Anda di halaman 1dari 25

MODUL PERKULIAHAN

PANCASILA
Semester Genap 2020

MODUL 4
PANCASILA DALAM KAJIAN
SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA
( ERA KEMERDEKAAN )

Program Tatap
Fakultas Kode MK Disusun Oleh kelas
Studi Muka
Ekonomi Manajeme Rani Purwanti
Bisnis n 4 2A1314EL
Kemalasari,SH,MH
E – 301 - 2

Abstract Sub-CPMK 2
Sebagai Kemampuan Akhir Yang Diharapkan
Mampu menjelaskan secara kronologis nilai-nilai Pancasila
Pada Bab ini akan dijelaskan dalam arus kajian sejarah bangsa Indonesia:
mengenai Sejarah Pancasila Era  ERA KEMERDEKAAN
Kemerdekaan.

2020 1 Mata Kuliah Pancasila Dalam Kajian Sejarah Perjuangan Bangsa


Pendidikan Pancasila Indonesia Era Pra Kemerdekaan Dan Kemerdekaan
Rani Purwanti Kemalasari, SH,MH
DAFTAR ISI

A. Pendahuluan 3
B. Pancasila Era Kemerdekaan 4
1. Konstitusi Ris 4
2. Dekrit Presiden 5 Juli 1959 5
C. Pancasila Era Orde Lama 5
D. Pancasila Era Orde Baru 7
E. Pancasila Era Orde Reformasi 11
F. Assesment 23
DAFTAR PUSTAKA

2020 2 Mata Kuliah Pancasila Dalam Kajian Sejarah Perjuangan Bangsa


Pendidikan Pancasila Indonesia Era Pra Kemerdekaan Dan Kemerdekaan
Rani Purwanti Kemalasari, SH,MH
MODUL 4 PENDIDIKAN PANCASILA
PANCASILA DALAM KAJIAN
SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA
( Era Kemerdekaan )

Pada era milenial ini, penting sekali menyegarkan gagasan Pancasila agar
sesuai dengan konteks zaman. Untuk membangun
Mater benteng ideologi yang kokoh,
generasi muda perlu disasar dan dilibatkan secara massif dalam mengkampanyekan
nilai-nilai Pancasila.

Media teknologi informasi dan komunikasi dapat menjadi strategi yang cukup
ampuh untuk mengenalkan nilai-nilai Pancasila secara lebih segar dan kontekstual.
Peran generasi milenial akan sangat signifikan dalam menentukan perjalanan sejarah
bangsa di masa mendatang. Maka, memahami dan membumikan Pancasila, adalah
titik balik menuju renaissance atau kebangkitan kembali bangsa kita.

A. Pendahuluan.
Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan  hidup  bangsa telah
disepakati oleh seluruh bangsa Indonesia. Akan tetapi, dalam perwujudannya banyak sekali
mengalami pasang surut. Bahkan sejarah bangsa kita telah mencatat bahwa pernah ada upaya
untuk mengganti Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa dengan
ideologi lainnya. Upaya ini dapat digagalkan oleh bangsa Indonesia sendiri. Meskipun demikian,
tidak berarti ancaman terhadap Pancasila sebagai dasar negara sudah berakhir.
Tantangan masa kini dan masa depan yang terjadi dalam perkembangan masyarakat
Indonesia dan dunia internasional, dapat menjadi ancaman bagi nilai-nilai Pancasila sebagai
dasar negara dan pandangan hidup. Untuk semakin memperkuat pemahaman kalian, berikut ini
2020 3 Mata Kuliah Pancasila Dalam Kajian Sejarah Perjuangan Bangsa
Pendidikan Pancasila Indonesia Era Pra Kemerdekaan Dan Kemerdekaan
Rani Purwanti Kemalasari, SH,MH
dipaparkan uraian materi lebih lengkap berkaitan dengan perkembangan penerapan Pancasila
sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa semenjak awal kemerdekaan sampai
dengan sekarang

B. Era Kemerdekaan.
Pada masa awal kemerdekaan, UUD 1945 tidak dapat dilaksanakan sebaik-baiknya, karena
pada masa ini konsentrasi Bangsa Indonesia adalah pada usaha mempertahankan
kemerdekaan. Hal ini karena Kolonialis Belanda ingin kembali menjajah Indonesia. Pada masa
kurun waktu setelah kemerdekaan, dapat dikatakan adanya beberapa penyimpangan dalam
pelaksanaan UUD NRI 1945, yaitu :
1. Konstitusi Republik Indonesia Serikat ( RIS ).
Pada masa awal kemerdekaan, Kolonialisme Belanda ingin kembali menjajah Indonesia.
Belanda berusaha kembali memecah-belah bangsa Indonesia dengan cara membentuk Negara
Sumatra Timur, Negara Indonesia Timur, Negara Pasundan dan Negara Jawa Timur. Bahkan
Belanda melakukan Agresi Militer I pada tahun 1947 (pendudukan terhadap ibukota Jakarta)
dan Agresi Militer II atas kota Yogyakarta pada tahun 1948. Untuk menyelesaikan pertikaian
Belanda dengan RI, PBB turun tangan sebagai mediator dengan menyelenggarakann
Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag, Belanda tgl 23 Agustus - 2 November 1949. KMB
menghasilkan 3 buah persetujuan pokok, yaitu :
a. Didirikannya Negara Republik Indonesia Serikat.
b. Penyerahan kedaulatan kepada Republik Indonesia Serikat.
c. Didirikannya uni antara RIS dengan kerajaan Belanda.
Perubahan bentuk negara dari negara kesatuan menjadi negara serikat mengharuskan
adanya penggantian UUD, sehingga disusunlah naskah UUD RIS. Sistem pemerintahan yang
digunakan pada masa berlakunya Konstitusi RIS adalah sistem parlementer, sebagaimana
diatur dalam Pasal 118 Ayat 1 & 2 Konstitusi RIS. Pada Ayat (1) ditegaskan bahwa 'Presiden
tidak dapat diganggu gugat'. Artinya pada masa konstitusi RIS, Presiden tidak dapat dimintai
pertanggungjawaban atas tugas-tugas pemerintahan, karena Presiden adalah kepala negara,
bukan kepala pemerintahan.
Berdirinya negara RIS adalah suatu taktik secara politis untuk tetap konsisten terhadap
deklarasi Proklamasi yang terkandung dalam Pembukaan UUD NRI 1945. Dan atas keadaan
seperti inilah maka terjadi gerakan spontan dan rakyatpun membentuk negara kesatuan yaitu
2020 4 Mata Kuliah Pancasila Dalam Kajian Sejarah Perjuangan Bangsa
Pendidikan Pancasila Indonesia Era Pra Kemerdekaan Dan Kemerdekaan
Rani Purwanti Kemalasari, SH,MH
dengan menggabungkan diri dengan negara Proklamasi RI. Sehingga pada masa itu, negara
bagian dalam RIS tinggalah 3 buah negara bagian saja yaitu Negara bagian RI Proklamasi,
Negara Indonesia Timut (NIT) dan Negara Sumatera Timur (NST).
Akhirnya, dalam perseteruan RIS dengan Negara RI, maka pada tanggal 19 Mei 1950,
seluruh negara bersatu dalam Negara Kesatuan, dengan konstitusi sementara yang berlaku
adalah UUDS 17 Agustus 1950. Walaupun UUDS 1950 merupakan tonggak untuk menuju cita-
cita proklamasi, namun kenyataannya masih berorientasi kepada pemerintah yang berasas
demokrasi liberal sehingga jiwanya merupakan penyimpangan terhadap Pancasila. Hal ini
disebabkan oleh sistem multi partai dan kabinet Parlementer yang berakibat silih bergantinya
cabinet yang  rata-rata hanya berumur 6 atau 8 bulan. Hal ini berakibat tidak adanya
pemerintahan yang menyusun program serta tidak mampu menyalurkan dinamika masyarakat
ke arah pembangunan, bahkan hanya menimbulkan pertentangan, gangguan-gangguan
keamanan serta penyelewengan dalam masyarakat.

