Anda di halaman 1dari 20

CAPITAL BUDGETING

P ERTEM U A N 2
MA N A JEMEN K EU A N G A N 2

V I V I E J AYA N T Y, S . A K .
PENGERTIAN
Capital Budgeting => Anggaran Modal
Suatu proses pengambilan keputusan jangka panjang dalam penanaman modal dan investasi.
Untuk memilih suatu investasi (proyek) dalam proses capital budgeting dipergunakan teknik atau
metode penilaian investasi.
Adapun metode penilaian investasi antara lain :
1. Payback Period
2. Accounting Rate of Return (ARR)
3. Net Present Value (NPV)
4. Profitability Index = Benefit and Cost Ratio (PI=B/C)
5. Internal Rate of Return (IRR)
1. Payback Period
Salah satu metode penilaian investasi yang paling sederhana dan mudah untuk diterapkan
Digunakan untuk mengukur lamanya waktu yang diperlukan untuk mengembalikan nilai investasi
semula (initial investment) yang dihitung dengan membagi investasi semula dengan cash inflows.
Kriteria Penilaian Pay Back Period
a. Periode pengembalian lebih cepat dari waktu yang ditentukan = Layak/Diterima
b. Periode pengembalian lebih lama atau melebihi waktu yang telah ditentukan = Tidak layak/Ditolak
c. Jika usaha proyek investasi lebih dari satu, maka periode pengembalian yang diambil adalah yang
lebih cepat.
Contoh 1
 Perusahaan YG mengusulkan proyek investasi dengan dana Rp. 700 juta dan ditargetkan penerimaan
dana investasi setiap tahunnya adalah Rp. 80 juta, berapa payback periodnya?
Penyelesaian :
Diketahui
Nilai Investasi = Rp. 700 juta
Cash Inflows = Rp. 80 juta
Maka,
Payback Period = Rp. 700.000.000 = 8,75 Tahun = 8 tahun 9 bulan
Rp. 80.000.000
Jadi nilai Proyek sebesar Rp. 700 juta dapat dikembalikan investasinya dalam waktu 8 tahun 9 bulan.
Contoh 2
 Suatu usulan proyek investasi dari perusahaan JYP senilai Rp. 800 juta dengan umur ekonomis
yang telah ditentukan selama 6 tahun, dan syarat pengembaliannya selama 2 tahun, dengan arus
kas pertahunnya sebagai berikut:
Tahun 1 Rp 400 juta
Tahun 2 Rp 300 juta
Tahun 3 Rp 250 juta
Tahun 4 Rp 200 juta
Tahun 5 Rp 150 juta
Tahun 6 Rp 100 juta
Maka tentukan Pay Back Periodnya!
2. Accounting Rate of Return
Accounting Rate of Return atau sering disingkat dengan ARR adalah suatu metode
analisis yang mengukur besarnya tingkat keuntungan dari suatu investasi.
Pada dasarnya adalah mengukur pendapatan atau laba tahunan yang diharapkan dari
hasil suatu investasi.
Dengan kata lain, ARR ini menghitung berapa banyak uang yang akan dikembalikan
ke investor dari suatu investasi.
ARR dapat diperoleh dengan membagi rata-rata pendapatan bersih setelah pajak
yang dihasilkan dari investasi dengan nilai rata-rata investasi.
ARR = Pendapatan Bersih dari Investasi / Biaya Investasi
atau
ARR = Rata-rata Pendapatan Bersih dari Investasi / Rata-rata Biaya Investasi
Contoh 3
 Perusahaan PT. ABX mendapatkan sebuah proyek yang memerlukan Initial investment atau biaya
investasi sebesar Rp. 500 juta. Proyek ini dapat menghasilkan Cash Inflow (arus kas masuk) sebesar Rp.
100 juta per tahun dengan usia ekonomis 10 tahun tanpa nilai residu. Berapakah Accounting Rate of
Return (ARR) proyek tersebut?
Diketahui :
Biaya Investasi : Rp. 500 Juta
Usia Ekonomis : 10 tahun
Cash Inflow per tahun : Rp. 100 Juta
Depresiasi per tahun : Rp. 50 Juta (Rp. 500 Juta / 10 Tahun)
Penyelesaian :
ARR = Pendapatan Investasi / Biaya Investasi
ARR = (Rp. 100 Juta – Rp. 50 Juta) / Rp. 500 Juta
ARR = Rp. 50 Juta / Rp. 500 Juta
ARR = 0,1 atau 10%
Jadi Tingkat Pengembalian Akuntansi atau Accounting Rate of Return (ARR) pada proyek tersebut
adalah 10%.
3. Net Present Value
Net Present Value (NPV) adalah nilai keuntungan bersih atau perolehan keuntungan yang diperoleh
diakhir pengerjaan suatu proyek/investasi.
Sering dipakai sebagai pembantu dalam mengukur apakah suatu proyek dapat dinyatakan feasible
atau tidak.
Kriteria penilaian NPV :
a. NPV > 0 => Proyek layak untuk dikerjakan (feasible)
b. NPV < 0 => Proyek tidak layak untuk dikerjakan (infeasible)
c. NPV = 0 => Proyek tidak untung dan tidak rugi
Rumus untuk menghitung NPV :

