KELOMPOK 2
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2019
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Tuhan yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kita
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Pancasila ini.
Adapun makalah Pancasila ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan
tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini. Untuk itu, kami tidak lupa untuk menyampaikan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa maupun segi lainnya. Oleh karena itu, dengan
lapang dada kami menerima kritik dan saran sehingga kami dapat memperbaiki makalah
Pancasila ini.
Akhirnya penyusun mengharapkan agar makalah Pancasila ini dapat bermanfaat
sehingga dapat memberikan inpirasi dan kemaslahatan bagi pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
COVER……………………………………………………………………………………...i
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………..iii
ABSTRAK………………………………………………………………………………….iv
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………….. 1
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………. 3
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………...18
3.2 Saran…………………………………………………………………………………..18
Daftar Pustaka……………………………………………………………………………..19
ABSTRAK
Pancasila merupakan dasar negara , selain itu pancasila bisa dikatakan sebagai
pedoman hidup. Didalam sila-sila pancasila terdapat hak-hak sebagai selayaknya
manusia yang terkandung didalamnya, selain itu sila-sila pancasila bisa kita pakai
dalam kehidupan sehari-hari misalnya dengan adanya pancasila ini kita lebih bisa
menghargai disetiap perbedaan dan dengan adanya pancasila kita bisa lebih mengenal
apa arti kebersamaan serta keadilan dalam bermasyarakat yang saling gotong-royong.
Sehingga warga Indonesia dapat menciptakan bangsa yang guyup rukun, saling
mendukung satu sama lain, dan dapat bersatu demi satu tujuan yaitu membuat bangsa
Indonesia menjadi negara yang maju. Jadilah negara yang gotong-royong sesuai pesan-
pesan soekarno agar kita bisa meraih tujuan bersama untuk memajukan bangsa dan
negara Indonesia.
KEYWORDS :
PENDAHULUAN
Pancasila adalah jiwa raga seluruh rakyat Indonesia, yang memberikan kontribusi atau
kekuatan hidup kepada bangsa Indonesia serta membimbing dan mengajarkan nilai - nilai
kehidupan yang makin baik untuk menciptakan masyarakat Indonesia yang adil dan
makmur.
Pancasila telah ditetapkan sebagai dasar negara dan telah diterima oleh seluruh warga
negara indonesia seperti yang tercantum pada pembukaan Undang- Undang dasar 1945
yaitu pancasila sebagai kepribadian negara dan cara pandang hidup bangsa, yang telah
diuji kebenaran, kemampuannya, sehingga tak ada satu kekuatan apapun dan mananapun
juga yang mampu memisahkan pancasila dan Indonesia dari kehidupan masyarakat
Indonesia.
Dari pemaparan di atas dapat diketahui bagaimana arti pancasila itu secara umum,
dan anggapan pancasila sebagai dasar negara Indonesia dalam pembukaan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 menurut presiden Soekarno.
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari Pancasila
2. Mengetahui fungsi umum dari Pancasila
3. Mengetahui fungsi Pancasila sebagai dasar negara
4. Mengetahui kedudukan Pancasila sebagai dasar negara
1.4 Manfaat
1. Menambah pengetahuan mengenai pengertian dari Pancasila
2. Menambah penegetahuan mengenai fungsi umum dari Pancasila
3. Menambah pengetahuan mengenai fungsi Pancasila sebagai dasar negara
4. Menambah pengetahuan mengenai kedudukan Pancasila sebagai dasar negara
BAB II
PEMBAHASAN
Kata Pancasila berasal dari kata Sansakerta (Agama Buddha) yaitu untuk
mencapai Nirwana diperlukan 5 Dasar/Ajaran, yaitu
1. Jangan mencabut nyawa makhluk hidup/Dilarang membunuh.
2. Jangan mengambil barang orang lain/Dilarang mencuri
3. Jangan berhubungan badan/Dilarang berjinah
4. Jangan berkata palsu/Dilarang berbohong/berdusta.
5. Jangan mjnum yang menghilangkan pikiran/Dilarang minuman keras.
Diadaptasi oleh orang jawa menjadi 5 M = Madat/Mabok, Maling/Nyuri,
Madon/Awewe, Maen/Judi, Mateni/Bunuh.
