komitmen terhadap
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan penghayatan terhadap filosofi Bhinneka
Tunggal Ika. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dimaksudkan sebagai upaya
membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air
yang dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila, Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945, semangat Bhinneka Tunggal Ika, dan komitmen Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2020 Pancasila Modul 1 : Latar Belakang, Tujuan dan Metode


4 Pembelajaan
Rani Purwanti Kemalasari, SH,MH
3. Urgensi Pendidikan Pancasila.
Pancasila adalah jati diri bangsa Indonesia, sebagai falsafah, ideologi, dan alat pemersatu
bangsa Indonesia. Pancasila merupakan pandangan hidup, dasar negara, dan pemersatu
bangsa Indonesia yang majemuk. Mengapa begitu besar pengaruh Pancasila terhadap bangsa
dan negara Indonesia? Kondisi ini dapat terjadi karena perjalanan sejarah dan kompleksitas
keberadaan bangsa Indonesia seperti keragaman suku, agama, bahasa daerah, pulau, adat
istiadat, kebiasaan budaya, serta warna kulit jauh berbeda satu sama lain tetapi mutlak harus
dipersatukan.
      Begitu banyak permasalahan yang sedang bangsa kita hadapi, mulai dari yang kecil hingga
ke persoalan yang vital. Salah satunya adalah masalah pendidikan dan substansi dalam
pendidikan tersebut. Sudah jelas bagi kita bahwa pendidikan yang murah masih
sulit didapatkan bagi masyarakat yang dalam taraf  kesejahteraan yang masih “sulit”.
Yang kedua adalah materi pendidikan yang belum memenuhi kebutuhan dunia global. Selain
belum sesuai dengan kebutuhan globalisasi juga belum siap menghadapi globalisasi. Pada
dasarnya materi atau kurikulum yang masih sering berubah-ubah di tiap jenjang pendidikan
menyebabkan tidak stabilnya sistem pendidikan
        Permasalahannya kurikulum belum sempat dilaksanakan secara menyeluruh di seluruh
Indonesia namun sudah dirubah ke kurikulum yang baru. Belum lagi isi materi yang diajarkan
berbeda-beda tiap daerah. Sehinga memunculkan ketidak merataan pendidikan bukan hanya
dari segi akses namun juga dari segi pemerataan kurikulum. Ada satu lagi yang cukup menjadi
perhatian saat ini adalah materi pendidikan kewarganegaraan khususnya Pancasila, muncul
sebuah fenomena yang umum yaitu Pancasila yanga hanya menjadi materi hafalan saja di
kalangan para pelajar. Hal yang cukup memprihatinkan bahwa di kalangan mahasiswa
pengetahuan tentang Pancasila sedemikian terbatas mulai dari segi akses tentang pendidikan
Pancasila namun juga pemahaman secara mendalam tentang nilai-nilai Pancasila yang sesuai
dengan kapasitas seorang mahasiswa. Dari sini muncul persoalan lagi dimana nila-nilai dan
esensi dari Pancasila telah dipolitisir untuk kepentingan pihak tertentu dengan memanfaatkan
sifat idealis mahasiswa yang ditunjang dengan terbatasnya pengetahuan mereka tentang nilai-
nilai Pancasila. Inilah yang menyebabkan banyak aksi protes yang menggunakan Pancasila
sebagai landasan atau sebagai alasan. Sehingga peran mahasiswa yang seharusnya bisa
menjadi problem solver  malah menambah permasalahan dengan aksi atau aktivitas yang
berbau politik dan kepentingan dari pihak tertentu. Dari uraian diatas bisa diambil sebuah

2020 Pancasila Modul 1 : Latar Belakang, Tujuan dan Metode


5 Pembelajaan
Rani Purwanti Kemalasari, SH,MH
permasalahan yang berkaitan dengan urgensi pendidikan pancasila di perguruan tinggi yaitu
seberapa jauh pentingnya pendidikan Pancasila bagi mahasiswa dilaksanakan di perguruan
tinggi.
Pancasila berarti memahami makna Pancasila dan posisinya. Artinya dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara bahwa Pancasila mempunyai fungsi dan peranan tersendiri. Sudah
jelas bahwa Pancasila adalah dasar negara, namun disamping itu Pancasila mempunyai fungsi
sebagai pandangan hidup bangsa. Artinya bahwa pandangan hidup sebuah bangsa lahir dari
kristalisasi nilai-nilai yang dimiliki bangsa itu sendiri, yang diyakini kebenarannya dan
menimbulkan tekad untuk mewujudkannya. Pandangan hidup merupakan masalah yang sangat
asasi karena di dalamnya merupakan perwujudan dari watak dan cita-cita moral yang sudah
sejak lama tumbuh dan berkembangg dalam kehidupan bangsa (Indonesia). Sehingga
dikatakan bahwa Pancasila sebagai Pandangan hidup bangsa Indonesia karena merupakan
bentuk konkrit dari nilai-nilai yang sudah turun-temurun dari nenek moyang dan kepribadian
bangsa Indonesia. Selain itu Pancasila sebagai dasar Negara disahkan dalam pembukaan UUD
1945 yang berarti kedudukan Pancasila yuridis-konstitusional yaitu bahwa Pancasila sebagai
aturan dan norma tertinggi yang harus dan memaksa semua yang ada dalam wilayah
kekuasaan hukum negara RI, mematuhinya, mengembangkan dan melestarikannya. Dengan
demikian kedudukan Pancasila sebagai dasar negara juga mempunyai makna bahwa Pancasila
sebagai aturan tertinggi dimana semua aturan wajib dan harus sesuai dengan Pancasila
termasuk perturan perundang-undangan.