2). Dekrit Presiden 5 Juli 1959.


Dekrit Presiden 1959 dilatarbelakangi oleh kegagalan Badan Konstituante untuk
menetapkan UUD baru sebagai pengganti UUDS 1950. Anggota konstituante mulai bersidang
pada 10 November 1956. Namun pada kenyataannya sampai tahun 1958 belum berhasil
merumuskan UUD yang diharapkan. Sementara, dikalangan masyarakat, pendapat-pendapat
untuk kembali kepada UUD 1945 semakin kuat. Atas dasar tersebut maka Presiden sebagai
badan yang harus bertanggung jawab mengatakan bahwa hal-hal yang demikian ini
mengakibatkan keadaan ketatanegaraan yang membahayakan persatuan dan kesatuan serta
keselamatan negara, nusa dan bangsa. Atas dasar inilah maka Presiden akhirnya
mengeluarkan Dekrit atau pernyataan pada tanggal 5 Juli 1959, yang isinya :
a. Membubarkan Konstituante.
b. Menetapkan berlakunya kembali UUD 1945 dan tidak berlakunya kembali UUDS tahun 1950.
c. Dibentuknya MPRS dan DPAS dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.

C. Pancasila di Masa Orde Lama.


Pada masa ini, Pancasila dipahami berdasarkan paradigma yang berkembang pada situasi
dunia yang ketika itu diliputi oleh kekacauan dan kondisi sosial-budaya berada di dalam
suasana transisional dari masyarakat terjajah menjadi masyarakat merdeka. Masa ini adalah

2020 5 Mata Kuliah Pancasila Dalam Kajian Sejarah Perjuangan Bangsa


Pendidikan Pancasila Indonesia Era Pra Kemerdekaan Dan Kemerdekaan
Rani Purwanti Kemalasari, SH,MH
masa pencarian bentuk implementasi Pancasila terutama dalam sistem kenegaraan. Pancasila
diimplementasikan dalam bentuk yang berbeda-beda pada masa orde lama.
1. Periode 1945-1950.
Pada masa ini, dasar yang digunakan adalah Pancasila dan UUD 1945 dengan sistem
pemerintahan Presidensil, Namun dalam prakteknya sistem ini tidak dapat terwujudkan setelah
penjajah dapat diusir. Persatuan rakyat Indonesia mulai mendapatkan tantangan, dan muncul
upaya-upaya untuk mengganti Pancasila sebagai dasar negara dengan faham komunis oleh
PKI melalui pemberontakan di Madiun pada tahun 1948 dan DI/TII yang ingin mendirikan
Negara Islam.
2. Periode 1950-1959.
Pada periode ini, penerapan Pancasila diarahkan sebagai ideologi liberal yang pada
nyatanya tidak dapat menjamin stabilitas pemerintahan. Walaupun dasar negara tetap
Pancasila, tetapi rumusan Sila Keempat tidak berjiwakan musyawarah mufakat, melainkan
suara terbanyak. Dalam bidang politik, demokrasi berjalan lebih baik dengan terlaksananya
Pemilu 1955 yang dianggap paling demokratis.
3.      Periode 1956-1965.
Periode ini dikenal sebagai demokrasi terpimpin, akan tetapi demokrasi justru tidak
berada pada kekuasaan rakyat. Kepemimpinan berada pada kekuasaaan pribadi Presiden
Soekarno. Atas dasar tersebut terjadilah berbagai penyimpangan penafsiran terhadap
Pancasila dalam Konstitusi. Akibatnya Presiden Soekarno menjadi otoriter, diangkat menjadi
Presiden seumur hidup, politik konfrontasi, dan menggabungkan nasionalis, agama, dan
komunis, yang ternyata tidak cocok dengan kehidupan Negara Indonesia. Terbukti dengan
adanya kemerosotan moral di sebagian masyarakat yang tidak lagi hidup bersendikan nilai-nilai
Pancasila, dan berusaha untuk menggantikan Pancasila dengan ideologi lain.
Pada masa pemerintahan Orde Lama, kehidupan politik dan pemerintah sering terjadi
penyimpangan yang dilakukan Presiden dan juga MPRS yang bertentangan dengan Pancasila
serta UUD 1945. Artinya pelaksanaan UUD 1945 pada masa itu belum dilaksanakan
sebagaimana mestinya. Hal ini terjadi karena penyelenggaraan pemerintahan terpusat pada
kekuasaan seorang Presiden dan lemahnya kontrol yang seharusnya dilakukan DPR terhadap
kebijakan-kebijakan pemerintah. Penyimpangan-penyimpangan di era Orde Lama yang
bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945 itu antara lain:
1) Presiden membubarkan DPR hasil pemilihan umum tahun 1955 dengan penetapan
Presiden No 3 Tahun 1960 dan membentuk DPR Gotong Royong. Hal ini dilakukan karena

2020 6 Mata Kuliah Pancasila Dalam Kajian Sejarah Perjuangan Bangsa


Pendidikan Pancasila Indonesia Era Pra Kemerdekaan Dan Kemerdekaan
Rani Purwanti Kemalasari, SH,MH
DPR menolak Rancangan Pendapatan dan Belanja Negara yang diajukan pemerintah.
( Bertentangan dengan Pasal 23 Ayat ( 1 ) UUD 1945 dan Penjelasan UUD 1945 tentang
Kedudukan DPR ).
2) MPRS mengangkat Ir Soekarno sebagai Presiden seumur hidup ( hal ini bertentangan
dengan Pasal 7 UUD 1945 ).
3) Pimpinan lembaga-lembaga negara diberi kedudukan sebagai Menteri-Menteri Negara yang
berarti menempatkannya sebagai pembantu Presiden.
4) Kekuasaan Presiden melebihi wewenang yang ditetapkan di dalam UUD 1945.
5) Hak Budget DPR tidak berjalan karena pemerintah tidak mengajukan Rancangan Undang-
Undang APBN untuk mendapatkan persetujuan DPR.
    Selain itu, muncul pertentangan politik dan konflik lainnya yang berkepanjangan sehingga
situasi politik, keamanaan dan kehidupan ekonomi makin memburuk. Puncak dari situasi
tersebut adalah munculnya pemberontakan G 30 S/PKI yang sangat membahayakan
keselamatan bangsa dan negara.  Mengingat keadaan makin membahayakan, Ir. Soekarno
selaku Presiden RI memberikan perintah kepada Letjen Soeharto melalui Surat Perintah 11
Maret 1969 (Supersemar) untuk mengambil segala tindakan yang diperlukan bagi terjaminnya
keamanaan, ketertiban dan ketenangan serta kestabilan jalannya pemerintah. Lahirnya
Supersemar tersebut dianggap sebagai awal masa Orde Baru.

D. Pancasila Era Orde Baru.


Setelah jatuhnya Presiden Soekarno, selanjutnya Presiden Soeharto yang memegang
kendali terhadap negeri ini. Awal masa pemerintahan Soeharto masuk pada fase Orde Baru.
Pada masa Orde Baru, pemerintah berkehendak ingin melaksanakan Pancasila dan UUD 1945
secara murni dan konsekuen sebagai kritik terhadap orde lama yang menyimpang dari
Pancasila. Pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekwen salah satunya
dilaksanakan oleh pemerintah melalui program P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan
Pancasila) atau Ekaprasetia Pancakarsa.
Pedoman Penghayatan dan Pengalaman Pancasila (disingkat P4) atau Eka Prasetya
Pancakarsa adalah sebuah panduan tentang pengamalan Pancasila dalam kehidupan
bernegara. Panduan P4 dibentuk dengan Ketetapan MPR no. II/MPR/1978. Ketetapan MPR ini
menjabarkan kelima asas dalam Pancasila menjadi 36 butir pengamalan sebagai pedoman
praktis bagi pelaksanaan Pancasila yakni sebagai berikut :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa.
2020 7 Mata Kuliah Pancasila Dalam Kajian Sejarah Perjuangan Bangsa
Pendidikan Pancasila Indonesia Era Pra Kemerdekaan Dan Kemerdekaan
Rani Purwanti Kemalasari, SH,MH
 Percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.