Sejak tahun 2015, sudah terjadi 173 kasus kekerasan terhadap TKI. Namun baru 9
kasus yang diajukan ke pengadilan.
Harian The Star Kuala Lumpur mengungkapkan, pada tahun 2005 terdapat
39 kasus kekerasan terhadap TKI, 2006 meningkat menjadi 45 kasus, 2007
terjadi 39 kasus, 2008 naik lagi jadi 42 kasus, dan 2009 sudah terjadi 9 kasus
termasuk Modesta Rengga Kaka (27), asal Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Peristiwa Trisakti 12 Mei 1998
Peristiwa Semanggi I dan II
Pembunuhan aktivis Munir
Pembunuhan Marsinah
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton telah merilis adanya
143 negara di dunia yang melakukan pelanggaran berat tentang hak-hak
buruh migrant. Dari 143 negara itu, ada 17 negara yang menempatkan Malaysia
masuk dalam daftar hitam pelanggar berat HAM buruh Migran. Ketujuh
belas negara yang memblack-list itu termasuk Amerika Serikat, Trafficiking
(perdagangan manusia) di Malasyia, 95 persen korbannya adalah warga
negara Indonesia yang bekerja di negara itu.
2.3.4 Sila keempat “Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan Perwakilan”
Demokrasi yang berkedaulatan rakyat dalam pelaksanaanya perlu dijiwai dan
diintegrasikan dalam sila-sila yang lainnya dengan disertai rasa tanggung jawab
kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan sesuai
martabat dan harkat kemanusiaan, menjamin dan memperkokoh persatuan bangsa dan
dimanfaatkan untuk mewujudkan keadilan social. Adanya demokrasi yang berjiwa
Pancasila menyebabkan warga negara saling memandang, menghormati, menerima
dan kerjasama dalam bentuk kesatuan demi kepentingan bersama antara “masyarakat”
atau “negara”.
Demokrasi dapat disebut sebagai mekanisme dalam sistem pemerintahan
negara guna mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warga negara). Adanya
demokrasi menyebabkan warga negara saling memandang, menghormati, menerima
dan kerjasama dalam bentuk kesatuan demi kepentingan bersama yang disebut
“masyarakat” atau “negara”. Tegaknya system demokrasi berdasarkan kehendak
rakyat yang menjadi sumber kewenangan negara menjalankan pemerintahan yang
berdaulat. Hal inilah yang dapat diterjemahkan sebagai kedaulatan rakyat dalam arti
tidak hanya kedaulatan memilih presiden atau anggota-anggota perwakilan rakyat
secara langsung, tetapi dalam arti yang lebih luas
Sebagaimana yang disampaian Abraham Lincoln (Presiden AS ke-16),
demokrasi adalah pemerintahan dari, oleh dan untuk rakyat (Democracy is
government of the people, by the \people and for the people).Sila ke-4 Pancasila
menyebutkan “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan”. Berarti, yang dikedapankan prinsip bermusyawarah
untuk mufakat melalui wakilwakilnya dan badan-badan perwakilan dalam
memperjuangkan mandat rakyat. Bila dicermati, arti dan makna Sila ke-4 sebagai
berikut:
1. Hakikat sila ini adalah demokrasi, yaitu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan
untuk rakyat.
2. Pemusyawaratan, yaitu membuat putusan secara bulat, dengan dilakukan secara
bersama melalui jalan kebikjasanaan.
3. Melaksanakan keputusan berdasarkan kejujuran. Keputusan secara bulat sehingga
membawa konsekuensi kejujuran bersama. Nilai identitas adalah
permusyawaratan.
4. Terkandung asas kerakyatan, yaitu rasa kecintaan terhadap rakyat,
memperjuangkan cita-cita rakyat, dan memiliki jiwa kerakyatan.
2.3.5 Sila kelima Pancasila “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”
Sila ini yang mengandung makna bahwa keadaan negara Indonesia harus
sesuai dengan hakikat adil, yaitu pemenuhan hak dan wajib pada manusia. Hakikat
keadilan ini berkaitan dengan hidup manusia , yaitu hubungan keadilan antara
manusia satu dengan lainnya, hubungan hidup manusia dengan tuhannya, dan
hubungan hidup manusia dengan dirinya sendiri.
