Anda di halaman 1dari 13

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA

DALAM MEMBANGUN KESEJAHTERAAN


BANGSA
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karunianya kepada kita semua berupa, ilmu dan amal. Berkat rahmat dan karunianya pula,
penulis dapat menyelesaikan makalah tentang individu dan keluarga. Yang insya allah tepat pada
waktunya.
Terima kasih penulis ucapkan kepada bapak dosen mata pelajaran kuliah Pendidikan
Pancasila yang telah memberikan arahan terkait tugas makalah ini. Tanpa bimbingan dari beliau,
mungkin penulis tidak akan dapat menyelesaikan sesuai dengan format yang telah ditentukan.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran pembaca demi kesempurnaan makalah untuk kedepannya. Mudah-
mudahan makalah ini bermanfaat bagi peneliti dan pembacanya.

Baleendah, Agustus 2022

Penulis

ZAS

2 | Pendidikan Pancasila
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .................................................................................................................. 2


Daftar isi............................................................................................................................ 3
BAB I ................................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN ............................................................................................................ 4
A. Latar Belakang ........................................................................................................ 3
B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 3
C. Tujuan Makalah....................................................................................................... 4
BAB II............................................................................................................................... 4
PEMBAHASAN ............................................................................................................... 5
A. Sejarah Pancasila Sebagai Dasar Negara ................................................................ 5
B. Perumusan-Perumusan Pancasila ............................................................................ 6
C. Pengertian Ideologi ................................................................................................. 7
D. Pengertian Ideologi Pancasila ................................................................................. 8
E. Peranan Ideologi Pancasila Membangun Kesejahteraan Bangsa ............................ 9
BAB III ........................................................................................................................... 12
PENUTUP....................................................................................................................... 12
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 12
B. Saran ...................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 13

3 | Pendidikan Pancasila
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menghadapi Era Globalisi yang semakin maju ini .Pastinyabangsa dan negara
Indonesia yang ingin berdiri kokoh kuat, tidak mudah terkecohkan olehk erasnya masalah
kehidupan berbangsa dan bernegara, tentunya perlu memiliki dasar negara dan ideologi
negara yang kokoh dan kuat pula. Tanpa itu, bangsa dan negara akan dihadapi dengan
makin maraknya budaya asing yang masuk ke dalam negara indonesia, makin banyaknya
terorisme, komunisme dan fundalisme yang makin membahayakan bagi negeri ini.
Mempelajari Pancasila lebih dalam menjadikan kita sadar sebagai bangsa Indonesia
yang memiliki jati diri dan harus diwujudkan dalam pergaulan hidup sehari-hari untuk
menunjukkan identitas bangsa yang lebih bermartabat dan berbudaya tinggi. Untuk itulah
diharapkan dapat menjelaskan Pentingnya Pancasila sebagai Indeologi yang membangun
kesejahteraan bangsa.
Oleh sebab itu kita warga negara indonesia jangan pernah lupa untuk
megaplikasikan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari, berbangsa dan
bernegara.

B. Rumusan Masalah
1. Sejarah Pancasila Sebagai Dasaar Negara ?
2. Perumusan-Perumusan Pancasila ?
3. Pengertian Ideologi Pancasila?
4. Ideologi Pancasila dalam Membangun Kesejahteraan Bangsa ?

C. Tujuan Makalah
Makalah ini di susun agar para pembaca bisa mengetahui tentang pentingnya Pancasila
sebagai ideologi dalam membangun kesejahteraan bangsa dan negara dengan adanya
makalah ini dapat di harapkan kepada para pembaca untuk mengaplikasikannya ke dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara yang baik, menjadi pengetahuan yang umum bagi kita
sebagai warga negara bangsa Indonesia dan sebagai satu syarat untuk mendapatkan nilai
Tugas Pertama Pendidikan Pancasila.

