(1 – (1+i) –n)
= Present Value Interest Factor Annuity (PVIFAi%,n)
i
Aplikasi Annuitas Nilai Sekarang
Metode Penilaian Investasi dengan NPV dan IRR dengan cash flow sama atau
seragam setiap periodenya (sumber sheet 1 bunga majemuk)
Misalkan suatu proyek dengan investasi 40.000 umur proyek 5 tahun dengan cash flow
15.000 per tahun selama 5 tahun dengan bunga 15%.
Jawaban
Jika dikerjakan menggunakan cara biasa seperti halnya cash flow nya berbeda Anda bisa
lihat di lampiran excel, tentu saja memerlukan waktu yang lebih lama. Dengan cash flow
yang sama atau seragam setiap periodenya maka dipergunakan rumus faktor nilai sekarang
annuitas. Dengan discount faktor (df) atau bunga 15% sementara periodenya 5 tahun maka
kita hitung terlebih dahulu:
(1 – (1,15)-5 ) 502823265
PVIFA15%,5 = = = 3,3521551
0,15 0,15
Contoh perhitungan di atas adalah dihitung secara bertahap, perhitungan secara langsung
juga dapat Anda lakukan. Sekarang Anda perhatikan di excel bahwa 3,352155 (6 decimal) di
cell H11 adalah hasil dari penjumlahan setiap faktor bunga 15% dari tahun pertama hingga
tahun ke lima, dimana hasilnya sama persis dengan perhitungan menggunakan rumus
PVIFA15%,5 di cell H12. Di sinilah pentingnya penggunaan rumus annuitas jika arus kasnya
seragam karena akan lebih praktis. Perhitungan metode analisis dengan metode IRR jika
arus kasnya sama pada prinsipnya sama seperti yang sudah dijelaskan di atas. Jika pada
tingkat bunga yang disyaratkan df atau r1 diperoleh NPV positif Anda tinggal menaikan
tingkat bunganya (bunga r2) terus Anda kalikan dengan cash flow annuitasnya sampai hasil
NPV nya negatif maka proses selanjutnya lakukan interpolasi. Mungkin di antara Anda ada
yang bertanya “bagaimana jika dengan tingkat bunga r1 yang ditetapkan hasil NPV nya
negatif, apakah perlu menghitung bunga r2 ?”. Jawabannya tidak perlu karena jika dengan
bunga r1 diperoleh NPV negatif maka berarti usulan proyek investasi tersebut ditolak.
Untuk mencari Angsuran Bulanan prinsipnya sama hanya saja perlu ada penyesuaian dalam
tingkat bunga dan periode pinjaman. Jika bunga per tahun adalah 12% maka bunga per
bulan adalah 12%/12 = 1% per bulan, sementara jangka waktu 5 tahun jika dikonversi
bulanan menjadi 5x12 = 60 bulan. Sehingga angsuran bulanan sebagai berikut :
PV 30 Juta 30 Juta
A= = = = 667.333
-60
PVIFA 1%,60 (1 – (1,01) ) 44,9550384
0,01
Pada tabel di bawah ini ditampilkan tabel amortisasi pinjaman untuk periode tahunan :
Untuk ketelitian gunakan desimal sebanyak mungkin untuk perhitungan nilai sekarang
faktor bunga annuitas (PVIFA) sedangkan untuk angsuran maksimal 2 desimal bahkan
tanpa desimal pun juga gpp
b. Saldo utang tahun ke lima
Saldo utang tahun ke lima artinya konsumen telah membayar angsuran selama lima
tahun, berarti sisa angsuran masih 10 tahun lagi atau masih tersisa 120 bulan angsuran
PV = A x PVIFA0,975%,120 = 5.668.490 x 70,55069061 = 399.915.879
c. Pokok Pinjaman tahun ke 6
Secara konsep pokok pinjaman tahun ke 6 adalah saldo utang tahun ke 5 dikurangi saldo
utang tahun ke 6. Saldo utang tahun ke 5 sudah dijawab di pertanyaan b di atas yaitu
399.915.879. Sementara saldo utang tahun ke 6 artinya konsumen telah membayar
angsuran selama 6 tahun berarti sisa angsuran masih 9 tahun lagi atau masih 108 bulan
lagi, maka saldo utang tahun ke 6 adalah :
PV = A x PVIFA0,975%,108 = 5.668.490 x 66,59759197 = 377.507.779
Pokok pinjaman tahun ke 6 adalah 399.915.879 dikurangi 377.507.779 = 22.408.100
d. Bunga dibayar tahun ke 6
Dari pembahasan amortisasi pinjaman diketahui bahwa angsuran terdiri dari bunga dan
pokok pinjaman, oleh karena itu bunga adalah angsuran dikurangi pokok pinjaman.