Keadilan ini sesuai dengan makna yang terkandung dalam pengertian sila
kedua yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab. Selanjutnya hakikat adil
sebagaimana yang terkandung dalam sila kedua ini terjelma dalam sila kelima, yaitu
memberikan kepada siapapun juga apa yang telah menjadi haknya oleh karena itu inti
sila keadilan sosial adalah memenuhi hakikat adil.
Kita sering mengetahui banyak peristiwa / kasus yang ada pada sila ke lima.
Contoh kasus yang terjadi dari penyimpangan sila kelima ini adalah :Perbedaan
kehidupan antara warga jakarta dengan papua . Kehidupan masyarakat papua dengan
masyarakat jakarta tentulah sangat berbeda, yang penduduknya juga merupakan
penduduk Indonesia juga, tetapi kehidupan mereka sangat jauh berbeda. Masih
banyak masyarakat papua yang belum mendapatkan pakaian yang layak,
pembangunan di daerah tersebut juga tidak merata. Kita bandingkan saja dengan
kehidupan masyarakat di Jakarta, banyak orang-orang memakai pakaian yang
berganti-ganti model, dan banyak bangunan menjulang tinggi.
Kasus lain yang sama berpengaruhnya terhadap keadilan masyarakat adalah
permasalahan dengan korupsi yaitu kasus lumpur lapindo, perlu kita simak hal-hal
positif yang bisa kita contoh penting yang dapat ditarik bagi masyarakat dewasa ini
adalah:
Kebaikan perlu dikedepankan oleh setiap individu.Setiap warga hendaknya
menyadari bahwa tujuan terdalam dari kehadirannya sebagai manusia adalah
pencapaian kebaikan. Jika setiap orang mengetahui bahwa masing-masing terarah
kepada apa yang baik, maka masyarakat yang terbentuk pun akan menjadi baik.
Negara perlu menyadari fungsinya sebagai pengemban amanat rakyat untuk
mewujudkan kebaikan bersama. Secara konkret hal ini dilaksanakan oleh para
pemegang kekuasaan, pejabat, dan para pelaku politik. Kebaikan bersama itu
menjadi syarat mutlak dalam setiap aktivitas, juga dalam kegitan bisnis. Kebaikan
yang hendak diarah bukanlah kebaikan pribadi maupun golongan, maka
kepentingan umum wajib diutamakan.
1. Sila pertama yang berbunyi “ Ketuhanan Yang Maha Esa “ Artinya kita harus lebih
mendekatkan diri pada Tuhan Yang Maha Esa, tetapi di Indonesia banyak ognum-
oknum yang kurang bertanggung jawab dan menyalah gunakan sila pertama,ada
beberapa penyimpangan yang pernah ada di Indonesia misalnya :
Perusakan tempat ibadah
Gerakan radikal kelmpok tertentu yang mengatas namakan agama
Tidak ada sikap toleransi kepada sesame
Contoh kasusnya seperti : Bom di bali.
2. Sila kedua yang bunyinya “Kemanusiaan yang adil dan beradap “ artinya setiap
masyarakat diharapkan bisa hidup adil dan sesuai dengan hakikat manusia. Mungkin
saja kita pernah mengetahui sedikit hal tentang penyimpangan yang ada pada sila ke
dua ini misalnya :
Memperkerjakan anak di bawah umur
Ketidak adilan dalam bidang ekonomi
Perbudakan
3. Sila ketiga yang bunyinya “ Persatuan Indonesia “ artinya walaupun kita berbeda
ras,suku,budaya,agama,tradisi kita harus bersatu serta menghormati dan menghargai
satu sama lain tidak boleh bertindak yang menyinggung perasaan orang lain sehingga
menimbulkan emosi dan menuju pada perbuatan yang kejam dan tidak bermoral.
Disamping itu kita perlu mengetahui apa saja penyimpangan-penyimpangan yang
menyangkut sila ke tiga ini :
Menjadi provokator suku tertentu.