 Hormat menghormati dan bekerjasama antar pemeluk agama dan penganut-penganut


kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup.
 Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaannya.
 Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain.
2. Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab.
 Mengakui persamaan derajat persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama
manusia.
 Saling mencintai sesama manusia.
 Mengembangkan sikap tenggang rasa.
 Tidak semena-mena terhadap orang lain.
 Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
 Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
 Berani membela kebenaran dan keadilan.
 Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia, karena itu
dikembangkan sikap hormat-menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.
3. Persatuan Indonesia.
 Menempatkan kesatuan, persatuan, kepentingan, dan keselamatan bangsa dan negara
di atas kepentingan pribadi atau golongan.
 Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara.
 Cinta Tanah Air dan Bangsa.
 Bangga sebagai Bangsa Indonesia dan ber-Tanah Air Indonesia.
 Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-Bhinneka
Tunggal Ika.
4. Kerakayatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan
Perwakilan.
 Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat.
 Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
 Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.

2020 8 Mata Kuliah Pancasila Dalam Kajian Sejarah Perjuangan Bangsa


Pendidikan Pancasila Indonesia Era Pra Kemerdekaan Dan Kemerdekaan
Rani Purwanti Kemalasari, SH,MH
 Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi semangat kekeluargaan.
 Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil
musyawarah.
 Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
 Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggung jawabkan secara moral kepada
Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai
kebenaran dan keadilan.
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
 Mengembangkan perbuatan-perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan
suasana kekeluargaan dan gotong-royong.
 Bersikap adil.
 Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
 Menghormati hak-hak orang lain.
 Suka memberi pertolongan kepada orang lain.
 Menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain.
 Tidak bersifat boros.
 Tidak bergaya hidup mewah.
 Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum.
 Suka bekerja keras.
 Menghargai hasil karya orang lain.
 Bersama-sama berusaha mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.
Orde baru berhasil mempertahankan Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara
sekaligus berhasil mengatasi paham komunis di Indonesia. Akan tetapi implementasi dan
aplikasinya sangat mengecewakan. Beberapa tahun kemudian kebijakan-kebijakan yang
dikeluarkan oleh pemerintah era Orde Baru ternyata tidak sesuai dengan jiwa Pancasila.
Pancasila ditafsirkan sesuai kepentingan kekuasaan pemerintah dan tertutup bagi tafsiran lain.
Penyimpangan Pancasila di Era Orde Baru adalah sebagai berikut :
1) Doktrinasi. Presiden kedua Indonesia, Bapak Soeharto, mempunyai cita-cita untuk
memurnikan kembali nilai-nilai Pancasila yang mulai pudar karena adanya penyimpangan
makna Pancasila yang terjadi di masa pemerintahan orde lama. Pemerintahan Orde baru
menempatkan Pancasila dan UUD 1945 sebagai sesuatu yang keramat sehingga tak boleh
diganggu gugat keberadanya. Langkah cepat pun dilakukan pemerintah Orde Baru untuk

2020 9 Mata Kuliah Pancasila Dalam Kajian Sejarah Perjuangan Bangsa


Pendidikan Pancasila Indonesia Era Pra Kemerdekaan Dan Kemerdekaan
Rani Purwanti Kemalasari, SH,MH
mengembalikan Pancasila posisi pada awalnya dengan dilakukannya Penataran P4
(Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila  ) sesuai dengan TAP MPR NO
II/MPR/1978 yang mengaruskan pensosialisasian Pancasila di sekolah ataupun di
masyarakat. Pelajar, Mahasiswa, Organisasi Sosial dan Lembaga Negara wajib mengikuti
penataran ini dengan tujuan memberikan pengertian yang sama tentang Pancasila. Pada
awal kemunculannya, P4 memberi angin segar dalam pengamalan Pancasila, namun lama
kelamaan P4 berjalan tak sesuai dengan apa yang dibayangkan. Implementasi Pancasila
yang telalu ditekankan mengakibatkan Demokratisasi tak berjalan dan Pelanggaran HAM
terjadi dimana-mana yang dilakukan oleh aparat pemerintah. Pancasila sering kali dijadikan
Legimitator tindakan yang menyimpang. Pancasila dikeramatkan sebagai alasan untuk
stabilitas nasional daripada sebagai ideologi yang memberikan ruang kebebasan untuk
berkreasi.
2) Pancasila sebagai asas tunggal. Pada tahun 1985 seluruh organisasi sosial politik digiring
oleh hukum untuk menerima Pancasila sebagai satu-satunya dasar filosofis, sebagai asas
tunggal. Setiap warga negara yang mengabaikan Pancasila atau setiap organisasi sosial
yang menolak Pancasila sebagai asas tunggal akan dicap sebagai penghianat atau
penghasut dan pihak-pihak yang tertuduh atau terlebih lagi dianggap sebagai penganut
paham Komunis akan dipenjarakan dan setelah lepas dari hukumannya mereka tetap
diawasi ketat oleh pemerintah pada waktu itu.
3) Stabilisasi. Presiden Soeharto melarang adanya kritikan-kritikan yang dapat menjatuhkan
pemerintah. Presiden Soeharto beranggapan bahwa kritikan terhadap pemerintah
menyebabkan ketidakstabilan di dalam negara. Dan untuk menstabilkannya Presiden
Soeharto menggunakan kekuatan militer sehingga tak ada yang berani untuk mengkritik
pemerintah.
4) Demokrasi sentralistik. Dalam pemerintahannya Presiden Soeharto melakukan beberapa
penyelewengan dalam penerapan Pancasila, yaitu diterapkannya demokrasi sentralistik,
demokrasi yang berpusat pada pemerintah. Selain itu Presiden juga memegang kendali
terhadap lembaga legislatif, eksekutif dan yudikatif sehingga peraturan yang dibuat harus
sesuai dengan persetujuannya.
5) Tidak ada kebebasan pers. Presiden melemahkan aspek-aspek demokrasi terutama pers
karena dinilai dapat membahayakan kekuasaannya. Presiden Soeharto membentuk
Departemen Penerangan atau lembaga sensor secara besar-besaran agar setiap berita
yang dimuat di media tidak menjatuhan pemerintahan.

2020 10 Mata Kuliah Pancasila Dalam Kajian Sejarah Perjuangan Bangsa


Pendidikan Pancasila Indonesia Era Pra Kemerdekaan Dan Kemerdekaan
Rani Purwanti Kemalasari, SH,MH
6) Korupsi, kolusi dan nepotisme. Penyelewengan yang lain adalah pelanggengan korupsi,
kolusi, dan nepotisme sehingga pada masa ini banyak pejabat negara yang melakukan
korupsi. Tak hanya itu, pada masa ini negara Indonesia juga mengalami krisis moneter yang
di sebabkan oleh keuangan negara yang tidak stabil dan banyaknya hutang kepada pihak
negara asing.
7) Pelanggaran HAM. Demokratisasi akhirnya tidak berjalan, dan pelanggaran HAM  terjadi 
dimana-mana  yang  dilakukan  oleh  aparat  pemerintah  atau  negara.
Meski demikian kondisi ini bertahan sampai lengsernya Presiden Soeharto pada 21 Mei
1998. Dengan lengsernya Presiden Soeharto maka Bangsa Indonesia memasuki Era
Reformasi.