4. Landasan Pendidikan Pancasila.

a. Landasan Historis Pendidikan Pancasila.


Bangsa Indonesia terbentuk melalui suatu proses sejarah yang cukup panjang sejak zaman
Kerajaan Kutai, Sriwijaya, Majapahit sampai datangnya bangsa lain yang menjajah dan
menguasai Bangsa Indonesia. Beratus-ratus tahun Bangsa Indonesia berjuang untuk
menemukan jati dirinya sebagai suatu bangsa yang merdeka, mandiri serta memiliki suatu 
prinsip yang tersimpul dalam  pandangan hidup serta  filsafat hidup bangsa. Setelah melalui
suatu proses yang cukup panjang, pada akhirnya Bangsa Indonesia menemukan jati dirinya,
yang tercermin pada satu kesatuan pedoman yang di dalamnya tersimpul ciri khas, sifat dan
karakter bangsa yang berbeda dengan bangsa lain.
Kesatuan pedoman tersebut oleh para pendiri negara kita dirumuskan dalam suatu rumusan
yang sederhana namun mendalam, yang meliputi 5 prinsip (lima sila) yang kemudian diberi
2020 Pancasila Modul 1 : Latar Belakang, Tujuan dan Metode
6 Pembelajaan
Rani Purwanti Kemalasari, SH,MH
nama Pancasila. Proses perumusan Pancasila secara garis besar dapat dirangkum sebagai
berikut :1
1. Zaman kerajaan kerajaan kuno ( hindu budha, abad IV – XVI ).
2. Zaman kerajaan kerajaan Islam.
3. Masa penjajahan barat.
4. Masa perjuangan mengusir penjajah secara fisik.
5. Kebangkitan nasional ( berdirinya Boedi Oetomo, 20 Mei 1908).
6. Sumpah Pemuda ( 28 Oktober 1928 ).
7. Masa pendudukan Jepang ( 1942 – 1945 ).
8. Proklamasi kemerdekaan ( 17 Agustus 1945 ).
9. Revolusi fisik ( 1945 – 1949 ).
10. Masa demokrasi liberal ( 1945 -1949 ).
11. Masa demokrasi terpimpin ( Orde Lama 1959 – 1966 ).
12. Masa Orde Baru ( 1966 – 1998 ).
13. Masa Reformasi ( 1998 – sekarang ).
Dalam era reformasi, Bangsa Indonesia harus memiliki visi dan pandangan hidup yang kuat
(nasionalisme) agar tidak terombang-ambing di tengah masyarakat internasional. Dengan kata
lain perkataan Bangsa Indonesia harus memiliki nasionalisme serta rasa kebangsaan yang
kuat. Hal ini dapat terlaksana bukan melalui kekuasaan atau hegemoni ideologi melainkan
suatu kesadaran berbangsa dan bernegara yang berakar pada sejarah bangsa. Secara historis
nilai-nilai yang terkandung dalam setiap Sila Pancasila sebelum dirumuskan dan disahkan
menjadi dasar negara Indonesia secara obyektif  historis telah dimiliki oleh Bangsa Indonesia
sendiri. Sehingga asal nilai nilai Pancasila tersebut tidak lain adalah dari Bangsa Indonesia
sendiri.
Setiap negara dan bangsa mempunyai perjalanan hidup yang membentuk eksistensi negara
dan warganya. Tak terkecuali Indonesia, menapaki kehidupan berbangsa dan bernegara yang
berliku, penuh dengan suka dan duka. Pada setiap tahapan kehidupan selalu diperlukan
kesetiaan dan warga negara. Bangsa Indonesia telah mengalami berbagai tantangan untuk
menjadi sebuah negara yang diakui oleh dunia. Di balik itu, penjajahan juga telah  menjadi
pelajaran bagi Bangsa Indonesia tentang demokrasi, ilmu dan teknologi, serta ekonomi.
Kita dapat mengambil contoh dari landasan historis yaitu, Bangsa Indonesia berjuang untuk
menemukan jati dirinya sebagai bangsa yang merdeka dan  memiliki suatu prinsip yang

