Disusun oleh:
Herdian Muhammad R 20220103012
Fiana Putri 20220103029
Erik Kiswanto 20220103033
Muhamad Soleh Suryana 20220103059
2
KATA PENGANTAR
Puji sukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-
Nya yang begitu besar, kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan harapan dapat
bermanfaat dalam menambah ilmu dan wawasan kita, di Mata Kuliah Pendidikan
Pancasila ini.
Dalam membuat makalah ini, dengan keterbatasan ilmu pengetahuan yang kami
miliki, kami berusaha mencari sumber data dari berbagai sumber informasi. Makalah ini
sudah kami susun dengan semaksimal mungkin dan mendapat bantuan juga dari teman-
teman yang lainnya.
Sebagai manusia biasa, kami sadar bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh
dari sempurna. Oleh karena itu, kami berharap akan adanya masukan yang membangun
sehingga makalah ini dapat bermanfaat baik bagi diri sendiri maupun pengguna makalah
ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebagaimana yang telah diketahui oleh hampir semua warga Negara Indonesia
bahwa fungsi pokok dari Pancasila adalah sebagai dasar negara, meskipun
sebenarnya masih banyak fungsi-fungsi lainnya yang tak kalah penting dan bernilai
sakral bagi bangsa Indonesia sendiri dalam membangun kehidupan berbangsa dan
bernegara. Inilah sifat dasar Pancasila yang pertama dan utama, yakni sebagai
dasar negara Republik Indonesia. Pancasila yang terkandung dalam alinea
keempat Pembukaan UUD 1945 telah ditetapkan sebagai dasar negara pada
tanggal 18 Agustus 1945 oleh PPKI yang telah dianggap sebagai penjelmaan
kehendak seluruh rakyat Indonesia yang merdeka. Penerapan Pancasila sebagai
dasar negara itu memberikan pengertian bahwa negara Indonesia adalah negara
Pancasila. Hal itu terkandung arti bahwa negara harus tunduk kepadanya,
membela dan melaksanakannya dalam seluruh perundang-undang.
1.3 Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
Pancasila adalah ideologi atau dasar negara yang dijadikan pedoman bangsa
Indonesia. Pancasila juga bisa disebut sebagai identitas bangsa Indonesia yang
memiliki lambang burung Garuda. Sebagai dasar negara, Pancasila perlu
dihayati dan dijunjung tinggi oleh setiap warga negara Indonesia. Nama
Pancasila berasal dari bahasa Sanskerta yang terdiri dari dua kata, yaitu panca yang
berarti lima dan sila yang berarti prinsip atau asas. Pengertian Pancasila sebagai
dasar negara diperoleh dari alinea keempat pembukaan UUD 1945 dan
sebagaimana dalam memorandum DPR-GR 9 Juni 1966 yang melandaskan Pancasila
sebagai pandangan hidup bangsa yang telah dimurnikan dan didapatkan oleh PPKI atas
nama rakyat Indonesia menjadi dasar negara Republik Indonesia. Pancasila sebagai
dasar negara berarti setiap sendi-sendi ketatanegaraan pada negara Republik Indonesia
harus berlandasan pada nilai-nilai Pancasila. Artinya, Pancasila harus senantiasa menjadi
ruh atau kekuatan yang menjiwai kegiatan dalam membentuk negara. Konsep Pancasila
sebagai dasar negara diajukan oleh Ir. Soekarno dalam pidatonya pada hari terakhir
sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945, yang isinya untuk menjadikan Pancasila sebagai
dasar negara. Usulan tersebut ternyata dapat diterima oleh seluruh anggota
sidang. Hasil-hasil sidang selanjutnya dibahas oleh panitia kecil atau panitia 9 dan
menghasilkan rumusan “Rancangan mukadimah hukum dasar” pada tanggal 22 Juni
1945, yang selanjutnya oleh Muhammad Yamin diberi nama “Jakarta charter”
atau Piagam Jakarta. Selanjutnya disahkan oleh PPKI menjadi Pembukaan UUD, dengan
mengalami beberapaperubahan yang bersamaan dengan Pancasila disahkan menjadi
dasar negara. Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia dilegalkan oleh
Intruksi Presiden No. 12/1968. Pancasila dijadikan sebagai norma dasar atau kaidah
negara yang fundamental. Hal tersebut tercantum dalam alinea keempat UUD RI tahun
1945.
2
2.2 Kedudukan Pancasila sebagai Dasar Negara
a. Pancasila sebagai dasar negara adalah sumber dari segala sumber tertib
hukum di Indonesia.
Pancasila memenuhi syarat sebagai dasar negara bagi negara kesatuan republik
Indonesia dengan alasan sebagai berikut.
3
2. Pancasila memiliki potensi menjamin keutuhan negara kesatuan
republikIndonesia yang terbentang dari sabang sampai merauke, yang
terdiri ataspulau sesuai sila Persatuan Indonesia.
1. Sila pertama
4
gangguan intoleransi. Di sila ini, masyarakat juga diminta agar tidak menistakan
agama lain dan harus menjunjung tinggi kerukunan umat beragama antara satu
dengan yang lain.
2. Sila kedua
Kemanusiaan yang adil dan beradab. Di sila ini, semua warga negara Indonesia
memiliki hak yang setara dalam pemenuhan kesejahteraan. Selain itu, juga
kesetaraan dalam kehidupan yang layak, hak politik, hokum, dan semua hal yang
telah diatur di undang-undang tanpa melihat suku dan ras warga negara
Indonesia tersebut.
3. Sila ketiga
Persatuan Indonesia. Di sila ketiga ini, semua warga negara Indonesia tidak
boleh melakukan aksi-aksi yang dapat merenggangkan persatuan dan kesatuan
negara kita, seperti melakukan tindakan terorisme, intoleransi, gerakan
separatism, dan hal-hal yang serupa. Sebagai warga negara Indonesia yang baik,
kita harus tetap menjaga keutuhan negara kita. Kita harus menghindari tindakan
-tindakan yang dapat memecah belah negara kita.
4. Sila keempat
5. Sila kelima
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Di sila kelima ini, dapat dilihat
bahwa tujuannya adalah agar seluruh warga negara Indonesia mendapat
5
kesejahteraan dan keadilan yang merata. Seluruh rakyat Indonesia berhak
mendapatkan penghidupan yang layak, penghormatan terhadap Hak Asasi
Manusia, perlindungan keamanan dan hokum yang seutuhnya, dan semua hal
yang berkaitan dengan kesejahteraan warga negara.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
6
DAFTAR PUSTAKA
iii
iv