Anda di halaman 1dari 16

4.

INDIKATOR-INDIKATOR
KELAYAKAN INVESTASI

Tujuan :
 Mampu memahami analisis
kelayakan investasi tunggal
 Mampu menganalisis kelayakan
investasi tunggal berdasarkan
indikator NPV, ROR, PVR, BCR dan
PBP
Kelayakan suatu investasi (proyek ) dari aspek
ekonomi dapat dianalisis berdasarkan manfaat
(benefit) dan biaya (cost).

Suatu proyek dikatakan layak untuk dikerjakan jika


manfaat yang diberikan lebih besar daripada biaya
yang dikeluarkan

Untuk menilai keekonomian suatu proyek perlu


dilihat seluruh pengeluaran dan pendapatan
sepanjang umur proyek tersebut (life cycle analysis)
bukan hanya dengan melihat biaya persatuan
produksi tahun tertentu.
Beberapa indikator yang digunakan
untuk menilai kelayakan
proyek/investasi antara lain :

1. Net Present Value (NPV)


2. Rate of Return (ROR)
3. Present Value Ratio (PVR)
4. Benefit Cost ratio (BCR)
5. Pay Back Period (PBR)
4.1 Net Present Value (NPV)

NPV adalah perbedaan antara total Present Worth


dari total penerimaan (Revenue) atau
penghematan (saving) dengan Present Worth dari
pengeluaran sepanjang umur proyek pada
discount rate yang diberikan

NPV = Ʃ PW revenue – Ʃ PW cost


Contoh 4-1
Suatu proyek memiliki aliran kas sebagai berikut :

Tahun ke 0 1 2 3 4 5
Aliran kas -100 20 30 20 40 40
(xRp1.000.000)

Analisis kelayakan proyek tersebut berdasarkan NPV jika dikethui


MARR = 10%
Jawab :
NPV = Ʃ PW revenue – Ʃ PW cost
= 20(P/F,10%,1)+ 30(P/F,10%,2)+ 20(P/F,10%,3)+
40(P/F,10%,4)+40(P/F,10%,5)
= 20(0,9091)+30(0,8264)+20(0,7513)+40(0,6830)+
40(0,6209)-100
= 10,156
Karena NPV >0 ……………….> proyek tersebut layak
4.2 Rate of Return (ROR)

ROR adalah discount rate (i) yang menyebabkan NPV = 0

ROR merupakan laju perolehan per tahun yang dihasilkan


oleh investasi suatu proyek (menunjukkan keuntungan
secara relatif terhadap skala investasi proyek).

Cara menghitung ROR adalah coba-coba (trial and error),


Contoh 4.2

Suatu proyek memiliki aliran kas sebagai berikut :

Analisis kelayakan proyek tersebut berdasarkan ROR jika diketahui MARR =


10%
Jawab:
ROR adalah nilai yang menghasilkan NPV= 0 diperoleh dengan cara coba-
coba
Untuk i = 10% diperoleh NPV = 10,156 (contoh 4-1)
Untuk i = 15%, nilai NPV adalah:
NPV = 20(P/F,15%,1]+30(P/F,15%,2]+20(P/F,15%,3]
+40(P/F,15%,4]+40(P/F,15%,5]-100
=20(0,8696]+30(0,756]+40(0,5718]+40(0,4972]-100
=-4,015
Selanjutnya dicari nilai ROR dengan nilai interpolasi

ROR = i1 + (i2-i1 ) ((NPV1 / (NPV1 –NPV2)


ROR = 10% + (15%-10%) ((10,156/(10,156+4,02))
= 13,58%

10,156
0 15%

10% ROR=?
-4,015

Karena ROR > MARR, Maka proyek tersebut layak


4.3. Present Value Ratio (PVR)

PVR adalah perbandingan antara NPV dengan nilai


absolut investasi yang dikeluarkan ( PW net Cashflow
Negatif ).