1
Taniredja,Tukiran, dkk.,Paradigma Baru Pendidikan Pancasila Untuk Mahasiswa, Bandung, Alfabeta,2012,hal2.
2020 Pancasila Modul 1 : Latar Belakang, Tujuan dan Metode
7 Pembelajaan
Rani Purwanti Kemalasari, SH,MH
tersimpul dalam pandangan  hidup serta filsafat  hidup, di dalamnya tersimpul ciri khas, sifat
karakter bangsa yang berbeda dengan bangsa lain. Oleh para pendiri bangsa kita dirumuskan
secara sederhana namun mendalam yang meliputi lima prinsip (sila) dan diberi nama
Pancasila. Negara Indonesia merancang dasar negara yang justru bersumber pada nilai-nilai
yang telah tumbuh, hidup dan berkembang dalam kehidupan masyarakat dan Bangsa
Indonesia dalam rancangan dasar negara yang diberi nama Pancasila. Nama tersebut diberikan
oleh salah seorang penggagasnya yaitu Ir. Soekarno dalam pidatonya tanggal 1 Juni 1945
dalam persidangan Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(BPUPKI) atas saran dan petunjuk seorang temannya yang ahli bahasa. Dengan demikian
sudah  jelas pada kita bahwa secara historis kehidupan Bangsa Indonesia tidak dapat
dilepaspisahkan dari dan dengan nilai-nilai Pancasila serta telah melahirkan keyakinan
demikian tinggi dari Bangsa Indonesia terhadap kebenaran dan ketepatan Pancasila sebagai
pandangan hidup bangsa dan dasar negara Republik Indonesia.
Secara historis nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila Pancasila sebelum
dirumuskan dan disahkan menjadi dasar negara Indonesia secara obyektif historis telah dimiliki
oleh bangsa Indonesia sendiri. Sehingga asal nilai nilai Pancasila tersebut tidak lain adalah dari
bangsa Indonesia sendiri, atau bangsa Indonesia sebagai kausa materialis Pancasila
b. Landasan Kultural Pendidikan Pancasila.
Setiap bangsa di dunia dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara senantiasa
memiliki suatu pandangan hidup, filsafat hidup serta pegangan hidup. Setiap bangsa memiliki
ciri khas budaya, kepribadian serta pandangan hidup yang berbeda dengan bangsa lain.
Negara komunisme dan liberalisme meletakan dasar filsafat negaranya pada suatu konsep
ideologi tertentu.
Berbeda dengan bangsa – bangsa lain, Bangsa Indonesia mendasarkan pandangan
hidupnya dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara pada suatu asas kultural yang
dimiliki dan melekat pada bangsa itu sendiri. Nilai-nilai kenegaraan dan kemasyarakatan yang
terkandung dalam sila-sila Pancasila bukanlah merupakan hasil konseptual seseorang saja
melainkan merupakan suatu hasil karya bangsa Indonesia sendiri yang diangkat dari nilai-nilai
kultural yang dimiliki melalui proses refleksi filosofis para pendiri negara. Oleh karena itu
generasi penerus terutama kalangan intelektual kampus sudah seharusnya untuk mendalami
serta mengkaji karya besar tersebut dalam upaya untuk melestarikan secara dinamis dalam arti
mengembangkan sesuai dengan tuntutan jaman. Beberapa nilai budaya tersebut antara lain :

2020 Pancasila Modul 1 : Latar Belakang, Tujuan dan Metode


8 Pembelajaan
Rani Purwanti Kemalasari, SH,MH
a. Toleransi dalam kemajemukan. Bangsa Indonesia adalah masyarakat majemuk yang terdiri
dari beraneka ragam suku bangsa yang memiliki adat istiadat yang berbeda-beda.
Keanekaragaman tersebut merupakan kekayaan milik bangsa Indonesia yang harus kita
jaga dan lestarikan, sehingga mampu memberikan warna ketenteraman dan kedamaian
bagi rakyat Indonesia.
b. Bangsa Indonesia memiliki semangat kekeluargaan, kegotong-royongan dan kebersamaan.
c. Masyarakat Indonesia menjunjung tinggi azas musyawarah untuk mufakat.
d. Nilai nilai budaya lainnya.

c. Landasan Yuridis Pendidikan Pancasila. 2


Ada beberapa landasan yuridis pendidikan Pancasila, antara lain :
 Alinea IV Pembukaan UUD 1945.
Di dalam Alinea IV Pembukaan UUD NRI 1945 disebutkan :
“ Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah Negara Indonesia yang
melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu
Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara
Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada : Ketuhanan Yang
Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta
dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia."
Berdasarkan penjabaran tersebut maka jelaslah bahwa dasar negara kita adalah Pancasila.
 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional. Pasal 2 menyatakan : “ Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Pasal 3 menyatakan :
“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

2020 Pancasila Modul 1 : Latar Belakang, Tujuan dan Metode


9 Pembelajaan
Rani Purwanti Kemalasari, SH,MH
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.
Berdasarkan penjabaran tersebut maka jelaslah bahwa penyelenggaraan pendidikan
haruslah berdasarkan Pancasila dan UUD NRI 1945 dan melalui Pasal 3 dapat disimpukan
bahwa Pendidikan Pancasila merupakan bagian dari mata kuliah pengembangan
kepribadian dalam pendidikan nasional di Indonesia.
 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundangan.
Pasal 2 : “Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum negara”. Hal ini berarti
Perundang-undangan sampai pada tingkat rendah bersumber dari nilai nilai Pancasila.3