4 | Pendidikan Pancasila
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Pancasila Sebagai Dasar Negara.
Pancasila sebagai dasar negara adalah merupakan sumber dari segala sumber
hukum (sumber tertib hukum) Indonesia. Dengan demikian Pancasila merupakan asas
kerokhanian tertib hukum Indonesia yang dalam Pembukaan UUD 1945 dijelma lebih
lanjut ke dalam empat pokok pikiran, meliputi :
 Suasana kebatinan dari UUD 1945.
 Mewujudkan cita-cita hukum bagi hukum dasar negara (baik hukum dasar
tertulis maupun tidak tertulis)
 Mengandung norma yang mengharuskan UUD yang mewajibkan
pemerintah dll, penyelenggara negara memegang teguh cita-cita moral
rakyat yang luhur, bunyinya sebagai berikut :
“ Negara berdasarkan atas ketuhanan yang Maha Esa, menurut dasar
kemanusiaan yang adil dan beradab.”
 Merupakan sumber semangat dengan perkembangan zaman dan dinamika
masyarakat dengan semangat yang bersumber pada asas kerokhanian
negara, sebagai pandangan hidup bangsa, maka dinamika masyarakat dan
negara akan tetap diliputi dan di arahkan atas kerohanian negara.
Pancasila sebagai dasar Negara Republik Indonesia, sebagaimana di tegaskan oleh
Pembukaan Undang-undang Dasar Republik Indonesia 1945 :
“ . . . . . maka di susunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu undang-
undang dasar Negara Republik Indonesia yang berkadaulatan rakyat dengan berdasarkan
kepada (garis dari penulis) : Ketuhanan Yang Maha Esa . . .
. . . . dan seterus nya”
Presiden soekarno dalam uraian “Pancasila Sebagai Dasar Negara” mengartikan
dasar Negara itu sebagai Weltanshauung, demikian beliau berkata :
“ saudara mengerti dan mengetahui, bahwa pancasila adalah saya anggap sebagai dasar
dari pada Negara Republik Indonesia, atau dengan Bahasa jerman : satu
Weltanscahauung di atas mana kita meletakkan Negara Republik Indonesia”

5 | Pendidikan Pancasila
Awal pembentukan pancasila sebagai dasar negara yaitu, Pancasila adalah ideologi
dasar bagi negara Indonesia. Pancasila ini terdiri dari dua kata dari Sansekerta: pañca
berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan pedoman kehidupan
berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Lima keutamaan penyusun
Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab,
persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dan
tercantum pada paragraf ke-4 Preambule (Pembukaan) Undang-undang Dasar 1945.
Pemahaman kembali sejarah lahirnya Pancasila bagi bangsa Indonesia merupakan hal yang
penting dalam memahami Pancasila sebagai sebuah ideologi.
Pada tanggal 1 Juni dan 1 Oktober di Negara Republik Indonesia merupakan dua
tanggal yang memiliki nilai sejarah yang sangat berharga bagi berkembangnya Pancasila
sebagai ideologi Negara RI. Sesuai fakta pada tanggal 1 Juni diperingati sebagai tanggal
terbentuknya Pancasila, bahwa sesungguhnya pada 1 Juni 1945 Bung Karno bukanlah
pencetus maupun pencipta Pancasila, ia hanyalah membantu mengingat kembali ideologi
yang sudah lama berkembang di kehidupan masyarakat Nusantara sejak zaman dahulu
kala. Fakta ini memiliki bahwa Pancasila terbentuk jauh dari sebelum 1 Juni 1945.

B. Perumusan-Perumusan Pancasila
Lahirnya Pancasila adalah penamaan pidato Ir. Soekarno selaku anggota
“Dokuritsu Zunbi Tyoosakai” atau Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia yang diucapkan pada sidangnya yang pertama 28 s/d 1 juni 1945 di Jakarta.
Sidang itu dipimpin oleh ketuanya Dr. K. R. T. Radjiman Wedyodiningrat yang atas
permintaan beliau agar badan itu merumuskan dasar-dasar dan tujuan filosofis dari negara
yang akan merdeka itu.
Pada bagian pidato itu disebutkan :
“ saudara-saudara, apakah prinsip ke lima ? saya telah mengemukakan 4 prinsip, yaitu:
1. Kebangsaan Indonesia.
2. Internasionalisme, atau peri-kemanusiaan.
3. Mufakat, atau Demokrasi.
4. Kesejahteraan sosial.

