Anda di halaman 1dari 3

1.

Landasan Filosofis

Landasan munculnya MBS yang berasal dari kehidupan masyarakat


(dalam modul UT) diantaranya:
A. Pendidikan nilai yang ada dalam kehidupan masyarakat yaitu nilainilai
kebersamaan yang bersumber dari nilai sosial budaya yang terdapat di
lingkungan keluarga dan masyarakat serta pada pendidikan agama.
MBS merupakan salah satu pendekatan yang dapat diterapkan
untuk mengakomodasi pendidikan nilai. Pendidikan kewarganegaraan
dan agama sangat penting untuk menumbuhkembangkan tanggung
jawab bersama di dalam kehidupan suatu masyarakat (baik secara
lokal, nasional, regional, global). Nilai-nilai spiritual diperlukan untuk
menyempurnakan

kesejahteraan

manusia

di

dunia

dan

alam

sesudahnya sehingga kehidupan lebih bermakna. Nilai-nilai lokal


tercermin dalam nilai sosial budaya setempat yang diwujudkan dalam
bentuk tata krama pergaulan, model pakaian, dan seni. Nilai-nilai
nasional berkaitan erat dengan penerapan kaidah-kaidah sebagai
warga Negara yang baik yang menjunjung tinggi kebangsaan. Kedua
nilai tersebut membentuk budi pekerti dan keperibadian yang kuat,
hanya dapat dikembangkan melalui manajemen yang berbasis sekolah
dengan dukungan masyarakat. Manajemen berbasis sekolah dengan
dukungan masyarakat berupaya memperkuat jati diri peserta didik
dengan nilai sosial budaya setempat, mensinergikannya dengan nilainilai kebangsaan serta nilai-nilai agama yang dianut.
B. Kesepakatan-kesepakatan

yang

diberlakukan

dalam

kehidupan

masyarakat.
Maksudnya adalah kesepakatan atas pranata sosial yang berlaku
dalam masyarakat. Dengan kata lain segala bentuk perubahan harus

melibatkan

masyarakat setempat agar

semuanya

lancar sesuai

harapan. Tuntutan penerapan MBS semakin nyata seiring dengan


perubahan karakteristik masyarakat. Perubahan dalam bidang sosial,
ekonomi, hukum, pertahanan, keamanan, secara nasional, regional,
maupun global, mendorong adanya perubahan pengetahuan, sikap,
dan keterampilan yang dimiliki siswa. Artinya telah terjadi perubahan
kebutuhan siswa sebagai bekal untuk terjun ke masyarakat luas
dimasa mendatang dibandingkan dengan masa lalu. Oleh karena itu,
pelayanan terhadap siswa, program pengajaran, dan jasa yang
diberikan kepada siswa juga harus sesuai dengan tuntutan baru
tersebut. Secara umum perubahan lingkungan menuntut adanya pola
kebiasaan

dan

tingkah

laku

baru

oleh

semua

pihak.

Untuk

menyesuaikan keadaan tersebut dibutuhkan adanya reformasi dalam


pendidikan, salah satunya dengan MBS.
2. Landasan Yuridis
Dasar Hukum Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) yaitu:
A. Dalam Garis Besar Haluan Negara (GBHN), pemerintah mengupayakan
keunggulan masyarakat bangsa dalam penguasaan ilmu dan teknologi.
Hal ini diharapkan dapat dijadikan landasan dalam pengembangan
pendidikan di Indonesia yang berkualitas dan berkelanjutan, baik
secara makro, meso maupun mikro. Aspek makro erat kaitannya
dengan desentralisasi kewenangan dari pemerintah pusat ke daerah,
aspek meso berkaitan dengan kebijakan daerah provinsi sampai
tingkat kabupaten sedangkan aspek mikro melibatkan sekolah yaitu
seluruh sektor dan lembaga pendidikan yang paling bawah serta
terdepan dalam pelaksanaannya.
B. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan
Nasional (PROPENAS) Tahun 2000-2004 pada bab VII tentang bagian
program

pembangunan

bidang

pendidikan

khususnya

sasaran

terwujudnya manajemen pendidikan yang berbasis pada sekolah dan


masyarakat (school/ community based management).
C. Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 2000 tentang Kewenangan
Pemerintah dan Kewenangan Provinsi Sebagai Daerah Otonom.
D. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (khususnya yang terkait dengan MBS adalah Bab XIV, Pasal
51,

Ayat

pendidikan

(1),

pengelolaan

dasar,

dan

satuan

pendidikan

pendidikan

anak

menengah

usia

dini,

dilaksanakan

berdasarkan standar pelayanan minimal dengan prinsip manajemen


berbasis sekolah/ madrasah.
E. Kepmendiknas nomor 087 tahun 2004 tentang standar akreditasi
sekolah, khususnya tentang manajemen berbasis sekolah.
F. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2009 tentang
Badan Hukum Pendidikan (khususnya yang terkait dengan MBS adalah
Bab II, Pasal 3); Badan hukum pendidikan bertujuan memajukan
pendidikan

nasional

dengan

menerapkan

manajemen

berbasis

sekolah/ madrasah pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dan


otonomi perguruan tinggi pada jenjang pendidikan tinggi.

Sumber:

http://izzaucon.blogspot.co.id/2014/06/konsep-dasar-manajemenberbasis-sekolah.html

Anda mungkin juga menyukai