PANCA Cita
SILA Hukum

Staatsfundame
Pancasila ntalnorm
Dlm IDEOLOGI
Pembukaa
Pasal-Pasal NEGARA
UUDn UUD 1945 Staatsgrund
Ketetapan ge setze
1945
MPR
Peraturan Formell
Perundang-undangan Fgesetz &
mulai dari undang- Verordnu
Tata Hiearki Perundang undangan : Pancasila adalah sumber dari segala sumber hukum.
undang sampai ng &
3

Keputusan
sumber hukum negara adalah sesuai dengan Pembukaan Gubernur, Autonam
Penjelasan Pasal 2 Undang-Undang Nomor 12 tahun 2011 : Penempatan Pancasila sebagai sumber dari segala
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

Bupati/Kotamadya
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
e Satzung
1945 Alinea Keempat yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia,
kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia. Menempatkan Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara serta sekaligus dasar filosofis
negara sehingga setiap materi muatan Peraturan Perundang-undangan tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai
yang terkandung dalam Pancasila.
2020 Pancasila Modul 1 : Latar Belakang, Tujuan dan Metode
10 Pembelajaan
Rani Purwanti Kemalasari, SH,MH
 SK No 43/DKTI/Kep/2006 tentang Rambu Rambu pelaksanaan Kelompok Mata Kuliah
Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi.4
 Surat Edaran Dirjen Dikti No 2393/D/T/2009 tentang Penyelenggaraan Perkuliahan
Pancasila di Perguruan Tinggi.
d. Landasan Filosofis Pendidikan Pancasila.

Landasan filosofis bersumber dari pandangan-pandanagan dalam filsafat pendidikan,


meyangkut keyakinan terhadap hakekat manusia, keyakinan tentang sumber nilai, hakekat
pengetahuan, dan tentang kehidupan yang lebih baik dijalankan.
Secara filosofis, bangsa Indonesia sebelum mendirikan negara adalah sebagai bangsa
yang berketuhanan dan berkemanusiaan, hal ini berdasarkan kenyataan objektif bahwa
manusia adalah makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Syarat mutlak suatu negara adalah adanya
persatuan yang terwujudkan sebagai rakyat (merupakan unsur pokok negara), sehingga secara
filosofis negara berpersatuan dan berkerakyatan konsekuensinya rakyat adalah merupakan
dasar ontologism demokrasi, karena rakyat merupakan asal mula kekuasaan Negara.
Atas dasar pengertian filosofis tersebut maka dalam hidup bernegara nilai-nilai Pancasila
merupakan dasar filsafat negara. Konsekuensinya dalam setiap aspek penyelenggaraan negara
harus bersumber pada nilai-nilai Pancasila termasuk sistem peraturan perundang-undangan di
Indonesia. Oleh karena itu dalam realisasi kenegaraan termasuk dalam proses reformasi
dewasa ini merupakan suatu keharusan bahwa Pancasila merupakan sumber nilai dalam
pelaksanaan kenegaraan baik dalam pembangunan nasional, ekonomi, politik, hukum, sosial
budaya, maupun pertahanan dan keamanan.
Nilai-nilai yang tertuang dalam rumusan Sila-Sila Pancasila secara filosofis dan obyektif
merupakan filosofi Bangsa Indonesia yang telah tumbuh, hidup dan berkembang jauh sebelum
berdirinya negara Republik Indonesia. Oleh karena itu, sebagai konsekuensi logisnya menjadi
kewajiban moral segenap Bangsa Indonesia untuk dapat merealisasikannya dalam kehidupan
sehari-hari baik kehidupan bermasyarakat maupun kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sebagai dasar filsafat negara, maka Pancasila harus menjadi sumber bagi setiap tindakan para

4
Pasal 1 SK no 43/DKTI/Kep/2006 menyatakan bahwa : Mata Kuliah Kepribadian di perguruan tinggi
merupakan sumber nilai dan pedoman dalam pengembangan dan penyelenggaraan program studi guna
mengantarkan mahasiswa memantapkan kepribadiannya sebagai manusia Indonesia sepenuhnya.