E. Pancasila Di Era Reformasi


Tekad Orde Baru pada awal kemunculannya pada tahun 1966 adalah akan melaksanakan
Pancasila dan UUD 1945 NRI secara murni dan konsekuen dalam tatanan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Setelah Orde Baru memegang tumpuk kekuasaan
dalam mengendalikan pemerintahan, muncul suatu keinginan untuk terus menerus
mempertahankan kekuasaannya. Hal ini menimbulkan dampak negatif, yaitu semakin jauh dari
tekad awal Orde Baru tersebut. Akhirnya penyelewengan dan penyimpangan dari nilai-nilai
Pancasila dan ketentuan-ketentuan yang terdapat pada UUD 1945, banyak dilakukan oleh
pemerintah Orde Baru. Demokrasi yang tidak dilaksanakan dengan semestinya kemudian
menimbulkan permasalahan politik. Ada kesan kedaulatan rakyat berada ditangan sekelompok
tertentu, bahkan lebih banyak dipegang oleh para penguasa.
Dalam UUD 1945 Pasal 2, telah disebutkan bahwa “Kedaulatan adalah ditangan rakyat dan
dilaksanakan sepenuhnya oleh MPR”. Pada dasarnya secara de jure (secara hukum)
kedaulatan rakyat tersebut dilakukan oleh MPR sebagai wakil-wakil dari rakyat, tetapi secara de
facto (dalam kenyataannya) anggota MPR sudah diatur dan direkayasa, sehingga sebagian
besar anggota MPR itu diangkat berdasarkan ikatan kekeluargaan (nepotisme).
Perkembangan ekonomi dan pembangunan nasional juga dianggap telah menimbulkan
ketimpangan ekonomi yang lebih besar. Monopoli sumber ekonomi oleh kelompok tertentu,
konglomerasi, tidak mempu menghapuskan kemiskinan pada sebagian besar masyarakat
Indonesia. Di dalam kehidupan politik, masyarakat beranggapan bahwa tekanan pemerintah
pada pihak oposisi sangat besar, terutama terlihat pada perlakuan keras terhadap setiap orang
2020 11 Mata Kuliah Pancasila Dalam Kajian Sejarah Perjuangan Bangsa
Pendidikan Pancasila Indonesia Era Pra Kemerdekaan Dan Kemerdekaan
Rani Purwanti Kemalasari, SH,MH
atau kelompok yang menentang atau memberikan kritik terhadap kebijakan-kebijakan yang
diambil atau dilakukan oleh pemerintah. Selain itu, masyarakat juga menuntut agar ditetapkan
tentang pembatasan masa jabatan Presiden.
Pada masa pemerintahan Orde Baru, pemerintah mempunyai tujuan menjadikan Negara
Republik Indonesia sebagai negara industri, namun tidak mempertimbangkan kondisi riil di
masyarakat. Masyarakat Indonesia mayoritas merupakan masyarakat agrasis. Hal ini
merupakan penyimpangan terhadap Sila ke 5 Pancasila dan Pasal 33 UUD 1945.1
Penjelasan Pasal 33 UUD NRI menyebutkan bahwa “dalam Pasal 33, tercantum dasar
demokrasi ekonomi, produksi dikerjakan oleh semua, untuk semua dibawah pimpinan atau
pemilikan anggota-anggota masyarakat. Kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan, bukan
kemakmuran orang seorang”. Selanjutnya dikatakan bahwa “Bumi dan air dan kekayaan alam
yang terkandung dalam bumi adalah pokok-pokok kemakmuran rakyat. Sebab itu harus
dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”.
Sehingga, sebenarnya secara tegas Pasal 33 UUD 1945 beserta penjelasannya, melarang
adanya penguasaan sumber daya alam ditangan orang-seorang. Dengan kata lain monopoli,
oligopoli maupun praktek kartel dalam bidang pengelolaan sumber daya alam adalah
bertentangan dengan prinsip Pasal 33.
Namun, pengaturan perekonomian pada masa pemerintahan Orde Baru sudah jauh
menyimpang dari sistem perekonomian Pancasila. Dalam Pasal 33 UUD NRI 1945 tercantum
bahwa dasar demokrasi ekonomi, produksi dikerjakan oleh semua untuk semua di bawah
pimpinan atau pemilikan anggota-anggota masyarakat. Sebaliknya, sistem ekonomi yang
berkembang pada masa pemerintahan Orde Baru adalah sistem ekonomi kapitalis yang
dikuasai oleh para konglomerat dengan berbagai bentuk monopoli, oligopoly, dan diwarnai
dengan korupsi dan kolusi.
Keadaan seperti ini mengakibatkan munculnya gerakan Reformasi. Gerakan reformasi
menuntut untuk dilakukan reformasi total disegala bidang, termasuk keanggotaan DPR dan
MPR yang dipandang sarat dengan nuansa KKN.

1
Bunyi Pasal 33 UUD 1945 sebagai berikut :
1. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan.
2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai
oleh Negara.
3. Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
4. Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan,
efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga
keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
5. Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan Pasal ini diatur dalam undang-undang
2020 12 Mata Kuliah Pancasila Dalam Kajian Sejarah Perjuangan Bangsa
Pendidikan Pancasila Indonesia Era Pra Kemerdekaan Dan Kemerdekaan
Rani Purwanti Kemalasari, SH,MH
1. Pancasila Sebagai Paradigma Reformasi.
Era Reformasi memberikan harapan besar menuju penyelenggaraan negara yang lebih
demokratis, transparan dan memiliki akuntabilitas tinggi serta terwujudnya Good Governance
dan adanya kebebasan berpendapat. Semuanya itu diharapkan makin mendekatkan bangsa
pada pencapaian tujuan nasional sebagaimana terdapat dalam pembukaan UUD 1945. Untuk
itu gerakan reformasi diharapkan mampu mendorong perubahan mental bangsa Indonesia, baik
pemimpin maupun rakyat sehingga mampu menjadi bangsa yang menganut dan menjunjung
tinggi nilai nilai kebenaran, keadilan, kejujuran, tanggung jawab, persamaan serta
persaudaraan.

Inti reformasi adalah memelihara segala yang sudah baik dari kinerja bangsa
dan negara dimasa lampau, mengoreksi segala kekurangannya, sambil
merintis pembaharuan untuk menjawab tantangan masa depan.

Peranan Pancasila sebagai Paradigma Reformasi adalah sebagai berikut :


1. Peranan Pancasila dalam era reformasi harus nampak sebagai paradigma ketatanegaraan,
artinya Pancasila menjadi kerangka pikir atau pola pikir bangsa Indonesia, khususnya
sebagai dasar negara.
2. Pancasila sebagai landasan kehidupan berbangsa dan bernegara. Ini berarti bahwa setiap
gerak langkah bangsa dan negara Indonesia harus selalu dilandasi oleh Sila-Sila yang
terdapat dalam Pancasila.
3. Sebagai negara hukum maka setiap perbuatan, baik dari warga masyarakat, maupun aparat
pemerintahnya harus berdasarkan hukum yang jelas. Jadi hukum yang dibentuk tidak boleh
bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.
4. Pancasila sebagai paradigma pembangunan nasional yang meliputi segenap bidang
kehidupan, seperti di bidang hukum, politik, ekonomi, sosial budaya, keamanan, juga ilmu
pengetahuan dan Hak Asasi Manusia.
5. Pancasila adalah ideologi negara, untuk membangun perekonomian Indonesia maka sistem
ekonominya pun menganut sistem ekonomi Pancasila. Ciri ciri ekonomi Pancasila adalah
ekonomi harus bisa membawa kesejahteraan rakyat. Ekonomi juga tidak melakukan toleransi
kepada eksploitasi manusia, meskipun mengejar kebaikan secara ekonomi, tetapi tidak serta
merta memanfaatkan manusia demi mencapai tujuan ekonominya.

2020 13 Mata Kuliah Pancasila Dalam Kajian Sejarah Perjuangan Bangsa


Pendidikan Pancasila Indonesia Era Pra Kemerdekaan Dan Kemerdekaan
Rani Purwanti Kemalasari, SH,MH
6. Dalam Bidang Ilmu Pengetahuan dan teknologi, Pancasila harus bisa tidak ditempatkan pada
posisi yang bertentangan dengan iptek. Pancasila dan Iptek harus saling mendukung
sehingga perkembangan Iptek harus bisa diarahkan sesuai nilai nilai luhur Pancasila.

