Anda di halaman 1dari 21

LogoType

ANALISIS ALTERNATIF
PENANAMAN MODAL

Wawong Dwi R
Beberapa metode analisis alternatif penanaman
modal adalah:

01 Metode Nilai Sekarang Bersih (Net Present Value Method)

02 Metode Tingkat Pengembalian Modal (Rate-of-Return Method)

03 Metode Masa Pelunasan (Payback Period Method)

04
Metode Nisbah Manfaat-Biaya (Benefit-Cost Ratio Method)
Metode
Nilai Sekarang Bersih
(NPV)
Metode ini mendasarkan pada Nilai Sekarang (present worth = PW,
atau present value = PV), di mana aliran uang tunai diubah menjadi
bentuk yang setara dengan nilai sekarang, berdasar tingkat bunga mini
mum yang diinginkan (minimum acceptable rate of return) = i*.

NPV = - F0 (P/F,i*,0) +  Fj ( P / F , i*, j )


j =1

Dalam persamaan tersebut, diasumsikan bahwa F0(P/F,i*,0) adalah negatif,


karena merupakan modal awal yang ditanam. Untuk aliran dana selanjutnya
dapat bernilai positif atau negatif. Nilai Sekarang Bersih (NPV), sering pula
disebut Aliran Uang Tunai Terdiskon (Discounted Cash Flow = DCF).
Analisis alternatif investasi dapat pula dilakukan dengan mendasarkan pada Nilai Tahuna
n Seragam Setara (Equivalent Uniform Annual Worth = AW) atau Nilai Mendatang (Futu
re Worth = FW).

• Nilai Sekarang Bersih (Net Present Value = NPV)


NPV = (PW pendapatan atau penghematan pada i*) – (PW biaya pada i*)
= Nilai Bersih PW positif dan negatif dari aliran uang tunai pada i*.

• Nilai Tahunan Seragam Setara Bersih (Net Equivalent Annual Value = NAV)
NAV = (AW pendapatan atau penghematan pada i*)–(AW biaya pada i*)
= Nilai Bersih AW positif dan negatif dari aliran uang tunai pada i*.

• Nilai Mendatang Bersih (Net Future Value = NFV)


NFV = (FW pendapatan atau penghematan pada i*) – (FW biaya pada i*)
= Nilai Bersih FW positif dan negatif dari aliran uang tunai pada i*.
Sebuah proyek membutuhkan investasi pada tahun ke-0 dan tahun ke-1,
masing-masing sebesar $ 55.000 dan $ 45.000, di mana proyek tersebut
pada tahun ke-2 sampai tahun ke-10 akan memperoleh pendapatan sebe-
sar $ 30.000 per tahun. Nilai sisa pada akhir tahun ke-10 adalah nol. Bila
tingkat bunga minimum yang dikehendaki adalah 12%, maka tentukan
nilai bersih dari proyek tersebut dengan menggunakan metode: NPV,
NAV dan NFV!
Penyelesaian: (semua nilai dalam dollar)

C0 = 55.000 C1 = 45.000 I2 = 30.000 . . . . . . . . . . . . ………………………………… . I10 = 30.000

0 1 2 …………………………………………………………………… 10 L = 0

C = biaya. I = pendapatan. L = nilai sisa.


NPV = - 55.000 – 45.000(P/F,12%,1) + 30.000(P/A,12%,9)(P/F,12%,1)
= 47.541 > 0.
NAV = P(A/P, i, n)

NAV = NPV(A/P,12%,10) = 47.541(A/P,12%,10) = 8.414 > 0, maka proyek


dapat dipertimbangkan.

NFV = NPV(F/P,12%,10) = 47.541(F/P,12%,10) = 147.662 > 0, maka


proyek dapat dipertimbangkan.
Metode
Tingkat Pengembalian Modal
Kajian ekonomi dengan metode tingkat pengembalian
modal (Rate of Return = ROR, Internal Rate of Return
= IRR) adalah didasarkan pada kenyataan bahwa hasil
kotor (gross income) dari suatu perusahaan biasanya
digunakan untuk 2 (dua) tujuan, yakni membayar
semua biaya dan membayar pemakaian modal berda-
sar suatu tingkat keuntungan tertentu. Untuk itu diper-
lukan suatu tingkat pengembalian modal (i = ROR)
dari suatu aliran uang tunai yang menjadikan pemba-
yaran setara dengan penerimaan, berdasar satu titik
waktu tertentu (sekarang, tahunan, masa mendatang).

Metode ini sering pula disebut sebagai Metode Aliran Uang Tunai Ter-
diskon (discounted cash flow method), di mana tingkat bunganya dise-
but sebagai tingkat bunga aliran uang tunai terdiskon (discounted cash
flow rate of return = DCFROR).
Sebuah proyek yang berumur tiga tahun, membutuhkan dana investasi
sebesar $ 15.000 untuk menghasilkan pendapatan sebesar $ 6.000 pada
akhir tahun ke-1, $ 8.000 pd akhir tahun kedua dan $ 10.000 pada akhir
tahun ketiga. Bila tingkat bunga minimum 15%, tentukan keekonomian
proyek dengan menggunakan metode ROR!
Penyelesaian: (semua nilai uang dalam dollar)

C0 = 15.000 I1 = 6.000 I2 = 8.000 I3 = 10.000

0 1 2 3

ROR dihitung dengan menggunakan persamaan Nilai Sekarang (PW ):

PW biaya  PW pendapatan

15.000  6.000(P/F,i,1) + 8.000(P/F,i,2) + 10.000(P/F,i,3)