2020 Pancasila Modul 1 : Latar Belakang, Tujuan dan Metode


11 Pembelajaan
Rani Purwanti Kemalasari, SH,MH
penyelenggara negara dan menjiwai setiap peraturan perundang-undangan yang berlaku di
Indonesia. Dapat kita simpulkan dari nilai- nilai tersebut yaitu :
 Bangsa Indonesia adalah bangsa yang berketuhanan, berkemanusiaan yang adil dan
beradab, selalu berusaha mempertahankan persatuan dan mewujudkan keadilan.
 Pancasila sebagai dasar filsafat negara menjadi sumber bagi segala tindakan para
penyelenggara negara, menjadi jiwa dari perundang-undangan.
 Pancasila sebagai sumber nilai dalam pelaksanaan kenegaraan yang menjiwai
pembangunan nasional dalam bidang politik, ekonomi, sosial-budaya, pertahanan
keamanan.
Kita dapat mengambil contoh dari landasan filosofi Pancasila salah satunya yaitu,
Pancasila merupakan konsep adaptif filsafat Barat. Hal ini merujuk pidato Sukarno di BPUPKI
dan banyak pendiri bangsa merupakan alumni Universitas di Eropa, di mana filsafat barat
merupakan salah satu materi kuliah mereka. Pancasila terinspirasi konsep humanisme,
rasionalisme, universalisme, sosiodemokrasi, sosialisme Jerman, demokrasi parlementer, dan
nasionalisme.
Apabila dilihat dari sisi nilai nilai Pancasila, jauh sebelum pergerakkan nasional, nenek
moyang kita sebagai bangsa, telah mengamalkan nilai nilai Pancasila dalam kehidupan mereka.
Atas dasar tersebut Pancasila tidak muncul dari sekedar pikiran logis rasional, tetapi digali dari
akar budaya Bangsa Indonesia sendiri
Pancasila sebagai dasar filsafat negara dan pandangan filosofis bangsa Indonesia, oleh
karena itu sudah merupakan suatu keharusan moral untuk secara konsisten merealisasikan
dalam setiap aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Secara filosofis
bangsa Indonesia sebelum mendirikan negara adalah sebagai bangsa yang berketuhanan dan
berkemanusiaan, hal ini berdasarkan kenyataan obyektif bahwa manusia adalah mahluk Tuhan
YME. Setiap aspek penyelenggaraan negara harus bersumber pada nilai-nilai Pancasila
termasuk sistem peraturan perundang-undangan di Indonesia. Oleh karena itu dalam realisasi
kenegaraan termasuk dalam proses reformasi dewasa ini merupakan suatu keharusan bahwa
Pancasila merupakan sumber nilai dalam pelaksanaan kenegaraan, baik dalam pembangunan
nasional, ekonomi, politik, hukum, sosial budaya, maupun pertahanan keamanan.
Pancasila sebagai dasar negara jadikan landasan dan pedoman dalam pelaksanaan
penyelenggaraan Negara Republik Indonesia. Artinya dalam setiap langkah dan tindakan dari
aparat pemerintahan yang ada, seperti Presiden, Menteri dan Pejabat yang lain termasuk
anggota DPR,MPR dan DPD harus selalu mengingat dan mempertimbangkan nilai nilai luhur

2020 Pancasila Modul 1 : Latar Belakang, Tujuan dan Metode


12 Pembelajaan
Rani Purwanti Kemalasari, SH,MH
yang ada dalam Sila Sila Pancasila. Pancasila juga sebagai sumber dari segala sumber hukum
negara, yang berarti Perundang-Undangan sampai pada tingkat rendah bersumber dari nilai
nilai Pancasila
e. Landasan Sosiologis Pancasila.
a. Pancasila bisa diterima sebagai ideologi pemersatu.
Bangsa Indonesia yang penuh kebhinekaan terdiri atas lebih dari 300 suku bangsa yang
tersebar di lebih dari 17.000 pulau, dan secara sosiologis telah mempraktikan Pancasila
karena nilai-nilai yang terkandung di dalamnya merupakan kenyataan-kenyataan (materil,
formal, dan fungsional) yang ada dalam masyarakat Indonesia. Kebhinekaan atau pluralitas
masyarakat bangsa Indonesia yang tinggi, dimana agama, ras, etnik, bahasa, tradisi-budaya
penuh perbedaan, menyebabkan ideologi Pancasila bisa diterima sebagai ideologi pemersatu.5
b. Pancasila sebagai kepribadian dan jati diri bangsa.
Jati diri bangsa adalah pandangan hidup yang berkembang di dalam masyarakat yang menjadi
kesepakatan bersama, berisi konsep, prinsip dan nilai dasar yang diangkat menjadi dasar
negara sebagai ideologi nasional dan sebagai landasan dinamis bagi bangsa yang
bersangkutan dalam menghadapi segala permasalahan menuju cita-citanya. Jadi diri bangsa
Indonesia tiada lain adalah idologi Pancasila yang bersifat khusus, otentik dan orisinil yang
membedakan Bangsa Indonesia dari bangsa lain.
c.Pancasila dikedepankan sebagai solusi.
Data sejarah menunjukan bahwa setiap kali ada upaya perpecahan atau pemberontakan oleh
beberapa kelompok masyarakat, maka nilai-nilai Pancasilalah yang dikedepankan sebagai
solusi untuk menyatukan kembali.6
d. Pelestarian nilai nilai Pancasila dilakukan khususnya lewat proses pendidikan formal.
Nilai-nilai Pancasila perlu dilestarikan dari generasi ke generasi untuk menjaga keutuhan
masyarakat bangsa. Pelestarian nilai–nilai Pancasila dilakukan khususnya lewat proses
pendidikan formal, karena lewat pendidikan berbagai butir nilai Pancasila tersebut dapat
disemaikan dan dikembangkan secara terencana dan terpadu.7