2. Pancasila Sebagai Paradigma Reformasi Hukum.


Pancasila merupakan cita-cita hukum, kerangka berpikir, sumber nilai, serta sumber arah
penyusunan dan perubahan hukum positif di Indonesia. Pancasila berfungsi sebagai paradigma
hukum terutama dalam kaitannya dalam berbagai macam upaya perubahan hukum.
Peranan Pancasila sebagai paradigma reformasi hukum adalah sebagai berikut :
Pancasila sebagai sumber nilai perubahan hukum.
Agar hukum berfungsi sebagai pelayanan kebutuhan masyarakat, maka hukum harus
senantiasa diperbaharui agar aktual atau sesuai dengan keadaan serta kebutuhan masyarakat
yang dilayaninya. Dalam pembaharuan hukum yang terus menerus tersebut, Pancasila harus
tetap sebagai kerangka berpikir, sumber norma dan sumber nilai-nilainya.
Sumber hukum meliputi dua macam pengertian yaitu (1) sumber formal hukum adalah sumber
hukum ditinjau dari bentuk dan tata cara penyusunan, yang mengikat terhadap komunitasnya,
misalnya Undang-Undang, Permen, Perda. (2) sumber material hukum adalah suatu sumber
hukum yang menentukan materi atau isi suatu norma hukum. Selain sumber nilai yang
terkandung dalam Pancasila reformasi dan pembaharuan hukum juga harus bersumber pada
kenyataan empiris yang ada dalam masyarakat terutama dalam wujud aspirasi-aspirasi yang
dikehendakinya. Dengan demikian maka upaya untuk reformasi hukum akan benar-benar
mampu mengantarkan manusia ketingkatan harkat dan martabat yang lebih tinggi sebagai
makhluk yang berbudaya dan beradab.
Pancasila sebagai paradigma reformasi pelaksanaan hukum.
Dalam era reformasi pelaksaan hukum harus didasarkan pada suatu nilai sebagai landasan
operasionalnya. Pelaksanaan hukum pada masa reformasi ini harus benar-benar dapat
mewujudkan negara demokratis dengan suatu supremasi hukum. Jaminan atas terwujudnya
keadilan bagi setiap warga negara dalam hidup bersama dalam suatu negara yang meliputi
seluruh unsur keadilan baik keadilan distributif, keadilan komutatif , serta keadilan legal.
Gerakan reformasi hukum haruslah menjamin dan menghormati Hak Asasi Manusia.
Pengakuan dan perlindungan Hak Asasi Manusia merupakan salah satu ciri dari negara hukum.
Negara Indonesia merupakan negara yang berlandaskan atas hukum sesuai dengan bunyi
Pasal 1 Ayat 3 UUD NRI 1945 : “Negara Indonesia adalah negara hukum”. Hak Asasi Manusia

2020 14 Mata Kuliah Pancasila Dalam Kajian Sejarah Perjuangan Bangsa


Pendidikan Pancasila Indonesia Era Pra Kemerdekaan Dan Kemerdekaan
Rani Purwanti Kemalasari, SH,MH
merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan
dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta
perlindungan harkat dan martabat manusia.

3. Pancasila Sebagai Paradigma Reformasi Politik.


Sistem politik yang otoriter tidak dapat melahirkan pemimpin pemimpin yang mampu
menyerap aspirasi dan memperjuangakan kepentingan masyarakat. Oleh karenanya diperlukan
sistem politik yang demokratis yang dapat melahirkan penyeleksian pemimpin yang dipercaya
oleh masyarakat, dengan memberdayakan masyarakat melalui sistem politik yang demokratis,
bertanggung jawab, menjadi panutan masyarakat yang mampu mempersatukan bangsa dan
negara.

Gerakan reformasi bertekad untuk menata kehidupan politik agar


distribusi kekuasaan berlangsung dengan seimbang. Setiap keputusan
politik harus melalui proses yang demokratis dan transparan dengan
menjunjung tinggi kedaulatan rakyat.

Berlangsungnya pemerintahan yang telah mengabaikan proses demokrasi menyebabkan


rakyat tidak dapat menyalurkan aspirasi politiknya sehingga terjadinya gejolak politik yang
bermuara pada gerakan demokrasi yang menuntut adanya kebebasan, kesetaraan dan
keadilan. Diperlukan demokrasi yang menjamin hak dan kewajiban masyarakat untuk terlibat
dalam proses pengambilan keputusan politik secara bebas dan bertanggung jawab sehingga
menumbuhkan kesadaran untuk memantabkan persatuan bangsa. Oleh karena itu paradigma
ini harus merupakan dasar pijak dalam reformasi politik.
Reformasi atas sistem politik.
Untuk melakukan reformasi atas sistem politik harus melalui reformasi pada Undang-Undang
yang mengatur sistem politik tersebut, dengan tetap mendasarkan pada paradigma nilai-nilai
kerakyatan sebagaimana terkandung dalam Pancasila.
Susunan keanggotaan MPR, DPR dan DPRD
Susunan keanggotaan MPR,DPR dan DPRD harus mencerminkan nilai-nilai Pancasila,
kedaulatan rakyat dalam semangat UUD NRI 1945.
Reformasi partai politik.

2020 15 Mata Kuliah Pancasila Dalam Kajian Sejarah Perjuangan Bangsa


Pendidikan Pancasila Indonesia Era Pra Kemerdekaan Dan Kemerdekaan
Rani Purwanti Kemalasari, SH,MH
Demi terwujudnya supra struktur politik yang benar-benar demokratis dan spiratif, maka sangat
penting untuk dilakukan penataan kembali infrastruktur politik, terutama tentang partai politik.
Untuk itu perlu dilakukan reformasi terhadap peraturan perundang-undangan yang mengatur
tentang partai politik. Pada masa orde baru ketentuan tentang partai politik diatur dalam
undang-undang politik yaitu UU No.3 tahun 1975, serta UU No.3 tahun 1985 tentang partai
politik dan golongan karya. Dalam undang-undang tersebut ditentukan bahwa partai politik dan
golongan karya hanya meliputi tiga macam partai yaitu: partai persatuan pembanguna(PPP),
Golongan karya (Golkar), dan partai demokrasi indonesia(PDI).
Setelah reformasi, Adapun syarat pembentukan partai politik tertuang dalam undang-
undang no.2 tahun 1999, Pasal 2. Berdasarkan ketentuaan UU tersebut warga negara diberi
kebebasan untuk membentuk partai politik, serta diberi kebebasan untuk menentukan asas
sebagai ciri serta program masing-masing. Atas ketentuaan UU tersebut, maka bermunculanlah
partai politik di era reformasi ini mencapai 114 partai politik. Namun dalam kenyataannya yang
memenuhi syarat untuk mengikuti pemilihan umum hanya 48 partai politik. Selain itu
pelaksanaan pemilu juga dilakukan perubahan untuk mewujudkan pemilihan umum yang benar-
benar demokratis, maka penyelenggara pemilu tersebut berdasarkan ketentuan Undang
Undang Nomor 3 Tahun 1999, Bab III Pasal 8.

4. Pancasila Sebagai Paradigma Reformasi Ekonomi.


Sistem ekonomi indonesia pada masa orde baru bersifat birokratik otoritan yang ditandai
dengan pemusatan kekuasaan dan partisipasi dalam membuat keputusan-keputusan nasional
hampir sepenuhnya berada ditangan penguasa bekerjasama dengan kelompok militer dan
kaum teknokrat. Kebijaksanaan ekonomi yang selama ini diterapkan yang hanya mendasarkan
pada pertumbuhan dan mengabaikan prinsip nilai kesejahteraan bersama seluruh bangsa,
dalam kenyataannya hanya menyentuh kesejahteraan sekelompok kecil orang bahkan
penguasa. Langkah yang strategis dalam upaya melakukan reformasi ekonomi yang berbasis
pada ekonomi rakyat yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila yang mengutamakan kesejahteraan
seluruh bangsa adalah sebagai berikut: keamanan pangan dan mengembalikan kepercayaan,
program rehabilitasi dan pemulihan ekonomi, serta transformasi struktur, yaitu guna untuk
memperkuat ekonomi rakyat. Dengan sistem ekonomi yang mendasarkan nilai pada upaya
terwujudnya kesejahteraan seluruh bangsa maka peningkatan kesejahteraan akan dirasakan
oleh sebagian besar rakyat, sehingga dapat mengurangi kesenjangan ekonomi.