NPV
PVR =
[PW net CF (-)]

Proyek dikatakan layak jika PVR > 0.


Contoh 4.3

Analisis kekayaan proyek tersebut berdasarkan PVR


jika diketahui MARR = 10%

Jawab:
PVR = NPV/ [PW net CF (-) ]
= 10,156/ [-100]= 0,10
Karena PVR > 0, maka proyek tersebut layak.
4.4 Benefit – Cost Ratio (BCR)  
BCR adalah perbandingan antara discounted benefit
(saving atau revenue) dengan investasi.

Proyek dikatakan layak jika BCR > 1.


Hubungan PVR dan BCR adalah:
BCR = PVR + 1 atau PVR = BCR – 1
Contoh 4.4
Suatu proyek memiliki aliran kas sebagai berikut:

Analisis kelayakan proyek tersebut berdasarkan BCR jika diketahui MARR


= 10%
Jawab:
BCR = PW net CF (+)/] PW net CF (-) ]
= 20(P/F,10%,1]+30(P/F,10%,2)+20(P/F,10%,3)
+40(P/F,10%,4)+40(P/F,10%,5)/]-100]
= 110.156/100
= 1,10
Atau
BCR = PVR + 1
= 0,10 + 1 =1,10
Karena BCR > 1, Maka Proyek tersebut layak.
4.5 Payback Period (PBP)

PBP adalah jangka waktu yang diperlukan


untuk mengembalikan modal investasi
yang ditanam (investasi mencapai titik
impas).

PBP dihitung dengan cara interpolasi


berdasarkan aliran kas kumulatif.
Contoh 4.5 :
Suatu proyek memiliki aliran kas sebagai berikut:
Tahun Ke- 0 1 2 3 4 5
Aliran Kas (xRp1.000.000) -100 20 30 20 40 40

Analisis kelayakan proyek tersebut berdasarkan undiscounted dan


discounted PBP jika diketahui MARR = 10%
Jawab :
a. Simple PBP
Terlebih dulu menghitung aliran kas kumulatifnya:

Tahun Ke- 0 1 2 3 4 5
Aliran kas (xRp 1 Juta) -100 20 30 20 40 40
Aliran kas kumulatif (xRp 1 juta) -100 -80 -50 -30 10 50

Terlihat bahwa periode pengembalian investasi proyek tersebut antara


tahun ke-3 dan ke -4 . Sehingga PBP dapat dihitung dengan interpdasi :
PBP=Tahun Cum CF(-)Terakhir + Cum.CF(-)Terakhir
CF(+) th Berikutnya

PBP= 3 + [ -30/40] = 3 + 0,75= 3,75 Tahun

b. Discounted PBP dengan MARR 10%


Terlebih dulu menghitung aliran kas dengan diskon dan kumulatifnya
:
DCF th-1 = 20(P/F.10%.1) =20(0.9091) =18.182
DCf th-2 = 30(P/F.10%.2) =30(0.8264) =24,792
DCF th-3 = 20(P/F.10%.3) =20(0.7513) =15.026
DCf th-4 = 40(P/F.10%.4) =40(0.6830)=23.320
DCF th-5 = 40(P/F.10%.5) =40(0.6209) =24.836
Tahun Ke- 0 1 2 3 4 5
Discounted CF(xRp 1 Juta) -100 18.182 24.792 15.026 27.320 24.836
Cumulatif DCF (xRp 1 Juta) -100 -81.812 -57.026 -42.000 -14.680 10.156

Terlihat bahwa periode pengembalian investasi proyek


tersebut antara ke-4 dan ke-5, sehingga PBP dapat dihitung
dengan interplasi:
PBP = Tahun Cum CF (-) Terakhir + Cum. CF(-) Terakhir
CF (+) th Berikutnya

PBP = 4 + [-14,680 / 24,836] = 4 + 0.59= 4.59 Tahun

Anda mungkin juga menyukai