 5. Tujuan Pembelajaran Pendidikan Pancasila.

5
Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Materi Ajar Mata Kuliah
Pendidikan Pancasila, Departemen Pendidikan Nasional Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia, 2013.Hal 5.
6
Ibid.Hal,5.
7
Ibid.Hal,5.
2020 Pancasila Modul 1 : Latar Belakang, Tujuan dan Metode
13 Pembelajaan
Rani Purwanti Kemalasari, SH,MH
Pendidikan Pancasila bertujuan untuk menambah wawasan para pembaca, agar
memiliki motivasi bahwa Pendidikan Pancasila berkaitan erat dengan peran dan kedudukan
serta kepentingan warganegara sebagai individu, anggota keluarga, anggota masyarakat dan
sebagai warga negara Indonesia yang terdidik, serta bertekad dan bersedia untuk
mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari. Serta mengembangkan potensi individu mereka
sehingga memiliki wawasan, sikap, dan keterampilan kewarganegaraan yang memadai dan
memungkinkan untuk berpartisipasi secara cerdas dan bertanggung jawab dalam berbagai
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
Tujuan utama Pendidikan Pancasila adalah untuk menumbuhkan wawasan dan
kesadaran berbangsa dan bernegara Indonesia, memiliki sikap dan perilaku cinta tanah air
yang bersendikan kebudayaan dan filsafat bangsa Pancasila. Pancasila sebagai filsafat bangsa
dan negara Indonesia, mengandung makna bahwa dalam setiap aspek kehidupan kebangsaan,
kemasyarakatan dan kenegaraan harus berdasarkan nilai-nilai Ke-Tuhanan, Kemanusiaan,
Persatuan, Kerakyatan dan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Secara konstitusional rakyat Indonesia, melalui MPR telah menyatakan bahwa :
Pendidikan Nasional yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia diarahkan untuk
“meningkatkan kecerdasan serta harkat dan martabat bangsa, mewujudkan manusia serta
masyarakat Indonesia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berkualitas
dan mandiri, mampu membangun dirinya dan masyarakat sekelilingnya serta dapat memenuhi
kebutuhan pembangunan nasional dan bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.
Disamping itu Pendidikan Pancasila juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia
Indonesia yang berbudi luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif. Terampil,
berdisiplin, beretos kerja, profesional, bertanggung jawab, dan produktif serta sehat jasmani
dan rohani.
Nilai-nilai Pancasila sebagai dasar filsafat negara Indonesia pada hakikatnya merupakan
sumber hukum dasar dalam negara Indonesia. Sebagai suatu sumber hukum dasar secara
objektif Pancasila merupakan suatu pandangan  hidup, kesadaran, cita-cita hukum, serta cita-
cita moral yang luhur yang meliputi suasana kejiwaan, serta watak bangsa Indonesia, yang
pada tanggal 18 Agustus 1945 telah dipadatkan dan diabstraksikan oleh para pendiri negara ini
menjadi  lima sila yang ditetapkan secara yuridis formal menjadi dasar filsafat negara Republik
Indonesia. Unsur-unsur yang merupakan materi pendidikan Pancasila diangkat dari pandangan
hidup masyarakat Indonesia sendiri, sehingga bangsa ini merupakann kausa materialis (asal
bahan) Pancasila. Unsur-unsur Pancasila tersebut kemudian diangkat dan dirumuskan oleh

2020 Pancasila Modul 1 : Latar Belakang, Tujuan dan Metode


14 Pembelajaan
Rani Purwanti Kemalasari, SH,MH
para pendiri negara, sehingga Pancasila berkedudukan sebagai dasar negara, ideologi bangsa
dan negara Indonesia.
Keanekaragaman suku, bangsa adat istiadat, dan agama yang berada pada ribuan
pulau yang berbeda sumber kekayaan alamnya, memungkinkan untuk terjadi keanekaragaman
kehendak dalam Negara karena tumbuhnya sikap premordalisme sempit, yang akhirnya
memungkinkan dapat terjadi konflik yang negatif, oleh karena itu dalam pendidikan dibutuhkan
alat perekat bangsa dengan adanya kesamaan cara pandang tentang visi dan misi negara
melalui wawasan nusantara sekaligus akan menjadi kemampuan menangkal ancaman pada
berbagai kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Kompentensi kehadiran Pendidikan Pancasila adalah dimana masyarakat dan
pendidikan suatu negara berupaya untuk menjamin kelangsungan hidup serta kehidupan
generasi penerusnya dan bermakna. Generasi penerus tersebut diharapkan akan mampu
mengantisipasi hari depan bangsa yang senantiasa berubah dan selalu terkait dengan konteks
dinamika budaya, bangsa, Negara, dan hubungan internasional.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan berupayamemberikan semangat
perjuangan kepada genegarasi muda bangsaIndonesia dalam mengisi kemerdekaan dan
menghadapi globalisasi yang penuh tantangan. Generasi muda  sebagai warga negara
Indonesia dan sebagai penerus cita-cita bangsa  perlu memiliki wawasan dan kesadaran
bernegara, bersikap dan berperilaku positif, cinta tanah air serta mengutamakan persatuan dan
kesatuan bangsa di atas kepentingan peribadi dan golongan dalam rangka bela negara demi
utuh dan tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pendidikan Pancasila dan memiliki peran penting  dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Pendidikan Pancasila adalah bentuk pengemblengan individu-individu agar
mendukung dan memperkokoh komunitas politik sepanjang komunitas politik itu adalah hasil
kesepakatan. 
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan berkontiribusi penting menunjang tujuan
bernegara Indonesia.  Pendidikan Pancasila dan Kewarga-negaraan secara sistematik adalah
untuk mewujudkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan UUD
1945. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan berkaitan dan berjalan seiring dengan
perjalanan pembangunan kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia.
Generasi penerus melalui Pendidikan Pancasila diharapkan akan mampu
mengantisipasi hari depan yang senantiasa berubah dan selalu terkait dengan konteks
dinamika budaya, bangsa, negara, dalam hubungan internasional serta memiliki wawasan

