Anda di halaman 1dari 4

Nama : Rayhan Reza Pahlevi

Nim : 1844290023
Matkul : Analisis & Perancang Usaha

Soal
1. Berikan penjelasan detail mengenai Net Present Value tersebut !
2. Carilah satu contoh kasus penerapan metode NPV tersebut !

Jawaban
1. Pengertian NPV dan Rumus NPV (Net Present Value) 
Net Present Value atau sering disingkat dengan NPV adalah selisih antara nilai sekarang dari arus
kas yang masuk dengan nilai sekarang dari arus kas yang keluar pada periode waktu tertentu. NPV
atau Net Present Value ini mengestimasikan nilai sekarang pada suatu proyek, aset ataupun investasi
berdasarkan arus kas masuk yang diharapkan pada masa depan dan arus kas keluar yang disesuaikan
dengan suku bunga dan harga pembelian awal. Net Pressent Value menggunakan harga pembelian awal
dan nilai waktu uang (time value of money) untuk menghitung nilai suatu aset. Dengan demikian, dapat
dikatakan bahwa NPV adalah Nilai Sekarang dari Aset yang dikurangi dengan harga pembelian awal.

Rumus NPV (Net Present Value)


Rumus NPV ini cukup rumit karena menambahkan semua arus kas masa depan dari investasi,
mendiskon arus kas tersebut dengan tingkat diskonto dan menguranginya dengan Investasi awal.
Persamaan dan Rumus Net Present Value (NPV) ini dapat dilihat dibawah ini :

NPV = (C1/1+r) + (C2/(1+r)2) + (C3/(1+r)3) + … + (Ct/(1+r)t) – C0

atau

Dimana :

NPV = Net Present Value (dalam Rupiah)


Ct = Arus Kas per Tahun pada Periode t
C0 = Nilai Investasi awal pada tahun ke 0 (dalam Rupiah)
r = Suku Bunga atau discount Rate (dalam %)
Selain rumus NPV diatas, kita juga dapat menggunakan tabel PVIFA (Present Value Interest Factor for an
Annuity) kemudian masukan hasilnya ke persamaan atau rumus NPV dibawah ini :

NPV = (CT x PVIFA(r)(t)) – C0

2. Contoh Kasus Perhitungan NPV (Net Present Value)

Manjemen Perusahaan AAZZ ingin membeli mesin produksi untuk meningkatkan jumlah
produksi produknya. Harga Mesin produksi yang baru tersebut adalah sebesar Rp. 150 juta
dengan suku bunga pinjaman sebesar 12% per tahun. Arus Kas yang masuk diestimasikan
sekitar Rp. 50 juta per tahun selama 5 tahun. Apakah rencana investasi pembelian mesin
produksi ini dapat dilanjutkan?

Penyelesaiannya :
Diketahui :
Ct = Rp. 50 juta
C0 = Rp. 150 juta
r = 12% (0,12)

Jawaban :
NPV = (C1/1+r) + (C2/(1+r)2) + (C3/(1+r)3) + (C3/(1+r)4) + (Ct/(1+r)t) – C0
NPV = ((50/1+0,12) + (50/1+0,12)2 + (50/1+0,12)3 + (50/1+0,12)4 + (50/1+0,12)5) – 150
NPV = (44,64 + 39,86 + 35,59 + 31,78 + 28,37) – 150
NPV = 180,24 – 150
NPV = 30,24
Jadi nilai NPV-nya adalah sebesar Rp. 30,24 juta.

Menggunakan Tabel PVIFA

Seperti yang dikatakan sebelumnya, bahwa NPV juga dapat dihitung dengan mengggunakan
tabel PVIFA. Jika kita memiliki tabel PVIFA ini, perhitungan NPV menjadi lebih mudah dan
cepat.

Berdasarkan tabel PVIFA, angka yang didapat dari suku bunga 12% (r) dan periode 5 tahun (t)
adalah sebesar 3.6048. Angka tersebut dimasukan ke rumus NPV dibawah ini :

NPV = (Ct x PVIFA(r)(t)) – C0


NPV = (50 x PVIFA(12%)(5)) – C0
NPV = (50 x 3,6048) – 150
NPV = 180,24 – 150
NPV = 30,24
Hasilnya juga sama dengan nilai NPV yang didapat dari rumus NPV pertama yaitu se30,24
atau Rp. 30,24 juta.

Anda mungkin juga menyukai