2020 16 Mata Kuliah Pancasila Dalam Kajian Sejarah Perjuangan Bangsa


Pendidikan Pancasila Indonesia Era Pra Kemerdekaan Dan Kemerdekaan
Rani Purwanti Kemalasari, SH,MH
Perubahan dan pengembangan ekonomi harus diletakkan pada peningkatan harkat
martabat serta kesejahteraan seluruh bangsa. Sistem ekonomi yang berbasis pada
kesejahteraan rakyat merupakan pilar ekonomi Indonesia. Langkah yang strategis dalam upaya
melakukan reformasi ekonomi yang berbasis pada ekonomi rakyat yang berdasarkan nilai-nilai
Pancasila yang mengutamakan kesejahteraan seluruh bangsa adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengembalikan kepercayaan rakyat terhadap pemerintah, maka pemerintah harus
secara konsisten menghapuskan KKN, serta mengadili bagi oknum yang melakukan
pelanggaran. Hal ini akan memberikan kepercayaan pada iklim usaha.
b. Program rehabilitasi dan pemulihan ekonomi. Upaya ini dilakukan dengan menciptakan
kondisi kepastian usaha, yaitu dengan diwujudkannya perlindungan hukum serta undang-
undang persaingan yang sehat.
c. Penyehatan dalam sektor perbankan menjadi prioritas utama, karena perbankan
merupakan jantung perekonomian.
d. Gerakan reformasi bertekad meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat,
khususnya melalui pembangunan ekonomi yang bertumpu pada pemberdayaan ekonomi
rakyat dan daerah.
e. Transformasi struktur : Ini meliputi proses perubahan kearah ekonomi yang lebih baik.
Misalnya dari ekonomi tradisional ke ekonomi modern. Dengan sistem ekonomi yang
menitikberatkan pada kesejahteraan seluruh bangsa maka peningkatan kesejahteraan akan
dirasakan oleh sebagian besar rakyat, sehingga dapat mengurangi kesenjangan ekonomi.
f. Keamanan pangan dan mengembalikan kepercayaan : dilakukan dengan program yang
dikenal dengan program Jaringan Pengaman Sosial (JPS). Sementara langkah yang
dilakukan untuk mengembalikan kepercayaan rakyat kepada pemerintah adalah pemerintah
harus secara konsisten menghapuskan KKN, serta mengadili oknum yang melanggar.

5. Pancasila Sebagai Paradigma Reformasi Kehidupan Kampus.


Pancasila itu sebagai dasar Filsafat Negara, bagaimana nilai-nilai Pancasila benar-
benar dapat tercermin dalam sikap dan perilaku seluruh warga negara. Pancasila dalam
kehidupan kampus harus memegang berperan penting sebagai kerangka acuan, pola pikir dan
landasan nilai-nilai kemanusiaan yang didasari nilai ketuhanan bagi kehidupan masyarakat
kampus. Kampus merupakan wadah kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian
masyarakat, dan juga  merupakan tempat untuk mengembangkan nilai-nilai luhur. Masyarakat
kampus sebagai masyarakat yang harus benar-benar mengamalkan budaya sikap kerja sama,

2020 17 Mata Kuliah Pancasila Dalam Kajian Sejarah Perjuangan Bangsa


Pendidikan Pancasila Indonesia Era Pra Kemerdekaan Dan Kemerdekaan
Rani Purwanti Kemalasari, SH,MH
santun, mencintai kemajuan ilmu dan teknologi, serta mendorong berkembangnya sikap
mencintai seni, bertanggung jawab terhadap masyarakat bangsa dan negara, serta mengabdi
pada kesejahteraan kemanusiaan yang di dasarkan pada nilai ketuhanan. Oleh karena itu sikap
masyarakat kampus tidak boleh tercemar oleh kepentingan-kepentingan politik penguasa
sehingga benar-benar luhur dan mulia.
Kampus sebagai lembaga pendidikan yang memiliki tiga tugas pokok dalam PP. No. 60
Tahun 199, yang di sebut Tridharma Perguruan Tinggi yaitu sebagai (a) pendidikan tertinggi, (b)
penelitian dan (c) pengabdian kepada masyarakat harus senantiasa terikat nilai yaitu nilai
ketuhanan dan kemanusian yang terkandung dalam Pancasila. Mahasiswa harus bersikap
obyektif, dan benar-benar berdasarkan kepentingan moral demi harkat dan martabat manusia,
bukan karena kepentingan politik terutama kepentingan kekuasaan politik dan konspirasi
kekuatan internasional yang ingin menghancurkan negara Indonesia.  Sebagai mahasiswa
pencetus terjadinya reformasi, mari kita tujukan pada dunia bahwa kita mampu dalam
merealisasikan semua cita-cita dan tujuan dasar dari reformasi yang berlandaskan pada nilai-
nilai Pancasila sebagai paradigma dalam masyarakat kampus. Nilai-nilai Pancasila harus
tercermin dalam kehidupan kampus seperti :
1. Tersedianya sarana dan prasarana untuk beribadah bagi civitas akademika serta adanya
kesempatan bagi civitas akademika untuk beribadah sesuai dengan agamanya masing masing.
Semua mahasiswa memperoleh hak merdeka untuk mendapatkan pendidikan agama sesuai
dengan agama yang dipeluknya guna mempertebal keimanan dan ketakwaan mereka.
2. Dikembangkannya rasa persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap civitas
akademika tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, jenis kelamin, kedudukan sosial
dan sebagainya.
3. Dikembangkannya rasa cinta kepada tanah air dan bangsa, rasa bangga sebagai bangsa
Indonesia, rasa persatuan Indonesia, dan kerelaan berkorban untuk bangsa dan negara.
4. Dikembangkannya nilai-nilai demokrasi di kampus, seperti tidak adanya pemaksaan kehendak,
anti kekerasan, konstitusional, perkuliahan yang demokratis, kebebasan mimbar akademik dan
sebagainya.
5. Dikembangkannya kewirausahaan bagi mahasiswa, suka bekerja keras, menghargai hasil
karya orang lain yang bermanfaat untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat serta suka
menolong orang lain dan sebagainya.

6. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Hak Asasi Manusia.

2020 18 Mata Kuliah Pancasila Dalam Kajian Sejarah Perjuangan Bangsa


Pendidikan Pancasila Indonesia Era Pra Kemerdekaan Dan Kemerdekaan
Rani Purwanti Kemalasari, SH,MH
1. Pengertian Hak Asasi MAnusia.