NPV = PV Cashflow - PV Investasi

Keterangan :
NPV = Net Present Value (dalam Rupiah)
𝐶𝑡 = Arus Kas per Tahun pada Periode t
𝐶0 = Nilai Investasi awal pada tahun ke 0 (dalam Rupiah)
r = Suku Bunga atau discount Rate (dalam %)
Contoh 4
Manjemen Perusahaan AAZZ ingin membeli mesin produksi untuk meningkatkan jumlah produksi produknya.
Harga Mesin produksi yang baru tersebut adalah sebesar Rp. 150 juta dengan suku bunga pinjaman sebesar 12% per tahun.
Arus Kas yang masuk diestimasikan sekitar Rp. 50 juta per tahun selama 5 tahun. Apakah rencana investasi pembelian mesin
produksi ini dapat dilanjutkan?
Penyelesaiannya :
Diketahui :
Ct = Rp. 50 juta
C0 = Rp. 150 juta
r = 12% (0,12)
Jawaban :
NPV = ((C1/1+r) + (C2/(1+r)2) + (C3/(1+r)3) + (C3/(1+r)4) + (Ct/(1+r)t) – C0
NPV = ((50/1+0,12) + (50/1+0,12)2 + + (50/1+0,12)3 + (50/1+0,12)4 + (50/1+0,12)5 )– 150
NPV = (44,64 + 39,86 + 35,59 + 31,78 + 28,37) – 150
NPV = 180,24 – 150
NPV = 30,24
Jadi nilai NPV-nya adalah sebesar Rp. 30,24 juta. (NPV diatas 0, maka investasi layak di terima)
Dapat digunakan jika
Cashlow/Arus Kas yang
masuk tiap tahun sama

Lanjutan Contoh 4 (dengan menggunakan rumus PV Anuitas)


(1− 1+𝑖 −𝑛 )
𝑃𝑉 = 𝐴
𝑖
(1− 1+0.12 −5 )
𝑃𝑉 = x 50,000,000
0.12
(1−0.567)
𝑃𝑉 = x 50,000,000
0.12
0.432
𝑃𝑉 = x 50,000,000
0.12
𝑃𝑉 = 3.604 x 50,000,000
𝑃𝑉 = 180,200,000 PV Cashlow NPV = PV Cashflow - PV Investasi
NPV = 180,200,000 – 150,000,000
NPV = 30,200,000
PV Investasi = 150,000,000
Dapat digunakan jika
Cashlow/Arus Kas yang
masuk tiap tahun sama
maupun berbeda
Lanjutan Contoh 4 (dengan menggunakan tabel )
PVIF
Tahun Cashflow (CF) CF/PVIF
(1 )𝑡
0 (150,000,000) 1 (150,000,000) => PV Investasi
1 50,000,000 1.12 44,642,857
2 50,000,000 1.25 39,859,694
3 50,000,000 1.40 35,589,012 => PV Cashflow
4 50,000,000 1.57 31,775,904
5 50,000,000 1.76 28,371,343
NPV 30,238,810

NPV = PV Cashflow - PV Investasi


180,238,810 - 150,000,000
30,238,810
4. Profitability Index (PI)
Investasi dihitung tingkat indeksnya dengan membagi nilai tunai (Present Value)
dari Cash inflow dengan Present Value dari Cash Outflow dari Investasi
Kriteria Penilaian :
1. PI >1 => Investasi layak
2. PI < 1 => Investasi tidak layak
Rumus =
𝑃𝑉 𝐶𝑎𝑠ℎ𝑓𝑙𝑜𝑤
𝑃𝐼 =
𝑃𝑉 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖
Contoh 5
Dari Contoh 4 diatas, maka :