Perang antar suku.
Menganggap suku lain lebih baik dari sukunya sendiri.
Contoh kasus yang sederhana : Pembubaran HTI dilandasi atas ideologi yang
mereka bawa, pendirian negara syariah dinilai tidak sesuai dengan amanat pancasila
dan UUD 1945.
Menurut kamisebaiknya kita sebagai warga negara Indonesia harus lebih
berhati-hati karena dengan adanya pembubaran HTI bisa saja kita terkena dampaknya
contohnya seperti teror dan atau kita bisa terkena dampaknya melalui kelompok
radikalisme yang mengatasnamakan agama . kita harus waspada jangan sampai kita
menerima akhibat tersebut.
4. Sila keempat yang bunyinya “ kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan perwakilan“ yang perlu kita tau dalam sila ke empat ini
adalah rasa tanggung jawab, kedudukan, hak dan kepribadian yang bijaksana dalam
sebuah kehidupan bermasyarakat dan atau bernegara. Menjadi kewajiban kita untuk
mengetahui apa saja sih penyimpangan yang di alami oleh sila ke empat ini, misalnya:
Melarang orang menduduki jabatan tertentu karena suku,ras,agama dll
Ketidakadilan bagi masyarakat
Pelanggaran Hak Asasi Manusia
5. Sila kelima yang bunyinya “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia “ artinya
kita sebagai mahkluk sosial yang membutuhkan satu sama lain harus menegakkan
keadilan bagi semua orang. Sekilas contoh penyimpangan dari sila ke lima :
Perilaku tidak adil karena kondisi tertentu.
Kurangnya akan kesadaran pemerintah dalam dunia pendidikan.
Semakin minim fasilitas dan pelayanan kesehatan.
Maraknya korupsi di Indonesia.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pancasila sebagai pandangan hidup suatu bangsa dan dasar negara
republik Indonesia telah melekat pada masyrakat Indonesia. Maka masyrakat
Indonesia menjadikan Pancasila sebgai pedoman hidup ataupun menjadikan
pancasila sebagai perjuangan utama bangsa Indonesia. Oleh karena itu, setiap
warga negara harus menerapkan semua nilai-nilai yang ada di Pancasila untuk
menjadi negara Indonesia yang lebih baik.
3.2 Saran
(http://www.detiknews.com/read/2008/11/09/015608/1033710/10/kronologi-
bom-bali-eksekusi-mati-amrozi-cs)
(https://metro.sindonews.com/read/1340943/170/dua-anak-di-bawah-umur-
relawan-yayasan-sosial-disekap-dan-dianiaya-1537798801)
Jurnal :
1. Kahpi, Ashabul. 2017. Kedudukan Pancasila Sebagai Dasar Negara Pasca TAP MPR
No.I/MPR/2003. Jurisprudentie. Universitas Islam Negeri Makassar
2. Hadiwijono, August. 2016. Pendidikan Pancasila, Eksistensinya Bagi Mahasiswa. Jurnal
Cakrawala Hukum. Universitas Merdeka
3. Riyanto, Astim. 2007. Pancasila Dasar Negara Indonesia. Jurnal Hukum dan
Pembangunan. 457-493
https://bisikankalbu.files.wordpress.com/2008/11/1-pancasila-sebagai-pandangan-hidup-
bangsa-dan-dasar-negara-republik-indonesia.pdf
https://www.academia.edu/27591790/PENDIDIKAN_PANCASILA_and_KEWARGANEG
ARAAN
E-book :
1. Irwan Gesmi, S.sos., M.si dan Yun Hendri, SH, MH. (2018). Buku Ajar Pendidikan
Pancasila. Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia.
2. Ronto, S.Pd.I., M.Si. (2012). Pancasila sebagai Ideologi dan Dasar Negara. Jakarta: PT
Balai Pustaka (Persero)
https://books.google.com/books/about/Kewarganegaraan .html?hl=id&id=RvffbrGYhT0C
https://books.google.com/books/about/Buku_Ajar_Pendidikan_Pancasila.html?hl=id&id=3a
NtDwAAQBAJ