2020 Pancasila Modul 1 : Latar Belakang, Tujuan dan Metode


15 Pembelajaan
Rani Purwanti Kemalasari, SH,MH
kesadaran bernegara untuk bela negara dan memiliki pola pikir, pola sikap dan perilaku yang
cinta tanah air berdasarkan Pancasila. Semua itu diperlakukan demi tetap utuh dan tegaknya
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tujuan utama  Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan adalah untuk menumbuhkan wawasan dan kesadaran bernegara, sikap
serta perilaku yang cinta tanah air, wawasan nusantara, serta ketahanan nasional dalam diri
warga negara Republik Indonesia. Selain itu bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia
Indonesia yang berbudi luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil,
berdisiplin, beretos kerja, profesional, bertanggung jawab, dan produktif serta sehat jasmani
dan rohani.
Pengembangan nilai, sikap, dan kepribadian diperlukan pembekalan kepada peserta
didik di Indonesia yang diantaranya dilakukan melalui Pendidikan Pancasila, Pendidikan
Agama, Ilmu Sosial Dasar, Ilmu Budaya Dasar, dan Ilmu Alamiah Dasar (sebagai aplikasi nilai
dalam kehidupan) yang disebut kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MKPK)
dalam komponen kurikulum perguruan tinggi. Hak dan kewajiban warga negara, terutama
kesadaran bela negara akan terwujud dalam sikap dan perilakunya bila ia dapat merasakan
bahwa konsepsi demokrasi dan hak asasi manusia sungguh–sungguh merupakan sesuatu
yang paling sesuai dengan kehidupannya sehari–hari.
Pendidikan Pancasila yang berhasil akan membuahkan sikap mental yang cerdas,
penuh rasa tanggung jawab dari peserta didik. Sikap ini disertai dengan perilaku yang :
1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta menghayati nilai–nilai falsafah
bangsa.
2. Berbudi pekerti luhur, berdisiplin dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
3. Rasional, dinamis, dan sadar akan hak dan kewajiban sebagai warga negara.
4. Bersifat profesional yang dijiwai oleh kesadaran bela negara.
5. Aktif memanfaatkan ilmu pengetahuan teknologi dan seni untuk kepentingan kemanusiaan,
bangsa dan negara.
Melalui Pendidikan Pancasila, warga negara Republik Indonesia diharapkan mampu
“memahami, menganalisa, dan menjawab masalah–masalah yang dihadapi oleh masyarakat,
bangsa dan negaranya secara konsisten dan berkesinambungan dengan cita–cita dan tujuan
nasional seperti yang digariskan dalam Pembukaan UUD 1945”. Dalam perjuangan non fisik,
harus tetap memegang teguh nilai–nilai ini disemua aspek kehidupan, khususnya untuk
memerangi keterbelakangan, kemiskinan, kesenjangan sosial, korupsi, kolusi, dan nepotisme;
menguasai IPTEK, meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar memiliki daya saing;

2020 Pancasila Modul 1 : Latar Belakang, Tujuan dan Metode


16 Pembelajaan
Rani Purwanti Kemalasari, SH,MH
memelihara serta menjaga persatuan dan kesatuan bangsa; dan berpikir obyektif rasional serta
mandiri. 

6.   Tujuan Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi


Tujuan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi berupaya
menanamkan sikap kepada mahasiswa sebagai calon intelektual dan penerus cita-cita
bangsa agar;
a. Memiliki wawasan dan kesadaran kebangsaan dan rasa cinta tanah air  sebagai perwujudan
warga negara Indonesia yang bertanggung jawab atas kelangsungan hidup bangsa dan
negara.
b. Memiliki wawasan dan penghargaan terhadap keanekaragaman masyarakat Indonesia
sehingga mampu berkomunikasi baik dalam rangka meperkuat integrasi nasional.
c. Memiliki wawasan, kesadaran dan kecakapan dalam melaksanakan hak, kewajiban,
tanggung jawab dan peran sertanya sebagai warga negara yang cerdas, trampil dan
berkarakter.
d. Memiliki kesadaran dan penghormatan terhadap hak-hak dasar manusia serta kewajiban
dasar manusia sehingga mampu memperlakukan warga negara secara adil dan tidak
diskriminatif.
e. Berpartisipasi aktif membangun masyarakat Indonesia yang  demokratis dengan
berlandaskan pada nilai dan budaya demokrasi  yang bersumber pada Pancasila.
f. Memiliki  pola sikap,  pola pikir dan pola perilaku yang mendukung ketahanan nasional
Indonesia serta mampu menyesuaikan dirinya dengan tuntutan perkembangan zaman demi
kemajuan bangsa.
Penjelasan Pasal 37 Ayat (1) UU RI No. 20 Tahun 2003: "Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang
memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air”. Tujuan Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan di perguruan tinggi (Menurut SKep Dirjen Dikti No. 38/DIKTI/Kep./2002. Agar
mahasiswa:
a. Memiliki motivasi menguasai materi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.
b. Mampu mengkaitkan dan mengimplementasikan dalam peranan dan kedudukan serta
kepentingannya, sebagai individu, anggota keluarga/masyarakat dan warga negara yang
terdidik.