6 | Pendidikan Pancasila
Prinsip yang ke lima hendaknya : menyusun Indonesia Merdeka dengan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa.
Susunan rumusan Pancasila ini kemudian dituangkan ke dalam bentuk Pancasila
(lebih dikenal dengan Pancasila I) dan selanjutnya diubah lagi menjadi Pancasila II. Rumus
Pancasila II ini atau lebih dikenal dengan Pancasila menurut Piagam Jakarta tanggal 22
Juni 1945, baik mengenai kalimatnya sangat berbeda dengan Rumus Pancasila pertama
atau biasa di sebut dengan Pancasila Bung Karno tanggal 1 Juni 1945. Pada rumus
Pancasila pertama, Ke-Tuhanan yang berada pada sila kelima, sedangkan pada Rumus
Pancasila kedua setelah pancasila pertama, ke-Tuhanan ada pada sila pertama, ditambah
dengan anak kalimat dalam piagam jakarta–dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam
bagi pemeluk-pemeluknya”. Kemudian pada Rumus Pancasila I, kebangsaan Indonesia
yang berada pada sila pertama, kalimatnya sangat berubah sekali menjadi Persatuan
Indonesia pada Rumus Pancasila II, dan tempatnya pun berubah yaitu pada sila ketiga.
Demikian juga pada Rumus Pancasila I, Internasionalisme atau peri kemanusiaan,
yang berada pada sila kedua, redaksinya berubah menjadi Kemanusiaan yang adil dan
beradab. Selanjutnya pada Rumus Pancasila I, Mufakat atau Demokrasi, yang berbeda pada
sila ketiga, redaksinya berubah sama sekali pada Rumus Pancasila II, yaitu menjadi
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
dan menempati sila keempat. Dan juga pada Rumus Pancasila I, kesejahteraan sosial yang
berada pada sila keempat, baik redaksinya, maka Pancasila pada Rumus II ini, tentunya
mempunyai pengertian yang jauh berbeda dengan Pancasila pada Rumus I.
Pada isi piagam Jakarta diubah pada sila pertama menjadi menghilangkan anak
kalimat“ dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”.
Landasan Hukum Pancasila sebagai Ideologi Nasional Indonesia.

C. Pengertian Ideologi.
Pertama kali idiologi dikenalkan oleh filsuf Prancis yaitu Destutt de Tracy pada
tahun 1796. Idiologi berasal dari bahasa Prancis yaitu idéologie, merupakan gabungan 2
kata yaitu, “idéo” yang mengacu kepada gagasan dan “logie” yang mengacu kepada logos,
kata dalam bahasa Yunani untuk menjelaskan logika dan rasio. Destutt de Tracy

7 | Pendidikan Pancasila
menggunakan kata ini dalam pengertian etimologisnya, sebagai "ilmu yang meliputi kajian
tentang asal usul dan hakikat ide atau gagasan.
Berikut beberapa pengertian ideology menurut para ahli :
1. Ali Syariati, mendefinisikan ideologi sebagai keyakinan-keyakinan dan gagasan-
gagasan yang ditaati oleh suatu kelompok, suatu kelas sosial, suatu bangsa atau
suaturas tertentu.
2. Kirdi Dipoyuda mengartikan ideologi sebagai suatu kesatuan gagasan-gagasan dasar
yang sistematis dan menyeluruh tentang manusia dan kehidupannya baik individual
maupun sosial, termasuk kehidupan negara.
3. Destut De Traacy istilah ideology pertama kali dikemukakan oleh destut de Tracytahun
1796 yang berarti suatu program yang diharapkan dapat membawa suatu perubahan
institusional dalam masyarakat Perancis.
4. Surbakti membagi dalam dua pengertian yakni : Ideologi secara fungsional :
seperangkat gagasan tentang kebaikan bersama atau tentang masyarakat dan Negara.

D. Pengertian Ideologi Pancasila.


Ideologi merupakan pengarahan atau pengucapan terhadap suatu hal yang terumus
di dalam pikiran. Didalam tinjauan terminologis, ideology is manner or content of thinking
characteristic of an individual or class (langkah hidup / perilaku atau hasil pemikiran yang
menunjukan sifat-sifat spesifik dari seorang individu atau satu kelas). Pancasila sebagai
suatu Ideologi tidak bersifat kaku atau tertutup melainkan bersifat reformatif, dinamis dan
terbuka. Hal ini dapat di artikan bahwa Ideologi pancasila besifat aktual, dinamis,
antisipatif dan mampu menyesuaikan dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan
teknologi (iptek), serta dinamika perkembangan aspirasi masyarakat. Pengertian dari
ideologi Pancasila adalah pada hakikatnya bukan hanya merupakan suatu hasil perenungan
atau pemikiran seseorang atau kelompok seperti ideologi-ideologi lain di dunia. Pancasila
diambil dari nilai-nilai luhur budaya dan nilai religius bangsa Indonesia.
Makna dari Ideologi Pancasila, yaitu :
 Nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila menjadi cita-cita yang hendak
dicapai menjadi pedoman hidup dalam penyelenggaraan bernegara.

