REMEDIAL AGAMA

D
I
S
U
S
U
N
OLEH:

Nama : Mira Tania

Kelas : XII IPA Newton
Guru Bidang Studi : Barsisto Simbolon S.Pdk

SMA METHODIST-AN PANCUR BATU

TAHUN AJARAN : 2015-2016
 1. Tuliskan 4 model hubungan gereja dengan Negara disertai dengan Negara disertai dengan
penjelasan dari masing-masing model tersebut!

Jawab:

a.Terpisah dan Bermusuhan : Negara dan gereja berbeda dan dapat diciptakan suatu perbedaan yang
menuju kepada permusuhan.
b. Pemisahan gereja dan Negara : perbedaan menjadikan pemisahan antara gereja dan Negara dimana
gereja sebagai pelaksana tugas dari Tuhan, dan Negara sebagai tempat untuk manusia dalam melakukan
aktivitasnya.
c. Mapan : gereja dan Negara pada akhirnya harus menjadi mapan didalam bertanggung jawab dengan
tugas yang harus dilaksanakan, demi menjaga kualitas masing-masing
d. semi terpisah : Negara dan gereja diberikan kebebasan namun harus memiliki batasan-batasan.
Supaya tidak sembrono dan asal-asalan dalam melaksanakan tugas.

2. dari keempat model hubungan gereja dan Negara. Model manakah yang menurutmu paling
tepat di praktikkan di Indonesia. Berikan penjelasan!

Jawab :

Menurut saya, model hubungan gereja dan Negara yang paling tepat diparaktikkan di Indonesia adalah
semi terpisah. Karena Indonesia adalah Negara plural, untuk itu alangkah baiknya gereja dan Negara
dapat menjalankan tugasnya dengan sebebasnya namun tetap dalam batasan, agar tidak sembrono da n
asal-asalan bekerja

3. Jelaskanlah bagaimana pandangan gereja di Indonesia terhadap Negara!

Jawab:

Kehadiran gereja-gereja di Indonesia merupakan tanda pengutusan Tuhan sendiri agar gereja-gereja
secara aktif mengambil bagian dalam mewujudkan perdamaian, keadilan dan keutuhan ciptaan di
Indonesia. Hubungan gereja dan Negara adalah koordinatif, yaitu saling bekerja sama, gereja
mempunyai kewajiban mengayomi dan melindungi hukum Negara.

4. Tuliskan apa fungsi dan peran agama dalam masyarakat dan disertai dengan penjelasannya!

Jawab:

Fungsi Agama
a. Fungsi edukatif : mencakup tugas mengajar dan tugas bimbingan.
b. fungsi penyelamatan : agama mengajarkan memberikan jaminan dengan cara-cara yang khas untuk
mencapai kebahagiaan yang terakhir yang pencapaian nya mengatasi kemampuan manusia secara
mutlak karena kebahagiaan itu berada diluar kemampuan manusia
c. fungsi pengawasan : agama menyeleksi kaidah-kaidah susila yang ada dan mengukuhkan yang baik
dan menolak kaidah yang buruk unruk ditinggalkan.
d. fungsi profesi atau kritis : agama melancarkan kritiknya terhadap pemerintah apabila pemerintah
yata-nyata telah mnimbulkan kerugian bagi kepentingan umum.
e. fungsi memupuk persaudaraan :dengan beragama, manusia dapat memupuk persaudaraan atar umat
manusia.
f. fungsi transformative : agama mengubah bentuk kehidupan masyarakat lama menjadi baru.

Peran Agama :
a. sebagai motivator: memberikan dorongan batin, akhlak dan moral manusia dalam seluruh aspek
kehidupannya.
b. sebagai creator dan innovator : memberikan semangat dorongan untuk bekerja kreatif dan produktif
dengan penuh dedikasi untuk membangun kehidupan dunia yang lebih baik.
c. sebagai integrator : agama menyerasikan segenap aktivitas manusia, baik sebagai individu maupun
kelompok.
d. sebagai sublimator : agama menguduskan segala perbuatan manusia, sehingga setiap perbuatan
manusia dapat dilakukan sebagai pelayanan kepada Tuhan dari kita sebagai makhluk ciptaannya.
e. sebgai inspirasi : agama menghasilkan budaya disik berupa cara berpakaian yang sopan dan indah,
gaya arsitektur, dll. Juga budaya nonfisik berupa kegiatan agam yang jauh dari syirik dan musyrik.

5. Apa yang dimaksud dengan peran agama yang bersifat destruktif dan berikan contohnya!

Jawab :

Destruktif dapat diartikan merusak, dan memusnahkan. Dan jelaslah bahwa agama bukan lagi sebagai
alat perdamaian, dan penyejuk bagi umat manusia, tetapi telah diseret oleh pelaku kejahatan sebagai
alat violence. Contoh-contoh nya adalah seperti jihat, crusade, dan holy war(perang salib)

6. Jelaskan apa yang kamu pahamai tentang pahan fundamentalisme dan fanatisme agama!

Jawab :

Fundamentalisme : paham atau aliran yang berupaya untuk kembali kepada apa yang diyakini sebagai
dasar-dasar atau asas-asas, bahkan kelompok yang mengikuti paham ini sering bertentangan dengan
kelompok agama yang ada dilingkungannya sendiri.
Fanatisme : paham atau aliran yang dianut seseorang atau kelompok dengan cara berlebihan(membabi
buta) sehingga berakibat kurang baik, bahkan cenderung menimbulkan perseteruan dan konflik serius.

7. Mengapa sering sekali peran dan fungsi agama dalam masyarakat tidak terwujudkan! Apakah
faktor yang menghambat peran dan fungsi gereja dalam masyarakat?

Jawab :

Karena kurang pedulinya para jemaat gereja untuk menjalankan aturan-aturan yang ada digereja
kedalam kehidupan sehari-hari. Faktor-faktornya adalah :
- kekurangan makanan rohani
- kekurangan visi
- pertumbuhan iman yang dangkal
- prioritas yang salah
- masalah pribadi yang tak terselesaikan
- pengelompokan dalam gereja

8. Dalam hal beragamamasing-masing penganut agama focus terus untuk meningkatkan

kehidupan spritualnya . akan tetapi disisi lain kegiatan itu akhirnya memisahkan dari kehidupan
bersama masyarakat, berikan kejelasan sesuai dengan fungsi dan peran agama dalam
masyarakat!

Jawab:

Tidak setuju, karena jika kitameningkatkan spiritual kita masing-masing tanpa memperhatikan orang lain
sama saja kita orang yang egois dan tak berketuhanan, dan bukan itu yang diinginkan oleh Tuhan. Sebab
Tuhan ingin kita manusia hidup bersama-sama dalam Dia menjalankan segala perintahNya dan menjauhi
dosa.

9. Menurutmu mengapa sebuah agama tidak boleh menjadi agama Negara, kaitkan dengan
melihat konteks masyarakat Indonesia yang plural.

Jawab :

Benar, karena masyarakat Indonesia adalah plural. Begitu juga dengan agama nya sangat beragam.
Sehingga jika suatu agama dijadikan agama Negara, Negara tersebut akan mngalami kehancuran, karena
akan terjadi kerusuhan antar agama.

10. Bolehkah gereja menolak kebijakan Negara yang bertentangan dengan nilai-nilai kristiani?
Jelaskan!

Jawab :

Tidak boleh, karena dalam Roma 13:1 dikatakan bahwa pwmweintah Negara adalah hasil pilihan Allah,
sehingga rakyat maupun gereja tidak boleh menolak kebijakan Negara.