Anda di halaman 1dari 14

PANCASILA SEBAGAI NILAI DASAR FONDAMENTAL BAGI BANGSA

DAN NEGERI REPUBLIK INDONESIA, INTI SILA SILA PANCASILA

OLEH :

Kelompok 2

Nina Maulidya Rachman (2114026085)

Muhammad Charis Ario H.S (2114026086)

UNIVERSITAS MULAWARMAN

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, sehingga makalah ini dapat
tersusun hingga selesai . Sholawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada
nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman yang gelap gulita
menuju zaman yang terang benerang yaitu agama islam.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan kami beri judul Pancasila
Sebagai Nilai Fundamental Bagi Bangsa Dan Negara Republik Indonesia dan Inti
Sila-Sila Pancasila. Dalam penyusunan makalah ini, kami mengucapkan banyak
terimah kasih khususnya kepada bapak dosen dan teman-teman yang sudah
membantu kami, semoga senantiasa di berikan kesehatan.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan kelompok


kami khususnya saya pribadi, dan semoga dapat bermanfaat bagi kita di dunia
maupun akhirat.

17 September 2021

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................1

DAFTAR ISI.................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................3

A. Latar belakang....................................................................................................3

B. Rumusan Masalah.................................................................................................3

C. Tujuan....................................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................5

A. Pengertian Pancasila sebagai Nilai Fundamental Bangsa..................................5

B. Inti Sila-Sila Pancasila........................................................................................7

BAB III PENUTUP.....................................................................................................12

A. Kesimpulan.......................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................13

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Pancasila merupakan dasar negara yang setiap hukum-hukum dan pandangan
hidup bangsa Indonesia mengacu atau berlandasan kepada kelima sila tersebut.
Kelima sila dari pancasila adalah merupaka satu kesatuan yang tidak bisa di pisahkan
karena hal itu merupakan cita bangsa indonesia.
Mempelajari tentang pancasila adalah suatau keharusan bagi setiap pelajar yang
berwarga negara Indonesia karena hal itu merupakan gagasan pemikiran dari warga
Indonesia. Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa indonesia serta pancasila
merupakan nilai fundamental bangsa indonesia sehingga sebagai warga negara
Indonesia harus mengetahui dan memahami lebih dalam lagi mengenai pancasila
supaya mereka bisa menjadikan kelima sila tersebut sebagai nilai-nilai dalam
kehidupan mereka.
Para pendiri negara dengan dilandasi pemikiran dan semangat kebangsaan tinggi
telah sepakat bahwa dasar negara Indonesia adalahpancasila. Mengapa harus
Pancasila? Para pendiri negara memiliki pemikiran bahwa pandangan hidup bangsa
harus tepat dengan ciri khas Bangsa Indonesia, oleh karena itu diambil dari
kepribadian bangsa yang tertinggi dan konsepsi mendasar dari norma bangsa.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Pancasila Sebagai Nilai Fundamental bangsa
2. Apa saja inti sila-sila pancasila sebagai dasar fundamental negara

C. Tujuan
1. Mengetahui arti pancasila sebagai nilai fundamental bangsa

3
2. Memahami inti sila-sila pancasila sebagai dasar fundamental negara

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pancasila sebagai Nilai Fundamental Bangsa