2020 Pancasila Modul 1 : Latar Belakang, Tujuan dan Metode


17 Pembelajaan
Rani Purwanti Kemalasari, SH,MH
c. Memiliki tekad dan kesediaan dalam mewujudkan kaidah-kaidah nilai berbangsa dan
bernegara untuk menciptakan masyarakat madani.

7. Assesment.

1. Berdasarkan UU No. 12 Tahun 2012 Tentang Perguruan Tinggi, Pendidikan Pancasila


mulai diwajibkan lagi pada kurikulum perguruan tinggi bersama dengan Mata Kuliah
Pengembangan Kepribadian lainnya (Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan
dan Bahasa Indonesia). Pertanyaan (nilai 20).
a. Apakah landasan Filosofis dan Yuridis Pendidikan Pancasila ?
b. Apakah tujuan penyelenggaraan Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi ?
2. Coba anda jelaskan apa urgensitas pendidikan pancasila terutama dalam
menghadapi era globalisasi saat ini ?

DAFTAR PUSTAKA

A. Literatur.
Abdullah, Rozali, 1984, Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa,CV.
Rajawali, Jakarta.

Bakry, Noor Ms., 2010, Pendidikan Pancasila, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

C.S.T. Kansil Sejarah Perjuangan Pergerakan Kebangsaan Indonesia, dkk

Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, 2013,


Materi Ajar Mata Kuliah Pendidikan Pancasila, Departemen Pendidikan Nasional
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Abdulgani, Roeslan, 1979, Pengembangan Pancasila di Indonesia, yayasan Idayu, Jakarta.

Ali As’ad Said, 2009, Negara Pancasila Jalan Kemaslahatan Berbangsa, Pustaka LP3ES,
Jakarta

Darmodihardjo, D, 1978, Orientasi Singkat Pancasila, PT. Gita Karya, Jakarta.

Hartono, 1992, Pancasila Ditinjau dari Segi Historis, PT Rineka Cipta, Jakartaa.

Kaelan, 2012, Problem Epistemologis Empat Pilar Berbangsa dan Bernegara, Paradigma,
Yogyakarta.

2020 Pancasila Modul 1 : Latar Belakang, Tujuan dan Metode


18 Pembelajaan
Rani Purwanti Kemalasari, SH,MH
Latif, Yudi, 2011, Negara Paripurna ; Historisitas, Rasionalitas, dan Akualitas Pancasila, PT
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Notonagoro, 1975, Pancasila secara Ilmiah Populer, Pantjuran Tujuh , Jakarta.

Oesman, Oetojo dan Alfian (Ed.), 1990, Pancasila sebagai Ideologi dalam Berbagai Bidang
Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara, BP-7 Pusat, Jakarta.

Pranarka, A.W.M., 1985, Sejarah Pemikiran tentang Pancasila, CSIS, Jakarta.

Setiardja, A. Gunawan, 1994, Filsafat Pancasila Bagian II: Moral Pancasila.

Syahrial Syarbaini, Ph.D. 2012. Pendidikan Pancasila. Jakarta. Ghlaila Indonesia.

Yamin, Muhammad, 1954, Proklamasi dan Konstitusi Republik Indonesia, Djambatan,


Jakarta/Amsterdam.

Hamid Darmadi, 2014, Urgensi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di perguruan


Tinggi.

Kaelan, 2000, Pendidikan Pancasila, Paradigma, Yogyakarta.

Kusuma, A.B., 2004, Lahirnya Undang-Undang Dasar 1945, Badan Penerbit Fakultas Hukum
Universitas Indonesia, Jakarta.

Syahrial Syarbaini, 2014, Pancasila di perguruan tinggi, Jakarta, Ghalia Indonesia.

Taniredja,Tukiran,dkk, Paradigma Baru Pendidikan Pancasila Untuk Mahasiswa, Bandung,


Alfabeta,2012.

B. Modul Pancasila Universitas Mercubuana.


Ngadino Surip, Syahrial Syarbaini, A Rahman HI, Pancasila Dalam Makna Dan
Aktualisasi , Univeritas Mercu Buana, CV Andi Offset, Jakarta, 2016.

C. Peraturan.
Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

2020 Pancasila Modul 1 : Latar Belakang, Tujuan dan Metode


19 Pembelajaan
Rani Purwanti Kemalasari, SH,MH

Anda mungkin juga menyukai