Menurut Pasal 1 Ayat 1 Undang Undang Nomor 39 Tahun 1999, HAM adalah
seperangkat hak yang melekat pada manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa
dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh
Negara, hukum, pemerintah dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan
harkat dan martabat manusia

Dengan akal budinya dan nuraninya, manusia memiliki kebebasan untuk memutuskan
sendiri perbuatannya. Disamping itu, untuk mengimbangi kebebasannya tersebut manusia
memiliki kemampuan untuk bertanggung jawab atas semua tindakan yang dilakukannya.
Kebebasan dasar dan hak-hak dasar itulah yang disebut Hak Asasi Manusia yang secara
kodratnya melekat pada diri manusia sejak manusia dalam kandungan yang membuat
manusia sadar akan jatidirinya dan membuat manusia hidup bahagia. Setiap manusia
dalam kenyataannya lahir dan hidup di masyarakat. Dalam perkembangan sejarah tampak
bahwa Hak Asasi Manusia memperoleh maknanya dan berkembang setelah kehidupan
masyarakat makin berkembang khususnya setelah terbentuk Negara. Kenyataan tersebut
mengakibatkan munculnya kesadaran akan perlunya Hak Asasi Manusia dipertahankan
terhadap bahaya-bahaya yang timbul akibat adanya Negara, apabila memang pengembangan
diri dan kebahagiaan manusia menjadi tujuan. Berdasarkan penelitian hak manusia itu tumbuh
dan berkembang pada waktu Hak Asasi Manusia itu oleh manusia mulai diperhatikan terhadap
serangan atau bahaya yang timbul dari kekuasaan yang dimiliki oleh Negara. Negara Indonesia
menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia dan kewajiban dasar manusia. Hak secara kodrati
melekat dan tidak dapat dipisahkan dari manusia, karena tanpanya manusia kehilangan harkat
dan kemanusiaan. Oleh karena itu, pemerintah Republik Indonesia berkewajiban secara
hukum, politik, ekonomi, sosial dan moral untuk melindungi, memajukan dan mengambil
langkah-langkah konkret demi tegaknya Hak Asasi Manusia dan kebebasan dasar manusia.

2. Pancasila dan Hak Asasi Manusia.


Indonesia sebagai negara yang merdeka dan berdaulat yang memiliki ideology
Pancasila yang menjadi batasan sekaligus berisi pengakuan terhadap Hak Asasi Manusia itu
sendiri. Pancasila yang merupakan pandangan hidup bangsa dan dasar negara Republik
Indonesia adalah jiwa seluruh rakyat Indonesia sehingga siapa saja yang berada di wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia wajib mentaati Pancasila serta mengamalkannya.

2020 19 Mata Kuliah Pancasila Dalam Kajian Sejarah Perjuangan Bangsa


Pendidikan Pancasila Indonesia Era Pra Kemerdekaan Dan Kemerdekaan
Rani Purwanti Kemalasari, SH,MH
Pelaksanaan HAM, tentu saja berdasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Sebagai contoh
kedudukan individu dalam sistem demokrasi? Dalam filsafat Pancasila, manusia dirumuskan
sebagai monodualisme. Dalam arti, manusia sebagai mahluk induvidual dan mahluk sosial.
Dalam kaitannya dengan “demokrasi Pancasila” maka tetap mengedepankan kolektivisme,
meskipun hak induvidu tetap dihargai. Bagaimana hubungan HAM dengan Pancasila? Hal ini
dapat dilihat pada uraian ringkas mengenai sila dari Pancasila yang mengandung makna hak
asasi manusia sebagai berikut :
A. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa.
Sila ini menjamin hak kemerdekaan untuk memeluk agama, melaksanakan ibadah dan
menghormati perbedaan agama. Sila tersebut mengamanatkan bahwa setiap warga negara
bebas untuk memeluk agama dan kepercayaannya masing – masing. Hal ini selaras dengan
Deklarasi Universal tentang HAM Pasal 2 dimana terdapat perlindungan HAM (Setiap orang
berhak atas semua hak dan kebebasan-kebebasan yang tercantum di dalam Deklarasi ini
dengan tidak ada pengecualian apa pun, seperti pembedaan ras, warna kulit, jenis kelamin,
bahasa, agama, politik atau pandangan lain, asal-usul kebangsaan atau kemasyarakatan, hak
milik, kelahiran ataupun kedudukan lain. Selanjutnya, tidak akan diadakan pembedaan atas
dasar kedudukan politik, hukum atau kedudukan internasional dari negara atau daerah dari
mana seseorang berasal, baik dari negara yang merdeka, yang berbentuk wilayah-wilayah
perwalian, jajahan atau yang berada di bawah batasan kedaulatan yang lain).

B. Sila kemanusiaan yang adil dan beradab.


Sila ini menempatkan hak setiap warga negara pada kedudukan yang sama dalam hukum
serta serta memiliki kewajiban dan hak-hak yang sama untuk mendapat jaminan dan
perlindungan undang-undang. Sila Kedua, mengamanatkan adanya persamaan derajat,
persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama manusia sebagaimana tercantum
dalam Deklarasi HAM PBB yang melarang adanya diskriminasi. Pasal 7 (Semua orang sama di
depan hukum dan berhak atas perlindungan hukum yang sama tanpa diskriminasi. Semua
berhak atas perlindungan yang sama terhadap setiap bentuk diskriminasi yang bertentangan
dengan Deklarasi ini, dan terhadap segala hasutan yang mengarah pada diskriminasi semacam
ini).

2020 20 Mata Kuliah Pancasila Dalam Kajian Sejarah Perjuangan Bangsa


Pendidikan Pancasila Indonesia Era Pra Kemerdekaan Dan Kemerdekaan
Rani Purwanti Kemalasari, SH,MH
C. Sila persatuan Indonesia.
Sila ini mengamanatkan adanya unsur pemersatu diantara warga negara dengan semangat
rela berkorban dan menempatkan kepentingan bangsa dan Negara diatas kepentingan pribadi
atau golongan, hal ini sesuai dengan prinsip HAM dimana hendaknya sesama manusia bergaul
satu sama lainnya dalam semangat persaudaraan. Sila ini mengamanatkan adanya unsur
pemersatu diantara warga Negara dengan semangat rela berkorban dan menempatkan
kepentingan bangsa dan Negara diatas kepentingan pribadi atau golongan, hal ini sesuai
dengan Prinsip HAM dimana hendaknya sesama manusia bergaul satu sama lainnya dalam
semangat persaudaraan. Pasal 1 (Semua orang dilahirkan merdeka dan mempunyai martabat
dan hak-hak yang sama. Mereka dikaruniai akal dan hati nurani dan hendaknya bergaul satu
sama lain dalam persaudaraan).

D.Sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/


perwakilan.
Sila ini mencerminkan dalam kehidupan pemerintahan, bernegara, dan bermasyarakat yang
demokratis. Menghargai hak setiap warga negara untuk bermusyawarah mufakat yang
dilakukan tanpa adanya tekanan, paksaan, ataupun intervensi yang membelenggu hak-hak
partisipasi masyarakat. Inti dari sila ini adalah musyawarah dan mufakat dalam setiap
penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan sehingga setiap orang tidak dibenarkan
untuk mengambil tindakan sendiri, atas inisiatif sendiri yang dapat mengganggu kebebasan
orang lain. Hal ini sesuai pula dengan Deklarasi HAM.

E. Sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.


Hak ini mengakui hak milik perorangan dan dilindungi pemanfaatannya oleh negara serta
memberi kesempatan sebesar-besarnya pada masyarakat. Asas keadilan dalam HAM
tercermin dalam sila ini, dimana keadilan disini ditujukan bagi kepentingan umum tidak ada
pembedaan atau diskriminasi antar individu.