Pancasila sebagai nilai dasar yang fundamental adalah seperangkat nilai-nilai
terpadu berkenaan dengan hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Apabila
kita memahami pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam pembukaan 1945, maka
hakikatnya nilai-nilai pancasila tersebut adalah sebagai beriku:
1. Pokok pikiran pertama, negara Indonesia adalah negara persatuan, yaitu negara
yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.
Negara mengatasi segala paham golongan dan perseorangan. Ini merupakan
penjabaran dari sila ketiga.
2. Pokok pikiran kedua, menyatakan bahwa negara hendak mewujudkan keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dalam hal ini negara berkewajiban
mewujudkan kesejahteraan umum bagi seluruh rakyat Indonesia, mencerdaskan
kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan
perdamaian abadi dan keadilan sosial. . pokok pikiran ini penjabaran dari sila
kelima.
3. Pokok pikiran ketiga, menyatakan negara berkedaulatan rakyat, berdasarkan
kerakyatan dan permusyawaratan/perwakilan. Pokok pikiran ini mejunjukkan
negara Indonesia demokrasi, yaitu kedaulatan ditangan di tangan, sesuai dengan
sila leempat.
4. Pokok pikiran keempat, menyatakan berdasarkan atas ketuhanan Yang Maha Esa
menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab. Poko pikiran ini sebagai
penjabaran dari sila pertama dan kedua.

5
Uraian diatas menunjukkan bahwa Pancasila dan pembukaan UUD 1945 dapat
dinyatakan sebagai pokok-pokok kaidah negara yang fundamental, karena di
dalamnya terkandung pula konsep-konsep sebagai berikut:
 Dasar-dasar pembentukan negara, yaitu tujuan negara, asas politik negara
(Negara Republik Indonesia dan berkedaulatan rakyat,) dan asas kerohanian
negara (Pancasila).
 Ketentuan diadakannya undang-undang dasar, yaitu pancasila maka disusunlah
kemerdekaan kebangsaan Indonesia dalam suatu undang-undang dasar Negara
Indonesia....”. Hal ini menunjukkan adanya sumber hukum.

Nilai dasar yang fundamental suatu  gara dalam hukum mempunyai hakikat dan
kedudukan yang tetap kuat dan tidak berubah, dalam arti dengan jalan hukum apapun
tidak mungkin lagi untuk diubah. Berhubungan Pembukaan UUD 1945 itu memuat
nilai-nilai dasar yang fundamental, maka Pembukaan UUD 1945 yang didalamnya
terdapat Pancasil tidak dapat diubah secara hukum. Apabila terjadi perubahan berarti
pembubaran negara Proklamasi 17 Agustus 1945.
Pancasila sebagai dasar filsafat negara serta sebagai filsafat hidup bangsa
indonesia pada hakikatnya merupakan suatu nilai nila yang bersifat sistematis
Fundamental dan menyeluruh. Sila-sila pancasila merupakan suatu kesatuan yang
bulat dan utuh hierarkhis dan sistematis. Dalam pengetian inlah maka sila-sila
pancasila merupakan suatu sistem filsafat. Konsekuensinya kelima silabukan
terpisah-pisah dan memiliki makna sendiri-sendiri, melainkan memiliki esensi serta
makna yang utuh.
Dasar pemikiran filosofis yang terkandung dalam setiap sila, dijelaskan sebagai
berikut. Pancasila sebagai filsafat bangsa dan negara repubilk indonesia mengandung
makna bahwa dalam setiap aspek kehidupan kebangsaan, kemasyarakatan dan
kenegaraan harus berdasarkan nilai keutuhan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan
dan keadilan. Pemikiran filsafat kenegaraan bertolak dari suatu pandangan bahwa