8 | Pendidikan Pancasila
 Pancasila disepakati bersama dan digunakan sebagai prinsip yang dipegang
teguh dan menjadi sarana pemersatu bangsa Indonesia.
Kedua makna di atas menunjukkan bahwa pancasila menjadi fundamental dalam
kehidupan bernegara di Indonesia. Apabila sebuah wilayah di Indonesia memiliki
kebijakan tanpa berlandaskan pancasila maka secara otomatis aturan tersebut tidak berlaku.
Pada fungsi Ideologi Pancasila, Nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila digunakan
sebagai ideologi nasional bangsa Indonesia. Sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa
pancasila yang digunakan sebagai ideologi negara memiliki peranan atau fungsi yaitu :
1. Sarana pemersatu bangsa Indonesia.
2. Membimbing dan mengarahkan bangsa Indonesia untuk mencapai tujuan.
3. Memberikan motivasi untuk menjaga dan memajukan jati diri bangsa Indonesia.
4. Menunjukkan jalan serta mengawasi dalam upaya mewujudkan cita-cita yang
terkandung dalam pancasila.
5. Menjadi pedoman hidup bangsa Indonesia untuk menjaga keutuhan negara.
6. Menumbuhkan jiwa nasionalisme dan patriotisme.

E. Peranan Ideologi Pancasila Membangun Kesejahteraan Bangsa.


Menurut kamus besar bahasa Indonesia sejahtera ialah aman sentosa dan makmur,
menurut Wikipedia sejahtera merupakan kondisi yang baik, situasi manusia dimana orang-
orangnya dalam keadaan makmur, dalam keadaan sehat dan damai. Sejahtera memiliki
kunci, di dalam islam kunci kesejahteraan penduduk itu adalah iman dan takwa.
Iman dan taqwa dasar dari kesejahteraan, sedangkan kesejahteraan berdasarkan
kemaksiatan merupakan kesejahteraan yang semata dan sementara. Kesejahteraan
masyarakat yang akan selalu menjadi prioritas, lantas terpinggirkan oleh mengedepankan
politik kekuasaan. Menurut Kaelan (2006), reformasi yang berjalan dengan bergulir ini
tidak di dasarkan pada core philosophy bangsa Indonesia, sehingga dapat berakibat pada
krisis yang berkepanjangan berupa konflik kekerasan, terorisme, konflik etnis, ras, suku,
golongan dan agama di negeri ini.
Dengan demikian peran ideologi pancasila dalam membangun kesejahteraan
bangsa adalah :

9 | Pendidikan Pancasila
1. Ideologi pancasila sebagai arah nyata dan kebudayaan hidup masyarakat luas, arahan
nyata di dalam masyarakat luas akan menjunjung harga diri, harkat dan martabat
sebagai bangsa yang besar yang sejahtera dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia
yang penuh kedamaian.
2. Pancasila mempunyai tujuan dan nilai luhur yang mempunyai ciri masyarakat yang
beradab, bermutu, demokratis dan berbudaya.
3. Pancasila yang berfalsafah dasar, yaitu peningkatan tujuan reformasi mewujudkan
masyarakat yang sejahtera melalui pemerintah yang berwibawa, bebas KKN dan
melaksanakan demokrasi di segala bidang, menjunjung tinggi supremasi hukum dan
melaksanakan otonomi daerah.
4. Ideologi pancasila sebagai alat pemersatu, yaitu khususnya untuk pemacu upaya
pemberdayaan masyarakat mendiri, profesional, sejahtera dan berbudaya.
5. Pancasila sesungguhnya telah diarahkan sebagai landasan untuk membangun
masyarakat yang sejahtera.
6. Pancasila di jadikan bangsa Indonesia sebagai tujuan dalam berpikir dan bertindak
dalam menentukan suatu gagasan.

 Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.