𝑃𝑉 𝐶𝑎𝑠ℎ𝑓𝑙𝑜𝑤
𝑃𝐼 =
𝑃𝑉 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖
180,238,810
𝑃𝐼 =
150,000,000
𝑃𝐼 = 1.2 (𝑷𝑰 > 𝟏, 𝒎𝒂𝒌𝒂 𝒊𝒏𝒗𝒆𝒔𝒕𝒂𝒔𝒊 𝒍𝒂𝒚𝒂𝒌 𝒅𝒊𝒕𝒆𝒓𝒊𝒎𝒂)
5. Internal Rate of Return (IRR)
Merupakan indicator tingkat efisien dari suatu investasi
Mencari nilai tingkat bunga yang dapat memberikan nilai NPV dari seluruh cashflow investasi
sama dengan nol
Pada metode NPV tingkat bunga untuk mendiskontokan casflow ditentukan, namun pada IRR
tingkat suku bunga harus dicari.
Kriteria Penilaian IRR :
a. IRR ( r ) > bunga(interest) => Investasi layak
b. IRR ( r ) < bunga => Investasi tidak layak
Lanjutan Internal Rate of Return (IRR)
Untuk menghitung IRR dari suatu usulan investasi, maka NPV harus sama dengan nol.
Dilakukan secara simulasi (coba-coba) dengan cara sbb:
1. Hitung NPV pada tingkat biaya modal
2. Lihat apakah NPV positif atau negative
3. Jika NPV positif, maka perlu dicari NPV yang negative dan sebaliknya
4. Masukan nilai r (bunga) yang cukup rendah agar menghasilkan NPV positif
5. Masukan nilai r (bunga) yang cukup tinggi agar menghasilkan NPV negative
6. IRR yang tepat dengan NPV=0 biasanya terletak diantara kedua nilai bunga itu
Lanjutan Internal Rate of Return (IRR)
Rumus IRR :

Keterangan :
IRR = Internal Rate of Return
𝑖1 = Tingkat diskonto/bunga yang menghasilkan NPV positif
𝑖2 = Tingkat diskonto/bunga yang menghasilkan NPV negative
𝑁𝑃𝑉1 = 𝑁𝑃𝑉 𝑏𝑒 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑜𝑠𝑖𝑡𝑖𝑓
𝑁𝑃𝑉2 = 𝑁𝑃𝑉 𝑏𝑒 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑛𝑒𝑔𝑎𝑡𝑖𝑓
Contoh 6
Perusahan Zamanria sedang mempertimbangkan suatu usulan proyek investasi senilai Rp.
150.000.000, umur proyek diperkirakan 5 tahun tanpa nilai sisa. Arus kas yang dihasilkan :
Tahun 1 adalah Rp. 60.000.000
Tahun 2 adalah Rp. 50.000.000
Tahun 3 adalah Rp. 40.000.000
Tahun 4 adalah Rp. 35.000.000
Tahun 5 adalah Rp. 28.000.000

Jika diasumsikan tingkat bunga = 10 % berapakah IRR?


Penyelesaian
r = 10% r = 16%
PVIF PVIF
Tahun Cashflow (CF) 𝑡 CF/PVIF Tahun Cashflow (CF) CF/PVIF
(1 ) (1 )𝑡
0 (150,000,000) 1 (150,000,000) => PV Investasi 0 (150,000,000) 1 (150,000,000) => PV Investasi
1 60,000,000 1.10 54,545,455 1 60,000,000 1.16 51,724,138
2 50,000,000 1.21 41,322,314 2 50,000,000 1.35 37,158,145
3 40,000,000 1.33 30,052,592 => PV Cashflow 3 40,000,000 1.56 25,626,307 => PV Cashflow
4 35,000,000 1.46 23,905,471 4 35,000,000 1.81 19,330,188
5 28,000,000 1.61 17,385,797 5 28,000,000 2.10 13,331,164
NPV 17,211,629 NPV (2,830,057)

NPV = PV Cashflow - PV Investasi NPV = PV Cashflow - PV Investasi


167,211,629 - 150,000,000 147,169,943 - 150,000,000
17,211,629 (2,830,057)

Bunga terletak diantara 10 % - 16 %


17,211,629
I𝑅𝑅 = 10 𝑥 16 − 10
(17,211,629 − (−2,830,057)
17,211,629 Kesimpulan :
I𝑅𝑅 = 10 𝑥6
20,041,686 IRR > 10% => Investasi layak
I𝑅𝑅 = 10 5.15
𝑰𝑹𝑹 = 𝟏𝟓. 𝟏𝟓 NPV.xlsx

Anda mungkin juga menyukai