Hanya saja sebelum menjawab pertanyaan di atas disini perlu ada penyesuaian waktu
dari tahunan menjadi bulanan terutama dalam hal angsuran tahunan menjadi 12 kali
angsuran bulanan. Bunga di bayar pada tahun ke 6 diperoleh dari angsuran tahun ke 6
yang tidak lain adalah 12 kali angsuran bulanan dikurangi pokok pinjaman tahun ke 6.
Sedangkan bunga dibayar tahun ke 6 =(12 x angsuran bulanan) dikurangi pokok
pinjaman tahun ke 6 oleh karena itu :
Bunga dibayar tahun ke 6 = (12x5.668.490) – (22.408.100) = 45.613.779
Mencari Tingkat Bunga (Contoh 4.9 pada buku edisi 3)
Di sini akan Bp bahas dengan pendekatan yang berbeda dengan yang di buku karena
jawaban yang ada di buku sesungguhanya jawaban yang sudah “di setting” agar
jawabannya mendekati nilai akuratnya, sehingga seringkali menimbulkan pertanyaan dan
juga membingungkan mahasiswa yaitu dari mana asal muasal menentukan dua tingkat
bunga yang rentangnya sangat kecil yaitu 18% per tahun dan 18,5% per tahun.
1. Sebuah perhiasan bernilai Rp 30 juta tunai, dapat dibeli dengan 12 kali angsuran
bulanan masing-masing sebesar Rp 2.758.973,49. Berapa tingkat bunganya.
Jawaban:
Disini hanya ada dua data yaitu n = 12 dan PV = 30 juta maka kita menentukan terlebih
dahulu tingkat bunga tingkat bunga yaitu r1 yang diharapkan akan menghasilkan NPV
positif atau dengan kata lain perkalian antara nilai sekarang faktor bunga annuitas atau
biasa disingkat PVIFA%,n di kali angsuran periodik hasilnya di atas 30 juta, tidak peduli
berapa besaran nilainya yang penting di atas 30 juta. Misalkan kita tentukan r1 sebesar
12% p.a atau 1% per bulan terus dikalikan angsuran periodiknya maka PV =
PVIFA1%,12 x 2.758.973,49 = 11,25507747 x 2.758.973,49 = 31.052.460,38 sehingga
NPV1 = 31.052.460,38 – 30 juta = 1.052.460,38.
Dengan metode Interpolasi yang telah dijelaskan di atas pada prinsipnya kita
menentukan dua tingkat bunga yaitu r1 yang akan menghasilkan NPV positif dan tingkat
bunga yaitu r2 yang akan menghasilkan NPV negatif, tentu saja bunga yaitu r2 > tingkat
bunga yaitu r1. Misalkan kita tentukan r2 sebesar 24% p.a atau 2% per bulan maka PV =
PVIFA2%,12 x 2.758.973,49 = 10,57534122 x 2.758.973,49 = 29.177.086,08
NPV2 = 29.177.086,08 – 30.000.000 = – 822.913,92
1.052.460,38
IRR = 1% + x (2% – 1%)
1.052.460,38 – (– 822.913,92)
1.052.460,38
IRR = 1% + x 1%
1.875.374,30
IRR = 1% + (0,56120017 x 0,01)
IRR = 1% + 0,005612002
IRR = 1% + 0,5612002% = 1,5612002% per bulan atau
IRR = 18,7344% per tahun di buku 18,6% (perbedaannya 0,134% beda tipis = beti)
2. Harga rumah 800 Juta DP 20% Tenor / Jangka Waktu 13 tahun angsuran bulanannya
sebesar 9.345.839,77 Berapa tingkat bunganya ?