Pancasila mencangkup pengertian tentang ide, gagasan, konsep dan pengertian yang
mendasar tentang kehidupan yang di cita-citakan oleh bangsa Indonesia. Kelima sila
Pancasila merupakan kesatuan yang bulat sehingga pengertian dan pengamalannya
harus meliputi semua nilai yang terkandung didalamnya. Nilai-nilai yang terkandung
dalam setiap Pancasila adalah sebagai berikut :
a) Sila Ketuhanan Yang Maha Esa. Mengandung nilai spiritual, memberikan
kesempatan yang seluas-luasnya kepada semua masyarakat yang memeluk agama
dan penganut kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk berkembang di
Indonesia.
b) Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Mengandung nilai persamaan derajat
maupun hak dan kewajiban, cinta-mencintai, hormat-menghormati, keberanian
membela kebenaran dan keadilan, toleransi, dan gotong royong.

10 | Pendidikan Pancasila
c) Sila Persatuan Indonesia. Dalam masyarakat Indonesia yang pluralistic
mengandung nilai persatuan bangsa dan persatuan wilayah yang merupakan faktor
pengkait yang menjamin keutuhanan atas dasar Bhineka Tunggal Ika. Nilai ini
mengutamakan kepentingan dan keselamatan bangsa dan Negara di atas
kepentingan pribadi atau golongan.
d) Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan atau Perwakilan. Menunjukan bahwa kedaulatan berada ditangan
rakyat yang diwujudkan oleh persatuan nasional yang nyata (real) dan wajar. Nilai
ini mengutamakan kepentingan Negara dan bangsa dengan mempertahankan
penghargaan atas kepentingan pribadi dan golongan, musyawarah untuk mufakat,
kebenaran, dan keadilan.
e) Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Mengandung nilai keadilan,
keseimbangan antara hak dan kewajiban, penghargaan terhadap hak orang lain,
gotong royong dalam suasana kekeluargaan, ringan tangan dan kerja keras untuk
bersama-sama mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.

 Sikap Positif Pancasila di dalam Kehidupan Bermasyarakat. Sikap positif dapat


diartikan sikap yang baik dalam menanggapi sesuatu. Sikap positif terhadap nilai-nilai
Pancasila berarti sikap yang baik dalam menanggapi dan mengamalkan nilai-nilai yang
ada dalam Pancasila, dalam setiap tindakan dan perilaku sehari-hari. Walaupun
kenyataannya melaksanakan nilai-nilai Pancasila tidaklah mudah, bangsa Indonesia
harus tetap berusaha melakukannya. Berikut ini diuraikan secara singkat contoh
pelaksanaan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
berdasarkan silanya masing-masing.
a) Pelaksanaan Sila “Ketuhanan Yang Maha Esa”.
b) Pelaksanaan Sila “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”.
c) Pelaksanaan Sila “Persatuan Indonesia”.
d) Pelaksanaan Sila “Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikamt Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan Perwakilan”.
e) Pelaksanaan Sila “Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia”.

11 | Pendidikan Pancasila
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa dan dasar negara Republik
Indonesia. Pancasila juga sumber pedoman hidup masyarakat dan negara Republik
Indonesia yang real. Maka manusia Indonesia menjadikan pengamalan Pancasila sebagai
tujuan utama dalam kehidupan kemasyarakatan dan kehidupan kenegaraan. Oleh karena
itu pengalamannya harus dimulai dari setiap kepribadian warga negara Indonesia, setiap
penyelenggara negara yang secara meluas akan berkembang menjadi pengalaman
Pancasila oleh setiap lembaga kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan, baik dipusat
maupun di daerah.

B. Saran
Sebagai warga negara indonesia kita harus menjunjung tinggi nilai-nilai yang ada
dalam pancasila dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, berbangsa dan
bernegara karena pancasila adalah pedoman hidup,jangan mudah terpengaruh oleh budaya
asing yang masuk ke negara kita. Kita harus menyeleksi dan tidak menerima begitu saja
pengaruh yang masuk kedalam negara kita karena tidak semuanya sesuai dengan
kepribadian bangsa kita yaitu PANCASILA.

12 | Pendidikan Pancasila
DAFTAR PUSTAKA

H, Subandi, Al-Marsudi, Pancasila dan Undang-Undang Dasar 45 Dalam Perakdima Refarmasi


Jakarta: Rajawali Pers, 2003.
http://Hendraabisgaul.Blogspot.com/2010/04/ Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa.
Notonogoro, Pancasila Secara Ilmiah Populer, Jakarta: Bumi Aksara, 1983.
Paulus, Wahana, Filsafat Pancasila, Yongyakarta: Kanisius, 1993.

13 | Pendidikan Pancasila

Anda mungkin juga menyukai