Cara coba-coba:
i = 20% → 15.000 = 6.000(P/F,20%,1) + 8.000(P/F,20%,2) + 10.000(P/F,20%,3)

15.000 = 6.000(0,8333) + 8.000(0,6944) + 10.000(0,5787)


15.000 = 16.342
0 = 1.342

i = 30% → 15.000  6.000(P/F,30%,1) + 8.000(P/F,30%,2) + 10.000(P/F,30%,3)

15.000  6.000(0,7692) + 8.000(0,5917) + 10.000(0,4552)

15.000  13.900
1.100  0
1.342
interpolasi: i = 20% + ( )(30% - 20%) = 25,5%
1.342 + 1.100

Karena i = ROR = 25,5% > i* = 15%, maka proyek dapat dipertimbangkan.


Metode Masa
Pelunasan
Masa pelunasan (payback period, payout period) yang
dimaksud dalam metode ini adalah periode waktu yang
dibutuhkan untuk pengembalian modal (aliran dana po-
sitif tepat menutup aliran dana negatif), dihitung sejak
modal tersebut ditanam dengan mengabaikan nilai uang
berdasar waktu. Untuk menghitung masa pelunasan ini,
dianggap bahwa aliran uang tunai terjadi secara mene-
rus sepanjang tahun, tanpa memperhitungkan tingkat
bunga, atau tingkat bunga dianggap = 0%.
Sebuah proyek penanaman modal dengan diagram aliran uang tunai seperti berikut:
(semua nilai dalam ribuan dollar)
C0 = 100 C1 = 200 I2 = 150 I3 = 200 I4 = 250
0 1 2 3 4

Tentukan masa pelunasan dari proyek tersebut:


i. tanpa memperhatikan tingkat bunga.
ii. dengan menggunakan tingkat bunga 12% per tahun.
Penyelesaian:
i. Tanpa memperhatikan tingkat bunga.

100 + 200 − 150


MP = [2 + ] tahun = 2,75 tahun.
200
ii. Dengan menggunakan tingkat bunga 12% per tahun.
Proyek tersebut memiliki:
DCFROR = 32,85%
NPV@12% = 142,24
Berdasar kedua metode analisis, maka proyek layak dipertimbangkan.
Untuk melakukan analisis dengan metode masa pelunasan, maka masing-masing
aliran uang tunai dihitung nilai sekarangnya, sbb:

C0 = 100
C1 menjadi = 200(P/F,12%,1) = 178,6
I2 menjadi = 150(P/F,12%,2) = 119,6
I3 menjadi = 200(P/F,12%,3) = 142,4
I4 menjadi = 250(P/F,12%,4) = 158,9
100 + 178,6 − 119,6 − 142,4
MP = [3 + ] tahun = 3,1 tahun.
158,9
Metode Nisbah Manfaat-Biaya
Berbeda dengan metode nilai sekarang bersih yang mendasarkan pada
perbedaan antara nilai sekarang pendapatan dan nilai sekarang biaya,
maka metode nisbah manfaat-biaya (benefit-cost ratio) ini mendasar-
kan analisis proyek pada perbandingan antara nilai sekarang bersih
pendapatan dan nilai sekarang bersih biaya. Metode ini sering pula di-
sebut sebagai metode Profitability Index (Indeks Kemampulabaan).
Bentuk umum persamaan nisbah manfaat-biaya adalah:

PW I
BCR =
PW C

di mana:
BCR = nisbah manfaat-biaya.
PWI = nilai sekarang bersih pendapatan pada i*.
PWC = nilai sekarang bersih biaya pada i*.
Bila BCR > 1 menandakan bahwa proyek dapat dipertimbangkan. BCR = 1, menandakan
proyek dalam keadaan impas (breakeven) dengan investasi di tempat lain pada ROR =
ROR minimum. Sedangkan bila BCR < 1, maka proyek ditolak.

Variasi lain dari nisbah manfaat-biaya yang sering digunakan dalam industri adalah
Nisbah Nilai Sekarang (Present Value Ratio = PVR), di mana dirumuskan sebagai
berikut:

NPV
PVR =
PW C

di mana:
PVR = nisbah nilai sekarang
NPV = nilai sekarang bersih pada i*.
PWC = nilai sekarang bersih biaya pada i*.
Bagian penyebut dari BCR maupun PVR adalah sama. Bila PVR > 0 ma
ka proyek dapat dipertimbangkan. PVR = 0, menandakan proyek dalam
keadaan impas (breakeven) dengan investasi di tempat lain pada ROR =
ROR minimum. Sedangkan bila PVR < 0, maka proyek ditolak.
Hubungan matematis antara PVR dan BCR adalah sebagai berikut:

NPV PW I − PWC
PVR = =
PW C PWC

PW I PW C PW I
= - = -1
PW C PW C PW C
Dengan demikian: PVR = BCR – 1 atau
PVR + 1 = BCR
Buat analisis terhadap 4 buah alternatif penanaman modal berikut
ini dengan menggunakan metode BCR dan PVR dengan tingkat
bunga minimum 15%. C = biaya, I = pendapatan.
Penyelesaian:

C = 100 I = 50 I = 50 I = 50 I = 50
0 1 2 3 . . . . . . . . 10

Penyebut = 100
BCR = 50(P/A,15%,10)/100 = 2,5045 > 1, jadi layak.
PVR = [50(P/A,15%,10) – 100]/100 = 1,5045 > 0, jadi layak.

Anda mungkin juga menyukai