6
negara adalah merupakan suatu persekutuan hidup manusia atau organisasi
kemasyarakatan,yang merupakan masyarakat hukum. Adapun negara yang didirikan
oleh manusia itu berdasarkan pada kodrat bahwa manusia sebagai warga negara
sebagai persekutuan hidup adalah berkedudukan kodrat manusia sebagai makluk
Tuhan Yang Maha Esa (hakikat sila pertama). Negara yang merupakan persekutuan
hidup manusia sebagai makluk Tuhan Yang Maha Esa, pada hakikatnya bertujuan
untuk mewujudkan harkat dan martabat manusia sebagai makluk yang berbudaya
atau makluk yang beradab (hakikat sila kedua). Untuk mewujudkan suatu negara
sebagai suatu organisasi hidup manusia terus membentuk suatu ikatan sebagai suatu
bangsa (hakikat sila ketiga). Terwujudnya persatuan dalam suatu negara akan
melahirkan rakyat sebagai suatu bangsa yang hidup dalam suatu wilayah tertentu.
Konsekuensinya dalam hidup kenegaraan itu haruslah mendasarkan pada nilai bahwa
rakyat merupakan asal mula kekuasaan negara. Negara harus bersifat demokratis, hak
serta kekuasaan rakyat harus dijamin, baik sebagai individu maupun secara bersama
(hakikat sila keempat).
Untuk mewujudkan tujuan negara sebagai tujuan bersama, maka dalam hidup
kenegaraan harus mewujudkan jaminan perlindungan bagi seluruh warga, sehingga
unuk mewujudkan tujuan seluruh warganya harus dijamin berdasarkan suatu perinsip
keadilan yang timbul dalam kehidupan bersama ( kehidupan sosial) (hakikat
silakelima). Nilai-nilai inilah yang merupakan suatu nilai dasar bagi kehidupan
kenegaraan, kebangsaan dan kemasyarakatan.

B. Inti Sila-Sila Pancasila


Secara arti kata pancasila mengandung arti panca yang berarti lima dan sila
yang berarti dasar. Dengan demikian pancasila dapat diartikan sebagai lima dasar.
Pancasila merupakan ideologi dasar negara Indonesia serta falsafah bangsa dan
bernegara Republik Indonesia yang terdiri dari 5 sila, yaitu ketuhanan Yang Maha
Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang

7
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan perwakilan dan keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia.

Setiap sila yang terkandung pada pancasila memiliki perbedaan yang satu
dengan yang lainnya, namun semua itu tidak lain adalah satu kesatuan yang
sistematis. Oleh karena itu, meskipun dalam setiap uraiannya menjelaskan nilai-nilai
yang berbeda, namun semuanya itu tidak dapat dilepaskan karena antara sila yang
satu dan yang lain saling keterkaitan. Berikut ini merupakan inti dari sila-sila dalam
pancasila:

1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa

Sila Ketuhanan Yang Maha Esa ini nilai-nilainya meliputi dan menjiwai
keempat sila lainnya dan terkandung nilai bahwa Negara yang didirikan adalah
sebagai pengejawantahan tujuan manusia sebagai makluk Tuhan Yang Esa. Oleh
karena itu segala hal yang berkaitan engan pelaksanaan dan penyelenggaraan
negara bahkan moral negara, moral penyelenggara negara, pemerintahan negara,
hukum dan peraturan perundang-undangan negara, kebebasan dan hak asasi
warga negara harus dijiwai dengan nilai-nilai Ketuhanan yang Maha Esa.

2. Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

Sila kemanusiaan yang adil dan beradab secara sistematis didasari dan
dijiwai oleh sila keTuhanan Yang Maha Esa dan menjiwai ketiga sila lainnya,
terkandung nilai nilai bahwa Negara harus menjunjung tinggi harkat dan
martabat manusia sebagai makluk yang beradab. Oleh karena itu, dalam
kehidupan kenegaraan terutama dalam peraturan perundang-undangan Negara
harus mewujudkan tercapainya tujuan ketinggian harkat dan martabat manusia,
terutama hak-hak kodrat manusia sebagai hak dasar untuk mewujudkan nilai
kemanusiaan sebagai makluk yang berbudaya, bermoral dan beragama.
Kemanusiaan yang adil dan beradab adalah mengandung nilai suatu kesadaran
sikap mpral dan tingkah laku manusia yang didasarkan pada potensi budi nurani