3. Hak Asasi Manusia Dan UUD NRI 1945.


Ketentuan yang berkaitan dengan HAM dalam pembukaan UUD NRI 1945 dapat dilihat
sebagai berikut :

2020 21 Mata Kuliah Pancasila Dalam Kajian Sejarah Perjuangan Bangsa


Pendidikan Pancasila Indonesia Era Pra Kemerdekaan Dan Kemerdekaan
Rani Purwanti Kemalasari, SH,MH
a. Negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Dengan
demikian perlindungan diberikan kepada seluruh bangsa dan tumpah darah Indonesia, tidak
hanya terbatas atau berdasarkan kepentingan kelompok atau warga Negara tertentu.
b. Memajukan kesejahteraan umum, hal ini mengandung pengertian pembangunan
kesejahteraan secara merata dan setiap warga Negara punya kesempatan untuk sejahtera.
c. Mencerdaskan kehidupan bangsa, guna untuk meningkatkan sumberdaya manusia
Indonesia seluruhnya secara merata guna mengejar ketertinggalan dari bangsa lain.
d. Melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan
social, membangun bangsa yang mandiri serta kewajiban untuk menyumbangkan pada
bangsa – bangsa lain di dunia, tanpa perbedaan.
Dalam penjelasan pembukaan UUD 1945 dikatakan bahwa Indonesia adalah Negara
berdasarkan hukum (rechtsstaat bukan berdasarkan atas kekuasaan belaka/machtsstaat).
Kaitannya dengan HAM adalah salah satu ciri Negara hukum adalah mengakui adanya HAM.
Selanjutnya dalam penjelasan umum diterangkan bahwa UUD menciptakan pokok-pokok
pikiran yang terkandung dalam “pembukaan” dan pasal – pasalnya, dimana mengandung arti
bahwa Negara mengatasi segala paham golongan, dan paham perorangan, mewujudkan
keadilan sosial berdasarkan kerakyatan perwakilan dan Ketuhanan Yang Maha Esa menurut
dasar kemanusiaan yang adil dan beradab. Hal ini mencerminkan cita – cita hukum bangsa
Indonesia yang menjunjung tinggi HAM serta lebih mengutamakan kepentingan bersama
manusia. Berdasarkan uraian tersebut diatas maka hubungan HAM dengan UUD 1945 dapat
diterjemahkan dalam moral bangsa sebagai berikut :
a. Kebijaksanaan harus diarahkan pada kebijaksanaan politik dan Hukum, dengan perlakuan
serta hak dan kewajiban yang sama bagi siapapun, perorangan atau kelompok yang berada
di dalam batas wilayah NKRI.
b. Kebijaksanaan Ekonomi dan Kesejahteraan, dengan kesempatan serta beban
tanggungjawab yang sama, bagi siapapun yang ingin berusaha atas dasar persaiangan
yang sehat.
c. Kebijaksanaan Pendidikan dan Kebudayaan, dengan kebebasan serta batasan – batasan
yang perlu menjaga ketahanan dan pertahanan mental terhadap anasir dan eksploitasi dari
dalam dan luar negeri.
d. Kebijaksanaan luar negeri, meningkatkan kehormatan bangsa yang merdeka yang bias
mengatur diri sendiri, serta mampu menyumbang pada hubungan baik antara bangsa –
bangsa di dunia.

2020 22 Mata Kuliah Pancasila Dalam Kajian Sejarah Perjuangan Bangsa


Pendidikan Pancasila Indonesia Era Pra Kemerdekaan Dan Kemerdekaan
Rani Purwanti Kemalasari, SH,MH
Selanjutnya dalam UUD 1945 terdapat pasal – pasal yang berkaitan dengan masalah –
masalah HAM, pasal – pasal tersebut adalah :
a. Pasal 27, tentang kesamaan kedudukan Hukum dan pemerintahan, tanpa ada kecuali serta
setiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan
b. Pasal 28, tentang kemerdekaan berserikat, berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan
dan tulisan.
c. Pasal 29, tentang kemerdekaan untuk memeluk agama dan beribadat menurut agamanya
dan kepercayaannya.
d. Pasal 30, tentang hak untuk membela bangsa.
e. Pasal 31, tentang hak mendapat pengajaran
f. Pasal 33, tentang hak perekonomian atas asas kekeluargaan
g. Pasal 34, tentang fakir miskin dan anak – anak terlantar dipelihara oleh Negara.
Dalam perkembangannya sesuai dengan amandemen kedua UUD 1945 berdasarkan
sidang tahunan tahun 2000, masalah hak asasi manusia secara lugas telah dicantumkan
dalam BAB XA, Pasal 28A sampai dengan 28J. Dari uraian tersebut diatas maka UUD NRI
1945 mulai dari pembukaan, penjelasan umum, dan batang tubuh cukup memuat tentang
pengakuan hak asasi manusia, atau dengan kata lain secara yuridis konstitusional, Indonesia
mengakui HAM.

F. ASSESMENT.
Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan  hidup  bangsa telah disepakati
oleh seluruh bangsa Indonesia. Akan tetapi, setelah Era Kemerdekaan, pengamalan pancasila
banyak sekali mengalami pasang surut. Bahkan sejarah bangsa kita telah mencatat bahwa
pernah ada upaya untuk mengganti Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup
bangsa dengan ideologi lainnya.
a. Berikan 5 contoh penyimpangan terhadap nilai nilai Pancasila pada masa Orde Lama !
Jawaban

2020 23 Mata Kuliah Pancasila Dalam Kajian Sejarah Perjuangan Bangsa


Pendidikan Pancasila Indonesia Era Pra Kemerdekaan Dan Kemerdekaan
Rani Purwanti Kemalasari, SH,MH
b. Pancasila Era Reformasi
Peranan Pancasila sebagai Paradigma Reformasi adalah sebagai berikut :
7. Pancasila sebagai landasan kehidupan berbangsa dan bernegara. Ini berarti
bahwa setiap gerak langkah bangsa dan negara Indonesia harus selalu
dilandasi oleh Sila-Sila yang terdapat dalam Pancasila.
8. Sebagai negara hukum maka setiap perbuatan, baik dari warga masyarakat,
maupun aparat pemerintahnya harus berdasarkan hukum yang jelas. Jadi
hukum yang dibentuk tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.
9. Pancasila sebagai paradigma pembangunan nasional yang meliputi segenap
bidang kehidupan, seperti di bidang hukum, politik, ekonomi, sosial budaya,
keamanan, juga ilmu pengetahuan dan Hak Asasi Manusia.
10. Menganut sistem ekonomi Pancasila. Ciri ciri ekonomi Pancasila adalah
ekonomi harus bisa membawa kesejahteraan rakyat. Ekonomi juga tidak
melakukan toleransi kepada eksploitasi manusia, meskipun mengejar kebaikan
secara ekonomi, tetapi tidak serta merta memanfaatkan manusia demi
mencapai tujuan ekonominya.
Pertanyaan :
Jika kita lihat wacana diatas, menurut pendapat anda, apakah Era reformasi
saat ini sudah mengimplementasikan nilai nilai Pancasila, terutama dalam
bilang ekonomi, hukum, ataupun bidang kehidupan berbangsa dan bernegara
lainnya ? ( Uraikan pendapat anda )
Jawaban :

2020 24 Mata Kuliah Pancasila Dalam Kajian Sejarah Perjuangan Bangsa


Pendidikan Pancasila Indonesia Era Pra Kemerdekaan Dan Kemerdekaan
Rani Purwanti Kemalasari, SH,MH
DAFTAR PUSTAKA

A. Literatur.

C.S.T. Kansil Sejarah Perjuangan Pergerakan Kebangsaan Indonesia, dkk

Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi,


2013, Materi Ajar Mata Kuliah Pendidikan Pancasila, Departemen Pendidikan
Nasional Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Hamid Darmadi, 2014, Urgensi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di


perguruan Tinggi.

Kaelan, 1999, Pendidikan Pancasila Yuridis Kenegaraan, Paradigma, Yogyakarta.

Risalah Sidang BPUPKI dan PPKI (28 Mei-22 Agustus 1945, Sekretariat Negara)

Syahrial Syarbaini, 2014, Pancasila di perguruan tinggi, Jakarta, Ghalia Indonesia.

Taniredja,Tukiran,dkk, Paradigma Baru Pendidikan Pancasila Untuk Mahasiswa,


Bandung, Alfabeta,2012.

B. Modul Pancasila Universitas Mercubuana.


Ngadino Surip, Syahrial Syarbaini, A Rahman HI, Pancasila Dalam Makna
Dan Aktualisasi, Univeritas Mercu Buana, CV Andi Offset, Jakarta,
2016.

C. Peraturan.
Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Undang Undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia.
Deklarasi Universal Hak Asasi MAnusia.

2020 25 Mata Kuliah Pancasila Dalam Kajian Sejarah Perjuangan Bangsa


Pendidikan Pancasila Indonesia Era Pra Kemerdekaan Dan Kemerdekaan
Rani Purwanti Kemalasari, SH,MH

Anda mungkin juga menyukai