Untuk menjawab soal di atas, maka PV harga rumah adalah 80%x800 juta = 640 juta
Selanjutnya kita cari tingkat bunga r1 yang akan menghasilkan NPV positif misalnya 9% p.a
atau bunga per bulan 9%/12 = 0,75% atau 0,0075 maka kita cari nilai PVIFA0,75%,156:
( 1 – (1,0075) – 156 )
PVIFA0,75%,156 = = 91,77001765 (sheet 2 cell H36)
0,0075
PV1 = PVIFA0,75%,156 x A = 91,77001765 x 9.345.839,77 = 857.667.880,332
NPV1 = 857.667.880,332 – 640 juta = 217.667.880,332
Selanjutnya kita cari tingkat bunga r2 yang akan menghasilkan NPV negatif misalnya 18%
p.a atau 1,5% per bulan atau 0,015 maka kita cari nilai PVIFA1,5%,156
( 1 – (1,015) – 156 )
PVIFA1,5%,156 = = 60,13226014 (sheet 2 cell H39)
0,015
PV2 = PVIFA1,5%,156 x A = 60,13226014 x 9.345.839,77 = 561.986.468,019
NPV2 = 561.986.468,019 – 640 juta = – 78.013.531,981
Selanjutnya kita interpolasi :
217.667.880,332
IRR = 0,75% + (1,5% – 0,75%)
217.667.880,332 – (–78.013.531,981)
217.667.880,332
IRR = 0,75% + 0,75%
295.681.412,314
IRR = 0,75% + (0,736156793 x 0,0075)
log 1 – PV x i
A
n =–
log (1 + i)
210.000.000 x 0,15
log 1–
3.783.889,18
n = –`
log (1 + 0,15)
log 0,167523188
n = –
log 0,15
n = – (–120)
n = 120 bulan atau 10 tahun
Untuk membuktikan bahwa jawaban di atas benar dimana lamanya periode angsuran
adalah 120 bulan atau 10 tahun, maka soal di atas dapat kita modifikasi atau kita balik
kembali dengan mencari besarnya angsuran per bulan, sebagai gantinya pada soal tersebut
kita tambahkan periode angsuran 10 tahun atau 120 bulan yang baru saja diperoleh. Jadi
soal barunya sebagai berikut “KPR sebesar Rp 210 juta dengan bunga 18% p.a, jangka
waktu angsuran 10 tahun, berapa angsuran bulanannya”
Jawaban :
PV = 210.000.000 n = 120 i = 18% p.a = 1,5% per bulan A=?
PV
A=
PVIFA1,5%,120
210.000.000
A= (1 – (1,015)-120)
0,015
210.000.000
A=
55,49845411
A = 3.783.889,18
Ternyata besarnya angsuran yang diperoleh sama persis dengan soal sebelumnya, hal ini
menunjukkan bahwa jawaban pertanyaan sebelumnya yang menanyakan n periode adalah
betul. Perhitungan dengan menggunakan excel ada di sheet 3 “bunga majemuk” silahkan
lihat di sheet 3 Excel “bunga majemuk”.
Pembiayaan Kembali Pinjaman :
Jika pihak kreditur menetapkan tingkat bunga mengambang dimana jika terjadi perubahan
tingkat bunga maka akan berubah pula pembayaran angsurannya, jika tingkat bunga
meningkat akan meningkat pula angsuran pinjamannya, sebaliknya jika tingkat bunga
menurun akan menurun pula angsuran pinjamannya. Di sini akan dibahas contoh 7.6 hal
104 Edisi 3 Revisi “Tuan Bento meminjam Rp 400 juta dari Bank Abu Nawas untuk membeli
rumah. Pinjaman itu akan dilunasi dengan angsuran selama 15 tahun dengan bunga 21%
p.a. Setelah melakukan pembayaran selama 2 tahun tingkat bunga turun menjadi 15%,
sehingga Tuan Bento berniat akan melunasi pinjamannya yang berbunga 21% dengan
pinjaman baru yang berbunga 15%. Ketika Tuan Bento hendak melunasi pinjaman lebih
cepat pihak Bank mensyaratkan adanya denda sebanyak 18 kali angsuran bulanan.
Keputusan apakah yang sebaiknya diambil Tuan Bento ?
Jawaban:
Yang pertama kita akan hitung besarnya pinjaman baru yang berbunga 15% yang akan
digunakan untuk melunasi pinjaman sebelumnya yang berbunga 21%. Di mana besarnya
pinjaman adalah sebesar saldo utang setelah 24 kali angsuran ditambah denda 18 kali
angsuran.
PV = 400.000.000
n = 15 tahun x 12 = 180
i = 21%/12 = 1,75% = 0,0175
PV 400.000.000
A= =
PVIFA1,75%,180 PVIFA1,75%,180
PV 400.000.000 400.000.000
A= = = = 7.332.449,08
–n – 180
1 – (1 + i) 1 – (1,0175) 54,62653216
i 0,0175