8
manusia dalam hubungan dengan norma-norma dan kebudayaan pada umumnya
baik terhadap diri sendiri, sesama manusia maupun terhaap lingkungannya. Nilai
kemanusiaan yang beradab adalah perwujudan nilai kemanusiaan sebagai
makhluk yang berbudaya, bermoral dan beragama. Dalam kehidupan kenegaraan,
kita harus senantiasa dilandasi moral kemanusiaan, misalnya dalam kehidupan
pemerintahan negara, politik, ekonomi, hukum, sosial, budaya, pertahanan dan
keamanan serta dalam kehidupan keagamaan. Oleh karena itu kehidupan
bersama dalam negara harus dijiwai oleh moral kemanusiaan untuk saling
menghargai meskipun terdapat perbedaan. Nilai kemanusiaan yang adil
mengandung suatu makna bahwa hakikat manusia sebagai makhluk yang
berbudaya dan beradab harus adil. Hal ini mengandung pengertian bahwa
manusia harus adil dalam hubungannya baik dengan diri sendiri, orang lain,
masyarakat, bangsa, negara dan terhadap lingkungannya serta terhadap
hubungannya dengan Tuhan yang Maha Esa. Kita sebagai manusia harus
menjunjung tinggi hak-hak asasi manusia, menghargai akan kesamaan hak dan
derajat tanpa membedakan suku, ras, keturunan, status sosial, maupun agama.
Kita juga harus mengembangkan sikap saling mencintai, menghargai,
menghormati, tenggang rasa, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

3. Sila Persatuan Indonesia

Dijiwai oleh Sila keTuhanan dan Kemanusiaan yang adil dan beradab dan
sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijkanaan dalam permusyawaran
perwakilan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, terkandung nilai
bahwa Negara adalah sebagai penjelmaan sifat kodrat manusia monodualis yaitu
sebagai mahluk individu dan mahluk sosial. Negara merupakan suatu
persekutuan hidup berdamai diantara elemen elemen yang membentuk Negara
berupa suku, ras, kelompok, golongan maupun kelompok agama, beraneka ragam
tetapi satu Bhineka Tunggal Ika. Perbedaan bukannya untuk diruncingkan
menjadi konflik dan permusuhan melainkan diarahkan pada suatu sintesa yang

9
saling menguntungkan yaitu persatuan dalam kehidupan bersama untuk untuk
mewujudkan tujuan bersama.

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/


perwakilan

Menjiwai 4 sila lainnya dan nilai Filosofis yang terkandung didalamnya


adalah bahwa Hakikat Negara adalah sebagai penjelmaaan sifat kodrat manusia
sebagai mahluk individu dan makluk sosial. Hakikat Rakyat adalah sekolompok
manusia seagai makluk Tuhan Yang Maha Esa yang bersatu yang bertujuan
mewujudkan Harkat dan martabat manusia dalam suatu wilayah. Rakyat adalah
subyek pendukung pokok Negara. Negara asal adalah dari oleh dan untuk rakyat.
Oleh karena itu Rakyat adalah merupakan mula kekuasaan Negara, sehingga sila
kerakyatan terkandung nilai Demokrasi yang secara mutlak harus dilaksanakan
dalam hidup Negara adalah :

 Adanya kebebasan yang harus disertai dengan tanggung jawab baik terhadap
masyarakat bangsa maupun secara moral terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
 Menjamin dan menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia.
 Menjamin dan memperkokoh persatuan dan kesatuan dalam hidup bersama.
 Mengikuti atas perbedaan individu, suku, agama karena perbedaan adalah
bawaan kodrat manusia.
 Mengakui adanya persamaan hak yang melekat pada setiap individu.
 Mengarahkan perbedaan dalam suatu kerja sama kemanusiaan yang beradab.
 Menjunjung tinggi asas musyawarah sebagai moral kemanusiaan yang
beradab.
 Mewujudkan keadilan untuk tujuan bersama.

5. Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

10
Menjiwai ke 4 sila lainnya. Dalam sila kelima tersebut terkandung nilai
keadilan yang harus terwujud dalam kehidupan bersama (kehidupan sosial).
Keadilan tersebut di dasari dan dijiwai oleh hakikat keadilan kemanusiaan yaitu
keadilan dalam hubungan manusia dengan dirinya sendiri,manusia dengan
manusia lain,manusia dengan masyarakat,bangsa dan negaranya serta hubungan
manusia dengan TuhanNya. Nilai yang harus terwujud dlm hidup bersama adalah :

 Keadilan distributive
Suatu hubungan keadilan antara Negara dan warganya dalam artian
pihak negaralah yang wajib memenuhi keadilan dalam bentuk keadilan
membagi dalam hal kesejahtraan ,bantuan subsidi, serta keempatan dalam
hidup bersama yang didasarkan antara hak dan kewajiban.
 Keadilan Legal
Keadilan bertaat yaitu suatu hubungan keadilan antara warganegara
dengan negara dan dalam masalah ini pihak wargalah yang wajib memenuhi
keadilan dalam bentuk mentaai peraturan perundang undangan yang berlaku.
 Keadilan Komunikatif
Keadilan komunikatif yaitu suatu hubungan keadilan antara warga satu
dengan lainnya secara timbal balik . Nilai nilai keadilan tersebut haruslah
merupakan satu dasar yang harus diwujudkan dalam hidup bersama
kenegaraan untuk mewujudkan tujuan Negara yaitu mewujudkan
kesejahteraan seluruh warganya dan melindunginya serta mencerdaskannya.

Demikianpula nilai nilai keadilan tersebut sebagai dasar dalam pergaulan


antara Negara sesama bangsa didunia dan prinsip ingin menciptakan ketertiban hidup
bersama dalam suatu pergaulan antar bangsa didunia dengan berdasarkan suatu
prinsip kemerdekaan bagi setiap bangsa, perdamaian abadi serta keadilan dalam
hidup bersama.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pancasila sebagai dasar filsafat Negara serta sebagai filsafat hidup
bangsa Indonesia pada hakikatnya merupakan suatu nilai-nilai yang bersifat
sestematis, fundamental dan menyeluruh.Maka sila-sila Pancasila merupakan
suatu kesatuan yang bulat dan utuh, hierarkis dan sistimatis.Dalam pengertia
inilah maka sila-sila Pancasila merupakan suatun system
filsafat.konsekuensinyake-lima sila bukan terpisah-pisah dan memiliki makna
sendiri sendiri, melainkan memiliki esensi serta makna yang utuh.
Para pendiri negara dengan dilandasi pemikiran dan semangat
kebangsaan tinggi telah sepakat bahwa dasar negara Indonesia adalah
pancasila. Mengapa harus Pancasila? Para pendiri negara memiliki pemikiran
bahwa pandangan hidup bangsa harus tepat dengan ciri khas Bangsa
Indonesia, oleh karena itu diambil dari kepribadian bangsa yang tertinggi dan
konsepsi mendasar dari norma bangsa.
Pancasila dianggap oleh pendiri bangsa Indonesia memiliki nilai
kehidupan yang paling baik. Disepakatinya, disetujuinya Pancasila sebagai
pandangan hidup bangsa Indonesia telah melalui serangkaian proses yang
panjang serta pemikiran mendalam dan nantinya dijadikan dasar dan motivasi
dalam segala bentuk sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan negara sebagaimana yang

12
telah tercantum di dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Jihad, R. S. 2018. Pancasila Ideologi Dunia: Sintesis Kapitalisme, Sosialisme,


dan Islam. Jakarta: PT. Pustaka Alvabet.

Djahir, Y. 2019. Suplemen Buku Ajar Pendidikan Pancasila. Yogyakarta:


Deepublish.

Gesmi, I., & Hendri, Y. 2018. Buku Ajar Pendidikan Pancasila. Ponorogo: Uwais
Inspirasi Indonesia.

Tohir, M. 2019. Inti Sari Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Jakarta:


Kencana.

Tomalili, R. 2019. Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan. Yogyakarta:


Deepublish.

13

Anda mungkin juga menyukai